Anda di halaman 1dari 10

BAB II

1.1. LATAR BELAKANG ORGANISASI

a. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Kecamatan (PD BPR PK), pada awalnya yang
bernama Lembaga Perkreditan Kecamatan yng didirikan berdasarkan surat
keputusan (SK) Bupati Majalengka Nomor 581/SK.323-HUK/1985 tanggal 15
Oktober 1985 tentang Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Kemudian
dikukuhkan melalui Peratran Daerah (PERDA) Propinsi Tingkat I Jawa Barat nomor
3 Tahun 1987 tentang Lembaga erkreditan kecamatan (LPK). Terbentuknya
Lembaga Perkreditan Kecamatan ini sering adanya Kecamatan yang dimekarkan
sebelum menjadi Kecamatan Definitif seperti sekarang, yaitu LPK Panyingkiran,
LPK Cigasong, LPK Banjaran dan LPK Cingambul.
b. Dari keenam LPK yang ada di Kabupaten Majalengka dengan ketentuan Undang-
undang tersebut 2(dua) Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD PK) dan
4(empat) diantaranya Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga
Perkreditan Kecmatan yaitu PD BPR LPK Cingambul Panyingkiran, PD BPR LPK
Cigasong, PD BPR LPK Banjaran, PD BPR LPK Cingambul. Yang dikukuhkan dengan
Preturan Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 5 Tahun 1996, dan sekaligus
dibentuk Dewan Pengawas PD BPRD/LPK Kabupten Majalengka kemudian
berubah lagi menjadi Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
2000 tanggal 12 Desember 2000 tetang Perusahaan Daerah Kecamattan (PD PK)
bagi yng belum menjdi BPR. Terjadi perubahan terakhir Peraturan Daerah Propinsi
Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Prusahaan
Daerah Bank Perkreditan Kecamatan dan Perusahaan Daerah Perkreditan
Kecamatan sebagaimana telah dirubah terakhir kali dengan Perda Propinsi Jawa
Barat Nomor 30 tahun 2010 yang mengamanatkan untuk dilakukannya
meger/konsolidasi terhadap PD BPR LPK di Kabupaten Majalengka.

1.2. NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN CABANG

1. Nama Perusahan adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Panyingkiran


yang disigkat dengan PD. BPR Panyingkiran.
2. PD. BPR ini berkedudukan di Kabupatn Majalengka dan berkantor Pusat di Jalan
3. Siliwangi No.40 Panyingkiran Majalengka Tlp/Fax.0233 - 662118
4. PD BPR Panyingkiran mempunyai 3 (tiga) PD. BPR Kantor cabang berkedudukan di 3
Kecamatan yang tersebar di Kabupaten Majalengka dan satu Kantor Pusat sebagai
berikut:
1. Kantor Pusat :
Kantor Pusat PD. BPR PK Panyingkiran hasil merger bertempat kedudukan di
Jalan Siliwangi No.40 Panyingkiran Majalengka Tlp/Faks.0233 - 662118
2. Kantor Cabang :
a. Kantor Cabang
1. Kantor PD BPR PK Cigasong yang berkedududkan di Jalan Raya Barat
Nomor 42 Kelurahaan Cigasong Kecamatan Cigasong Telepon/Faks (0233)
281984 menjadi Kantor BD. BPR PK Panyingkiran Cabang Cigasong;
2. Kantor PD BPR PK Banjaran yang berkedududkan Jalan Raya Banjaran
Nomor 23 Telp./Fax.02333 – 319625 – Banjaran Majalengka menjadi
Kantor PD BPR PK Panyingkiran Cabang Banjaran;
3. Kantor PD BPR K Cingambul yang berkedududkan di Jalan Raya Cikijing –
Ciamis No.32 Telp/Fax.0233 – 319450 – Cinambul Majalengka, menjadi
Kantor PD BPR Panyingiran Cabang Cingambul.

1.3. KETENTUAN UMUM

Dalam kebijakan organisas dan tata kerja berlaku umum sebagai berikut:

a. Organisasi adalah suatu alat untuk mencaai tujuan dasar kerjasama yang
mempunyai bentuk atau sususnan yang jelas dan formal, merumuskan bidang tugas
tiap-tiap unsur serta menegaskan hubungan antara yang satu dengan yang lain
dalam suatu rangkaian hirarki.
b. Tata Kerja atau Job Description adalah ketentuan tertulis tentang pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing komponen dalam suatu organisasi
agar organisasi menji efektif dalam mencapai tujuan dan sasarannya.
c. Pemilik adalah Pemerintah Daerah Propisi Jawa Barat, Pemerintah Daerah
Kabupaten Majalengka dan PT.bank bjb.Tbk.
d. Perusahaan Daerah Bank Perkeditan rakyat Panyingkiran adalah Bank Perkreditan
Rakyat milik Pemerintah Daerah yang modal seluruhnya merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan yang selanjutnya disingkat PD. BPR Panyingkiran.
e. Direksi adalah Dieksi PD.BPR Panyingkiran.
f. RUPS adalah raapat umum Pemegang Saham dalam hal ini Para Pemegang Saham
yaitu pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat , Pemerintah daerah Kabupaten
Majalengka dan PT.bank bjb.tbk.
g. Dewan Pengawas adalah dewan Pengawas PD.BPR Panyingkiran.
h. Pegawai adalah eks-pegaiwai 4 PD.BPR LPK dan staf Dewan Pengawas PD.BPR
Kabupaten Majalengka yamh dipilih dan dilimpahkan tugasnya kepada PD.BPR
Panyingkiran hasil merger.
i. Pegawai PD.BPR Panyingkiran yang dimaksud diatas adalah pegawai yang telah
bekerja minimum 3 (tiga) bulan pada saat merger PD. BPR Panyingkiran.
j. Pegawai yang telah brkrtja di PD.BPR Panyingkiran kurang dari 3 (tiga bulan harus
mengikuti seleksi penerimaan pegawai.
k. PD.BPR Panyingkiran adalah PD.BPR Panyingkiran yang merupakan hasil
penggabungan dari 4 PD BPR LPK di kbupaten Majalengka yang dibentuk
berdasarkan Praturan Daerah Propinsi Jawa Barat No.6 tahun 2015 .
l. Kantor Cabang adalah Kantor Bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada
Kantor Pusat yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana
Kkantor Cabang tersebut melakukan usahanya.
m. Kantor Pelayanan kas termask kegiattan Kas Mobil adalah kegiatan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada kantor Cabang dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada nasabah dan / atau kerjasama dengan pihak lain.
n. Anggaran dasar adalah serangkaian ketentuan yang meruoakan landasan hukum
Bagi PD.BPR Panyingkiran untuk menjalankan kegiatanya yang diatur dalam
Peraturan Daera
1.4. KEGIATAN USAHA

Kegiatan usaha PD BPR Panyingkiran:


1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito berjangka
serta bntuk lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Memberikan kredit dan melakukan pembianaan khususnya terhadap Usaha Mikro
Kecil Menengan (UMKM)
3. Melakukan kerjasama anrta PD. BPR dengan Lembaga Perbankan atau Lembaga
Keuangan lainnya
4. Menjalankan usaha-usaha perbankan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kegiatan usaha yang tidak diperbolehkan berdasarkan peraturan perundan-undangan


yang berlaku :

1. Menerima simpanan giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
2. Melakukan penertaan modal
3. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
4. Melakukan usaha perasunransian.

1.5. VISI DAN MISI PERUSAAHAN


1.5.1. Definsi & Kegunaan Visi Misi
Definisi Visi :
Visi merupakan gambaran apa yang ingin diwujudkan di masa yang akan dating dalam
kurun waktu 10-20 tahun ke depan. Visi dirumuskan dalam bahasa yang jelas, sederhana
dan inspiratif bahwa seakan-akan gambaran tersebut terjadi sekarang. Visi akan
berubah mengikuti perkembangan dan tantangan jaman.

Definisi Misi:
Misi merupakan definisi dari batas dan maksud aktivitas dalam suatu organisasi.
Didalam pernyataan misi terkandung kebutuhan tertentu yang dipenuhi oleh produk
atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi, pasar yang dilayani dan teknologi yang
digunakan. Misi tidak akan berubah sepanjang masa, dan merupakan salah satu akar
prinsip organisasi sehingga organisasi tidak akan keluar dari rel yang telah ditetapkan
dalam pendiriannya. Misi merupakan alasan produk didirikannya suatu perusahaan.
Kegunaan Visi:
- Menggambarkan kemana kita akan menuju, dan seperti apa kita disana.
- Memberikan bentuk dan arahan masa depan.
- Mengklarifikasi tujuan dan arah.
- Menginpirasikan antusiasme dan komitmen.
- Ambisius; melebarkan wawasan organisasi.

Kegunaan Statemen Misi:

- Pondasi dari perencanaan strategis.


- Pondasi dari pengalokasian sumber daya
- Menuntun dan memberikan inspirasi
- Misi merupakan lintasan yang harus diikutui oleh manajemen dalam mengambil
keputusan sehingga tidak keluar dari jalur yang telah ditetapkan.
- Memberi arti bagi aktivitas harian.
- Fokus utama dari top manjemen.

1.5.2.Visi PD.BPR Panyingkiran

“MEWUJUDKAN BPR PANYINGKIRAN YANG SEHAT, SOLID, DINAMIS, DAN BERKESINAMBUNGAN”

1.5.3.Misi PD.BPR Panyingkiran

1. Mitra Strategis masyarakat untuk mengembangkan usah dalam rangka


meningkatkan kesejahtraan.
2. Mewujudkan Pertumbuhan Bank yang sehat serta efisiensi, untuk Keuntungan
Maksimal dengan manajemen yang professional, proposional, dan transparan guna
mencapai perekonomian yang berbasis kerakyatan
3. Mendorong Perekonomian Daerah sekaligus meningkatkan laba usha dalam rangka
memberikan kontribusi Deviden / PAD kepada para pemegang saham

1.6. SASARAN ORGANISASI

1.6.1. Definisi

- Sasaran adalah target pernyataan tentang apa yang akan diwujudkan suatu
organisasi dalam mencapai visinya. Ssaran harus mempunyai target yang spesifik
diharapkan dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan tonggak pencapaian
(milestones) yang harus dilalui dalam mencapai visi perusahaan.
- Sasaran organisasi ini selanjutnya harus diturunkan menjadi sasaran setiap bidang,
cabang sapai dengan sasaran individu. Proses penurunan sasaran ini menjadi
tanggung jawab dari kepala bidang dan kepala cabang dengan dikoordinir oleh
bidang perencanaan.

1.6.2. Sasaran organisasi PD.BPR Panyingkiran

Sasaran Ukuran Kinerja Inisiatif Strategik


Peningkatan Nilai/Benefit bagi Pemilik
Terpenuhinya modal dasar menurut % Pemenuh Modal Penambahan modal disetor
ketentuan OJK Dasar
Meningkatnya kontribusi Pendapatn Asli % Kenaikan pertahun Peningkatan Pendapatan dan
Daerah laba perusahaan
Berkembangnya usaha mikro kecil % dari portopolio Peningkatan penyaluran kredit
menengah (UMKM) kredit UMKM

Sasaran Ukuran Kinerja Inisiatif Strategik


Peningkatan Nilai dan daya Tarik bagi Nasabah
Meningkatnya Kepercayaa Nasabah % akuisisi Perbaikan dan penguatan Citra
nasabah/thn Perusahaan melalui promosi
Meningkatnya Kapasitas pelayanan % akuisisi Peningkatan sarana dan
nasabah nasabah/thn prasarana pelayanan nasabah
Meningkatnya Kepuasan pelayanan % resentasi Penyesuain pelayanan dengan
nasabah nasabah/thn kebutuhan nasabah
Penyempurnaan Proses Usaha Internal
Meningkaytnya kierja daya tahan dan % Pencapaian target Marger/Konsolidasi 4 PD.BPR
daya saing perusahaan Kecamatan.
Meningkatnya akurasi pengolahaan data Penyampaian Penyempurnaan sistem
dan laporan serta kulitas dan kecepatan Laporan akuntansi dan pelayanan
pelayanaan berbasis komputer.
Berkurangnya kasus penyalah gunaan Jumlah Kasus Penyempurnaan sistem,
kredit dan simpanan produser perkreditan dan
mengerahkan dana.

Sasaran Ukuran Kinerja Inisiatif Strategis


Peningkatan Kualitas Sumber Daya Mansia.
Meningkatnya kapanilitas dan Frekuensi Job Pelaksanaan pendidikan dan
keterempilan kerja serta profesionalisme Training job training secara terprogram
pimpinan dan pegawai
Meningkatnya dedikasi dan motivasi kerja Tingkat Presensi Perbaikan sistem rekruitmen,
pegawai jenjang karir dan penggajian
yang berbasis kinerja.
Meningkatnya etos kerja dan komitmen Tingkat Presensi Pembinaan moral dan etika
pegawai kerja serta ppeningkatan
disiplin dan penegakan
praturan secara konsisten
1.6.3. Kegunaan dari Sasaran organisasi

- Memperjelas fungsi dari suatu stuktur atau jabatan


- Meningkatkan kinerja dari suatu organisasi.
- Tanpa sasaran manajer dan pegawai hanya memiliki panduan umum yang kabur
untuk pengambilan keputusan.
- Sasaran meerupakan tonggak/milestone sehingga dapat mengethui sejauh mana
pencapaian terhadap visi yang telah ditetapkan.

1.7. STUKTUR ORGANISASI

1.7.1. Komponen Stuktur Organisasi

Komponen organisasi PD.BPR Panyingkiran terdiri dari :

- Kantor Pusat.
- Kantor Cabang.
- Kantor Pelayanaan Kas Kegiatan Mobil.

Kesemua komponen tersebut merupakan sat kesatuan yang tidak terpisahkan.

1.7.2. Stuktur Organisasi Kantor Pusat.

Stuktur Organisasi Kantor Pusat terdiri dari :

a. RUPS (Rapat Umun Pemegang Saham)


b. Dewan Pengawas, yaitu terdiri dari :
b.1. Ketua
b.2. Anggota
c. Kantor pusat
c.1. Direksi :
c.1.1. Direktur Utama
c.1.2. Direktur Operasional
c.2. Bagian Umum
c.2.1. Bagian Pembukuan dan Pelaporan
c.2.2. Bagian Perencanaan dan Perlengkapam
c.2.3. Bagian Kepegawaian dan Umum
c.3. Bagian Operasional
c.3.1. Bagian Simpanan
c.3.2. Bagian Kredit
c.4. Satuan Pengawasan Internal (SPI)
c.5. Kantor Cabang Utama
c.6. Kantor Cabang PD BPR

1.7.3. Bagan Sususnan Organisasi Kantor Pusat

Bagan sususnan organisasi kantor pusat dapt dilihat dari Lampiran 1.A

1.7.4. Susunan Organisasi Kantor Cabang

Susunan organisasi kantor cabang terdiri dari :


a. Kepala Cabang
b. Seksi Operasional :
b.1. Marketing Kredit
b.1.1. Backoffice Kredit
b.1.2. Analis Kredit
b.1.3. Surveyor Kredit
b.2. Marketing Simpanan
b.1.1. Backoffice Tabungan
b.1.2. Backoffice Deposito
b.3. Marketing Kredit
b.4. Marketing Simpanan
c. Seksi Umum
c.1. Pembukaan dan Pelaporaan
c.1.1. Teller
c.1.2. Pelayanan Nasabah (customer Servive)
c.1.3. Akutansi
c.2. Perencanaan dan Perlengkapan
c.3. Bagian Kepegawaian dan Umum
d. Kas Pelayanan

1.7.5. Susunan Organisasi Kantor Cabang Utama


Susunan organisasi Kantor Cabang Utama mempunyai susunan yang sama dengan
kantor cabang di 1.7.4
1.7.6. Bagan Susunan Organisasi Kantor Cabang dan Kantor Cabang Utama
Susunan organisasi Kantor Cabang Utama dan Unit operasional kantor pusat dapat
dilihat pada lampiran 1.B

1.8. TATA KERJA

1.8.1. RUPS
Beberapa Kebijakan RUPS pada PD.BPR Panyingkiran adalah sebagi berikut :
a. RUPS PD.BPR Panyingkiran adalah pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi
PD.BPR Panyingkiran.
b. Peserta RUPS PD.BPR Panyingkiran terdiri dari :
i. Unsur Pemegang Saham;
ii. Unsur Dewan Pengawas;
iii. Unsur Direksi
c. RUPS PD.BPR Panyingkiran sebagaimana dimaksud pada (a) pasal ini dalam
pelaksanaanya, Pemegang Saham selaku pemilik dapat mendelegasikan kepada
pejabat yang ditunjuk.
d. Teknis pelaksanaanya RUPS sebagaiman dimaksud pada bagian (c) akan diatur lebih
lanjut oleh peserta RUPS.

1.8.2. Kewenangan RUPS

RUPS PD BPR Panyingkiran, mempunyai beberapa kewenangan sebagai berikut :

a. RUPS merupakan keputusan tertingggi dan segala wewenang yang diserahkan


kepada Direksi melalui Dewan Pengawas
b. RUPS PD.BPR Panyingkiran dapat memberikan kuasa dengan hak subsitusi kepada
Direksi atau Dewan Pengawas untuk mewakillinya selaku pemegang saham.
c. RUPS dapat mengambil keputusan mengenai :
i. Perubahan anggaran dasar;
ii. Perubahan jumlah modal
iii. Pengalihan asset tetap;
iv. Penggunaan laba;
v. Investasi dan pembiyaan jangka panjang;
vi. Pengesahan rencana kerja dan anggaran tahunan;
vii. Penggabuungan, peleburan pengambilan, dan pembubaran PD.BPR
Panyingkiran
1.8.3. Dewan Pengawas

Tata kerja Dewan Pengawas dapat dilihat pada Lampiran I.C. Tata Kerja tersebut
disesuaikan dengan Perda Propinsi Jawa Barat No.6 tahun 2016 mengenai Dewan
Pengawas.

1.8.4. Direksi

Tata kerja Direksi dapat dilihat pada lampiran I.C. tata kerja tersebut sudah disesuaikan
dengan Perda Propinsi Jawa Barat No.6 tahun 2016 mengenai Direksi.

1.8.5. Tata Kerja dan Pemetaan Tugas Kantor Pusat

Tata kerja atau Job Description untuk semua posisi dikantor pusat dapat dilihat pada
berkas dilampiran I.C.

1.8.6. Tata kerja dan Pemetaan Tugas Kantor Cabang

Tata kerja atau Job Description untuk semua posisi dikantor cabang dapat dilihat pada
berkas di Lampiran I.C.

Anda mungkin juga menyukai