a. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Kecamatan (PD BPR PK), pada awalnya yang
bernama Lembaga Perkreditan Kecamatan yng didirikan berdasarkan surat
keputusan (SK) Bupati Majalengka Nomor 581/SK.323-HUK/1985 tanggal 15
Oktober 1985 tentang Lembaga Perkreditan Kecamatan (LPK), Kemudian
dikukuhkan melalui Peratran Daerah (PERDA) Propinsi Tingkat I Jawa Barat nomor
3 Tahun 1987 tentang Lembaga erkreditan kecamatan (LPK). Terbentuknya
Lembaga Perkreditan Kecamatan ini sering adanya Kecamatan yang dimekarkan
sebelum menjadi Kecamatan Definitif seperti sekarang, yaitu LPK Panyingkiran,
LPK Cigasong, LPK Banjaran dan LPK Cingambul.
b. Dari keenam LPK yang ada di Kabupaten Majalengka dengan ketentuan Undang-
undang tersebut 2(dua) Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan (PD PK) dan
4(empat) diantaranya Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Lembaga
Perkreditan Kecmatan yaitu PD BPR LPK Cingambul Panyingkiran, PD BPR LPK
Cigasong, PD BPR LPK Banjaran, PD BPR LPK Cingambul. Yang dikukuhkan dengan
Preturan Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 5 Tahun 1996, dan sekaligus
dibentuk Dewan Pengawas PD BPRD/LPK Kabupten Majalengka kemudian
berubah lagi menjadi Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun
2000 tanggal 12 Desember 2000 tetang Perusahaan Daerah Kecamattan (PD PK)
bagi yng belum menjdi BPR. Terjadi perubahan terakhir Peraturan Daerah Propinsi
Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Prusahaan
Daerah Bank Perkreditan Kecamatan dan Perusahaan Daerah Perkreditan
Kecamatan sebagaimana telah dirubah terakhir kali dengan Perda Propinsi Jawa
Barat Nomor 30 tahun 2010 yang mengamanatkan untuk dilakukannya
meger/konsolidasi terhadap PD BPR LPK di Kabupaten Majalengka.
Dalam kebijakan organisas dan tata kerja berlaku umum sebagai berikut:
a. Organisasi adalah suatu alat untuk mencaai tujuan dasar kerjasama yang
mempunyai bentuk atau sususnan yang jelas dan formal, merumuskan bidang tugas
tiap-tiap unsur serta menegaskan hubungan antara yang satu dengan yang lain
dalam suatu rangkaian hirarki.
b. Tata Kerja atau Job Description adalah ketentuan tertulis tentang pembagian tugas,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing komponen dalam suatu organisasi
agar organisasi menji efektif dalam mencapai tujuan dan sasarannya.
c. Pemilik adalah Pemerintah Daerah Propisi Jawa Barat, Pemerintah Daerah
Kabupaten Majalengka dan PT.bank bjb.Tbk.
d. Perusahaan Daerah Bank Perkeditan rakyat Panyingkiran adalah Bank Perkreditan
Rakyat milik Pemerintah Daerah yang modal seluruhnya merupakan kekayaan
daerah yang dipisahkan yang selanjutnya disingkat PD. BPR Panyingkiran.
e. Direksi adalah Dieksi PD.BPR Panyingkiran.
f. RUPS adalah raapat umum Pemegang Saham dalam hal ini Para Pemegang Saham
yaitu pemerintah Daerah Propinsi Jawa Barat , Pemerintah daerah Kabupaten
Majalengka dan PT.bank bjb.tbk.
g. Dewan Pengawas adalah dewan Pengawas PD.BPR Panyingkiran.
h. Pegawai adalah eks-pegaiwai 4 PD.BPR LPK dan staf Dewan Pengawas PD.BPR
Kabupaten Majalengka yamh dipilih dan dilimpahkan tugasnya kepada PD.BPR
Panyingkiran hasil merger.
i. Pegawai PD.BPR Panyingkiran yang dimaksud diatas adalah pegawai yang telah
bekerja minimum 3 (tiga) bulan pada saat merger PD. BPR Panyingkiran.
j. Pegawai yang telah brkrtja di PD.BPR Panyingkiran kurang dari 3 (tiga bulan harus
mengikuti seleksi penerimaan pegawai.
k. PD.BPR Panyingkiran adalah PD.BPR Panyingkiran yang merupakan hasil
penggabungan dari 4 PD BPR LPK di kbupaten Majalengka yang dibentuk
berdasarkan Praturan Daerah Propinsi Jawa Barat No.6 tahun 2015 .
l. Kantor Cabang adalah Kantor Bank yang secara langsung bertanggung jawab kepada
Kantor Pusat yang bersangkutan dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana
Kkantor Cabang tersebut melakukan usahanya.
m. Kantor Pelayanan kas termask kegiattan Kas Mobil adalah kegiatan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada kantor Cabang dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada nasabah dan / atau kerjasama dengan pihak lain.
n. Anggaran dasar adalah serangkaian ketentuan yang meruoakan landasan hukum
Bagi PD.BPR Panyingkiran untuk menjalankan kegiatanya yang diatur dalam
Peraturan Daera
1.4. KEGIATAN USAHA
1. Menerima simpanan giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran
2. Melakukan penertaan modal
3. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
4. Melakukan usaha perasunransian.
Definisi Misi:
Misi merupakan definisi dari batas dan maksud aktivitas dalam suatu organisasi.
Didalam pernyataan misi terkandung kebutuhan tertentu yang dipenuhi oleh produk
atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi, pasar yang dilayani dan teknologi yang
digunakan. Misi tidak akan berubah sepanjang masa, dan merupakan salah satu akar
prinsip organisasi sehingga organisasi tidak akan keluar dari rel yang telah ditetapkan
dalam pendiriannya. Misi merupakan alasan produk didirikannya suatu perusahaan.
Kegunaan Visi:
- Menggambarkan kemana kita akan menuju, dan seperti apa kita disana.
- Memberikan bentuk dan arahan masa depan.
- Mengklarifikasi tujuan dan arah.
- Menginpirasikan antusiasme dan komitmen.
- Ambisius; melebarkan wawasan organisasi.
1.6.1. Definisi
- Sasaran adalah target pernyataan tentang apa yang akan diwujudkan suatu
organisasi dalam mencapai visinya. Ssaran harus mempunyai target yang spesifik
diharapkan dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan tonggak pencapaian
(milestones) yang harus dilalui dalam mencapai visi perusahaan.
- Sasaran organisasi ini selanjutnya harus diturunkan menjadi sasaran setiap bidang,
cabang sapai dengan sasaran individu. Proses penurunan sasaran ini menjadi
tanggung jawab dari kepala bidang dan kepala cabang dengan dikoordinir oleh
bidang perencanaan.
- Kantor Pusat.
- Kantor Cabang.
- Kantor Pelayanaan Kas Kegiatan Mobil.
Bagan sususnan organisasi kantor pusat dapt dilihat dari Lampiran 1.A
1.8.1. RUPS
Beberapa Kebijakan RUPS pada PD.BPR Panyingkiran adalah sebagi berikut :
a. RUPS PD.BPR Panyingkiran adalah pemegang kekuasaan tertinggi pada organisasi
PD.BPR Panyingkiran.
b. Peserta RUPS PD.BPR Panyingkiran terdiri dari :
i. Unsur Pemegang Saham;
ii. Unsur Dewan Pengawas;
iii. Unsur Direksi
c. RUPS PD.BPR Panyingkiran sebagaimana dimaksud pada (a) pasal ini dalam
pelaksanaanya, Pemegang Saham selaku pemilik dapat mendelegasikan kepada
pejabat yang ditunjuk.
d. Teknis pelaksanaanya RUPS sebagaiman dimaksud pada bagian (c) akan diatur lebih
lanjut oleh peserta RUPS.
Tata kerja Dewan Pengawas dapat dilihat pada Lampiran I.C. Tata Kerja tersebut
disesuaikan dengan Perda Propinsi Jawa Barat No.6 tahun 2016 mengenai Dewan
Pengawas.
1.8.4. Direksi
Tata kerja Direksi dapat dilihat pada lampiran I.C. tata kerja tersebut sudah disesuaikan
dengan Perda Propinsi Jawa Barat No.6 tahun 2016 mengenai Direksi.
Tata kerja atau Job Description untuk semua posisi dikantor pusat dapat dilihat pada
berkas dilampiran I.C.
Tata kerja atau Job Description untuk semua posisi dikantor cabang dapat dilihat pada
berkas di Lampiran I.C.