Anda di halaman 1dari 26

KEBIJAKAN

DIVIDEN
Manajemen Keuangan Lanjutan

KELOMPOK 2:
1. Triyani (2012070431)

2. Aulia Nurul (2012070438)

3. Yohana Novia A. (2012070439)

4. Elvitawati Utami (2012070449)


KEBIJAKAN DIVIDEN
(DIVIDEND POLICY)
Merupakan keputusan Kebijakan dividen (dividend policy)
apakah laba yang adalah salah satu bagian paling
diperoleh perusahaan penting dalam pengambilan
pada akhir tahun akan keputusan pendanaan
dibagi kepada
pemegang saham
dalam bentuk dividen
atau akan ditahan untuk
menambah modal guna LABA
pembiayaan investasi di
masa yang akan datang. Dibagikan Ditahan
Sebagai menambah
Dividen modal
Perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai
dividen maka akan mengurangi laba yang ditahan dan
selanjutnya akan mengurangi total sumber dana internal
atau internal finance
- SARTONO (2012) -

LABA

Apabila keuntungan ditahan oleh perusahaan saat ini dalam


jumlah besar, maka laba yang akan dibayarkan sebagai
dividen kepada pada pemegang saham menjadi lebih kecil
TEORI KEBIJAKAN DIVIDEN
Dividend Irrelevance Theory Bird in the hand Theory Tax Differential Theory
(Modigliani dan Miller 1961) (Gordon dan Lintner) (Modigliani dan Miller 1961)
Perusahaan tidak mempunyai Biaya modal sendiri Karena adanya pajak terhadap
pengaruh terhadap nilai perusahaan tidak akan keuntungan dividen dan capital gains,
perusahaan maupun biaya naik jika DPR (Dividend para investor lebih menyukai capital
modalnya, tapi ditentukan Payout Ratio) rendah gains karena dapat menunda
oleh laba bersih sebelum karena investor lebih pembayaran pajak.
pajak (EBIT) dan kelas risiko menyukai dividen daripada
perusahaan. Dividen tidak capital gains. Syarat:
relevan. • Tingkat keuntungan yang lebih
Alasan mendukung tinggi pada sama yang memberikan
Asumsi: pembayaran dividen dividen yield lebih tinggi
• Padar modal sempurna dan tinggi: • Capital gains yield rendah daripada
semua investor rasional 1. Mengurangi saham dengan dividen yield rendah,
• Tidak ada biaya emisi ketidakpastian capital gains yield tinggi
saham baru 2. Mengurangi konflik • Jika pajak atas dividen > pajak atas
• Tidak ada pajak keagenan antara capital gains, perbedaan ini akan
• Kebijakan investasi manajer dengan makin terasa
perusahaan tidak berubah pemegang saham
Dividend Payout Ratio
(Rasio Pembagian Dividen)
Ukuran besar kecilnya dividen yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan (rasio) antara
jumlah (bagian) keuntungan yang disediakan untuk dividen dengan jumlah seluruh
keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode tertentu dan dinyatakan dalam
presentase.

Jumlah dividen
D𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝐷𝑃𝑅 = × 100 %
Jumlah Keuntungan

Contoh:
Laba yang diperoleh perusahaan sebesar Rp 1 milyar, sedangkan
jumlah dividen yang akan dibagikan adalah Rp 600 juta. Maka Noted:
besar dividend payout ratio dari perusahaan tersebut adalah Semakin besar angka dividend payout
ratio, maka semakin tinggi komitmen
manajemen terhadap pembagian
𝑅𝑝 600 𝑗𝑢𝑡𝑎 dividen dibanding komitmen terhadap
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 = × 100% = 60%
𝑅𝑝 1 𝑚𝑖𝑙𝑦𝑎𝑟 pertumbuhan perusahaan melalui
pemanfaatan kembali keuntungan.
DIVIDEN SAHAM
(STOCK DIVIDEND)
Dividen yang dibagikan kepada pemegang
saham bukan berupa kas melainkan
dalam bentuk lembar saham.

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛


𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖𝑘𝑎𝑛
Deviden saham per lembar saham =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
SYARAT-SYARAT DIVIDEN SAHAM
Disetujui oleh
Rapat Umum
Pemegang
Saham (RUPS)

Saldo Laba
Ditahan
Mencukupi
Harga Teoritis
Saham Sesuai
dengan
Peraturan yang
Ada
ALASAN PEMBAGIAN SAHAM

Tidak tersedia cukup kas Harga pasar saham


di perusahaan yang berlaku dinilai
terlalu tinggi

1 2

3 4
Untuk menghindari pajak Untuk memenuhi aturan dari bursa
seandainya dividen efek tentang jumlah minimal
dibagikan dalam bentuk kas lembar saham beredar
KEUNTUNGAN DIVIDEN SAHAM
BAGI PEMEGANG
SAHAM
BAGI PERUSAHAAN
• Jumlah saham yang dimiliki akan
bertambah. Tanpa ada
pengeluaran (walaupun
✓ Pembagian dividen
saham membuat perusahaan bisa
sebenarnya nilai investasi dan
menyimpan laba dan kas
persentase kepemilikan saham
perusahaan.
tidak berubah, efeknya mungkin
mirip dengan stock split)
✓ Struktur modal perusahaan lebih
kuat.
• Tidak ada pajak yang harus
✓ Likuiditas perdagangan saham
akan meningkat.
dibayaran dengan menerima
dividen saham dari perusahaan
✓ Kondisi keuangan tidak terganggu
CONTOH ILUSTRASI:
Pada tahun 2001 PT “SENTOSA” mempunyai struktur modal sendiri sebagai berikut:

Struktur Modal Sendiri

Saham biasa:
PT. ”SENTOSA” membayar dividen
(Nominal Rp 1.000 x 400.000 lbr) Rp 400.000.000
saham sebesar 5% dari saham
Tambahan modal Rp 80.000.000 beredar, yaitu berjumlah 5% x
400.000 lembar = 20.000 lembar
Laba ditahan Rp 260.000.000
saham tambahan. Nilai pasar yang
Total modal sendiri Rp 740.000.000 dianggap wajar dari saham
tersebut adalah Rp. 2.500,- setiap
lembarnya. Untuk setiap 20
lembar saham yang dimiliki,
pemegang saham menerima satu
lembar saham tambahan
Penyelesaian:
Diketahui:
Dividen saham = 5%
Jumlah lembar saham = 400.000 lembar
Harga wajar = Rp 2.500 per lembar

Nilai saham = Rp 2.500 x 20.000 lembar saham = Rp 50.000.000


(dipindah/ditransfer dari laba yang ditahan ke perkiraan saham biasa dan
tambahan modal)

Kenaikan jumlah saham biasa = Rp 1.000 x 20.000 lembar saham= Rp 20.000.000

Sisa nilai saham = Rp 50.000.000 – Rp 20.000.000 = Rp 30.000.000


(masuk ke perkiraan tambahan modal)
Struktur Modal Sendiri

Saham biasa:
(Nominal Rp 1.000 x 400.000 lbr) Rp 400.000.000
Tambahan modal (Rp 80jt + Rp30jt) Rp 110.000.000
Laba ditahan Rp 230.000.000
Total modal sendiri Rp 740.000.000

karena jumlah saham beredar meningkat sebesar 5%, maka laba per lembar saham perusahaan
berkurang secara proporsional

EAT = Rp 126.000.000

EAT Rp 126.000.000
EPS (sebelum penambahan) = = = Rp 315 per lembar
Jumlah lbr saham 400.000 lbr

EAT Rp 126.000.000
EPS (sesudah penambahan) = = = Rp 300 per lembar
Jumlah lbr saham+saham tambahan 400.000+20.000 l𝑏𝑟

para pemegang saham memiliki lebih banyak saham tetapi


laba per lembar sahamnya lebih rendah
Dividen Hutang
(SCRIPT DIVIDENDS)
Dividen Hutang adalah dividen yang dapat dibayar sebagaimana diumumkan oleh dewan
komisaris perusahaan tetapi pada akhir periodebelum dibayar dan dicatat
sebagai hutang deviden. Perseroan Terbatas yang sudah mengumumkan adanya pembagian
deviden kepada para pemegang saham sudah harus mengakui adanya hutang pada saat
pengumuman.

Dividen utang timbul apabila saldo laba tidak dibagi mencukupi untuk pembagian dividen,
sedangkan saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan perusahaan akan mengeluarkan
dividen utang yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu diwaktu yang akan datang. Dividen
utang ini bisa dikenai bunga bisa juga tidak.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN

Perjanjian hutang pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan


dengan kreditor membatasi pembayaran deviden. Jika kewajiban hutang
telah terpenuhi perusahaan dan rasio – rasio keuangan menunjukan bank
dalam kondisi sehat

Pembatasan dari saham Preferen, tidak ada pembayaran dividen untuk


saham biasa jika dividen saham preferen belum dibayar.
PENYEBAB TIMBULNYA DIVIDEN
HUTANG
Utang yang timbul karena
adanya transaksi penerimaan
pinjaman dari pihak lain
(ekstern) ditinjau dari
accounting entity, misalnya
pinjaman dari bank (hipotik),
pinjaman dari masyarakat
Utang yang timbul dari (obligasi).
kelompok biaya (expenses) di
mana Utang dikelompokkan
sebagai accrual dari suatu
biaya atau sebagai pengakuan
losses, contohnya biaya yang
masih harus dibayar (utang
biaya).
- Ahmed Riahi dan Belkaoui (2004) -
Utang (kewajiban) dikatakan berpengaruh terhadap Rasio Pembagian
Dividen karena di dalam Utang terdapat utang jangka pendek dan
utang jangka panjang, di mana utang jangka pendek tersebut harus
dilunasi dalam jangka waktu satu tahun, dana yang digunakan untuk
melunasi utang jangka pendek secara langsung akan mengurangi laba
bersih perusahaan yang secara langsung juga akan mempengaruhi
persentase dividen kas yang akan dibayarkan kepada pemegang saham
CONTOH ILUSTRASI :
PT Sinar Sentosa mengumumkan pembagian scrip devidens sebesar Rpl.000.000,-
bunga 10% jatuh tempo 3 bulan kemudian. Jurnal yang dibuat oleh PT Sinar Sentosa
sebagai berikut:

Laba ditahan Rp 100.000


Utang script dividend Rp 100.000

Ketika jatuh tempo, scrip dan bunganya dilunasi dengan jurnal sebagai berikut:
Utang script dividend Rp 100.000
Biaya bunga Rp 2.500
Kas Rp 102.500

Perhitungan;

3
Biaya bunga = x 10% x Rpl00.000 = Rp2.500
12
STOCK SPLIT
(PEMECAHAN SAHAM)

adalah peningkatan jumlah saham


beredar dengan mengurangi nilai
nominal (nilai pari) saham tersebut
CONTOH ILUSTRASI:
PT. “SENTOSA” dengan nilai nominal Rp. 1.000,- per lembar dipecah menjadi 2 lembar
saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 500,- per lembar maka perhitungan
pemecahan sahamnya

Sebelum Pemecahan (Rp) Sesudah Pemecahan (Rp)

Saham biasa: Saham biasa:


(Rp 1.000 x 400.000 lbr) Rp 400.000.000 (Rp 1.000 x 400.000 lbr) Rp 400.000.000
Tambahan modal Rp 80.000.000 Tambahan modal Rp 80.000.000
Laba ditahan Rp 260.000.000 Laba ditahan Rp 260.000.000
Total modal sendiri Rp 740.000.000 Total modal sendiri Rp 740.000.000

apabila pada kasus di atas perusahaan memberi dividen kas Rp. 150,- per lembar saham sebelum pemecahan
saham dan setelah pemecahan saham, perusahaan memberi dividen kas Rp. 100,- per lembar saham. Seorang
pemegang saham yang memiliki 100 lembar saham sebelum pemecahan akan menerima dividen Rp. 15.000,-.
Sedangkan setelah pemecahan saham, dia akan menerima dividen sebesar Rp. 100 x 200 lbr = Rp. 20.000,-
NILAI DIVIDEN SAHAM DAN
PEMECAHAN SAHAM
Pengaruh Pengaruh Terhadap
Bagi para Investor Muatan Informasi
Mendapatkan kas dan Dapat menyampaikan
mempunyai pengaruh informasi secara
psikologi yang efektif kepada para
menguntungkan bagi investor adanya
para pemegang saham peningkatan kinerja
tersebutjika dijual perusahaan
Pengaruh Bagi Pengaruh Terhadap
Dividen Kas Perdagangan
Dividen saham lebih Dividen menarik
mahal biayanya lebih banyak pembeli
daripada dividen kas. dan juga
Hal ini merupakan mempengaruhi bauran
kelemahan pembagian pemegang saham (mix
dividen saham. shareholders).
Reverse Stock Spilts
Sebelum masuk ke reverse stock split, sebaiknya kita juga perlu mengenal istilah stock split.
Stock spilt atau memecah saham adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk menurunkan
harga saham. Penurunan harga saham dilakukan dengan cara membagi saham tersebut menjadi
beberapa bagian sehingga jumlah saham menjadi lebih banyak. Dalam praktiknya, antara
perubahan jumlah saham dan harga saham akan mengikuti perbandingan yang telah ditentukan
sebelumnya.

Nah, reverse stock split sendiri sebenarnya adalah kebalikan dari stock split. Apabila stock split
dilakukan dengan cara menaikkan jumlah saham, maka reverse stock split bekerja dengan cara
menurunkan jumlah saham yang beredar di pasar untuk meningkatkan harga saham. Meskipun
harga saham yang lebih tinggi umumnya dipandang positif, akan tetapi kenaikan harga yang
berasal dari reverse stock split dipandang sebagai sebuah tanda adanya masalah di dalam
perusahaan dan hanya merupakan trik akuntansi.
ILUSTRASI
REVERSE STOCK SPLIT
Misalkan sebuah perusahaan memiliki
100.000 lembar saham dengan harga
masing-masing saham Rp.1,000. Akan Secara umum, reverse stock split
dilakukan reverse stock split dengan memang tidak mempengaruhi nilai
perbandingan 2:1. Maka, jumlah saham perusahaan, meskipun begitu aksi ini
akan menurun menjadi setengahnya yaitu tetap dilakukan karena saham perusahaan
50.000 dan harga saham akan meningkat telah kehilangan nilai yang substansial.
dua kalinya yaitu menjadi Rp.2,000. Jadi, Konotasi negatif terkait hal ini sering kali
baik sebelum maupun sesudah proses justru berdampak negatif terhadap
reverse stock split kapitalisasi pasar masih perusahaan itu sendiri.
tetap sama, yaitu Rp.100,000,000.
Mengapa Perusahaan Melakukan
Reverse Stock Splits?

01 Memulihkan Harga Saham dan Menarik Investor

02 Memulihkan Harga Saham dan Menarik Investor

03 Memulihkan Harga Saham dan Menarik Investor


UNTUNG & RUGI?
KEUNTUNGAN
REVERSE STOCK SPLIT
Jumlah saham terkait yang beredar di pasar
akan menjadi lebih sedikit sesuai rasio yang
disepakati, hal ini harapannya harga kemudian
akan semakin naik.

KERUGIAN
REVERSE STOCK SPLIT
Apabila kinerja emiten terkait tersebut tidak mengalami
peningkatan dengan cukup baik atau tidak mencapai
harapan, maka kemungkinan besar harga saham
terkait akan kemudian kembali turun ke arah harga
terendah yang bahkan lebih rendah daripada sebelum
reverse stock split.
KESIMPULAN – Reverese Stock Splits

Apa yang terjadi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, beberapa


perusahaan yang telah melakukan stock split pada umumnya adalah
perusahaan-perusahaan yang mempunyai kinerja baik dan bahkan
akan menjadi lebih baik lagi, akan tetapi harga saham terkait sudah
terlanjur terlalu tinggi. Apabila kemudian setelah stock split terus
emiten tersebut mempunyai kinerja yang meningkat, maka nilai harga
saham tersebut tentunya akan jauh lebih naik.

Pada Umumnya, investor saham di Indonesia menyukai aksi


korporasi stock split ini. Pada sisi yang lain, di Indonesia, pada
umumnya Reverse Stock Split keadaannya adalah kebalikan dari
stock split yang diterangkan di atas.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai