Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUTE KEUANGAN PERBANKAN DAN INFORMATIKA ASIA


PERBANAS

MATA UJIAN/KEL : HUMAN CAPITAL


MANAGEMENT
KODE/SKS : 3 SKS
PROGRAM STUDI : SI MANAJEMEN
HARI/TANGGAL : SABTU 19 JUNI 2021
WAKTU/RUANG : 08.00- 10.00
DOSEN/NO. REG : SITI SAFARIA 89606
JENIS SOAL : ESAI
SIFAT UJIAN : OPEN BOOK
TIPE SOAL : kasus

YOHANA NOVIA ARMANDA - 2012070439


Soal Pertama
Manusia merupakan asset yang berfungsi sebagai modal (non material/non finansial)
di dalam organisasi bisnis yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non
fisik mewujudkan eksistensi organisasi.
Beberapa peneliti mendeskripsikan human capital sebagai kombinasi dari tiga faktor,
yaitu: 1) karakter atau sifat yang dibawa ke pekerjaan, misalnya intelegensi,energi,sikap positif,
keandalan, dan komitmen, 2) kemampuan seseorang untuk belajar, yaitu kecerdasan, imajinasi,
kreativitas, dan bakat, dan 3) motivasi untuk berbagi informasi dan pengetahuan, yaitu
semangat tim dan orientasi tujuan.
Menurut Becker, human capital adalah bahwa manusia bukan sekedar sumber daya,
namun merupakan modal (capital) yang menghasilkan pengembalian (return) dan setiap
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kualitas dan kuantitas modal
tersebut merupakan kegiatan investasi.
Saudara dapat menjelaskan masing-masing penyataan di atas, bagaimana dengan
implikasi di perusahaan saudara bekerja pernyataan manusia sebagai modal ,,
Jawab:

Manusia merupakan asset yang berfungsi sebagai modal (non material/non finansial)
di dalam organisasi bisnis yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan
non fisik mewujudkan eksistensi organisasi.

Penjelasan:
Dengan potensi yang dimiliki manusia, menjadikan manusia sebagai asset modal yang
berharga bagi perusahaan. Potensi yang dimiliki baik secara fisik dan non-fisik bisa digunakan
untuk melaksanakan dan mencapai tujuan dari si perusahaan. Dengan potensi itu, manusia bisa
menggunakan sumber daya lainnya yang ada disekitar dan mengolahnya dengan sebaik-
baiknya serta dapat menghasilkan output/hasil yang baik bagi perusahaan dan untuk manusia
itu sendiri.

Beberapa peneliti mendeskripsikan human capital sebagai kombinasi dari tiga


faktor, yaitu: 1) karakter atau sifat yang dibawa ke pekerjaan, misalnya intelegensi, energi,
sikap positif, keandalan, dan komitmen, 2) kemampuan seseorang untuk belajar, yaitu
kecerdasan, imajinasi, kreativitas, dan bakat, dan 3) motivasi untuk berbagi informasi dan
pengetahuan, yaitu semangat tim dan orientasi tujuan.

Penjelasan:
1) Karakter atau sifat yang dibawa ke pekerjaan, misalnya intelegensi, energi, sikap
positif, keandalan, dan komitmen
SDM harus memiliki intelegensi, energi, sikap positif, keandalan, dan komitmen. Sifat
ini sangat dibutuhkan dari SDM untuk melakukan pekerjaan, sifat akan berpengaruh
terhadap kinerja SDM dan output yang akan dihasilkan oleh SDM itu sendiri.
2) Kemampuan seseorang untuk belajar, yaitu kecerdasan, imajinasi, kreativitas,
dan bakat, dan
seorang SDM harus memiliki keinginan untuk belajar. Selain untuk menambah
pengetahuan dan bakat, dengan keinginan belajar yang tinggi maka SDM bisa
menciptakan suatu ide-ide yang kreatif yang bisa digunakan dalam mencapai tujuan
perusahaan.
3) Motivasi untuk berbagi informasi dan pengetahuan, yaitu semangat tim dan
orientasi tujuan.
Sebagai seorang SDM harus memotivasi tim dengan berbagi informasi dan
pengetahuan yang dimiliki. Hal ini akan memberikan semangat untuk tim dalam
mencapai tujuan bersama.

Menurut Becker, human capital adalah bahwa manusia bukan sekedar sumber daya,
namun merupakan modal (capital) yang menghasilkan pengembalian (return) dan setiap
pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kualitas dan kuantitas modal
tersebut merupakan kegiatan investasi

Penjelasan:
Pengertian human capital memiliki arti bahwa manusia menjadi modal utama didalam
perusahaan. Suatu modal investasi yang akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan guna
untuk mencapai tujuan dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam upaya
mendapatkan keuntungan tersebut, perusahaan harus mau mengeluarkan pengeluaran yang
tidak sedikit untuk melakukan pemeliharaan bagi SDM. Pemeliharaan dilakukan dengan
maksud untuk menunjang kinerja SDM dalam rangka mengembangkan kemampuan yang
dimiliki oleh setiap SDM. Hal tersebut menjadi sebuah investasi bagi perusahaan, karena dari
investasi tersebut akan memberikan return atau feedback positif untuk perusahaan,
Menurut saya, pengimplementasian atau penerapan di perusahaan tempat saya bekerja
sudah berusaha dilakukan dengan baik sedemikian rupa. Baik untuk system pengaturan
maupun dari karyawannya. Sebelum menerima karyawan, perusahaan sudah melakukan
seleksi penerimaan karyawan yang cukup baik untuk mendapatkan karyawan yang terbaik. Hal
ini dilandasi karena jobdesc pekerjaan yang terbilang cukup rumit dan kompleks,
mengharuskan HCM perusahaan melakukan pencarian calon karyawan yang memiliki
kemampuan yang dapat melaksakana jobdesc pekerjaan.
Soal kedua

Berikan penjelasan atas gambar antar 1 sd 4 di atas tentang Globalisas HCM.

Jawaban:
1. Faktor budaya dan isu-isu etika
Kebudayaan (culture) terdiri atas kekuata sosial yang mempengaruhi nilai-nilai
keyakinan, dan tindakan-tindakan sekelompok orang yang berbeda. Perbedaan kebudayaan
memang ada antara negara-negara, tetapi perbedaan kebudayaan yang signifikan juga ada
dalam suatu negara. Pengaruh kebudayaan menimbulkan peroalsan penting lainnya yang
mempengaruhi manajemen SDM internasional. Kebudayaan organisasi telah didiskusikan
sebelumnya dan tentu saja juga terdapat kebudayaan nasional.
2. Faktor Sistem politik/hukum
Sifat dan stabilitas sistem politik berbeda antara satu Negara dengan Negara yang lain.
Di berbagai Negara sistem hukum berbeda dalam hal sifat dan stabilitas, dengan perjanjian
bisnis yang terkandung menjadi tidak dapat dilaksanakan karena factor politik internal.
Perusahaan internasional memungkinkan harus memutuskan secara strategis kapan harus
tunduk pada hukum dan peraturan negara tuan rumah dan kapan harus mengabaikannya karena
alasan-alasan operasional atau politik
3. Faktor Sistem ekonomi
Faktor ekonomi berhubungan dengan persoalan, hukum, dan budaya, serta negara yang
berbeda memiliki system ekonomi yang berbeda. Beberapa negara bahkan masih beroperasi
dengan bersi komunisme yang dimodifikasi, yang pada dasarnya telah gagal.
4. Faktor Hubungan tenaga kerja
Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai
kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki
pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang.
Jenis-jenis SDM global:
▪ Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan
merupakan warga yang berasal dari Negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi
karyawan tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara dimana kantor
pusat organisasi setempat.
▪ Warga dari Tuan Rumah adalah seorang warga negara tuan rumah adalah seorang
karyawan yang bekerja untuk sebuah perusahaan dalam operasi yang merupakan
seorang warga dari negara dimana operasi itu ditempatkan, tetapi kantor pusat
perusahaan tersebut berada di negara lain.
▪ Warga dari Negara Ketiga adalah seorang warga dari satu negara yang bekerja di
negara kedua, dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat negara
ketiga.

Soal Ketiga
Saudara memahami gaya kepemimpinan , silahkan sudara memilih gaya kepemimpinan yang
saudara ketahui mengapa saudara memilih gaya kepemimpinan tersebut berikan alasan dan
pendapat saudara

Jawab:
Pemimpin adalah seseorang yang bertindak sebagai pemimpin suatu organisasi untuk
mencapai suatu tujuan yang sama. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu
memberikan dampak positif baik untuk pekerjaan dan juga timnya. Oleh karena itu, penting
sekali bagi para pemimpin menguasai gaya kepemimpian yang baik dan benar.
Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin dalam memengaruhi para
pengikutnya. Menurut Thoha (1995) yang dilansir dari wikipedia.com gaya kepemimpinan
merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat memengaruhi anak
buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam
memengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Untuk memahami gaya
kepemimpinan, sedikitnya dapat dikaji dari tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan sifat,
perilaku, dan situasional.
Beberapa gaya kepemimpinan yang diketahui:
1. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut laissez-faire di mana pemimpin memberikan
kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara mereka
masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh siapa saja dalam
kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada umumnya menjadi rendah.
2. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan efektif
apabila setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan tanggung jawab rutin
setiap hari. Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi para anggota untuk
melakukan inovasi, karena semuanya sudah diatur dalam sebuah tatanan prosedur yang harus
dipatuhi oleh setiap lapisan.
3. Kepemimpinan Otokratis
Macam gaya kepemimpinan yang pertama yaitu gaya otokratis melansir dari American
Express. Ungkapan yang paling menggambarkan gaya kepemimpinan otokratis adalah
"Lakukan apa yang saya katakan." Umumnya, seorang pemimpin otokrasi percaya bahwa dia
adalah orang terpintar di meja dan tahu lebih banyak daripada yang lain. Mereka membuat
semua keputusan dengan sedikit masukan dari anggota tim.
4. Kepemimpinan Partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah (anggota) karena
posisi kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara
bergantian. Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat berpartisipasi
dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana persahabatan dan hubungan saling
percaya antar pimpinan dan anggota. Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila
para anggota belum cukup matang dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki
motivasi tinggi terhadap pekerjaan. Namun sebaliknya dapat menjadi boomerang bagi
perusahaan bila memiliki karyawan yang bertolak belakang dari pernyataan sebelumnya.
5. Kepemimpinan Melayani (Servant)
Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dengan para anggota
berorientasi pada sifat melayani dengan standar moral spiritual. Pemimpin yang melayani lebih
mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota daripada kepentingan
pribadinya.
6. Kepemimpinan Situasional
Pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan situasional lebih sering
menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para anggota
yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas. Gaya kepemimpinan
situasional mencoba mengombinasikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang
ada.
7. Kepemimpinan Transformasional
Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada
mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan terlibat
langsung dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok untuk berhasil
menyelesaikan tugas mereka. Pemimpin cenderung memiliki semangat yang positif untuk para
bawahannya sehingga semangatnya tersebut dapat berpengaruh pada para anggotanya untuk
lebih energik. Pemimpin akan sangat memedulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap anak
buahnya.
Dari beberapa gaya kepemimpinan diatas, saya akan memilih gaya kepemimpinan
situasional. Alasannya dalah karna didalam suatu perusahaan pastinya kita mengalami berbagai
macam situasi dan situasi tersebut tidak selalu sama. Sebagai seorang pemimpin tentunya saya
harus bisa menilai situasi yang sedang terjadi seperti apa dan sikap serta kepemimpinan seperti
apa yang akan saya lakukan. tidak semua situasi bisa diterapkan oleh satu kepemimpinan saja.
Ada saatnya dimana sebagai seorang pemimpin saya harus bersikap lebih santai, ada saatnya
dimana situasi sedang rumit dan kacau sehingga harus bersikap lebih tegas, ada saatnya situasi
dimana menghadapi karyawan yang tidak mengikuti aturan dan sebagai pemimpin harus
mengarahkan dengan sikap sedikit tegas.

Soal Keempat
Saudara setelah mengikuti Kuliah HCM memahami HCM di perusahaan saudara sudahkan
menjalankan HCM secara menyeluruh jika belum mengapa , jika sudah melaksanakan apakah
yang menjadi keunggulan dan tantangan masa depan HCM ke depan ..

Jawab:
Ditempat perusahaan saya bekerja, saat ini perusahaan sudah sedemikian rupa
menjalakan HCM dengan baik. Gunaxuntuk percepatan pengembanhan kapabilitas pegawai,
tempatxsaya bekerja sudah melakukan danxmengimplementasikan berbagai strategi dan
pengelolaan SDM yang disesuaikan dengan strategi Bank dalam jangka panjang serta
perkembangan industri perbankanxyang terjadi saat ini maupunxmasa yang akan datang.
Yang menjadi keunggulanxdari perusahaan tempat saya bekerja adalah, perusahaan
selalu senantiasaxmeningkatkan pelayanan dengan dukungan teknologi informasi
danxtransaksi perbankan yang memanfaatkan sistem terkini sehingga proses transaksixlebih
mudah, cepat danxakurat. Selain itu penyediaan produk perbankan yang sesuai dengan
kebutuhanxmarket disertai dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
motivasixtinggi dan profesional menjadikan perusahaan melangkah majuxdan menjadi
kepercayaan para pelanggan/nasabah.

Anda mungkin juga menyukai