Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS ISU KONTEMPORER

Makalah disusun untuk memenuhi tugas kelompok 3 Latsar CPNS

Oleh

ABRAHAM BASWARA PUTRA


MOHTAR TRI EFENDI
REZA NOVANDRIANTO

LATSAR GOL II ANGKATAN XXI KELOMPOK 2


KABUPATEN JOMBANG
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
ABSTRAK.....................................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN....................................................................1
BAB 2 : TINJAUAN LITERATUR........................................................2
A. TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI....................................3
B. PENERAPAN DI INDONESIA..........................................5
BAB 3 : PENUTUP
A. KESIMPULAN..................................................................6
B. SARAN.............................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “
PERAN e-TEKNOLOGI DALAM PERAWATAN KESEHATAN MENTAL ”
sebagai persyaratan dalam memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Sistem
Informasi Manajeman.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Koordinator Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen
2. Staf pengajar Mata Ajar Sistem Informasi Manajemen
3. Rekan-rekan Program Magister dan Magister Kekhususan Jiwa Fakultas Ilmu
keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2010
4. Suami dan Anak-anakku yang telah memberi dukungan baik matei, moril
maupun support.
Yang telah memberikan bimbingan dan bantuannya dalam penyusunan Makalah
ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya tepat waktu.
Harapan penyusun, Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umunya dan dapat menjadi sumber pengetahuan bagi mahasiswa keperawatan
pada khususnya

Depok, 17 November
2011 Penyusun

ii
ABSTRAK

Pada artikel ini, peran e-teknologi diekplorasi, dengan penekanan pada keuntungan
dan kerugian untuk perawatan kesehatan dan penelitian kesehatan mental. E-
teknologi sangat luas pemahamannya dan dalam beberapa tahun terakhir,
penggunaannya telah berkembang dengan pesat. Internet adalah sumber utama
informasi kesehatan, dan ada potensi untuk memberikan layanan ditingkatkan melalui
media ini. Selain itu peran E-teknologi dalam pemberian layanan kesehatan mental
dan masa depan penelitian akan terus berkembang sebagai mana banyaknya jumlah
atau meningkatknya konseumen, praktisi kesehatan professional dan masyarakat
umum online terutama karena teknologi ini halus dan membuat pengguna bahkan
lebih ramah.
E-Teknologi secara luas dipahami mencakup internet dan teknologi yang terkait,
seperti digital dan Webbased televise (Eysenbach, 2000). E-teknologi merupakan
internet yang tumbuh cepat didunia yang merupakan sumber utama yang memilii
informasi dan potensi untuk memberikan pelayanan kesehatan dimasa depan.
Berdasarkan data Biro Statistik Australia (2007) menunjukkan bahwa 64 % rumah
tangga memiliki akses internet dirumah, 73 % memiliki akses computer dirumah, di
Amaerika Serikat setengah dari rumah tangga memiliki computer, dengan persentase
ini meningkat setiap harinya (Constantino, Crane, Noll, Doswell & Bexter, 2007)
Banyak lagi orang memiliki akses melalui sekolah, Universitas dan tempat kerja.
Internet telah ditemukan dan akan semakin besar digunakan sebagai sumber informasi
utama dalam bidang kesehatan (Baker, Wagner, Singer, & Bundorf, 2003 :
Pennbridge, Moya & Roudrigues, 1999).
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena/kejadian


yang diartikan sebagai masalah, sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang dikedepankan untuk
ditanggapi; kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya; kabar angin; desas desus. Selanjutnya Kamus “Collins
Cobuild English Language Dictionary” (1987), mengartikan isu sebagai:
(1). “An important subject that people are discussing or arguing about” (2).
“When you talk about the issue, you are referring to the really important
part of the thing that you are considering or discussing”. Sedangkan
kontemporer yang dimaksud disini adalah sesuatu hal yang modern, yang
eksis dan terjadi dan masih berlangsung sampai sekarang, atau segala
hal yang berkaitan dengan saat ini.
Isu-isu strategis kontemporer yang dimaksud diantaranya ialah
korupsi, narkoba, paham radikalisme/ terorisme, money laundry, proxy
war, dan kejahatan komunikasi masal seperti cyber crime, Hate Speech,
dan Hoax, dan lain sebagainya.
Untuk itu PNS sebagai Aparatur Negara dihadapkan pada pengaruh yang
datang dari eksternal juga internal yang kian lama kian menggerus
kehidupan berbangsa dan bernegara: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan
Bhinneka Tunggal Ika sebagai konsensus dasar berbangsa dan
bernegara. Fenomena tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS
mengenal dan memahami secara kritis terkait isu-isu strategis
kontemporer.
PNS sebagai Aparatur Negara diharapkan mampu memahami
konsepsi perubahan dan perubahan lingkungan strategis melalui isu-isu
strategis kontemporer sebagai wawasan strategis PNS dengan menyadari
pentingnya modal insani, dengan menunjukan kemampuan berpikir kritis
dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis dalam menjalankan
tugas jabatan.
Selanjutnya diberikan penguatan untuk menunjukan kemampuan
berpikir kritis dengan mengidentifikasi dan menganalisis isu-isu kritikal
melalui isu-isu startegis kontemporer yang dapat menjadi pemicu
munculnya perubahan lingkungan strategis dan berdampak terhadap
kinerja birokrasi secara umum dan secara khusus berdampak pada
pelaksanaan tugas jabatan sebagai PNS pelayan masyarakat.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Saat ini isu yang menyita ruang publik adalah terkait terorisme dan radikalisasi
yang terjadi dalam sekelompok masyarakat, baik karena pengaruh ideologi laten
tertentu, kesejahteraan, pendidikan yang buruk atau globalisasi secara umum.
Bahaya narkoba merupakan salah satu isu lainnya yang mengancam kehidupan
bangsa. Bentuk kejahatan lain adalah kejahatan saiber (cyber crime) dan tindak
pencucian uang (money laundring).
Hal tersebut menjadikan pentingnya setiap PNS mengenal dan memahami
secara kritis terkait isu-isu strategis kontemporer diantaranya; korupsi, narkoba,
paham radikalisme/ terorisme, money laundry, proxy war, dan kejahatan komunikasi
masal seperti cyber crime, Hate Speech, dan Hoax, dan lain sebagainya. Isu-isu
yang akan diuraikan berikut ini:
2.2 PENERAPAN DI INDONESIA
Telepsychiatry di Indonesia dapat dikembangkan dengan
memanfaatkan perkembangan tehnologi komunikasi yang ada, dengan
menggunakan media telephone,internet yang saat ini sudah hampir
dikenal diseluruh masyrakatn terutama di wilayah perkotaan.
Penggunaan telepsyciatry untuk klien gangguan jiwa dapat
digunakan sebagai pemantauan kondisi kesehatan setelah pasien
dirawat. Pemantauan ini dapat digunakan telephone sebagai media
komunikasi yang paling efektif.
Khususnya klien gangguan jiwa memerlukan pemantauan
terhadap obat-obatan dan rehabilitasi dalam rangka menigkatkan
kemandirian klien. Melalui program ini pihak klien dan keluarga dapat
melakukan komunikasi, kirim email maupun konsultasi tanpa harus
bertemu (face to face).
Pengembangan program ini dibutuhkan system yang sudah
diprogran sesuai kebutuhan klien dengan berbagai gangguan
(Halusinasi, isolasi social, Waham, perilaku kekerasan dll), serta
dibutuhkan pelatihan yang cukup baik bagi tenaga kesehatan yang ada
saat ini dengan berbagai macam latar belakang pendidikan yang ada.

Perlunya ditekankan bahwa telepsyciatry merupakan


seperangkat alat yang membantu tenaga kesehatan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan pada klien. Namun hubungan
terapeutik perawat/dokter akan tercipta bila memebuhi beberapa aspek
yaitu kejujuran, kehangatan, keikhlasan dan terbuka yang hanya dimiliki
oleh manusia tidak dengan mesin atau computer, dan sebagainya.

5
BAB 3
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
E-Teknologi didefinisikan sebagai internet dan teknologi yang
terkait, seperti digital dan webbased. televise (Eysenbach, 2000). Sebagai
teknologi informasi terus tumbuh dan konsumen semakin meningkat dalam
menggunakan teknologi. Hal ini jelas bahwa penggunaan teknologi e-
menyajikan berbagai manfaat., namun kelemahan dari teknologi tersebut
juga tidak diabaikan.
Berkembangnya tehnologi Telekomunikasi berpengaruh pada
peningkatan pelayanan kesehatan mental khususnya pada pelayanan jarak
jauh yang dikenal dengan telepsichiatry.Depresi merupakan salah satu
Gangguan mental yang diteliti pada jurnal ini, dimana kondisi tersebut
membutuhkan perawatan jangka panjang, hal ini seringkali terabaikan oleh
keluarga dalam pemantauan kesehatan klien. Sehingga angka kekambuhan
pada klien gangguan jiwa sangat tinggi. Penggunaan e- teknologi
merupakan solusi yang ditawarkan pada jurnal ini sehingga keluarga tidak
perlu ke dokter atau konsultan untuk bertemu muka memantau klien,
memalui teknologi e-mental klien dan keluarga dapat melakukan
komunikasi, konsultasi, pemantauan obat dan terapi hanya menggunakan
media Internet online.
Program tersebut sudah mencakup aspek kerahasiaan, kesepakatan
antara staf dengan klien.
Penggunaan Telepsychiatry sangat membantu klien dan keluarga
sehingga klien tidak perlu dirawat di rumah sakit jiwa melainkan berkumpul
dengan keluargal , hal ini keluarga menjadi support system bagi klien dalam
mencapai kemandirian.
Teknologi ini dapat digunakan di Indonesia karena pada saat ini
perkembangan teknologi internet sedang merambah pesat khususnya di
keperawatan jiwa.
Untuk mewujudkan ha lini perlu persiapan , baik perangkat keras dan
lunak antara lain system e-teknologi yang akan digunakan sebagai
software, sumber daya manusia melalui pelatihan dan sosialisasi pelayanan
pada konsumen.
6
3.2. SARAN
3.2.1. Bagi Pelayanan Kesehatan
Dengan semakinm ajunya teknologi dibidang kesehatan
diharapkan Rumah sakit khususnya dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan melalui E-teknologi salah satunya dibidang
psychiatry melalui Telapsychiatry.
3.2.2. Mahasiswa
Meningkatkan ide untuk mengembangkan teknologi sistem
informasi management keperawatan sebagai bukti nyata
mahasiwa mengaplikasikan teori kedalam bentuk praktik.
7
DAFTAR PUSTAKA

American Nurses ssociation, (2000), Scope and standards of practice for


nursing profesionals, Washington, DC, Author.

Australian Bureau of Statistics. (2007).8146.0–Household use of information


technology, Australia, 2006-07. Retrieved February 5, 2008, from http://
www.abs.gov.au/Ausstats/abs@.nsf/0/
acc2d18cc958bc7bca2568a9001393ae? OpenDocument#

Christensen, H., Griffiths, K.M., & Evans,K. (2002, May). E-mental health in
Australia: Implications of the internet an related technologies for policy (ISC
DiscussionPaper No. 3). Canberra, Australia:Commonwealth Department for
Health and Ageing.

Christensen, H., & Griffiths, K.M. (2000). The internet and mental health literacy.
Australian and New Zealand Journalof Psychiatry, 34, 975-979.

Dyer, K.A. (2001). Ethical challenges of medicine and health on the internet:
A
review. Journal of Medical Internet Research,3(2), E23.Eysenbach, G.
(2000). Consumer health informatics. BMJ, 320, 1713-1716.

Eysenbach, G. (2001). What is e-health?Journal of Medical Internet


Research, 3(2), E20.

Farrell, S.P., Mahone, I.H., & Guilbaud,P. (2004). Web technology for persons
with serious mental illness. Archives of Psychiatric Nursing, 18, 121-125.
Farrell, S.P., & McKinnon, C.R. (2003).Technology and rural mental health.
Archives
of Psychiatric Nursing, 17, 20-26.
Griffiths, K.M., Farrer, L., & Christensen, H. (2007). Clickety-click: E-
mental health train on track. Australasian Psychiatry, 15, 100-108.

Journal of Psychosocial Nursing, Vol. 46, No. 4, 2008


http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?
vid=6&hid=110&sid=274d76f1- f853-4105-9b57-ed63c5afee3b
%40sessionmgr110

Anda mungkin juga menyukai