Anda di halaman 1dari 15

Istilah - Istilah yang Berhubungan

dengan Rapat
Juli 23, 2018

ISTILAH-ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN RAPAT :


http://ukkxap1elsyetriwardani.blogspot.co.id/2015/05/istilah-istilah-yang-berhubungan-dengan.html

1.      Amandemen yaitu perubahan mosi dengan menambahkan/mengurangi beberapa kata.Setiap


perubahan harus diusulkan,didukung dan disampaikan kepada rapat dengan cara yang
semestinya.

2.      Ex Officio yaitu seseorang yang di tunjuk karena jabatan orang yang bersangkutan.

3.      Majority yaitu ketetapan berdasarkan jumlah suara terbanyak yang di butuhkan agar suatu mosi
diterima.

4.      Mosi yaitu keputusan rapat yang yang menyatakan pendapat atau keinginan para anggota.

5.      Proxy yaitu seseorang yang ditunjuk untuk mewakili kepentingan orang lain dalam rapat.

6.      Voting yaitu pemungutan suara anggota rapat.

7.      Resolusi yaitu keputusan resmi dalam suatu rapat yang diusulkan serta dianjurkan dalam rapat
sebagai mana mestinya.

8.      Out Off Order yaitu suatu pendapat/pernyataan yang bertentangan dengan peraturan rapat.

9.      Ad Hoc yaitu panitia khusus/suatu tim yang dipilih dan di tugaskan untuk menyelesaikan tugas
khusus.

10.  Closure yaitu mosi resmi yang  diajukan untuk mengakhiri sebuah diskusi.

http://ujiansma.com/istilah-istilah-yang-berhubungan-dengan-rapat

11.  Adjournment adalah Atas persetujuan hadirin, ketua memutuskan untuk menghentikan rapat dan
menunda diskusi lebih lanjut, karena terbatasnya waktu. Untuk itu harus ditentukan kapan rapat
dibuka kembali.

12.  Addendum adalah tambahan yang disampaikan pada sebuah mosi.

13.  Point of order adalah pertanyaan yang diajukan oleh anggota selama rapat berlangsung mengenai
prosedur rapat, tetapi pertanyaan dapat pula membicarakan peraturan organisasi atau peraturan kerja.

14.  Right of reply adalah hak dari pemrakarsa suatu mosi untuk memberikan jawaban pada penutupan
diskusi.

15.  Subcommittee adalah salah satu bagian yang ditunjuk untuk melakukan suatu tugas khusus atau
menangani aspek khusus dari pekerjaan utama komite.

16.  Adjournment adalah Atas persetujuan hadirin, ketua memutuskan untuk menghentikan rapat dan
menunda diskusi lebih lanjut, karena terbatasnya waktu. Untuk itu harus ditentukan kapan rapat
dibuka kembali.

17.  Addendum adalah tambahan yang disampaikan pada sebuah mosi.


18.  Right of reply adalah hak dari pemrakarsa suatu mosi untuk memberikan jawaban pada penutupan
diskusi.
19.  Terjemahkan unanimous ke
adjective
1. sepakat
2. rukun
3. seiring
4. seia
5. seia sekata

20.              Kuorum adalah quorum yaitu jumlah minimum anggota yang dipersyaratkan harus hadir
dalam rapat organisasi, jumlahnya dinyatakan dalam anggaran dasar atau peraturan organisasi untuk
menetapkan keputusan; apabila jumlah yang dipersyaratkan tidak terpenuhi, putusan tidak dapat
diambil sehingga harus dilakukan dalam rapat.
21.               

16 ISTILAH DALAM MEETING YANG HARUS DIKETAHUI AGAR TIDAK


MISLEADING
https://xwork.co/blog/16-istilah-dalam-meeting-yang-harus-diketahui-agar-tidak-misleading/

Neschya Hertian | September 19, 2017 | Meeting Tips | No Comments

Pada dasarnya, meeting bukan hanya selalu tentang diskusi atau brainstorming dalam setiap tim,
namun juga ada banyak istilah-istilah yang perlu diketahui dalam setiap meeting. Bagi pemula, yuk
perhatikan berbagai istilah dalam meeting yang harus Anda ketahui untuk menghindari
miskomunikasi. Selain itu, untuk profesional, berbagai istilah ini juga bisa Anda gunakan saat
memimpin meeting.

pexels-photo-416405

TBD
Biasanya, tidak semua topik atau tema meeting dalam selesai begitu saja dalam satu waktu. Dalam
satu atau dua hal dan permasalahan biasanya ada topik yang masih ditinggalkan, nah, TBD (to be
discussed) biasanya bermakan untuk topik-topik atau permasalahan yang masih belum selesai dan
menunggu follow up selanjutnya yang harus didiskusikan kembali.

PARKING LOT
Saat sedang membahas sebuah topik, biasanya terkadang suka muncul topik atau permasalahan yang
lainnya, namun rasanya tidak mungkin dan tidak fokus jika membahas dua topik sekaligus. Itu dia
saat istilah “parking lot” digunakan, yaitu topik atau bahan pembicaraan yang disimpan sejenak
untuk didiskusikan kembali. Bedanya dengan TBD, biasanya “parking lot” ini sedikit lebih urgent.

LUNCH MEETING
Jika Anda mendapatkan undangan “lunch meeting“, bukan berarti hal ini diterjemahkan secara
harfiah, yaitu meeting di jam makan siang di ruang meeting. Justru, “lunch meeting” ini adalah
waktu meeting di jam makan siang namun biasanya dilakukan di kafe atau restoran agar lebih santai.
Biasanya, lunch meeting ini juga sering digunakan sebagai cara pendekatan kepada klien atau calon
investor dan bahkan calon partner kerja.

NOTULEN
Istilah yang satu ini memang sudah jarang digunakan sekarang, namun pada dasarnya notulen
dirujuk kepada istilah orang yang menuliskan catatan atau rangkuman yang berhubungan dengan
hasil rapat tersebut.

INTERUPSI
Pernah ada keinginan untuk menyampaikan suatu hal atau mengajukan saran saat seseorang sedang
berbicara? Nah, di momen itulah Anda harus mengangkat tangan sambil menyebutkan “interupsi”.
Biasanya, interupsi ini berupa hal-hal yan urgent, seperti membetulkan omongan sang pembicara
agar tidak misleading kepada para peserta rapat yang lainnya.

DEADLOCK
Tidak semua rapat dapat menghasilkan suara yang bulat dengan satu keputusan yang tajam. Saat
terjadi perdebatan dengan suara yang sama-sama kuat, biasanya pada saat itulah istilah deadlock
dikeluarkan. Singkatnya, deadlock ini adalah situasi di mana rapat tidak menghasilkan suara yang
bulat atau tidak menghasilkan kesepakatan.

OFFSITE MEETING
Istilah yang satu ini banyak digunakan untuk sebagai bentuk pendekatan perusahaan dengan
karyawannya. Offsite meeting ini biasanya selalu dilakukan di luar lingkungan kantor, bisa di luar
kota atau bahkan luar negeri. Biasanya, offsite ini menjadi ajang jalan-jalan tahunan kantor sebagai
bentuk offer dari sang kantor kepada para karyawannya. Namun, di antara kegiatan santai tersebut
biasanya terselipkan meeting yang kasual dan santai hanya untuk mendengarkan masukan dan juga
input dari para karyawannya.

WOW
Setiap meeting biasanya selalu ada presentasi. Namun, seperti konsepnya, presentasi yang baik
biasanya hanya menunjukan poin-poin penting saja dan terkadang tidak semua orang memiliki
waktu untuk menyelesaikan materi presentasi tersebut. Alhasil, tidak hanya poin saja yang
dimasukkan, namun berbagai istilah singkatan pun juga dilakukan untuk mempersingkat waktunya.
WOW ini adalah salah satu istilah singkatan, “ways of working” atau “cara kerja”. Biasanya, WOW
ini dijelaskan pada karyawan baru atau pada saat mempresentasikan projek baru.

BRAINSTORMING
Tidak semua undangan meeting disebut dengan “meeting“, terkadang, saat Anda mendapatkan
undangan email yang berisi “brainstorming” pun juga hal tersebut termasuk dengan meeting. Saat
mendapatkan undangan brainstorming itulah Anda juga sudah harus mempersiapkan berbagai ide
serta masukan yang akan Anda tampilkan dan utarakan di dalam pertemuan tersebut. Meskipun
biasanya lebih kasual dibandingkan meeting pada umumnya yang terkesan formal, namun
brainstorming ini bertujuan yang sama dengan meeting, hanya istilahnya yang berbeda.

MOM (MINUTES OF MEETING)


Pernah dengar atau bahkan mendapatkan MOM (minutes of meeting)? MOM ini adalah suatu data
yang berisikan poin-poin atau highlight yang akan dibahas dalam suatu meeting tertentu. Biasanya,
jumlah dan nama partisipan pun juga akan dicantumkan dalam MOM tersebut.

MOSI
Salah satu tujuan rapat adalah untuk mencapai kesepakatan bersama dalam menanggapi suatu topik
atau permasalahan. Nah, saat hal tersebut sudah tercapai, berarti Anda sudah bisa menggunakan kata
MOSI karena berarti pernyataan yang menyatakan pendapat dan keinginan para peserta rapat sesuai
dengan kesepakatan bersama.

CLOSURE
Kalau Anda mendengar closure, berarti merupakan mosi resmi yang bertujuan untuk menutup
diskusi tersebut karena sudah mencapai kesepakatan bersama.

PIC (PERSON IN CHARGE)


Jika Anda ditunjuk menjadi PIC, berarti Anda sudah harus siap mental bersedia untuk bertanggung
jawab terhadap berbagai hal yang menyangkut dengan diskusi tersebut. Menjadi PIC berarti setiap
hal menjadi tanggung jawab Anda, terlebih lagi untuk mencapai kesepakatan bersama dan mencapai
kesimpulan yang bulat.

BRIEFING
Kalau istilah “meeting“ biasanya terdengar lebih formal dan juga serius, kata “briefing” biasanya
terdengar lebih santai dan bersahabat di telinga. Namun, pada dasarnya, briefing sama halnya dengan
meeting. Namun, tidak seperti meeting, biasanya briefing ini memakan waktu yang lebih singkat.
FOLLOW UP
Kalau ada seseorang yang minta untuk di-follow up kembali, berarti Anda harus mengingat hal
tersebut dengan baik demi mencapai kesimpulan dan juga jawaban yang Anda butuhkan. Follow up
ini biasanya dilakukan saat meminta approval atau meminta keputusan dan juga jawaban dari atasan
ataupun rekan kerja Anda. Namun terkadang, kata follow up ini juga sering dijadikan sebagai istilah
untuk menunda pekerjaan yang akhirnya berakhir dengan lupa.

SOP (STANDARD OPERATIONS PROCEDURE)


SOP atau standard operations procedure adalah sebuah set instruksi atau perintah kerja yang sudah
ditetapkan perusahaan terhadap karyawannya yang bertujuan untuk ditaati. Selain sebagai peraturan
yang harus ditaati, SOP ini juga akan memudahkan para karyawan dalam menyelesaikan tugas dan
tanggung jawabnya dengan tepat waktu dan juga lebih maksimal.

Daftar Istilah – Istilah Orang Kantoran


https://anggarinaldi.wordpress.com/2009/05/03/daftar-istilah-istilah-orang-kantoran/
Sebagai salah satu orang kantoran, di postingan kali ini saya ingin berbagi beberapa istilah yg sering
digunakan orang kantoran, hehe
1. PIC
PIC atau Person In Charge adalah istilah yg digunakan untuk menunjukkan siapa orang yg
bertangung jawab menangani hal tertentu.

2. Meeting / Briefing
dalam bahasa indonesia adalah rapat, tetapi mungkin karena penggunaan kata “rapat” terlihat kurang
keren, hehe. maka kata “meeting” atau “briefing” lebih sering digunakan.
3. ASAP
As Soon As Possible atau sesegera mungkin, biasanya jika ada sesuatu hal yg mendesak, kata ini
digunakan untuk menunjukkan permintaan atau perintah yg harus diselesaikan secepatnya
4. Urgent
hampir sama dengan ASAP, tetapi mungkin lebih cenderung bahwa hal ini bersifat “gawat” dan
memerlukan perhatian & penanganan yg cepat dan diprioritaskan.
5. TBO
To Be Obtained, menunjukan sesuatu hal-hal yang harus dilengkapi biasanya berhubungan dengan
dokumen ataupun berkas-berkas.
6. Thanks God It’s Friday
merupakan hari yang sangat membahagiakan bagi orang kantoran, terutama bagi karyawan dimana
perusahaan menganut sistem kerja 5 hari seminggu.
7. Long Weekend
mungkin judul dari lagu Sheila on 7 yaitu “Anugerah terindah yang pernah kumiliki” bisa mewakili
arti dari istilah ini. Long Weekend baru-baru ini pernah terjadi yaitu pada saat Pemilu 9 April 2009
kemarin. Setuju?
8. FYI
For Your Information, biasanya digunakan dalam email untuk memberitahu suatu info.
9. Training
penggunaan kata ini nasibnya sama dengan meeting, yaitu kata “training” terlihat keren daripada
kata “pelatihan”.
10. Overtime
lagi-lagi sama dengan poin di atas, karena penggunaan kata “lembur” terkesan (terkesan loh ya,
hehe) kurang keren.
11. Follow Up
menunjukkan sesuatu hal yang belum selesai dan perlu dikerjakan sampai selesai tetapi kalimat ini
lebih mudah diucapkan daripada dijalankan.
12. 925
Nine to Five, merupakan standar waktu kerja internasional.
Berbeda dengan Indonesia yang menerapkan waktu kerja 825 tetapi itupun kurang optimal dan
masih ditambah overtime jika ingin suatu pekerjaan terselesaikan.

Istilah - Istilah Dalam Rapat


http://ikhtisarmateri.blogspot.co.id/2015/12/istilah-istilah-dalam-rapat.html

1.      Rapat Resmi
yaitu rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah yang sangat penting. 
Peserta rapat sebelumnya mendapat pemberitahuan terlebih dulu melalui surat undangan. Dalam
rapat resmi berlaku peraturan protokol yang membantu kelancaran rapat. 
Apabila terdapat perbedaan pendapat diantara anggota, peraturannya adalah pendapat mayoritas
menjadi keputusan, akan tetapi hak-hak minoritas dilindungi dengan pembatasan pembahasan pada
pokok-pokok, dan lebih penting adalah memberikan jaminan bahwa semua peserta diperlakukan
dengan sebaik-baiknya. 

2.      Rapat Tidak Resmi


yaitu rapat yang diselenggarakan oleh pimpinan dengan stafnya serta diadakan di ruang kantor
pimpinan atau ruang rapat untuk membahas masalah yang mendesak atau terjadi tiba-tiba. 
Pada rapat ini biasanya terjadi diskusi dan tukar pendapat atau informasi untuk mengakrabkan
pimpinan dengan stafnya.
Dalam hal ini sekretaris hanya membuat ringkasan-ringkasan sederhana hasil rapat yang menjadi
kesimpulan.

3.      Rapat Penjelasan
ialah rapat yang bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada para anggota, tentang kebijakan
yang diambil oleh pimpinan organisasi, tentang prosedur kerja atau tata-cara kerja baru, untuk
mendapat keseragaman kerja.

4.      Rapat Pemecahan Masalah


bertujuan untuk mencari pemecahan tentang suatu masalah yang sedang dihadapi. 
Suatu masalah dikatakan sebagai problem solving apabila masalah itu pemecahannya berhubungan
dengan masalah-masalah lain, saling mengait. 
Masalah itu demikian sulitnya, demikian ruwetnya karena keputusan yang akan diambil akan
mempunyai pengaruh atau akibat terhadap masalah yang lain.

5.      Rapat Perundingan
yaitu rapat yang bertujuan menghindari timbulnya suatu perselisihan, mencari jalan tengah agar tidak
saling merugikan kedua belah pihak.

6.      Rapat Formal
yaitu rapat yang diadakan dengan suatu perencanaan terlebih dahulu, menurut ketentuan yang
berlaku, dan pesertanya secara resmi mendapat undangan.

7.      Rapat Informal
yaitu rapat yang diadakan tidak berdasarkan suatu perencanaan formal, dan dapat terjadi setiap saat,
kapan saja, dimana saja, dengan siapa saja. 
Rapat informal dapat juga terjadi secara kebetulan, dimana para pesertanya bertemu secara
kebetulan, dan kemudian membicarakan suatu masalah yang mempunyai kepentingan bersama.

8.      Rapat Terbuka
yaitu rapat yang dapat dihadiri oleh setiap anggota. Materi yang dibahas bukan masalah yang bersifat
rahasia.

9.      Rapat Tertutup
yaitu rapat yang hanya dihadiri oleh peserta tertentu, dan biasanya yang dibahas menyangkut
masalah-masalah yang masih bersifat rahasia

10.  Rapat Mingguan
yaitu rapat yang diadakan sekali seminggu. Membahas masalah-masalah yang bersifat rutin yang
dihadapi oleh masing-masing manajer.

11.  Rapat Bulanan
rapat yang diadakan sebulan sekali, setiap akhir bulan, untuk membahas hal-hal atau peristiwa yang
terjadi pada bulan yang lalu. Misalnya, membahas rugi laba bulan yang lalu.

12.  Rapat Semesteran
yaitu rapat yang diadakan sekali setiap semester [enam bulan], yang bertujuan untuk mengadakan
evaluasi hasil kerja sama enam bulan yang lalu, dan mengambil langkah-langkah selanjutnya, jangka
waktu enam bulan berikutnya.

13.  Rapat Tahunan
yaitu rapat yang diadakan sekali setahun misalnya, rapat Dewan Komisaris, rapat umum pemegang
saham.

14.  Rapat Kerja
ialah pertemuan para karyawan/ pemimpin yang membahas hal-hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas suatu instansi.

15.  Rapat Dinas
adalah rapat yang diselenggarakan untuk membahas masalah kedinasan atau jawatan.

16.  Rapat Anggota
adalah rapat yang diikuti oleh anggota organisasi.

17.  Pengendalian Rapat Secara Bebas Terbatas ( Over Head )


Adalah pengendalian rapat dengan cara membiarkan para peserta berbicara secara bergantian,
mengadu argumentasi dan berlangsung tanpa pimpinan rapat. 
Pimpinan rapat hanya memperhatikan untuk mengambil inti pembicaraan dan setelah dipandang
cukup pimpinan segera mengambil kesimpulan untuk dijadikan keputusan.

18.  Pengendalian Rapat Secara Ketat ( Closed Controlled )


Peserta hanya boleh berbicara, bertanya atau menjawab dengan seizin pimpinan rapat  dan bila perlu
waktu dibatasi.

19.  Pengendalian Rapat Secara Kombinasi ( 1 dan 2 )


Cara pengendalian rapat secara bebas terbatas dan secara ketat, digunakan secara bergantian
disesuaikan dengan situasi jalannya rapat.

20.  Pertanyaan Langsung ( Direct Question )


Yaitu pertanyaan yang ditujukan langsung pada seorang peserta rapat. Pertanyaan ini dapat diajukan
bila pimpinan mengetahui bahwa orang yang ditunjuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.

21.  Pertanyaan Tidak Langsung ( Overhead Question )


Yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada semua peserta, dimana pimpinan menebar pandangannya ke
segala penjuru.

22.  Pertanyaan Mengembalikan ( Reverse Question )


Pertanyaan yang diajukan kepada seorang peserta yang mengajukan pertanyaan tersebut.

23.  Pertanyaan  Dilemparkan ( Relay Question )


Pertanyaan yang diajukan kepada seseorang atau sekelompok orang dimana pimpinan mengharapkan
jawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.

24.  Rapat Umum Tahunan


adalah annual general meeting yaitu rapat yang lazimnya diadakan setiap tahun antara para
pemegang saham, dewan direksi, dan komisaris (pengawas) perusahaan yang telah diatur
dalam anggaran dasar perusahaan; rapat itu bertujuan melaporkan hasil usaha tahun buku
sebelumnya kepada para pemegang saham dan menentukan kebijakan perusahaan untuk tahun buku
yang akan datang.

25.  Notulen Atau Notula


adalah catatan singkat mengenai jalannya persidangan (rapat) serta hal yang dibicarakan .

26.  Skorsing
adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu atau dalam waktu tertentu
pada waktu sidang berlangsung

27.  Lobbying
adalah penentuan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu untuk menyatukan pandangan
melalui obrolan antara dua pihak atau lebih yang bersebrangan secara informal.

28.  Interupsi
adalah memotong pembicaraan, ditempuh dengan menggunakan kata "interupsi"
yang pada hakekatnya meminta kesepakatan untuk berbicara.

29.  Interupsi point of order :


meminta kesempatan untuk bicara atau dipergunakan untuk memotong pembicaraan yang dianggap
menyimpang dari masalah.

30.  Interupsi Point of Information :


Memberikan atau meminta penjelasan atas apa yang telah disampaikan

31.  Interupsi Point of Clarification :


Meluruskan permasalahan agar penyimpangan tidak semakin menajam

32.  Interupsi Point of Prevelage :


Tidak setuju atas pemojokan, penyinggungan persoalan pribadi.
33.  Quorum
Jumlah tertentu orang yang hadir, sehingga rapat bisa dilaksanakan.

34.  Skors
Rapat sudah berjalan sesuai kuorum, di tengah jalan perlu berhenti untuk memberikan kesempatan
pihak-pihak negosiasi/lobi.

35.  Negosiasi 
Proses tawar menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara pihak
satu dengan pihak yang lain.

36.  Lobi
Kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam kaitannya dengan perihal
penting, misal pemungutan suara menjelang pemilihan ketua organisasi.

37.  Floor / forum
Bisa tempat/suasana pertemuan untuk bertukar pendapat.

38.  Voting
Pengambilan keputusan dengan suara terbanyak.

39.  One man one vote


satu orang satu suara

40.  Aklamasi
Pernyataan setuju secara lisan dari seluruh peserta rapat terhadap suatu usul tanpa melalui
pemungutan suara.

41.  Deadlock
rapat berhenti tanpa keputusan karena terjadi silang pendapat yang tajam.

42.  Walk out
keluar rapat dengan maksud dan tujuan tertentu.

43.  Keputusan
segala putusan yang telah ditetapkan {sesudah dipertimbangkan, dipikirkan, dsb} yang berkekuatan
hukum ke dalam

44.  Minderheidsnota
Catatan dalam notulen yang menyebutkan siapa-siapa yang kalah suara apa alasan dan sebabnya

45.  Notulen / Notula
Catatan mengenai jalannya persidangan (rapat) serta hal yang dibicarakan dan diputuskan.

46.  Notulis
Orang yang melakukan pencatatan dalam pertemuan

47.  Notulensi
Hal – hal yang berkaitan dengan kegiatan pencatatan rapat.

48.  Panitia Ad Hoc
Beberapa orang yang diberi kuasa sementara untuk melakukan tugas sementara, dalam rangka
mempersiapkan segala hal terkait munculnya ketetapan baru, misal ketua baru dll.

49.  Pandangan Umum
Pada umumnya diadakan dalam sidang/rapat besar, ini disampaikan wakil atau delegasi kelompok
tertentu dalam menanggapi suatu pernyataan / pidato pertangungjawaban.

50.  Delegasi
Utusan dari kelompok yang mewakili dalam sidang/rapat. Bisa seorang atau lebih.

JENIS-JENIS MEDIA KOMUNIKASI


http://novakmilia.blogspot.co.id/2014/04/jenis-jenis-media-komunikasi.html

PENGERTIAN
Media komunikasi adalah suatu alat yang digunakan untuk mempermudah dalam menyampaikan
informasi dari seseorang kepada orang lain dengan maksud tertentu untuk mencapai suatu tujuan.

JENIS MEDIA KOMUNIKSI

1. Berdasarkan cara penggunaan atau sifatnya


a. Audial (pendengaran): yaitu suatu alat komunikasi yang dapat ditangkap  melalui alat
    pendengaran. ex:  radio, tape recorder, telepon, dll
b. Visual (penglihatan): yaitu alat komunikasi yang ditangkap melalui alat penglihatan. Ex: surat,
    poster, OHP, dll
c. Audio – visual (pendengaran dan penglihatan): yaitu alat komunikasi yang dapat dilihat dan
   dapat didengar. Ex: TV, Video, film, sinetron, dll
2. Berdasarkan sasarannya
a. Nirmassa (sasaran tunggal): telepon, surat, telegrapf, brosur, plakat, dll
b. Massa: radio, televisi, film, surat kabar, majalah, dll
3. Berdasarkan jenis-jenis media komunikasi yang digunakan sehari-hari
a. Surat pribadi (visual)
b. Telepon (audial)
c. Pertemuan (audio-visual)
    Media komunikasi audio-visual dalam komunikasi kelompok yang bersifat langsung.
d. Wawancara (audio-visual)
    Berlangsung dengan tatap muka dua arah. Banyak dipakai dalam komunikasi vertikal.
e. Kunjungan
Adalah jenis media komunikasi audio-visual dalam kelompok yang bersifat informal
dan    dilakukan oleh organisasi
f. Multimedia
Telekonferensi adalah konferensi yang diselenggarakan secara berjauhan dengan menggunakan       
alat multimedia.

Teknik berbicara di dalam berkomunikasi harus menyesuaikan diri antara komunikator dan
komunikan kepada pesan (message) yang dipercakapkan. Secara sederhana, teknik
berbicara di dalam komunikasi secara aktif dan efektif adalah sebagai berikut :
http://ujiansma.com/teknik-berbicara-efektif

1. Memilih pokok persoalan untuk dibicarakan


2. Berbicara diiringi dengan bantuan gerak gerik
3. Menyesuaikan situasi dengan lawan bicara dengan baik
4. Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik
5. Menanggapi setiap reaksi, saran, usul dari lawan bicara

JENIS-JENIS KOMUNIKASI
http://hasmultafit.blogspot.co.id/search/label/Korespondensi

1. Komunikasi menurut lawan


            a. Komunikasi pribadi (satu lawan satu).
b. Komunikasi umum (satu lawan banyak, banyak lawan satu, banyak lawan banyak).    
    Komunikasi lawan banyak adalah komunikasi yang berhadapan langsung dengan komunikasi  
    dalam arti jamak.

2. Komunikasi menurut jumlah


            a. Komunikasi perorangan atau komunikasi pribadi.
            b. Komunikasi kelompok antar badan dengan badan atau organisasi dengan organisasi.

3. Komunikasi menurut maksud


            a. Memberi perintah atau instruksi.
            b. Nasehat
            c. Saran
            d. Berpidato
            e. Berunding
            f. Musyawarah
            g. Pertemuan
            h. Wawancara

4. Komunikasi langsung dan tak langsung


            a. Komunikasi langsung atau tatap muka adalah komunikasi yang disampaikan secara
langsung  
                melalui tatap muka.
            b. Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang disampaikan tidak secara langsung
atau  
                tidak bertatap muka.

5. Komunikasi internal. Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan itu sendiri.
            a. Hubungan tegak (vertikal). Proses menyampaikan sesuatu warta dari pihak pimpinan
kepada  
                pegawai maupun sebaliknya. Hubungan vertikal ke bawahan berwujud perintah dan
petunjuk.
            b. Hubungan datar (horizontal). Adalah hubungan diantara pejabat atau satu jenjang pada
               organisasi.

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Prinsip komunikasi lisan
Dalam komunikasi lisan, faktor yang paling utama adalah faktor suara dan bunyi. Suara adalah
getaran suara ketika melewati pita suara. Bunyi adalah getaran udara yang timbul akibat sentuhan
atau pergeseran dua benda atau lebih.

Prinsip dasar teknik berbicara

1.      Prinsip motivasi dalam komunikasi. Adalah memberikan dorongan untuk membangkitkan minat


para pendengar dalam menanggapi suatu masalah yang disampaikan. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam prinsip motivasi, yaitu : a). Mengutarakan dorongan kebutuhan. Dengan
mengutarakan pentingnya bahan yang akan dibicarakan, terutama bagi para
pendengar. b). Menghargai si pendengar. Hendaknya pembicara dapat menghargai para
pendengarnya karena dengan hal itu pendengar akan merasa nyaman dalam mendengarkan apa yang
kita sampaikan. c). Memanfaatkan dorongan ingin tahu. Pada dasarnya manusia memiliki rasa ingin
tahu yang besar akan sesuatu yang baru.
2.      Prinsip perhatian. Prinsip perhatian adalah bagaimana cara agar pembicara dapat menarik
perhatian pendengar dan mengajakanya masuk dalam pembicaraan yang pembicara ciptakan. Hal-hal
yang menarik perhatian pendengar dapat dijelaskan sebagai berikut :a). Hal-hal yang aneh. b).
Membicarakan hal yang lucu. c). Membicarakan hal yang dominan (mencolok). d). Membicarakan
hal yang sesuai dengan kebutuhan
3.      Prinsip keinderaan dalam komunikasi. Prinsip ini bertumpu pada pendapat sarjana Amerika yang
bernama John Dewey, ia mengatakan bahwa "belajar" yang baik adalah berbuat (learning by doing).
sebagai contoh, jika ingin ceramah tentang pasar modal sebaiknya membawa alat-alat peraga yang
lengkap.
4.      Prinsip pengertian di dalam berbicara. Cara yang terbaik dalam penyampaian prinsip pengertian
di dalam berbicara adalah sebagai berikut : a). Sebelum menguraikan suatu masalah, uraikan terlebih
dahulu sistematika yang akan dibahas, kemudian baru per pokok bahasan. Setelah selesai, utarakan
ringkasannya, kemudian simpulkan keseluruhannya secara singkat. b). Uraian pembicaraan
sistematis dan logis. Maksudnya teratur menurut tingkatannya serta dapat diterima akal sehat. c).
Memberikan ungkapan-ungkapan yang kongkrit. Maksudnya untuk mempermudah cara penyajian
dan mempermudah penangkapan pendengar.

PERSIAPAN PENYAJIAN KOMUNIKASI LISAN


Persiapan

1.      Pengetahuan. Seorang pembicara hendaknya memiliki pengetahuan tentang apa yang akan
disampaikannya.
2.      Sistematika penyajian. Bahan yang akan dismpaikan hendaknya disusun secara sistematis agar tidak
menyimpang dari pokok pembicaraan.
3.      Menyediakan alat bantu (media komuinikasi). Alat bantu yang perlu dipersiapkan adalah : Alat-alat
tiruan atau yang menyerupai aslinya, bagan, skema, gambar-gambar, alat bantu nyata seperti :
overhead projektor, slide, film, dll.
4.      Tempat. Bahan yang akan disampaikan harus sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan atau
tempat.

Penyajian

1.      Pendahuluan. Penjelasan pendahuluan mencakup motivasi, topik secara umum, ruang lingkup, dan
gambaran tujuan. Maksudnya adalah untuk memberikan motivasi yang menarik perhatian,
mengutarakan topik yang dibahas secara umum, menentukan batas ruang lingkup pembicaraan, dan
mengemukakan maksud dan tujuan pembicaraan.
2.      Isi pembicaraan. Isi pembicaraan hendaknya jelas, padat, menarik, dan lancar agar mudah
dimengerti.
3.      Penutupan pembicaraan. Pembicaraan yang baik ditutup sesuai dengan jadwalnya dan dalam
menutup suatu pembicaraan hendaknya dikemukakan hal-hal sebagai berikut : Penekanan
pembicaraan pada bagian yang penting, memberi motivasi kembali kepada hadirin agar timbul
semangat menanggapinya, menyampaikan harapan bahwa semua yang didengar adalah bermanfaat,
ucapan terimakasih dan permintaan maaf jika ada kekurangan.

TEKNIK BERBICARA YANG EFEKTIF

1. Teknik pembukaan pembicaraan


            a. Teknik menggunkan data. Pembicaraan hendaknya berdasarkan data yang kongkrit atau
jelas   
    sumber datanya.
b. Teknik anekdot. Teknik ini adalah membuka pembicaraan dengan menggunakan kata-kata yang  
    lucu sehingga dapat membangkitkan gairah hadirin untuk mendengarkannya.
c. Teknik mengajukan pertanyaan. Memulai sutu pembicaraan dapat juga dilakukkan dengan
   teknik mengajukan pertanyaan agar dapat membangkitkan minat pendengar.
d. Teknik mengemukakan kejadian yang aneh. Teknik ini hampir sama dengan teknik
anekdot.
e. Teknik dengan menyatakan keistimewaan tempat atau suatu kejadian.

2. Teknik pola penyaji


            a. Pola waktu (time order). Suatu pembicaraan menggunakan urutan waktu
b. Pola tempat. Suatu penyajian yang urutannya menggunakan urutan tempat
c. Pola topik (topic order). Dalam penyajian suatu topik, kemukakan dulu pendahuluannya,    
   kemudian baru isinya.

3. Gaya berbicara
Adalah penampilan diri didalam berbicara. hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
            a. Pakaian
b. Sikap badan dan cara berdiri
c. Pandangan mata
d. Sikap tegas
e. Ekspresi wajah
f. Penekanan suara
g. Tulisan

Anda mungkin juga menyukai