Anda di halaman 1dari 3

Diduga Kelalaian Perawat, Bayi di

Maumere Meninggal
Redaktur: ME. Bijo Dirajo
Jurnalis: Ebed De Rosary - 4 Apr 2018 - 19:42

MAUMERE — Diduga karena kelalaian seorang perawat di RSUD TC Hillers


Maumere yang melepas jarum infus menyebabkan seorang bayi, Januario
Jaeng yang berumur 2,3 bulan meninggal dunia.

“Bayi saya dibawa ke RSUD TC Hillers karena mengalami sesak nepas, Senin
(26/3/2018). Bayi saya lalu diinfus, dipasangi oksigen dan pengasapan,
sehingga harus puasa Air Susu Ibu (ASI),” ujar Maria Feritas Du’a Tona di
Maumere, Rabu (4/4/2018).

Kejadian tidak menyenangkan kata Maria, berlangsung Selasa (27/3/2018)


menjelang sore. Seorang perawat yang bertugas saat itu melepas jarum infus
yang sebelumnya menancap di tangan kanan anaknya, karena anaknya
dikatakan sering bergerak.

Warga kelurahan Wolomarang ini kepada media mengakui, dirinya mengira,


infus yang dilepas itu akan diganti dengan yang baru. Ternyata hingga dua
jam infus tersebut tidak dipasang kembali hingga menyebabkan bayi nahas
tersebut meninggal dunia.

“Saya tak tahu pasti alasan perawat melepas jarum infus. Perawat
mengatakan bayinya terlalu bergerak, kemungkinan darah menyumbat
selang infus. Saya bilang kalau bisa diganti saja tapi perawat hanya bilang
nanti kita ganti sambil terus melepas infus,” terangnya.
Setelah melepas infus, perawat tersebut hanya keluar masuk ruangan saja
meski Maria sudah meminta hingga tiga kali agar infusnya dipasang kembali.
Perawat tersebut pun beralasan jarum di rumah sakit sedang tidak ada.

“Saya katakan rumah sakit sebesar ini masa jarum tidak ada. Kalau bisa ambil
jarum orang lain dahulu dan berapapun biayanya kami bayar sebab anak
kami puasa makan. Tapi hal ini tetap tidak dilakukan hingga anak kami
meninggal dunia,” sesalnya.

Maria
Feritas Du’a Tona orang tua dari bayi yang meninggal dunia saat dirawat di
RSUD TC Hillers Maumere. Foto : Ebed de Rosary
Sementara itu, Direktur RSUD TC Hillers Maumere dr. Clara Y. Francis
dalam rilis yang diterima Cendana News menyebutkan, memang benar bayi
bernama Januario Roberto, tanggal lahir: 7 Januari 2018 (2 bulan 19 hari)
masuk ke RSUD TC Hillers melalui UGD pada tanggal 26 Maret jam 05.45
wita dengan keluhan utama batuk sejak 1 minggu yang lalu, panas tinggi
sudah 2 hari yang lalu dan sesak napas 1 hari sebelum datang ke rumah
sakit.

“Penanganan medis yang dilakukan di Ruang Perawatan Melati RSUD dr TC


Hillers sudah sesuai dengan prosedur penanganan pasien di RSUD dr. T.C.
Hillers. Infus yang terpasang terpaksa dicabut sementara karena jarum infus
(abbocath) yang masuk dalam pembuluh darah terlipat,” sebutnya.
Terlipatnya jarum infuse, jelas Clara, dapat berdampak lebih lanjut pada
rusaknya (pecahnya) pembuluh darah atau tersumbatnya pembuluh darah
bahkan lebih lanjut dapat mengakibatkan infeksi. Selang 25 menit kemudian,
pemasangan infus diulangi kembali sebanyak 4 kali namun gagal karena
kondisi pembuluh darah yang sudah mulai rapuh.

“Pembuluh darah rapuh akibat perburukkan kondisi pasien akibat


penyakitnya sehingga infus tidak bisa terpasang kembali. Keadaan ini sudah
dikomunikasikan dengan ibu pasien,” terangnya.

Anda mungkin juga menyukai