Bab I
Bab I
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika sebagai salah satu bagian dari IPA bukan hanya sebuah kumpulan
langsung kepada siswa untuk memahami alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran
Hal ini menyebabkan konsep yang dipahami siswa berbeda dengan konsep para ahli
Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak
sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam
bidang itu. Salah satu cabang fisika yang banyak terjadi miskonsepsi adalah pada
Hal ini relevan dengan penelitian Singh dan Schunn dalam Sutopo (2012) yang
pengalaman sehari-hari.
terjadi pada bidang mekanika. Salah satu pokok bahasan mekanika yang sering
terjadi miskonsepsi yaitu pada konsep gerak lurus. Siswa mempunyai intuisi jika
dua benda mempunyai percepatan yang sama, maka kecepatan dan jaraknya juga
sama dan siswa kadang-kadang juga mempunyai intuisi bahwa benda yang besar
akan jatuh lebih cepat daripada benda yang kecil. Pemikiran atau pengertian intuitif
itu biasanya berasal dari pengamatan akan benda atau kejadian terus menerus,
akhirnya secara spontan, bila menghadapi persoalan fisika tertentu, yang muncul
guru untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Menurut Law
dan Treagust dalam Fariyani, dkk. (2015) menjelaskan tes diagnostik yang baik
tidak hanya menunjukkan bahwa siswa tidak memahami bagian materi tertentu,
akan tetapi juga menunjukkan cara berpikir siswa dalam menjawab pertanyaan
four-tier test. Tes diagnostik berformat fout-tier yang salah satunya dikembangkan
oleh Caleon dan Subramaniam dalam Jubaedah, dkk. (2017) yang dapat
pengembangan dari tes dua tingkat dimana pada format four-tier ini, satu butir soal
terdiri pilihan jawaban, tingkat keyakinan terhadap jawaban, pilihan alasan, dan
fisika pada bidang mekanika khususnya pada pokok bahasan kinematika gerak
lurus. Pada pokok bahasan kinematika gerak lurus dibahas mengenai materi gerak
lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Siswa
mengalami kesulitan dalam memahami karakteristik dari konsep GLB dan GLBB
seperti perbedaan dari posisi, jarak dan perpindahan, kecepatan dan percepatan,
serta pengaruh ukuran dan massa benda yang mengalami gerak jatuh bebas.
miskonsepsi.
materi kinematika gerak lurus yang dikembangkan telah memenuhi kriteria tes
yang baik dinilai dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya
pembeda?
sebagai berikut:
a. Pembuatan produk berupa instrumen dalam format four-tier test yang terdiri
gerak lurus.
gerak lurus.
maka Penulis memberi pembatasan masalah yang diteliti agar pemahaman lebih
terarah yaitu:
b. Materi yang diujikan dalam four-tier diagnostic test adalah materi kinematika
gerak lurus, submateri gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB).
pengembangan(development).
tertentu.
mengidentifikasi miskonsepsi.