Anda di halaman 1dari 49

MANUAL MODULE ( INTRODUCTION )

TRAINING
MECHANICAL ENGINEERING DRAWING AND DESIGN DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR VERSI2014 DAN 2017

OLEH :

I WAYAN WIDHIADA, S.T., MSc., Ph.D

NIP.: 196811191994121002

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2017

MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017


KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.Tanpa karunia-Nya, mustahillah modul pelatihan ini terselesaikan. Modul pelatihan
ini dibuat sebagai pendukung dan pegangan pada kegiatan “Pelatihan Mechanical
Engineering Drawing and Design menggunakan software Autodesk Inventorversi 2015”
di TeknikMesin, FakultasTeknikUniversitasUdayana - Bali.
Modul ini sebenarnya hanya ringkasan dar ibeberapa buku yang
digabungkan.Tiga buku yang paling dominan yaitu buku Autodesk Inventor Profesional
2009 karya Arief Sationodan Sisminto, buku Pemodelan CAD 3D Menggunakan
Autodesk Inventor karyaFirmanTuakia, ST, Trainer Autodesk Inventor 2014 karya Yon F.
Huda,MTsertasebagaiacuanteorigambarsayamenggunakanbukuMenggambarMesinMen
urutStandar ISO yang di susunoleh Prof.G. Takhesi Sato dan N.Sugiarto Hartanto.
Beberapabukutersebutdiringkasdandigabungkandenganpenyesuaiansesuaikebutuhanpe
latihan. Dalammoduliniterdapatmateridancontohaplikasilangsungpada proses
menggambarsehinggamudahdimengerti.
Setiapbabdancontohaplikasidisusunsecaraurutberkesinambunganmulaidarimenggambar
2D Modeling 3Dhinggagambarkerja 2D menurut standard ISOmenggunakan Autodesk
Inventor 2015.
TaklupasayaucapkanterimakasihkepadaBapakDr.Ir.
IKetutGedeSugita,MTselakuKetuaJurusanTeknikMesin,
FakultasTeknikUniversitasUdayanadanBapakI WayanWidhiada,ST,MSc,Ph.Dselaku
Pembina darikegiatanpelatihaninidan yang telahmempercayakantugasinikepadasaya.
Tugasuntukmemberikanpelatihanmenggambarmenggunakan Autodesk Inventor
kepadakakaktingkat, rekan-rekansertaadiktingkatmahasiswaTeknikMesin,
FakultasTeknikUniversitasUdayanayang
tidakbisasayasebutkansatupersatusayaucapkanterimakasihataskerjasamadandukungan
nyapadasaatpelatihanberlangsung.
Akhirnyasayaberharapmodulpelatihaninibisabermanfaatbagiseluruhbapak/ibudos
ensertarekan-rekan di
FakultasTeknikkhususnyaTeknikMesin.Mohonmaafbilaadabanyakkekuranganpadamodu
lpelatihanini.Untuk saran atauinginberkomunikasibisa email di
putranata17@yahoo.co.id.
Denpasar, 28 Januari 2017
I Wayan Widhiada

i
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii

BAB 1 PENGENALAN AUTODESK INVENTOR....................................................... 1

1.1. Membuka Autodesk Inventor............................................................................ 2

1.2. Mengenal Menu dan Toolbar Autodesk Inventor............................................. 5

1.3. SistemNavigasi ................................................................................................ 6

1.4. MenggunakanTombolShortcut .......................................................................8

BAB 2 SKETCH ................................................................................................................ 10

2.1. 2D Sketch ......................................................................................................... 11

2.2. 3D Sketch ......................................................................................................... 16

BAB 3 PART ...................................................................................................................... 17

3.1. Latihan Male and Female ................................................................................. 20

BAB 4 ASSEMBLY ...........................................................................................................27

4.1. Latihan Assembly Male & Female ................................................................... 30

4.2. LatihanMenambahkan Part Standard ..............................................................32

BAB 5 GAMBAR KERJA ...............................................................................................35

5.1. LatihanMembuatGambarKerja 1 .................................................................. 43

5.2. LatihanMembuatGambarKerja 2 .................................................................. 38

DAFTAR REFERENSI .................................................................................................... 45

ii
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
iii
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
BAB 1

PENGENALAN AUTODESK INVENTOR

Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk


keperluan bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold,
desain konstruksi, atau keperluan teknik lainnya. Program ini merupakan
rangkaian program penyempurnaan dari Autodesk Autocad dan Autodesk
Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok bagi pengguna
Autodesk Autocad yang ingin meningkatkan kemampuannya karena memiliki
konsep hampir sama dalam menggambar 3D. Autodesk Inventor adalah
program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua objek dan
hubungan antargeometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah
jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita
ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan. Untuk
membuat suatu model 3D yang solid ataupun surface, kita harus membuat
sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk
Autocad.Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat
gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing.Tidak hanya sampai pada
menampilkan gambar kerja, Autodesk Inventor juga mampu memberikan
simulasi pergerakan dari produk yang kita desain serta mempunyai alat untuk
menganalisis kekuatan.Alat ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu
kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian,
selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, time to market dari
benda yang kita desain pun dapat dipercepat karena kita sudah mensimulasikan
terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses
produksi.

1
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
1.1. Membuka Autodesk Inventor Professional 2015

Untuk memulai Autodesk Inventor Professional 2015 ikutilah langkah berikut ini:
1. Klik Start pada menu Windows

2. Pilih All Program

3. Klik Autodesk lalu pilih Autodesk Inventor Professional 2015 dan akan
tampil seperti berikut:

Tunggu hingga muncul desktop awal dari AUTODESK®INVENTOR®


PROFESSIONAL 2015.

2
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
4. Kemudian klik icon New , kemudian akan muncul kotak dialog
seperti berikut.

5. Pada folder Templates di Tab kiri pilih  sub folder Metric lalu klik icon
Standard (mm).ipt

3
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
Pada tahap ini kita akan memilih salah satu template. Berikut adalah penjelasan pada
masing-masing templateyang ada pada Autodesk Inventor Professional 2015, yaitu:

 Sheet Metal.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen berjenis metal
seperti benda-benda yang terbuat dari plat besi yang ditekuk-tekuk.

 Standard.dwg
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D (Autocad Version).

 Standard.iam
Membuat bidang kerja baru untuk gambar assembly yang terdiri atas
beberapa part atau komponen.

 Standard.idw
Membuat bidang kerja baru untuk gambar kerja atau 2D.

 Standard.ipn
Membuat bidang kerja baru untuk animasi urutan perakitan dari gambar
assembly yang telah dirakit.Kita dapat memanfaatkannya untuk membuat
gambar Explode View.

 Standard.ipt
Membuat bidang kerja baru untuk part atau komponen secara umum tanpa
spesifikasi khusus seperti dalam pembuatan part pada Sheet Metal.

 Weldment.iam
Membuat bidang kerja baru untuk assembly yang memiliki tool untuk
teknik pengelasan.

 Mold Design.iam
Membuat bidang kerja baru untuk assembly 3D dalam cetakan dengan
proses suntikan ( injection) dalam satu atau lebih bahan plastic.

4
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
6. Kita akan memulai dengan memilih salah satu template. Karena kita
terbiasa dengan satuan metric maka klik pada metric dan pilihlah
Standard(mm).ipt, lalu akan terbuka bidang kerja baru untuk
memulaimenggambar part (komponen).

1.2. Mengenal Menu dan Toolbar Autodesk Inventor Professional 2015

Seperti halnya program lain, Autodesk Inventor Professional 2015memiliki pula


bidang kerja, yaitu Menu Bar, Inventor Standard Toolbar, Panel Bar, dan Browser
Bar( Histories ).
Menu Bar

Panel Bar

Inventor Standard
Browser Bar ( Histories )
Toolbar View
Navigation

Work Surface / Face

5
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Bidang Kerja( Work Surface/Face ) adalah tempat menggambar / bidang gambar.
 Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor Professional
2015
 Inventor Standard Toolbar View Navigation berisi perintah sudut pandang 2D
maupun 3D yang digunakan selama proses menggambar.
 Panel Bar berisi tools / perintah khusus untuk menunjang proses drawing yang sedang
berangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template “Sheet Metal.ipt” maka
pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet Metal.
 Browser Bar berisi langkah-langkah kerja (Work Histories). Misalnya, kita membuat
objek dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk
memudahkan kita melakukan edit ulang (re-design).

1.3. Sistem Navigasi

Pada Autodesk Inventor Professional 2015 terdapat tool-tool navigasi yang membantu
mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja.Kita dapat menemui tools tersebut
seperti zoom, rotate, pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar View Navigation.

 Zoom
Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu
klik pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Kemudian, kliklah
untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan. Kita dapat menggunakan zoom ketika
tools lain sedang aktif.

 Pan
Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah pan lalu klik pada bidang
kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang dinginkan.

 View Face
Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya berlaku
untuk permukaan datar. Kliklah view face, lalu klik pada face yang kita pilih maka
akan diperbesar.

6
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Free Orbit
Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja.Kliklah free orbit, lalu klik pada
bidang kerja.Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan.

 View Cube
Fungisnya untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti fornt,
top, left dan lain-lain. Kliklah view cube untuk menampilkan sistem navigasi pada
sudut kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sis view cube.

View Cube

 Full Navigation Wheel


Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan, dan
lain-lain. Kliklah full navigation wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan salah
satu perintah yang akan dipakai.

Full Navigation Wheel

7
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
1.4. Menggunakan Tombol Shortcut

Berikut ini adalah daftar beberapa tombol shortcut beserta perintah yang sering
digunakan. Apabila kita telah terbiasa menggunakannya makaakan sangat menghemat
waktu.

Tombol Hasil
Menampilkan bantuan (help) sesuai dengan perintah atau dialog box
F1
yang sedang aktif.
Melakukan pan (menggeser-geser tampilan model) dengan bantuan klik-
F2 geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung klik-geser dari tengah
mouse tanpa harus menekan F2.
Melakukan zoom-in atau zoom-out pada tampilan model dengan
F3 bantuan klik-geser dari kiri mouse. Bisa juga dengan langsung meng-
scroll mouse tanpa harus menekan F3.
Melakukan rotate pada tampilan model dengan bantuan klik-geser dari
F4
kiri mouse.
F5 Kembali ke tampilan model sebelumnya.
F6 Kembali ke tampilan isometrik.
] Membuat Plane baru.
B Menambah balloon pada drawing.
Ctrl+Shift Menambah constraint pada assembly atau bisa juga perintah membuat
+C sebuah lingkaran ketika model sketch sedang aktif.
D Menambahkan dimensi pada sketch atau pada drawing.
DO Menambahkan curve offset min-max pada drawing.
E Melakukan extrude pada profil (hasil sketching).
FC Menambahkan feature control frame pada drawing.
H Menambahkan fitur lubang.
L Membuat garis (line) atau lengkungan (arc).
Menempatkan (places) sebuah komponen (bisa part atau assembly) pada
P
suatu assembly.
R Membuat fitur revolver.
S Membuat 2D sketch pada sebuah permukaan datar ata bidang (plane).

8
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
T Melakukan tweak sebuah part dalam file persentasi.
X Melakukan trim saat mode sketch sedang aktif.
Esc Membatalkan / menghentikan suatu perintah.
Del Menghapus (delete) objek yang dipilih.
Pada tool garis (line) yang sedang aktif, menghilangkan segmen
Backspace
terakhir.
Alt + drag Pada assembly, melakukan mate constraint. Pada sketch, memindahkan
mouse titik pembentuk spline.
Shift + Otomatis me-rotate tampilan model. Shift + klik saat
rotate tool mode rotate sedang aktif. Klik lagi untuk menghentikannya.
Ctrl +
Kembali (return) ke keadaan edit sebelumnya.
Enter
Ctrl + Y Melakukan redo (menarik kembali undo terakhir).
Ctrl + Z Melakukan undo (menarik kembali aksi terakhir).
Ketika 3D rotate aktif, mengaktifkan switch (pergantian) antara dynamic
Spacebar rotation dan pandangan isometrik standar serta pandangan tegak lurus
bidang.

9
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
BAB 2

SKETCH

Sketch memiliki peranan penting karena merupakan cikal bakal dalam membuat
gambar 3D Model atau Part (Komponen). Sketch hanya terdiri dari gambar geometri. Sketch
dibuat sesederhana mungkin karena akan mempermudah proses desain. Untuk finishing
detail, gunakan seperti Fillet, Chamfers, & Face Draft pada 3D model atau part.Untuk
membuat gambar solid, pastikan sketch dalam keadaan tertutup atau tersambung dengan
menggunakan Coincident Constraint, Trim dan Extend Curve.Setelah Sketch selesai, terlebih
dahulu lakukan Constraint sebelum dimension. Apabila langkah membuka Autodesk Inventor
Professional 2015 pada BAB 1 telah selesai dilakukan maka kita bisa langsung melakukan
Sketch yang kita inginkan sesuai tampilan berikut ini.

Selanjutnya pada bidang kerja kita bisa langsung membuat Sketch seperti Line, Circle, Arc,
dan lain-lain. Untuk awal Sketch, kitadapat memilih bidang Plane sesuai pandangan yang
ditetukan pada job sheet atau job modeling. Untuk padangan depan ( Front Side View ) kita
menggunakan XY Plane, untuk pandangan atas ( Top Side View ) kita menggunakan XZ
Plane dan untuk pandangan samping kanan ( Right Side View ) kita menggunakan YZ

10
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
Plane.Kita juga dapat membuat sketch di Work Plane dan Planar Face (permukaan datar).
Setelah selesai Sketch kliklah tombol Finish Sketch.

Sketch di Autodesk Inventor Professional2015dibagi menjdi2 jenis, yaitu 2D sketch dan 3D


sketch.

2.1. 2D Sketch

2D Sketch pada Autodesk Inventor 2012 hampir mirip saat kita menggambar 2D pada
Autodesk Autocad. Oleh karena itu, seseorang yang telah menguasai Autodesk Autocad tidak
akan kesulitan dalam mempelajarinya. Berikut alat-alat perintah Draw pada Sketch 2D.

 Line dan Spline


Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk membuat garis kurva
dengan titik point tertentu.Ada 2 jenis titik point untuk membuat Spline yaitu titik point
control vertex dan titik point interpolation. Selain Spline terdapat juga Bridge Curve
dan Equation Curve .

 Circle
Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara dalam membuat lingkaran,
yaitu Center Point Circle, Tangent Circle, dan Ellipse.

 Arc
Fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga cara dalam membuat Arc,
yaitu: Three Point Arc, Tangent Arc, dan Center Point Arc.

11
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Rectangle
Fungsinya untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar Di sini terdapat 2
cara dalam membuat Rectangle, yaitu: Two Point Rectangle dan Three Point rectangle.

 Fillet dan Chamfer


Fillet berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) atau busur (arc) menjadi
cembung atau cekung.Kemudian, Chamfer berfungsi untuk membuat pertemuan antara
2 garis menjadi miring dengan spesifikasi tertentu.

 Point
Fungsinya untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar membuat Point referensi pada
Sketch.

 Polygon
Fungsinya untuk membuat bangun segi N beraturan.

 Text
Fungsinya untuk membuat Sketch berupa tulisan( Angka,huruf dan symbol ).

 Project Geometry
Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau sebagai referensi dalam
membuat sketch. Referensi bisa berupa Edges atau Face.Selain alat-alat Draw terdapat
pula alat untuk membuat Patern tertentu dan memodifikasi Draw sebagai berikut.

Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Pattern( Instruction Copy )
tertentu dan memodifikasi gambar ( Modify Draw ) sebagai berikut.

12
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Mirror
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi garis cermin.Hasil objek
Mirror simetris terhadap objek aslinya.

 Rectangular Patern
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola lurus. Dengan Rectangular
Patern kita akan lebih menghemat waktu tanpa membuat objek satu persatu.

 Circular Patern
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola melingkar.Circular Patern
biasanya digunakan untuk membuat lubang baut.

 Offset
Fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih besar atau lebih kecil dari
objek asli dengan jarak sama pada semua sisi.

 Extend
Fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc, Spline, pada sketch yang
terbuka.

 Trim
Fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang saling berpotongan.

 Split
Fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi 2 bagian dengan bantuan
objek potong.

 Move
Fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang diinginkan.

13
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Copy
Fungsinya untuk menduplikat objek.

 Scale
Fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil.

 Rotate
Fungsinya untuk memutar objek ke posisi yang diinginkan.

 Stretch
Fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang diinginkan.

Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan
menggunakan Dimension dan Costraint.

 Perpendicular
Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling tegak lurus.

 Paralel
Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar.

 Tangent
Fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc) menjadi bersinggungan.

 Coincident
Fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan.

14
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Concentric
Fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1 titik pusat.

 Collinear
Fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling berhimpit.

 Equal
Fungsinya untuk menyamakan ukuran objek.

 Horizontal
Fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau sejajar dengan sumbu X.

 Vertical
Fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar dengan sumbu Y.

 Fix
Fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-constraint secara otomatis
terhadap Coordinate System.

 Show Constraint
Fungsinya untuk menampilkan Constraint pada geometri yang kita pilih.

 General Dimension
Fungsinya untuk membuat ukuran pada Sketch. Ukuran akan mengendalikan dan
mempermudah dalam mengubah bentuk Sketch.

 Auto Dimension
Fungsinya untuk membuat garis ukur secara otomatis.

15
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
2.2. 3D Sketch

Fungsinya untuk membat sketch pada 3 sumbu (X,Y,Z), sedangkan 2D sketch hanya
pada 2 sumbu (X,Y). Dengan 3D sketch kita dapat membat sketch yang tidak hanya 2 sumbu,
misalnya jalur pipa yang berkelok-kelok, membuat desain sudu turbin, dll. Pada Autodesk
Inventor Professional 2012, 2D sketch merupakan Default Sketch. Untuk mengaktifkan 3D
sketch kita harus Finish Sketch pada 2D sketch lalu kliklah 3D Sketch. Beberapa alat pada
3D sketch yaitu:

 Line dan Spline


Line digunakan untuk membuat garis lurus.Spline digunakan untuk membuat garis
kurva dengn titik Point tertentu.

 Bend
Fungsinya untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line) menjadi cembung atau
cekung.

 3D Intersection Curve
Fngsinya untuk membuat kurva 3D dengan hasil perpotongan 2 Face, Surface, dan 2D
Sketch.

 Project Curve to Surface


Fungsinya untuk membuat kurva 3D dengan perpaduan 2D Curve Sketch dan Surface.

 Helical Curve
Fungsinya untuk membuat kurva spiral.

16
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
BAB 3

PART

Setelah memahami Sketch yang merupakan dasar pembuatan Part( Komponen ), kita akan
mengulas Part itu sendiri. Apa itu Part ( Komponen ) ? Pada Autodesk Inventor Professional
2015 gambar Part( Part Feature ) dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

1. Solid Part Feature, yaitu objek yang padat

2. Surface Part Feature, yaitu objek yang tidak padat, hanya berupa kulit.

Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa kasus Part
yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface.

Kita akan langsung mulai membuat Part atau objek 3D. Part masih merupakan
kelanjutan Sketch. Oleh karena itu, setelah selesai membuat Sketch, kita akan otomatis
berpindah ke sesi Part. Semua Toolbar seperti Panel Bar akan berubah menjadi Toolbar untuk
membuat Part. Beberapa alat untuk membuat Part adalah sebagai berikut.

 Extrude
Dengan Extrude dari sebuah profil, kita memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari
sebuah profil dengan ukurantertentu.Untuk memberikan fitur Extrude kita harus
menentukan Profil, Output, dan Operation. Selain itu, yang penting juga pada fitur ini
adalah Distance, To Next, To, From-To, dan All. Akan tetapi, pada tingkat dasar fitur
pada extrude yang paling sering digunakan yaitu fitur Distance dan fitur All. Extrude
dapat dibentuk dengan Sketch tertutup maupun terbuka dan dapat pula dibuat
memotong part lain pada Assembly( Gabungan ).

17
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Revolve
Revolve (putaran) digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara
memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan. Untuk membentuk part
dengan fitur ini perlu ditentukan dahulu Profile, Axis, Output dan Operation.Axis atau
sumbu dapat berupa garis pada profil, garis bantu, atau garis sumbu Origin. Adapun
yang perlu diperhatikan adalah sumbu dan profil harus terdapat dalam satu bidang yang
sama. Sudut perputaran untuk fitur Revolve menyesuaikan dengan metode ekstensinya.

 Hole
Pada dasarnya, fitur Holedidapat dari Sketch Panel Bar yang berupa Point Hole Center.
Fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk lubang bor,
counterbore, countersink atau lubang ulir. Sebuah fitur Holedapat memuat beberapa
lubang sekaligus dengan konfigurasi yang identik (diameter dan metode
pemberhentian). Pada Hole ada 4 macam cara untuk membuat lubang, yaitu: From
Sketch, Linear, Concentric, dan On Point.

 Shell
Fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi dengan
ketebalan tertentu.

 Ribs
Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part.

 Loft
Fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau potongan
yang berbeda.

 Sweep
Fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile melalui garis
edar (Path).

18
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Coil
Fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.

 Thread
Fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros dan mur-baut.

 Fillet
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi cembung atau
cekung sehingga ujung tidak tajam.

 Chamfer
Fungsinya untuk membuat sudut atau ujung sebuah objek menjadi miring sehingga
ujung tidak tajam.

 Move Face
Fungsinya untuk memindah satu atau lebih dari satu Face di dalam Part.

 Draft
Fungsinya untuk memiringkan Face (permukaan) terhadap permukaan lain.

 Split
Fungsinya untuk membelah atau memotong Part atau Face menjadi beberapa bagian.

 Bend Part
Fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi garis tekuk pada
Sketch.

 Work Plane
Fungsinya untuk membuat bidang kerja baru.Dalam prakteknya kita mungkin
memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja lainnya.

19
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Work Axis
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part.

 Work Point
Fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun saat Assemby Part.

3.1. Latihan Male and Female

Dalam latihan ini, kita akan membuat dua buah part dari sketch yang sederhana. Hasil
dari latihan ini akan kita Assembly pada Bab selanjutnya. Langkah-langkanya yaitu:

+=

Male Female Male & Female

Membuat komponen Male:


1. Pertama kali yang dilakukan yaitu menyiapkan ruang lingkup kerja dalam mode
Sketch 2D. dengan cara Klik New>Metric>Standard(mm).ipt > Sketch 2D
pilih bidang XZ Plane.
2. Klik Line Tool atau tekan huruf “L” dan buatlah Sketch sebagai berikut:

20
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
3. Jika sudah terbentuk, pastikan Dimension dan Constrain sesuai dengan yang
diinginkan. Lalu klik Finish Sketch.

4. Klik Revolve atau tekan huruf “R”, tentukan Profile pada bagian dalam Sketch yang
kita bentuk, Axis yaitu sisi luar yang searah sumbu Y. Pilih Mode Revolve yaitu
Full.

5. Pada browser bar, Klik kanan pada Sketch (Revolution) lalu klik Share Sketch
sehingga kita mempunyai sketch yang baru dan sama dengan sketch sebelumnya.

21
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
6. Lalu tambahkan pada sketch yang telah di share menjadi seperti di bawah ini,
kemudian klik Finish Sketch.

7. Dikarenakan sketch yang kita modifikasi telah di-share sehingga kita bisa
menggunakannya untuk membuat dua buh fitur baru. Kita akan menggunakannya
untuk extrude dari bidang tengah dan extrude-cut pada hasil extrusi tadi.

8. Tekan huruf E lalu extrusi sepanjang 24mm(midplane).

22
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
9. Klik pada sketch yang lainnya dan klik Finish Sketch kemudian lakukan Cut-Extrude
sepanjang 12mm(midplane).

10. Maka hasilnya menjadi bentuk sebagai berikut.

11. Selanjutnya Fillet pada sudut hasil extrusi dengan radius 2mm.

23
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
12. Ulangi pada bagian bawah dengan radius 1,5mm

13. Selanjutnya kita Chamfer ujung bawah dengan metode Two Distance yaitu 4mm
dan 2mm.

14. Kita buat lubang dengan Hole berdiameter 8mm (concentric).

24
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
15. Kita akan membuat lubang pada sisi atas, untuk itu kita butuh titik referensi lubang
tersebut. Untuk membuat titik tersebut kita ke menu sketch kembali atau tekan huruf
S dan pilih sisi atas sebagai bidang kemudian buatlah Point dengan koordinat (0,35).

16. Selanjutnya Finish Sketch dan gunakan lubang tersebut sebagai acuan untuk
membuat Hole dengan tipe counterbore (form sketch).

17. Setelah terbentuk satu lubang maka membuat kedua lubang lainnya menggunakan
Circular Patern. Pilih lubang tersebut sebagai Features dan selubang luar sebagai
Rotation Axis.

25
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
18. Hasil akhir seperti di bawah ini dan jangan lupa Save: male.ipt

Membuat komponen Female:


1. Buat kembali New Standar(mm).ipt kemudian buat 2 lingkaran konsentrik dengan
pusat (0,0) dengan radius 50mm dan 6mm.

2. Klik Finish Sketch dan lakukan Extrusi sepanjang 10mm.

3. Seperti pada komponen Male, buatlah 3 lubang dengan titik referensi (0,35). Tipe
lubang Drilled dengan kedalaman 8mm dan diameter 5mm dan Save: female.ipt

26
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
BAB 4

ASSEMBLY

Dalam mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai macam Part
kita akan membutuhkan Assembly sebagai tema untuk merakit. Di dalam Assembly, kita
dapat melakukan berbagai macam pekerjaan, seperti melakukan modifikasi Part, simulasi
fungsi alat, sampai berbagai macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam
mendesain akan lebih mudah. Assembly sendiri terdiri atas Single Part dan Sub Assembly
yang semuanya ada di dalam File Assembly.Di dalam Assembly yang besar dan memiliki
banyak Part buatlah beberapa Assembly kecil atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly
akan mempercepat proses modifikasi Part dan memudahkan pensarian karena akan
membentuk kelompok-kelompok kecil.

Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut.

 Place Component
Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam File
Assembly.Kita dapat memasukkan beberapa komponen sekaligus ke dalam
Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam linkungan assembly
secara otomatis akan ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan
grounded. Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan
mengklik dilokasi yang berbeda dalam graphic window.

Disamping kita dapat menggunakan geometri part dari aplikasi Autodesk


Inventor, kita dapat menggunakan geometry dari aplikasi lain sebagai part di
dalam assembly yang kita buat. Di bawah ini terdapat daftar list tipe file yang
dapat anda gunakan dalam Autodesk Inventor:

Autodesk Inventor parts and assemblies (*.ipt, *.iam)
Autedesk Mechanical Desktop (*.dwg)
Autodesk Autocad (*.dwg)
file SAT(ACIS/ShapeManager) (*.sat)

27
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
file IGES (*.igs, *ige, *.iges)
file STEP (*.stp, *.ste, *.step)
Pro Enginer (*.prt, *.afm)

 Assembly Constraint
Kita menggunakan assembly constraints untuk menciptakan hubungan
parametris antara tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagaimana anda
menggunakan 2D konstrain untuk mengontrol geometri 2D, menggunakan
3D assembly constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah
komponen dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic assembly
constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:

 Mate/Flush Constraint
Digunakan untuk meluruskan part feature seperti permukaan
rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.

Sebelum Mate Constraint Sesudah Mate Constraint

Sebelum Flush Constraint Sesudah Flush Constraint


 Angle Constraint
Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa
diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau
sumbu-sumbu.

28
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Tangent Constraint
Digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial antara
permukaan dari dua buah part.Salah satu part tersebut harus
merupakan permukaan lengkung.

Tangent Constrain dengan Solusi Inside

Tangent Constrain dengan Solusi Outside

 Insert Constraint
Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke komponen
lain seperti baut poros dan lain–lain kedalam lubang pasangannya
pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah
mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint

29
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan dengan
memilih edge circular pada tiap part.

Sebelum Insert Constraint Sesudah Insert Constraint

4.1. Latihan Assembly Male & Female

Pada latihan ini kita akan mencoba Assemly part yang telah kita buat sebelunya di BAB
3 yaitu Male dan Female.

Langkah-langkahnya yaitu:
1. Bukalah Standard(mm).iam

30
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
2. Klik Place Component dan masukkan file Female.ipt lalu Male.ipt

3. Gunakan Mate Constraint lalu pilihlah lubang Female kemudian Silinder kecil dari
Male.

4. Lakukan sekali lagi Mate Constraint lalu pilihlah sisi atas Female dan sisi bawah Male.

5. Jika ketiga lubang belum pas maka lakukan Mate Constrain kembali pada lubang
tersebut.

31
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
4.2. Latihan Menambahkan Part Standard

Menambahkan part strandard pada hasil Assembly Male and Female berupa Fastener
yaitu Bolt dan Pin. Langkah-langkahnya yaitu:

1. Pada hasil Assembly latihan sebelumnya klik Place From Content Center.

2. Maka akan muncul kotak library, carilah Bolt yang sesuai keinginan pada Fastener
untuk ketiga lubang pada Assembly Male and Female.

3. Pada latihan ini kita akan memilih Bolt tipe Round Head dengan nama Screw GB/T
2672-2004, setelah dipilih lalu klik OK.

4. Lalu pasangkan dengan lubang yang akan kita pasang kemudian klik jika sudah pas
dengan lubang dan klik lagi jika sudah pas ukuran kepalanya yang pada latihan ini
ukurannya yaitu M4 x 5.

32
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
5. Muncul jendela Auto Drop, pada jendela ini kita bisa mengatur patern, edit size dan
yang terpenting jika sudah sesuai tekan tombol “centang” atau apply.

6. Maka hasilnya sebagai berikut.

7. Jika ternyata ukuran Bolt belum sesuai maka kita bisa mengeditnya melalui Browser
Bar dengan cara klik kanan pada jenis Elemen lalu pilih Change Size.

8. Selanjutnya kita akan menambahkan Pin, seperti sebelumnya klik Place From
Content Center.

9. Pilihlah jenis Cyilindrical Pins ISO 2338

10.Gunakan diameter 8mm dan panjang 30mm.

11.Setelah kita masukkan pin tersebut ke halaman Assembly lalu kita akan memberikan
Constrain.

33
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
12. Gunakan Constrain tipe Insert dengan Solutions Aligned dan pilihlah Pin tersebut
sebagai Selections 1.

13. Kemudian pilihlah lubang pada part Male sebagai Selections 2 dan berilah offset -
3mm.

14. Maka hasilnya akan sebagai berikut.

34
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
BAB 5

GAMBAR KERJA

Setelah membuat gambar 3D, kita akan membuat gambar kerja berupa 2D.
Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang (Designeer)
dengan pelaksana (Production). Oleh karena itu, gambar kerja harus mampu memberi
gambaran yang jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat.
Autodesk Inventor Professional 2015 menerapkan beberapa standard gambar kerja, seperti
ISO, JIS, DIN, dan ANSI. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi,
dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar
kerja yang akan dipakai. Kita masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk
disesuaikan dengan kebutuhan. Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja
yaitu:

 Base View
Berfungsi untuk mengambil pandangan utama/dasar.

 Projected View
Verfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan samping. Syaratnya, harus memiliki
Base View terlebih dahulu( pandangan utama/dasar ).

 Auxiliary View
Fungsinya untuk mengambil view dengan bantuan salah satu garis pada view yang telah
kita ambil.

35
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Section View
Fungsinya untuk membuat gambar potongan agar dapat memperjelas bagian-bagian
yang tersembunyi.

 Detail View
Fungsinya untuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan kecil dan rumit agar
menjadi lebih besar.

 Break
Berfungsi memotong view yang terlalu panjang dan konstan. Setelah bisa menampilkan
bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita membutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar
Annotate untuk memperlengkap dan memperjelas apa yang akan kita tampilkan. Beberapa
Tool pada Annotate yaitu:

 Dimension
Fungsinya untuk membuat berbagai macam ukuran seperti Horizontal, Vertical, Radius,
Diameter, dan Angle.

 Baseline Dimension
Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara berkelompok.

 Ordinate Dimension
Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat secara berkelompok.

 Hole / Thread Notes


Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir.

 Bend Notes
Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet Metal (Plat).

36
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
 Chamfer Notes
Berfungsi membuat catatan Chamfer.

 Center Mark
Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran.

 Surface Texture Symbol


Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil pengerjaan pada suatu
permukaan.

 Welding Symbol
Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan.

 Text
Berfungsi membuat tulisan ata catatan tambahan untuk menambah keterangan dalam
gambar kerja.

 Leader Text
Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai penunjuk.

 Balloon
Berfungsi untuk membuat penunjukkan Part berupa nomor urut yang akan terhubung
dengan nomor di Part List.

 Part List
Berfungsi membuat daftar Part berdasarkan Balloon yang telah kita buat sebelumnya.

37
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
5.1. Latihan Membuat Gambar Kerja 1

Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan beberapa part yang telah kita buat
menggunakan beberapa tool dasar. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Seperti biasa, klik New dan pilihlah template ISO.idw

2. Setelah muncul tampilan seperti di atas maka kita siap untuk menampilkan bentuk
3D ke dalam 2D.

3. Pertama kali yaitu klik Base maka akan muncul jendela sebagai berikut.

38
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
4. Gunakan tombol yang diberi lingkaran merah pada gambar di atas untuk memilih
part yang akan kita tampilkan. Pada jendela ini pula kita bisa mengatur skala dan
Orientation tampilan.

5. Pilihlah tempatlilin.ipt yang telah kita buat sebelumnya lalu klik Open.

6. Maka dibelakang jendela Drawing View muncul lilin tersebut tetapi sangat besar
maka kita ubah skala pada jendela Drawing View menjadi 1:4

7. Untuk meletakkan posisi sesuai keinginan maka pinggirkan jendela Drawing View
lalu arahkan tempat lilin tersebut pada posisi yang diinginkan. Jika sudah pas lalu
klik kemudian klik kanan lalu Done.

8. Untuk menambahkan tampilan gunakan Projected View, caranya yaitu klik Projected
View kemudian klik tampilan dasar yang telah dibuat lalu arahkan ke proyeksi yang
lain kemudian klik dan ulangi lagi jika ingin menambah proyeksi yang lainnya juga.
Jika sudah maka klik kanan lalu klik Create.

Projected
Base

39
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
9. Membuat Gambar Potongan, gunakan Section View lalu pilih gambar yang akan kita
potong. Pada latihan ini kita akan mencoba memotong gambar Projected (kanan
bawah) tepat di tengahnya kita potong atas dari bawah.

10. Setelah klik Section View lalu klik gambar Projected (kanan bawah) kemudian
buatlah garis potong sesuai gambar di bawah ini kemudian klik kanan lalu klik
Continue.

11. Kemudian muncul kotak dialog Section View, kita bisa mengatur jenis potongan
dan simbol huruf potongan di sini. Arahkan tampilan potongan ke kanan kemudian
klik OK.

40
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
12. Maka hasil potongannya adalah sebagai berikut.

13. Masukkan part Bushing yang telah kita buat sebelumnya dengan skala 1:4 letakkan
pada kanan atas bidang gambar lalu proyeksikan ke bawah, kiri dan serong ke
tengah.
Base

Projected

41
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
14. Kita bisa membuat coakkan untuk memperjelas sis dalam dari Bushing. Caranya
yaitu klik Bushing proyeksi di kiri bawah, kemudian klik Create Sketch. Buatlah
sketch tertutup (loop) seperti coakkan yang akan kita inginkan.

15. Setelah Finish Sketch kemudian gunakan tool Break Out lalu pilih gambar Bushing
yang akan kita coak sehingga muncul jendela sebagai berikut.

16. Pilih profile pada sketch yang kita buat dan pilihlah point batas coakkan yang akan
kita buat sehingga hasilnya sebagai berikut.

17. Setelah selesai kita bisa memberi Dimension, pindahkan menu bar ke Annotate.

42
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
5.2. Latihan Membuat Gambar Kerja 2

Pada latihan ini kita akan mencoba menampilkan assembly yang telah kita buat
menggunakan beberapa tool dasar. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Bukalah template ISO.idw

2. Base View gunakan skala 1:1 dengan Front Orientation, letakkan pada kanan atas
bidang gambar.

3. Projected View sesuai keinginan.

4. Pada Annotate berikan dimensi dan keterangan lainnya sesuai keinginan.

5. Gunakan Balloon untuk memberi nomor part. Caranya klik Ballon kemudian klik
part yang akan diberi nomor kemudian tarik garisnya kemudian klik kiri dan klik
kanan kemudian klik Continue. Demikian pula untuk setiap part yang lain.

6. Jika Balloon sudah diaktifkan maka membuat Part List sangat gampang. Klik Part list
kemudian klik gambar yang telah kita beri Balloon kemudian OK. Arahkan tabel
sesuai posisi yang diinginkan.

43
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
7. Jika kita ingin mengisi ataupun merubah Kepala Gambar maka bisa saja dilakukan.
Yaitu dengan double klik Field Text di bawah ISO pada Browser Bar kemudian klik
iProperties untuk mengedit setiap isiannya.

8. Jika bentuk ukuran kepala gambar atau ukuran kolom kurang sesuai maka bisa kita
edit dengan cara klik kanan ISO kemudian klik Edit Definitions pada Browser Bar.
Dengan cara ini pula kita bisa mengedit ukuran Font bisa juga menambahkan logo
perusahaan. Saat Edit Definitios aktif maka akan berubah ke mode Sketch, untuk
mengedit setiap teks tinggal klik kanan teks lalu klik edit teks.

44
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017
DAFTAR REFERENSI

Sationo, Arief dan Sisminto.2009. Autodesk Inventor Profesional 2009. Yogyakarta:


ANDI.
Tuakia, Firman. 2008. Pemodelan Cad 3D Menggunakan Autodesk Inventor. Bandung:
Informatika.
Ngadiyono, Yatin. Modul Pembelajaran Autodesk Inventor. Yogyakarta: Fakultas
Teknik UNY.
________. 2015. Help Autdesk Inventor Pro2012.
________. 2015. Help Autdesk Inventor Pro 2013.
________. 2015. Help Autdesk Inventor Pro 2014.
________. 2015. Help Autdesk Inventor Pro 2015.

45
MODULE PELATIHAN AUTODESK INVENTOR – TEKNIK MESIN UNUD 2017

Anda mungkin juga menyukai