Anda di halaman 1dari 10

ADSORPSI

DISUSUN OLEH:
FATNIA NIM: 190140108
Adsoprsi (penyerapan) adalah proses pemisahan dimana komponen tertentu dari suatu fase fluida berpindah ke
permukaan zat padat yang menyerap (adsorben). Proses pemisahan penyerapan biasanya dilakukan dengan
cara setengah –tumpuk (semibatch) ialah pertukaran ion (ion exchanger). Pemisahan ketakmurnian-runut
melalui reaksi dengan zat padat dapat dilakukan didalam hamparan tetap, contoh yang cukup dikenal adalah
pembersihan H2S dari gas sinntesis dengan pelet-pelet ZnO.
Pada setiap proses kerjanya itu bergantung pada keseimbangan zat padat dan cair, serta pada laju perpindahan
massa.

Adsorben dan proses adsorpsi


Kebanyakan zat pengadsorpsi atau adsorben adalah bahan-bahan yang sangat berpori, dan adsorpsi
berlangsung terutama pada dinding-dinding pori atau pada letak-letak tertentu didalam partikel itu. Pemisahan
terjadi karena perbedaan bobot molekul atau karena penyebab polaritas menyebabkan sebagian molekul
melekat pada pemukaan itu lebih erat dari pada molekul-molekul lainnnya, sehingga memungkinkan
pemisahan komponen itu secara menyeluruh dari fluida tanpa terlalu banyak adsorpsi terhadap komponen lain.
Regenerasi adsorben dapat dilaksanakan kemudian untuk mendapatkan adsorbat dalam bentuk tekonsentrasi
atau hamper murni.
Contoh penerapan adsorpsi fase uap antara lain adalah pemulihan pelarut organik yang digunakan dalam zat, tinta
cetak, serta larutan untuk pembuatan film atau pelapisan tekstil udara yang mengandung pelarut mula-mula
dimasukkan kedalam kondensor yang dingin dengan air atau bahan pendingin berguna untuk mengumpulkan
sebagian dari zat pelarut yang terkandung didalamnya, namun dengan cara ini kita tidak dapat mendinginkan gas
sampai suhu yang jauh lebih rendah dari suhu sekitar, sebagaimana diperlukan untuk mencegah kehilangan zat
pelarut. Adsoprsi dengan karbon juga digunakan untuk memisahkan zat pencemar seperti H2S, CS2, dan zat-zat
berbau lainnya, dari udara sirkulasi dalam sistem ventilasi.

Adsoprsi dari fase zat cair digunakan untuk memisahkan komponen-komponen organik dari limbah-limbah air,
ketakmurniaan berwarna dari larutan gula dan minyak nabati, dan air dari zat cair organik. Adsoprsi juga dapat
digunakan untuk memulihkan hasil-hasil reaksi yang tidak mudah dipisahkan dengan distilasi atau kristalisasi. Dan
juga pada jenis zat padat yang sama digunakan untuk adsoprsi fase uap maupun adsoprsi fase zat cair, walaupun
biasanya adsorben dengan pori-pori besar lebih disukai untuk penggunaan zat cair.
PELARATAN ADSORPSI
Adsorben hamparan tetap, contoh sistem peralatan yang digunakan untuk adsorpsi dengan uap pelarut dapat dilihat
pada gambar 24-1.
Bila konsentrasi zat terlarut didalam gas keluar sudah mencapai suatu nilai tertentu, atau pada waktu tertentu yang
dijadwalkan, aliran umpan dipindahkan dengan bantuan katup-katup otomatis sehingga mengalir ke hamparan yang satu
lagi dan menjalani tahap regenerasi. Regenarasi dapat dilakukan dengan gas panas tak reaktif (inert gas ‘gas lembam’).
Ukuran hamparan adsorpsi ditentukan oleh laju aliran gas dan siklus waktu yang diinginkan. Tebal hamparan dan laju
aliran biasanya dipilih sedemikian rupa sehingga menghasilkan siklus adsorpsi antara 2 sampai 24 jam. Biasanya tebal
hamparan yang dianjurkan hanyalah 1ft atau kurang karena hal itu akan mengurangi penurunan tekanan dan ukuran
adsorben.

Peralatan pengeringan gas


Peralatan yang digunakan untuk mengeringkan alat yang digunakan pada gambar 24-1 adalah dengan menggunakan gas
panas untuk regenerasi. Gas basah yang keluar dari hamparan yang sedang diregenerasi dapat diventilasikan, atau
sebagian besar airnya dikeluarkan di dalam kondensor dan gas itu diresirkulasikan melalui pemanas ke hamparan itu.
Bila regenerasi dilaksanakan pada tekanan yang jauh lebih rendah dan pada waktu adsorpsi, biasanya kita tidak perlu
menambahkan kalor, karena tekanan yang rendah itu akan mendorong desorpsi.
Contoh adsorpsi fase zat cair ialah penggunaan karbon aktif untuk membersihkan zat pencemar dari limbah
air. Adsorben karbon juga digunakan untuk membersihkan zat organik runutan dari air untuk konsumsi kota.
Hal ini juga membuat rasa air menjadi lebih baik dan mencegah peluang bagi terbentuknya senyawa beracun
dalam langkah klorinasi yang dilaksakan berikutnya.

Adsorben tangki aduk


Untuk mengolah air limbah ialah dengan menambahkan serbuk karbon kedalam tangki larutan, dan membuat
serbuk itu melayang di dalam larutan dengan bantuan pengaduk mekanik atau pemercik udara. Untuk
memisahkan karbon menggunakan cara sedimentasi (pengendapan) dan filtrasi (penyaringan).

Adsorben kontinu
Dengan cara kontinu adsorpsi dari gas atau zat cair dapat bergerak di dalam hamparan secara lawan arah
terhadap aliran fluida.
KESEIMBANGAN ISOTERM ADSORPSI
Isoterm adsopsi ialah hubungan keseimbangan antara konsentrasi fase fluida dan di dalam partikel adsorben pada
suhu tertentu.

Jenis-jenis isoterm ada dua yaitu


1. isoterm linier d
2. isoterm langmuir.

Prinsip-prinsip adsorpsi
1. Pola konsentrasi di dalam hamparan tetap
2. Kurva terobosan
3. Pembesaran skala
4. Panjang hamparan yang tidak terpakai
5. Adsorpsi tak mampu balik
1. Pola konsentrasi didalam hamparan tetap
Pada adsorpsi didalam hamparan tetap (fixed bed) konsentrasi fase fluida dan fase zat padat berubah
menurun waktu dan menurut posisinya pada hamparan. Konsentrasi fase fluida yang berada dalam keseimbangan
denga fase zat padat digambarkan sebagai garis putus-putus untuk waktu t2; garis ini bukanlah menunjukkan
konsentrasi zat padat. Konsentrasi keseimbangan fluida ini harus selalu lebih rendah dari konsentrasi fluida nyata;
dan beda – konsentrasi, atau gaya-dorong, besat bila profil konsentrasi itu curam, dan dalam hal itu perpindahan
massa berlangsung dengan cepat.
2. Kurva terobosan
Hamparan tetap jarang menpunyai kuat-kuat (probe) dalam untuk mengukur profil, namun profil itu dapat
diramalkan dan digunakan dalam menghitung kurva vs, waktu fluida yang keluar dari hamparan.
3. Pembesaran skala
Lebar zone perpindahan-massa bergantung padaa laju perpindahan massa, lalu aliran, dan bentuk kurva
keseimbangan.
4. Panjang hamparan yang tidak terpakai
Untuk sistem dengan isotherm yang menguntungkan, profil konsentrasi dalam zone perpindahan massa
segera mencapai bentuk karakteristik dan lebar yang tidak berubah lagi selama zona itu bergerak kebawah di dalam
hamparan.
5. Adsorpsi tak-mampu-balik
Adsorpsi tak-mampu-balik (irreversible) dengan koefisien perpindahan massa yang konstan merupakan
kasus yang paling sederhana, karena laju perpindahan massa dalam hal ini sebanding dengan konsentrasi fluida.
Pengaruh konsentrasi umpan
Pengaruh perubahan konsentrasi umpan ang tidak terlalu besat terhadap kurva terobosan dapat
diramalkan, karena lebar zone perpindahan massa tidak berubah. Kapasitas keseimbangan ditentukan dari isotherm,
adsorpsi,dan waktu titik-tembus sebanding dengan kapasitas zat padat dan dengan kebalikan konsentrasi umpan.
Perbedaan konsentrasi yang sangat besar dapat menimbukan kesalahan besar dalam pembesaran skala karena
adanya peubahan konsentrasi perpindahan massa atau karena pengaruh suhu.

Persamaan Dasar Mengenai Adsorpsi


1. Laju perpindahan massa
Persamaan-persamaan untuk perpindahan massa dalam hamparan adsorpsi tetap didapatkan dengan
membuat neraca massa zat terlarut untuk bagian dL didalam hamparan itu. Laju penumpukan didalam fluida dan
didalam zat padat ialah perpedaan antara aliran masuk dan aliran keluar masing-masing.

2. Koefisien perpindahan massa dalam koefisien perpindahan massa luar


Koefisien menyeluruh Kc bergantung pada koefisien luar (eksternal) Kc,ext serta pada koefisien dalam (internal)
efektif Kc,int.
Penyelesaian Persamaan Perpindahan-Massa
▪ Isoterm linear
Adsorpsi dengan isotherm linear merupakan suatu kondisi pembatas dimana penyelesaian pers
(24-2) (24-3) bias didapatkan dengan mudah. Dengan isotherm linear, persamaan-persamaan itu
menpunyai bentuk yang sama dengan persamaan aliran gelombang suhu didalam hampatan tetap.

▪ Adsorpsi yang cenderung


Untuk adsorpsi yang cenderung (favorable), titik tembus berlangsung diantara nilai yang diaramalkan
untuk adsorpsi linear dan adsorpsi tal mampu-balik. Penyelesaiannya sudah ada untuk bentuk-bentuk
isotherm tertentu, dan berbagai nilai tahanan dalam dan tahana luar. Penyelesaiaan ini sudah dimanfaatkan
dalam rancang penukar kalor, dimana keseimbangan zat padat dan fluida dan difusivitas dalam lebih
mudah dikarakteristik dari pada adsorpsi.

Anda mungkin juga menyukai