Anda di halaman 1dari 7

PENDAMPINGAN USAHA PENCEGAHAN DAN PENANGANAN

HIPERKOLESTEROLEMIA PADA PELAJAR


Mentorship of Prevention and Treatment Effort of Hypercholesterolemia
in Students.

Subandrate1*, Susilawati2, Safyudin1


1
Bagian Biokimia dan Kimia Medik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
2
Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Korespondensi (e-Email) : subandrate@unsri.ac.id

doi: http://dx.doi.org/10.22236/ardimas.v1i1.4467

ABSTRAK
Maraknya pola hidup sedentari, telah memicu terjadinya hiperkolesterolemia pada remaja. Hiperkolesterolemia
telah dikaitkan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular. Remaja sebagai generasi penerus bangsa harus
memiliki kesehatan yang baik agar dapat melanjutkan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, para remaja
khususnya pelajar perlu diedukasi dan dibekali pengetahuan mengenai hiperkolesterolemia. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini berupa pendampingan usaha pencegahan dan penanganan hiperkolesterolemia
pada pelajar di SMA Negeri 1 Palembang. Penyuluhan dan demonstrasi diberikan kepada 51 siswa. Keberhasilan
kegiatan dilakukan dengan melakukan evaluasi sebelum dan sesudah kegiatan. Sebanyak 10,4% siswa
mengalami obesitas, sekitar 14% siswa mengalami hiperkolesterolemia, dan sekitar 32% siswa obesitas
mengalami hiperkolesterolemia. Hampir semua siswa belum memahami hiperkolesterolemia dengan baik.
Setelah kegiatan dilakukan, hampir semua siswa menyebutkan definisi, cara pencegahan, cara penanganan dan
dampak hiperkolesterolemia dengan benar. Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik dan telah
dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang cara pencegahan dan penanganan sederhana
hiperkolesterolemia. Penyuluhan kepada remaja khususnya pelajar perlu dilakukan berkesinambungan guna
meningkatkan pola hidup sehat pada remaja.
Kata kunci: Hiperkolesterolemia, pencegahan, penanganan, remaja

ABSTRACT
The rise of sedentary lifestyle has triggered the occurrence of hypercholesterolemia in adolescents.
Hypercholesterolemia has been attributed to the increased cardiovascular disease. Teenagers as the next
generation of the nation must have good health in order to be able to continue the nation's development.
Therefore, teenagers, especially students need to be educated and equipped with the knowledge about
hypercholesterolemia. This community service activity was mentorship of the efforts of hypercholesterolemia
prevention and treatment in students at SMA Negeri 1 Palembang. Counseling and demonstrations were
delivered to 51 students. The success of the activity was determined by evaluating before and after the activity.
As many as 10.4% of students were obese, around 14% of students were experiencing hypercholesterolemia, and
about 32% of the obese students were experiencing hypercholesterolemia. Almost all students did not
understand hypercholesterolemia well. After the activity was carried out, almost all students stated
hypercholesterolemia definition, its prevention, its treatment and its impact of correctly. The community service
activities ran well and had been able to increase students' knowledge about the simple ways to prevent and treat
hypercholesterolemia. Counseling to adolescents, especially students, needs to be done continuously to improve
healthy lifestyles in adolescents.
Keywords: Adolescents, hypercholesterolemia, prevention, treatment

1 | Subandrate, Susilawati, Safyudin


ARDIMAS
Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat
Vol. 01 No. 01 Tahun 2020
p-ISSN, e-ISS

PENDAHULUAN Akhir-akhir ini, pada remaja atau pelajar

Hiperkolesterolemia merupakan sudah mulai banyak dijumpai

salah satu gangguan metabolisme lipid hiperkolesterolemia. Hal ini disebabkan

yang ditandai dengan peningkatan kadar oleh mulai maraknya pola hidup sedentari

kolesterol total darah. Saat ini prevalensi pada remaja. Kemudahan mendapatkan

hiperkolesterolemia masih tinggi. makanan tertentu yang tinggi kolesterol

Prevalensi hiperkolesterolemia di dunia dan perkembangan teknologi informasi

sekitar 45%, di Asia Tenggara sekitar 30% mendukung remaja untuk melakukan pola

dan di Indonesia 35% (Kemenkes RI, 2017; hidup sedentari. Hasil penelitian

Balitbangkes, 2013; WHO, 2019). menunjukkan bahwa hiperkolesterolemia

Saat ini hiperkolesterolemia pada pelajar sekitar 10-11%. Prevalensi ini

masih menjadi masalah kesehatan. meningkat sekitar 23-40% pada remaja

Peningkatan kadar kolesterol diperkirakan yang obesitas (Jempormase dkk, 2016;

menyebabkan 2,6 juta kematian dan 29,7 Kemenkes RI, 2017; 2018; Rantung dkk,

juta kecacatan per tahun. 2014).

Hiperkolesterolemia merupakan faktor Remaja adalah aset masa depan

risiko berbagai macam penyakit. Kadar bangsa. Remaja yang sehat adalah harapan

kolesterol tinggi telah terbukti bagi ibu pertiwi dalam melanjutkan

berhubungan dengan peningkatan risiko pembangunan bangsa. Melihat mulai

penyakit jantung koroner, stroke, tingginya, hiperkolesterolemia pada

hipertensi dan obesitas. remaja atau pelajar, terutama pada remaja

Hiperkolesterolemia tidak menimbulkan obesitas, maka perlu dilakukan edukasi

gejala yang spesifik. Hiperkolesterolemia atau penyuluhan supaya remaja memiliki

hanya dapat dideteksi dengan kesadaran menjaga kesehatan dan

pemeriksaan darah. Bila kadar kolesterol menghilangkan faktor risiko

>200 mg/dL, maka dikatakan menderita hiperkolesterolemia.

hiperkolesterolemia (Balitbangkes, 2013;


2018; WHO, 2019). METODE
Hiperkolesterolemia tidak hanya Kegiatan dilakukan di SMA Negeri
menjadi permasalahan orang dewasa. 1 Palembang, pada hari Sabtu tanggal 23

2 | Subandrate, Susilawati, Sayfudin


ARDIMAS
Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat
Vol. 01 No. 01 Tahun 2020
p-ISSN, e-ISSN

November 2019. Kegiatan ini diikuti oleh mulai cenderung senang dengan pola
51 orang siswa, laki-laki dan perempuan. hidup sedentari (Kemenkes RI, 2018).
Kegiatan dibagi menjadi tiga sesi yakni Kegiatan diikuti oleh sekitar 51
penyuluhan, demonstrasi, pengukuran siswa kelas XII. Jumlah peserta laki-laki
status obesitas dan kadar kolesterol, dan sekitar 45% dan perempuan sekitar 55%.
evaluasi kegiatan. Dalam penyuluhan, Hampir semua peserta berumur 17 tahun,
siswa diinformasikan tentang definisi, sebagian kecil berumur 16 tahun (4%) dan
tanda, cara pencegahan, cara penanganan, 18 tahun (2%). Siswa yang mengikuti
dan cara sederhana mengenali kegiatan ini berdasarkan kesukarelaan
hiperkolesterolemia dan obesitas. dengan dibantu pemberian informasi oleh
Demonstrasi dilakukan dengan cara siswa pihak sekolah.
mengukur berat badan dan tinggi badan, Kegiatan pengabdian masyarakat
lalu menilai indeks obesitas (indeks massa ini didukung oleh Unit Kesehatan Sekolah
tubuh). Kadar kolesterol siswa diukur dan (UKS). SMA Negeri 1 Palembang sangat
ditentukan masuk kategori mendukung upaya-upaya peningkatan
hiperkolesterolemia atau normal. Evaluasi kesehatan pada siswanya karena memiliki
kegiatan dilakukan dengan melakukan visi Sekolah Sehat, Bermutu, Berkarakter
pemberian pertanyaan langsung kepada dan Berwawasan Lingkungan dan Global.
para peserta sebelum dan sesudah Kegiatan ini dihadiri Wakil Kepala Sekolah
kegiatan dilaksanakan. Bidang Humas SMA Negeri 1 Palembang,
Dra. Wiwiek Rawiyah, Pembina UKS SMA
HASIL DAN PEMBAHASAN Negeri 1 Palembang, Endang Werdiningsih,
Kegiatan pengabdian masyarakat S.Pd, dan Wakil Dekan Bidang
dilakukan di SMA Negeri 1 Palembang. Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas
SMA Negeri 1 Palembang merupakan salah Kedokteran Universitas Sriwijaya, Dr. dr.
satu SMA unggulan dan favorit di Sumatera Irfannuddin, SpKO, M.PdKed.
Selatan sejak bedirinya yakni tahun 1950. Sebelum dilakukan penyuluhan,
Oleh karena itu, pelajar di SMA Negeri 1 dilakukan pemberian pertanyaan kepada
Palembang dapat dianggap telah para siswa secara acak tentang
menggambarkan ciri remaja perkotaan hiperkolesterolemia, dampak dan cara
atau ciri remaja Indonesia masa kini yang pencegahannya. Pertanyaan diberikan

3 | Subandrate, Susilawati, Safyudin


ARDIMAS
Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat
Vol. 01 No. 01 Tahun 2020
p-ISSN, e-ISSN

secara langsung untuk mengetahui Hiperkolesterolemia adalah salah salah


pengetahuan dasar siswa tentang satu gangguan metabolism lipid darah
hiperkolesterolemia. Pertanyaan yang yang ditandai dengan peningkatan kadar
diajukan adalah “apa yang dimaksud kolesterol total di atas 200 mg/dL. Secara
hiperkolesterolemia?” “apa penyebab umum, penyebab hiperkolesterolemia
hiperkolesterolemia?” “apa bahaya adalah faktor genetik dan pola hidup. Diet
hiperkolesterolemia?” “bagaimana tinggi kolesterol adalah kuning telur, sea
mencegah hiperkolesterolemia?” food, otak, daging merah dan organ dalam
“bagaimana mengatasi hewan. Pola hidup merokok, minum
hiperkolesterolemia?” Pemberian alkohol dan kurang aktivitas fisik adalah
pertanyaan dipandu oleh dosen dan pola hidup yang meningkatkan kolesterol
mahasiswa secara terpisah. darah. Kolesterol termasuk makromolekul
Data yang didapatkan dari yang dibututhkan tubuh seperti untuk
jawaban siswa menunjukkan sebagian pembentukan hormon seks. Namun,
besar siswa belum mengetahui kadarnya yang tinggi dalam darah dapat
hipekolesterolemia dengan baik. Siswa menyebabkan pengerasan pembuluh
hanya dapat menyebutkan bahwa darah sehingga dapat menyebabkan
hiperkolesterol adalah kadar kolesterol hipertensi. Kolesterol dapat menyumbat
yang tinggi. Siswa juga hanya dapat pada pembuluh darah jantung sehingga
menyebutkan penyebab kolesterol tinggi menyebabkan penyakit jantung koroner
adalah makan daging kambing, dan bahaya dan dapat menyebabkan meninggal dunia
kolesterol tinggi adalah penyakit jantung. mendadak. Sumbatan kolesterol pada
Untuk pertanyaan lainnya, tidak dapat pembuluh darah otak dapat menyebabkan
dijawab dengan benar oleh para siswa. terjadinya stroke. Diet tinggi lemak dan
Penyuluhan tentang kolesterol dapat menyebabkan obesitas
hiperkolesterolemia diberikan selama 15 dan stres oksidatif sehingga menyebabkan
menit lalu dilanjutkan dengan diskusi berbagai masalah kesehatan tubuh
selama 10 menit. Penyuluhan terutama (Balitbangkes, 2018; Soleha, 2012; WHO,
menjelaskan tentang definisi, penyebab, 2019).
dampak, cara mengetahui, cara mencegah, Saat ini untuk mengetahui kadar
dan cara mengatasi hiperkolesterolemia. kolesterol dapat dilakukan pengukuran

4 | Subandrate, Susilawati, Safyudin


ARDIMAS
Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat
Vol. 01 No. 01 Tahun 2020
p-ISSN, e-ISSN

kadar kolesterol secara cepat dengan hidup sehat, sepeti diet tinggi serat, diet
menggunakan rapid test kit seperti easy tinggi asam lemak tak jenuh, diet rendah
touch, nesco, dan accu check. Alat-alat kolesterol dan beraktivitas fisik secara
tersebut dapat dibeli bebas dan teratur. Bila tidak bisa diatur dengan pola
penggunaanya dapat dilakukan oleh makan dan pola hidup, maka pasien
masyarakat langsung. Cara mencegah dan hiperkolesterolemia dapat melakukan
mengatasi hiperkolesterolemia adalah konsultasi ke dokter supaya ada intervensi
dengan menjaga pola makan dan pola medis (Soleha, 2012; Rantung dkk, 2014).

Gambar 1. Suasana Pengabdian Masyarakat


1) Pembukaan 2) Diskusi bersama Wakil Kepala Sekolah

Demonstrasi pengukuran indesk memperlihatkan sekitar 14% siswa


kegemukan (indeks massa tubuh/IMT) mengalami hiperkolesterolemia dan
dicontohkan oleh para mahasiswa dan sekitar 37% siswa obesitas mengalami
langsung ikut dilakukan oleh siswa sendiri. hiperkolesterolemia. Prevalensi obesitas
Kadar kolesterol siswa juga diukur dengan dan hiperkolesterolemia pada pelajar,
dibantu oleh analis kesehatan. Dari serta prevalensi hiperkolesteromia pada
demonstrasi tersebut, para siswa semakin remaja obesitas pada pengabdian
mendalami tentang hiperkolesterolemia masyarakat ini tidak jauh berbeda dengan
dan obesitas. Hasil pengukuran IMT remaja di tempat lain. Hal ini menunjukkan
menunjukan sekitar 10,4% siswa bahwa masalah hiperkolesterolemia dan
mengalami obesitas dimana 72% adalah obesitas pada remaja di Indonesia hampir
siswa laki-laki dan 28% adalah siswa sama. Saat ini remaja Indonesia mulai
perempuan. Hasil pengukuran kolesterol terbiasa dengan pola hidup sedentari,

5 | Subandrate, Susilawati, Safyudin


ARDIMAS
Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat
Vol. 01 No. 01 Tahun 2020
p-ISSN, e-ISSN

terutama dengan dibantu oleh majunya


perkembangan teknologi informasi
(Jempormase dkk, 2016; Kemenkes RI, SIMPULAN
Kegiatan pengabdian masyarakat
2017; 2018; Rantung dkk, 2014, Soleha,
tentang pendampingan usaha pencegahan
2012).
dan penanganan hiperkolesterolemia pada
Kegiatan pengabdian masyarakat
pelajar sudah dilakukan dengan baik dan
ini diikuti oleh siswa dengan antusias. Hal
telah meningkatkan pengetahuan dan
ini terbukti dengan banyaknya pertanyaan
keterampilan siswa tentang cara
yang disampaikan oleh siswa. Para siswa
mencegah dan mengatasi
juga sudah mulai menduga-duga faktor
hiperkolesterolemia. Kegiatan pengabdian
risiko penyakit yang akan dideritanya
masyarakat berupa penyuluhan dan
dengan menilai penyakit yang diderita
demonstrasi tentang hiperkolesterolemia
orang tuanya, pola hidup, pola makan dan
dapat terus dilakukan guna meningkatkan
kondisi kesehatan mereka sekarang.
kesadaran pentingnya menjaga kesehatan
Pengabdian masyarakat diakhiri
pada pelajar.
dengan melakukan evaluasi akhir terhadap
pengetahuan dan keterampilan siswa
UCAPAN TERIMA KASIH
dalam mencegah dan menangani
Terima kasih kepada Rektor
hiperkolesterolemia. Pertanyaan yang
Universitas Sriwijaya, Dekan dan Wakil
digunakan sama seperti pertanyaan
Dekan III Fakultas Kedokteran Universitas
sebelum penyuluhan. Pertanyaan acak
Sriwijaya, Kepala SMA Negeri 1 Palembang,
diberikan kepada siswa dan dijawab secara
Muhammad Fitra Romadhon dan Agustine
langsung. Jawaban siswa hampir
Christyulina Br.Tarigan yang telah
semuanya benar dan lengkap. Pengukuran
memfasilitasi dan membantu pelaksanaan
kadar kolesterol rutin, pengaturan pola
kegiatan pengabdian masyarakat ini.
hidup dan pola makan yang sehat adalah
jawaban peserta untuk mengenali dan
mencegah hiperkolesterolemia. Dengan DAFTAR PUSTAKA
demikian, pengabdian masyarakat ini Balitbangkes. 2013. Hasil Riset Kesehatan
Dasar 2013. Jakarta: Kementerian
dapat meningkatkan pengetahuan siswa Kesehatan RI
dalam mencegah dan mengatasi
hiperkolesterolemia.

6 | Subandrate, Susilawati, Safyudin


ARDIMAS
Jurnal Arsip Pengabdian Masyarakat
Vol. 01 No. 01 Tahun 2020
p-ISSN, e-ISSN

Balitbangkes. 2018. Hasil Riset Kesehatan


Dasar 2018. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI

Global Health Observatory Data. 2019.


Raised Cholesterol: Situation and
Trends. World Health
Organization.

Jempormase F, Bodhi W, Kepel BJ.


Prevalensi Hiperkolesterolemia
pada Remaja Obes di Kabupaten
Minahasa. Jurnal e-Biomedik,
2016, 4(1): 25-29

Kementerian Kesehatan. 2017. Profil


Penyakit Tidak Menular Tahun
2016. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan. 2018. Menkes:


Remaja Indonesia harus Sehat.
Kementerian Kesehatan RI.
Diunduh dari
http//:www.depkes.go.id/article/
print/18051600001 /menkes-
remaja-indonesia-harus-
sehat.html

Rantung AA, Umboh A, Mantik MFJ.


Hubungan
Hiperkolesterolemiadengan
Obesitas pada Siswa SMP
EbenHaezar Manado. Jurnal e-
CliniC, 2014, 2(2): 1-4

Soleha M. Kadar Kolesterol Tinggi dan


Faktor-faktor yang Berpengaruh
Terhadap Kadar Kolesterol Darah.
Jurnal Biotek Mediasiana
Indonesia, 2012, 1(2): 85-92

7 | Subandrate, Susilawati, Safyudin

Anda mungkin juga menyukai