Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

INFORMASI UMUM
PT. Plasindo didirikan pada tanggal 1 januari 2010 sebagai produsen penghasil plastic film
yang menjadi bahan baku utama bagi kemasan berbagai produk maknaan maupun rumah
tangga, seperti mie instan, mkananan ringan, sabun detergen, dan lain-lain. Perusahaan ini
pada awalnya didirikan sebagai bagian dari suatu grup perusahaan yang memang bergeraj di
industry maknaan serta kebutuhan rumah tangga, guna memenuhi kebutuhan internal dari
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam grup tersebut.
Sesuai dengan tujuan pendiriannya, keseluruhan volume produksi dari PT. Plasindo dijual ke
perusahaan-perusahaan dalam grup. Harga jual yang dapat dikenakan maupun kuota produksi
yang dapat dialokasikan oleh PT. Plasindo untuk setiap perusahaan dalam grup ditentukan
sepenuhnya oleh PT. Gemilang Jaya yang menjadi induk perusahaan dari grup itu. Harga jual
tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar rata-rata untuk produk yang sama. Berikut adalah
data-data menganai PT. Plasindo pada awal berdirinya.
A. PEMBELIAN
Departemen Pembelian bertugas untuk menacri rekanan yang dapat memasok nijih plastic
dan zat-zat aditif dengan spesifikasi dan mutu yang ditetapkan oleh perusahaan. Seletah itu,
perusahaan akan mengikat rekanan tersebut dengan kontrak pembelian jangka Panjang guna
menghindari fluktuasi harga dan memastikan komitmen dari perusahaan rekanan.
Jumlah pesanan ditentukan berdasarkan permintaan dari Bagian Pengendalian Persediaan
Bahan Baku. Hasilnya kemudian diinformasikan kepada rekanan satu bulan sebelumnya. Jika
ternyata jumlah yang dipesan tidak mencukupi, maka perusahaan dapat melakukan pesanan
kilat yang akan dikenakan biaya tambahan sebesar 10% dari harga normal.
B. PERENCANAAN PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN
Departemen Peremcamaam Produksi dan Pengendalian Persediaan dibagi menjadi tiga
bagian sesuai dengan fungsinya, yaitu: Bagian Perencanaan Produksi, Bagian Pengendalian
Persediaan Bahan Baku, dan Bagian Pengendalian Persediaan Barang Jadi.
Bagian Perencanaan Produksi bertugas untuk mengatur jadwal produksi, serta menentukan
waktu dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk kemudian diteruskan ke Bagian
Pengendalian Persediaan Bahan Baku. Jadwal dan jumlah produksi ditentukan oleh kuota
produksi final telah disetujui oleh PT. Gemilang Jaya.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Bagian Perencanaan Produksi, Bagian
Pengendalian Persediaan Bahan Baku kemudian membuat jadwal dan jumlah pemesanan
bahan baku yang kemudian diteruskan ke Departemen Pembelian. Selain itu, bagian ini juga
bertugas untuk mengatur keluar-masuknya bahan baku dari dan ke Gudang bahan yang
menyertainya. Sementara, pengeluaran bahan baku dari gudang harus sesuai dengan surat
permintaan bahan baku yang dikeluarkan oleh Departemen Produksi.
Bagian Pengendalian Persediaan Barang Jadi bertugas untuk menghitung jumlah barang jadi
yang diserahkan oleh Departemen Produksi dan menjaga kondisinya. Selain itu, bagian ini
juga bertugas untuk mengemas barang jadi dan membuat surat jalan sesuai dengan perintah
penjualan yang dikeluarkan oleh Departemen Pemasaran.
C. PEMASARAN
Departemen pemasaran berfungsi untuk menjaga hubungan dengan perusahaan-perusahaan
internal grup. Untuk itu, departemen ini bertugas untuk:
 Membantu perusahaan-perusahaan di internal grup untuk melakukan negosiasi
dengan PT. Gemilang Jaya mengenai kuota plastic film yang akan dialokasikan ke
masing-masing perusahaan.
 Melakukan finalisasi alokasi kuota produksi dengan PT. Gemilang Jaya
 Menampung keluhan dan memastikan bahwa keluhan tersebut ditindaklanjuti
 Menjembatani antara Departemen Riset dan Pengembangan dengan klien guna
mencari cara-cara untuk memperbaiki kualitas produk agar dapat memenuhi
kebutuhan klien dengan lebih baik.
 Menginformasikan kuota produk final kepada Departemen Akuntansi dan Keuangan,
Departemen Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan, serta Departemen
Produksi.
 Mempersiapkan surat perintah penjualan berdasarkan kuota produksi final untuk
kemudian diteruskan ke Bagian Pengendalian Persediaan Barang Jadi dari
Departemen Akuntansi dan Keuangan.

D. AKUNTANSI DAN KEUANGAN


Departemen Akuntansi dan Keuangan bertugas untuk melakukan verifikasi atas tagihan dari
perusahaan rekanan dan membayarnya, memantau kesesuaian antara pesanan penjualan yang
diterbitkan oleh Departemen Pemasaran dengan kuota produksi final, serta melakukan proses
penagihan ke pembeli.
Departemen Akuntansi dan Keuangan juga bertugas untuk membuat Laporan Keuangan
perusahaan baik yang bersifat eksternal maupun internal, menghitung biaya produksi, nilai
dari persediaan barang jadi dan informasi keuangan lainnya yang dibutuhkan oleh perusahaan
dalam rangka untuk mengambil keputusan.
E. PEMELIHARAAN PABRIK
Departemen Pemeliharaan Pabrik berfungsi untuk melakukan pemeliharaan rutin maupun
perbaikan atas kerusakan, baik terhadap bangunan pabrik maupun terhadap mesin-mesin
pabrik.
F. RISET DAN PENGEMBANGAN
Departemen Riset dan Pengembangan bertugas untuk memastikan bahwa kualitas plastic film
yang diproduksi sudah memenuhi kebutuhan klien. Departemen ini juga bekerja sama dengan
klien dan Departemen Pemasaran Ketika terdapat keluhan atas kualitas produk atau ketika
klien membutuhkan plastik film dengan spesifikasi tertentu yang belum pernah diproduksi
sebelumnya oleh perusahaan. Departemen ini akan melakukan investigasi atas proses
produksi, kualitas bahan baku, atau proses penyimpanan dan pengantaran guna menemukan
pokok permasalahan dari keluhan klien dan mencari cara untuk mengatasinya. Departemen
ini juga melakukan percobaan dengan jenis bahan baku dan campuran zat aditif guna
menghasilkan plastik film dengan spesifikasi baru sesuai dengan kebutuhan klien.
G. PRODUKSI
Departemen ini menghasilkan gulungan-gulungan plastik film melalui empat tahap
pemrosesan. Seluruh proses produksi tersebut terjadi secara kontinu dalam satu lini produksi.
Pada tahap pertama, bijih plastik dipanaskan sehingga cair sempurna dan dicampur dengan
zat- zat aditif yang diperlukan. Plastik cair tersebut masuk ke tahap berikutnya dimana plastik
cair tersebut disaring guna menghilangkan kotoran yang terkandung didalamnya lalu masuk
ke cetakan khusus untuk menghasilkan lembaran plastik film yang kontinu. Dalam kondisi
yang masih panas, lembaran itu kemudian masuk ke tahap ketiga dimana plastik tersebut
ditarik (stretching process) sampai mencapai lebar dan ketebalan yang diinginkan. Terakhir,
lembaran ini kemudian didinginkan lalu digulung sampai gulungan ini mencapai ketebalan
tertentu. Begitu suatu gulungan mencapai ketebalan tersebut, lembaran plastik akan dipotong
untuk kemudian digulung menjadi gulungan berikutnya, demikian seterusnya. Gulungan-
gulungan plastik film yang sudah selesai kemudian dikemas untuk kemudian dikirimkan ke
Bagian Pengendalian Persediaan Barang Jadi.
Saat ini, perusahaan memilikik dua lini produksi dan setiap lini merupakan bagian yang
berdiri sendiri.
H. UMUM
Departemen ini bertanggung jawab atas fungi sumber daya manusia seperti perekrutan,
pelatihan dan penggajian karyawan; serta atas fungsi umum seperti pemeliharaan bangunan,
kendaraan dan peralatan kantor.
Dengan semakin berkembangnya bisnis grup tersebut, kapasitas produksi PT. Plastindo tidak
lagi memadai untuk memenuh kebutuhan internal. Oleh karena itu, PT. Gemilang Jaya
sebagai induk perusahaan PT. Plastindo meminta manajemen PT. Plantindo untuk
mengajukan usulan penambahan kapasitas yang paling menguntungkan. Bagi PT. Gemilang
Jaya, penambahan kapasitas merupakan keputusan strategis yang sangat penting bagi
perkembangan bsinis grup di masa mendatang. Dengan demikian, manajemen PT. Plastindo
diharapkan untuk menyusun proposal mengenai hal tersebut dengan sebaik mungkin dan
dengan mempertimbangkan semua informasi yang relevan.
Manajemen PT. Plastindo berpendaoat bahwa hal yang paling mungkin dilakukan untuk
menambah kapasitas produksi adalah:
1. Memasang lini produksi baru (lini ketiga)
2. Menambah shift kerja dari dua menjadi tiga dengan lini produksi yang ada saat ini
Berikut adalah informasi yang relevan bagi penyusunan proposal oleh manajemen
perusahaan:
a. Penambahan kapasitas yang dibutuhkan oleh perusahaan saat ini adalah sebesar 1.000
ton per bulan untuk memenuhi kebutuhan internal.
b. Perusahaan memperkirakan bahwa penambahan permintaan untuk kebutuhan internal
akan semakin meningkat di tahun-tahun berikutnya sehingga dapat mencapai 5.000
ton per bulan.
c. Karena kekurangan kapasitas ini tidak hanya dialami oleh perusahaan-perusahaan lain
di industry yang sejenis, kelebian kapasitas perusahaan dapat digunakan untuk
menerima pesanan dari luar grup dengan harga pasar sebesar Rp 30.000.000/ton.
d. Penambahan kapasitas dengan menambahh shift kerja adalah 1.000 ton per bulan
untuk setiap lini, sehingga maksimum penambahan kapasitas adalah sebesar 2.000 ton
peru bulan dengan dua lini produksi yang ada saat ini.
e. Penambahan kapasitas dengan memasang lini produksi baru adalah 1.000 ton per
bulan untuk setiap shift kerja.
f. Investasi untuk menambah lini produksi baru adalah sebesar Rp 150.000.000.000.
Lini produksi ini memiliki umur ekonomis selama 10 tahun, dan disusutkan
menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa.
g. Waktu yang dibutuhkan untuk pemesanan dan instalasi lini produksi baru adalah 6
bulan.
h. Jika perusahaan akan menambah shift kerja dengan cara merekrut karyawan baru,
dibutuhkan waktu selama 1 bulan untuk melakukan proses rekrutmen dan pelatihan.
i. Jika perusahaan akan menambah shift kerja dengan cara melemburkan karyawan yang
ada saat ini sehingga masing-masing karyawan bekerja selama 1,5 shift, maka waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan persiapan yabg dibutuhkan selama 1 minggu.
j. Biaya tenaga kerja bagian produksi adalah sebesar Rp 25.000.000 per shift per bulan
dengan jam kerja normal.
k. Biaya tenaga kerja bagian produksi adalah sebesar Rp 40.000.000 per 1,5 shift per
bulan.
BAB 2
INFORMASI TAMBAHAN

A. Pertemuan Pertama
1. Berdasarkan pada penjelasan di atas, identifikasikan fungsi atau tugas dari
DepartemenAkuntansi dan Keuangan yang berhubungan dengan:
a. Akuntansi Manajemen
b. Akuntansi Keuangan
2. Sesuai dengan panduan investasi yang ditetapkan oleh PT. Gemilang Jaya untuk
seluruh anak perusahaan yang tergabung dalam grup, manajemen PT. Plastindo
harus menyerahkan proposal penambahan kapasitas yang mencakup hal-hal
berikut:
a. Identifikasi atas alternatif yang tersedia dan ketidakpastian yang dihadapi
untuk masing-masing alternatif
b. Mengumpulkan informasi yang relevan untuk setiap alternatif
c. Membuat prediksi mengenai masa depan
d. Memberikan rekomendasi atas alternatif yang sebaiknya dipilih oleh
perusahaan (sertakan perhtungan potensi peningkatan laba maksimum dari
setiap alternatif
Berdasarkan informasi yang tersedia, susunlah proposal penambahan kapasitas
PT. Plastindo yang akan diajukan kepada manajemen PT. Gemilang Jaya sesuai
dengan panduan investasi yang ditetapkan oleh PT. Gemilang Jaya
3. Pada bulan Juni 2010, Pandu (Kepala Departemen Akuntansi dan Keuangan)
melakukan analisis terhadap biaya produksi. Pandu menemukan bahwa biaya
produksi meningkat cukup signifikan karena terjadi kenaikan dalam biaya listrik
dan biaya lembur karyawan. Investigasi lebh lanjut yang dilakukan Pandu melalui
wawancara dengan Joko (Kepala Departmen Produksi) mengungkapkan bahwa
bahan baku yang digunakan selama tahun 2010 mutunya lebh rendah. Sehingga
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memanaskan bijih plastik. Akibatnya
biaya listrik melonjak, demikian pula waktu lembur karena penambahan waktu
yang dibutuhkan untuk proses [emanasan, padahal target kuota produksi harus
tercapai.
Pandu kemudian memeriksa dokumen-dokumen pembelian bahan baku selama
tahun 2010. Ditemukan bahwa terdapat perubahan pemasok untuk bijih plastik
tertentu. Ketika Pandu mewawancarai Andam (Kepala Departemen Pembelian)
mengenai perubahan pemasok, Andam menyebutkan bahwa pemasok yang baru
ini memberikan harga yang lebh bersaing dibandingkan dengan pemasok yang
lama. Pemeriksaan lebih lanjut terhadap harga pembelian bahan baku
membenarkan pernyataan Andam. Harga bijih plastik dari pemasok yang baru
memang lebh rendah dibandingkan dengan harga pemasok lama, namun
selisihnya juga tidak besar sehngga tidak dapat menutup lonjakan yang terjadi
dalam biaya listrik dan lembur karyawan.
Dari sumber-sumber lain yang dapat dipercaya, Pandu mengetahui bahwa pemilik
dari perusahaan pemasok yang baru tersebut adalah kakak ipar dari Priyo
(Direktur).
Meskipun demikian, Pandu tetap membawa temuannya beserta dengan data-data
pendukung kepada priyo. Priyo meminta Pandu melakukan analisis lanjutan
dengan memutakhirkan laporan laba rugi proforma untuk tahun 2010 berdasarkan
proyeksi biaya produksi terbaru (faktor-faktor lain dianggap tetap) dan
membandingkannya dengan laporan laba rugi proforma yang dibuat pada awla
tahun.
Pandu kemudian membawa laporan laba rugi proforma yang sudah dimutakhrkan
kepada Priyo. Laporan tersebut menunjukkan penurunan laba sebesar 20% dari
target laba yang ditetapkan berdasarkan laporan laba rugi proforma di awal tahun.
Priyo kemudian memerintahkan kepada Pandu untuk melakukan kapitalisasi atas
kenaikan biaya produksi ke nilai persediaan. Priyo menjanjikan bahwa kalau
perusahaan dapat mencapai target-targetnya, maka Pandu akan menerima bonus
lima bulan gaji. Bagi Pandu, nilai ini sangat signifikan karena ia memang
berencana untuk menikah tahun depan.

Menurut Anda:
a. Mana dari 13 standar yang tercantum dalam Standars of Ethical Conduct yang
sesuai dengan situasi Pandu?
b. Apa yang seharusnya dilakukan oleh Pandu dalam kasus ini?
c. Selain tanggung jawan etis kepada perusahaan, apa tanggung jawab etis lain
yang perlu dipertimbangkan oleh Pandu?

Anda mungkin juga menyukai