ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai proses analisis pengambilan keputusan pada UMKM
Cupang dewata.id yang bergerak dalam pemasaran dan penjualan ikan cupang melalui media
online yang berlokasi di Denpasar, Bali. Terdapat permasalahan pada penyimpanan ikan
cupang yang disebabkan oleh biaya perawatan ikan dan juga keterbatasan luas tempat
penyimpanan. UMKM Cupang dewata.id belum dapat melakukan perluasan pada storage
penyimpanan yang dimiliki. Oleh karena itu dilakukan analisis pengambilan keputusan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh UMKM Cupang dewata.id ini.
Untuk melakukan analisis pengambilan keputusan pada permasalahan yang dihadaip UMKM
Cupang dewata.id, digunakan metode analisis Analytical Hierarchy Process (AHP).
Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode tersebut, hasil pengambilan keputusan yang
diperoleh diurutkan menjadi beberapa alternatif. Alternatif terpilih dengan skor terbobot
terbesar adalah dengan memberikan potongan harga atau diskon. Alternatif terpilih dengan
skor terbobot terbesar kedua adalah dengan mengadakan event sebagai sarana promosi.
Alternatif terpilih dengan skor terbobot terbesar ketiga adalah dengan memberikan brand pada
kemasan produk. Dengan alternatif pengambilan keputusan tersebut diharapkan dapat
mengatasi permasalahan penyimpanan ikan cupang dengan meningkatkan turnover ratio
dalam penjualan ikan cupang dengan menarik perhatian lebih banyak konsumen untuk UMKM
Cupang dewata.id.
I. PENDAHULUAN
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah usaha yang dikelola oleh badan usaha atau
perorangan yang merujuk pada usaha ekonomi produktif sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
pada undang – undang. Undang – Undang yang dimaksud adalah Undang – Undang Nomor 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Berdasarkan Undang – Undang
Nomor 20 Tahun 2008, usaha dibedakan menjadi jenis usaha mikro, kecil, dan menengah
dimana untuk setiap jenis usaha terdapat beberapa kriteria agar usaha dapat dikatakan sebagai
UMKM yakni:
1. Usaha Mikro
Usaha dikatakan sebagai usaha mikro jika usaha memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha serta memiliki penghasilan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah).
2. Usaha Kecil
Usaha dikatakan sebagai usaha kecil jika usaha memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha serta memiliki penghasilan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta
rupiah).
3. Usaha Menengah
Usaha dikatakan sebagai usaha menengah jika usaha memiliki kekayaan bersih lebih
dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha serta memiliki penghasilan lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
UMKM yang akan dianalisis adalah usaha yang bergerak di bidang jasa dan masih tergolong
dalam usaha berskala mikro. Hal ini sesuai dengan kriteria usaha mikro yang disebutkan di atas
yakni usaha dengan kekayaan bersih di bawah Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan
dengan penghasilan maksimum sebesar Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
UMKM yang dianalisis adalah usaha yang bergerak dalam penjualan ikan cupang yang sedang
tren akhir – akhir ini. Adapun UMKM yang dimaksud adalah Cupangdewata.id (yang
selanjutnya disebut sebagai UMKM). UMKM yang dianalisis masih dijalankan secara
perseorangan dan seluruh aktivitasnya dilakukan secara daring melalui akun media sosial
seperti facebook dan instagram. UMKM ini mulai beroperasi pada tahun 2018 di Denpasar,
Bali dan hingga saat ini cakupan customer yang dimiliki cukup luas yakni dari daerah luar Bali
seperti Tangerang, Pasuruan, Surabaya, dan Daerah lainnya.
RUMUSAN MASALAH
UMKM yang dianalisis masih tergolong pada usaha mikro dan dijalankan secara perseorangan.
Adapun atribut operasional seperti storage penyimpanan masih dalam luas yang kecil.
Sehingga tidak dapat menampung ikan dalam jumlah yang banyak. Selain itu UMKM yang
dianalisis belum dapat melakukan perluasan pada storage penyimpanan yang dimiliki.
Faktor tersebut mengakibatkan timbulnya masalah pada pengelolaan storage yakni bagaimana
cara menampung ikan lebih banyak tanpa melakukan perluasan storage. Salah satu cara yang
dapat dilakukan agar storage dapat digunakan secara optimal adalah dengan menjual ikan
dengan cepat sehingga storage kembali kosong dan dapat diisi ikan kembali. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan strategi pemasaran. Strategi pemasaran dilakukan agar pengusaha dapat
memutar balikan storage ikan sekaligus meningkatkan keuntungan. Sehingga, berdasarkan
latar belakang tersebut dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana strategi pemasaran yang dapat dilakukan agar ikan dapat terjual dengan
cepat sehingga pengusaha dapat memutar balikan storage yang kosong dengan ikan
kembali?
TUJUAN
Tujuan dilakukannya analisis ini adalah sebagai berikut:
1. Membantu pemilik usaha dalam mengambil keputusan atas masalah yang disebutkan
pada rumusan masalah.
2. Memenuhi kewajiban tugas besar mata kuliah analisis keputusan atas studi kasus
UMKM.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Agar pemasaran dapat dilakukan lebih optimal, maka dukungan yang kuat tentang pemahaman
bagaimana cara paling efektif dan efisien dalam melaksanakan pemasaran berdasarkan
pemikiran strategis perlu dimiliki seorang marketer.
III. METODE ANALISIS
Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian analisis keputusan pada UMKM
Cupangdewata.id adalah data yang berupa kualitatif dan kuantitaif. Data Kuantitatif yang
digunakan adalah data jumlah transaksi online pada setiap platform yang digunakaan oleh
UMKM Cupangdewata.id. Sedangkan untuk data kualitatif adalah data mengenai kepuasan
pelanggan yang diperoleh dari rating penjualan pada UMKM Cupangdewata.id. Pengumpulan
data dilakukan dengan cara wawancara dengan pemilik usaha dan studi pustaka melalui
pengamatan sosial media yang dimiliki UMKM Cupangdewata.id.
c. Membuat indeks random Rin dari nilai rata-rata CI yang dipilih secara acak pada A.
d. Menghitung rasio konsistensi dengan menggunakan rumus:
𝐶𝐼
𝐶𝑅 = (3.3)
𝑅𝐼𝑛
Keterangan:
- Jika nilai CI=0, maka hierarki konsisten.
- Jika Jika CR < 0,1, maka hierarki cukup konsisten.
- Jika CR > 0,1, maka hierarki sangat tidak konsisten.
IV. PEMBAHASAN
Menggunakan Jasa Iklan Mengadakan Event Sebagai Memberikan Potongan Pemberian Brand Pada Pembuatan Konten Untuk
Berbayar Sarana Promosi Harga/Diskon Kemasan Produk Promosi Produk
Kriteria dikatakan konsisten jika nilai CR < 0,1. Perhitungan CR dilakukan dengan
membagi CI dengan IR (Rasio Index). Dimana:
n (jumlah kriteria) :3
λ maks (rata – rata CM) : 3,000446296
CI : 0,000223148
CR (IR = 0,58) : 0,000384738
Didapat hasil perhitungan CR adalah 0,000384738 dimana nilai CR < 0,1. Sehingga
data kriteria yang diambil sudah konsisten.
5. Perhitungan bobot kriteria
Pembobotan dilakukan dengan memberi nilai kepentingan pada matriks perbandingan
alternatif. Pembobotan ini dilakukan dengan mengikuti skala penilaian gambar 3.3.
Pembobotan untuk setiap kriteria dapat dilihat dalam tabel – tabel berikut.
Tabel 4.4. Matriks Pembobotan Kriteria Jangkauan Pemasaran
Jangakuan Pemasaran
Menggunakan Mengadakan event Memberikan Pemberian brand Pembuatan Ju B
jasa iklan sebagai sarana potongan harga pada kemasan konten untuk ml ob
berbayar promosi atau diskon produk promosi produk ah ot
Menggunakan jasa 17, 0,
1,00 5,00 5,00 5,00 1,00
iklan berbayar 00 34
Mengadakan event
10, 0,
sebagai sarana 0,20 1,00 3,00 3,00 3,00
20 21
promosi
Memberikan
16, 0,
potongan harga 3,00 0,33 1,00 7,00 5,00
33 33
atau diskon
Pemberian brand
2,6 0,
pada kemasan 0,20 0,33 0,14 1,00 1
8 05
produk
Pembuatan konten
3,4 0,
untuk promosi 1,00 0,20 0,20 1,00 1,00
0 07
produk
49,
Total 1
61
Alternatif terpilih dengan skor terbobot terbesar adalah dengan memberikan potongan harga
atau diskon dengan skor 1,53. Alternatif terpilih dengan skor terbobot terbesar kedua adalah
dengan mengadakan event sebagai sarana promosi. Alternatif terpilih dengan skor terbobot
terbesar ketiga adalah dengan memberikan brand pada kemasan produk.
V.KESIMPULAN