ABSTRAK
Kepala udang merupakan salah satu bahan yang mengandung Astaksantin (Kidd, 2011).
Kepala udang yang dalam keadaan sehari-hari berupa limbah dapat dimanfaatkan sebagai
pengatasan terhadap mata lelah. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memformulasi kedalam
bentuk sediaan. Salah satu sediaan mata yang dapat digunakan dengan nyaman bagi penguna
yaitu Hydrogel Eye Mask. (font Times New Roman 10pt)
Keywords: Kata kunci1, Kata kunci2,., Kata kunci5 (font TNR 10pt)
Pembuatan masker hydrogel disiapkan air suling dalam gelas piala 1 liter
kemudian dimasukkan Na-Alginat yang telah ditimbang. Na-Alginat dimasukkan
sambil diaduk dengan kecepatan 3000 rpm hingga terbentuk basis gel, Xanthan
gum dicampurkan dengan gliserin, kemudian dimasukkan ke dalam sediaan gel.
Pengadukan dilanjutkan dengan kecepatan tetap. Kemudian Natrium metabisulfit
dilarutkan dalam air suling, ditambahkan ekstrak etanol kepala udang. Larutan
diaduk hingga melarut dan homogen. Dimasukkan ke dalam basis gel, diaduk
dengan kecepatan tetap. Kemudian Propil paraben dan metil paraben dilarutkan
dalam propilenglikol, dimasukkan ke dalam gelas piala berisi basis gel sedikit
demi sedikit. Kemudian gel dituang ke cetakan dengan ukuran diameter 10 cm.
Berat gel yang dituang harus memiliki berat yang sama satu dengan yang lain,
yaitu sebesar 14 g. Cetakan selanjutnya direndam dalam larutan air suling yang
mengandung kalsium klorida dengan konsentrasi 0,5g/100mL (w/v). Perendaman
dilakukan selama 60 menit. Setelah 60 menit, terbentuk hidrogel dengan massa
padat, massa yang terbentuk dicuci dengan air suling. Selanjutnya dikeringkan
pada suhu kamar. Kemudian hidrogel dicetak sesuai bentuk yang disesuaikan
dengan area bawah mata dengan ukuran 6 x 2,5 cm (panjang x lebar). Masker
hidrogel disimpan dalam kemasan tertutup yang berisi sedikit larutan
propilenglikol.
D. Evaluasi
Sediaan hidrogel dievaluasi kestabilan dan karakteristik fisiknya dari segi
organoleptis, uji bobot dan tebal masker, uji pH permukaan, uji konsistensi, uji
kekuatan peregangan, uji daya mengembang, serta uji lama waktu penyusutan.
1) Pengamatan Organoleptis
Sediaan diamati ukuran, bentuk, warna, dan bau serta perubahan perubahan
warna dan bau.
2) Bobot dan Ukuran Masker Mata Hidrogel
Evaluasi bobot dan ketebalan masker, lima lembar masker hidrogel diambil
dan ditimbang satu per satu. Berat masker hidrogel diukur dengan timbangan
digital, sedangkan panjang, lebar, dan tebal masker hidrogel diukur menggunakan
jangka sorong.
3) Uji pH pemukaan Masker Mata Hidrogel
Masker hidrogel dibiarkan mengembang selama 2 jam di dalam 10 ml air
suling pada wadah dan pH permukaan diukur dengan menggunakan pH meter.
4) Daya Mengembang Masker Mata Hidrogel
Masker hidrogel yang sudah jadi dipotong-potong menjadi cacahan dengan
ukuran 1,2 cm x 1,2 cm x 0,04 cm (Lim, Hur, Kim, & Lee, 2010). Potongan
kemudian ditimbang beratnya dan dimasukkan ke dalam gelas piala yang berisi 30
ml larutan air suling. Potongan masker ditimbang pada jam ke-3, 9, 12, 24, 48, 72,
1 minggu serta 2 minggu kemudian. Penyerapan air ditentukan berdasarkan
persamaan berikut (Gulrez, Al-Assaf, & Phillips, 2011) :
Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari.
BPS Jawa Timur. Surabaya.
Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Third Edition. Sage Publication. California.
Terjemahan A. Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Cetakan 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as a Symbol
of Individual and Social Piety: Developing Review of the Meadian
Symbolic Interactionism. Global Conference on Business and Finance
Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of Business and Finance
Research: 721-742
Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi
terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan kepatuhan Etika Auditor
sebagai Variabel Pemoderasi. Tesis. Program S2 Akuntansi Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
Veronica, S. dan Y. S. Bachtiar. 2005. The Role of Governance in Preventing
Misstated Financial Statement. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia 2(1): 159-173.
Wiley, J. 2006.Contemporary Financial Management.3rd ed. Mc. GrowHill. Los
Angeles.