Anda di halaman 1dari 25

RESEARCH GAP DAN NOVELTY –

PENELITIAN AKUNTANSI
I MADE PRADANA ADIPUTRA
Disajikan dalam UNDIKSHA BERBAGI batch 2
KAPAN PENELITIAN ??
PENELITIAN - definisi

Riset (penelitian) adalah : “Suatu investigasi atau penyelidikan yang


terorganisasi (terkelola), sistematis, berbasis data, kritikal terhadap suatu
masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya (Uma
Sekaran, 2013)
PENELITIAN – MINDSET PENELITI
KUANTITATIF vs KUALITATIF
RESEARCH GAP
Research in Focus

Research Research
Gaps Problems

Research
Agenda
D. Anthony Miles (2017)
A Taxonomy of Research Gaps: Identifying
and Defining the Seven Research Gaps
 Gagasan menemukan celah dalam penelitian telah mengganggu bagi
sebagian besar peneliti.
 Tidak ada kerangka kerja formal untuk mengidentifikasi atau
mengkarakterisasi kesenjangan penelitian.
 Kesenjangan penelitian tampaknya berada di mata yang melihatnya.
Kesenjangan satu peneliti mungkin non-kesenjangan bagi peneliti lain.
 Kesenjangan penelitian cenderung berdasarkan persepsi.
Robinson, K. A., Saldanha, I. J., and McKoy, N. A. (2011).
"Development of a Framework to Identify Research Gaps
from Systematic Reviews,"
 Robinson et al. (2011) mendefinisikan kesenjangan penelitian muncul "ketika
kemampuan pmbahasan secara sistematis untuk menarik kesimpulan menjadi terbatas“
- kesenjangan penelitian juga memiliki fungsi sebagai titik awal untuk penelitian dan
output (tinjauan literatur)
Source: Robinson, K. A., Saldanha, I. J., and McKoy, N. A. (2011). "Development of a Framework to Identify Research
Gaps from Systematic Reviews."
 Kesenjangan penelitian sebagai input karena mereka dapat memotivasi penelitian
lebih lanjut. (Müller-Bloch dan Kranz, 2015)
Source: Müller-Bloch, C., dan Kranz, J. (2015). A Framework for Rigorously Identifying Research Gaps in
Qualitative Literature Reviews
 Istilah masalah penelitian kadang-kadang dapat digunakan sebagai sinonim untuk
kesenjangan penelitian. Namun, ini berfokus pada fungsi sebagai input untuk penelitian,
karena masalah penelitian adalah pernyataan masalah yang diselesaikan dengan
cara penelitian
 Pernyataan masalah mewakili kesenjangan dalam set informasi yang ketika diinvestigasi
dengan hati-hati, menghasilkan tindakan lebih lanjut atau resolusi
 Penelitian berusaha untuk menyelesaikan set informasi yang berbeda melalui
pengetahuan baru dan pengenalan teori
Source: Jacobs, R. L. (2011). "Developing a Research Problem and Purpose Statement“.
 Kesenjangan penelitian muncul ketika ada kesenjangan dalam set
informasi yang berasal dari sintesis literatur dan membutuhkan penelitian
lebih lanjut untuk diselesaikan. Dapat dikatakan bahwa kemungkinan
memperoleh kesenjangan penelitian dari sumber lain selain sintesis
literatur.
 Agenda penelitian adalah serangkaian pertanyaan untuk penelitian lebih
lanjut (vom Brocke et al. 2009).
 Namun, literatur tidak memberikan informasi apakah satu set kesenjangan
penelitian dapat disebut agenda penelitian.
 Kesenjangan penelitian dapat langsung mengarah ke pertanyaan untuk
penelitian lebih lanjut - tetapi tidak berarti bahwa semua pertanyaan untuk
penelitian lebih lanjut berasal dari kesenjangan penelitian.
 Diasumsikan bahwa kesenjangan penelitian adalah bagian dari agenda
penelitian, tetapi tidak harus secara eksklusif.
Vom Brocke, J., Simons, A., Niehaves, B., Riemer, K., Plattfaut, R., and Cleven,
A. 2009. "Reconstructing the Giant: On the Importance of Rigour in
Documenting the Literature Search Process”.
Conceptual Model of Research Gap
Rayess Farooq. (2018). A Framework for Identifying Research Gap in Social Sciences:
Evidence from the Past

CARA MENEMUKAN
RESEARCH GAP
 Citation Analysis (Analisis kutipan) adalah cara yang paling tepat untuk
mengidentifikasi dan menganalisis kesenjangan penelitian. Makalah penelitian
yang banyak disitasi memberikan pemahaman dasar tentang identifikasi
masalah.
 Content Analysis Reports adalah teknik penelitian yang digunakan dalam
penelitian kualitatif untuk membuat kesimpulan dengan menafsirkan teks,
gambar, dan dokumen. Laporan analisis konten dapat sangat mendukung untuk
mengidentifikasi kesenjangan penelitian dari penelitian kualitatif.
Mis. Skoring GCG Asean CG Scorecard
 Meta Analysis adalah mengintegrasikan temuan dari studi sebelumnya dengan
menganalisis literatur secara statistik.
 Systematic Reviews (Tinjauan sistematis) adalah teknik ilmiah yang dapat
digunakan untuk menilai, meringkas dan mengkomunikasikan hasil dan implikasi
dari beberapa penelitian. Tinjauan sistematis bersifat kuantitatif di mana peneliti
mengeksplorasi literatur yang dapat mendukung atau bertentangan dengan
temuan tergantung pada sifat penelitian.
Mis. Faktor kontinjensi dalam riset akuntansi manajemen
 Future Research and Limitations adalah bagian dari setiap penelitian yang belum
dimanfaatkan dan belum diinvestigasi. Keterbatasan desain atau instrumen
penelitian adalah bias sistematis yang tidak dapat dikendalikan yang dapat
mempengaruhi hasil secara tidak tepat
Mis. Peran moderasi atau mediasi variable terhadap hubungan utama variable x
terhadap y; CSR terhadap penghindaran pajak ; moderasi = tata kelola
perusahaan
TIPE RESEARCH GAP
 Evidence Gap terjadi jika temuan penelitian yang baru bertentangan dengan
kesimpulan yang diterima secara luas atau kontradiksi dalam temuan penelitian
sebelumnya

 Knowledge Gap : Pertama, pengetahuan kemungkinan tidak/belum ada dalam


bidang aktual untuk teori dan literatur dari domain penelitian terkait.
Kedua,kemungkinan menjadi kasus bahwa hasil penelitian berbeda dari apa
yang diharapkan.

 Practical-Knowledge Gap : Konflik praktis-pengetahuan (aksi-pengetahuan)


muncul ketika perilaku profesional sebenarnya berbeda dari perilaku yang
dianjurkan. Dalam hal ini, penelitian dapat mencari untuk menentukan ruang
lingkup konflik dan untuk mengungkap alasan keberadaannya.

 Methodological Gap : jenis kesenjangan yang berhubungan dengan konflik yang


terjadi karena pengaruh metodologi pada hasil penelitian. Kesenjangan ini
mengatasi konflik dengan metode penelitian dalam studi sebelumnya dan
menawarkan arah penelitian baru yang berbeda dari metode penelitian
sebelumnya.
 Empirical Gap : berkaitan dengan temuan atau proposisi penelitian yang perlu
dievaluasi atau diverifikasi secara empiris.

 Theoretical Gap : Kesenjangan teoritis adalah jenis kesenjangan yang


berhubungan dengan kesenjangan dalam teori dengan penelitian
sebelumnya. Contoh, jika satu fenomena sedang dijelaskan melalui berbagai
model teoritis, sama halnya dengan konflik kesenjangan metodologis, mungkin
ada konflik teoritis.

 Population Gap : Kesenjangan mengenai populasi yang tidak cukup terwakili


atau kurang diteliti pada penelitian sebelumnya

Source:
Müller-Bloch, C. & Kranz, J., (2014). A Framework for Rigorously Identifying Research
Gaps in Qualitative Literature Reviews
Robinson, K., Saldanha, I. & McKoy, N.A. (2011). Development of A Framework for to
Identify Research Gaps Systematic Reviews
NOVELTY
 Novelty is something that was unknown before a particular point in time and that,
hence, was discovered or created at that point in time
Source: Witt, U. 2009, Propositions about novelty, Journal of Economic Behavior &
Organization

 Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian. Penelitian
dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik
bagi keilmuan maupun bagi kehidupan.
Source:
https://www.researchgate.net/publication/329810088_Analisis_Kebaruan_novelty_dala
m_Metode_Penelitian_Akuntansi
 Peneliti di negara yang berbeda dapat melakukan penelitian dengan variabel
yang sama persis. Dalam Hal ini tidak dapat dikatakan melakukan plagiarisme
sepanjang peneliti melakukan pengutipan dengan kaidah yang benar.
 Sebuah penelitian mungkin melibatkan variabel yang sama persis dengan
penelitian lain. Pada lokasi penelitian, waktu yang berbeda maka mungkin akan
menghasilkan kebaruan (novelty).
 The novelty given a topic and order set document that are both relevant to the
topic and novel given has already been seen. (Soboroff,2004) . Artinya topik yang
dibuat harus relevan, Kebaruan bisa dari tema topik yang sudah ada. Ketika
menulis karya tulis ilmiah skripsi / tesis/ desertasi yang dapat menghasilkan novelty,
mulailah dengan mengkaji fenomena yang terjadi.
 Jika sudah ada penelitian yang sama persis membahasnya, mulai temukan
apakah kondisi pada penelitian tersebut sama dengan kondisi pada fenomena
yang diamati. Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama maka kemungkinan
penelitian kita mengandung unsur novelty.
 Novelty, means of our ability of aspect seeing
 Sepanjang data valid atau relevan, dengan lokasi penelitian yang
berbeda,waktu yang berbeda kondisi pada fenomena yang berbeda maka
penelitian tersebut menghasilkan kebaruan (novelty). Artinya Penelitian tidak
harus baru tetapi replicability(mengulang kembali).

Anda mungkin juga menyukai