TM Histopato 2
TM Histopato 2
Nim : 185090107111024
2. Jurnal 2
Judul Histopathology of mammary tumor metastases in dogs through blood and lymph
vessels
Jurnal Indonesia Medicus Veterinus
Volume 4(5) : 419-427
Tahun 2015
Penulis Sari Sartini, I Ketut Berata, I Ketut Eli Supartika
Pengantar Neoplasma merupakan kumpulan sel abnormal terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh
terus menerus dan tidak ada manfaatnya bagi tubuh. Tumor kelenjar mammae
adalah tumor yang paling sering terjadi pada anjing betina. Setiap jenis jaringan
pada kelenjar mammae dapat membentuk tumor, namun tumor mammae biasanya
berasal dari sel epithel saluran (ductus) atau alveol (lobus) kelenjar mammae.
Neoplasma dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dengan cara metastase melalui
pembuluh darah dan saluran limfa.
Metode 20 sampel preparat anjing yang positif terkena tumor mammae antara tahun 2008-
2014 diambil dan diperiksa pada mikroskop dan dianalisis histopatologinya. Data
yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Hasil & Semua kasus tumor mammae pada anjing termasuk dalam kategori ganas. Sepuluh
Pembahasan dari 20 kasus telah mengindikasikan adanya metastase sel-sel tumor melalui
pembuluh darah dan pembuluh limfe ke organ tubuh lainnya. Secara histopatologi,
adanya metastase sel-sel tumor ditandai dengan adanya sel-sel tumor di dalam
pembuluh darah dan pembuluh limfe. Sel tumor tunggal atau bergerombol terlihat
menempel pada dinding pembuluh darah dan pembuluh limfe dengan bentuk dan
ukuran sel yang bervariasi.
Kesimpulan 50% kasus tumor kelenjar mammae telah mengindikasikan adanya metastase sel-
sel tumor melalui pembuluh darah dan limfe
Gambar
terkait
Daftar Pustaka
Al-Mansour, Munsef A., Mahir A.G. Kubba, Seham A. Al-Azreg & Sausen A. Dribika. 2018. Comparative
histopathology and immunohistochemistry of human and canine mammary tumors. Open Veterinary
Journal. 8(3): 243-249.
Sartini, Sari., I Ketut Berata & I Ketut Eli Supartika. 2015. Histopathology of mammary tumor metastases in
dogs through blood and lymph vessels. Indonesia Medicus Veterinus. 4(5) : 419-427.