Abstrak
Kata kunci : Sitologi Urin, Kanker Buli-Buli, Sensitivitas, Spesifitas, Nilai Prediksi Positif,
Nilai Prediksi Negatif dan Akurasi Diagnosa.
Abstract
Bladder cancer is the second most common cancer originated from urogenital tract
after prostat cancer. The incident of bladder cancer shows an increase each year. Along with
the advance of Anatomy Pathology, especially in cytopathology field, the diagnosis of urine
cytology is being developed and such diagnosis serves as screening and follow up
diagnostic for the bladder cancer. The study has a purpose to describe the profile of patients
with bladder cancer and measure the accuracy of urine cytology diagnosis in Anatomy
Pathology Installation, RSU Dr. Saiful Anwar, Malang for a period of 2008 - 2010. The study
is an observational descriptive research which is uses diagnostic test through the collection
of secondary data obtained from the medical record of patients with bladder cancer. The
findings show that the study obtained 35 cases of patients with bladder cancer that were
treated with urine cytology examination and followed up with the histopathotology
examination (biopsy). From that 35 cases, the mean age for the patient was 57 years old,
most were male, mostly lived in Malang, and the most histopatological finding was
transitional cell carcinoma. Based on the 35 cases, the obtained accuracy of urine cytology
examination was as follows: 57,14% for accuracy, 46,42% for sensitivity, 100% for
specificity, 100% for positive prediction, and 31,81% for negative prediction. From the study
it can be concluded that urine cytology can be used as quite accurate screening and follow
up diagnostic for bladder cancer . However, urine cytology diagnosis is not a substitute for
histopathology diagnosis that still functions as gold standard in diagnosing the bladder
cancer.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
pada penelitian ini cukup sesuai dengan
Dari data-data hasil pemeriksaan beberapa penelitian sebelumnya.
sitologi urin dan histopatologi penderita
dengan diagnosa klinis kanker buli-buli di Hal lain yang perlu dicermati
Laboratorium Patologi Anatomi RSU dr adalah fakta bahwa penelitia-penelitian
Saiful Anwar Malang, didapatkan 35 yang telah dilakukan sebelumnya
kasus yang dilakukan sitologi urin dan menggunakan jumlah sampel yang
dilanjutkan dengan pemeriksaan berbeda jauh dari satu peneliti dengan
histopatologi. Dari ke-35 kasus tersebut peneliti lainnya, tentu saja ini akan
kemudian dilakukan tabulasi silang antara berpengaruh terhadap nilai akurasi yang
sitologi urin (ganas atau jinak) dengan dihasilkan sehingga semakin banyak
histopatologi (ganas atau jinak), untuk sampel yang digunakan maka tingkat
dapat mengetahui tingkat akurasi hasil akurasi yang didapatkanpun semakin
pemeriksaan sitologi. baik.
Pada penelitian ini didapatkan nilai Sitologi urin pada penelitian ini
sensitivitas 46,42% dan nilai spesifisitas mempunyai tingkat sensitivitas yang
100%. Oleh karena itu dapat disimpulkan rendah (46,42%) dikarenakan susahnya
bahwa tingkat sensitifitas sitologi urin
para sitopatologis untuk mendeteksi lesi dilanjutkan dengan pemeriksaan
dari low grade urothelial carcinoma karena histopatologi maka baru akan memberikan
lesinya tidak menunjukkan atau sedikit kepastian diagnosa yang diperlukan untuk
menunjukkan sel-sel atipik dan karena menetapkan terapi bagi penderita tumor
lesinya jarang mengalami deskuamasi ke tiroid.
dalam urin. Pada penelitian ini juga
didapatkan angka false negatif yang tinggi SARAN
sehingga menyebabkan rendahnya nilai
prediksi negatif pada sitologi urin 1. Hasil pemeriksaan dengan
(31,81%). Tingginya angka false negative menggunakan sitologi urin ternyata
ini dikarenakan seringnya dijumpai kasus menunjukkan tingkat akurasi yang
infeksi, batu, dan terapi pada sistem rendah, maka teknik ini belum dapat
urinaria, dimana pada keadaan ini sel juga dipakai sebagai alat pemeriksaan
memproduksi sel atipik reaktif yang sangat diagnostik utama atau
mirip pada sel atipik pada high grade menggantikan pemeriksaan
sitologi sehingga hal ini menyulitkan histopatologi sebagai standar baku
sitopatologis dalam menafsirkan hasil emas terhadap kanker buli-buli.
sitologinya7 2. Sangat tingginya tingkat spesifisitas
dari sitologi urin menunjukkan
Dikarenakan rendahnya akurasi bahwa sitologi urin dapat
(57,14%) dan tingkat sensitivitas (46,42%) dimanfaatkan sebagai alat screening
dari sitologi urin, maka sitologi urin tidak dan follow up atau pengawasan
dapat menggantikan pemeriksaan yang efektif terhadap kasus kanker
histopatologi sebagai standar baku emas buli-buli.
atau pemeriksaan utama dari kanker buli- 3. Sitopatologis dan urologis
buli, namun dikarenakan tingkat hendaknya menjalin komunikasi dan
spesifisitas yang sangat tinggi (100%), kerjasama yang baik untuk
sitologi urin dapat menjadi pemeriksaan meningkatkan hasil sitologi karena
yang efektif untuk screening dan follow up hasil dari sitologi urin juga
atau pengawasan pada kasus kanker buli- bergantung pada pengalaman,
buli. pengetahuan dan kemampuan dari
sitopatologisnya.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Sitologi urin dapat digunakan
sebagai sarana penunjang pemeriksaan 1. Cancer Research UK. 2008. Bladder
diagnostik tumor tiroid yang cukup akurat. cancer - UK incidence statistics,
Akan tetapi, diagnosa sitologi urin bukan (Online),
sebagai pengganti diagnosa histopatologi (http://info.cancerresearchuk.org/canc
yang masih merupakan diagnosa pasti erstats/types/bladder/incidence/,
(gold standart) untuk kanker buli-buli. diakses tanggal 20 Desember 2011).
Sehingga, jika ada pasien dicurigai 2. National Cancer Institute. 2011.
menderita kanker buli-buli yang berada di Surveillance Epidemiology and End
daerah terpencil atau perifer maka Results, (Online),
dianjurkan tetap merujuknya ke rumah (http://seer.cancer.gov/statfacts/html/u
sakit untuk dilakukan pemeriksaan rinb.html , diakses tanggal 20
histopatologi walaupun telah dilakukan Desember 2011).
pemeriksaan sitologi urin, karena 3. International Labour Organization.
pemeriksaan histopatologi merupakan 2011. Indonesia berkomitmen untuk
diagnosa yang paling baik untuk memperkuat sistem administrasi dan
mendiagnosa kanker buli-buli. Sedangkan pengawasan ketenagakerjaan,
sitologi urin merupakan diagnosa awal (Online),
atau screening dan follow up sebelum (http://www.ilo.org/jakarta/info/public/p
pemeriksaan histopatologi sehingga bila r/WCMS_166324/lang--en/index.htm,
pemeriksaan sitologi urin tersebut diakses tanggal 23 Desember 2011).
4. Instalasi Patologi Anatomi RSSA
Malang, 2004. BRK. Malang,.
5. Purnomo BB. Dasar-dasar Urologi.
Edisi ketiga. Malang: CV Sagung
Seto, 2011:255-260.
6. Ismail NM. 2011. Lampiran IV
Peraturan Daerah Kota Depok,
(Online),
(http://www.depok.go.id/perda/2012/L
AMP%20IV.pdf, diakses tanggal 20
Februari 2013).
7. Garbar C, Mascaux C, Wespes E. Is
urinary tract cytology still useful for
diagnosis of bladder carcinoma? A
large series of 592 bladder washings
using a five-category classification of
different cytological diagnoses.
Cytopathology, 2007, 18: 79–83.
Disetujui oleh: