Anda di halaman 1dari 2

Arti ghosting adalah saat seseorang yang kamu dekati atau kencani

mengakhiri hubungan dengan memutuskan semua komunikasi, tanpa


penjelasan apa pun. Pelaku ghosting akan pergi setelah komunikasi intens
atau beberapa kali pergi kencan atau ketika kamu sedang dalam komitmen
hubungan. Perlu diingat ghosting juga bisa terjadi di hubungan pertemanan
platonic dan itu tidak kalah menyakitkannya.

Dari survei yang dilakukan oleh situs Elle Amerika Serikat ditemukan bahwa
26 persen wanita dan 33 persen pria pernah melakukan ghosting dan di-
ghosting. Sementara 24 persen wanita dan 17 persen pria mengaku pelaku
ghosting tetapi tidak pernah di-ghosting.

Baca juga: 3 Zodiak yang Berpotensi Ghosting Usai


Lockdown
Jadi merujuk hasil survei tersebut pelaku ghosting tidak dapat dikategorikan
sebagai orang jahat yang tidak menghargai perasaan orang lain. Ada banyak
alasan psikologis mengapa seseorang melakukan ghosting , tetapi pada
intinya ghosting adalah aksi menghindar seseorang yang sering kali
disebabkan dari ketakutan akan konflik. Intinya ghosting itu tentang
menghindari konfrontasi, menghindari percakapan yang sulit, dan
menghindari menyakiti perasaan seseorang.
Penting untuk membedakan fenomena 'ghosting' dengan melarikan diri dari
hubungan yang tidak aman atau kasar. Kamu memiliki hak untuk melarikan
diri dari hubungan yang membuat tidak aman secara fisik dan emosional itu
tidak termasuk ghosting. Namun kalau tujuannya menghilang untuk
menghindari konflik mungkin kamu bisa pertimbangkan cara yang lebih baik
untuk mengakhirinya.

Studi ilmiah menunjukkan bahwa ghosting adalah cara terburuk untuk


mengakhiri suatu hubungan. Karena dapat menyebabkan konfrontasi yang
lebih besar di kemudian hari. Fenomena ini telah terjadi selama dekade
terakhir dan kasus yang paling banyak dari aplikasi kencan online.

Menurut sebuah studi tentang strategi mengakhiri hubungan pada tahun


1970-an, dengan menghindar, kemungkinan akan memicu lebih banyak
kemarahan dan rasa sakit bagi penerimanya. Bagi seseorang yang memilih
untuk menghindari konflik di tempat pertama, pertikaian adalah hasil terburuk
yang bisa memicu perpisahan bagi keduanya. Studi ini menjelaskan rasa
bersalah yang dirasakan pelaku ghosting karena dia mengambil jalan
pengecut untuk keluar dari suatu hubungan.

Anda mungkin juga menyukai