Anda di halaman 1dari 4

RESUME KULTAM

Sistem Instrumentasi Industri

Disusun oleh :
Muhammad Agil Ridho Nuryana
10511810000083

Dosen Pengampu :
Safira Firdaus Mujiyanti, S.T., M.T.

Rekayasa Teknologi Instrumentasi


Fakultas Vokasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2021
Peran Instrumentasi dan Kontrol pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Gas (PLTGU)

PLTGU merupakan pembangkit yang mengkombinasi siklus bryton dan rankine. Siklis
Bryton terdapat proses pembangkitan oleh turbin gas sedangkan siklus rankine terdapat pada
pembangkitan oleh uap. Pembangkitan oleh uap ini menggunakan konsep HRSG (Heat Reovery
Steam Generator). Jadi pada PLTGU terdapat 2 pembangkit yaitu turbin gas dan turbin uap.
Dimana hasil gas buang oleh turbin gas akan dimanfaatkan untuk memanaskan air hingga
berbentuk uap untuk nantinya uap tersebut digunakan memutar turbin uap.
Sebagai seorang instrument engineer harus bisa memastikan, memvaliadsi apakah
instrument kita bekerja dengan baik. Tugas pokok sebagai instrument engineer terletak pada
pemeliharan asset dengan tujuan agar availability, reliability asset dapat tercapai dengan
maksimal dengan mengacu pada pilar relability management, outage management, wpc
management, operation management, hse management, suplay chain management.

Manajemen Reliability merupakan kegiatan bagaimana kita menjaga reliability dari suatu alat.
Siklus manajemen reliability :
Maintenance – workplan - work schedule - work execution - work close - work package
review-analisis - improvement

Work identification merupakan identifikasi pekerjaan terutama kegiatan pemeliharanan (HAR).


Pada pemeliharan terdapat dua jenis yaitu yang terencana dan tidak terencana

Work planning & control (WPC) merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
evaluasi kegiatan pemeliharan agar hasil yang dicapai maksimal. Sasaran utama WPC adalah :
 Availabilty(EAF)
 Keandalan (EFOR dan SdOF)
 Efisien
 Ramah lingkungan
Siklus WPC
Identifikasi – Validasi – Perencanaan – Penjadwalan - Alokasi Harian – Eksekusi –
Feedback -Analisa - Close Out.
Khusus untuk keadaan emergency dan breakdown siklusnya tidak perlu perencaan, penjadwalan,
dan alokasi harian. Jadi siklusnya setelah validasi langsung ke eksekusi.

Pada PLTGU digunakan DCS sebagai pusat control dari instrument didalamnya dimana
digunakan modbus sebagai protocol komunikasinya. Kita sebagai instrument engineer juga harus
paham bagaiman setiap istrumen berkomunikasi jadi harus paham konfigurasi dan pengolahan
data dalam suatu control system. Di dalam DCS ini juga terdapat safetynya berupa SIL yang
menjamin keamanan.
Pada Era Insudtri 4.0 saat ini tantanganya yang akan kita hadap terletak pada Reliability
Efficiency Optimazation Center (REOC). Konsep dari REOC sendir terbagi menjadi 3 yaitu
Analyze, Advise, Optimize.
Analyze :monitoring parameter pembangkit untuk mengetahui adanya penyimpangan parameter
yang dapat menyebabkan kerugian
Advise : memberikan rekomendasi atau solusi untuk koreksi penyimpangan parameter sehingga
dapat Kembali optimal
Optimize : pengaturan kondisi operasional pembangkit sesuai koordinasi dengan advisor untuk
efisiensi pembangkit
Bukti mengikuti Kultam

Anda mungkin juga menyukai