Secara umum format standar suatu laporan karya ilmiah meliputi; pendahuluan,
landasan teoritis, deskripsi metode, hasil temuan, diskusi dan kesimpulan (Borg and
Gall, 1989 in Spector et.al., 2008). Bogdan and Biklen, 1992 (Spector et.al. 2008:
775) secara ringkas mengemukakan bahwa laporan penelitian kualitatif meliputi “...
an introduction, core material, and conclusion.” Artinya bahwa sebuah laporan
penelitian kualitatif secara ringkas hanya menyampaikan tiga hal, yaitu; pengantar,
inti pembahasan dan kesimpulan.
Penyajian suatu artikel ilmiah hampir mempunyai kesamaan satu sama lain.
Namun demikian sering terjadi variasi antara satu pubisher dengan lain selalu
ditemukan perbedaan, misalnya dalam tata tertib, petunjuk dan cara penulisan acuan
bisa berbeda. Untuk itu setiap penulis artikel harus menyesuaikan diri dengan
ketentuan dan aturan yang mereka tetapkan agar artikel yang dikirim bisa diterima.
Anatomi artikel ilmiah pada umumnya merupakan urutan sebagai berikut: (1) Judul
artikel ilmiah; (2) Abstrak; (3) Kata Kunci (Key words); (4) Pendahuluan; (5)
Landasan Teoritis; (6) Metoda; (7) Hasil penelitian dan diskusi; (8) Kesimpulan; dan
(9) Daftar Pustaka. Namun untuk kepentingan tugas kali ini tidak menyertakan
metode dan hasil penelitian. Jadi susunannya sebagai berikut: (1) JUDUL; (2) Baris
Kepemilikan; (3) ABSTRAK; (4) Kata Kunci (Key words); (5) PENDAHULUAN;
(6) LITERATUR RIVIU; (7) DISKUSI; (8) KESIMPULAN; dan (9) DAFTAR
PUSTAKA.
JUDUL
ABSTRAK (ABSTRACT)
Di bawah abstrak dicantumkan kata kunci, antara 3-12 kata kunci. Satu kata
kunci bisa terdiri atas 1 (satu) kata atau lebih yang mempunyai satu arti (frasa),
misalnya: starategi pembelajaran, pencapaian hasil belajar. Kata kunci (Keyword):
kata atau frase yang sangat penting yang menggambarkan cakupan pembahasan,
didefinisikan secara khusus untuk memahami isu dan diskusi lanjutannya (Spector
et.al., 2008: 808).
Setelah kita memaparkan judul, penulis beserta alamatnya dan abstrak, kita
memasuki batang tubuh dari artikel yang meliputi; pendahuluan, landasan teoritis,
metode, hasil penelitian dan diskusi, serta kesimpulan. Untuk lebih jelasnya dari
bagian-bagian tersebut dapat diikuti uraian berikut.
PENDAHULUAN
Bagian awal dari batang tubuh suatu artikel ilmiah adalah pendahuluan, yang
menjelaskan permasalahan yang dikaji atau diteliti. Pada bagian ini kita menjelaskan
adanya suatu kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. Harapan dapat
berdasarkan standar suatu teoritik atau regulasi (aturan-aturan) yang diberlakukan
untuk saat ini, tentang bagaimana seharusnya itu terjadi. Sudah barang tentu perlu
didukung dengan cuplikan (sitasi) tentang norma dan standar yang kita rujuk, untuk
menjamin signifikansi pendapat yang kita kemukakan. Bagian berikutnya kita
paparkan kenyataan yang terjadi, sama di bagian ini juga harus didukung dengan data
atau fakta yang dapat dipertanggungjawabkan alias jelas sumbernya. Berikut kita
paparkan seberapa besar kesenjangan yang terjadi antara harapan dan kenyataan,
itulah masalah yang akan kita kaji atau teliti. Seumber-sumber informasi yang
digunakan harus memiliki kebaruan, artinya sumber yang diterbitkan dalam kurun
waktu yang tidak terlalu lama, dan masih berlaku untuk saat ini. Sehingga jelas
kepentingan serta manfaatnya, mengapa masalah tersbut harus dikaji atau diteliti.
Dengan demikian pada bagian ini kita paparkan kesenjangan antara harapan dan
kenyataan serta kepentingannya untuk dikaji atau diteliti.
Riview ini harus berfokus pada penelitian sebelumnya sesuai topik yang kita
tetapkan dan atau pada latar belakang teori yang relevan dengan kajian (Paltridge and
Starfield, 2007:99). Phillips and Pugh (2005) menyarankan empat hal yang harus ada
pada bagian ini adalah latar belakang teori, pernyataan teori, data teori dan
kontribusinya. Termasuk di dalamnya wilayah kajian teori, perkembangan saat ini,
kontroversi dan solusi, penelitian terdahulu dan latar belakang teori yang sesuai.
Tiga komponen penting yang tidak boleh dilupakan dalam bagian ini adalah
fokus kajian, data yang digunakan dan kontribusi penelitian. Fokus kajian,
menjelaskan apa yang sedang diteliti dan mengapa diteliti. Data yang digunakan,
alasan pembenaran terhadap data yang dipilih. Kontirbusi penelitian yang dilakukan,
yaitu pentingnya kajian yang dilaksanakan dalam konteks keilmuan dan praktek yang
terbaik.
Dalam penuangan artikel dalam penulisan literature riview, kita harus mampu
menulis sebuah paragraf yang baik dengan menghindari plagiat. Teknik yang dapat
digunakan melalui parafrase dan menyimpulkan (paraphrasing and summerizing).
Bailey (2003) menyampaikan bahwa efektivitas parafrase merupakan hal yang sangat
vital dalam penulisan akademik untuk menghindari plagiarisme. Adapun teknik
penulisan parafrase yang paling simple diantaranya dengan menggunakan teknik
merubah kata, merubah jenis kata dan merubah urutan kata (Bailey, 2003 dalam
Paltridge and Starfield, 2007: 112). Adapun contoh cara merubah kata dimaksud
seperti berikut; (1) merubah kata, kata “lumpur” dengan kata “endapan”; (2)
merubah jenis kata, kata “pegunungan” menjadi “gunung-gunung”; (3) merubah
urutan kata, “runtuhnya Mesir kuno” menjadi “awal peradaban masyarakat Mesir
kuno runtuh”.
METODA
Pada bagian ini kita perlu menjelaskan tentang pendekatan, metode, teknik
pengumpulan dan pengolahan data. Guru pada umumnya melakukakan penelitian
tindakan kelas (classrom action research). Komponen utama dalam metode
penelitian tindakan kelas yang perlu dijelaskan adalah lingkup fokus kajian, teknik
pengumpulan data, teknik analisis dan interpretasi data, dan pengembangan rencana
aksi (Creswell, 2012). Fokus kajian, menjelaskan masalah apa yang akan diteliti,
dengan menunjukkan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan di dukung oleh
data yang dapat dipercaya (siginifikan). Teknik pengumpulan data ditunjukkan
dengan cara apa data diperoleh, apakah melalui observasi, wawancara, studi
dokumen, kuisioner atau cara-cara lain yang sesuai dengan kebutuhan data sesuai
dengan permasalahan. Teknik analisis dan interpretasi data, menjelaskan bagaimana
data diolah dengan kriteria seperti apa, dan bagaimana menginterpretasikannya.
Berbekal interpratsi tersebut rencana aksi apa yang akan dilakukan. Dengan demikian
dalam penelitian tindakan akan terlihat runut dari mulai perumusan masalah sebagai
fokus kajian, sampai dengan rencana aksi yang akan dilaksanakan. Apakah rencana
aksi itu merupakan suatu evaluasi terhadap apa yang sudah biasa dilakukan, atau
sesuatu yang baru yang akan diuji-cobakan. Untuk itu dibagian ini dijelaskan
mengenai apa yang diakukan dengan metoda penelitian secara ringkas dan jelas.
Begitu pula jika memakai metoda selain penelitian penelitian tindakan kelas.
Hasil
Diskusi
KESIMPULAN
Komponen yang harus ada pada kesimpulan meliputi; pernyataan kembali dari
tujuan dan pertanyaan penelitian, ringkasan dari temuan utama penelitian, kelemahan
penelitian, serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, (Thomas, 2000; Evans dan
Gruba, 2002; Cooley dan Lewkowitcz, 2003 dan Thompson, 2005 dalam Emilia,
2012).
DAFTARA PUSTAKA
Penulisan daftar pustaka meliputi; (1) nama penulis ditulis dengan urutan nama
akhir, nama awal dan nama tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3)
judul termasuk anak judul, (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit. Penting
untuk diingat, pengetikan identasi pada baris kedua masuk 5 karakter. Sumber
pustaka yang ditulis dalam daftar pustaka hanyalah pustaka yang dicuplik dan bukan
pustaka yang dibaca.
Contoh:
Creswell, J.W., 2012, Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitative and Qualitative Research, Forth Edition, Boston: Pearson
Education, Inc.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Supriyanto, 2015, Harapan, Kenyataan Dan Strategi Peningkatan
Kemampuan Guru Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Prosiding Seminar
Nasional, Malang: Universitas Muhamadyah
Arias, D., 2007, Action Research Proposal: The effect of conceptual change and
literacy strategies on students in high school science classes, Northridge:
California State University.
Gunawan Suryoputro, Sugeng Riadi, dan Ali Sya'ban, 2012, Menulis Artikel Untuk
Jurnal Ilmiah, Jakarta: Uhamka Press.
Kirszner, L.G. and Mandell, S.R., 2003, Writing First; Practice in Context, Second
Edition, Boston: Bedford/St Martin’s.
O’Connor, K.A., Greene, H.C., and Anderson, P.J., 2006, Action Research: A Tool
for Improving Teacher Quality and Classroom Practice, San Fransisco: East
Carolina University
Paltridge, B and Starfield, S., 2007, Thesis and Dissertation Writing in a Second
Language: A handbook for supervisors, London: Routledge.
Pastor, S. dan Maria, R., 2014, Collaborative action research:an effective tool for
interdisciplinary education, International Journal on Advances in Education
Research Vol.2 No. 1.
Siti Khasinah, 2013, Classroom Action Research, Jurnal Pionir, Volume 1, Nomor
1, Juli-Desember 2013.
Young, M.R., Rapp, M.S., and Murphy, J.W., ...., Action research: enhancing
classroom practice and fulfillingeducational responsibilities, Journal of
Instructional Pedagogies, Winona State University.