Askep Komunitas Pada Anak Usia Sekolah 5 PDF Free
Askep Komunitas Pada Anak Usia Sekolah 5 PDF Free
DOSEN PEMBIMBING:
Eka Misbahatul Mar’ah Has, S.Kep., Ns., M.Kep.
KELOMPOK 3 A2-2017
Sesi Putri Arisandi 131711133014
Rizky Nur Rochmawati 131711133029
Novianti Lailiah 131711133032
Rizka Amalia Setiaputri 131711133092
Annisa Fitria 131711133094
Alvira Eka Nadia W 131711133107
Ismatulloh Jihan Alim 131711133111
Della Yolina 131711133148
PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN FAKULTAS
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan Komunitas
Pada Kelompok Anak Usia Sekolah” dengan baik. Dan kami ucapkan terimakasih
kepada Ibu Eka Misbahatul Mar’ah Has, S.Kep., Ns., M.Kep. yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Serta teman-teman
angkatan 2017 yang senantiasa mendukung kami, khususnya kelas A2.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan.......................................................................................................4
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Definisi Anak Usia Sekolah......................................................................6
2.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Sekolah...................6
2.3 Perkembangan Anak Usia Sekolah...........................................................8
2.4 Perilaku Menyimpang.............................................................................16
2.5 Masalah Anak Usia Sekolah...................................................................29
2.6 Konsep Anak Usia Sekolah Sehat...........................................................31
2.7 Program Pemerintah Untuk Anak Usia Sekolah.....................................33
2.8 Tinjauan Asuhan Keperawatan...............................................................34
BAB III Studi Kasus
3.1 Kasus.......................................................................................................40
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan.............................................................................................52
4.2 Saran.......................................................................................................52
Daftar Pustaka........................................................................................................53
BAB I
PENDAHULUA
1.3 Tujuan
a) Tujuan umum:
4
Mengetahui dan memahami mengenai asuhan keperawatan komunitas
pada kelompok anak usia sekolah.
b) Tujuan khusus
Untuk memahami konsep dan pengertian anak usia sekolah.
Untuk mengetahui tindakan promotive dan preventif dalam
melakukan intervensi keperawatan komunitas pada kelompok anak
usia sekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a) Penyimpangan Primer
a) Bersifat sementara
b) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang
b) Penyimpangan Sekunder
c) Penyimpangan Individu
d) Penyimpangan Kelompok
e) Penyimpangan Situasional
Penyimpangan jenis ini disebabkan oleh pengaruh bermacam-
macam situasi yang sedang terjadi. Situasi yang dimaksud yaitu
situasi atau keadaan di luar kendali seorang siswa. Siswa terpaksa
melakukan tindakan menyimpang karena situasi yang memaksa siswa
tersebut melakukan tindakan menyimpang.
1. Teori biologis
2. Teori psikogenis
3. Teori sosiogenesis
a) Upaya Preventif
b) Upaya Kuratif
c) Upaya Pembinaan
1) Pengendalian Preventif
2) Pengendalian Represif
3) Pengendalian Gabungan
5) Pengendalian Koersif
Anak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik dan
teratur, jiwanya berkembang sesuai dengan tingkat umurnya, aktif, gembira,
makannya teratur, bersih, dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Ciri-ciri anak sehat adalah tumbuh dengan baik, yang dapat
dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratur dan
proporsional; Tingkat perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya;
tampak aktif/gesit dan gembira; Mata bersih dan bersinar; Nafsu makan baik;
Bibir dan lidah tampak segar; Pernapasan tidak berbau; Kulit dan rambut
tampak bersih dan tidak kering; dan Mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Berbagai macam masalah yang muncul pada anak usia sekolah, namun
masalah yang biasanya terjadi yaitu masalah kesehatan umum. Masalah
kesehatan umum yang terjadi pada anak usia sekolah biasanya berkaitan
dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik
dan benar, kebersihan diri, serta kebiasaan cuci tangan pakai sabun (Permata,
2010).
1. Pengkajian
a. Data Komunitas
1) Demografi : Jumlah anak usia sekolah keseluruhan, jumlah
anak usia sekolah menurut jenis kelamin, golongan umur.
2) Etnis : suku bangsa, budaya, tipe keluarga.
3) Nilai, kepercayaan dan agama : nilai dan kepercayaan yang
dianut oleh anak usia sekolah berkaitan dengan pergaulan, agama
yang dianut, fasilitas ibadah yang ada, adanya organisasi
keagamaan, kegiatan-kegiatan keagamaan yang dikerjakan oleh
anak usia sekolah.
b. Data Subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
1) Lingkungan Fisik
Inspeksi : Lingkungan sekolah anak usia sekolah, kebersihan
lingkungan, aktifitas anak usia sekolah di lingkungannya, data
dikumpulkan dengan winshield survey dan observasi.
Auskultasi : Mendengarkan aktifitas yang dilakukan anak usia
sekolah dari guru kelas, kader UKS, dan kepala sekolah melalui
wawancara.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah
yang kurang baik bagi perkembangan anak usia sekolah.
2) Pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial
Ketersediaan pelayanan kesehatan khusus anak usia sekolah,
bentuk pelayanan kesehatan bila ada, apakah terdapat pelayanan
konseling bagi anak usia sekolah melalui wawancara.
3) Ekonomi
Jumlah pendapatan orang tua siswa, jenis pekerjaan orang tua
siswa, jumlah uang jajan para siswa melalui wawancara dan
melihat data di staff tata usaha sekolah.
4) Keamanan dan transportasi.
Keamanan : adanya satpam sekolah, petugas penyebarang
jalan.
Transportasi Jenis transportasi yang dapat digunakan anak
usia sekolah, adanya bis sekolah untuk layanan antar jemput
siswa
5) Politik dan pemerintahan
Kebijakan pemerintah tentang anak usia sekolah, dan tata tertib
sekolah yang harus dipatuhi seluruh siswa.
6) Komunikasi
Komunikasi formal Media komunikasi yang digunakan oleh
anak usia sekolah untuk memperoleh informasi pengetahuan
tentang kesehatan melalui buku dan sosialisasi dari
pendidik.
Komunikasi informal Komunikasi/diskusi yang dilakukan
anak usia sekolah dengan guru dan orang tua, peran guru
dan orang tua dalam menyelesaikan dan mencegah masalah
anak sekolah, keterlibatan guru dan orang tua dan
lingkungan dalam menyelesaikan masalah anak usia
sekolah.
7) Pendidikan
Terdapat pembelajaran tentang kesehatan, jenis kurikulum yang
digunakan sekolah, dan tingkat pendidikan tenaga pengajar di
sekolah.
8) Rekreasi
Tempat rekreasi yang digunakan anak usia sekolah, tempat
sarana penyaluran bakat anak usia sekolah seperti olahraga dan
seni, pemanfaatannya, kapan waktu penggunaan
c. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolah
1) Identitas anak.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan.
3) Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.
4) Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).
5) Pertumbuhan dan perkembangannya saat ini (termasuk
kemampuan yang telah dicapai).
6) Pemeriksaan fisik.
7) Lengkapi dengan pengkajian fokus
Bagaimana karakteristik teman bermain.
Bagaimana lingkungan bermain.
Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah.
Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan
adakah sarana yang dimilikinya.
Bagaimana temperamen anak saat ini.
Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang.
Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.
Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekolah.
Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau
dirumah saat bermain.
Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa
ini.
Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa
jenisnya.
Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya.
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.
2. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :
1) Berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat tumbuh
dan berkembang secara optimal sesuai usia anak.
2) Berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman pada
lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan
memfasilitasi perkembangan anak
1) Masalah aktual/risiko
Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan
tubuh.
Menarik diri dari lingkungan sosial.
Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah.
Mudah dan Sering marah.
Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas sekolah
yang dibebankan.
Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga.
Keengganan melakukan kewajiban agama.
Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal.
Gangguan komunikasi verbal.
Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat
banyak waktu yang digunakan untuk bermain).
2) Potensial atau sejahtera
Meningkatnya kemandirian anak.
Peningkatan daya tahan tubuh.
Hubungan dalam keluarga yang harmonis.
Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas perkembangannya.
Pemeliharaan kesehatan yang optimal
3. Rencana Asuhan Keperawatan
a. Aktual
Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit
Tujuan: Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan
dukungan yang adekuat.
Intervensi:
1) Diskusikan tentang tugas keluarga.
2) Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis saat
anggota keluarga sakit.
3) Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar keluarga.
4) Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap upaya
pertolongan yang telah dilakukan.
5) Ajarkan cara merawat anak dirumah.
6) Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan keluarga
b. Resiko/resiko tinggi
Resiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada
anaknya. Tujuan: ketidakharmonisan keluarga menurun
Intervensi:
1) Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.
2) Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.
3) Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus dijalani.
4) Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.
5) Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau menyelesaikan
masalah.
6) Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.
7) Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau mampu
membaut alternatif.
c. Potensial atau sejahtera
Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.
Tujuan: dipertahankanya hubungan yang harmonis.
Intervensi:
1) Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka pada
keluarga.
2) Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian atas
kemampuannya
3) Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga (anak usia
sekolah)
4) Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga tanpa
menimbulkan maslaah.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Kasus
SD Airlangga merupakan salah satu Sekolah Dasar di kota X tepatnya di
wilayah kecamatan Makmur Raya. SD Airlangga memiliki siswa sebanyak
235 siswa dengan rincian 30 siswa kelas 1, 35 siswa kelas 2, 35 siswa
kelas
3, 40 siswa kelas 4, 45 siswa kelas 5 dan 50 siswa kelas 6 dengan jumlah
guru pengajar sebanyak 25 orang. Siswa SD Airlangga mayoritas
beragama islam dan bersuku Jawa. SD Airlangga terdiri dari 2 lantai, pada
tiap lantai ada 2 buah kamar mandi yang dipisahkan antara laki-laki dan
perempuan. Di SD Airlangga juga memiliki kebiasaan setiap hari Senin
selalu dilaksanakan upacara bendera, setiap hari Jumat ada senam bersama
yang kemudian dilanjutkan dengan sarapan bersama, siswa diminta untuk
membawa bekal dari rumah. SD Airlangga terletak di tengah kota namun
berbatasan dengan tempat pembuangan sampah, sehingga halaman
samping sekolah terlihat kumuh dan terkadang tercium bau tidak sedap di
ruang kelas. Setiap minggunya selalu ada laporan siswa yang mengalami
sakit perut di UKS, diduga karena sering mengkonsumsi jajanan di depan
sekolah.
No Elemen Deskripsi
1. Lingkungan SD Airlangga terdiri dari 2 lantai, lantai satu digunakan
untuk siswa kelas 1-3, musholla, ruang guru, kantin dan
UKS, lantai 2 digunakan untuk ruang kelas 4-6 dan
perpustakaan. Pada tiap lantai ada 2 buah kamar mandi yang
dipisahkan antara laki-laki dan perempuan
2. Lingkungan Terbuka Pada halaman depan sekolah terdapat penjual makanan kaki
lima dan pada halaman samping sekolah merupakan tempat
pembuangan sampah.
3. Batas Batas wilayah sebelah utara adalah Kantor Kecamatan
Mulyorejo, sebelah timur adalah Universitas Airlangga,
batas sebelah selatan Masjid Agung Kota dan batas sebelah
Barat adalah Taman kota dan tempat pembuangan sampah
kota
4. Kebiasaan Setiap hari Senin selalu dilaksanakan upacara bendera,
setiap hari Jumat ada senam bersama yang kemudian
dilanjutkan dengan sarapan bersama, siswa diminta untuk
membawa
bekal dari rumah
5. Transportasi Siswa kebanyakan diantar jemput oleh orang tua dan
beberapa siswa yang tempat tinggalnya dekat dengan
sekolah membawa sepeda ataupun berjalan kaki.
6. Pusat Pelayanan SD Airlangga berdekatan dengan Masjid Agung dan taman
bermain
7. Toko/Warung/Pasar Terdapat beberapa toko swalayan di sekitar SD Airlangga
yang biasanya digunakan oleh warga setempat untuk
berbelanja kebutuhan sehari-hari
Peserta : Kepala sekolah, wali kelas 1-6, perwakilan orang tua siswa kelas
1-6
1. Apa yang biasanya dilakukan oleh siswa pada saat jam istirahat?
Ada beberapa siswa yang bermain di lapangan, sedangkan siswa yang
lain biasanya ke halaman depan sekolah untuk membeli jajanan
pinggir jalan.
2. Bagaimanakah pelaksanaan program UKS di SD Airlangga?
UKS digunakan ketika ada siswa yang sakit untuk istirahat sejenak,
tapi biasanya siswa yang sakit langsung diminta untuk beristirahat di
rumah. Program dokter kecil UKS belum dilaksanakan karena guru
masih fokus untuk mempersiapkan ujian sekolah bagi siswa kelas 6.
3. Apakah orang tua wali murid membawakan bekal makanan pada
anaknya agar tidak jajan sembarangan?
Ada 5 ibu yang menjawab kalau mereka tidak membawakan bekal
karena tidak sempat memasak ketika pagi karena mereka juga harus
bersiap berangkat kerja. Kalaupun dibawakan bekal hanya saat hari
jumat ketika ada acara sarapan bersama dan biasanya makanan
tersebut juga dibeli ketika berangkat ke sekolah pagi hari.
4. Apa sajakah sakit yang dikeluhkan oleh siswa ketika datang ke UKS?
Guru jaga UKS mengatakan bahwasannya siswa yang datang ke UKS
mengeluhkan sakit perut, terkadang badannya panas dan juga batuk
pilek. Tapi dalam satu minggu pasti ada siswa yang datang ke UKS
dengan keluhan sakit perut
5. Adakah fasilitas seperti wastafel yang dilengkapi dengan sabun untuk
cuci tangan di sekolah ini? Jika ada dimana?
Tidak ada, jika siswa ingin cuci tangan biasanya di toilet, di toilet
siswa tapi tidak ada sabun karena biasanya hanya digunakan untuk
buang air kecil saja.
1. Defisiensi Tujuan Primer: Pengetahuan: Domain 7 Demonstrasi, Senin, 16 Aula SD Pihak Sekolah: Iuran
kesehatan jangka Siswa SD Promosi Komunitas Ceramah September Airlangga Kepala Sekolah Mahasiswa
komunitas panjang : Airlangga kesehatan 5510 2019 Pihak Mahasiswa:
siswa SD Mengatasi kelas 1-6 182308 Pendidikan Pukul Novianti L
Airlangga b.d penyakit Perilaku kesehatan: 08.00-
ketidakcukup sakit perut yang Cuci tangan 09.00
an sumber yang sering meningkat sebelum
daya: diderita kan makan
pengetahuan oleh siswa kesehatan 6484
(00215) SD (1-3) Manajemen
Airlangga 180501 lingkungan:
Praktik gizi komunitas
Tujuan yang sehat dengan
jangka (1-3) mengajarka
pendek : n siswa
61
Mengatasi untuk
permasala membuang
han sampah
Perilaku pada
Hidup tempatnya
Bersih 6610
dan Sehat Identifikasi
yang resiko:
masih lingkungan
kurang kumuh
pad siswa dengan
SD mengajarka
Airlangga n kepada
siswa agar
tidak
mendekati
lingkungan
dekat TPS
karena
banyak
bakteri.
2. Perilaku Tujuan Sekunder: Pengetahuan: Domain 3 FGD Selasa, 17 Ruang Pihak Sekolah: Iuran
kesehatan jangka Guru dan Promosi Perilaku (Focus September rapat guru Kepala Sekolah Mahasiswa
siswa SD panjang: Orang tua kesehatan Manajemen Group 2019 SD Pihak Mahasiswa:
Airlangga Perilaku siswa (1823) perilaku Discussion) Pukul Airlangga Novianti L
cenderung kesehatan 182308 orang tua 08.00-
berisiko b.d siswa SD Perilaku agar tidak 11.00
kurang Airlangga yang membiarka
pemahaman tidak meningkat n anaknya
(00188) berisiko kan jajan
kesehatan sembaranga
Tujuan (1-3) n
jangka Domain 7
pendek: Deteksi Komunitas
Meningkatk Risiko (1908) 5510
an 190802 Pendidikan
kesadaran Mengidenti kesehatan:
Siswa agar fikasi Pentingnya
menerapkan kemungkin sekolah
perilaku an risiko menyediak
hidup kesehatan an fasilitas
bersih dan (1-3) wastafel
sehat di 190801 dan sabun
sekolah Mengenali untuk cuci
tanda dan tangan
gejala yang 6484
mengidenti Manajemen
fikasikan lingkungan:
risiko (1-3) komunitas
dengan
mengadaka
n kegiatan
kerja bakti
sekolah dan
memberi
batas
berupa
tembok
agar
sampah
dari TPS
tidak
masuk ke
halaman
sekolah
3.8 Rencana Strategis Penyelesaian Masalah
66
sumber daya: 3. 100% peserta yang hadir
pengetahuan memahami pentingnya
(00215) perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah
2. Perilaku Selasa, 17 1. Peserta yang hadir 15 orang
kesehatan siswa September 2. 100% peserta FGD aktif dalam
SD Airlangga 2019 Pukul kegiatan diskusi
cenderung 08.00-11.00 3. 100% peserta yang hadir
berisiko b.d memahami pentingnya perilaku
kurang hidup bersih dan sehat di sekolah
pemahaman
(00188)
BAB IV
PENUTU
4.1 Kesimpulan
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun. Pada usia sekolah, anak
memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih
muda. Perbedaan ini terlihat dari aspek fisik, mental-intelektual, dan sosial-
emosial anak.
4.2 Saran
Pada kelompok anak usia sekolah yang memiliki sifat-sifat khusus, juga
diperlukan suatu intervensi khusus untuk meningkatkan kesehatan pada
kelompok mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, D. S. (2016). Psikologi Praktis: Dari Anak Sampai Usia Lanjut. Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia.
Supariasa, & Hardiansyah. (2016). Nutrition Theory & Application. Jakarta: Book
EGC Medicine.
Prasetyo, Y.B. dkk. 2014. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Dalam
Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah Dasar
di Lombok Timur. Jurnal Kedokteran Yarsi 22 (2) : 102-113
http://scholar.unand.ac.id/41305/5/kti%20full%20isny.pdf