Anda di halaman 1dari 5

ANCAMAN GLOBALISASI TERHADAP KETAHANAN EKONOMI

Kelompok 3 :

- Ferdian Arjutama Narwan - Mohammad Ravli R Liem


(18.12.0571) (18.12.0552)
- Wahyu Nugroho - Al Imron
(18.12.0550) (18.12.0555)
- Steven Alvhandy Pranata - Hamdani Chabibulloh
(18.12.0586) (18.12.0575)
- Nurrohman Hafidz OM - Muh. Farazi
(18.12.0578) (18.12.0572)
- Dennys Alvindra Fadilla - Widi pangestuti
(17.12.0460) (18.12.0580)

KELAS 18-S1-SI-01
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2021
1. Globalisasi perekonomian
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan
ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
dengan tanpa rintangan batas teritorial negara.

Globalisasi ekonomi juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang terjadi pada saat
masuknya ilmu ekonomi ke dalam sebuah negara. Di mana ilmu ekonomi ini mencakup
mengenai proses produksi, distribusi, dan juga konsumsi.

Berikut ini adalah ciri bahwa globalisasi ekonomi sudah berkembang di dunia:

1. Perkembangan teknologi sehingga mengubah konsep ruang dan waktu. Keberadaan


telepon genggam, televisi, satelit, hingga internet membuat komunikasi global terjadi
begitu cepat. Kini siapapun bisa berkomunikasi tanpa terhambat oleh jarak dan waktu.
2. Terjadinya ketergantungan pasar dan produksi ekonomi di negara yang berbeda sebagai
akibat dari adanya perdagangan internasional.
3. Adanya interaksi kultural mengenai aneka hal baru yang melintasi aneka ragam budaya.
4. Meningkatnya masalah yang menjadi perhatian bersama, seperti berhubungan dengan
lingkungan hidup, regulasi daerah, atau juga krisis multinasional.
5. Perekonomian suatu negara mengalami penguasaan oleh pihak asing.
6. Impor barang secara berlebihan yang menyebabkan stok barang menjadi lebih.
7. Harga komoditi ekspor pasar dunia yang jatuh.

Ada empat karakteristik meredanya globalisasi dan meningkatnya digitalisasi yaitu :

Pertama, banyaknya negara yang mengandalkan internal (domestik) dalam merespons


ketegangan perdagangan internasional.

Kedua, Arus modal antar negara dan nilai tukar yang semakin bergejolak.

Ketiga, bahwa respons kebijakan bank sentral tidak dapat mengandalkan suku bunga. Mandat
bank sentral di beberapa negara tidak hanya menjaga inflasi tapi juga stabilitas sistem
keuangan, sehingga kebijakan makroprudensial menjadi penting.

Keempat, semakin maraknya digitalisasi di bidang ekonomi maupun keuangan.

Globalisasi dan digitalisasi telah merubah lanskap perekonomian dunia secara


keseluruhan. Menghadapi digitalisasi ekonomi ke depan, para pengambil kebijakan, termasuk
bank sentral, perlu memahami perubahan-perubahan pemikiran ekonomi sehingga dapat
melakukan respons kebijakan secara tepat. Berikut adalah bentuk - bentuk ancaman globalisasi
dan digitalisasi ekonomi.
2. Ancaman globalisasi terhadap ketahanan ekonomi

1. Proses pengurangan bantuan kepada rakyat berupa subsidi.


2. Perekonomian suatu negara mengalami penguasaan oleh pihak asing.
3. Impor barang secara berlebihan yang menyebabkan stok barang menjadi lebih.
4. Harga komoditi ekspor pasar dunia yang jatuh. Contoh negara Indonesia menjual
barang komoditas, melalui ekspor kelapa sawit kepada Tiongkok, sebaliknya Indonesia
mengimpor barang komoditas motor dari Tiongkok.
5. Kebijakan embargo yang terjadi pada negara tujuan ekspor.
6. Meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran.
7. Ancaman monopoli maupun oligopoli.
8. Penerapan berlebih mata uang asing seperti cryptocurrency yang dapat menyebabkan
inflasi.

Ketika ancaman di bidang ekonomi berupa beberapa fenomena tersebut mulai terjadi,
maka negara dapat mengukur sejauh mana pengaruh yang dihasilkan melalui indikator tertentu
terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

3. Solusi dan Strategi Mengatasi Ancaman

1. Menekan Tingkat Pengangguran


a. Meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan bagi setiap warga
negaranya.
b. Menciptakan lapangan kerja yang bersifat padat karya.
c. Meningkatkan pelatihan kerja di setiap industri modern.
d. Mengembangkan bisnis dengan cara wirausaha atau entrepreneur.
e. Mendukung bisnis informal.
f. Bekerja sama dengan pihak asing atau negara lain terkait pengiriman tenaga
kerja ke luar negeri.
g. Meningkatkan fokus ke program KB.
h. Menjalankan program transmigrasi.
2. Mengatasi Masalah Inflasi
a. Penerapan devaluasi.
b. Menekan tingkat upah.
c. Menerapkan beberapa kebijakan meliputi moneter, non moneter, dan fiskal.
d. Melakukan pengawasan pada aktivitas ekonomi warga.
e. Menerapkan proses pendistribusian oleh pemerintah secara langsung.
f. Meningkatkan produksi oleh perusahaan.
g. Membuat peraturan pembatasan penggunaan valuta asing di dalam negeri.
3. Mengatasi Masalah Infrastruktur
a. Melakukan pemerataan pada pembangunan infrastruktur di setiap daerah.
b. Memastikan pendanaan di bidang infrastruktur secara merata.
c. Melakukan riset serta penyesuaian pada infrastruktur untuk memenuhi
kebutuhan setiap daerah.
4. Mengatasi Permasalahan Ketergantungan Impor
a. Meningkatkan produksi dalam negeri sebagai pengganti produk impor.
b. Membuat aturan impor secara lebih ketat.
c. Meningkatkan aktivitas ekspor.
d. Menjaga hubungan baik antar negara.
5. Mengatasi Masalah Utang dengan Negara Lain
a. Menerapkan efisiensi di berbagai bidang.
b. Mengadakan penggalangan dana dari seluruh warga negara Indonesia.
c. Meningkatkan pembayaran pajak.
d. Mereformasi administrasi publik dan manajemen keuangan
e. Bekerja sama dengan pihak negara lain untuk mendapatkan donatur luar negeri.
6. Mengatasi Masalah Korupsi
a. Membangun supremasi hukum secara lebih kuat.
b. Menciptakan pendidikan berbasis antikorupsi.
c. Membangun pendidikan moral sedini mungkin.
d. Membekali diri dengan pendidikan religi secara intensif.
e. Menjaga eksistensi para aktivis.
7. Mengatasi Masalah Kesenjangan Ekonomi
a. investasi melalui perlindungan sosial.
b. Melakukan pembangunan infrastruktur di setiap daerah sesuai dengan
kebutuhan.
c. Meningkatkan kualitas pendidikan.
d. Menambah lapangan kerja.
e. Pemberian pinjaman dengan koperasi.
f. Pengembangan pertanian, dengan fokus pada peningkatan investasi langsung di
sektor pertanian, dan peningkatan akses pasar.
g. Pengembangan kelautan dan perikanan, dengan fokus pada penguatan
kelembagaan dan posisi kelautan dan perikanan
h. Pengembangan energi, yang fokus pada pengembangan sub sektor
ketenagalistrikan dan pengurangan penggunaan energi fosil (Bahan Bakar
Minyak)
8. Mengatasi Masalah Monopoli Pasar
a. Membatasi ruang gerak monopolis dengan adanya campur tangan pemerintah
dan penentuan harga maupun produksi.
b. Melakukan regulasi ekonomi terhadap monopoli bila kemunculannya tidak dapat
dihindari lagi.
9. Mengatasi Daya saing Ekonomi
a. Melakukan industrialisasi dalam segala bidang.
b. Meningkatkan produktivitas dan nilai tambah.
c. Mengundang investor asing untuk menggali potensi ekonomi yang belum
tersentuh dan membuka lapangan pekerjaan.
d. Upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan koperasi.
Strategi mengatasi ancaman di bidang ekonomi tentu harus diterapkan oleh setiap
negara agar bidang ekonomi tidak terganggu. Dengan begitu, negara dapat menjalankan
pembangunan ekonomi untuk mencapai tujuan utama dari suatu negara.

4. Dampak positif dan negatif globalisasi terhadap ekonomi


Berikut ini beberapa dampak positif globalisasi di bidang ekonomi:
Dampak positif :
1. Mempercepat terjadinya modernisasi.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
3. Mempermudah akses untuk mendapatkan pengetahuan.
4. Mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Kesejahteraan tenaga kerja meningkat.
6. Terciptanya bisnis e-Commerce.
7. Meningkatkan nilai ekspor dan impor.
8. Membuat sebuah negara mampu bersaing di pasar global secara lebih efisien.

Dampak negatif :
1. Terjadinya westernisasi yang menyebabkan beberapa dampak negatif dan perilaku
menyimpang.
2. Ketimpangan pendapatan.
3. Munculnya pengaruh kuat dari budaya barat yang dapat menghilangkan budaya lokal
4. Akses terhadap internet yang tidak diawasi dan dibatasi dapat menyebabkan
penggunaan internet yang tidak sehat pada anak.
5. Monopoli dan oligopoli di tingkat global
6. Penurunan standar lingkungan.
7. Produk lokal kalah saing.
8. Terjadinya kerusakan lingkungan. Karena meningkatnya pihak yang melakukan aktivitas
industri, dari produksi sampai konsumsi.
9. Dapat mengakibatkan menurunnya level keamanan dalam pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai