Anda di halaman 1dari 7

ORBITH VOL. 9 NO.

2 JULI 2013 : 147 – 153

TEKNIK PATCH LOG PERIODIK UNTUK MEMPERLEBAR


BANDWITH ANTENNA MIKROSTRIP PENERIMA TV

Oleh : Sri Anggraeni Kadiran


Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang, Semarang, 50275

Abstrak

Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan antena mikrostrip untuk penerima TV dengan menerapkan
teknik patch log periodik. Antena log periodic termasuk antenna independent frequency yang sudah lama
digunakan untuk menerima sinyal yang mempunyai bandwith lebar. Namun teknik log periodic ini belum
pernah digunakan untuk memperlebar bandwith antenna mikrostrip. Seperti diketahui, Pemancar TV UHF
mempunyai banyak kanal yang tersebar dari kanal 23 sampai atau frekuensi 488 MHz (TVRI) sampai 702 MHz
(TVKU).. Kelebihan antenna mikrostrip adalah bentuknya kecil, murah, ringan, kuat dan tidak mengganggu
keindahan dan kenyamanan. Kelemahan antena mikrostrip yang harus diatasi adalah mempunyai gain kecil
dan bandwith yang sempit. Untuk memperlebar bandwith digunakan teknik patch log periodik. sedangkan
gainnya dapat diperbesar dengan teknik array. Diharapkan teknik log periodik yang juga terdiri dari beberapa
patch, dapat membentuk array dan menaikkan gain. Pembuatan antena dilakukan dengan teknik fotoresis,
menggunakan mikrostrip substrate pertinak. Pengujian kinerja antena dilakukan dengan melihat kualitas
gambar yang diterima dari siaran seluruh stasiun TV yang berada di Semarang dari jarak 8-9 km.. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa kualitas gambar penerimaan siaran TV cukup baik. Hal ini membtikan bahwa
teknik patch log periodik dapat diterapkan pada antena mikrostrip untuk memeperlebar bandwith
Kata kunci : mikrostrip, patch log periodik, memperlebar bandwidth

1. Pendahuluan 2. Studi Pustaka


Aplikasi teknologi mikrostrip untuk antena Akhir akhir ini penelitian tentang antena
telah banyak digunakan, mengingat mikrostrip telah banyak dilakukan, tetapi
kelebihannya yang bebentuk kecil, ringan yang berkaitan dengan antena penerima TV
dan kuat sehingga mudah dibawa kemana- digital belum pernah ada. Umumnya
mana. Aplikasi mikrostrip untuk antena berkaitan dengan jaringan WLAN yang
penerima TV masih jarang dilakukan bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Pada
karena sifatnya yang mempunyai bandwith penelitian sebelumnya yang dilakukan tim
sempit dan gain yang rendah. Untuk bisa peneliti, tahun 2008 Sri Anggraeni dkk
digunakan sebagai antena penerima TV melakukan penelitian yang berjudul
haruslah mempunyai gain yang tinggi dan pemakaian teknologi mikrostrip untuk
bandwith lebar seperti antena yagi. jaringan WLAN dengan substrate fibre
glass epoxy. Substrate fibre glass epoxy
Namun untuk TV yang kecil, dibutuhkan adalah bahan mikrostrip yang mempunyai
antena yang kecil dan tidak menyolok. konstanta dielektrika 2,2 . Bahan ini mudah
Oleh karena itu, salah satu solusinya adalah sekali dicari dipasaran dengan harga murah
dengan menerapkan teknik log periodik karena selama ini digunakan sebagai PCB
pada antena mikrostrip. untuk memasang komponen elektronika.
Mengingat frekuensi TV analog dan TV Pada penelitian ini berhasil dibuat antena
digital sama, maka diharapkan antena yang mikrostrip dengan substrate fibreglass
dirancang dan dibuat dapat digunakan juga epoxy untuk jaringan WLAN dan dapat
untuk menerima siaran TV digital. Antena beroperasi dengan baik pada frekuensi 2,4
mikrostrip log periodik ini sebenarnya lebih GHz. Antena mikrostrip yang dibuat
cocok untuk antena penerima TV digital merupakan antena patch (MPA) tunggal
yang berada dalam mobil. dan mempunyai gain 2,4 dB dan bandwith
200 MHz atau 8,33%.

147
Teknik Patch Log Periodik Untuk Memperlebar Bandwith Antenna…..Sri Anggraeni Kadiran

Pada tahun 2010, Slamet widodo dkk diperbesar gain dan bandwith nya, menjadi
melakukan penelitian mengenai antena sekitar 8 dB dan 11 %, seperti karakteristik
mikrostrip yang berjudul rancang bangun antena yagi yang selama ini digunakan
antena SMA (sierpinski mikrostrip untuk penerima TV.
antena) dengan substrate fibre glass
epoxy untuk jaringan WLAN. Pada Usaha untuk memperlebar bandwith
penelitian ini terbukti bahwa mikrostrip dilakukan dengan teknik patch dan log
dapat digunakan sebagai antena SMA periodik. Teknik patch dari penelitian Sri
(sierpinski microstrip antenna) dan dapat anggraeni dan Slamet widodo terbukti
bekerja dengan baik pada jaringan WLAN. mempunyai bandwith 8,3 % lebih lebar
Pada penelitian ini mikrostrip dibentuk dibanding rahmat yang hanya 1,6 %. Log
segitiga dengan aturan sierpinski dan periodik merupakan jenis antena yang
menghasilkan gain 2,51 dB dan bandwith terdiri dari beberapa elemen yang ukuran
8,3% Dalam hal ini bahan substrate yang dan spasinya yang berurutan diatur dengan
digunakan juga fibreglass epoxy dan faktor perbandingan tertentu menurut
pertinak. Pemilihan titik pencatuan (feeding aturan log periodik. Setiap elemen akan
point) yang diubah dari ujung atas segitiga resonan pada frekuensi tertentu. Dengan
dan bawah segitiga juga menghasilkan gain demikian semakin banyak elemen akan
yang sama. Gambar 1 menunjukkan antena semakin lebar bandwithnya. Jika dibuat 5
mikrostrip sierpinski hasil penelitian elemen, dan setiap elemen mempunyai
Slamet Widodo. bandwith 7 MHZ misalnya, maka akan
menghasilkan bandwith 5 x 7 = 35 MHz.
Selain itu pada antena mikrostrip, elemen-
elemen tersebut membentuk array yang
dapat memperbesar gain. Semakin banyak
elemen arraynya, semakin besar gainnya.
Perhitungan teoritis menyatakan bahwa
untuk antena mikrostrip array 5 elemen Ga
= 20 log5Ge (Mudrik A,2011).

3. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode
studi pustaka, perancangan, simulasi,
Gambar 1 Antena Mikrostrip Sierpinski pembuatan, pengukuran dan pengujian
Segitiga hasil penelitian Slamet Widodo antena didaerah jangkauan siaran TV
(2010) digital. Dalam studi pustaka dilakukan
pengumpulan data informasi dan
Hasil penelitian antena mikrostrip tunggal menganalisa dan mempelajari teori antena
lain juga menghasilkan gain yang kecil dan dan hasil hasil penelitian yang sudah
bandwith yang sempit seperti Rahmat dilakukan. Perancangan dilakukan untuk
(2011) dengan substrate FR4 dan frekuensi menentukan bentuk dan ukuran antena serta
2,45 GHz, menghasilkan gain 1,7 dB dan saluran matching berdasarkan ketentuan
bandwith 1,6 %, Sri hardiati (2011) dengan teori antena. Setelah menghasilkan antena
substrate alumina menghasilkan gain 2,41 hasil rancangan, kemudian dilakukan
dB dan bandwith 3,3 %. pada frekuensi 3,3 simulasi dengan program HFSS V10 untuk
GHz. mengetahui karakteristik antena hasil
rancangan dan perbaikan rancangan.
Dari hasil penelitian-penelitian diatas, jika Proses ini dilakukan beberapa kali untuk
antena mikrostrip akan digunakan sebagai mendapatkan hasil yang terbaik. Proses
antena penerima TV digital harus pembuatan antena dilakukan dengan

148
ORBITH VOL. 9 NO. 2 JULI 2013 : 147 – 153

pengukuran yang presisi, mengingat Dengan memasukkan nilai ε reff = 3,406


kesalahan pengukuran sedikit saja dapat dan h = 1,5 mm, W = 169,4 mm akan
berakibat fatal. diperoleh nilai Δ L = 4,63.10-4 mm.
e) Perhitungan panjang patch L
3.1 Perancangan Antena Mikrostrip Panjang patch L dapat dihitung dengan
Patch Log Periodik rumus
Perancangan Patch 1, L = L eff - 2Δ L
a) Perhitungan lebar patch W : ................................................... (5)
Lebar dari patch mkrostrip diherakibat = 113,8 – 2.4,63.10-4
fatal. itung dengan rumus : = 113,8 mm
c f) Perhitungan panjang yo
W= Rin = dibuat 50 ohm
(ε r + 1)
2 fo 1 π 
2 Rin = cos 2  yo
............................................ (1) 2G1 L 
8
Dengan c = 3x10 m/s, ε r = 2,32 dan f o ………………… ….. (6)
= 714 MHz, diperoleh W = 169,4 mm 1 π 
50 = cos 2  yo
2G1 L 
b) Perhitungan konstanta dielektrika Yo = 17,55
efektif Dengan menetapkan faktor
Konstanta dielektrika efektif perbandingan log periodik, elemen
ditentukan dengan rumus : yang berdekatan
1
ε r +1 ε r −1  h 2 f1 706
ε reff = + 1 + 12  τ= τ= = 0,988
2 2   W f2 714
............................................... (2)
Dengan memasukkan nilai ε r = 2,32 4. Pembuatan Antena
dan h = 1,6 mm, W = 169,1 mm akan Setelah perancangan antenna selesai,
diperoleh nilai ε reff = 3,406 lengkap dengan ukuran elemen dan titik
c) Pehitungan panjang patch efektif pencatuannya, kemudian dilakukan
Panjang patch efejtif ditentukan simulasi dengan program HFSS V10
dengan rumus sebelum dilakukan proses pembuatan.
c Dengan adanya simulasi ini kesalahan
Leff = perancangan dapat diminimalisir, sehingga
2 f o ε reff mempermudah proses pembuatan.
................................................. (3) Mengingat antenna yang dibuat
Dengan memasukkan nilai c = memerlukan ketelitian ukuran yang tinggi,
3x108m/s, ε reff = 3,406 dan f o = 714 proses pembuatannya harus menggunakan
MHz, akan diperoleh nilai L eff . = 113,8 metode fotoresis, yaitu dengan penyinaran
mm yang dilakukan di kamar gelap.
d) Perhitungan panjang ekstensi Δ L
Panjang ekstensi Δ L dapat ditentukan Gambar antenna dan ukurannya dapat
dengan rumus : dibuat dengan komputer agar lebih teliti
dan dikopikan ke plastik transparan sebagai
(ε reff + 0,3) W + 0,264  master. Selanjutnya master transparan
∆L = 0,412h h  dilekatkan pada mikrostrip yang telah
W
(ε reff − 0,258) + 0,8  dilapisi larutan soda api dan disinari sinar
h  ultra merah di kamar gelap dengan waktu
................................................. (4) tertentu. Setelah itu dilapisi pylox cleaner
dan siap dimasukkan pada larutan ferry
chlorit.

149
Teknik Patch Log Periodik Untuk Memperlebar Bandwith Antenna…..Sri Anggraeni Kadiran

Pada proses ini juga dirakit rangkaian MRC Tabel 2 Kanal Frekuensi TV di Semarang
diversity dan penguat RF atau booster, No Stasiun No Frekuensi
untuk memperluas daerah jangkauan Sal Pemancar Kanal (MHz)
penerimaan. 1 TVRI 23 488 – 436
3 ANTV 25 502 – 310
5. Pengukuran
Pengukuran karakteristik antenna dilakukan 4 ndosiar 27 518 – 526
dengan impedance analyzer dan generator 5 TransTV 29 534 – 542
fungsi dan antenna standard. Pengukuran 6 MNC TV 31 550 – 558
ini mengukur parameter antena yang
7 RCTI 33 566 – 574
menunjukkan karakteristik antena. Kualitas
antena dalam menerima sinyal siaran TV 8 SCTV 35 582 – 590
dapat dilakukan dengan menguji secara 9 Global TV 37 598 – 606
langsung menerima siaran dari berbagai 10 TV ONE 39 614 – 622
stasiun pemancar TV yang ada di
11 TRANS7 41 630 -638
semarang.
12 MetroTV 43 646 – 654
Di semarang terdapat 15 stasiun TV, 14 13 PRO TV 45 662 – 570
diantaranya digunakan untuk pengujian 14 TV Boro 47 678 – 686
antena mikrostrip yang akan dibuat. Stasiun budur
TV tersebut adalah
a. TVRI 16 TVKU 49 694 – 702
b. ANTV 17 CakraTV 53 726 – 734
c. .Indosiar
d. Trans TV
Stasiun TV Cakra TV atau Cakra semarang
e. MNC TV
TV tidak digunakan untuk pengujian,
f. RCTI
karena 14 dari 15 stasiun TV sudah dapat
g. SCTV
mewakili pengujian. Dari tabel 2 terlihat
h. Global TV
bahwa antena TV yang akan dibuat harus
i. TV One
dapat menerima 14 stasiun TV yang ada,
j. Trans 7
sehingga antena penerima harus
k. Metro TV
mempunyai bandwith yang sangat lebar,
l. Pro TV
yaitu dari frekuensi 488 MHz sampai 734
m. Borobudur
MHz. Antena mikrostrip patch log periodik
n. TVKU
untuk penerima TV tidak dibuat 14 patch,
tetapi untuk pertimbangan ekonomis,
6. Hasil dan Pembahasan
dibuat 5 elemen atau 5 patch. Elemen 1
6.1 Pembuatan Antena
mengacu pada stasiun TV One dengan
Antena mikrostrip yang dibuat dari bahan
frekuensi tengah 618 MHz, elemen 2
pertinak yang banyak dijual di toko
mengacu pada stasiun Global TV dengan
komponen elektronik untuk pembuatan
frekuensi tengah 610 MHz, elemen 3 yang
PCB. Pemilihan ini diambil karena bahan
mengacu stasiun SCTV dengan frekuensi
lain seperti fibre glass dan alumina, sulit
tengah 602 MHz, elemen 4 mengacu pada
diperoleh dipasaran. Pada penelitian ini
stasiun RCTI dengan frekuensi tengah 594
perancangan dilakukan dengan acuan
MHz, dan elemen 5 yang mengacu pada
frekuensi kerja stasiun TV pemancar yang
stasiun MNC TV dengan frekuensi tengah
beroperasi di semarang. Dari studi yang
586 MHz. Pengambilan ke 5 stasiun TV
dilakukan, diperoleh data stasiun TV di
tersebut. Didasarkan atas frekuensi
semarang berikut frekuensi kerjanya,
kerjanya yang berada di tengah, sehingga
seperti yng dirunjukkan tabel 2.
diharapkan stasiun pemancar TV yang

150
ORBITH VOL. 9 NO. 2 JULI 2013 : 147 – 153

dibawag frekuensi tersebut masih dapat


diterima. Demikian juga stasiun pemancar
TV yang berada diatas frekuensi tersebut
juga masih dapat diterima.
Penentuan ukuran L dan W masing-masing
elemen atau patch, dihitung berdasarkan
rmus yang ditunjukkan oleh persamaan 1
untuk panjang L, dan persamaan 5, untuk
menentukan lebar W.

Berdasarkan frekuensi kerja tersebutm,


dapat ditetapkan faktor perbandingan log Gambar 3 Antena Mikrosretip Patch Log
periodik, elemen yang berdekatan Periodik 5 elemen hasil rancang bangun
f1 602
τ= τ= = 0,9741 6.2 Hasil Pengujian dan Pembahasan
f2 618
Maka diperoleh ukuran 5 elemen antena Pengujian antena yang seharusnya adalah
dapat ditentukan sebagai tabel 3: dengan pengukuran karakteristik antena
menggunakan peralatan pengujian seperti
Table 3 Ukuran 5 elemen antenna impedanze analyzer atau sejenisnya, akan
mikrostrippatch log periodic tetapi karena peralatan tersebut sedang
rusak, maka pengujian dilakukan langsung
Frek W L Spasi Yo untuk menerima siaran TV dari 13 stasiun
mhz (mm) (mm d (mm) TV yang ada di semarang. Pengujian
(mm) dilakukan dengan menerima siaran TV dari
Patch 1 618 179 126, 68,2 17,69
14 stasiun TV yang ada di semarang.
Pesawat penerima TV yang digunakan
Patch 2 602 181,3 128 69,8 17,81
adalah TV sonny 21 inch, Lokasi pengujian
Patch 3 586 183,1 130 70,74 17,93 berada didalam rumah dengan alamat jalan
Patch 4 570 185,1 133 72,1 18,17 bendungan G 43, perumahan Payung Mas,
Patch 5 554 187,3 138 73,6 18,31
Pudak Payung, Banyumanik, Semarang.
Stasiun TV kebanyakan disekitar Bukit
Sari, Semarang. Jarak antara stasiun
pemancar TV dengan lokasi pengujian 8 –
W 9 km.
PAT

L
PAT Contoh data gambar penerimaan TV hasil
pengujian yang telah dilakukan ditunjukkan
S L
F gambar 4 dan gambar 5.
S S1 L
PAT L
PORT
PAT
W
Gambar 2 Ukuran Antena mikrostrip patc
log periodik 5 elemen
a. RCTI b. MNC TV

Gambar 4 Kualitas Gambar Siaran RCTI


dan MNC TV

151
Teknik Patch Log Periodik Untuk Memperlebar Bandwith Antenna…..Sri Anggraeni Kadiran

konvensional, ternyata kualitas siaran TV


One juga sedang. Demikian juga pada
penerimaan TV One dengan pesawat
penerima TV lain. Ini berarti besarnya kuat
sinyal yang diterima siaran TV One di
lokasi pengujian memang paling kecil.
Kualitas penerimaan siaran Trans TV
sedikit lebih baik dibanding TV One, tetapi
dibawah kualitas ke empat stasiun TV
tersebut diatas. Kualitas gambar
penerimaan siaran Metro TV, Trans 7 dan
a. Metro TV b. Trans 7
ANTV meskipun kanal frekuensi kerjanya
diluar acuan perancangan antena,
Gambar 5 Kualitas Gambar Penerimaan
mempunyai kualitas yang sangat bagus,
Siaran Metro TV dan Trans 7
sama kualitasnya dengan MNC TV, RCTI,
SCTV dan Global TV. Demikian juga dua
Dari data gambar penerimaan siaran RCTI,
stasiun TV lokal, Pro-TV dan TV
SCTV, Global TV, MNC TV, Indosiar,
Borobudur mempunyai kualitas penerimaan
Trans 7 Metro TV dan ANTV mempunyai
siaran yang tergolong bagus, meskipun
kualitas yang sangat bagus. Kemudian
berada diatas kanal Metro TV. Hal ini
gambar penerimaan siaran Pro TV dan TV
menunjukkan bahwa antena mikrostrip
Borobudur mempunyai kualitas yang
patch log periodik mampu bekerja dengan
bagus. Sedangkan gambar penerimaan
baik pada bandwith yang cukup lebar.
siaran TV One, Trans TV mempunyai
Sayang sekali, peralatan pengujian antena
kualitas sedang.
di laboratorium telekomunikasi sudah
terlalu tua, sehingga pada saat pelaksanaan
Untuk gambar penerimaan siaran TVRI dan
penelitian ini dalam kondisi rusak. Oleh
TVKU mempunyai kualitas yang kurang
karena itu pengukuran karakteristik antena
baik. Hal ini dapat dimengerti karena
mikrostrip penerima TV dengan teknik
keduanya berada pada bagian terluar dari
Patch log periodik ini tidak dapat
frekuensi kerja pemancar TV pengujian
dilakukan.
seperti yang ditunjukkan tabel 3. TVRI
berada pada kanal terbawah yaitu kanal 23
7. Kesimpulan
dengan frekuensi kerja 488 – 436 MHz, dan
Dari hasil pengujian dan pembahasan pada
stasiun TVKU berada pada kanal tertinggi
penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa :
yaitu kanal 49 dengan frekuensi 694 – 702
a. Antena Mikrostrip Patch Log Periodik
MHz.
dapat bekerja dengan baik untuk
menerima siaran dari stasiun TV di
Kualitas gambar dari penerimaan siaran
semarang
MNC TV, RCTI, SCTV dan Global TV
b. Teknik Patch Log Periodik dapat
mempunyai kualitas yang sangat bagus,
diterapkan untuk memperlebar
karena berada di tengah-tengah frekuensi
bandwith antena mikrostrip penerima
kerja atau kanal 31 sampai kanal 37 yang
TV.
bersama TV one dipakai sebagai acuan
c. Kelebihan antena mikrostrip sebagai
perancangan antena mikrosreip patch log
penerima siaran TV adalah mempunyai
periodik. Yang berbeda adalah kualitas
bentuk kuat dan ringan.
gambar penerimaan siaran TV One.
Diperkirakan kualitas siaran TV One bagus
seperti SCTV, Global TV, RCTI dan MNC
TV, ternyata kualitasnya sedang. Setelah
diteliti, dengan diganti dengan antena

152
ORBITH VOL. 9 NO. 2 JULI 2013 : 147 – 153

DAFTAR PUSTAKA

Alaydrus Mudrik, 2011, Antena prinsip


dan Aplikasi, Graha ilmu, Yogyakarta.
Balanis, 1987, Antenna basic, prentice hall,
New york
Jang Yoo-Wong, 2001, Design Wideband
Microstrip Patch Antenna, Jurnal
ETRI, Volume 23.
Liao, SY, 1987, Microwave Circuit
Analysis and Amplifier Design,
Prentice hall, International, Inc.
Parini, Clive, 1994, Metode of Finite
Array Arbitary Shape Microstrip
Patch Antenna, jurnal IEEE
transaction, vol. 4.
Rahmat DC, 2011, Perancangan dan
analisis antenna mikrostrip pada
frekuensi 850 MHz untuk praktikum,
Tugas akhir UNDIP, semarang
Singhal PK, 2004, Design of Broadband
Two Layer Slotted Rectangular
Microstrip Patch Antenna with Single
Feed., IETE Jurnal of education,
vol.45, July-September.

153

Anda mungkin juga menyukai