Anda di halaman 1dari 12

DEWAN ENERGI NASIONAL

SEKRETARIAT JENDERAL

Newsletter
DEWAN ENERGI NASIONAL

www.den.go.id

VOLUME 3 - JULI SEPTEMBER 2020


PHOTO&LAYOUT CHESSANDHIKA
Pemerintah
Jawa Tengah berhasil
mewujudkan Desa Energi
Mandiri. Desa Urutsewu,
Kecamatan Ampel, Kabupaten
DESA MANDIRI ENERGI
Boyolali. Sejak tahun 2014, Desa
Ini terus mengembangkan
pemanfaatan biogas yang bersumber
dari limbah kotoran ternak sapi dan
ayam, serta limbah dari pabrik tahu
BOYOLALI
dan sampah rumah tangga.
Pemanfaatan biogas tersebut
digunakan masyarakat setempat untuk Limbah kotoran
bahan bakar kompor masak rumah sapi peternakan Pak
tangga pengganti gas LPG serta untuk Sutarmin bisa
pemanfataan tenaga listrik. Desa ini menghasilkan per 1 kwital
juga beberapa kali meraih berbagai kotoran/hari dengan total 10
penghargaan dalam lomba Desa sapi.
Mandiri Energi yang diselenggarakan
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Seorang warga penerima biogas dari
Daerah. peternakan milik Pak Sutarmin yang
merupakan saudaranya. Mengaku
Setibanya di desa akan secara jelas amat beruntung mendapatkan
terpampang pipa-pipa panjang yang bantuan kiriman gas dari Pak Sutarmin.
berisikan biogas melintang di sejumlah Sebab dia tidak lagi harus membeli gas Selain itu,
rumah tangga. Biogas tersebut berasal LPG, sehingga bisa menghemat biogas yang
dari peternakan sapi, ayam dan limbah pengeluaran untuk kebutuhan bahan bersumber dari
tahu. Salah satunya di peternakan sapi bakar kompornya. limbah tahu juga tidak
milik Pak Sutarmin, pengurus kalah menarik, limbah yang
Kelompok Tani Sumber Makmur ini Hal kreatif mandiri energi lainnya berasal dari pabrik tahu milik
berhasil mengolah kotoran sapinya. dilakukan oleh Pak Bakoh Mulyanto, Pak Suwarno yang berjumlah 8000
Langkah pengolahannya sangat peternak ayam di Desa Urutsewu. Dia liter/hari awalnya terbuang sia-sia
sederhana, kotoran dicampur dengan berhasil memanfaatkan kotoran ayam akhirnya dapat dimanfaatkan secara
air, kemudian dimasukkan ke digester, dari peternakan miliknya sendiri bijaksana dengan tetap
sehingga air dan gas terpisah. Setelah menjadi energi alternatif. Biogas yang memperhatikan lingkungan. “Limbah
gas di atas dan air di bawah, gas masuk dihasilkan dipakai untuk menyalakan tahu dulu mencemari, sekarang tidak
ke pipa paralon. Pipa paralon mesin penggiling jagung, serta kompor lagi dan bisa memberikan manfaat
menyebar ke lima sampai dengan dirumahnya. Secara ekonomi dapat kepada masyarakat kurang mampu,”
tujuh rumah tangga di sekitarnya dan menghemat 4 liter minyak dalam satu ujar Suwarno.
siap dimanfaatkan untuk kompor bulan setelah menggunakan biogas.
masak rumah tangga.
“Secara ekonomis mengurangi setengah
penggunaan elpiji. Awalnya 4 tabung
menjadi 2 tabung dalam sebulan”,
tutur Sutarman, salah satu warga.

“Secara ekonomis
mengurangi setengah
penggunaan elpiji. Awalnya
4 tabung menjadi 2 tabung
dalam sebulan”, tutur Sutarman,
salah satu warga.

Desa Mandiri Energi Boyolali lebih


tertuju pada tumbuhnya kesadaran
seluruh masyarakat desa terhadap
pentingnya pengelolaan energi yang
berkelanjutan dan tetap ramah
Tidak hanya itu lingkungan yang bersumber dari desa
saja dalam keadaan itu sendiri, dan dapat memberikan
darurat untuk meng- manfaat untuk menunjang
hidupkan mesin pompa air pembangunan desa.
yang listriknya bersumber dari
genset berbahan bakar gas limbah Kepala Desa Urutsewu Pak Sri
tahu, sehingga penduduk bisa ikut Haryanto menambahkan Pemerintah
mendapatkan air bersih dari program Desa berterima kasih dengan bantuan
nasional penyediaan air minum dan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Ke
sanitasi berbasis massyarakat depan pihaknya berharap adanya
(PAMSIMAS) yang dikelola oleh arahan dari pemerintah. Sebab,
masyarakat dan untuk menghidupkan Haryanto mempunyai mimpi untuk
Langkah lampu penerangan. “Untuk membantu menjadikan Desa Urutsewu menjadi
pengolahannya masyarakat yang tidak mampu pak, kawasan edukasi biogas atau wisata
sama seperti secara ekonomi dapat menghemat r edukasi biogas. “Harapannya dapat
pengelolahan biogas 20 ribu/hari x 5kk x 1 bulan: 400 ribu” bersinergi, Kami sudah menyiapkan
seperti biasa, limbah tahu ungkap Hariyanto, Kepala Desa SDM, SDA, dan membutuhkan
diambil dengan menggunakan Urutsewu. pendampingan dari Pemerintah Pusat
mobil bak dari pabrik tahu, setelah itu dab Daerah. Kami berharap Desa kami
limbah tahu tersebut dimasukan Ada pula warga yang berkreasi dengan menjadi desa wisata edukasi dan
kedalam bak penyimpanan lalu membuat biogas portabel sejak tahun biogas masyarakat.
dimasukkan ke digester untuk 2019, bahannya berasal dari sayur- AGUNG MANDALA
memisahkan air dan gas. Setelah itu, sayuran dan lauk pauk sisa. Dia adalah
pipa paralon tersebut disalurkan ke Pak Sutarman.Dengan alatnya itu, dia
sejumlah titik rumah tangga yang berhasil memanfaatkan biogas untuk
memanfaatkan biogas tersebut untuk keperluan memasak sehari-hari.
kebutuhan memasak 3 kali dalam
sehari (5 KK).
SAATNYA
BERALIH
DARI LPG
Konversi minyak tanah menjadi LPG
yang dimulai sejak tahun 2008 telah
berhasil menghemat anggaran hingga
14 triliun pada tahun 2010,
mengurangi emisi gas rumah kaca di
indonesia kedepan, dan lebih efisien
dalam hal kalori yang dihasilkan
dibandingkan minyak tanah serta
sejalan dengan kebijakan energi
nasional untuk mengurangi
penggunaan minyak bumi dan
Perbandingan Kapasitas Kilang vs Realisasi LPG
meningkatkan pemanfaatan gas bumi.
Namun ternyata, belakangan ini LPG kebutuhan nasional yang terus Subsidi LPG juga terus meningkat
menjadikan suatu ancaman bagi meningkat, mengakibatkan impor yang akibat dari kenaikan penjualan LPG.
anggaran negara, selain semakin terus melonjak dari tahun ke tahun. Harga LPG subsidi 3 kg eceran per
meningkatnya impor dari tahun ke Saat ini sudah hampir semua provinsi kilogramnya pada tahun 2019 sekitar
tahun hingga saat ini LPG juga masih didi Indonesia dapat menikmati program Rp 4.200/kg. Sementara itu harga
subsidi hingga saat ini. konversi mitan ke LPG, hanya tinggal keekonomian LPG selama tahun 2019
beberapa provinsi yang masih sekitar Rp 8.000 – Rp 10.000 per kilo
Pada awalnya, tujuan program konversi menunggu giliran. gram atau pemerintah mensubsidi
minyak tanah ke LPG adalah untuk (1) antara Rp 4.000 – Rp 6.000 per
melakukan diversifikasi pasokan Melonjaknya penggunaan LPG ini kilogram perbulan. Sehingga total
energi, khususnya BBM; (2) sayangnya tidak dibarengi dengan subsidi LPG mencapai Rp 42,46 Triliun.
mengurangi penyalahgunaan minyak lonjakan kapasitas kilang LPG itu
tanah bersubsidi (3)melakukan efisiensi sendiri. Hal ini bisa dililhat bahwa
anggaran pemerintah (4) menyediakan kapasitas kilang LPG hanya 4,7 mTon
bahan bakar yang praktis bersih dan per tahun dan tidak mengalami
efisien untuk rumah tangga dan usaha perubahan sejak tahun 2017. Padahal
mikro. Pada akhirnya terbitlah realisasi LPG terus melonjak hingga
Peraturan Menteri ESDM no 26 Tahun 7,76 juta mTon pada tahun 2019.
2009 tentang Penyediaan dan
Presentase LPG Tahun 2019
Pendistribusian LPG. Dalam peraturan Tidak terpenuhinya kebutuhan
tersebut diatur mengenai pemanfaatan domestik, membuat Pemerintah harus Dengan kondisi seperti ini perlu
LPG, termasuk pendistribusian LPG mengambil kebijakan impor LPG. kebijakan alternatif untuk mengurangi
terrtentu yang masih disubsidi Impor LPG pada tahun 2019 bahkan impor dan beban anggaran negara.
Pemerintah. telah mencapai 73% dari penjualan Beberapa kebijakan yang bisa
domestik. Apabila impor ini tidak dapat dilaksanakan antara lain:
Namun kini LPG seakan menjadi bom dikurangi tentu akan sangat 1. Meningkatkan kapasitas kilang LPG
waktu untuk Pemerintah dikarenakan memberatkan APBN di tahun-tahun 2. Menaikkan harga LPG bersubsidi
produksi LPG dalam negeri sangat yang akan datang. 3. Menggunakan energi untuk
tidak cukup untuk memenuhi memasak seperti gas alam atau
kompor listrik.
Pemanfaatan Gas Bumi untuk Rumah Tangga 2015-2019

Sementara itu penggunaan kompor listrik atau Oleh sebab itu, perlu rumusan kebijakan untuk
kompor induksi di Indonesia masih cukup sedikit pemanfaatan gas bumi bagi yang rumahnya sudah
dan masih dalam tahap sosialisasi oleh PT PLN memiliki akses pipa gas ataupun penggunaan
selaku perusahaan BUMN yang bergerak di sektor kompor induksi bagi masyarakat yang mampu
ketenagalistrikan. Pada hari Pelanggan Nasional sehingga impor dan subsidi LPG kedepan dapat
tanggal 4 September 2020 PLN membagikan 232 ditekan dan lebih bersih.
kompor induksi di Kampung Hijau Kemuning, ADIL FAJAR WIDRIAN
Tangerang dan Kampung RW 05 di Kelurahan Batu
Ampar, Jakarta Timur sebagai percontohan dan
untuk mempelopori penggunaan kompor induksi di
kalangan masyarakat. PLN sendiri menyampaikan
bahwa untuk kompor 1.600 wat, dalam 1 jam hanya
menghabiskan 1 kWh atau Rp 1.467.

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15


“POTENSI
PENGURANGAN
IMPOR LPG
MELALUI
SUBTITUSI
DME
Namun saat ini DME punya prospek

Untuk mengurangi impor minyak


tanah, pada tahun 2007 pemerintah
mengeluarkan kebijakan konversi
minyak tanah ke LPG. Program
konversi yang telah berjalan selama 13
tahun telah berdampak pada
pengurangan konsumsi minyak tanah
yang sangat signifikan ( konsumsi
cerah sebagai bahan bakar masa
depan, karena selain dapat digunakan
sebagai pengganti bahan bakar LPG.
Campuran bahan bakar dengan
komposisi 20 % DME dan 80 % LPG
dapat digunakan kompor gas eksisting
karena DME memiliki kesamaan baik
sifat kimia maupun fisika dengan LPG .

Untuk mendukung salah satu program


kegiatan dalam RUEN yang
Kedepan, agar program subtitusi LPG
dengan 20 % DME dapat berjalan
masih diperlukan dukungan kebijakan
pemerintah terkait dengan formula
harga LPG yang perlu direvisi dengan
memasukkan komponen harga DME,
regulasi DMO dan harga khusus
batubara low rank untuk kegiatan
hilirisasi dan potensi implikasi adanya
subsidi dari penggunaan DME (jika
harga DME lebih tinggi dari pada
batubara).
minyak tanah tahun 2019 hanya mengamanatkan subtitusi LPG dengan
sebesar 500 ribu kilo liter). Namun di 20% DME pada tahun 2025, maka PT. Di masa mendatang, peluang untuk
sisi lain terdapat peningkatan impor Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) mengurangi ketergantungan impor
LPG yang mencapai mencapai 6,8 juta berkolaborasi dengan PT. Pertamina LPG dapat dilakukan melalui
TOE pada tahun 2019. Hal ini terjadi tengah mempersiapkan penggunaan 100% DME untuk
karena konsumsi LPG terus meningkat pengembangan DME dengan skala memasak sebagai pengganti LPG.
namun produksi dalam negeri stabil produksi 1,4 juta ton DME per tahun Berdasarkan hasil penelitian Balitbang
pada kisaran 2 juta ton (gambar 1). yang dihasilkan dari sekitar 6-8 juta ton KESDM, penggunaan DME 100% untuk
Meningkatnya impor LPG sangat batubara. Pabrik DME yang akan memasak sudah diimplementasikan
memberatkan pemerintah sehingga dibangun PTBA di Tanjung Enim namun diperlukan kompor khusus
membuat neraca perdagangan Sumatera selatan direncanakan akan DME dengan waktu memasak lebih
Indonesia menjadi defisit Kondisi beropersi mulai tahun 2025. Dengan lama 1,1 -1,2 kali dibandingkan
dipengaruhi oleh naikknya demikian akan terdapat pengurangan menggunakan LPG. Nmun demikian
penggunaan LPG 3 kg (bersubsidi) yang impor LPG mulai tahun 2025 dari 7,5 untuk mematangkan rencana tersebut
seharusnya diperuntukkan bagi Juta Ton menjadi 5,7 Juta Ton dan masih perlu dilakukan perhitungan
masyarakat miskin, dinikmati pula oleh seterusnya seperti terlihat pada terkait keekonominnya karena
masyarakat yang mampu, hal ini yang gambar di bawah ini. diperlukan pembelian kompor baru
menyebabkan pengeluaran subsidi khusus DME.
LPG terus membengkak. SUHARYATI

Salah satu upaya yang perlu dilkukan


untuk mengurangi ketergantungan
Impor LPG sesuai RUEN adalah
melakukan subtitusi LPG dengan
Dimethyl Ether (DME) dari batubara
yang jumlahnya melimpah di dalam
negeri. DME merupakan jenis bahan
bakar yang sering digunakan sebagai
aerosol propellant pada produk
hairspray, parfum, deodoran, sampai
insektisida.

EMPAT LANGKAH PERENCANAAN KOMUNIKASI
STRATEGIS OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2019
Instruksi Presiden No 9 Tahun 2015
tentang Pengelolaan Komunikasi Publik
memberikan amanat, antara lain untuk
menyampaikan setiap kebijakan dan
program Pemerintah secara lintas
skala yang lebih besar melalui transfer
ide-ide baru. Lebih lanjut,  
menjelaskan dalam menetapkan
strategi ada beberapa langkah di
antaranya penetapan komunikator,
Ketiga, pemilihan media. Pemilihan
media menjadi penting dalam strategi
komunikasi. Pemilihan media
berdasarkan perkembangan teknologi
yang ada, seperti media cetak, media

INDONESIA
sektoral dan lintas derah kepada publik penetapan target, pemilihan media, elektronik, media luar ruang, media
secara tepat dan tepat. Selain itu, dan efek atau dampak yang tradisional yang digolongkan media
menyampaikan informasi melalui diharapkan. Dalam Jurnal Inspirasi Vol. lama (konvensional). Sedangkan,
berbagai saluran komunikasi kepada 11 No. 1 penulis menjelaskan, internet dan telepon seluler
masyarakat secara tepat, cepat, mengenai empat strategi komunikasi digolongkan media baru (new media).
obyektif, berkualtas baik, berwawasan tersebut. Yang pertama, penetapan Pemilihan media pada OEI 2019

OUTLOOK
nasional dan mudah dimengerti terkait komunikator. Komunikator merupakan melalui website dan media sosial.
dengan kebijakan dan program hal yang sangat penting. Komunikator Selain itu, diperlukan adanya sosialisasi
Pemerintah. Biro Fasilitasi Kebijakan sebagai sumber dan kendali semua tatap muka, kepada instansi
Energi dan Persidangan Sekretariat aktivitas komunikasi. Ada tiga syarat Pemerintah dan mahasiswa. Hal ini
Jenderal (Setjen) Dewan Energi yang harus dipenuhi oleh seorang penting dilakukan untuk memberikan
Nasional (DEN) menyusun Outlook komunikator, yaitu (1) tingkat informasi dan pemahaman kepada
Energi Indonesia (OEI) sejak tahun kepercayaan orang lain kepada dirinya para pihak yang membutuhkan data
2014. OEI 2019 merupakan analisis atau kredibilitas, (2) daya tarik dari OEI 2019. Keempat, efek yang
terhadap proyeksi permintaan dan (attractive), dan (3) kekuatan (power). diharapkan. Efek yang diharapakan
penyediaan energi nasional jangka bisa terjadi dalam bentuk perubahan
panjang (2019-2050) dengan asumsi Penetapan komunikator dalam OEI pengetahuan (knowledge), yang terjadi
tertentu yang dikembangkan untuk 2019 adalah Ketua Harian DEN, dalam bentuk perubahan persepsi dan

ENERGI
tujuan penyusunan skenario proyeksi Anggota DEN, dan Sekretaris Jenderal perubahan pendapat (opinion).
energi ke depan. DEN. Selain itu setiap pejabat dan Sedangkan sikap (attitude) ialah
pegawai di lingkungan Setjen DEN perubahan internal pada diri
Penyusunan OEI sendiri untuk memiliki tanggung jawab dalam seseorang yang diorganisasi dalam
memperoleh data dan informasi menyampaikan OEI. Kedua, penetapan bentuk prinsip. Serta perilaku
kondisi saat ini dan rencana target. Masyarakat merupakan target (behaviour), perubahan yang terjadi
pengembangan ke depan terkait sasaran dari kebijakan dan program dalam bentuk tindakan.
energi. OEI ini memberikan gambaran yang dijalankan oleh Pemerintah.
proyeksi permintaan dan penyediaan Adapun kelompok-kelompok yang OEI 2019 diharapkan dapat menjadi
energi nasional dalam kurun waktu menentukan yakni (1) kelompok yang rekomendasi kebijakan, sebagai acuan
2019-2050 berdasarkan asumsi sosial, memberi izin, yaitu suatu lembaga dalam perencanaan energi ke depan.
ekonomi dan perkembangan teknologi yang membuat peraturan dan Serta mendorong tercapainya target
ke depan dengan menggunakan base memberi izin sebelum suatu program Kebijakan Energi Nasional (KEN) dan
line 2018. Setiap produk, program, dan disebarluaskan dan (2) kelompok Rencana Umum Energi Nasional
kebijakan instansi Pemerintah, pendukung, kelompok yang (RUEN). Serta, masyarakat mengetahui
sejatinya memerlukan strategi mendukung dan setuju pada program adanya perencanaan energi ke depan,
komunikasi untuk menyosialisasikan yang akan dilaksanakan  . Selain itu, (3) sehingga mendorong untuk hidup lebih
kepada masyarakat. Strategi ini kelompok oposisi, mereka yang hemat enregi. OEI 2019 sendiri dapat
penting, tidak hanya direncanakan, menentang atau bertentangan dengan menjadi bentuk pelayanan publik dari
tetapi juga diimplementasikan, dan ide perubahan yang ingin dilakukan, Setjen DEN kepada masyarakat dalam
dievaluasi untuk efektifitas mencapai dan (4) kelompok evaluasi, mereka informasi publik terkait perencanaan
tujuan yang telah ditentukan. terdiri dari orang-orang yang energi. Bila keempat langkah dalam
mengkritisi dan memonitor jalannya menetapkan strategi komunikasi
Strategi komunikasi merupakan suatu program. Penetapan target pada dijalankan dengan baik, komunikasi
penentu berhasil tidaknya kegiatan OEI 2019 yaitu instansi Pemerintah, dalam menyosialisasikan OEI pun akan
komunikasi secara efektif. Rogers masyarakat (yang membutuhkan dan berjalan dengan efektif. Yang
(1982) dalam memberi batasan mengerti mengenai perencanaan muaranya tentu bertujuan untuk
pengertian strategi komunikasi sebagai energi). Selain itu, stakeholder atau memberikan manfaat sebesar-
suatu rancangan yang dibuat untuk pemangku kepentingan dalam bidang besarnya bagi masyarakat.
mengubah tingkah laku manusia dalam energi, dan investor energi. THORIQ RAMADANI
PEMANFAATAN
KRITERIA BIOMASSA DENGAN
BERKELANJUTAN TEKNOLOGI
CO-FIRING DI PLTU
Paradigma sumber daya energi sebagai
modal pembangunan
diimplementasikan salah satunya
melalui optimalisasi pemanfaatan
sumber daya energi baru terbarukan
(EBT). Biomassa, sebagai salah satu
sumber EBT berpotensi tinggi untuk
turut dikembangkan. Potensi energi
yang berasal dari biomassa (bioenergi),
mencapai 32,6 GW di mana
pemanfaatannya baru mencapai
1.895,7 MW (5,8%). Salah satu strategi
percepatan pemanfaatan EBT adalah
melalui pengembangan Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)
secara masif, baik melalui program co-
firing, termasuk program pengelolaan Dalam hal memenuhi prinsip karena dapat diaplikasikan pada PLTU
sampah untuk EBT melalui pelet. pembangunan berkelanjutan, yaitu eksisting dan menggunakan
“memenuhi kebutuhan sekarang tanpa infrastruktur PLTU yang sudah ada.
Co-firing merupakan substitusi mengorbankan pemenuhan kebutuhan Penghematan di sisi investasi
batubara dengan biomassa pada rasio generasi masa depan”[2], maka infrastruktur, serta resiko suplai bahan
tertentu sebagai bahan bakar dengan manajemen energi berkelanjutan yang baku lebih rendah karena jenis
tetap memperhatikan kualitas dan didesain untuk menjadi mekanisme biomassa yang dibutuhkan dan proses
efisiensi pembangkit listrik. Teknik ini yang efektif dalam mengatasi pengolahan juga tidak serumit
telah diterapkan di berbagai negara, permasalahan terkait energi, dengan alternatif biomassa lainnya [4]. Namun,
khususnya yang menetapkan kebijakan mempertimbangkan kebutuhan dalam harga bahan baku masih cukup tinggi,
pemanfaatan EBT yang lebih optimal, pembangunan ekonomi, untuk sehingga kurang bersaing dengan
untuk mengurangi penggunaan energi menjaga sumber daya energi dan harga batubara (Lihat Tabel) dan sulit
fosil, serta mendukung kebijakan mengurangi pencemaran [3] atau untuk menerapkan program kebijakan
penurunan emisi gas rumah kaca memenuhi kriteria berkelanjutan di ini di kala harga batubara rendah. Oleh
(GRK). Di Indonesia, program co-firing sektor energi, yang terdiri dari 3 pilar,
karena itu, diperlukan implementasi
disebutkan dalam Rencana Umum yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan
kebijakan secara keekonomian, seperti
Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) hidup. dukungan kebijakan harga, feed in tariff
2019-2038 sebagai bagian dari (FIT) khusus, insentif maupun subsidi
Roadmap Konservasi Energi pada sisi Ekonomi Berkelanjutan kepada semua pelaku yang terlibat
penyediaan energi di pembangkit Co-firing dapat menjadi pilihan yang dalam rantai penyediaan bahan baku
listrik. PT PLN (Persero) telah ekonomis dalam hal tidak memerlukan dan pemanfaatan di sektor pembangkit
melakukan uji coba pada PLTU miliknya investasi modal utama yang besar listrik.
dengan menerapkan metode
pencampuran co-firing biomassa
sebesar 1-5% dari total bahan bakar
yang diperlukan. Total PLTU milik PLN
sebesar 20.201 MW, kebutuhan
batubara 65.626.560 ton, dengan
produksi sebesar 118.969 GWh (tahun
2019), dapat memberikan potensi
tambahan kapasitas pemanfaatan EBT
sebesar 202,01 MW (rasio biomassa
1%) sampai dengan 1.010,05 MW (rasio
biomassa 5%) [1].
Tantangan dan Permasalahan
Peluang yang terbaik dan menarik
untuk penerapan co-firing biomassa
dan batubara sehingga efisien adalah
yang memenuhi kondisi sebagai
berikut: (1) harga batubara tinggi; (2)
penggunaan batubara tahunan cukup
signifikan; (3) sumber daya untuk
penyediaan biomassa tersedia dalam
jumlah besar; (4) ada pengenaan biaya
atas pembuangan limbah (biomassa)
yang cukup tinggi; (5) seluruh staf dan
manajemen industri perkebunan dan
sistem pembangkit, serta masyarakat
di lingkungan sekitar memiliki motivasi
dan mendukung untuk implementasi
Sosial Berkelanjutan Lingkungan Hidup Berkelanjutan program tersebut menjadi sukses
Pemberdayaan masyarakat menjadi Sehubungan dengan upaya (sebagai upaya pencapaian target
salah satu fokus menarik dalam proses pengurangan emisi GRK dari PLTU, energi dan lingkungan, serta
pembuatan material bahan baku penggunaan sumber daya EBT pada kebutuhan domestik, tidak hanya
biomassa di daerah sekitar metode co-firing mendukung untuk kepentingan ekspor).
perkebunan dan pembangkit listrik. pembangkit listrik yang lebih 'green'
Masyarakat secara aktif memilih dan dengan emisi yang lebih rendah, bersih Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi,
memilah sampah yang masih bernilai dan turut melestarikan lingkungan. Co- maka diperlukan dukungan kebijakan
guna serta mengolahnya secara firing juga meminimalkan Pemerintah serta koordinasi lintas
mandiri. Bahkan, dapat membantu buangan/limbah, seperti limbah kayu sektoral antar Kementerian/Lembaga
untuk penciptaan tenaga kerja atau dan perkebunan, begitu juga dengan untuk mengatasi permasalahan-
mata pencaharian yang baru. permasalahan terkait pembuangannya. permasalahan sebagai berikut: peta
Pemerintah Daerah juga terbantu akan Namun, upaya pencarian suplai bahan jalan (roadmap) untuk penyediaan
adanya alternatif solusi penanganan baku dari kayu maupun sawit juga bahan baku (target kebutuhan lahan),
sampah daerah di lingkungannya harus memenuhi kaidah lingkungan, maupun pemanfaatan co-firing di PLTU
masing-masing. Namun, sampai saat karena dapat menyebabkan (kebijakan mandatori), penetapan
ini pembinaan masyarakat masih deforestasi hutan. Penanganan bahan harga jual bahan baku biomassa
bersifat bagian dari program Corporate baku biomassa yang kurang baik juga khusus untuk bahan bakar, Standar
Social Responsibility (CSR) perusahaan, dapat menimbulkan resiko kebakaran. Nasional Indonesia (SNI) untuk seluruh
bukan inisasi dari Pemerintah Kegiatan penyediaan bahan baku jenis biomassa potensial, formula FIT
Daerah/setempat. Karena itu, perlu biomassa juga turut membantu untuk khusus, dukungan kebijakan finansial
ditumbuhkan motivasi seluruh mengembangkan area hutan tanaman berupa subsidi maupun insentif khusus
manajemen dan staf di industri serta pemulihan kembali bagi produsen bahan baku, pabrik
perkebunan/industri maupun pada lahan-lahan kritis di Indonesia. Hal ini pemrosesan hingga produsen listrik,
sistem pembangkit listrik untuk dapat dapat menjadi bagian dalam Roadmap meningkatkan penelitian dan
mengimplementasikan program Konservasi Energi dan upaya pengembangan untuk keberlanjutan
dengan baik. Selain itu, kebijakan juga pasokan, kestabilan harga dan rantai
penurunan emisi GRK secara lebih
perlu didorong dengan kebijakan suplai, kajian atas dampak lingkungan
terencana.
reward-punishment, misalnya dan sosial, serta permasalahan
pengenaan tarif pembuangan atas infrastruktur, mencakup teknologi
limbah yang tinggi dan penghargaan peralatan, pabrik pengolahan dan
bagi yang dapat meminimalkan sarana atau akses dari perkebunan
pembuangan limbahnya. hingga fasilitas sistem pembangkit.
SILVIA PUSPITA
PANDEMI COVID-19 DAN PERUBAHAN IKLIM
DARI PERSPEKTIF SEKTOR ENERGI
Sembilan bulan sudah terlewati sejak kasus pertama penggunaan listrik di sektor rumah tangga.
COVID-19 terdeteksi di China. Selama itu pula, Selain perubahan konsumsi energi, pandemi juga
masyarakat dunia harus membatasi aktivitasnya untuk mempengaruhi terhadap pasar bahan bakar fosil dunia.
menahan penyebaran virus SARS-CoV-2. Pembatasan Pengaruh pandemi ini jauh lebih besar dibandingkan
kegiatan ini berimplikasi pada menurunnya konsumsi dengan pengaruh dari berbagai kejadian geopolitik yang
energi dunia sehingga mengurangi pencemaran udara pernah terjadi. Terjadi penurunan harga gas menjadi
dari sektor energi. Namun demikian, apakah pandemi ini kisaran 2$/MMBTU. Walaupun terjadi ketegangan antara
benar-benar memberikan kontribusi positif bagi Arab Saudi dan Rusia di awal tahun 2020, penurunan
lingkungan khususnya perubahan iklim? Artikel ini demand karena pandemic tetap menjadi sebab utama
memberikan gambaran tentang pengaruh pandemic jatuhnya harga minyak dunia. Tidak hanya minyak dan
terhadap perubahan iklim ditinjau dari sektor energi. gas, batubara juga mengalami pukulan berat. Turunnya
harga batubara sudah dimulai sejak terjadinya perang
Pengaruh Pandemi terhadap Sektor Energi Dunia dagang antara USA dan China di tahun 2018. Namun
Pandemi yang muncul di awal tahun 2020 telah demikian, turunnya permintaan batubara akibat
mengakibatkan pembatasan kegiatan terhadap lebih berkurangnya aktivitas industri dan pembangkit listrik
dari 50% seluruh penduduk dunia. Lebih dari 100 negara pada masa pandemi menyebabkan harga batubara
di dunia menerapkan travel restrictions sehingga jumlah jatuh ke harga terendah sejak 20162.
penerbangan sangat berkurang drastis hingga mencapai
rata-rata 71% dibandingkan penerbangan pada kondisi Pengaruh lainnya adalah terlihat pada industri Energi
normal di akhir 2019. Selain itu, transportasi darat juga Baru Terbarukan (EBT). Berbagai negara memiliki
mengalami pengurangan yang signifikan hingga ketergantungan pada China sebagai produsen solar PV.
mencapai kisaran 50%. Sektor industri juga mengalami Di sisi lain, industri manufaktur solar PV di China juga
penurunan aktivitas yang cukup besar mencapai sekitar tidak lepas dari pengaruh pandemic. Keadaan ini
35%. Hanya sektor rumah tangga yang mengalami menyebabkan terhambatnya pasokan solar PV bagi
peningkatan aktivitas sebesar 5% disebabkan proyek surya seperti di India. Selain itu, terjadi
perubahan aktivitas menjadi teleworking. penurunan daya beli masyarakat dalam memanfaatkan
EBT terutama solar panel. Di sisi lain, turunnya harga
Pembatasan kegiatan di atas menyebabkan bahan bakar fosil menjadi ancaman bagi EBT karena
menurunnya konsumsi energi. Setidaknya konsumsi harga EBT menjadi semakin kurang ekonomis
energi berkurang mencapai 50% terutama pada bulan dibandingkan harga bahan bakar fosil.
April 2020 di mana lockdown terjadi sangat masif di
seluruh dunia. Konsumsi listrik juga mengalami Pengaruh Pandemi pada Indikator Perubahan Iklim
perubahan dikarenakan beralihnya metode bekerja Menurunnya konsumsi energi terutama energi fosil
menjadi teleworking sehingga mengurangi konsumsi memberikan dampak langsung terhadap lingkungan
listrik di sektor komersial dan bertambahnya yaitu berkurangnya emisi CO2 dan gas pencemar lainnya.
Emisi CO2 pada akhir April tahun 2020 berkurang hingga
17% (17 MtCO2/d) dibandingkan dengan konsentrasi CO2
tahun 2006.

Unsplash/CC0 Public Domain


Pengaruh Pandemi pada Indikator Perubahan Iklim Pada negara berkembang yang struktur
Menurunnya konsumsi energi terutama energi fosil perekonomiannya tidak cukup kuat menghadapi badai
memberikan dampak langsung terhadap lingkungan pandemi, tentunya akan memilih kebijakan ekonomi
yaitu berkurangnya emisi CO2 dan gas pencemar lainnya. yang dapat mengurangi dampak ekonomi setidaknya
Emisi CO2 pada akhir April tahun 2020 berkurang hingga untuk jangka pendek. Bahan bakar fosil yang lebih
17% (17 MtCO2/d) dibandingkan dengan konsentrasi CO2 ekonomis akan cenderung menjadi pilihan sebagai
tahun 2006. Penurunan emisi tersebut didominasi oleh sumber energi utama dibandingkan dengan EBT.
sektor transportasi (7,5 MtCO2/d), diikuti sektor industri Meningkatnya penggunaan bahan bakar fosil sebagai
(4,3 MtCO2/d), sektor pembangkit (3,3 MtCO2/d), sektor penawar dampak ekonomi akibat pandemi tentunya
penerbangan (1,7 MtCO2/d), dan sektor public (0,9 memperburuk kualitas lingkungan yang sebelumnya
MtCO2/d). Selain itu, diperkirakan terjadi penurunan sempat membaik akibat terjadinya pembatasan
global emisi NOx dan SO2 sebesar masing-masing 30% kegiatan.
dan 20%. Seiring dengan berkurangnya konsentrasi NOx
di udara, konsentrasi gas ozon di daerah perkotaan Penutup
mengalami peningkatan, seperti yang terjadi di kota Perbaikan kualitas lingkungan akibat pandemic COVID-
Wuhan, India, dan di kota-kota besar di Eropa yang 19 bisa jadi merupakan blessing in disguise. Pembatasan
menerapkan lockdown. kegiatan selain bermanfaat untuk menahan laju
penyebaran virus SARS-CoV-2, juga dapat mengurangi
Berkenaan dengan berkurangnya polutan udara, maka laju pencemaran udara. Namun demikian, kondisi ini
diperkirakan akan memberikan kontribusi positif untuk sangat rentan untuk berubah apabila recovery dari
menahan laju penambahan temperatur dan dampak pandemi nantinya tidak disikapi secara berkelanjutan.
perubahan iklim. Apabila pembatasan kegiatan ini terus Sudah saatnya orientasi recovery dari pandemi
berlangsung hingga akhir tahun 2020, setidaknya akan mengadopsi Building Back Better (BBB) agar dapat bersiap
mampu menurunkan temperatur bumi sebesar menghadapi bencana atau krisis di masa depan dengan
0,01±0,0050C hingga tahun 2030. Proyeksi penurunan lebih baik lagi. Perlu dicermati aktivitas yang sangat
temperatur bumi ini lebih baik dibandingkan dengan
potensial dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
penurunan temperatur yang dihasilkan dari skenario
Pembatasan transportasi memberikan pengaruh
kebijakan perubahan iklim dunia. Penurunan
terbesar dalam menurunkan gas rumah kaca dan
temperatur ini dapat bertambah menjadi 0,30C hingga
polutan udara lainnya dari sektor energi. Pengaruh
tahun 2050 apabila diiringi dengan berbagai stimulus
pandemi juga telah memicu perubahan gaya hidup
yang mendukung kebijakan hijau dan pengurangan
penduduk untuk mempergunakan transportasi ramah
penggunaan bahan bakar fosil.
lingkungan, seperti sepeda dan electronic vehicles.
Turunnya konsumsi bahan bakar fosil harus dapat
Ancaman terhadap kebijakan hijau untuk mengurangi
dimanfaatkan sebagai sarana mengoptimalkan
emisi gas rumah kaca dapat muncul akibat turunnya
harga bahan bakar fosil. pemanfaatan EBT.
ARIE PUJIWATI
REFERENSI
SAATNYA BERALIH DARI LPG
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190813193414-4-91814/lpg-kompor-listrik-jargas-mana-lebih-murah
https://industri.kontan.co.id/news/dorong-penggunaan-kompor-iinduksi-pln-luncurkan-program-kampung-
listrik
https://migas.esdm.go.id/uploads/uploads/files/laporan-kinerja/200206---LAKIN-Ditjen-Migas---A4---rev-12--
FINAL-printed-n-ttd-prestasi-v2--.pdf
https://migas.esdm.go.id/uploads/LAPTAH-2019---Isi---reviewed.pdf
https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-handbook-of-energy-and-economic-statistics-of-
indonesia-2018-final-edition.pdf

EMPAT LANGKAH PERENCANAAN KOMUNIKASI STRATEGIS OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2019


Cangara, H. (2018). Perencanaan dan Strategi Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Perkasa.
Dewan Energi Nasional, S. J. (2019). Outlook Energi Indonesia 2019. Jakarta: Sekretariat Jenderal Dewan Energi
Nasional.
Ramadani, T. (2019). Peran Tagar #EnergiBerkeadilan pada Media Sosial Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral. Jurnal Administrasi Negara, 25(3), 194–210.
Ramadani, T. (2020). Strategi Komunikasi Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional pada Outlook Energi
Indonesia 2019. Jurnal Inspirasi, 11(1), 59–68.
Rodiah, S., & Yusup, P. M. (2018). Strategi Komunikasi dalam Pengembangan Desa Agro Wisata di Kabupaten
Pangandaran. Jurnal Signal Unswagati Cirebon, 6(2), 1–13.

KRITERIA BERKELANJUTAN DARI PEMANFAATAN BIOMASSA UNTUK LISTRIK MELALUI CO-FIRING DI PLTU
KESDM, 2020. Katadata Shifting Paradigm : Transition Toward Sustainable Energy Percepatan Pemanfaatan Energi
Baru Terbarukan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Emisi GRK
Brundtland, G.H., 1987. Report of the World Commission on Environment and
Development: Our Common Future. Dapat diakses pada:
https://sustainabledevelopment.un.org/content/documents/5987our-common-future.pdf
Golusin, M., et al., 2013. Sustainable energy management - a prerequisite for the realization Kyoto Protocol
S.Roni, M., et al., 2017. Biomass Co-Firing Technology with Policies, Challenges, and Opportunities: A Global Review.
Idaho National Laboratory. Dapat diakses pada: https://www.osti.gov/pages/servlets/purl/1407416

PANDEMI COVID-19 DAN PERUBAHAN IKLIM DARI PERSPEKTIF SEKTOR ENERGI


Le Quéré C, Jackson RB, Jones MW, Smith AJP, Abernethy S, Andrew RM, et al. Temporary reduction in daily
global CO2 emissions during the COVID-19 forced confinement. Nat Clim Chang [Internet]. 2020;10:647–53.
Available from: http://dx.doi.org/10.1038/s41558-020-0797-x
Hosseini SE. An outlook on the global development of renewable and sustainable energy at the time of COVID-
19. Energy Res Soc Sci [Internet]. 2020;68:101633. Available from: https://doi.org/10.1016/j.erss.2020.101633
Sovacool BK, Furszyfer Del Rio D, Griffiths S. Contextualizing the Covid-19 pandemic for a carbon-constrained
world: Insights for sustainability transitions, energy justice, and research methodology. Energy Res Soc Sci
[Internet]. 2020;68:101701. Available from: https://doi.org/10.1016/j.erss.2020.101701
Forster PM, Forster HI, Evans MJ, Gidden MJ, Jones CD, Keller CA, et al. Current and future global climate impacts
resulting from COVID-19. Nat Clim Chang. 2020;
Rosenbloom D, Markard J. A COVID-19 recovery for climate. Science (80- ). 2020;368:447.

NEWSLETTER
DEWAN ENERGI NASIONAL
Bagian Humas dan Persidangan
Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan

www.den.go.id VOLUME 3 - JUL SEPT 2020

Anda mungkin juga menyukai