Anda di halaman 1dari 9

SEMIOTIKA LOGO KOPASSUS

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pragmatik dan Semiotika Seni

Dosen: Dr. Edi Tri Sulistyo, M.Pd.

Disusun oleh :

Kusuma Dewi Aga

NIM. S051608008

PENDIDIKAN SENI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JULI 2017
LOGO/PATRA KOPASSUS
Kusuma Dewi Aga
S051608008

Program Studi S2 Pendidikan Seni


Pascasarjana UNS

ABSTRAK
Tujuan analisis ini ingin menggambarkan secara diskritif makna logo Kopassus dan
menggambarkan secara diskriptif unsur seni rupa dalam logo Kopassus. Analisis ini bersifat
kualitatif deskritif dengan menganalisis wujud bentuk logo Kopassus yang kuat, tegas dan
agung. Teknik pengumpulan data dengan analisis isi dokumen/arsip yang dicari di beberapa
artikel internet yang terkait. Tahapan analisis dilakukan secara siklus dengan mula-mula
mengumpulkan data, reduksi data, sajian data, verifikasi. Analisis ini menyimpulkan bahwa
Logo Kopassus memiliki makna pada bentuk dan warnya, serta memilliki unsur seni rupa
seperti titik, garis, bentuk, ruang, warna dan tekstur.
Kata kunci: unsur seni pada Logo Kopassus

A. Pendahuluan
Komando pasukan khusus atau lebih dikenal dengan sebutan Kopassus dengan ciri khas
Baret Merah, Pisau Komando dan loreng darah mengalir. Kopassus memiliki  prajurit yang
memilki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang metal, fisik, taktik dan tehnik untuk
melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih.
Sejarah kelahiran Komando Pasukan Khusus sebagai satuan tidak terlepas dari
rangkaian bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia, pada bulan Juli 1950, timbul
pemberontakan di Maluku oleh kelompok yang menamakan dirinya RMS (Republik Maluku
Selatan). Pimpinan Angkatan Perang RI saat itu segera mengerahkan pasukan untuk menumpas
gerombolan tersebut. Operasi ini dipimpin langsung oleh Panglima tentara teritorium III Kolonel
A.E Kawilarang, sedangkan sebagai Komandan Operasinya ditunjuk Letkol Slamet Riyadi.
Peristiwa inilah yang akhirnya mengilhami Letkol Slamet Riyadi untuk mempelopori
pembentukan suatu satuan pemukul yang dapat digerakkan secara cepat dan tepat untuk
menghadapi berbagai sasaran di medan yang bagaimanapun beratnya. Setelah gugurnya Letkol
slamet Riyadi pada salah satu pertempuran A.E Kawilarang.
Melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorial III No. 55/ Inst / PDS /52 tanggal 16
April 1952 terbentuklah KESATUAN KOMANDO TERITORIUM III yang merupakan cikal
bakal “ Korps Baret Merah ”. Sebagai Komandan pertama dipercayakan kepada Mayor
Mochamad Idjon Djanbi, mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dengan Korps Special
Troopen dan pernah bertempur dalam perang dunia II.
Dalam perjalanan selanjutnya satuan ini beberapa kali mengalami perubahan nama
diantaranya Kesatuan Komando Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1953, Resimen Pasukan
Komando Angkatan Darat) pada tahun 1952, selanjutnya pada tahun 1955 berubah menjadi
Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pada tahun 1966 satuan ini kembali
berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI AD (PUSPASSUS TNI AD), berikutnya
pada tahun 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha
(KOPASSANDHA). Pada Tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan
Khusus (KOPASSUS) sampai sekarang.

Foto : www.kopassus.mil.id
Logo atau gambar yang terdapat pada Logo/ Pataka Kopassus sama dengan emblem
yang dikenakan setiap anggota di baretnya. Mula-mula emblem dirancang oleh Letda Inf Dodo
Sukanto tahun 1955 selaku perwira Biro Pengajaran yang dibantu oleh juru gambarnya Sersan
Hasan. Logo memadukan unsur Komando (gambar pisau komando), unsur laut atau air
(digambar dalam bentuk jangkar) dan udara (gambar sepasang sayap) yang dibingkai oleh tali
komando. Pada tahun 1964, logo tersebut dirampingkan dengan menempatkan gambar pisau
komando dibagian depan, tetapi gambar dan tandanya pada prinsipnya tidak berubah. Logo
itulah yang dipergunakan sampai sekarang seperti terlihat di emblem maupun di Logo/Pataka
Kopassus.

B. Metode Penelitian
Analisis ini menggunakan metode deskritif kualitatif dengan mengurai fakta secara
analitis tentang makna logo/patra kopassus pada bentuk dan warnya, serta mengurai fakta secara
analitis tentang makna logo/patra kopassus pada unsur seni rupa seperti titik, garis, bentuk,
ruang, warna dan tekstur. Data penelitian dikumpulkan dalam bentuk arsip/ dokumen yang dicari
di beberapa artikel internet yang terkait. Tahapan analisis dilakukan secara siklus dengan mula-
mula mengumpulkan data, reduksi data, sajian data, verifikasi.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari
Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, Indonesia.
Kopassus memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak
dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus mengukuhkan
keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat.
Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII,
operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI,
Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara
Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di
Mapenduma, serta berbagai operasi militer lainnya. Dikarenakan misi dan tugas operasi yang
bersifat rahasia, mayoritas dari kegiatan tugas daripada satuan kopassus tidak akan pernah
diketahui secara menyeluruh. Contoh operasi kopassus yang pernah dilakukan dan tidak
diketahui publik seperti: Penyusupan ke pengungsi Vietnam di pulau Galang untuk membantu
pengumpulan informasi untuk di kordinasikan dengan pihak Amerika Serikat (CIA), penyusupan
perbatasan Malaysia dan Australia dan operasi patroli jarak jauh (long range recce) di
perbatasan Papua nugini.
Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya,
sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto
Berani, Benar, Berhasil.
Arah miring baret mempunyai arti tersendiri, topi baret hanya dikenakan oleh tentara
yang memiliki fungsi tempur. Di negara kita, setiap “angkatan” memiliki pasukan tempurnya,
dan warna baretnya masing-masing. Ada Baret Merah milik kopassus, baret jingga milik paskhas
AU, baret hijau milik kostrad, baret hitam milik kaveleri, dan sebagainya. Semua baret itu
dikenakan “miring” ke kanan, artinya posisi “emblem” ada di kiri pemakai, dan miring ke kanan.
1. Makna Logo/ Patra Kopassus Tribuana Chandraca Satya Dharma:
a. TRIBUANA atau Tiga Jagad:
1) Sebagai manusia hamba Tuhan yang diciptakan sebagai makhluk yang paling
sempurna maka dalam pribadinya terdiri dari tiga unsur yaitu cipta, rasa dan karsa
yang harus diaktualisasikan sebagai karya nyata.
2) Sebagai prajurit harus mampu berkiprah di tiga matra yaitu darat, laut dan udara.
b. CHANDRACA:
1) Sebagai senjata ampuh berbentuk tombak bermata tiga dan hanya digunakan pada saat
terakhir dalam pertempuran.
2) Senjata ampuh yang berbentuk kecil menggambarkan bahwa Pasukan Khusus
meletakkan kemampuan di atas jumlah dan digunakan untuk tugas-tugas yang bernilai
strategis.
c. SATYA DHARMA: 
1) Kesetiaan dan dedikasi sebagai sifat yang tidak terpisahkan dari sifat luhur prajurit yang
dijiwai Sapta Marga dan Sumpah Prajurit.

Tekstur sayap pada logo/patra kopassus  melogokan daya gerak, daya tempur
dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu,
tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat,laut
maupun udara). Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi
kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Titik melambangkan logo Kopassus sebagai satuan yang berintelektual tinggi
dan bermental baja Sandi Yudha hidup dari sumber setempat dengan memanfaatkan
potensi wilayah serta mampu melaksanakan pertempuran dengan kelompok kecil
hingga perorangan. Ruang merupakan ciri khas Kopassus yang terus menerus menmpa
diri dengan latihan-latihan.
Kehandalan prajurit Kopassus dalam mengantisifasi tugas masa depan sangat
ditentukan oleh wujud pendidikan dan latihan yang dilaksanakan  secara sistematik dan
berkesinambungan. Pusat pendidikan Latihan Pasukan Khusus atau Pusdipassus berada
di Batujajar,Bandung adalah kawah Candradimuka yang membentuk prajurit Kopassus
masa depan yang handal. Dari Pusat Pendidikan inilah dengan dukungan sarana yang
memadai dan prajurit pelatih yang menerapkan disiplin baja diharapkan lahir prajurit-
prajurit yang mahir dan handal. Ciri khas pendidikan Komando adalah para pelatih
selalu konsisten dan adil bukan berdasarkan kepangkatan peserta didik melainkan
karena semata-mata karena prestasi dan kemampuannya.
Kopassus adalah pasukan yang mampu melakukan infiltrasi dan eksfiltrasi ke
daerah lawan dengan cara yang sangat tertutup untuk melaksanakan tugas pokonya.
Prajurit Komando yang tanguh memerlukan manusia-manusia yang bersikap pantang
menyerah, tabah dan ulet, memilki disiplin yang tinggi dan kejujuran serta keikhlasan
sebagai ciri sikap Ksatria sejati. Latihan keras dalam bidang teknis kemilteran bertujuan
untuk membentuk prajurit Komando yang cakap dan terampil dalam olah yudha dan
memilki mental baja. Setelah menjalankan pendidikan Komando dan Spesialisasi dasar
para prajurit Kopassus siap untuk ditempatkan di  Grup-Grup Operasional untuk
melaksanakan penugasan sesungguhnya.
Kopassus dengan motto "Lebih Baik Pulang Nama Dari Pada gagal Dalam
Tugas" selalu memberikan pengabdian yang terbaik untuk Nusa dan Bangsa. Prajurit
Kopassu telah mengharumkan nama Bangsa Indonesia di mata Internasional dengan
berbagai prestasinya seperti pencapaian puncak gunung tertinggi di dunia Mount
Everest, memecahkan rekor Asia dalam kerjasama di udara antar canopi (CRW) dengan
formasi 17 penerjun bersusun tegak. Tantangan untuk selalu siaga mengamankan
kedauulatan Bangsa tetap menghadang, Korps Baret Merah selalu siap hari ini dan hari
esok, siang dan malam, jaya di darat laut dan udara. "Merah Baretku adalah Merah
Darahku" yang siap tumpah membasahi bumi demi tetap tegaknya Sangsaka Merah
Putih di pangkuan Ibu Pertiwi
Kopassus bertugas pokok membantu KSAD dalam membina fungsi dan
kesiapan operasional pasukan khusus serta menyelenggarakan Operasi Komando,
Operasi Sandi Yudha dan Operasi Penanggulangan Teror sesuai perintah Panglima TNI
dalam rangka mendukung Tugas Pokok TNI.

2. Penjelasan Pataka Komando Pasukan Khusus

a. Bentuk Pataka.

1) Pataka Komando Pasukan Khusus berbentuk empat persegi panjang dengan dasar
bahan  beludru merah dan berjumbai kuning emas dari benang sutera.

2) Pada bagian muka sebelah kanan dilukiskan Panji TNI AD (KARTIKA EKA PAKSI).

3) Pada bagian muka sebelah kiri dilukiskan Pataka Kopassus dengan dasar bahan beludru
hitam berbentuk empat persegi panjang dan susunan sebagai berikut.

a) Pisau Komando terhunus tegak lurus keatas.

b) Sayap.

c) Jangkar.

d) Bingkai pengikat segi delapan.

e) Tulisan “Tribuana Chandraca Satya Dharma”.

b. Mahkota Dan Tiang.

1) Mahkota berbentuk burung garuda akan terbang, berdiri pada landasan berbentuk
lingkaran, bulu sayap berjumlah 10 helai dan bulu ekor berjumlah 7 helai.
2) Dua buah lingkaran pada landasan.

3) Hiasan pada pangkal landasan berjumlah 8 buah.

4) Mahkota terbuat dari bahan logam kuning emas.

5) Tiang dibuat dari kayu jati dipelitur coklat/ sawo matang.

3. TATA WARNA.

a. Merah melogokan berani dan bersifat menyerang untuk mencapai kemenangan.

b. Kuning emas melogokan kejayaan, keagungan dan kewibawaan.

c. Hitam melogokan kekuatan yang kokoh, tangguh, pantang mundur dan ketabahan.

Dasar kain beludru : Merah, Dasar lukisan Pataka : Hitam, Pisau Komando :
Kuning emas, Sayap : Kuning emas, Jangkar : Kuning emas, Bingkai segi delapan :
Kuning emas, Tulisan “TRIBUANA CHANDRACA SATYA DHARMA”  : Kuning
emas, Jumbai : Kuning emas.

4. ARTI/ MAKNA

a. Pisau Komando terhunus tegak lurus menunjukkan tugas pokok di darat.

b. Jangkar menunjukkan tugas Komando Pasukan Khusus di laut.

c. Sayap menunjukkan tugas Komando Pasukan Khusus di udara.

d. Bingkai melogokan ikatan jiwa Korps Komando Pasukan Khusus.

D. Kesimpulan
Logo atau gambar yang terdapat pada Pataka Kopassus sama dengan emblem yang
dikenakan setiap anggota di baretnya. Mula-mula emblem dirancang oleh Letda Inf Dodo
Sukanto tahun 1955 selaku perwira Biro Pengajaran yang dibantu oleh juru gambarnya
Sersan Hasan. Logo memadukan unsur Komando (gambar pisau komando), unsur laut atau
air (digambar dalam bentuk jangkar) dan udara (gambar sepasang sayap) yang dibingkai oleh
tali komando. Pada tahun 1964, logo tersebut dirampingkan dengan menempatkan gambar
pisau komando dibagian depan, tetapi gambar dan tandanya pada prinsipnya tidak
berubah.Logo itulah yang dipergunakan sampai sekarang seperti terlihat di emblem maupun
di Pataka Kopassus.
Logo memadukan unsur Komando (gambar pisau komando), unsur laut atau air
(digambar dalam bentuk jangkar) dan udara (gambar sepasang sayap) yang dibingkai oleh tali
komando. Pada tahun 1964, logo tersebut dirampingkan dengan menempatkan gambar pisau
komando dibagian depan, tetapi gambar dan tandanya pada prinsipnya tidak berubah. Logo
itulah yang dipergunakan sampai sekarang seperti terlihat di emblem maupun di Pataka
Kopassus.

Daftar Pustaka :

Letkol Inf Robby Suryadi. Danbrig 9 Kostrad (wawancara)


Nur Cholis Muhsin (Wawancara)
Mayor Inf Hariadi Ramdhani Dandenma Brigif Raider 9 Kostrad (Wawancara)
http://www.kopassus.mil.id/ dalam http://diluarpengetahuan.blogspot.co.id/2015/06/sejarah-
berdirinya-kopassus.html

http://abdulmajidalanshori.blogspot.co.id/2015/09/pataka-komando-pasukan-khusus-
tribuana.html

Anda mungkin juga menyukai