Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Klaten 8, Mei 2018

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita tahu kalau kita mengerjakan sesuatu atau membaca sesuatu ada yang melatar
belakanginya. Begitu juga penulis dalam menyusun karya tulis ini mempunyai latar belakang
tersendiri diantaranya adalah kewajiban penulis siswa kelas 3 yang di tuntut untuk membuat
sebuah karya tulis yang bermanfaat. Penulis ingin memperluas wawasan dalam pembuatan
karya tulis ini penulis akan mengemukakan tentang sejarah “Museum Loka Jala
Crana,Planetarium,Taman Safari Prigen” Surabaya. Dan yang terakhir penulis agar
mendapatkan pengalaman yang luas akan menyusun karya tulis dengan baik.Demi
tercapainya kualitas pembelajaran yang baik, tidak hanya bisa dilakukan melalui proses
belajar mengajar di dalam kelas saja. Siswa justru akan merasa jenuh dan penasaran, terutama
terkait dengan materi yang dijelaskan oleh guru tersebut. Misalnya saja masalah Hankam,
khususnya keamanan dirgantara. Untuk itu semua kegiatan observasi, yaitu pengenalan dan
penelitian secara langsung pada objek-objek yang berhubungan dengan materi yang
disampaikan tersebut, menjadi sangat penting untuk dilaksanakan Dengan observasi, maka
siswa tidak hanya mengetahui, akan tetapi siswa juga dapat mengenal dan memahami objek
secara langsung. Karya wisata merupakan salah satu kegiatan observasi yang efektif sebagai
penunjang proses belajar mengajar di sekolah.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan memberikan sebagian kecil yang terdapat dalam
museum khusunya bagian pembinaan benda – benda
Adapun rumusan masalah tercantum di bawah ini
1. Bagaimana sejarah di dirikanya?
2. Bagaimana perkembangannya?
3. Bagaimana usaha pelestarianya?
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas, sehingga
pembaca dapat mengetahui secara garis besar isi dari karya tulis ini, yaitu sebagai berikut:
a. Sejarah berdirinya ,
b. Perkembangan.
1.3 Tujuan Penelitian
Di samping tugas dari sekolah tujuan penelitian ini mempunyai arti yaitu diantaranya:
1. Untuk mengetahui nilai budaya yang tinggi yang pernah dicapai oleh suatu wilayah
2. Untuk melatih pembuatan karya tulis berikutnya
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN, meliputi:
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN UMUM MUSEUM TNI AL LOKA JALA CRANA SURABAYA, yang
mencakup:
2.1 Sejarah Berdirinya Museum TNI-AL Loka Jala Crana
2.2 Kegiatan-Kegiatan Dalam Museum TNI-AL Loka Jala Crana
2.3 Fasilitas-Fasilitas Museum TNI-AL Loka Jala Crana
2.4 Koleksi-Koleksi Museum TNI-AL Loka Jala Crana
BAB III PENUTUP, terdiri atas:
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB II
TINJAUAN UMUM MUSEUM TNI AL LOKA JALA
CRANA SURABAYA
2.1 Sejarah Berdirinya Museum TNI-AL Loka jala Crana
Museum Loka Jala Crana terletak di Moro Rembangan di Akademi Angkatan Laut Indonesia
ke arah selatan dari Surabaya. Ini adalah Museum peralatan pertempuran Angkatan Laut
Indonesia. Juga satu koleksi planetarium dan astronavigadium. Asal usul dari Museum Loka
Jala Crana adalah berdasar pada 19 September 1969 dengan nama museum AKABRI LAUT,
baru pada 10 Juli 1973 statusnya adalah ditingkatkan menjadi musium TNI-AL. Pada 6
Oktober 1979 nama berubah untuk menjadi Museum TNI-AL Loka Jala Srana. Museum TNI-
AL Loka Jala Crana berada di Morokrembangan Surabaya di pusat Akademi TNI-AL (AAL)
(Indonesia Maritime Marine Military Academy) yang mendidik calon perwira TNI-AL
tingkat Academy dan Commando, TNI-AL Education (KODIKAL) yang mendidik kandidat
dari Tamtama, Bintara, calon perwira dari Bintara (CAPA) dan alumni perguruan tinggi serta
pendidikan lanjutan heroik. Itu kompleks adalah dikenali sebagai "Bumi Moro" Surabaya.
Museum ini mendemonstrasikan dan menyelamatkan objek bersejarah yang dimiliki serta
diterapkan oleh TNI-AL selama revolusi fisik hingga sekarang dalam bentuk jenis meriam
kapal perang, pesawat, helikopter, artileri medan, KRI Dewa Ruci monumen dan pertahanan
udara air serta benda bersejarah lain seperti meriam kapal "HRMS DE ZEVEN
PROVINSIEN". KRI DEWARUCI adalah jenis kapal layer tiang tinggi, milik TNI AL sering
melakukan angkutan laut dari kehendak baik untuk beberapa bulan dan perhentian di/dalam
kota pelabuhan di Asia, Afrika dan Eropa. KRI DEWA RUCI komandan satu ditugaskan
petugas dari Letnan kolonel dari kesatuan pelaut. Kru (ABK) adalah berjumlah 75.
Melakukan aktivitas rutin seperti praktek dari Kartika Jala Krida (KJK) untuk Kadet Akademi
Angkatan Laut (AAL) (Kadet dari Academy Maritime Military) tingkat III. Disana tersedia
bangunan planetarium untuk melihat tata surya (astronomi), Bima Sakti. Planetarium adalah
sebagai mendukung fasilitas untuk belajar kadet (taruna) telah mensupply pengetahuan ketika
mereka melakukan suatu perjalanan di laut. Situasi dari bintang bisa menentukan posisi
mereka untuk tinggal meliputi pergantian dari waktu. Bagaimana gerakan bintang pola calon
arah dan waktu.Sebagai obyek wisata pendidikan bernuansa bahari, Akademi TNI Angkatan
Laut terletak di Pantai Utara Surabaya dan berdiri di atas lahan seluas ± 52 hektar yang biasa
kita sebut dengan Kawah Biru Bumimoro. Disinilah tempat penggodokkan dari para pemuda
terbaik bangsa ini yang memilih TNI Angkatan Laut sebagai tempat pengabdian mereka
kepada nusa dan bangsanya untuk dididik dan digembleng menjadi Perwira
TNIAngkatatangguh.Pendirianmuseum berdasarkan Skep KasalNo.Skep/11106/VII/1973,

Tanggal 103.
2.2 Fasilitas-Fasilitas Museum TNI-AL Loka Jala Crana
v Fasilitas Publik :
a) Ruang pameran tetap
b) Ruang informasi
c) Tempat penjualan tiket
d) Perpustakaan
e) Toilet
f) Parkir
v Fasilitas Museum :
a) Ruang Administrasi ( Kantor )
b) Ruang Penyimpanan Koleksi
v Waktu Buka :
Hari Senin-Minggu : Pukul 08.00 s.d 14.00
2.3 Koleksi-Koleksi Museum TNI-AL Loka jala Crana
Museum ini dibagi menjadi 7 ruangan yaitu :
- Ruang Sudarsono,
- Ruang Armada,
- Ruang Senjata,
- Ruang Kapten Pahlawan Laut,
- Ruang Pimpinan,
- Ruang Dewaruci,
- Ruang Taruna
Dalam ruangan-ruangan tersebut banyak benda-benda masa lalu dan mempunyai nilai historis
yang tinggi dengan perkembangan Bangsa Indonesia. Benda-benda bersejarah tersebut antara
lain :

Ø Pataka atau Bendera Bersejarah


1.Pataka : Komando daerah maritim-2 ( kodamar-2 )
Sk. Menpang AL : No. 5030.18. Tahun 1967
Tulisan : Patah tumbuh hilang berganti
Dipakai mulai tahun : 1967
2.Pataka : Komando daerah maritim-4 ( kodamar-4 )
Sk. Menpangal : No. 5030.30.18. Tahun 1967
Tulisan : Jala Viveka Jaya
Dipakai mulai tahun : 1966
3. Pataka : Komando daerah maritim-5 ( kodamar-5 )
Sk. Menpangal : No. 5030.30.18. Tahun 1967
Tulisan : Bahari Jaya Wohana Wangga
Arti tulisan : Keju spaah di laut sebagai sarana untuk mencapai tujuan
Dipakai mulai tanggal : 29 Juli 1967
4.Pataka : Daerah angkatan laut-8
Tulisan : Jala Kartika Sakti
Arti tulisan : Seluas samudra, setinggi bintang loyalitas kita dalam mendarma bakti diri
Tahun : 1967
5.Pataka : Komando daerah maritime-6 ( kodamar-6 )
Sk. Menpangal : No. 5030.18. Tahun 1967
Tulisan : Toma Kopa Mena
Arti Tulisan : Maju terus dengan semangat menendang segala rintangan
Dipakai mulai tahun : 1967
6.Pataka : Komando Armada Samora ( KOARSAM )
Sk. Menpangal : No. 5030.41. Tahun 1966
Tulisan : Vira Bajra Jala Paksa
Arti tulisan : Secepat kilat menuju sasaran yang harus dihancurkan
Dipakai mulai tanggal : 7 Desember 1966
7.Pataka : Komando Armada
Tulisan : Ghora Viramadya Jala
Dipakai mulai tahun : 1967
8.Pataka : Panji TNI-AL
Tulisan : Jales Veva Jaya Mahe
Arti : Justru di laut kita jaya
Dipakai mulain tahun : 1949
9.Pataka : Komando Armada Nusantara ( KORTAR )
Sk. Menpangal : No. 5030. 40. Tahun 1966]
Arti tulisan : Menguasai 7 lautan
10. Pataka : Armada Republik Indonesia
Tulisan : Ghora Vira Madya Jala
Dipakai mulai tahun : 1949
11.Pataka : A.L.R.I Devisi IV Kalimantan
Tulisan : Tunting sampai kaputing
Dipakai mulai Tahun : 1946
12.Pataka : Komando kawasan maritim Tengah
Tulisan : Ketetapan dan Kekuatan
Dipakai tahun : 1949

BAB III
TINJAUAN UMUM PLANETARIUM LOKA JALA
CRANA SURABAYA

Planetarium adalah sebagai mendukung fasilitas untuk belajar kadet (taruna), telah
mensupply pengetahuan ketika mereka melakukan suatu perjalanan di laut. Situasi dari
bintang bisa menentukan posisi mereka untuk tinggal meliputi pergantian dari waktu.
Bagaimana gerakan bintang, pola calon arah dan waktu.Pada jam 10.00WIB, kami sudah
berada di Pura Agung Jagat Karana untuk berkumpul sebelum berangkat. Dan sudah seperti
perkiraan kami sebelumnya, tak sedikit Para punggawa SAC yang ketiduran setelah
sebelumnya melakukan pengamatan Hujan Meteor & Okultasi Jupiter di Kenpark. Namun,
beberapa masih menyempatkan untuk dapat mengikuti kunjungan ini. Kunjungan kali ini
lebih berwarna karena beberapa Anggota SAC ada yang mengajak keluarganya untuk turut
serta mengenalkan pendidikan Astronomi dengan mengikuti kunjungan ke Planetarium Loka
Jala Crana ini.Tepat pukul 10.10WIB, kami pun berangkat bersama menuju Museum Loka
Jala Crana yang bertempat di Komplek Akademi Angkatan Laut Bumi Moro Surabaya. Di
Bumi Moro ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan ditaati , tidak boleh membuang
sampah sembarangan, dilarang membuat suasana gaduh, menjaga ketertiban itu yang
diutamakan, kenapa hal ini tidak boleh dibiarkan ? karena tempat ini adalah markas besar
TNI-AL, Penjagaan yang ketat dan imej kedisiplinan membuat kompleks ini jarang menjadi
pilihan berpariwisata. Namun itu tak mempengaruhi semangat punggawa SAC untuk
berkkunjung ke tempat ini.Setelah beberapa menit perjalanan, kami pun sampai di tempat
tujuan, dan ternyata di sana juga sudah ada beberapa punggawa SAC yang langsung
berangkat kesana dari rumah. Disana kami langsung disambut dengan ramah oleh petugas
yang berjaga. Untuk pendahuluan, kami diajak melihat-lihat koleksi museum, yang
merupakan benda benda bekas perang jaman penjajahan. Ada banyak peralatan khas anak
bangsa untuk melindungi diri dari kekejaman penjajah. Baju anti peluru yang sudah
compang-camping hingga senjata dalam bentuk unik, Baju seragam, sepeda motor yang
digunakan para pahlawan juga masih utuh dalam koleksi.

Setelah berkeliling di beberapa ruangan, tiba saatnya Laskar Teropong untuk memasuki
Ruang Planetarium. Dimana kita bisa melihat perwujudan kehidupan langit pada malam hari.
Bagaimana wujud kedua belas rasi bintang seperti Scorpio, tampilan gugusan bintang Bima
Sakti, bintang Kejora serta lain sebagainya. Bagaimana pola pergerakan bintang menandakan
arah dan waktu, dapat dilihat dan dipelajari di situ. Semua fenomena alam di langit itu itu
dipotret dan disajikan melalui sebuah proyektor. Area ruang Planetarium berbentuk cungkup,
berdiameter kurang lebih 20 meter, sebelum memasuki tempat ini, pengunjung harus
melepaskan alas kaki, guna menjaga kebersihan tempat Planetarium.Dengan dipandu oleh
seorang TNI, kami diajak melihat rasi rasi bintang di langit pada waktu malam hari. Memang
tidak nyata dan hanya dijalankan oleh sebuat proyektor planetarium, tapi rasanya hampir
nyata melihat langsung bintang di malam hari.Setelah kurang lebih 15menit berada dalam
Planetarium, pertunjukan pun selesai, beberapa punggawa SAC pun tak sungkan untuk
mengajukan pertanyaan terkait materi yang sebelumnya telah disampaikan di dalam
Planetarium.Setelah itu kami pun tak melewatkan kesempatan untuk berfoto bersama dengan
latar belakang mesin proyektor Planetarium. Kunjungan pun dilanjutkan ke beberapa ruangan
lagi yang tak kalah mengasyikkan. Ada ruangan KRI Dewaruci, Ruang Senjata, dan masih
banyak lagi. Hingga tak terasa 2jam lebih waktu kami lewatkan untuk mengeksplorasi
museum Loka Jala Crana.Setelah berkeliling melihat beberapa koleksi yang ada di Museum,
dan tentunya mendengar penjelasan panjang lebar awal kisah panjang sejarah perang
kemerdekaan, dipenghujung kunjungan, Laskar Teropong tak melewatkan waktu untuk
sekedar berfoto dengan koleksi museum. Lalu kami pun segera menutup kunjungan siang itu
dengan sedikit sharing dan merencanakan kegiatan selanjutnya.
BAB IV
TINJAUAN UMUM TAMAN SAFARI PRIGEN II
SURABAYA
TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH :
AZ-ZAHRA ANASTASIA (9)

SMP N 2 WONOSARI
TAHUN PELARAJAN 2017/1018

Anda mungkin juga menyukai