Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH HARGA, PROMOSI, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN

PENGGUNAAN APLIKASI GRAB-FOOD INDONESIA


(Studi pada Mahasiswa Universitas Brawijaya Kota Malang yang Menggunakan Aplikasi
Grab-Food)

Peneliti:
Kaesar Fallesy Abderahman
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
kaesarfallesy@student.ub.ac.id

Dosen Pembimbing:
Rila Anggraeni, SE., M.M.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, promosi, dan citra merek
terhadap keputusan penggunaan aplikasi Grab-Food Indonesia dan studi ini dilakukan pada
mahasiswa Universitas Brawijaya Kota Malang yang menggunakan aplikasi Grab-Food. Jenis
penelitian ini merupakan explanatory research yang menjelaskan hubungan kausal antara
variabel-variabel melalui pengujian hipotesis dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian yang
berlokasi di Universitas Brawijaya ini menggunakan sampel sebanyak 180 sampel mahasiswa
Universitas Brawijaya yang berusia minimal 18 tahun, dan pernah menggunakan layanan
aplikasi Grab-Food minimal dua kali. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan non-probability sampling dengan metode purposive sampling agar memperoleh
sampel yang memenuhi kriteria. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang diukur dengan skala Likert. Uji instrumen penelitian ini menggunakan uji
validitas dan reliabilitas dengan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Analisis data dilakukan
menggunakan Statistical Package for the Social Sciences 21 (SPSS 21). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa harga, promosi, dan citra merek secara parsial dan simultan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa Universitas Brawijaya Kota Malang
untuk menggunakan aplikasi Grab-Food Indonesia.

Kata Kunci: Harga, Promosi, Citra Merek, Keputusan Pembelian.

ABSTRACT
This study’s objective is to identify the effect of price, promotion, and brand image on
decision to use Grab-Food Indonesia Application and this study was conducted on Brawijaya
University students who used the Grab-Food application. The type of this research is an
explanatory research that explains the causal relationship between variables through hypothesis
testing with quantitative approaches. The research which is located in Brawijaya University
using 180 samples from Brawijaya University students who are at least 18 years old, and have
used Grab-Food application services at least twice. The sampling technique in this study uses
non-probability sampling with a purposive sampling method in order to obtain samples that
according the criteria. Data collection methods in this research used a questionnaire which was
measured with likert scale. This research instrument test uses the validity and reliability test by
testing the hypothesis using the t test. Data analysis was performed with Statistical Package for
the Social Sciences 21 (SPSS 21). The results showed that price, promotion, amd brand image
partially and simultaneously had a positive and significant effect on the decision of Brawijaya
University students to use the Grab-Food Indonesia application.

Keywords: Price, Promotion, Brand Image, Purchase Decision


LATAR BELAKANG restoran dan kafe di Kota Malang. Namun
Kota Malang adalah salah satu kota pada akhir 2017, jumlahnya sudah
yang mengalami pertumbuhan penduduk menembus 1.000 lokasi. Artinya hanya
yang meningkat setiap tahunnya dalam enam bulan, sudah berdiri 200
berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik restoran dan kafe baru. Salah satu faktor
Kota Malang. Salah satu penyebab yang membuat restoran dan kafe prospektif
meningkatnya jumlah pertumbuhan yaitu karena populasi warga dan mahasiswa
penduduk di Kota Malang dikarenakan yang cukup banyak. (radarmalang, 2017)
banyaknya jumlah mahasiswa yang
Meningkatnya pertumbuhan jumlah
berkuliah di Kota Malang dengan rata-rata
bisnis kuliner di Kota Malang membuat
peningkatan sekitar 5-10% setiap tahunnya.
para pemilik bisnis kuliner terus melakukan
Universitas Brawijaya merupakan salah
inovasi dalam bisnisnya agar mampu
satu universitas favorit yang mengalami
menghadapi persaingan yang semakin
peningkatan jumlah pertumbuhan
ketat. Menurut Wijaya (2018), salah satu
mahasiswa terbanyak setiap tahunnya
inovasi yang harus diberikan oleh para
dengan kuota penerimaan calon mahasiswa
pelaku usaha industri makanan adalah
baru 2019 sebanyak 13.215 orang, angka
kemudahan dalam pengiriman dan
tersebut naik dari tahun sebelumnya dengan
penyajian makanan kepada konsumen,
kuota penerimaan hanya sebesar 12.500
salah satu solusinya yaitu layanan food
calon mahassiwa baru. (suryamalang,
delivery yang semakin diminati.
2019)
Perusahaan yang bergerak di bidang model
Meningkatnya pertumbuhan bisnis ini biasanya menjalin kerjasama
mahasiswa memberikan dampak pada dengan berbagai restoran agar dapat
aktivitas perekonomian di Kota Malang, memesan makanan melalui situs aplikasi
salah satunya yaitu pertumbuhan bisnis mereka, kemudian makanan yang sudah
kuliner. Bisnis kuliner di Kota Malang terus dipesan akan diantarkan dengan jasa
mengalami pertumbuhan di tahun 2017, pengiriman menggunakan kurir. Layanan
restoran dan kafe masih menjadi bisnis ini semakin disukai oleh masyarakat karena
yang menjanjikan. Ketua Apkrindo Kota tidak perlu repot lagi untuk mendatangi
Malang Indra Setiyadi mengungkapkan lokasi dan mengantri, masyarakat hanya
dalam setahun, pertumbuhan restoran dan tinggal menunggu di rumah dan makanan
kafe di Kota Malang cukup pesat. Pada pun sampai di rumah. (Maastricht, 2018)
pertengahan tahun 2017, tercatat ada 800
Salah satu layanan food delivery Kenaikan persentase pangsa pasar
yang terkemuka yaitu aplikasi Grab-Food Grab-Food terrsebut selain karena
yang berdiri pada tahun 2016. Selain Grab- gencarnya promo yang diberikan kepada
Food, Go-Food juga menjadi salah satu para konsumen hingga mencapai 70%,
platform pesaing layanan pesan antar Grab juga memberikan beberapa value
makanan yang terkemuka di Indonesia. seperti sistem pesan-antar terintegrasi
Hasil survei menunjukkan, bahwa Go-Food Grab-Food yang ditujukan untuk
memimpin pasar. Sebanyak 35% responden meningkatkan pengalaman, baik bagi
mengatakan bahwa mereka menggunakan pelanggan, mitra pengemudi, maupun mitra
Go-Food, sedangkan 27% responden merchant. Selain itu, Grab meluncurkan
lainnya mengatakan bahwa mereka fitur inovatif berupa langganan paket hemat
menggunakan Grab-Food (gadgetsquad.id, dengan harga tetap yang akan diperpanjang
2019). Namun, menurut Rizki secara otomatis di setiap siklus penagihan.
Kramadibrata selaku Presiden Direktur Paket berlangganan ini terbagi menjadi tiga
Grab Indonesia pada tanggal 20 september paket, yaitu Paket 75.000, Paket 125.000,
2019, mengklaim bahwa layanan Grab- dan Paket 250.000 yang berlaku untuk
Food akan menguasai 50% pangsa pasar sebulan setelah pelanggan membeli paket.
platform layanan pesan-antar makanan di Untuk menjaga kualitas makanan, Grab-
Indonesia. Angka tersebut naik sekitar 15% Food telah memperkenalkan Tas Grab-
sejak satu tahun yang lalu dan akan segera Food bagi mitra pengemudi, yang
menjadi platform pesan-antar makanan dilengkapi lapisan luar anti-air dan lapisan
terbesar di Indonesia pada akhir kuartal ini. dalam termal untuk menjaga suhu
Penyataan tersebut juga diperkuat oleh makanan. (SWA, 2019).
penelitian pasar yang dilakukan lembaga
Melihat beragam value yang
survei Kantar. Hasilnya, sebanyak 57%
ditawarkan oleh layanan Grab-Food,
orang Indonesia lebih sering menggunakan
memberikan banyak pertimbangan bagi
Grab-Food, diikuti olehg merek pesaing
para konsumen dalam pengambilan
lainnya sebanya 42%. Pertumbuhan pesat
keputusan untuk menggunakan aplikasi
Grab-Food juga didukung oleh
tersebut, khususnya bagi para mahasiswa di
pertumbuhan pesat dari kota-kota besar di
Kota Malang yang memiliki pendapatan
luar Jakarta seperti Surabaya, Medan,
rata-rata 2 juta rupiah per bulan (Kompas,
Malang, dan Bandung. (Republika, 2019)
2011), sehingga mereka akan
mempertimbangkan keputusan pembelian
melalui pencarian alternatif produk yang 1. Peranan alokasi dari harga
sesuai dengan kebutuhan dan pendapatan Fungsi harga dalam membantu para
rata-rata mereka. Menurut Kotler dan pembeli untuk memutuskan cara
Armstrong (2014), keputusan pembelian memperoleh manfaat tertinggi yang
merupakan kegiatan individu yang secara diharapkan berdasarkan daya
langsung terlibat dalam pengambilan belinya. Pembeli membandingkan
keputusan untuk melakukan pembelian harga dari berbagai alternatif yang
terhadap produk yang ditawarkan oleh tersedia, Kemudian memutuskan
penjual. Keputusan pembelian merupakan alokasi dana yang dikehendaki.
suatu hal yang sangat penting untuk Yang pada akhirnya konsumen
diperhatikan karena merupakan hal yang mengetahui seberapa besar dana
digunakan oleh perusahaan untuk yang harus dikeluarkan.
menciptakan strategi pemasaran yang akan 2. Peranan informasi dari harga
dilakukan. (Sumarwan, 2011) Menentukan keputusan pembelian
berdasarkan informasi tentang
Salah satu cara yang dapat
harga sangat dibutuhkan dimana
digunakan oleh aplikasi Grab-Food untuk
informasi ini akan diperhatikan,
mempengaruhi keputusan pembelian yaitu
dipahami, dan makna yang
menggunakan variabel harga, dimana harga
dihasilkan dari informasi harga ini
yang dimaksud adalah harga yang
dapat mempengaruhi perilaku
ditanggung oleh konsumen secara
konsumen. Sehingga terciptanya
keseluruhan. Harga adalah jumlah dari
keputusan pembelian konsumen
semua nilai yang diberikan pelanggan
terhadap suatu barang atau jasa.
untuk mendapatkan manfaat memiliki
produk atau layanan. Secara historis, harga Faktor selanjutnya yang dapat

telah menjadi faktor utama yang digunakan untuk mempengatuhi keputusan

mempengaruhi keputusan pembelian dan pembelian dapat bersumber dari promosi.

tetap menjadi salah satu elemen terpenting Promosi adalah suatu bentuk komunikasi

yang menentukan pangsa pasar, serta pemasaran yang bermaksud menyebarkan

profitabilitas perusahaan (Kotler dan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan

Armstrong, 2014). Menurut Tjiptono mengingatkan pasar sasaran atas

(2015) harga memiliki dua peranan utama perusahaan dan produknya agar bersedia

dalam proses pengambilan keputusan menerima, membeli dan loyal pada produk

pembelian para konsumen yaitu: yang ditawarkan perusahaan yang


bersangkutan (Tjiptono, 2014). Terdapat dibentuk dari informasi dan pengalaman
beberapa alasan mengapa variabel promosi masa lalu terhadap merek itu (Setiadi,
perlu menjadi perhatian bagi aplikasi Grab- 2013). Terdapat beberapa alasan mengapa
Food dalam mempengaruhi keputusan variabel citra merek dapat berperan bagi
pembelian konsumen, yaitu: aplikasi Grab-Food dalam mempengaruhi
1. Salah satu dari tujuan promosi yaitu keputusan pembelian, yaitu:
mempengaruhi konsumen agar 1. Citra positif pada merek diyakini
mereka dapat menjadi kenal akan akan meningkatkan kemungkinan
produk yang ditawarkan oleh produk untuk dipilih dan
perusahaan kepada mereka dan mengurangi kerentanan terhadap
kemudian mereka menjadi senang kekuatan-kekuatan kompetitif,
lalu membeli produk tersebut. karena sebuah merek yang memiliki
(Gitosudarmo, 2008) citra positif akan memudahkan
2. Selain pengenalan, promosi juga konsumen dalam mengevaluasi
mempengaruhi konsumen aktual produk dan dapat meningkatkan
maupun konsumen potensial agar kepercayaan diri pelanggan atas
mereka mau melakukan pembelian merek yang dipilih sehingga
terhadap produk yang ditawarkan membuat pelanggan merasa lebih
saat ini atau dimasa yang akan puas dengan merek yang dipilihnya.
datang. (Sistaningrum, 2002) (Hasan, 2013)
3. Promosi juga berperan sebagai 2. Konsumen yang memiliki citra yang
media informasi pada konsumen positif terhadap suatu merek, akan
potensial mengenai produk yang lebih memungkinkan untuk
ditawarkan, dimana konsumen bisa melakukan pembelian (Setiadi,
membeli dan berapa harga yang 2013).
ditetapkan. (Kismono, 2011) 3. Citra merek dari suatu produk yang
baik akan mendorong para calon
Selain faktor harga dan promosi,
pembeli untuk membeli produk
salah satu faktor yang juga dapat digunakan
tersebut daripada membeli produk
oleh aplikasi Grab-Food untuk
yang sama dengan merek lain.
mempengaruhi keputusan pembelian yaitu
(Tjiptono, 2015).
dapat dilihat dari citra merek. Citra merek
(Brand Image) merupakan representasi dari Berdasarkan penjabaran dari latar
keseluruhan persepsi terhadap merek dan belakang diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang keputusan Namun, dalam beberapa dekade terakhir,
pembelian dengan judul “Pengaruh Harga, faktor-faktor non-harga semakin penting.
Promosi dan Citra Merek terhadap Meski begitu, harga tetap menjadi salah
Keputusan Penggunaan Aplikasi Grab- satu elemen terpenting yang menentukan
Food Indonesia” Studi penelitian ini akan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan
dilakukan kepada mahasiswa Universitas (Kotler dan Armstrong, 2014).
Brawijaya yang menggunakan aplikasi
Promosi
Grab-Food.
Menurut Tjiptono (2014), promosi
LANDASAN TEORI adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran
yang bermaksud menyebarkan informasi,
Harga
mempengaruhi atau membujuk, dan
Menurut Kotler dan Armstrong
mengingatkan pasar sasaran atas
(2014), harga adalah jumlah dari semua
perusahaan dan produknya agar bersedia
nilai yang diberikan pelanggan untuk
menerima, membeli dan loyal pada produk
mendapatkan manfaat memiliki produk
yang ditawarkan perusahaan yang
atau layanan. Sedangkan menrut Daryanto
bersangkutan. Sedangkan menurut Swastha
(2013) mendefinisikan harga adalah jumlah
(2012), promosi dipandang sebagai arus
uang yang ditagihkan untuk suatu produk
informasi atau persuasi satu arah yang
atau sejumlah nilai yang dipertukarkan
dibuat untuk mempengaruhi seseorang atau
konsumen untuk manfaat memiliki atau
organisasi kepada tindakan yang
menggunakan produk.
menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Harga meliputi harga produk itu


Aktivitas promosi merupakan usaha
sendiri, harga produk dilihat dari
pemasaran yang memberikan berbagai
kualitasnya dan harga produk dibandingkan
upaya intensif jangka pendek untuk
dengan pesaing. Apakah sudah sesuai atau
mendorong keinginan mencoba atau
tidak dengan produk yang diperoleh oleh
membeli suatu produk atau jasa (Kotler,
konsumen dilihat dari ketiga kategori
2008). Seluruh kegiatan promosi bertujuan
tersebut baik dilihat dari kualitasnya
untuk mempengaruhi perilaku pembelian,
maupun dilihat dari kesesuaian dengan
tetapi tujuan promosi yang utama adalah
produk yang digabungkan tersebut
memberitahukan, membujuk dan
(Sumarni dan Soeprihanto, 2010). Secara
mengingatkan. Dalam penelitian Kopalle
historis, harga telah menjadi faktor utama
dan Lehman (1995) tentang pengaruh
yang mempengaruhi keputusan pembelian.
promosi terhadap kesuksesan produk baru, menentukan langkah yang tepat untuk
dinyatakan bahwa pengaruh promosi dapat mengantisipasinya (Tjiptono, 2015).
menarik minat beli konsumen dan
Keputusan Pembelian
pembelian ulang dari konsumen.
Menurut Kotler dan Armstrong
Citra Merek (2014), keputusan pembelian merupakan
Menurut Setiadi (2013), citra merek kegiatan individu yang secara langsung
merupakan representasi dari keseluruhan terlibat dalam pengambilan keputusan
persepsi terhadap merek dan dibentuk dari untuk melakukan pembelian terhadap
informasi dan pengalaman masa lalu produk yang ditawarkan oleh penjual.
terhadap merek itu. Sedangkan, menurut Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2008)
Kotler dan Armstrong (2014) citra merek mempunyai definisi lain tentang
adalah sekumpulan keyakinan terhadap pengambilan keputusan. Proses
suatu merek tertentu. pengambilan keputusan mempunyai tiga
tahap yang berbeda, tetapi memiliki
Menurut Hasan (2013), citra positif
hubungan. Terdapat tahap masukan (input),
pada merek diyakini akan meningkatkan
tahap proses dan tahap keluaran (output).
kemungkinan produk untuk dipilih dan
mengurangi kerentanan terhadap kekuatan- Tahap masukan mempengaruhi
kekuatan kompetitif, karena sebuah merek pengenalan konsumen terhadap kebutuhan
yang memiliki citra positif akan atas produk dan terdiri dari dua sumber
memudahkan konsumen dalam utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan
mengevaluasi produk dan dapat dan pengaruh sosio budaya. Usaha
meningkatkan kepercayaan diri pelanggan pemasaran perusahaan terdiri dari produk,
atas merek yang dipilih sehingga membuat harga, promosi dan tempat (bauran
pelanggan merasa lebih puas dengan merek pemasaran). Pengaruh sosio budaya terletak
yang dipilihnya. Jadi citra merek dari suatu pada lingkungan eksternal konsumen, yaitu
produk yang baik akan mendorong para keluarga, teman-teman, tetangga, sumber
calon pembeli untuk membeli produk informal dan non-komersial lain, kelas
tersebut daripada membeli produk yang sosial serta keanggotaan budaya dan sub-
sama dengan merek lain. Karena itu penting budaya. Tahap proses mempunyai fokus
bagi perusahaan untuk memperhatikan kepada cara konsumen mengambil
perilaku pembelian mereka guna keputusan. Berbagai faktor psikologis yang
melekat kepada sikap individu (motivasi,
persepsi, pengetahuan, kepribadian dan kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2016).
sikap) mempengaruhi cara masukan dari Berikut adalah model serta hipotesis yang
luar pada tahap masukan mempengaruhi diajukan dalam penelitian:
pengenalan konsumen terhadap kebutuhan, H1: Harga berpengaruh signifikan
pencarian informasi sebelum pembelian terhadap keputusan pembelian
dan evaluasi terhadap berbagai alternatif.
H2: Promosi berpengaruh signifikan
Pengalaman yang diperoleh melalui
terhadap keputusan pembelian
evaluasi alternatif pada gilirannya akan
mempengaruhi sifat psikologis konsumen H3: Citra merek berpengaruh terhadap
yang ada. Tahap keluaran dalam model keputusan pembelian.
pengambilan keputusan konsumen terdiri
dari dua macam kegiatan setelah H4: Harga, promosi, dan citra merek

pengambilan keputusan yang berhubungan berpengaruh terhadap keputusan

erat, yaitu perilaku membeli dan evaluasi pembelian.

setelah membeli. Apabila konsumen


METODE PENELITIAN
merasa puas setelah memberi produk,
terdapat konsumen akan membeli produk Jenis Penelitian
yang sama dan memungkinkan konsumen Jenis penelitian dalam penelitian ini
tersebut menjadi loyal terhadap suatu adalah penelitian explanatory (penjelasan)
produk. dengan pendekatan kuantitatif. Explanatory
research merupakan penelitian yang
Hipotesis Penelitian
menjelaskan hubungan kausal antara
Hipotesis merupakan jawaban
variabel – variabel melalui pengujian
sementara terhadap rumusan masalah
hipotesis (Hermawan, 2009). Hal ini
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah
diperkuat dengan penjelasan menurut
penelitian biasanya disusun dalam bentuk
Sugiyono (2016) bahwa jenis penelitian
eksplanatori merupakan penelitian yang
bermaksud menjelaskan variabel – variabel
yang diteliti serta hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain.

Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat
dimana penelitian berlangsung dan
dilakukan oleh peneliti dalam rangka 1. Apabila pendugaan parameter
mengumpulkan data yang dibutuhkan menggunakan metode kemungkinan
sebagai penguat bukti nyata dalam maksimum (maximum likehood
penulisan. Adapun lokasi penelitian ini estimation), besar sampel yang
dilakukan di Universitas Brawijaya Kota disarankan adalah antara 100 hingga
Malang, Jawa Timur. 200, dengan minimum sampel 50.
2. Variabel manifest (indikator) yang
Populasi dan Sampel
ada pada penelitian dapat dikalikan
Populasi adalah wilayah
sebanyak 5 hingga 10 kali dari
generalisasi yang terdiri atas obyek atau
keseluruhan variabel.
subyek yang mempunyai kualitas dan
3. Jumlah parameter yang ada dalam
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
model didapatkan dari perkalian
peneliti untuk dipelajari dan kemudian
indikator tersebut.
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).
Pada penelitian ini, menggunakan 18
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
indikator, sehingga jumlah indikator
mahasiswa Universitas Brawijaya Kota
tersebut dikali 10 dan jumlah sampel
Malang, Jawa Timur.
diperoleh sebesar 18 x 10 = 180 responden.

Sedangkan sampel merupakan


bagian dari jumlah dan karakteristik yang Metode yang digunakan dalam

dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun penelitian ini yaitu purposive sampling,

teknik pengambilan sampel pada penelitian yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan

ini menggunakan teknik Non-probability pertimbangan tertentu. Tujuan dari

Sampling (populasi tidak diketahui), yaitu purposive sampling adalah untuk

teknik pengambilan sampel yang tidak memperoleh sampel yang dapat memenuhi

memberi peluang atau kesempatan yang kriteria yang telah ditentukan (Cozby,

sama untuk dipilih menjadi sampel 2009). Kriteria yang digunakan dalam

(Sugiyono, 2016). pengambilan sampel sejumlah 180


responden dalam penelitian ini adalah
Pada penelitian ini, metode yang sebagai berikut:
digunakan dalam menentukan jumlah 1. Usia minimal 18 tahun, karena di
sampel mengacu pada rumus yang usia tersebut, diharapkan calon
dikemukakan oleh Solimun (2002), responden sudah mencapai transisi
beberapa pedoman yang digunakan yaiu perkembangan yang lebih baik
sebagai berikut: sehingga dianggap telah mampu
mengambil keputusan dan beberapa kali untuk mengukur objek yang
memahami pertanyaan dari sama, maka akan menghasilkan data yang
kuisioner (Hurlock, 2011) sama dengan tingkat Alpha Cronbach’s
2. Melakukan minimal dua kali dalam lebih dari 0,60. (Ghozali, 2013). Dalam
menggunakan layanan pada aplikasi penelitian ini, pengujian reliabilitas
Grab-Food, dimana calon dilakukan dengan menggunakan software
responden sudah dianggap paham SPSS 21 berdasarkan skala Alpha
dan memiliki wawasan, serta Cronbach’s 0 sampai 1.
pengalaman terhadap produk
Uji Normalitas
tersebut.
Uji normalitas bertujuan untuk
Uji Validitas menguji apakah dalam sebuah model
Uji validitas digunakan untuk regresi, variabel dependen, variabel
mengukur sah atau valid tidaknya suatu independen, atau keduanya mempunyai
kuesioner (Ghozali, 2013). Suatu kuesioner distribusi normal atau tidak. Model regresi
dikatakan valid jika pertanyaan dan yang baik adalah berdistribusi normal atau
kuesioner mampu untuk mengungkap mendekati normal. Data dapat dikatakan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner mengikuti distribusi normal dilihat dari
tersebut. Jika r-hitung > r-tabel, dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari
taraf signifikansi di bawah 0,05, maka grafik (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan
instrumen dinyatakan valid dan sebaliknya keputusan adalah sebagai berikut:
jika r-hitung < r-tabel dengan taraf 1. Jika data menyebar disekitar garis
signifikansi di atas 0,05, maka instrumen diagonal dan mengikuti arah garis
dinyatakan tidak valid. Pengujian diagonal, maka model regresi
instrumen validitas pada penelitian ini memenuhi normalitas.
menggunakan software SPSS versi 21. 2. Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal, maka model regresi tidak
Uji Reliabilitas
memenuhi normalitas.
Menurut Arikunto (2010) uji
reliabilitas yaitu sebuah instrumen Uji Multikolinieritas
dikatakan baik, apabila instrumen tersebut Uji multikolinieritas digunakan
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai sebagai alat untuk mengetahui apakah
pengumpul data. Reliabilitas instrumen dalam model ditemukan ada atau tidaknya
yaitu suatu instrumen yang bila digunakan korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi
korelasi maka digunakan problem heteroskedastisitas. Jika titik-titik
multikolinierita. Model regresi yang baik menyebar di atas dan di bawah angka 0
seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara pada sumbu Y tanpa membentuk pola
variabel independen. Jika terbukti ada tertentu maka tidak terjadi
multikolinieritas, sebaiknya salah satu heteroskedastisitas.
independen yang ada dikeluarkan dari
Uji Regresi Linier Berganda
model, lalu pembuatan model regresi
Analisis regresi linier berganda
diulang kembali (Santoso, 2012).
bermaksud meramalkan bagaimana
Menurut Gujarati (2013) untuk keadaan (naik turunnya) variabel dependen
Untuk mendeteksi ada tidaknya (kriterium), bila dua atau lebih variabel
multikolinieritas dapat dilihat dari besaran independen sebagai faktor prediator
Variance Inflation Factor (VIF) dan dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)
Tolerance. Pedoman suatu model regresi (Sekaran, 2011).
yang bebas multikolinieritas adalah
Analisis regresi berganda akan
mempunyai angka tolerance mendekati 1.
dilakukan bila jumlah variabel
Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah
independennya minimal 2 dikarenakan
10, maka tidak terjadi gejala
analisis regresi linier berganda melihat
multikolinieritas.
hubungan secara linear antara dua atau
Uji Heteroskedastisitas lebih variabel independen (X1, X2,....Xn)
Menurut Ghozali (2013), uji dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
heteroskedastisitas bertujuan untuk untuk mengetahui arah hubungan antara
mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen dengan variabel
terjadi ketidaksamaan varian dari suatu dependen apakah masing-masing variabel
residual pengamatan ke pengamatan yang independen berhubungan positif atau
lain. Salah satu cara untuk mendekati negatif dan untuk memprediksi nilai dari
heteroskedastisitas adalah dengan melihat variabel dependen apabila nilai variabel
grafik scatter plot antara nilai prediksi independen mengalami kenaikan atau
variabel terikat (ZPRED) dengan penurunan, serta data yang digunakan
residualnya (SRESID) dan jika ada titik- biasanya berskala interval atau rasio.
titik membentuk pola tertentu yang teratur
seperti bergelombang, melebar, kemudian
menyempit maka telah terjadi
Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji model dalam menerangkan variasi variabel
t) dependen. Nilai koefisien determinasi
Uji ini digunakan untuk mengetahui adalah antara nol dan satu. Nilai 𝑅2 yang
apakah dalam model regresi variabel kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen (X1, X2,.....Xn) secara parsial independen dalam menjelaskan variasi
berpengaruh signifikan terhadap variabel variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
dependen (Y). Adapun kaidah keputusan mendekati satu berarti variabel-variabel
dalam mengetahui signifikansinya yaitu independen memberikan hampir semua
jika thitung > ttabel atau sig < 0,05, maka H0 informasi yang dibutuhkan untuk
ditolak atau H1 diterima, artinya ada memprediksi variasi variabel dependen
pengaruh yang signifikan antara variabel (Ghozali, 2013).
bebas (X) secara parsial terhadap variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
terikat (Y).

Uji Validitas
Uji Koefisien Regresi Secara Simultan
(Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui
apakah variabel independen (X1,X2....Xn)
secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen (Y),
atau untuk mengetahui apakah model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel dependen atau tidak.

Adapun kaidah keputusan dalam


mengetahui signifikansinya yaitu jika Fhitung
Berdasarkan hasil uji validitas yang
> Ftabel atau sig < 0,05, maka Ho ditolak atau
dilakukan terhadap 180 responden, maka
H1 diterima. artinya terdapat pengaruh yang
telah diketahui hasil perhitungan pada tabel
signifikan dari variabel bebas (X) terhadap
hasil uji validitas bahwa semua item di
variabel terikat (Y) secara simultan.
setiap indikator mempunya signifikansi <

2 0.05 (α = 5%) dan memiliki nilai r hitung ≥


Analisis Koefisien Determinasi (R )
r tabel yaitu sebesar 0,146. Oleh karena itu,
Koefisien determinasi pada intinya
dapat disimpulkan bahwa semua item
mengukur seberapa jauh kemampuan
tersebut valid dan dapat digunakan untuk Hasil tersebut menunjukkan bahwa
mengukur variabel penelitian. data terdistribusi secara normal karena data
menyebar disekitar garis diagonal dan
Hasil Uji Reliabilitas
mengikuti arah garis diagonal.

Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan hasil uji instrumen


yang dilakukan terhadap 180 responden,
maka telah diketahui hasil perhitungan pada
tabel hasil uji reliabilitas bahwa seluruh
variabel memiliki nilai koefisien Alpha
Cronbach’s ≥ 0,6. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel Tabel hasil uji multikolinearitas
dinyatakan reliabel. tersebut menunjukkan Tolerance Value
variabel harga adalah sebesar 0.589,
Hasil Uji Normalitas
variabel promosi adalah sebesar 0.464, dan
Uji normalitas dilakukan untuk
variabel citra merek adalah 0.571. Nilai
menguji apakah variabel dependen dan
Variance Inflation Factor (VIF) variabel
independen dalam metode regresi
harga adalah sebesar 1.698, variabel
mempunyai distribusi normal atau tidak.
promosi adalah sebesar 2.156, dan variabel
Pada penelitan ini pengujian normalitas
citra merek adalah sebesar 1.753. Maka,
data dilakukan dengan melihat probability
hasil yang telah dipaparkan tersebut
plot. Hasil uji probability plot disajikan
menunjukkan bahwa Tolerance Value
dalam gambar berikut ini:
untuk setiap variabel bebas > 0.10 dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF) untuk
setiap variabel bebas < 10. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi yang
akan diuji tidak terjadi multikolinearitas.
Hasil Uji Heteroskedastisitas sebesar 0.290 dengan asumsi nilai variabel
independen lainnya tetap.

Nilai koefisien regresi variabel


promosi bernilai positif yaitu 0.221, yang
artinya bahwa peningkatan nilai promosi
(X2) sebesar 1 maka akan meningkatkan
keputusan pembelian (Y) sebesar 0.221
dengan asumsi nilai variabel independen
lainnya tetap.
Hasil uji heteroskedastisitas
menunjukkan bahwa grafik Scatter Plot Nilai koefisien regresi variabel citra
tersebut tidak ada titik-titik membentuk merek bernilai positif, yaitu 0.389 yang
pola yang jelas seperti bergelombang, artinya bahwa peningkatan nilai citra merek
melebar, kemudian menyempit. Serta titik- (X3) sebesar 1 maka akan meningkatkan
titik tersebut menyebar diatas dan dibawah keputusan pembelian (Y) sebesar 0.389
angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat dengan asumsi nilai variabel independen
disimpulkan bahwa tidak terjadi lainnya tetap.
heteroskedastisitas pada model regresi.
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Uji Analisis Regresi Linear
Berganda
Hasil dari perhitungan koefisien
determinasi (R2) pada model regresi ini
adalah sebagai berikut:

Berdasarkan pada tabel hasil uji analisis Koefisien Determinasi (R2):

regresi linear berganda tersebut, dapat 0.590 x 100% = 59%


dilihat nilai koefisien regresi variabel harga
Nilai koefisien determinasi (R2)
bernilai positif yaitu 0.290 yang artinya
adalah sebesar 59% yang artinya bahwa
variabel harga memiliki pengaruh yang
pengaruh variabel independen yaitu harga
positif dan signifikan bahwa peningkatan
(X1), promosi (X2) dan citra merek (X3)
nilai harga (X1) sebesar 1 maka akan
dalam menjelaskan variabel dependen yaitu
meningkatkan keputusan pembelian (Y)
keputusan pembelian (Y) adalah sebesar
59%. Sisanya dipengaruhi oleh variabel
lainnya yang tidak dibahas sebesar 41%. tersebut menunjukkan bahwa H0 ditolak
Apabila variabel independen meningkat dan H1 diterima yang artinya secara parsial
sebesar 100% maka variabel dependen juga harga berpengaruh positif dan signifikan
akan meningkat sebesar 59%. pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian.
Hasil Uji F (Simultan)
Tabel hasil uji t (parsial)
menunjukkan nilai t hitung variabel

Tabel hasil uji F (simultan) tersebut promosi (X2) adalah 3.124 dan nilai

menunjukkan nilai F hitung sebesar 84.342 signifikansi Promosi adalah 0.002.

dengan nilai sig. sebesar 0.000 dengan F Sehingga nilai t hitung > t tabel (3.124 >

tabel sebesar 2.65 (α = 0.05; df regression 1.9735) dan nilai signifikansi < 0.05 (0.002

= 3; df residual = 176). F hitung > F tabel < 0.05) Hasil tersebut menunjukkan bahwa

adalah sebesar 84.342 > 2.65 dengan nilai H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya

sig. sebesar 0.000 < 0.05 yang secara parsial promosi berpengaruh positif

menghasilkan H0 ditolak dan H1 diterima. dan signifikan pengaruhnya terhadap

Kesimpulan dari uji F ini adalah variabel keputusan pembelian.

independen yaitu harga (X1), promosi (X2)


Tabel hasil uji t (Parsial)
dan citra merek (X3) berpengaruh secara
menunjukkan nilai t hitung variabel citra
simultan (bersama-sama) dan siginifikan
merek (X3) adalah 6.089 dan nilai
terhadap variabel dependen yaitu keputusan
signifikansi citra merek adalah 0.000.
pembelian (Y).
Sehingga nilai t hitung > t tabel (6.089 >

Hasil Uji t (Parsial) 1.9735) dan nilai signifikansi < 0.05 (0.000
< 0.05) Hasil tersebut menunjukkan bahwa
H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya
secara parsial citra merek berpengaruh
positif dan signifikan pengaruhnya

Tabel hasil uji t (parsial) terhadap keputusan pembelian.

menunjukkan nilai t hitung variabel harga


Implikasi Penelitian
(X1) adalah 4.609 dan nilai signifikansi
Berdasarkan dari hasil penelitian,
Harga adalah 0.00. Sehingga nilai t hitung
dapat dilihat bahwa variabel harga
> t tabel (4.609 > 1.9735) dan nilai
berpengaruh secara positif dan signfikan
signifikansi < 0.05 (0.000 < 0.05) Hasil
terhadap keputusan penggunaan aplikasi
Grab-Food pada mahasiswa Universitas total tersebut dibebankan
Brawijaya di Kota Malang, Hal ini seluruhnya kepada konsumen,
memberikan implikasi bahwa harga yang belum termasuk biaya parkir, pajak,
ditawarkan oleh pihak Grab-Food seperti ongkos kirim, dan biaya lainnya,
harga makanan yang tertera di setiap sehingga hal tersebut dapat
merchant, pajak yang dibebankan, hingga memberatkan konsumen. Maka dari
ongkos kirim makanan yang telah itu, perlunya pengurangan
ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen, persentase bagi hasil yang
khususnya para mahasiswa Universitas dibebankan kepada pihak merchant
Brawijaya yang memiliki rata-rata agar mereka dapat menurunkan
pendapatan Rp 1.000.000 s/d Rp 3.000.000 harga jual untuk konsumen yang
setiap bulannya. Selain itu, penawaran memakai aplikasi Grab-Food.
harga dari aplikasi Grab-Food juga telah 2. Mengurangi biaya operasional yang
sesuai dengan manfaat yang mereka dibebankan kepada konsumen.
dapatkan seperti kemudahan dalam Salah satu caranya yaitu tidak
memesan makanan, efisiensi waktu dan membebani biaya parkir kepada
tenaga, serta kualitas makanan yang mereka konsumen. Pihak aplikator dan
pesan pun dijaga dengan baik oleh para pihak merchant dapat melalukan
mitra Grab-Food. kerjasama dengan cara tidak
menagih biaya parkir kepada driver
Melihat variabel harga berpengaruh
ketika mendapatkan pesanan di
positif dan signifikan terhadap keputusan
merchant tersebut, sehingga driver
pembelian, maka peneliti dapat
tidak perlu meminta penggantian
memberikan langkah operasional bagi
uang parkir kepada konsumen.
aplikasi Grab-Food dengan cara:
Selain itu, pihak aplikator juga
1. Mengurangi persentase bagi hasil
dapat mensubsidi biaya ongkos
yang dibebankan pihak aplikator
kirim makanan yang dibebankan
kepada pihak merchant. Sampai
kepada konsumen, misalnya
saat ini, persentase bagi hasil yang
menggratiskan ongkos kirim
dibebankan oleh pihak aplikator
apabila jaraknya < 1 km sehingga
mencapai 30%, hal tersebut
konsumen tidak merasa keberatan
mengakibatkan pihak merchant pun
atas beban biaya yang ditanggung.
harus menaikkan harga sebanyak
30% dari harga aslinya dan harga
Selanjutnya, hasil penelitian berupa pemberian diskon dengan
menunjukkan bahwa variabel promosi persentase tertentu dengan nilai
berpengaruh secara positif dan signifikan minimal belanja tertentu, selain itu
terhadap keputusan penggunaan aplikasi tema program promosi tersebut
Grab-Food pada mahasiswa Universitas disesuaikan dengan season yang
Brawijaya di Kota Malang. Hal ini terjadi saat itu, sehingga dapat
memberikan implikasi bahwa program menarik perhatian konsumen untuk
promosi yang ditawarkan oleh Grab-Food melakukan pembelian.
seperti iklan yang ditayangkan, kupon 2. Mengadakan event kuliner yang
potongan harga, hingga potongan ongkos diadakan secara terbuka untuk
kirim mampu menarik perhatian dan umum. Adapun pengisi stand dari
menstimulus konsumen, khususnya para kuliner tersebut dapat didatangkan
mahasiswa Universitas Brawijaya untuk dari merchant yang telah bekerja
menggunakan aplikasi Grab-Food. sama dengan pihak Grab-Food. Hal
Program promosi yang diberikan oleh tersebut dapat memancing atensi
Grab-Food membuat harga yang para konsumen, sekaligus
ditanggung oleh konsumen menjadi sangat mempromosikan merchant dan
murah dan kuantitas makanan yang dipesan aplikasi Grab-Food secara langsung
pun menjadi lebih banyak, sehingga banyak kepada konsumen.
konsumen lebih memilih untuk
Kemudian, hasil penelitian
menggunakan aplikasi Grab-Food karena
menunjukkan bahwa variabel citra merek
dapat menghemat pengeluaran mereka.
berpengaruh secara positif dan signifikan

Melihat variabel promosi terhadap keputusan penggunaan aplikasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Grab-Food pada mahasiswa Universitas

keputusan pembelian, maka peneliti dapat Brawijaya di Kota Malang. Hal ini

memberikan langkah operasional bagi memberikan implikasi bahwa citra yang

aplikasi Grab-Food dengan cara: dimiliki oleh aplikasi Grab-Food menjadi

1. Memberikan program promosi daya tarik bagi konsumen, khususnya para

secara seasonal setiap bulannya, mahasiswa Universitas Brawijaya Kota

dan pada setiap hari besar nasional Malang untuk menggunakan aplikasi Grab-

seperti hari kemerdekaan, hari Food. Selama ini Grab-Food memiliki citra

pendidikan, hari natal, dsb. Setiap di mata publik sebagai aplikasi pemesanan

season diberikan program promosi makanan online termurah dibandingkan


kompetitornya, memiliki reputasi yang 2. Tetap menjaga standar kualitas
baik, serta dapat diandalkan dan pelayanan yang sudah ada dan perlu
dibanggakan oleh publik. Selain itu, ditingkatkan dengan cara
aplikasi ini juga dikenal sebagai aplikasi memberikan terobosan baru dalam
yang menawarkan banyak pilihan merchant pelayanan seperti terdapat program
karena Grab-Food tak hanya menjalin top-up saldo ketika memesan
kerjasama dengan merchant ternama, aplikasi Grab-Food, membuat
namun juga merchant kecil yang program memesan makanan dari
berpotensial, sehingga pilihan makanan dan dua restoran yang berbeda, hingga
minuman yang ditawarkan menjadi jasa penitipan membeli barang di
beragam. minimarket disaat memesan
makanan agar tercipta suatu citra
Melihat variabel citra merek
yang baru dan positif bagi aplikasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Grab-Food.
keputusan pembelian, maka peneliti dapat
3. Memperbanyak pilihan makanan
memberikan langkah operasional bagi
dan minuman dengan cara
aplikasi Grab-Food dengan cara:
memberikan kesempatan bagi para
1. Hingga saat ini, Grab-Food sudah
merchant, khususnya merchant
diasosiasikan oleh publik sebagai
kecil untuk bergabung dengan
aplikasi yang memberikan harga
aplikasi Grab-Food agar merchant
terjangkau, memberikan banyak
yang tersedia memiliki
program promosi, memiliki varian
keberagaman dimulai dari
pilihan makanan dan minuman,
keberagaman jenis, keberagaman
serta aplikasi yang dapat
selera, hingga keberagaman harga.
diandalkan. Maka dari itu, pihak
aplikator harus tetap konsisten KESIMPULAN DAN SARAN

dalam menjaga citra yang telah


Kesimpulan
diasosiasikan oleh publik agar
Berdasarkan hasil penelitian yang
kredibilitas dari aplikasi Grab-Food
telah dilakukan, maka dapat ditarik
tetap terjaga, sehingga kredibilitas
kesimpulan sebagai berikut:
yang dimiliki akan menjadi daya
1. Harga memiliki pengaruh yang
tarik publik untuk menggunakan
signifikan bagi para mahasiswa
aplikasi Grab-Food.
Universitas Brawijaya terhadap
keputusan menggunakan aplikasi
Grab-Food di Kota Malang. Hal Saran
tersebut dikarenakan Grab-Food Berkaitan dengan penelitian yang
memberikan penawaran harga yang telah dilakukan, maka peneliti dapat
terjangkau bagi para mahasiswa memberikan saran, diantaranya sebagai
Universitas Brawijaya, sehingga hal berikut:
tersebut dapat menjadi 1. Pihak Grab Indonesia sebaiknya
pertimbangan bagi mereka dalam tetap menjaga kestabilan harga yang
menggunakan aplikasi Grab-Food. telah ditawarkan dari aplikasi Grab-
2. Promosi memiliki pengaruh yang Food, mengingat harga merupakan
signifikan terhadap keputusan faktor utama dalam penentu
menggunakan aplikasi Grab-Food keputusan pembelian. Selain itu,
di Kota Malang. Hal tersebut harga yang telah ditawarkan saat ini
dikarenakan aplikasi Grab-Food sudah dapat dijangkau oleh
menawarkan beberapa program masyarakat khususnya para
promosi seperti kupon potongan mahasiswa Universitas Brawijaya
harga dan gratis ongkos kirim dapat yang tingkat pendapatannya relatif
menarik perhatian mahasiswa rendah.
Universitas Brawijaya, sehingga hal 2. Pihak Grab Indonesia sebaiknya
tersebut dapat menjadi meningkatkan kegiatan promosi
pertimbangan bagi mereka dalam Grab-Food dengan cara
menggunakan aplikasi Grab-Food. menawarkan lebih banyak program
3. Citra Merek terjangkau terutama promosi yang bersifat unik, kreatif,
bagi para mahasiswa Universita dan menarik perhatian publik
Brawijaya. Selain itu, aplikasi ini khususnya para mahasiswa
juga dikenal sebagai aplikasi yang Universitas Brawijaya agar minat
menawarkan berbagai pilihan mereka dalam menggunakan
makanan dan minuman dari aplikasi Grab-Food semakin tinggi.
restoran, rumah makan, dan café 3. Pihak Grab Indonesia sebaiknya
yang terkemuka, dan aplikasi ini tetap menjaga citra mereka sebagai
juga dapat diandalkan dan aplikasi yang diasosiasikan sebagai
dibanggakan oleh publik sebagai aplikasi dengan banyak penawaran
aplikasi pengantar makanan secara program promosi yang membuat
online. harga pemesanan semakin
terjangkau, aplikasi yang
menawarkan berbagai pilihan
makanan dan minuman dari
restoran, rumah makan, dan café
ternama, dan sebagai aplikasi yang
dapat dibanggakan dan diandalkan
sebagai aplikasi pengantar makanan
secara online. Cara yang dapat
dilakukan agar citra aplikasi Grab-
Food dapat tetap terjaga dapat
dilakukan dengan cara
memperbanyak kerja sama dengan
restoran, rumah makan, dan café
yang menjadi favorit konsumen
khususnya mahasiswa Universitas
Brawijaya, serta tetap memberikan
pelayanan yang terbaik agar
reputasi tetap terjaga.
4. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat bermanfaat sebagai referensi,
rujukan, dan bahan pertimbangan,
serta untuk menambah pengetahuan
bagi peneliti lainnya yang umumnya
menaruh minat pada harga,
promosi, dan juga citra merek
terhadap keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA Geçit, Barış Batuhan dan Murad Kayacan.
Aaker, David Allen. 2010. Manajemen 2017. Effect of Price and Brand on
Ekuitas Merek, alih Bahasa: Aris Purchase Decision – An Application
Ananda. Edisi Revisi. Jakarta: Mitra on Turkish Smart Phone Consumers.
Utama. International Conference on
Eurasian Economies
Andrianto, Hendra Noky dan Idris. 2013.
Pengaruh Kualitas Produk, Citra Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Merek, Harga, dan Promosi Terhadap Multivariate dengan Program IBM
Keputusan Pembelian Mobil Jenis SPSS 21 Update PLS Regresi.
MPV Merek Toyota Kijang Innova di Semarang: Badan Penerbit
Semarang. Diponegoro Journal of Universitas Diponegoro
Management Gitosudarmo, Indriyo. 2008. Manajemen
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Pemasaran. Edisi I cetakan keempat.
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: BPFE
Jakarta: Rineka Cipta. Gujarati, D. N. 2013. Dasar-dasar
Assauri, Sofjan. 2013. Manajemen Ekonometrika, Edisi Kelima,
Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers penerjemah: Mangunsong, R. C.
Jakarta: Salemba Empat.
Badan Pusat Statistik Kota Malang. 2020.
Jumlah Penduduk di Kota Malang Grab. 2016. (online)
Menurut Kecamatan dan Jenis https://www.grab.com/id/ . Diakses
Kelamin, 2011-2020, (Online), pada 5 April 2020
(https://malangkota.bps.go.id/dynami Harper, Boyd W., Walker C. Orville. Jr, Jr.,
ctable/2019/05/15/19/jumlah- Larrenche Claude-Jean. 2011.
penduduk-di-kota-malang-menurut- Manajemen Pemasaran, Ahli
kecamatan-dan-jenis-kelamin-2011- Bahasa: Imam Nurmawan, SE., Edisi
2020.html, diakses 17 Januari 2020) Kedua, Jilid dua. Jakarta: Erlangga.
Cozby, Paul C. 2009. Methods in Hasan, Ali 2013. Marketing dan Kasus-
Behavioral Research. Yogyakarta: Kasus Pilihan. Yogyakarta: CAPS
Pustaka Pelajar.
Hermawan, Asep, 2009. Penelitian Bisnis.
Cravens, W. David. 2008. Pemasaran Jakarta: PT. Grasindo
Strategis. Jakarta: Erlangga
Hurlock, Elizabeth B. 2011. Psikologi
Daryanto. 2013. Sari Kuliah Manajemen Perkembangan: Suatu Pendekatan
Pemasaran (cetakan 2). Bandung: Sepanjang Rentang. Kehidupan.
PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera Jakarta: Erlangga.
David, Fred R. 2013. Manajemen Strategi. Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran
Buku 1, Edisi kesepuluh. Jakarta: dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Salemba Empat Alfabeta
Gadget Squad. 2019. Gojek vs Grab. Husein, Umar. 2011. Metode Penelitian
(Online). Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi
(https://gadgetsquad.id/versus/gojek- 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
vs-grab/, diakses 6 Agustus 2019)
Indriani, Sri Seti, Lilis Puspitasari dan Evi Maastricht, Reza Vergoesen. 2018. Analisis
Rosfiantika. 2019. Analisis Interaksi Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga
Simbolik pada Konten Ofensif Iklan dan Promosi Terhadap Impulse
Grab #pilihaman. Skripsi Universitas Buying (Studi Kasus Pada Pengguna
Padjajaran Bandung Jasa Transportasi Online Grabfood Di
Wilayah Tanjung Duren, Jakarta
Keller, Kevin Lane. 2013. Strategic Brand
Barat). Skripsi Universitas Esa
Management: Building, Measuring,
Unggul Jakarta
and Managing Brand Equity 4th
edition. USA: Pearson Education Malhotra, Naresh. 2014. Basic Marketing
Research. New Jersey: Pearson
Kismono, Gugup. 2011. Pengantar Bisnis
Education.
Edisi I. Yogyakarta: BPFE
Payne, Adrian. 2014. The Essence of
Knight, G. 2000. Entrepreneurship and
Service Marketing. New Jersey:
Marketing Strategy: the SME Under
Prentice Hall
Globalization. Journal of
International Marketing, ISSN 1069- Perreault, William D. dan E. Jerome
031X, Vol.8, No.2 (2000) McCarthy. 2006. Essentials of
Marketing: A Global-Managerial
Kompas. 2011. Mahasiswa di Malang Setor
Approach, Tenth Edition. New York:
Rp 300 M Per Tahun. (Online).
McGraw-Hill
(https://regional.kompas.com/read/20
11/03/03/00063956/Mahasiswa.di.M Radar Malang. 2017. Bisnis Kuliner di Kota
alang.Setor.Rp.300.M.Per.Tahun, Malang Naik 30 Persen, (Online),
diakses 11 Agustus 2019) (https://travel.radarmalang.id/bisnis-
kuliner-kota-malang-tumbuh-30-
Kopalle, K Praven dan Dobald Lehman.
persen/, diakses 11 Agustus 2019)
1995. “The Effects of Advertised and
Oberserved Quality on Expectation Rares, Angelina dan Rotinsulu Jopie Jorie.
About New Product Quality”. Journal 2015. Pengaruh Harga, Promosi,
of Marketing Research., Vol. XXXII., Lokasi, Citra Merek, dan Kualitas
p. 280-29 Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Toko
Kotler, Philip. 2008. Manajemen
Bengkel Gaoel Manado Town
Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta:
Square. Skripsi Universitas Sam
Indeks.
Ratulangi Manado
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2014.
Republika. 2019. Grab Klaim Segera
Principles of Marketing. New Jersey:
Kuasai 50 Persen Pasar Pesan Antar
Prentice Hall
Makanan. (Online).
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2016. (https://republika.co.id/berita/py5kea
Marketing Management, 15th 414/grab-klaim-segera-kuasai-50-
Edition, New Jersey: Pearson persen-pasar-pesanantar-makanan,
Education.Inc Diakses 23 November 2019

Lovelock, C., Wirttz, J. dan Mussry, J. Oladepo, Isaac dan Samuel Abimbola.
2011. Pemasaran Jasa 1 (Seventh 2015. The Influence of Brand Image
ed.). Jakarta: Erlangga and Promotional Mix on Consumer
Buying Decision- A Study of
Beverage Consumers in Lagos State, Stanton, William J. 2012. Prinsip
Nigeria. British Journal of Marketing pemasaran, alih Bahasa: Yohanes
Studies Lamarto. Jakarta: Penerbit Erlangga
Santoso, Singgih. 2012. Analisis SPSS pada Sudharto, P. Hadi. 2007. Perilaku
Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Konsumen. Semarang: Badan
Elex Media Komputindo Penerbit Universitas Diponegoro
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Sudjana, 2009. Metode Statistika.
Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Tarsito
Yogyakarta: Graha Ilmu
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
2008. Perilaku Konsumen. Jakarta: Kualitatif Dan R&D. Bandung:
PT Indeks Alfabeta
Sekaran, Uma. 2011. Research Methods for Sumarni, Murti dan John Soeprihanto.
Business (Metode Penelitian Untuk 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar
Bisnis). Jakarta: Salemba Empat Ekonomi Perusahaan). Edisi kelima.
Yogyakarta: Libert
Setiadi, N. J. 2013. Perilaku Konsumen:
Konsep dan Implikasi untuk Strategi Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku
dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Konsumen, Teori Dan Penerapannya
Prenada Media Dalam Pemasaran. Ghalia
Indonesia. Jakarta
Setyawati, Ita. 2019. Pengaruh Promosi
Terhadap Keputusan Menggunakan Suparyanto, RW dan Rosad. 2015.
Layanan Grab-Food Di Kota Manajemen Pemasaran. Bogor: IN
Bandung. Skripsi Universitas Media
Pendidikan Indonesia
Supomo, Bambang dan Nur Indriantoro.
Sistaningrum, Edyningtyas. 2002. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis
Manajemen Penjualan Produk. untuk Akuntansi dan Manajemen,
Yogyakarta: Kanisius. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Situmorang, Syafrizal Helmi, Iskandar Suryamalang. 2019. SBMPTN Tahun 2019
Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Universitas Brawijaya Malang Bakal
Fadly, dan Fauzie Syarief. 2010. Terima 5.250 Calon Mahasiswa
Analisis Data Untuk Riset Baru. (Online).
Manajemen dan Bisnis. Medan: USU (https://suryamalang.tribunnews.com
Press /2019/06/21/sbmptn-tahun-2019-
universitas-brawijaya-malang-bakal-
Solimun. 2002. Multivariate Analysis
terima-5250-calon-mahasiswa-baru,
Structural Equation Modelling
diakses 17 Agustus 2019)
(SEM) Lisrel dan Amos. Fakultas
MIPA SWA. 2019. Membedah Booming Go-
Food dan GrabFood. (Online).
Solomon, M. R., Bamossy, G., Askegaard,
(https://swa.co.id/swa/trends/marketi
S., & Hogg, M. K. 2013. Consumer
ng/membedah-booming-go-food-
Behaviour: A European Perspective
dan-grabfood, Diakses 23 November
(3rd ed.). New Jersey: Prentice Hall
2019)
Swastha, Basu. 2012. Manajemen
Penjualan, Edisi 3. Yogyakarta:
BPFE
Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa.
Yogyakarta: Andi
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi
Pemasaran, Edisi 3. Yogyakarta:
Andi
Ulam, Aliska Pinggar. 2019. Pengaruh
Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Go-Food di
Kota Bandung. Skripsi Universitas
Pendidikan Indonesia
Wijaya, Rizky. 2018. Pengaruh Kualitas
Layanan, Harga dan Citra Merek
terhadap Loyalitas Pelanggan Grab-
Food (Studi Pada Mahasiswa
Pengguna Layanan Grab-Food di
Wilayah Kecamatan Ciputat Timur).
Skripsi Universitas Islam Negeri
Syarief Hidayatullah Jakarta
Zeithaml. Valarie, Bitner dan Gremler.
2013. Service Marketing –
Integrating Customer Focus Across
the Firm, Sixth Edition. New York:
McGraw Hill.
Zikmund, W. G., dan Babin, B. J. 2011.
Menjelajahi Riset Pemasaran.
Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai