Kelompok 2 - Kelas B - Bahasa Inggris Profesi
Kelompok 2 - Kelas B - Bahasa Inggris Profesi
Dosen Pengampu :
Drs. Yon Rizal, M.Si
Kelompok 2
Disusun Oleh :
Sariyati Maharani 1913031036
Yulia Hexa Kurnia 1953031002
Lettalei Lani br. Simaremare 1953031006
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas “Bahasa Inggris Profesi”. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini, Bapak
Drs. Yon Rizal, M. Si. dan semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah ini kedepannya. Kami berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca agar dapat mengasah ilmu dalam hal
berbahasa dan dapat mengasah untuk berpikir lebih kritis lagi terhadap
permasalahan.
Penulis,
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Terjemahan Teks Bacaan......................................................................
2.2 Menjawab Pertanyaan...........................................................................
2.3 Pendapat Kelompok..............................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Latar Belakang
Athmans Products Ltd memproduksi dan mengekspor produk tekstil
dan garmen. Perusahaan ini memiliki dua pabrik kecil dan lima depot garmen.
Perusahaan ini telah menghasilkan keuntungan dan mengalami pertumbuhan,
khususnya melalui ekspornya ke Eropa dan Amerika Utara. Keluarga Athman
memegang 60 persen saham melalui portofolio pribadi atau perwalian amal
yang dikendalikan oleh keluarga. Kepemilikan saham dalam keluarga dibagi
rata antar anggota keluarga.
Enam anggota keluarga terlibat langsung dalam perusahaan. Empat
adalah direktur; dua lainnya, yang merupakan anggota keluarga yang lebih
muda, masih menjadi trainee. Tidak ada direktur kerja non-keluarga yang
terlibat dalam menjalankan bisnis. Dua direktur senior tersebut adalah Ali
Athman (Ayah Moho) dan Hamid Athman (Paman Moho). Ali Athman
memegang posisi kepala eksekutif kantor. Berbeda dengan saudaranya
Hamid, Ali lebih toleran terhadap tradisi Barat. Hamid Athaman adalah
manajer senior yang bertanggung jawab atas produksi dan operasi. Fatimah
Athman, sepupu Moho (Putri Hamid Athman) bertanggung jawab atas
akuntansi dan administrasi. Ia memperoleh gelar MBA (jurusan Akuntansi)
dari Universitas terkemuka di Amerika. Ia telah berada di posisi ini selama
dua tahun. Fatima berusia 25 tahun. Ia pekerja keras, teliti dan sangat energik.
Tidak seperti Moho, ia adalah pengikut setia keyakinan Islam dan mematuhi
nilai-nilai keluarga di mana ia dibesarkan. Sebaliknya, keterpaparan Moho
terhadap dunia Barat telah membuatnya mendukung pandangan Islam yang
2
lebih akomodatif. Sementara ia mematuhi prinsip-prinsip dasar agama, ia juga
menjunjung tinggi banyak aspek tradisi Barat, termasuk teknik dan
keterampilan manajemen. Ayah Fatima dan Moho sering berbicara tentang
keuntungan bisnis dan suksesi signifikan yang akan dihasilkan oleh
pernikahan antara Moho dan Fatima.
...dards
Selusin atau lebih teknisi yang mengelola tiga pabrik tekstil secara
pribadi disebut sebagai Oumals. Mereka menolak interaksi gaya patronal
yang dipaksakan oleh Athman kepada mereka dan merasa bahwa kedatangan
Moho akan berkontribusi untuk mengubah situasi yang berlaku. Mereka
menolak konsep diferensiasi di antara pekerja atas dasar kinerja produktif
sebagai tidak sah (Moho setuju). Premis utama mereka adalah pembayaran
harus didasarkan pada pengakuan atas kemampuan dan kinerja individu, dan
bahwa penghargaan secara umum harus disesuaikan untuk mencerminkan
norma individu.
3
prinsip-prinsip dasar Islam yang telah mereka terapkan di tingkat manajerial
dan operasional.
Moho ingin memperkenalkan standar pekerjaan di tingkat pabrik.
Dalam benak Moho, standar akan meningkatkan kualitas yang akan membuat
upaya pemasaran dan penjualannya jauh lebih mudah. Dengan cara
pendekatan teknik industri tradisional yang telah dipelajarinya, Moho merasa
bahwa urutan produksi harus dipecah menjadi tugas-tugas komponen yang
dapat dibedakan. Pekerja akan diarahkan sesuai spesialisasi dalam
penyelesaian pekerjaan, menggunakan serangkaian standar. Untuk itu, Moho
ingin menambahkan sistem penilaian kinerja, menilai setiap karyawan
berdasarkan pencapaiannya atas kuantitas dan standar kualitas yang
ditetapkan.
Ide Moho semakin membuatnya tidak dipercaya oleh para tetua
keluarga. Dewan direksi harus mendiskusikan konflik yang semakin
meningkat antara dia dan pamannya dan bahkan mempertimbangkan untuk
memindahkan Moho untuk bekerja lebih dekat dengan sisi operasi bisnis.
Alasan di balik langkah tersebut mungkin karena Moho masih terlalu muda
dan tidak berpengalaman untuk posisi yang telah diberikan kepadanya.
Selanjutnya, dengan bekerja lebih dekat dengan pamannya, dia akan memiliki
kesempatan yang lebih besar untuk menghargai sisi positif dari pendekatan
manajemen tradisional dan nilai-nilai keluarga.
4
saling membuka diri dan menerima saran demi kemajuan perusahaan
mereka saja.
Para tetua keluarga Moho yang tidak bisa menerima rencana Moho yang
ingin membuat perusahaan keluarga ini menjadi lebih baik. Moho ingin
keluarganya lebih mengedepankan kerja tim dan laba yang didesentralisasi
dibandingkan dengan gaya patronal yang dapat diartikan sebagai gaya
majikan. Namun, para tetua belum bisa menerimanya karena berpikir
Moho masih terlalu muda untuk mengetahui gaya yang mereka laksanakan
selama ini. Moho dianggap tidak mengedepankan nilai-nilai agama dan
keluarga sehingga terjadi konflik.
5
keluarganya. Ia ditekan bahwa pemikirannya tidak sesuai dengan nilai-nilai
yang ada dalam agama dan keluarga. Merasa tertekan membuatnya semakin
menutup mata dan menganggap gaya bisnis keluarganya tidak sesuai dengan
dirinya.
Pertemuan pemikiran antara tetua Athmans dan Moho yang saling bertolak
belakang ini tentu saja membuat sebuah konflik yang tak terselesaikan. Kedua
pihak sama-sama menutup mata dan berpikir bahwa pemikiran mereka sama-
sama benar hingga tak menemukan sebuah jalan keluar.
Dan akhirnya dewan direksi memindahkan Moho untuk bekerja lebih dekat
dengan sisi operasi bisnis bersama pamannya. Dengan adanya keputusan ini
diharapkan Moho bisa mengambil sisi positif dari kegiatan bisnis tradisional
dan menerima nilai-nilai yang baik dari keluarganya. Sebenarnya tak hanya
dari sisi Moho yang dapat berubah menjadi lebih baik, dari sisi Pamannya
juga. Diharapkan kedua belah pihak dapat saling terbuka hingga bisnis
keluarga ini mampu berjalan dengan lebih baik dan sesuai tanpa merugikan
pihak manapun.