Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK PELAKSANAAN

PENILAIAN GOTONG ROYONG TERBAIK


KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2020

I. PENDAHULUAN

Gotong royong sebagai modal sosial dan kelembagaan masyarakat


merupakan salah satu modal sosial yang tumbuh dan berkembang di masyarakat,
menggambarkan adanya proses bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-
membantu) dan saling berbagi peran/tugas untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Gotong royong berarti bahu-membahu, saling bergandengan tangan, atau
memikul beban secara bersama sebagai bagian dari pemberdayaan diri secara
kolektif untuk menyelesaikan atau mengatasi suatu persoalan, dan sekaligus juga
untuk menggapai tujuan tertentu yang bersifat mulia ("virtue").

Berdasarkan pada pemahaman tersebut, maka artikulasi gotong royong


adalah “kegiatan melakukan pekerjaan secara bekerjasama (bekerja
bersama-sama) atau tolong-menolong, bantu-membantu yang ada di
masyarakat”. Secara sosio-kultural dalam kehidupan masyarakat kita, telah
berkembang semangat kegotong royongan dan keswadayaan yang berbasis pada
nilai-nilai sosial budaya lokal yang telah mengakar dan berkembang dalam
kehidupan masyarakat kita, dengan semboyan “Berat sama dipikul, ringan
sama dijinjing”. Kebiasaan mulia dalam masyarakat kita tersebut antara lain
adalah saling terbuka saling mendukung dan saling membantu diantara
sesamanya dengan diwujudkan dalam kegiatan gotong royong dalam
pembangunan sarana ibadah, membangun dan memperbaiki rumah-rumah
tinggal, prasarana lingkungan rumah tangga miskin, kerja bhakti sosial
membangun/memperbaiki jalan, sarana irigasi atau sistem keamanan keliling
(Siskamling) bahkan membantu sesama dalam mendukung keberlanjutan
pendidikan anak-anak usia sekolah.

Semangat kebersamaan dan kegotong royongan yang telah mengakar dan


melembaga dalam kehidupan masyarakat kita, menjadikan masyarakat kita hidup
rukun dan damai dalam mengisi pembangunan dengan suasana kekeluargaan.

Juklak BBGRM Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 1


Adapun gotong royong dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun
2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
memberikan makna sebagai berikut:

a. Gotong royong adalah suatu nilai, norma, dan tradisi yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat dan menjadi bagian dari sistem nilai budaya
bangsa;
b. Gotong royong adalah kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang
pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan
masyarakat serta peran aktif (partisipasi) masyarakat dalam pembangunan.

Upaya pelestarian gotong royong dari sudut pandang kelembagaan adalah,


bahwa nilai gotong royong sebagai modal sosial dapat memberikan pengaruh
pada tumbuh dan berkembangnya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Adat, Karang Taruna,
RT/RW, dan Lembaga Lainnya dalam rangka meningkatkan kepedulian dan peran
aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan
kegotong-royongan dalam penguatan integritas sosial melalui kegiatan – kegiatan
gotong royong untuk mencapai masyarakat yang adil makmur menuju keluarga
sehat sejahtera, sehingga perlu dilestarikan karena memiliki manfaat dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat disegala bidang pembangunan khususnya
di bidang Kemasyarakatan, Ekonomi, Sosial Budaya dan Agama serta Lingkungan.

Untuk melestarikan nilai-nilai gotong royong masyarakat tersebut perlu


dilaksanakan penilaian terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan
khususnya pemberdayaan dan pendayagunaan Lembaga Kemasyarakatan
Desa/Kelurahan sebagai mitrakerja Pemerintah Desa/Kelurahan dengan
mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong di setiap Desa/Kelurahan sesuai
prioritas kebutuhan masyarakat di wilayahnya dengan melihat lonjakan
perkembangan selama 2 (dua) tahun terakhir.
Guna kelancaran pelaksanaan penilaian Gotong Royong Terbaik secara terarah,
terkoordinasi, terpadu dan berkelanjutan perlu disusun Petunjuk Pelaksanaan
(Juklak) Gotong Royong Terbaik Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 meliputi
mekanisme pelaksanaan penilaian, indikator penilaian, laporan pelaksanaan
penilaian Gotong Royong Terbaik Provinsi Jawa Timur Tahun 2020.

Juklak BBGRM Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 2


A. Dasar hukum

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan;
2. Undang - Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
3. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 218 tentang Lembaga
Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun
Anggaran 2020;
8. Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 46 Tahun 2019 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun
Anggaran 2020;
9. Keputusan Bupati Nganjuk Nomor 188/809/K/411.012/2019 tentang
Pendelegasian wewenang oleh Kepala Daerah kepada Kepala Perangkat
Daerah Kabupaten Nganjuk untuk menetapkan Pejabat lainnya Tahun
Anggaran 2020.

B. Tujuan dan sasaran

1. Tujuan
a. Penilaian Gotong Royong Terbaik adalah untuk melestarikan nilai-nilai
gotong royong masyarakat, dengan melalui peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan khususnya pemberdayaan Lembaga
Kemasyarakatan dalam pelaksanaan pembangunan;
b. Menetapkan Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten/Kota dan
Tingkat Provinsi.

Juklak BBGRM Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 3


2. Sasaran
Sasaran Penilaian Gotong Royong Terbaik adalah :
Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan, untuk dinilai seberapa besar
peran Lembaga Kemasyarakatan dalam melaksanakan pembangunan
secara bergotong royong dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
mendorong partisipasi masyarakat

C. Ruang lingkup

1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas


wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
2. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat Daerah Kabupaten
dalam wilayah kerja Kecamatan;
3. Pembangunan Desa dan Kelurahan adalah seluruh kegiatan pembangunan
yang berlangsung di Desa dan Kelurahan yang dilaksanakan secara terpadu
dengan mengembangkan swadaya gotong-royong masyarakat;
4. Pelaksanaan Penilaian Gotong Royong terbaik dilaksanakan untuk
mengukur keberadaan gotong royong sebagai nilai-nilai di masyarakat atau
keberadaan gotong royong sebagai modal sosial dan upaya upaya yang
dilakukan oleh komponen bangsa untuk melestarikan gotong royong.

II. PELAKSANAAN PENILAIAN GOTONG ROYONG TERBAIK

A. Penilaian
Penilaian Gotong Royong Terbaik dilaksanakan secara berjenjang mulai dari
Tingkat Kecamatan sampai dengan Tingkat Kabupaten.

1. Tingkat Kecamatan
a. Penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kecamatan adalah untuk
menentukan kandidat kecamatan (1 desa/ kelurahan) melalui penilaian
pada Lembaga Kemasyarakatan Desa/ Kelurahan untuk diikutkan
dalam Penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten.
b. Pelaksanaan penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kecamatan
diselenggarakan pada Minggu III bulan Pebruari s.d Minggu IV
bulan Pebruari Tahun 2020;

Juklak BBGRM Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 4


c. Hasil penilaian Tingkat Kecamatan sudah diterima di Tingkat Kabupaten
paling lambat tanggal 25 Pebruari 2020 dan disertai data
pendukung berupa format penilaian, laporan kegiatan, data kegiatan,
foto-foto dan data pendukung lainnya.

2. Tingkat Kabupaten
Penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten dilaksanakan dalam
3 (tiga) tahap yaitu :
 Penilaian Administratif diselenggarakan pada tanggal 26 s.d 28
Pebruari 2020, untuk menentukan 3 (tiga) Desa perwakilan
kecamatan;
 Penilaian Lapangan diselenggarakan pada tanggal 2 Maret s.d 3
Maret 2020, pelaksanaan penilaian lapang dilaksanakan dengan
agenda klarifikasi lapang di Desa/Kelurahan nominasi Pelaksana
Gotong Royong Terbaik (3 desa/ kelurahan) Kabupaten Nganjuk
Tahun 2020.

B. Tim Penilai

Tim Penilai Tingkat Kabupaten maupun kecamatan (kasi yang menangani


pemberdayaan), dan unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
ditetapkan melalui Keputusan Bupati.

C. INDIKATOR
Untuk mengukur gotong royong secara umum dapat dikelompokan dua
komponen utama yakni : keberadaan gotong royong sebagai nilai-nilai di
masyarakat atau keberadaaan gotong royong sebagai modal sosial dan
upaya-upaya apa saja yang dilakukan oleh komponen bangsa untuk
melestarikan gotong royong.

Juklak BBGRM Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 5


Indikator yang dibangun agar terjadi pelestarian nilai-nilai gotong royong di
masyarakat Indonesia adalah adanya lembaga kemasyarakatan yang
mengimplementasikan nilai-nilai gotong royong, maka variabel yang akan
digunakan dalam penilaian Pelaksana terbaik gotong royong masyarakat
adalah :
(a). Bidang Kemasyarakatan;
(b). Bidang Ekonomi;
(c). Bidang Sosial, Budaya dan Agama dan
(d). Bidang Lingkungan.

III. PENETAPAN JUARA DAN PENGHARGAAN

A. PENETAPAN JUARA
1. Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten ditetapkan dengan
Keputusan Bupati;
2. Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten akan mewakili
Kabupaten Nganjuk dalam Penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat
Provinsi Jawa Timur.

B. PENGHARGAAN
1. Penghargaan kepada Juara Gotong Royong Terbaik Tingkat Kabupaten
diberikan oleh Bupati;
2. Penghargaan sebagaimana dimaksud pada point 1 diberikan dalam bentuk
piagam atau piala dan bentuk lainnya sesuai DPA Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Nganjuk Tahun Anggaran 2020 Kegiatan
Penilaian dan Pencanangan Gotong Royong.

IV. PELAPORAN DAN PENDANAAN

A. PELAPORAN
1. Camat menyampaikan hasil Penilaian Gotong Royong Terbaik Tingkat
Kecamatan kepada Bupati c.q. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Nganjuk;
2. Bupati menyampaikan laporan hasil Penilaian Gotong Royong Tingkat
Kabupaten kepada Gubernur;

Juklak BBGRM Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 6


3. Sistimatika laporan sebagaimana dimaksud pada point (1 dan 2) sesuai
dengan Format yang tercantum dalam lampiran Petunjuk Pelaksanaan ini.

V. PENUTUP
Demikian Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Gotong Royong Terbaik
Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 ini disusun dengan harapan dapat menjadi
acuan bagi para penyelenggara Gotong Royong Terbaik Kecamatan di
Kabupaten Nganjuk.

KEPALA DINAS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN NGANJUK
Selaku Ketua Tim Fasilitasi BBGRM,

HARIS JATMIKO, S.Pd


Pembina Tk. I
NIP. 19711219 199803 1 006

Juklak BBGRM Kabupaten Nganjuk Tahun 2020 7

Anda mungkin juga menyukai