Abstrak. Pelajaran fisika dianggap sulit oleh siswa karena mengandung banyak rumus
dan perhitungan. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar
fisika. Sehingga guru perlu memodifikasi media pembelajaran menjadi menarik dan
menyenangkan agar motivasi belajar siswa meningkat. Salah satu media pembelajaran
yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah game edukasi.
Media pembelajaran yang menggunakan game edukasi belum banyak dikembangkan di
Indonesia, karena pembuatannya yang dianggap terlalu sulit. Game edukasi merupakan
permainan yang dirancang atau dibuat untuk merangsang daya pikir termasuk
meningkatkan konsentrasi dan memecahkan masalah. Ada berbagai jenis software game
yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membuat game edukasi dan dapat dipelajari
secara mandiri, salah satunya adalah Construct 2. Game edukasi berbasis program
Construct 2 pada PC merupakan game yang dapat digunakan siswa untuk belajar sambil
bermain. Siswa dapat mempelajari materi pelajaran sekaligus menjawab pertanyaan dari
materi pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan game berbasis Construct 2 tersebut
mampu memfasilitasi pembuatan game edukasi yang belum banyak dimanfaatkan
dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika.
1. Pendahuluan
Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana teknologi informasi dan
komunikasi berkembang pesat, penggunaan teknologi komputer dirasa sangat
penting dalam segala bidang kehidupan manusia. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat berpengaruh pada dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi saat ini telah merubah aktifitas belajar siswa.
*
email : nuroktavia24@gmail.com
FP-56
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran..... FP-57
Salah satu permasalahan pokok dalam proses pembelajaran saat ini yaitu
kesulitan peserta didik dalam menerima, merespon, mengembangkan materi,
serta mengaplikasikan pelajaran fisika dalam kehidupan sehari – hari yang
diberikan guru. Pembelajaran fisika saat ini cenderung pembelajaran yang
konvensional yang berpusat pada guru. Pembelajaran dengan metode seperti itu
terkesan merugikan peserta didik, terutama peserta didik yang berkemampuan
rendah. Peserta didik cenderung jenuh dalam pembelajaran dan kurang
bersemangat dalam belajar.
Beberapa hal yang menyebabkan pelajaran fisika dianggap sulit oleh siswa
karena pelajaran fisika yang terlalu banyak rumus dan hitungannya,
penyampaian dari guru yang bersifat langsung ke sasaran atau berorientasi
pada inti materinya saja mengakibatkan pembelajaran fisika menjadi bersifat
teoritis bukan aplikatif. Model pembelajaran yang monoton dan terkesan
membosankan, serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang
menarik bagi siswa. Pada umumnya media pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran fisika adalah media cetak berupa buku refrensi
fisika. Buku – buku tersebut rata – rata memiliki halaman yang cukup banyak,
format yang monoton dengan gambar dan warna yang tidak beragam.
Disamping itu diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan inti
materi yang dipelajari. Hal tersebut akan mempengaruhi ketertarikan peserta
didik dalam mempelajari fisika. Pemanfaatan media elektronik dalam dunia
pendidikan juga belum dimanfaatkan dengan baik oleh praktisi pendidikan,
meskipun masyarakat khususnya siswa SMP sudah banyak yang menggunakan
laptop maupun PC. Untuk itu perlu kiranya guru memodifikasi metode
pembelajaran menjadi pembelajaran yang menyenangkan supaya hasil belajar
peserta didik meningkat.
FP-58 Nur Oktavia , dkk
Ada berbagai jenis software game yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk
membuat game edukasi dan dapat dipelajari secara mandiri, Salah satunya
adalah Construct 2. Game edukasi berbasis program Construct 2 pada PC
merupakan game yang dapat digunakan siswa untuk belajar sambil bermain.
Siswa dapat mempelajari materi pelajaran sekaligus menjawab pertanyaan dari
materi pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan game berbasis Construct 2
tersebut mampu memfasilitasi pembuatan game edukasi yang belum banyak
dimanfaatkan dalam pembelajaran.
2. Metode Penelitian
Penulisan makalah menggunakan jenis penulisan deskriptif-kualitatif yang
bermaksud memberikan gambaran atau deskripsi kepada pembaca mengenai
“Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 sebagai Media Pembelajaran
Fisika untuk Siswa Menengah Pertama”. Sevilla, Ochave, Regal, dan Uriarte
(1993) mengatakan metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan
informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang (sementara berlangsung).
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penulisan deskriptif sebagai berikut:
(1) Mengidentifikasi dan memilih masalah dalam pembelajaran fisika pada
Sekolah Menengah Pertama. (2) Merumuskan dan mengadakan pembatasan
masalah mengenai pengenalan dan pembuatan game edukasi berbasis contruct
2 pada pembelajaran fisika. (3) Melakukan kajian pustaka yang akan
digunakan. (4) Menarik kesimpulan atau generalisasi.
Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder. Data sekunder adalah
data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti (Sugiyo.2005). Data
diperoleh dengan melakukan studi literatur terhadap banyak buku dan jurnal,
baik dalam bentuk pustaka cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan
tujuan dan obyek penelitian.
Game edukasi dapat berupa aksi, petualangan, simulasi, Role Playing Game
(RPG), dan strategi.
1) Aksi
Genre ini merupakan game yang paling populer. Game jenis ini
membutuhkan kemampuan reflek pemain. Salah satu sub genre action yang
populer adalah First Person Shooter (FPS). Pada game FPS diperlukan
kecepatan berpikir. Game ini dibuat seolah – olah pemain berada pada
suasana tersebut.
2) Petualangan
Game petualangan lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan
berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-
teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter
hingga penggunaan benda-benda tepat pada tempat yang tepat. Sebagai
contoh adalah Kings Quest, Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island,
Sam and Max.
3) Simulasi, Konstruksi dan managemen
Pemain dalam game ini diberi keleluasaan untuk membangun dan suatu
proyek tertentu dengan bahan baku yang terbatas. Game jenis ini seringkali
menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata
dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Dari mencari jodoh dan
pekerjaan, membangun rumah, gedung hingga kota, mengatur pajak dan
dana kota hingga keputusan memecat atau menambah karyawan. Sebagai
contoh adalah Sim City, The Sims, dan Tamagotchi.
4) Role Playing Game (RPG)
Game jenis role playing game memiliki penekanan pada tokoh/peran
perwakilan pemain di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh
utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat
berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain (biasanya
menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam
berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik
dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang
semakin sakti, ataupun jumlah teman maupun makhluk peliharaan. Sebagai
contoh adalah Final Fantasy, Dragon Quest, Xenogears, Ultima, Never
Winter Nights, Baldurs Gate, Elder Scroll, dan Fallout.
5) Strategi
Genre strategi menitikberatkan pada kemampuan pada kemampuan berpikir
dan organisasi. Game strategi dibedakan menjadi dua, yaitu Turn Based
Strategy dan Real Time Strategy. Turn based strategy pemain bergantian
menjalankan taktiknya. Saat pemain mengambil langkah, pihak lawan
menunggu. Sedangkan real time strategy mengharuskan pemain membuat
keputusan dan secara bersamaan pihak lawan juga beraksi hingga
menimbulkan serangkaian kejadian dalam waktu yang sebenarnya.
FP-60 Nur Oktavia , dkk
Salah satu program yang cocok untuk pembuatan game edukasi adalah
construct 2. Program ini dapat membuat game edukasi lebih menarik karena
selain ada teks percakapan juga dilengkapi dengan suara yang dapat
disesuaikan serta evaluasi (quiz) didalamnya.
Construct 2 adalah tools yang digunakan dalam membuat sebuah game tanpa
memerlukan pengetahuan tentang pemrograman. Caranya hanya melakukan
drag and drop item yang tersedia, menambahkan perilaku mereka, dan
membuat mereka menjadi bergerak dengan sebuah event.
Halaman kerja pada Construct 2 terdiri dari sembilan komponen utama yang
dijelaskan sebagai berikut:
1 File menu dan Ribbon tabs
Pada file menu terdapat alat untuk menyimpan, membuka file, dan juga
mengimport file. Sedangkan pada ribbon tabs digunakan sebagai tools untuk
berbagai tombol dan pilihan
2. Layout
Merupakan tampilan yang digunkan untuk bekerja
3. View tabs
Tabs untuk melihat beberapa layout dan juga event sheet yang ada
4. Properties bar
Untuk mengubah dan juga memberi rincian mengenai objek yang dipilih
5. Project bar dan Layers bar
Project bar berisi mengenai seluruh objek yang digunakan dalam
pembuatan game tersebut. Dan layers bar digunakan untuk menambah
layers pada lembar kerja
6. Project bar/Layot bar tabs
Digunakan dalam pergantian project bar dan layers bar
7. Object bar
Berisi semua daftar objek dalam satu layout yang dipilih
8. Status Bar
Memperlihatkan tentang seberapa zoom yang digunakan, memperkirakan
ukuran file, dan berapa layout maupun event sheet yang ada.
9. Top right buttons
Untuk meminimalkan, memaksimalkan dan juga menutup jendela kerja.
FP-62 Nur Oktavia , dkk
Prosedur Pembuatan
2. Pembuatan
3. Validasi
Validasi media yang dilakukan berdasarkan dua aspek yaitu dari aspek
materi dan aspek media. Aspek penilaian dalam materi meliputi kelayakan
isi, kemudahan pemahaman, sistematika penyajian, kelengkapan penyajian
dan kelengkapan penyajian. Sedangkan aspek penilaian dalam media
meliputi desain pembelajaran dan juga desain tampilan.
4. Penyelesaian
Dalam tahap ini game edukatif Construct 2 yang sudah divalidasi oleh ahli
materi/isi dan media, kemudian direvisi sesuai saran-saran yang telah
diberikan oleh validator. Selanjutnya, yaitu proses editing, dan membuka
project tersebut dari laptop atau pc yang terdapat browser.
FP-64 Nur Oktavia , dkk
Perkembangan TIK
Keadaan pembelajaran mempengaruhi pendidikan
fisika di SMP
Game edukatif ini dapat digunakan pada pc atau laptop. Produk media
pembelajaran game edukatif dapat digunakan di manapun dan kapanpun secara
mandiri. Berikut contoh tampilan game edukasi.
1. Sampul Depan (Cover)
2. Materi (game)
3. Quiz
Tampilan ini berisi salah satu soal quiz yang disajikan dalam game edukasi .
4. Kesimpulan
Pembuatan media pembelajaran ini diawali dengan proses persiapan yaitu
Pembuatan background, karakter dan tombol pada paint dan adobe photoshop
CS4, Penyusunan materi menggunakan Microsoft Word 2007 serta pengisian
suara dengan Voice Changer. Setelah proses persiapan selesai dilanjutkan
dengan pembuatan game edukasi petualangan dengan program Construct 2.
Selanjutnya media tersebut divalidasi baik dari aspek materi maupun medianya.
Setelah memperoleh saran dari validator ahli maka media tersebut diperbaiki
dan kemudian disimpan dalam format html. Hasil yang diperoleh berupa media
pembelajaran game edukasi berbasis Construct 2.
Daftar Pustaka
1. Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
2. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
3. Asriadie. 2013. http://muhammadrnd.blogspot.com/membuat-aplikasi-
android-dengan.html?m=1. Game HTML 5
4. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
5. Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
6. Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta:
DIVA Press.
7. Jihad, A., & Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multindo
Pressindo.
8. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
9. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
10. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
11. Sugiyanto. 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Mata
Padi Presindo.
12. Wahyana. 1986. Pengelolaan Pengajaran Fisika. Jakarta : Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
13. Zulfadli, Fahrul Rozi. 2010. Cara Mudah Membuat Game. Yogyakarta : Teras.