Anda di halaman 1dari 12

Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya

Sabtu, 21 November 2015


Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor

PEMBUATAN GAME EDUKASI BERBASIS CONSTRUCT 2


SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
NUR OKTAVIA*, AYA SOFIA, LIS TYAS,
NURI ISTIFAH KHASANAH, NYANTI RIZKY MARFU’ANI
Prodi Pendidikan Fisika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir.Sutami No. 36A, Surakarta 57126

Abstrak. Pelajaran fisika dianggap sulit oleh siswa karena mengandung banyak rumus
dan perhitungan. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar
fisika. Sehingga guru perlu memodifikasi media pembelajaran menjadi menarik dan
menyenangkan agar motivasi belajar siswa meningkat. Salah satu media pembelajaran
yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah game edukasi.
Media pembelajaran yang menggunakan game edukasi belum banyak dikembangkan di
Indonesia, karena pembuatannya yang dianggap terlalu sulit. Game edukasi merupakan
permainan yang dirancang atau dibuat untuk merangsang daya pikir termasuk
meningkatkan konsentrasi dan memecahkan masalah. Ada berbagai jenis software game
yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membuat game edukasi dan dapat dipelajari
secara mandiri, salah satunya adalah Construct 2. Game edukasi berbasis program
Construct 2 pada PC merupakan game yang dapat digunakan siswa untuk belajar sambil
bermain. Siswa dapat mempelajari materi pelajaran sekaligus menjawab pertanyaan dari
materi pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan game berbasis Construct 2 tersebut
mampu memfasilitasi pembuatan game edukasi yang belum banyak dimanfaatkan
dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika.

Kata kunci : fisika, game edukasi, construct 2


Abstract. Physics considered difficult by students because it contains a lot of formulas
and calculations. This causes less motivated students to learn physics. So teachers need
to modify instructional media to be interesting and fun so that students' motivation
increases. One of the media that is expected to increase students' motivation is
educational game. Media learning using educational games has not been developed in
Indonesia, because its manufacture is considered too difficult. Educational game is a
game that is designed or made to stimulate thought include improving concentration
and problem solving. There are many different types of game software that could be
used to create educational games and can be studied independently, one of which is the
Construct 2. Game-based education program on the PC Construct 2 is a game that can
be used by students to learn while playing. Students can learn the subject matter as well
as answering questions on the subject matter. So expect based game Construct 2 is able
to facilitate the creation of educational game that has not been widely used in learning,
particularly in learning physics.
Keywords : physics, educational game, construct 2

1. Pendahuluan
Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana teknologi informasi dan
komunikasi berkembang pesat, penggunaan teknologi komputer dirasa sangat
penting dalam segala bidang kehidupan manusia. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat berpengaruh pada dunia
pendidikan. Kemajuan teknologi saat ini telah merubah aktifitas belajar siswa.

*
email : nuroktavia24@gmail.com
FP-56
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran..... FP-57

Siswa lebih sering mempelajari gadget darfisikada mempelajari buku pelajaran.


Berbagai macam pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan bertujuan
agar proses pembelajaran terlaksana lebih optimal, interaktif, efektif, dan
efisien sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat namun media
pembelajaran yang tersedia bebas diinternet tidak semuanya sesuai dengan
kompetensi pelajaran yang ada atau standar kelayakan media pembelajaran.
Banyak program yang digunakan untuk media pembelajaran seperti e-learning,
e-education, e-library, e-laboratory, dan sebagainya menawarkan inovasi dan
kemudahan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan. Salah satu media pembelajaran populer saat ini adalah melalui
game.

Di Indonesia sendiri belum banyak media pembelajaran yang menggunakan


game, karena pembuatannya yang dianggap terlalu sulit. Padahal siswa
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sangat gemar bermain game komputer.
Kehadiran game edukasi memang tidak akan bisa menggantikan pembelajaran
dengan tatap muka di dalam kelas, tetapi ditujukan sebagai pelengkap
pembelajaran yang ada dan memberikan kesempatan pada siswa untuk
mempelajari kembali materi yang kurang dikuasai, tanpa terhalang oleh waktu,
tempat, dan kehadiran guru. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman yang
berbeda bagi siswa dalam proses pembelajaran.

Salah satu permasalahan pokok dalam proses pembelajaran saat ini yaitu
kesulitan peserta didik dalam menerima, merespon, mengembangkan materi,
serta mengaplikasikan pelajaran fisika dalam kehidupan sehari – hari yang
diberikan guru. Pembelajaran fisika saat ini cenderung pembelajaran yang
konvensional yang berpusat pada guru. Pembelajaran dengan metode seperti itu
terkesan merugikan peserta didik, terutama peserta didik yang berkemampuan
rendah. Peserta didik cenderung jenuh dalam pembelajaran dan kurang
bersemangat dalam belajar.

Beberapa hal yang menyebabkan pelajaran fisika dianggap sulit oleh siswa
karena pelajaran fisika yang terlalu banyak rumus dan hitungannya,
penyampaian dari guru yang bersifat langsung ke sasaran atau berorientasi
pada inti materinya saja mengakibatkan pembelajaran fisika menjadi bersifat
teoritis bukan aplikatif. Model pembelajaran yang monoton dan terkesan
membosankan, serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang
menarik bagi siswa. Pada umumnya media pembelajaran yang digunakan
dalam proses pembelajaran fisika adalah media cetak berupa buku refrensi
fisika. Buku – buku tersebut rata – rata memiliki halaman yang cukup banyak,
format yang monoton dengan gambar dan warna yang tidak beragam.
Disamping itu diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan inti
materi yang dipelajari. Hal tersebut akan mempengaruhi ketertarikan peserta
didik dalam mempelajari fisika. Pemanfaatan media elektronik dalam dunia
pendidikan juga belum dimanfaatkan dengan baik oleh praktisi pendidikan,
meskipun masyarakat khususnya siswa SMP sudah banyak yang menggunakan
laptop maupun PC. Untuk itu perlu kiranya guru memodifikasi metode
pembelajaran menjadi pembelajaran yang menyenangkan supaya hasil belajar
peserta didik meningkat.
FP-58 Nur Oktavia , dkk

Ada berbagai jenis software game yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk
membuat game edukasi dan dapat dipelajari secara mandiri, Salah satunya
adalah Construct 2. Game edukasi berbasis program Construct 2 pada PC
merupakan game yang dapat digunakan siswa untuk belajar sambil bermain.
Siswa dapat mempelajari materi pelajaran sekaligus menjawab pertanyaan dari
materi pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan game berbasis Construct 2
tersebut mampu memfasilitasi pembuatan game edukasi yang belum banyak
dimanfaatkan dalam pembelajaran.

2. Metode Penelitian
Penulisan makalah menggunakan jenis penulisan deskriptif-kualitatif yang
bermaksud memberikan gambaran atau deskripsi kepada pembaca mengenai
“Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 sebagai Media Pembelajaran
Fisika untuk Siswa Menengah Pertama”. Sevilla, Ochave, Regal, dan Uriarte
(1993) mengatakan metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan
informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang (sementara berlangsung).
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penulisan deskriptif sebagai berikut:
(1) Mengidentifikasi dan memilih masalah dalam pembelajaran fisika pada
Sekolah Menengah Pertama. (2) Merumuskan dan mengadakan pembatasan
masalah mengenai pengenalan dan pembuatan game edukasi berbasis contruct
2 pada pembelajaran fisika. (3) Melakukan kajian pustaka yang akan
digunakan. (4) Menarik kesimpulan atau generalisasi.

Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder. Data sekunder adalah
data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti (Sugiyo.2005). Data
diperoleh dengan melakukan studi literatur terhadap banyak buku dan jurnal,
baik dalam bentuk pustaka cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan
tujuan dan obyek penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan merupakan teknik


analisis dokumen. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku,
jurnal, dan internet dianalis oleh penulis untuk menyimpulkan hasil dan
menarik kesimpulan terkait “Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2
sebagai Media Pembelajaran Fisika untuk Siswa Menengah Pertama”.

Analisis data menurut Patton merupakan proses mengatur urutan data,


mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Analisis data dalam penulisan makalah ini menggunakan model analisis
interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data
(reduction), sajian data (display) dan verifikasi data/penarikan kesimpulan
(conclusion drawing) (Miles & Huberman:1979).

3. Hasil dan Pembahasan


Game Edukasi adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk
memberikan pengajaran, menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu
media unik dan menarik. Jenis ini biasanya ditujukan untuk anak- anak, maka
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran..... FP-59

permainan warna sangat diperlukan disini bukan tingkat kesulitan yang


dipentingkan.

Game edukasi dapat berupa aksi, petualangan, simulasi, Role Playing Game
(RPG), dan strategi.
1) Aksi
Genre ini merupakan game yang paling populer. Game jenis ini
membutuhkan kemampuan reflek pemain. Salah satu sub genre action yang
populer adalah First Person Shooter (FPS). Pada game FPS diperlukan
kecepatan berpikir. Game ini dibuat seolah – olah pemain berada pada
suasana tersebut.
2) Petualangan
Game petualangan lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan
berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan teka-
teki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter
hingga penggunaan benda-benda tepat pada tempat yang tepat. Sebagai
contoh adalah Kings Quest, Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island,
Sam and Max.
3) Simulasi, Konstruksi dan managemen
Pemain dalam game ini diberi keleluasaan untuk membangun dan suatu
proyek tertentu dengan bahan baku yang terbatas. Game jenis ini seringkali
menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata
dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Dari mencari jodoh dan
pekerjaan, membangun rumah, gedung hingga kota, mengatur pajak dan
dana kota hingga keputusan memecat atau menambah karyawan. Sebagai
contoh adalah Sim City, The Sims, dan Tamagotchi.
4) Role Playing Game (RPG)
Game jenis role playing game memiliki penekanan pada tokoh/peran
perwakilan pemain di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh
utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat
berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain (biasanya
menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam
berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik
dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang
semakin sakti, ataupun jumlah teman maupun makhluk peliharaan. Sebagai
contoh adalah Final Fantasy, Dragon Quest, Xenogears, Ultima, Never
Winter Nights, Baldurs Gate, Elder Scroll, dan Fallout.

5) Strategi
Genre strategi menitikberatkan pada kemampuan pada kemampuan berpikir
dan organisasi. Game strategi dibedakan menjadi dua, yaitu Turn Based
Strategy dan Real Time Strategy. Turn based strategy pemain bergantian
menjalankan taktiknya. Saat pemain mengambil langkah, pihak lawan
menunggu. Sedangkan real time strategy mengharuskan pemain membuat
keputusan dan secara bersamaan pihak lawan juga beraksi hingga
menimbulkan serangkaian kejadian dalam waktu yang sebenarnya.
FP-60 Nur Oktavia , dkk

Salah satu program yang cocok untuk pembuatan game edukasi adalah
construct 2. Program ini dapat membuat game edukasi lebih menarik karena
selain ada teks percakapan juga dilengkapi dengan suara yang dapat
disesuaikan serta evaluasi (quiz) didalamnya.

Construct 2 adalah tools yang digunakan dalam membuat sebuah game tanpa
memerlukan pengetahuan tentang pemrograman. Caranya hanya melakukan
drag and drop item yang tersedia, menambahkan perilaku mereka, dan
membuat mereka menjadi bergerak dengan sebuah event.

Gambar 1 Tampilan Program Construct 2

Construct 2 memiliki interface yang sangat mirip dengan produk microsoft


office. Hal ini membuat mudah bagi orang-orang yang terbiasa dengan produk
office, karena sifat HTML 5 masih eksperimental, ada beberapa fitur dalam
pembuatan game yang mungkin tidak bekerja dengan baik di semua perangkat.
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran..... FP-61

Gambar 2 Halaman Kerja pada Construct 2

Halaman kerja pada Construct 2 terdiri dari sembilan komponen utama yang
dijelaskan sebagai berikut:
1 File menu dan Ribbon tabs
Pada file menu terdapat alat untuk menyimpan, membuka file, dan juga
mengimport file. Sedangkan pada ribbon tabs digunakan sebagai tools untuk
berbagai tombol dan pilihan
2. Layout
Merupakan tampilan yang digunkan untuk bekerja
3. View tabs
Tabs untuk melihat beberapa layout dan juga event sheet yang ada
4. Properties bar
Untuk mengubah dan juga memberi rincian mengenai objek yang dipilih
5. Project bar dan Layers bar
Project bar berisi mengenai seluruh objek yang digunakan dalam
pembuatan game tersebut. Dan layers bar digunakan untuk menambah
layers pada lembar kerja
6. Project bar/Layot bar tabs
Digunakan dalam pergantian project bar dan layers bar
7. Object bar
Berisi semua daftar objek dalam satu layout yang dipilih
8. Status Bar
Memperlihatkan tentang seberapa zoom yang digunakan, memperkirakan
ukuran file, dan berapa layout maupun event sheet yang ada.
9. Top right buttons
Untuk meminimalkan, memaksimalkan dan juga menutup jendela kerja.
FP-62 Nur Oktavia , dkk

Prosedur Pembuatan

Media pembelajaran ini dibuat dengan komputer menggunakan program


Construct 2, Adobe Photoshop CS4, Voice Changer dan Microsoft Word 2007.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan terdiri atas beberapa tahap, yaitu:
persiapan, pembuatan, validasi dan penyelesaian. Proses tersebut dapat
diilustrasikan seperti pada Gambar 3 berikut ini:

Pembuatan background, karakter dan tombol


Persiapan
pada paint dan adobe photoshop CS4 serta
Penyusunan materi game edukasi IPA pada
program Microsoft Word 2007

Pembuatan media dengan program Construct


Pembuatan
2

Validasi media pembelajaran game edukasi


Validasi oleh Ahli

Penyelesaian Penginstalan media game edukasi pada PC


nnn
Gambar 3. Alur Pembuatan Game Edukatif
1. Tahap Persiapan

Berdasarkan rancangan yang telah dibuat, langkah pertama dalam


pembuatan media pembelajaran game edukatif adalah pembuatan background,
karakter dan tombol pada paint dan adobe photoshop CS4 menyusun materi Biomassa
Sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan dan soal evaluasi yang akan
dimasukkan ke dalam game dengan menggunakan Microsoft Word 2007.

2. Pembuatan

Langkah kedua adalah membuat game dengan menggunakan program


Construct 2. Berikut ini akan diuraikan cara pembuatan media game
edukatif dengan menggunakan program Construct 2.
1) Buka Aplikasi Construct 2, kemudian pilih start page  new project
new empty project
2) Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar 4.
3) Memulai membuat tampilan menu sesuai keinginan
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran..... FP-63

Gambar 4 Tampilan Kerja Construct 2

Pembuatan game edukasi dibagi dalam beberapa tahap:


1. Pembuatan tampilan menu sebagai halaman sampul
2. Pembuatan layout dan event sheet untuk menu, cara bermain, gerbang
tiap game, ringkasan, dan quiz.
3. Pembuatan percakapan materi dan isian suara pada tiap kompetensi inti
4. Membuat quiz.

3. Validasi

Winarno (1990:155) berpendapat bahwa validitas alat pengukur merupakan


suatu taraf dimana alat pengukur itu memenuhi tujuan pengukuran semula.
Dengan perkataan lain bila alat pengukur itu tidak dengan teliti dan tetap
mengukur apa yang menjadi tujuan diukur, maka alat itu tidak memiliki
validitas untuk maksud tersebut.

Validasi media yang dilakukan berdasarkan dua aspek yaitu dari aspek
materi dan aspek media. Aspek penilaian dalam materi meliputi kelayakan
isi, kemudahan pemahaman, sistematika penyajian, kelengkapan penyajian
dan kelengkapan penyajian. Sedangkan aspek penilaian dalam media
meliputi desain pembelajaran dan juga desain tampilan.

4. Penyelesaian

Dalam tahap ini game edukatif Construct 2 yang sudah divalidasi oleh ahli
materi/isi dan media, kemudian direvisi sesuai saran-saran yang telah
diberikan oleh validator. Selanjutnya, yaitu proses editing, dan membuka
project tersebut dari laptop atau pc yang terdapat browser.
FP-64 Nur Oktavia , dkk

Produk akhir media yang diharapkan adalah terciptanya media pembelajaran


Game Edukasi untuk siswa SMP yang memenuhi kriteria baik pada aspek
materi dan media serta dapat membantu siswa SMP dalam mempelajari fisika.
Secara garis besar alur kerangka berpikir dapat digambarkan seperti berikut:

Perkembangan TIK
Keadaan pembelajaran mempengaruhi pendidikan
fisika di SMP

Media Game Edukasi


Media pembelajaran untuk
merupakan salah satu
membantu siswa belajar
alternatif media
fisika
pembelajaran yang baik

Pembuatan media Game Edukasi dengan


kriteria baik

Gambar 5. Alur Kerangka Berpikir

Game edukatif ini dapat digunakan pada pc atau laptop. Produk media
pembelajaran game edukatif dapat digunakan di manapun dan kapanpun secara
mandiri. Berikut contoh tampilan game edukasi.
1. Sampul Depan (Cover)

Gambar 6. Tampilan Cover Game Edukasi


Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran..... FP-65

2. Materi (game)

Gambar 7. Tampilan salah satu materi pada game

3. Quiz
Tampilan ini berisi salah satu soal quiz yang disajikan dalam game edukasi .

Gambar 8. Percakapan Player dan Guru pada game edukasi


FP-66 Nur Oktavia , dkk

Analisis Kekurangan dan Kelebihan

Berdasarkan analisis SWOT, beberapa kekurangan dan kelebihan media


pembelajaran ini dapat dianalisis sebagai berikut:
a. Strenght (Kekuatan)
1) Media pembelajaran game edukasi merupakan media pembelajaran
interaktif yang bisa menyajikan banyak konten di dalamnya.
2) Media pembelajaran ini dapat menarik minat siswa untuk mempelajari
sains.
3) Kejadian yang berkaiatan dengan fisika dapat disajikan menjadi lebih
jelas dengan media pembelajaran ini.
4) Memiliki interface yang sangat mirip dengan produk microsoft office,
sehingga mudah bagi orang-orang yang terbiasa dengan produk office.
5) Game edukatif ini dapat digunakan pada pc atau laptop, jadi dapat
digunakan di manapun dan kapanpun secara mandiri.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Dibutuhkan keterampilan untuk membuat media pembelajaran ini.
2) Pembuatannya memerlukan waktu cukup lama.
3) Tidak semua computer mempunyai software pembuatannya.
4) Tidak dapat diinstal dalam telepon selular berbasis android sehingga
tidak dapat dibawa kemana saja.
c. Opportunity (Peluang)
1) Media pembelajaran ini masih jarang digunakan dalam pembelajaran
fisika.
2) Kelebihan media ini dapat menjadi suatu peluang untuk dikembangkan
dalam mata pelajaran lain.
3) Perkembangan teknologi TI membuat media ini dapat digunakan dengan
mudah.
d. Threats (Ancaman)
Terdapat media pembelajaran lain yang lebih canggih.

4. Kesimpulan
Pembuatan media pembelajaran ini diawali dengan proses persiapan yaitu
Pembuatan background, karakter dan tombol pada paint dan adobe photoshop
CS4, Penyusunan materi menggunakan Microsoft Word 2007 serta pengisian
suara dengan Voice Changer. Setelah proses persiapan selesai dilanjutkan
dengan pembuatan game edukasi petualangan dengan program Construct 2.
Selanjutnya media tersebut divalidasi baik dari aspek materi maupun medianya.
Setelah memperoleh saran dari validator ahli maka media tersebut diperbaiki
dan kemudian disimpan dalam format html. Hasil yang diperoleh berupa media
pembelajaran game edukasi berbasis Construct 2.

Media pembelajaran game Edukasi menggunakan program Construct 2


memiliki kriteria sangat baik untuk digunakan sebagai media pembelajaran
Fisika untuk siswa Sekolah Menengah Pertama.
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran..... FP-67

Ucapan terima kasih


Terimakasih kepada Putri Setya Emawari yang telah membantu dalam
memberikan ide, saran, dan kritik dalam makalah yang berjudul ”Pembuatan
Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran Fisika Untuk
Siswa Sekolah Menengah Pertama” ini.

Daftar Pustaka
1. Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
2. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
3. Asriadie. 2013. http://muhammadrnd.blogspot.com/membuat-aplikasi-
android-dengan.html?m=1. Game HTML 5
4. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
5. Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
6. Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta:
DIVA Press.
7. Jihad, A., & Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multindo
Pressindo.
8. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
9. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
PT Rineka Cipta.
10. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
11. Sugiyanto. 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Mata
Padi Presindo.
12. Wahyana. 1986. Pengelolaan Pengajaran Fisika. Jakarta : Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan.
13. Zulfadli, Fahrul Rozi. 2010. Cara Mudah Membuat Game. Yogyakarta : Teras.

Anda mungkin juga menyukai