Anda di halaman 1dari 3

KISI-KISI SEMPRO

1. Alasan mengapa memilih judul?

Karena perencanaan obat merupakan bagian pengelolaan obat yang paling

penting dalam klinik, apalagi dengan diadakannya JKN berupa BPJS, maka

semakin banyak pasien yang berobat dengan menggunakan BPJS, jika tidak

mempunyai perencanaan yang baik dapat merugikan klinik itu sendiri, oleh

sebab itu, setiap perencaan harus dievaluasi dan dimonitoring agar dapat

menjaga kelangsungan klinik.

2. Mengapa mengambil di Klinik Dasa Medika?

Sebagian besar pasien penyakit dengan prevalensi tertinggi di Klinik Dasa

Medika menggunakan BPJS untuk pendanaanya. Bertambah banyaknya

pasien BPJS menyebabkan klinik harus mengatur efisiensi pengeluaran untuk

pasien BPJS agar keuangan klinik dapat berjalan dengan baik. Pengelolaan

obat BPJS di Instalasi Farmasi Klinik Dasa Medika Surabaya mengalami

kendala sehingga perlu dianalisa penyebab permasalahan pengelolaan obat

BPJS dan bagaimana kebijakan rumah sakit dalam mengatasi permasalahan

pengelolaan obat pasein sehingga penggeluaran biaya pasien BPJS tidak

membengkak(2). Tahapan penting dalam melakukan pengelolaan terhadap

persediaan farmasi dimulai dari perencanaan yang baik

3. Hipotesis penelitian?

Hipotesis dalam penelitian saya tidak diperlukan, karena analisa yang saya

gunakan tidak menggunakan hubungan sebab akibat, akan tetapi mengevaluasi


apakah penerimaan dan penggunaan obat di Klinik Dasa Medika sudah sesuai

dengan perencanaan atau tidak

4. Mengapa menggunakan retrospektif?

Karena data yang saya ambil sebagai subjek penelitian adalah data yang sudah

lampau yaitu data bulan Oktober-Desember 2020, sedangkan pengambilan

data saya akan lakukan pada akhir Februari atau [ada bulan Maret 2021.

5. Subjek penelitianmu apa?

Semua obat BPJS di Klinik Dasa Medika periode Oktober-Desember 2020

6. Instrumen yang kamu gunakan untuk penelitian ini apa?

Buku defecta dan daftar stok obat

Buku Defecta digunakan untuk mengetahu barang yang akan disimpan ke

Pedagang Besar Farmasi (PBF). Berisi tentang jumlah dan nama barang yang

akan dipesan

Daftar stok opname untuk mengetahui kegiatan perhitungan persediaan fisik

(obat BPJS) atau stok yang berada di dalam gudang farmasi klinik

7. Pengolahan data?

Pengolahan data dilakukan secara kuantitatif

a. Analisis kesesuaian penerimaan obat dengan perencanaan

Kesesuaian Penerimaan Obat

Angka ideal yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI

(2006) adalah 100%.

b. Analisis kesesuaian penggunaan obat dengan perencanaan

Kesesuaian Penggunaan Obat


Angka ideal yang ditetapkan) adalah 100%-120% dengan

pertimbangan penambahan stok penyangga (buffer stock) adalah 20%.

c. Analisis penyimpangan perencanaan

Penyimpangan Perencanaan

Penyimpangan dianggap normal pada batas 20-30% dengan

memperhatikan stok pengaman dan stok tunggu. Dari data persentase

tersebut, selanjutnya akan digunakan untuk menyimpulkan hasil penelitian

sesuai dengan tujuan penelitian.

8. Analisis data?

ABC : menggolongkan obat ke dalam golongan ABC, lalu menghitung

persentasenya

VEN: dilakukan setelah mendapatkan data analisa ABC, kemudian diambil

yang persentasenya terbesar, lalu digolongkan menjadi obat Vital, Esensial,

dan Non Esensial berdasarkan keterangan dari apoteker

Anda mungkin juga menyukai