Anda di halaman 1dari 17

FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

LAPORAN HASIL TRAINING


Nama Training : Design Functionality Of Bakery Products
Waktu Pelaksanaan : 18 May 2016
Trainer : 1. Dra. Deksa Presiana, Apt., M.Kes.
2. Suseno Hadi Purnomo
3. Prof.Nuri Andarwulan
Materi Training :

Pelaksanaan training di IPB International Convention Center Bogor. Dihadiri berbagai semua pelaku usaha dan
industry yang bergerak dengan bahan baku tepung terigu serta institusi Pendidikan yang bergerak dalam
bidang parariwisata dan perhotelan . Pelaksanaan dilaksanakan dalam 1 hari. Adapun materi teori
pembahasannya sebagai berikut :

A. Regulasi Pangan Kategori Pangan Bakeri

1. Regulasi tentang Produk Bakeri


Dasar Hukum:
a) Undang – Undang No 18 Tahun 2012 tentang Pangan
b) PP No 28 Tahun Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan
c) PP No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan
d) Peraturan Menteri Perindustrian No 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Produksi
Pangan OlahanYang Baik (Good Manufacturing Practices).
2. Peraturan Kepala Badan POM

Peraturan Kepala Badan POM terkait Produk Bakeri:


Perka BPOM tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (27 Peraturan)
• No.HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia
(untuk cemaran logam berat dan kimia lain)
• No. 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengawasan Iklan Pangan Olahan
• No. 8 Tahun 2016 tentang Persyaratan BTP Campuran
• No. 10 Tahun 2016 tentang Penggunaan Bahan Penolong Golongan Enzim dan Golongan Penyerap
Enzim dalam Pengolahan Pangan
 No. 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan
• No. 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan
FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

• No. 23 Tahun 2016 tentang Pencantuman Informasi Tanpa BTP pada Label dan Iklan Pangan
• No. HK.00.06.51.0475 tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi, dengan
perubahan No.HK.03.1.23.11.11.09605 tahun 2011
• No. HK.03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan, dengan
Amandemen Perka BPOM No 16 Tahun 2014 tentang Pengawasan Kemasan Pangan
• No. 12 Tahun 2016 tentang Penda[aran Pangan Olahan (Lampiran IV: Persyaratan Label
Pangan Olahan
• No. 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Pengawasan Periklanan Pangan Olahan.
3. Kategori Pangan Produk Bakeri Berdasarkan Regulasi

Peraturan Ka BPOM No 21 Tahun 2016 tentang kategori Pangan


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

4. Peraturan Kepala Badan POM Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan

 Kategori Pangan 01.0 Produk-produk susu dan analognya, kecuali yang termasuk kategori 02.0.
 Kategori Pangan 02.0 Lemak, minyak, dan emulsi minyak
 Kategori Pangan 03.0 Es untuk dimakan (edible ice, termasuk sherbet dan sorbet)
 Kategori Pangan 04.0 Buah dan sayur (termasuk jamur, umbi, kacang termasuk kacang kedelai, dan lidah
buaya), rumput laut, biji-bijian.
 Kategori Pangan 05.0 Kembang gula / permen dan cokelat.
 Kategori Pangan 06.0 Serealia dan produk serealia yang merupakan produk turunan dari biji serealia,
akar dan umbi, kacang dan empulur (bagian dalam batang tanaman), ^dak termasuk produk bakeri dari
kategori 07.0 dan tidak termasuk kacang dari kategori 04.2.1 dan 04.2.2
 Kategori Pangan 07.0 Produk bakeri.
 Kategori Pangan 08.0 Daging dan produk daging, termasuk daging unggas dan daging hewan buruan
 Kategori Pangan 09.0 Ikan dan produk perikanan termasuk molusktkrustase, ekinodermata, serta amfibi
dan reptile
 Kategori Pangan 10.0 Telur dan produk-produk telur
 Kategori Pangan 11.0 Pemanis, termasuk madu
 Kategori Pangan 12.0 Garam, rempah, sup, saus, salad, produk protein
 Kategori Pangan 13.0 Produk pangan untuk keperluan gizi khusus
 Kategori Pangan 14.0 Minuman, tidak termasuk produk susu
 Kategori Pangan 15.0 Makanan ringan siap santap
 Kategori Pangan 16.0 Pangan campuran (komposit), tidak termasuk pangan dari kategori 01.0 sampai
15.0
5. Kategori Pangan 07.0 Produk Bakeri

07.1 Roti dan Produk Bakeri Tawar dan Premiks


07.1.1 Roti dan Roti Kadet (Roll)
07.1.1.1 Roti Yang Dikembangkan Dengan Kamir dan Roti Istimewa
07.1.1.2 Roti Soda
07.1.2 Krekers, Tidak Temasuk Krekers Manis
07.1.3 Produk Bakeri Tawar Lainnya (Misalnya Bagel, Pita, Muffin Inggris)
07.1.4 Produk Serupa Roti Termasuk Roti Untuk Isi (Stuffing) dan Tepung Roti, Panir
07.1.5 Roti dan Bun Kukus (Steamed Bun)
FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

07.1.6 Premiks Untuk Roti Tawar Dan Produk Bakeri Tawar.

07.2 Produk Bakeri Istimewa (Manis, Asin, Gurih)

07.2.1 Keik, Kukis dan Pai (Isi Buah atau Custard, Vla)

07.2.2 Produk Bakeri Istimewa Lainnya (Misalnya Donat, Roll Manis, Scones,Muffin)

07.2.3 Premiks Untuk Produk Bakeri Istimewa (Misalnya Keik, Panekuk)

6. PERATURAN TERKAIT CEMARAN PANGAN


Peraturan Kepala Badan POM No. 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan
FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

B. TANTANGAN DAN PELUANG INDUSTRI ROTI di INDONESIA

Roti telah beredar di seluruh pelosok Indonesia baik dalam kategori tradisional hingga kategori modern, baik
kelas UKM hingga boutique bakery yang tersebar di Mall, bakery telah memainkan peranannya dalam
kehidupan manusia.

Peluang perkembangan roti di Indonesi masih besar ditinjau dari, demographic bonus di Indonesia:

Update june 2015

Age structure:

0-14 years: 26.2% (male 33,854,520/female 32,648,568)


15-24 years: 17.1% (male 22,067,716/female 21,291,548)
25-54 years: 42.3% (male 54,500,650/female 52,723,359)
55-64 years: 7.9% (male 9,257,637/female 10,780,724)
FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

65 years and over: 6.5% (male 7,176,865/female 9,308,056)


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

TANTANGAN INDUSTRI ROTI di INDONESIA


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

 Fasilitas produksi Massal


 Dekat dengan Pasar
 Kemampuan distribusi massal
 Inovasi Produk
PELUANG INDUSTRI ROTI INDONESIA
 Rendahnya konsumsi per kapita
 Cakupan geografi
 Saluran distribusi
 Inovasi Produk

C. EMULSIFIERS IN BAKERY INDUSTRY: TRENDS & CHALLENGES

Hydrophilic Hydrophobic
FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

Emulsifier memfasilitasi
interaksi antara air dan
minyak

Produksi emulsifier
FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

Properties of Emulsifiers in Bread Baking


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING


FORMULIR Form : F/WINA-PGA-09-106

PT. WINA - GRESIK LAPORAN HASIL TRAINING

Dibuat Oleh, Diketahui Oleh,

Azhar Rahmadi Head Departemen

Verifikasi PGA Departemen

Diterima Tanda Tangan

Revisi

Tidak Diterima

Anda mungkin juga menyukai