Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Okupasi Terapi di

Indonesia Oleh Salah Satu


Pioneer Okupasi Terapi
Indonesia
Oktober 06, 2017

Tahukah kalian, ternyata Okupasi Terapi


sudah ada di Indonesia sejak tahun
1970an?
Yukk langsung aja disimak *baca* hasil wawancara kami dengan salah satu
Pioneer Okupasi Terapi Indonesia yaitu Bapak Khomarun, M.OT. 
Cekkiddott.....

Pada tahun 1970, sudah ada dua orang Okupasi Terapis Indonesia yang telah
lulus dari pendidikan tinggi Okupasi Terapi Australia yaitu bapak DJoko
Soesetyo dan dari New Zealand yaitu bapak Harri B Siahaan. Bapak DJoko
Soesetyo mempelopori pelayanan okupasi terapi pada area fisik di Rumah Sakit
Ortopedi Surakarta sedangkan bapak Harry B Siahaan sebagai pelopor adanya
pelayanan okupasi terapi pada bidang kesehatan jiwa (psikososial). Sejak saat
itu, okupasi terapi sudah mulai  berkembang secara perlahan di Indonesia
dengan pelatihan okupasi terapi asisten di beberapa kota-kota besar di Indonesia
seperti Rumah Sakit Karyadi, RS Cipto Mangunkusumo, Fatmawati, dan
Rumah Sakit Orthopedi. Selain itu, banyak sukarelawan Okupasi Terapi dari
luar negeri datang ke Indonesia untuk menjadi relawan serta memberikan
pelatihan-pelatihan khusus untuk okupasi terapis asisten.

Kemudian pada tahun 1980an, empat orang dosen dari Akademi Fisioterapi
Surakarta yaitu bapak Tri Budi Santoso, Bambang Kuncoro, Dedi Suhandi, dan
Khomarun dikirim ke Kanada untuk mendapatkan ilmu tentang Okupasi Terapi
di Universitas Alberta yang dibiayai oleh The Canadian International
Developmental Agency. Setelah lulus dan mendapatkan gelar Bsc.OT, mereka
berempat mengajak okupasi terapis Indonesia yang sudah ada sebelumnya
seperti bapak DJoko Soesetyo, Harri B Siahaan, dan Tanumiharjo serta Okupasi
Terapis Belanda yaitu Martina Tobing, mereka berkumpul dan membentuk
organisasi Ikatan Okupasi Terapis Indonesia (IOTI) atau Indonesian
Occupational Therapy Association (IOTA) pada 29 April  1994. Kemudian
setelah itu mereka mendirikian Akademi Okupasi Terapi Surakarta pada tanggal
8 September 1994 dan berkomitmen untuk memberhentikan tenaga pelatihan
Okupasi Terapi khusus karena sudah ada pendidikan tinggi okupasi terapi.
Berikut ini beberapa foto momen ber-Sejarah Okupasi Terapi Indonesia
 
Pada tahun 1997, Akademi Okupasi Terapi Surakarta pertama kali
memproduksi tenaga Okupasi Terapis dengan program diploma 3 dan langsung
bekerja di berbagai jenis bidang kesehatan di Pulau Jawa. Akademi Okupasi
Terapi Surakarta diakui oleh World Federation of Occupational
Therapy menjadi sekolah pendidikan okupasi terapi resmi pada tahun 2000.
Saat ini Akademi Okupasi Terapi Surakarta berada dibawah naungan
Kementrian Kesehatan dan bergabung dengan Politeknik Kesehatan Surakarta.
Selain itu, Program Okupasi Terapi juga didirikan di Universitas Indonesia
Jakarta pada tahun 1997.
Menurut keterangan Pak Khomarun, sampai saat ini (2016) sekitar 1500 lebih
tenaga Okupasi Terapis tersebar di Seluruh Indonesia dan bekerja pada berbagai
macam area pelayanan kesehatan yaitu Pediatri, Fisik, Psikososial, dan lain-lain.
Sebagian besar dari mereka bekerja pada area Pediatri khususnya tumbuh
kembang anak karna besarnya angka kebutuhan akan tenaga kesehatan dalam
pelayanan anak berkebutuhan khusus. 
Narasumber Utama : Pak Khomarun, M.OT.

Anda mungkin juga menyukai