Anda di halaman 1dari 33

BIOMEKANIK

KARTILAGO SENDI
KELOMPOK 4
1. Muthia Nur Hasanah (P27228019137)
2. Novera Dwi Hapsari (P27228019143)
3. Nurina Kaffawati Nur T (P27228019144)
4. Tri Suci Juliyanti (P27228019157)
5. Zharifah Hanun Azzahra (P27228019160)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


OKUPASI TERAPI TAHUN 2019/2020 1
1

PERSENDIAN
FIBROSA

HYALIN KARTILAGO
PERSENDIAN KARTILAGO JOINT

FIBROKARTILAGO
SYNOVIAL JOINT
2

BAGIAN PERSENDIAN
1. Fibrous Joint
2. Cartilagnous Joint
3. Synovial Joint
3

SYNOVIAL JOINT
• Merupakan sendi yang dapat digerakkan secara bebas
• Kebanyakan berada diantara tulang tungkai
→ berguna untuk memungkinkan banyak gerakan
• Pada sendi synovial, tulang yang berdekatan seringkali berbentuk sehingga
pembesaran pada satu bagian, maka sesuai dengan depresi pada bagian yang
lain. (meniskus)
• Lapisan tulang rawan hyalin yang menutupi ujung tulang disebut tulang rawan
artikular.
• Kartilago memiliki permukaan dan agak elastis dan mengurangi gesekan
• Sebuah ruang yang disebut rongga synovial, yang berada diantara dua tulang
berguna untuk memberikan gerakan bebas.
4
5
6

KARTILAGO SENDI
• Suatu jaringan yang kuat bersifat semi transparan
• Elastik dan fleksibel yang terdiri dari kondrosit dan
kondroblast. Keduanya tersebar diantara material
lipoprotein dan diperkuat oleh serat kolagen
• Bagian luar dari kartilago sendi dilapisi oleh
perikondirum yang merupakan serabut membrane
yang tebal dan kuat
7

Fungsi Kartilago Sendi


1. Dapat mengurangi gesekan dan robekan dengan permukaan sendi
yang berlawanan
2. Sebagai sliding area untuk sendi dan memfasilitasi pergerakan
tulang.
3. Menyebarkan gaya yang mengenai sendi ke arah yang kuat
sehingga dapat menurunkan stres pada permukaan sendi.
4. Daerah perdam guncangan dan permukaan gesekan antara sendi
5. Menumbuhkan dan mengembangkan tulang panjang sebelum dan
sesudah lahir
8
ZONA ARTICULAR CARTILAGO
9

ZONA KARTILAGO SENDI


Zona superficial atau zona tangential mengandung kolagen paling banyak (± 85%
berat kering) : di dalam zona mengandung serabut kolagen berorientasi paralel
terhadap permukaan sendi, dengan maksud sebagai penahan shear (tekanan)
• Jumlah kolagen tiap zona semakin berkurang bila mendekati tidemark, bahkan
sampai turun 68% di middle zone
• Middle zone : terdiri dari 40%-60% total volume tulang rawan dan berisi
proteoglycan dan kondrosit yang bulat dan tingkat kepadatan rendah
• Deep zone : bertanggung jawab untuk menyediakan perlawanan terbesar
terhadap kekutan tekan. Fibril kolagen dalam zona ini tersusun tegak lurus ke
permukaan artikular dan mengandung fibril diameter kolagen terbesar didisposisi
radial, isi proteoglycan tertinggi dan konsentrasi isi terendah
10
MATERIAL DAN STRUKTUR
ARTICULAR CARTILAGE
11
STRUKTUR DAN MATERIAL
KARTILAGO SENDI

1. Chondrocytes
 Berfungsi untuk ketebalan sendi, dan mempertahankan komponen organik
ekstraseluler yang disebut matriks (serabut kolagen)

2. Collagen fiber
 Sejenis protein yang secara alami mempunyai serat, menghubungkan dan
mendukung jaringan tubuh seperti kulit, tulang, tendon, dan tulang rawan.
 Collagen merupakan struktur penyusun paling tinggi yang menyebabkan
layer fibrous berkarakter.
12
Gambar Kolagen Fibrous

 Membentuk jaringan berlapis-lapis


 Kemampuan mekanikal kolagen adalah tensile stiffness dan
strength, yaitu memiliki kemampuan bila ditarik tetapi lemah bila
ditekan
13

3. Proteoglycan (PGS)
 Merupakan jaringan ikat khusus dimana matriks ekstra selnya
berkonsistensi padat, sehingga kartilago ini memiliki daya
kenyal yang memungkinkan jaringan ini menahan stress
mekanika tanpa mengalami distorsi
 Sedangkan matriks merupakan wujud kaku bahkan keras, yang
substansi dasarnya terdiri atas proteoglycan yang mengandung
kondrotin sulfat untuk kartilago.
 Tersusun atas kreatan sulfate
 PGs memberikan rigidly matriks ekstra seluler
14
15

4. Water
 80% air terkonsentrasi di permukaan sendi.
Sodium dan kalsium berperan dalam mekanikal
kartilago difusi gas,nutrisi dan sisa metabolisme
 30% cairan terdapat dalam intraseluler
 Bila diberi load maka 70% cairan akan bergerak,
sehingga berfungsi untuk mekanikal kartilago
sendi dan lubrikasi
16

Komposisi kimia kartilago sendi


Tissue Air Collagen Proteoglycan
Articular cartilage 65%-85% 10%-20% (Tipe I) 5%-10%
Meniscus 60%-70% 15%-25%(Tipe II) 1%-2%

Ketiga komponen
ini bekerja
bersama-sama
untuk menentukan
mekanikal
behaviour kartilago
17
Mechanical Behavior Kartilago Sendi
• 2 phase : FLUID phase & • MEKANISME
SOLID phase PENEKANAN (STRESS)
• Mechanical behavior & LUBRIKASI dengan
kartilago sangat Kompresi
dipengaruhi oleh • Mekanisme penekanan ini
permeability didasari oleh permeability
(Bagaimana kemudahan of articular cartilage
cairan masuk/keluar
jaringan) Darcy's law
Volume cairan yang keluar/masuk pada porous
solid tergantung pada besarnya tekanan
(pressure) yang mengenai solid dan
18

BIOMECHANICAL BEHAVIOR OF ARTICULAR CARTILAGE

• Selama sendi synovial berartikulasi, kekuatan di permukaan


sendi bervariasi, dari nol sampai beberapa berat badan
• Daerah yang mengalami kontak, hanya beberapa centimeter
persegi
• Under physiological loading conditions (compression,
tension, shear), is a highly stressed material
19

Permeability of Articular Cartilage


• Permeability adalah mengukur gaya tahanan
yang diperlukan cairan agar bisa mengalir
melewati material porous
• Articular cartilage memiliki permeability yang
sangat rendah, sehingga bila cairan akan
melewati porous solid matriks akan timbul gaya
tahan friksi yang besar
Nature of Articular 20

Cartilage Viscoelasticity
Creep Stress relaxation
• Bila diberi gaya konstan pada • Bila viskoelastik diberi gaya
kartilago akan terjadi deformasi yang besar akan terjadi
cepat, selanjutnya diikuti oleh constant deformation, namun
peningkatan deformasi secara deformation makin lama
perlahan sampai equilibrium makin berkurang sampai
dicapai. dicapai deformitas tertentu.
21

in Articular Cartilage
Biphasic creep respons
• Exclude of fluid sampai 50%, cairan sendi dapat dikeluarkan
• Creep phenomeon of the collagen fiber: bila diberi gaya konstan pada
kartilagi akan terjadi deformasi cepat, selanjutnya diikuti oleh
peningkatan deformasi secara perlahan sampai equilibrium dicapai.
• Selama creep, kolagen yang ada dalam cartilgo akan memberikan
rekasi sehingga tercapai keseimabangan.
Biphasic stress relaxation
• Stress increaced as fluid exudation
• Stress decreased as fluid redistribution
22
23
Lubrication of articular 24

cartilage
2 macam lubrikasi:
a. Boundary lubrication
 Satu lapis molekul lubrikasi menempel pada tiap permukaan
bearing.
b. Fluid film lubrication
 Selaput tipis berisi cairan memisahkan sendi sehingga dapat
memberikan permukaan bearing yang luas.
Contoh: - Hidrodinamik lubrication.
- Squeeze film lubrication.
25

Boundary Lubrication
Selama pergerakan terjadi maka
permukaan komponen yang
menumpu dilindungi oleh
molekul-molekul lubricant yang
slide satu sama lain diatas
permukaan lawannya →
mencegah terjadinya adhesive
dan abrasi (luka lecet) yang
secara alamiah terjadi pada
permukaan.
26

Elastodhydrodynamic lubrication
27

Fluid film lubrication


• Dengan beban besar dan kecepatan rendah the fluid film
akan berkurang ketebalannya karena cairan mengalami
squeezed keluar dari permukaan.
• Pada load yang sangat tinggi, the fluid film kemungkinan akan
“hilang” sehingga terjadi kontak kedua permukaan tulang.
• Fluid film lubrication ada 2:
1. Hydrodinamik lubrication
2. Sequeeze film lubrication
28
29
Beban yang menyebabkan kerusakan
• Acute injury → Active loading or impact loading

• Chronic Injury → Interfacial or fatigue loads


30

Kerusakan pada Kartilago Sendi


1. Interfacial Wear
• Adanya kontak langsung permukaan kartilago sendi.
-Adhesion → Adanya kontak langsung (rusak ketika sliding)
-Abrasion → Salah satu permukaan soft material terkoyak oleh permukaan yang keras.
→Biasanya terjadi degenerative
2. Fatigua Wear
• Kerusakan bukan karena kontak langsung kedua permukaan kartilago tetapi akibat adanya
gaya yang terus menerus sehingga merusakkan kartilago.
Contoh:
-Rusak karena lelah (under repetitive loads).
-Kerusakan karena high impact
31

Gejala Kerusakan Tulang Rawan


1. Pembengkakan
2. Nyeri sendi
3. Kekakuan
4. Berbagai penurunan pergerakan sendi yang
terjadi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai