Anda di halaman 1dari 12

PERAN DOKTER DALAM SOCIETY 5.

Oleh :

William Grandinata Soeseno

Prodi: IlmuKesehatanAnak

NIM. 1971011001

Pembimbing :

Dr. dr. CokordaBagus Jaya Lesmana, Sp.KJ (K)

DALAM RANGKA MENJALANI MKDU

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1 (PPDS-1)

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2019
Peran dokter dalam society 5.0
Society 5.0 atau disebut juga sebagai masyarakat 5.0 adalah sebuah konsep
teknologi masyarakat yang pusatnya adalah manusia (sebagai subyek utama) dan
berkaitan atau bekerjasama dengan teknologi (AI – artificial intelligence dan IoT –
internet of things) untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial yang pada dunia
maya maupun dunia nyata. Sebelum Society 5.0 terdapat versi sebelumnya yaitu
Society 1.0 (Masyarakat berburu), Society 2.0 (Masyarakat bertani), Society 3.0
(Masyarakat industri) dan Society 4.0 (Masyarakat informasi/Revolusi 4.0).

Society 4.0/Revolusi 4.0 adalah dunia dimana visual dan komoditas fisik
manufaktur secara keseluruhan saling bertautan dengan tidak terbatas dan dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Dan pada revolusi 4.0 ini melahirkan
teknologi serta inovasi yang dapat menyebar jauh lebih cepat dan lebih luas (seperti
kecepatan cahaya) dengan membawa yang bersirat informasi. Perubahan yang sangat
signifikan dan holistik pada revolusi ini yakni teknologi, digitalisasi dan kecepatan
akses internet yang dapat menembus segala ruang waktu dan tempat. Revolusi 4.0 ini
sangat unik karena terjadi suatu simbiosis “mutualisme”, sehinnga dalam revolusi ini
sangat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kemsyalatan manusia, tapi tidak
dipunkiri juga banyak tantangan yang perlu dihadapi.

Pada dasarnya Society 5.0 adalah awal dari era baru dalam kehidupan
manusia yang terintegrasi dengan teknologi yang canggih, dimana dapat memproses
sesuatu dan menganalisanya dengan tepat dan cermat. Teknologi ini adalah sebagai
pengolah dan suatu sistem analisa data yang sumbernya adalah manusia itu sendiri
dan melalui sensor fisik yang dimilikinya lalu memberikan umpan balik berupa data
yang telah diproses. Contoh konsep society 5.0 yang nantinya akan diterapkan di
bidang kesehatan, teknologi AI sangat memudahkan dalam memberikan informasi
yang akurat mengenai informasi data dari diri sendiri dan dapat dibandingkan dengan
nilai atau data normal dari informasi tersebut, seperti contoh dengan perangkat
kesehatan elektronik yang dapat memberikan informasi detak jantung dan nadi,
sistem AI dapat memberikan informasi dan data apabila kondisi kesehatan sedang
tidak normal. Kemudian, AI dapat menganalisa dan menyampaikan secara tersirat
perihal data kesehatan pada dokter secara langsung(visual) dan memberikan saran-
saran seperti ; banyak minum air putih agar tubuh terrehidrasi dengan baik, perbanyak
makan makanan berserat, cukup tidur, perbanyak olahraga dan lain sebagainya. Itu
hanyalah sebagian manfaat yang dapat dirasakan, tapi sesungguhnya masih banyak
manfaat yang lain.

Dengan teknologi sudah semakin mutahir dalam segala bidang,


perkembangan teknologi tidak dapat dilawan atau dihindari karena perkembangan ini
seiring berjalan dengan perkembangan dan pertumbuhan dari ilmu pengetahuan.
Sehingga yang dapat dilakukan adalah menggunakan ilmu pengetahuan untuk
menciptakan lebih lagi konsep dan sistem yang nantinya dapat digunakan dan
dirasakan manfaatnya oleh kebutuhan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Teknologi umumnya dalah saran yang hadir untuk mempermudah kehidupan
manusia. Apabila dibandingkan dengan jaman sebelum munculnya teknologi
canggih, manusia harus bersusah payah dalam menegerjakan segala sesuatu sehingga
memerlukan banyak sekali energi dan waktu, tapi dengan hadirnya teknologi yang
berkualitas dan canggih, manusia dapat menyimpan beberapa energi dan waktu dalam
menyelesaikan perkerjaan yang dimana dapat dilihat kualitas hasilnya dapat sama
atau bahkan lebih baik. Sehingga dapat dikatakan dengan hadirnya teknologi,
manusia dapat mengalokasikan beberapa waktu dan energi dalam dirinya untuk
melakukan tugas lain, sehingga kuantitas pekerjaan dapat meningkat.

Dunia kesehatan dalam praktik kedokteran juga terkena imbas dari Society
5.0 ini. Mulai dari ilmu kesehatan, SDM, serta fasilitas-fasilitas kesehatan. Aspek ini
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Mereka akan selalu berdampingan dan
saling membutuhkan. Ilmu kesehatan dalam praktik kedokteran ini sangat terbantu
dengan adanya society 5.0 ini, karena dapat meningkatkan dasar-dasar teori sehingga
memperkuat landasan dan latar belakang suatu teori atau bahkan dapat menciptakan
suatu teori baru. Ilmu-ilmu ini akhirnya dapat digunakan oleh SDM(Sumber Daya
Manusia) untuk kepentingan khalayak umum.

SDM (Sumber Daya Manusia) ini dalam praktik kedokteran meliputi banyak
disiplin ilmu baik itu dari dokter, perawat, analis, orang yang masuk dalam struktur
organisasi, dan lain sebagainya dalam ruang linkup kesehatan. SDM ini merupakan
pelaksana di “lapangan”, yang dimana berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Pada era Society 5.0 ini, SDM secara tidak langsung dituntut agar lebih professional,
bertanggung jawab dan lebih etis dalam bekerja, karena selain kebutuhan di
masyarakat akan kesehatan tidak pernah habis, juga masyarakat sekarang dapat
“memantau” kinerja dari SDM kesehatan ini. Masyarakat dapat langsung
memberikan penilaian langsung dengan cara-cara yang berbeda-beda, contohnya
adalah dengan meng-Upload ke Media sosial seperti FB(Facebook), IG(Instagram),
Twitter, Blog dan lain-lain. Testimoni apapun yang sudah di upload ke media social
menjadi bukan rahasia lagi, karena semua masyarakat dapat mengetahuinya. Media
sosial dalam Society 5.0 dapat mengurangi bahkan menghilangkan jarak di
masyarakat, sehingga walaupun raga diam di suatu tempat tapi dapat mengakses
informasi ke seleruh penjuru dunia.

Fasilitas kesehatan juga merupakan komponen yang tidak boleh diangggap


remeh ataupun dilupakan. Fasiltas kesehatan ini digambarkan sebagai “alat
transportasi/kendaraan” yang dapat membawa ke tempat tujuan. Fasilitas kesehatan
ini merupakan wadah penting bagi SDM kesehatan untuk memberikan talenta dan
tanggung jawabnya kepada masyarakat. Fasilitas ini merupakan suatu komponen
yang dapat menyatukan anatara kebutuhan masyarakat dengan pelayanan SDM
kesehatan. Fasilitas kesehatan ini akan berbanding lurus dengan berkembangnya
ilmu-ilmu kedokteran. Ilmu kedokteran yang terus berkembang pesat menuntut
adanya fasilitas kesehatan yang memfasilitasinya sehingga akhirnya didapat suatu
teori baru yang dapat di manfaatkan oleh SDM kesehatan dalam pelayanannya
kepada masyarakat. Beberapa contoh aspek fasilitas kesehatan yakni ; Rumah Sakit,
alat-alat medis( alat penunjang medis), dan lain-lain.
Dalam hal ini, mengenai SDM kesehatan khususnya seorang dokter dalam
era Society 5.0 akan dipertajam pembahasannya. Sebagai tenaga kesehatan, dokter
merupakan oaring yang langsung berinteraksi kepada masyarakat yang dimana
membutuhkan bantuan kesehatan. Zaman dahulu, sebelum adanya era internet seperti
sekarang sangatlah berat dalam menjalani tugas dan tanggung jawabnya kepada
masyarakat. Contohnya saja pada masa pendidikan, dokter pastinya akan menulis
bahan materinya secara konvensional ketika dosen sedang menjelaskan materi
tersebut. Sulitnya mengakses informasi juga merupakan hambatan dan tantangan
yang dihadapi waktu itu. Lalu dengan minimnya informasi, pastinya seorang dokter
muda sulit untuk mencari kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam program
studi(Prodi) pada saat menjalankan fase keresidenan. Tidak berhenti disana, setelah
menjadi seorang dokter, hambatan dan tantangan yang kembali dihadapi adalah
mengakses informasi untuk memperluas dan meng-update ilmu yang dimilikinya.
Dalam waktu itu, dikarenakan computer bukanlah barang yang mudah untuk dicari,
sehingga akhirnya informasi hanya bs diakses dengan media cetak ala kadarnya,
sehingga perkembangan ilmu pengetahuan terhadap dokter bukannya berhenti tapi
tetap berjalan namun sangat lambat.

Kini dengan hadirnya internet dan adanya upaya berkembang ke Society 5.0,
maka hambatan dan tantangan dokter yang dahulu dihadapi perlahan lahan pudar.
Seiring dengan itu, dokter dituntut secara tidak langsung oleh zaman untuk dapat
meningkatkan kualitas diri dan profesionalitas yang nantinya dapat di-
implementasikan kepada kebutuhan masyarakat. Seperti yang sudah dijabarkan di
atas, dokter juga akan dimonitor secara tidak langsung oleh masyarakat sebagai
indikator niai pelayanan kepada masyarakat karena efek sosial media. Dokter tidak
dapat melawan zaman. Dokter tetap harus berjalan sesuai dengan nilai yang
dibawanya dan diharuskan dapat berselaras berjalan dengan perkembangan zaman.

Sebagai dokter yang berkualitas, dokter harus menjadi dokter yang bukan
biasa-biasa. Dokter diperlukan untuk mengusai ilmu di bidangnya dan juga ilmu pada
disiplin yang lain. Gambaran masyarakat terhadap profesi dokter adalah pintar. Bagi
masyarakat dokter pasti pintar, sehinnga secara tidak langsung mereka akan menuntut
“banyak” terhadap dokter dikarenakan demand akan kesehatan sampai dengan
sekarang sangatlah tinggi.

Menjadi dokter yang tidak biasa harus dapat menjadi dokter bintang lima
(The Five Star Doctor). Dokter bintang lima adalah standard kualitas di era sekarang.
Apa itu dokter bintang lima? Dokter bintang lima adalah dokter berkualitas yang
memiliki kemampuan lima hal ini dalam melayani kesehatan di masyarakat, yaitu ;
penyedia pelayanan kesehatan dan perawatan (Care provider), Pengambil keputusan
(Decision maker), komunikator yang baik (Communicator), pemimpin masyarakat
(Community leader), pengelola managemen (Manager). Lima kualitas tersebut yang
membuat dokter memiliki kriteria “dokter bintang lima” karena dokter yangn
memiliki kemampuan inilah yang sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat.

Mau tidak mau society 5.0 akan dihadapi oleh semua dokter Indonesia. Pada
era society 5.0, masyarakat tentunya memiliki kebutuhan kesehatan yang semakin
meningkat yang harus dipenuhi oleh tenaga kesehatan khususnya seorang dokter.
Dokter dituntut secara tidak langsung untuk mengaktualisasikan dirinya lebih lagi
sehingga dapat benar-benar bermanfaat. Dokter bintang lima di era society 5.0 tetap
harus dipertahankan atau bahkan harus di tingkatkan. Berikut akan dijelaskan
mengenai kualitas dokter bintang lima pada society 5.0.

Care provider ( Penyedia pelayanan keehatan dan perawatan), selayaknya


sebagai seorang dokter pastinya ini merupakan tugas utama dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan yang sudah
diajarkan selama sekolah kedokteran. Pada umumnya memang pelayanan
masayarakat masih dilakukan secara konvensional yaitu bertemu di suatu tempat
untuk terjadinya kontak pemeriksaan dua arah. Tapi di jaman sekarang sudah mulai
adanya inovasi baru, yang dapat berkonsultasi dengan menggunakan blog ataupun
aplikasi kesehatan untuk bertanya tentang masalah kesehatan yang dihadapi oleh
masyarakat. Tapi tentunya ini bukan baku emas, hanya sekekdar memberikan
informasi dikarenakan ada bagian yang tidak dapat dihilangkan selama menegakkan
diagnosis yakni pemeriksaan fisik. Tahap konvensional pemeriksaan fisik ini adalah
tetap menjadi baku emas dalam meneggakkan diagnosis.

Dalam hal ini, blog, aplikasi internet adalah wadah yang memepermudah
masyarakat dalam mencari tahu mengenai masalah kesehatan yang dihadapi. Tahap
ini dapat mempermudah mereka dalam mencari tahu informasi kesehatan tanpa harus
bertemu langsung ke dokter. Tahap ini saya analogikan bahwa dokter dapat
memberikan informasi kesehatan terkait mengenai masalah-masalah kesehatan yang
dari masyarakat itu sebagai tahap screening. Maksudnya screening disini adalah
masyarakat menjadi tahu informasi mengenai kesehatan sehingga dapat mengetahui
lebih cepat apabila terjadi sesuatu yang tidak normal dalam tubuhnya. Dokter hanya
sebatas memberikan informasi mengenai informasi penyakit, prevalensi dan mungkin
gejal-gejala yang akan keluar, tapi tetap dokter dengan komunikasi jarak jauh (blog,
aplikasi) tidak dapat mendiagnosis penyakit. Dengan seperti ini sangat membantu
masayarakat untukmemberikan informasi dan pengetahuan kepada mereka supaya
mereka mendapat ilmu baru dan tahu apa saja yang harus dilakukan apabila ada
sesuatu terjadi dengan tubuh mereka. Dokter dalam hal ini pun selain sebagai pemberi
layanan kesehatan juga sebagai edukator. Dokter perlu dan harus meningkatkan
ilmunya guna dalam memberikan infomari kepada masyarakat dikarenakan
masyarakat pun semakin pintar dengan bertanya kepada “google” mengenai masalah
kesehatan mereka. Dokter yang baik sebagai pemberi layan kesehatan (care provider)
dapat memberikan arahan yang benar, karena landasan keilmuan dokter berdasarkan
Evidence Based Medicine (EBM). Berdasarkan EBM, sehingga dapat dibuktikkan
kesahihannya. Dokter harus lebih unggul agar dapat mengarahkan informasi kepada
masyarakat dengan benar dan tepat.

Decision-maker (pembuat keputusan), dokter sebagai pembuat keputusan


adalah benar karena dilihat dari setiap aspek persetujuan tindakan adalah dengan
keputusan dokter berdasarkan pengalaman dan keilmuan dokter. Pada era society 5.0,
dokter harus mempuni keilmuan kesehatannya sehingga dapat membuat keputusan
kesehatan yang tepat guna. Dokter juga bukan berate hanya sebagai klinisi, dokter
juga dapat masuk dalam bidang ilmu structural seperti manager dalam suatu system
pemerintahan. Contohnya saja Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri
kesehatan adalah seorang dokter yang masuk dalam ruang lingkup pemerintah dan
politik sehingga beliau dipaksa dan dituntut bekerja professional membawa latar
belakang keilmuan dokternya untuk diterapkan dalam kekhidupan bermasyarakat
dengan kebijakan-kebijakan yang beliau buat. Kebijakan ini nantinya dapat
dijalankan oleh jajaran pemerintahannya untuk mentranformasi dari kebijkan menjadi
hasil nyata di lapangan. Menteri kesehatan ini harus cerdas dalam mengambil
keputusan. Tentunya keputusan sudah dipertimbangkan dengan baik. Diperlukan
kecerdasan dalam mengambil suatu keputusan. Dan dokter wajib punya itu. Tnetunya
Menteri kesehatan adalah salah satu contoh. Dengan melihat perkembangan society
5.0 yang akan dihadapi, kualitas pengambil keputusan sangatlah berguna dan
bermanfaat. Tentunya dengan adanya keterbukaan informmasi di jaman sekarang,
dokter juga dapat melihat peluang untuk dapat membuat sebuah inovasi yang dapat
digunakan oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya.

Communicator (komunikator yang baik), dokter adalah penyedia jasa


kesehatan yang dimana konsumennya adalah masyarakat yang biasa disebut juga
dengan pasien. Kemampuan komunikator ini juga harus dimiliki oleh semua dokter
Indonesia. Dokter harus mampu menjelaskan dari bahas kedokteran terhadap bahasa
awam kepada masyarakat sehingga pasien dapat memahami informasi yang diberikan
kepadanya. Dengan adanya internet dan kesiapan menghadapi society 5.0, dokter
diberikan fasilitas tekonologi yang dapat membantu dalam menjelaskan dan
memberikan informasi kepada pasien. Teknologi itu yang nantinya dapat
mempermudah pemahaman masyarakat terhadap informasi kesehatan. Dokter dapat
menggunakan gadget, hp, tv, yang sudah tersambung dengan internet. Kebanyakan
manusia lebih ingat dan paham dengan melihat karena membantu untuk
mengimajinasikan di dalam pikiran. Dengan bahasa kedokteran dari proses penyakit
apabila dapat dituangkan dengan media visual dan dibantu dengan dokter yang
menjelaskan dengan bahasa awam pastinya pasien-pasien akan lebih paham dengan
informasi kesehatan. Selain itu juga, dengan adanya blog kesehatan dari dokter itu
sendiri, aplikasi kedokteran ataupun social media (youtube, instagram) tentunya
masyarakat akan semakin mudah dalam mencari tahu informasi kesehatan. Dokter
pada era society 5.0 ini, diperlukan keinginan untuk aktif dalam memberikan
infomrasi karena fasilitas dan media sesungguhnya sudah difasilitasi dengan baik.
Dengan internet yang sudah difasilitasi dengan baik oleh pemerintah, tentunya
hubungan interaksi bukan hanya di ruangan periksa saja, tapi tidak dibatasi oleh
waktu dan tempat. Tapi tetap dalam meneggakkan diagnosis harus dengan bertatapan
langsung karena pemeriksaan fisik diperlukan.

Community leader (pemimpin masyarakat), dokter selain berkiprah dalam


bidangnya diharapkan juga dapat menjadi pemimpin dalam suatu struktural sehingga
dapat membuahkan suatu kebijakan yang dapat bermanfaat bagi khalayak
masyarakat. Sehingga kebijakan tersebut dapat dinikmati semua orang. Dalam society
5.0 memang sangat diperlukan suatu pemimpin yang memiliki latar belakang medis
dalam mengatur masalah kesehetan bangsa dan negara. Latar belakang ilmu yang
sudah dipelajari selama sekolah dapat diterapkan menjadi sebuah kebijakan yang
berguna, karena dalam ruang lingkup struktural hanya pemimpin yang mampu
membuatnya menjadi nyata. Dokter sebagai pemimpin dalam society 5.0 sangat
diperlukan, dikarenakan dokter tersebut dapat menjadi jemabatan penghubung antara
kebutuhan masyarakat dengan teknologi yang sedang berkembang(IPTEK). Arah
tujuan IPTEK menjadi lebih jelas dan nyata.

Pemimpin dalam era society 5.0 harus peka dalam “membaca” keadaan yang
sedang terjadi. Dengan cerdas membaca situasi, maka kebijakan pun dapat diambil
dengan tepat, cepat dan lugas sehingga dampak yang akan timbul semakin dapat
dicegah atau diminimalisir. Dokter selain memang harus berkualitas dari segi ilmu
kesehatan, harus juga memiliki ilmu kepemimpinan yang berkualitas. Harus mampu
membawa suatu sistem atau komisi yang sedang dipimpinannya menjadai hal yang
berguna. Kepemimpinan seorang dokter, harus dilatih dengan banyak hal yakni;
membaca buku dari literatur yang jelas atau dari internet yang kredibel, mengikuti
pelatihan yang memiliki akreditasi yang baik, ikut berpartisipasi dalam sebuah
organisasi sebagai berntuk latihan dan mencari pengalaman. Pengalaman merupakan
“guru” yang baik. Kalimat ini merupakan suatu pepatah yang sangat baik karena,
dengan mengalami sendiri kita akan merasakan sendiri dan bukan “katanya”. Kita
yang langsung merasakan apa yang terjadi dalam situasi dan kondisi tersebut,
sehingga akan membuka jalan pikir bagaimana harus menjalani kondisi ini.
Semuanya ini, merupakan bekal yang sangat berharga yang dapat digunakan kelak
apabila kita menghadapi hal yang sama di tempat yang berbeda sehingga akibat dapat
kita tekan atau dapat dihilangkan. Dokter sebagai pemimpin dalam era society 5.0,
harus banyak masuk dalam suatu organisasi sehingga tahu betul secara rinci apa yang
perlu di lakukan dalam setiap divisi organisasi yang kelak dapat digunakan dalam
kehidupan berorganisasi yang lebih tinggi atau bahkan organisasi negara seperti
cabinet pemerintahan. Menjadi pemimpin harus banyak membaca dari literatur yang
jelas dan harus banyak masuk dalam organisasi.

Manager (Pengelola management), dokter selain sebagai pemimpin juga


harus dibekali kemampuan managerial. Kemampuan ini juga harus meningkat seiring
berjalan dengan kemampuan kepemimpinan dalam sebuah organisasi ataupun
isntitusi. Sebagai manager yang paling ditekankan adalah sebuah karakter untuk
mengarahkan orang-orang yang bekerja dalam isntittusi tersebut. Sebagai seorang
manager sama seperti pemimpin harus memperluas wawasan dengan banyak
membaca dari literatur atau jurnal yang kredibel. Sumber yang kredibel inilah yang
akan menghindarkan oleh innformasi atau sumber yang tidak benar atau dapat disebut
dengan “hoax”. Pengelola management harus juga memiliki kemampuan mengatur
waktu dengan baik agar semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam dunia kesehatan di negera kita, sangat dibutuhkan dokter yang


memiliki mental manager. Untuk apa? Jawabannya agar dunia kesehatan dapat
memunculkan kebijakan yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan
ketika pelaksanaan kebijakan dapat tepat sasaran dan sukses. Semuanya diperlukan
kematangan seorang manager dalam mengeksekusi suatu program atau kebijakan,
yang dimana dapat kita ketahui program dapat muncul karena suatu ide dan
kecerdasan dalam membaca situasi. Manager yang unggul dapat dilihat dari outcome-
nya. Semua yang dirancang tidak semuanya harus langsung berhasil dalam suatu
waktu tertentu, tapi seorang manager pastinya akan selalu belajar dari setiap
kesalahan yang pernah dialaminya. Modal terbesar seorang dokter sebgai pengelola
management adalah mau belajar. Pembelajaran pada society 5.0 sangatlah mudah
diakses dengan cepat dan akurat. Semuanya dapat dikases tanpa adanya hambatan
jarak dan waktu. Melalui internet, pembelajaran pun dapat dilakukan di rumah
cotohnya seperti kuliah online atau webinar. Inovatif semacam ini yang dapat
mempermudah seorang dokter untuk belajar di sela-sela waktu yang cukup padat.
Dokter sebagai manager termasuk dokter yang bukan biasa. Ia adalah dokter yang
dapat diandalkan di dalam suatu organisasi, karena diperlukan mental yang kuat.

Sebagai dokter juga yang tidak kalah penting adalah etika. Dokter wajib
memiliki etika. Apabila dokter tidak memiliki etika, rasanya tidak terlalu pantas
disebut sebagai dokter. Dalam paradigm kehidupan di masyarakt, dokter merupakan
profesi yang presisi dan bermartabat. Menjadi kurang etis dan tidak elok apabila
dokter tidak memiliki etika, sehingga menjadi paradox dengan paradigm masyarakat.
Etika merupakan modal yang sangat penting. Mengapa? Dikarenakan dokter selalu
berinteraksi dengan manusia yang dimana sebagai pasien yang bertemu baik di
Rumah Sakit, tempat praktik ataupun balai kesehatan atau seminar. Sehingga menjadi
tidak sejalan apabila interaksi terhadap manusia tapi tidak memiliki etika dalam
berinteraksi dengan manusia. Dalam society 5.0, etika juga dapat diperlukan untuk
tidak memberikan informasi yang tidak sesuai. Dengan memberikan informasi yang
benar, berarti sudah langkah awal menjadi dokter yang beretika. Selain itu, etika juga
sangat erat kaitannya dengan perkataan dan juga tingkah laku dalam praktik dokter
sehari-hari. Etika seorang dokter dalam era society 5.0 ini, sangat diperhatikan sekali
olah masyarakat sekarang. Mereka langsung dapat memberikan penilaian sosial.
Contohnya saja, apabila meraka merasa puas dengan pelayanan kesehatan seorang
dokter, mereka akan langsung meng-upload pengalamannya di media social yang
dimana dapat dibaca dan diketahui oleh masyarakat umum, sehingga nantinya mereka
yang membaca akan memberikan penilaian juga terhdap dokter tersebut, dan juga
berlaku sebaliknya. Sehinga era sekarang ini, media sosial, merupakan tolok ukur
dalam memberikan penilaian terhadap pelayanan jasa khususnya dalam hal ini
sebagai seorang dokter.

Kriteria “five star doctor” merupakan suatu kriteria yang harus dimiliki oleh
seorang dokter khususnya dalam menyambut society 5.0 ini. Dengan IPTEK yang
berkembang pesat pastinya berjalan selaras dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri
sehingga diperlukan peyedia pelayan kesehatan yang terbaik untuk ememnuhi
kebutuhan mereka. Kriteria dokter bintang lima ini< saling berinteraksi satu dengan
yang lain dan tidak dapat dipisahkan sehinnga menjadi kesatuan yang erat dalam
membentuk seorang dokter yang memiliki daya saing di kancah nasional dan
internasional. Dengan melihat kemampuan dokter yang memiliki kriteria dokter
bintang lima, maka dapat dikatakan dokter tersebut tidak akan termakan oleh jaman,
tapi bahkan akan selalu dicari oleh masyarakat dikarenakan apa yang
dicari/dibutuhkan oleh masyarakat tersebut dapat ditemukan oleh dokter bintang lima.
Society 5.0 memerlukan dan membutuhkan kriteria dokter bintang lima.

Anda mungkin juga menyukai