Oleh :
Prodi: IlmuKesehatanAnak
NIM. 1971011001
Pembimbing :
DENPASAR
2019
Peran dokter dalam society 5.0
Society 5.0 atau disebut juga sebagai masyarakat 5.0 adalah sebuah konsep
teknologi masyarakat yang pusatnya adalah manusia (sebagai subyek utama) dan
berkaitan atau bekerjasama dengan teknologi (AI – artificial intelligence dan IoT –
internet of things) untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial yang pada dunia
maya maupun dunia nyata. Sebelum Society 5.0 terdapat versi sebelumnya yaitu
Society 1.0 (Masyarakat berburu), Society 2.0 (Masyarakat bertani), Society 3.0
(Masyarakat industri) dan Society 4.0 (Masyarakat informasi/Revolusi 4.0).
Society 4.0/Revolusi 4.0 adalah dunia dimana visual dan komoditas fisik
manufaktur secara keseluruhan saling bertautan dengan tidak terbatas dan dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan zaman. Dan pada revolusi 4.0 ini melahirkan
teknologi serta inovasi yang dapat menyebar jauh lebih cepat dan lebih luas (seperti
kecepatan cahaya) dengan membawa yang bersirat informasi. Perubahan yang sangat
signifikan dan holistik pada revolusi ini yakni teknologi, digitalisasi dan kecepatan
akses internet yang dapat menembus segala ruang waktu dan tempat. Revolusi 4.0 ini
sangat unik karena terjadi suatu simbiosis “mutualisme”, sehinnga dalam revolusi ini
sangat memberikan manfaat yang sangat besar bagi kemsyalatan manusia, tapi tidak
dipunkiri juga banyak tantangan yang perlu dihadapi.
Pada dasarnya Society 5.0 adalah awal dari era baru dalam kehidupan
manusia yang terintegrasi dengan teknologi yang canggih, dimana dapat memproses
sesuatu dan menganalisanya dengan tepat dan cermat. Teknologi ini adalah sebagai
pengolah dan suatu sistem analisa data yang sumbernya adalah manusia itu sendiri
dan melalui sensor fisik yang dimilikinya lalu memberikan umpan balik berupa data
yang telah diproses. Contoh konsep society 5.0 yang nantinya akan diterapkan di
bidang kesehatan, teknologi AI sangat memudahkan dalam memberikan informasi
yang akurat mengenai informasi data dari diri sendiri dan dapat dibandingkan dengan
nilai atau data normal dari informasi tersebut, seperti contoh dengan perangkat
kesehatan elektronik yang dapat memberikan informasi detak jantung dan nadi,
sistem AI dapat memberikan informasi dan data apabila kondisi kesehatan sedang
tidak normal. Kemudian, AI dapat menganalisa dan menyampaikan secara tersirat
perihal data kesehatan pada dokter secara langsung(visual) dan memberikan saran-
saran seperti ; banyak minum air putih agar tubuh terrehidrasi dengan baik, perbanyak
makan makanan berserat, cukup tidur, perbanyak olahraga dan lain sebagainya. Itu
hanyalah sebagian manfaat yang dapat dirasakan, tapi sesungguhnya masih banyak
manfaat yang lain.
Dunia kesehatan dalam praktik kedokteran juga terkena imbas dari Society
5.0 ini. Mulai dari ilmu kesehatan, SDM, serta fasilitas-fasilitas kesehatan. Aspek ini
tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Mereka akan selalu berdampingan dan
saling membutuhkan. Ilmu kesehatan dalam praktik kedokteran ini sangat terbantu
dengan adanya society 5.0 ini, karena dapat meningkatkan dasar-dasar teori sehingga
memperkuat landasan dan latar belakang suatu teori atau bahkan dapat menciptakan
suatu teori baru. Ilmu-ilmu ini akhirnya dapat digunakan oleh SDM(Sumber Daya
Manusia) untuk kepentingan khalayak umum.
SDM (Sumber Daya Manusia) ini dalam praktik kedokteran meliputi banyak
disiplin ilmu baik itu dari dokter, perawat, analis, orang yang masuk dalam struktur
organisasi, dan lain sebagainya dalam ruang linkup kesehatan. SDM ini merupakan
pelaksana di “lapangan”, yang dimana berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Pada era Society 5.0 ini, SDM secara tidak langsung dituntut agar lebih professional,
bertanggung jawab dan lebih etis dalam bekerja, karena selain kebutuhan di
masyarakat akan kesehatan tidak pernah habis, juga masyarakat sekarang dapat
“memantau” kinerja dari SDM kesehatan ini. Masyarakat dapat langsung
memberikan penilaian langsung dengan cara-cara yang berbeda-beda, contohnya
adalah dengan meng-Upload ke Media sosial seperti FB(Facebook), IG(Instagram),
Twitter, Blog dan lain-lain. Testimoni apapun yang sudah di upload ke media social
menjadi bukan rahasia lagi, karena semua masyarakat dapat mengetahuinya. Media
sosial dalam Society 5.0 dapat mengurangi bahkan menghilangkan jarak di
masyarakat, sehingga walaupun raga diam di suatu tempat tapi dapat mengakses
informasi ke seleruh penjuru dunia.
Kini dengan hadirnya internet dan adanya upaya berkembang ke Society 5.0,
maka hambatan dan tantangan dokter yang dahulu dihadapi perlahan lahan pudar.
Seiring dengan itu, dokter dituntut secara tidak langsung oleh zaman untuk dapat
meningkatkan kualitas diri dan profesionalitas yang nantinya dapat di-
implementasikan kepada kebutuhan masyarakat. Seperti yang sudah dijabarkan di
atas, dokter juga akan dimonitor secara tidak langsung oleh masyarakat sebagai
indikator niai pelayanan kepada masyarakat karena efek sosial media. Dokter tidak
dapat melawan zaman. Dokter tetap harus berjalan sesuai dengan nilai yang
dibawanya dan diharuskan dapat berselaras berjalan dengan perkembangan zaman.
Sebagai dokter yang berkualitas, dokter harus menjadi dokter yang bukan
biasa-biasa. Dokter diperlukan untuk mengusai ilmu di bidangnya dan juga ilmu pada
disiplin yang lain. Gambaran masyarakat terhadap profesi dokter adalah pintar. Bagi
masyarakat dokter pasti pintar, sehinnga secara tidak langsung mereka akan menuntut
“banyak” terhadap dokter dikarenakan demand akan kesehatan sampai dengan
sekarang sangatlah tinggi.
Menjadi dokter yang tidak biasa harus dapat menjadi dokter bintang lima
(The Five Star Doctor). Dokter bintang lima adalah standard kualitas di era sekarang.
Apa itu dokter bintang lima? Dokter bintang lima adalah dokter berkualitas yang
memiliki kemampuan lima hal ini dalam melayani kesehatan di masyarakat, yaitu ;
penyedia pelayanan kesehatan dan perawatan (Care provider), Pengambil keputusan
(Decision maker), komunikator yang baik (Communicator), pemimpin masyarakat
(Community leader), pengelola managemen (Manager). Lima kualitas tersebut yang
membuat dokter memiliki kriteria “dokter bintang lima” karena dokter yangn
memiliki kemampuan inilah yang sangat dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat.
Mau tidak mau society 5.0 akan dihadapi oleh semua dokter Indonesia. Pada
era society 5.0, masyarakat tentunya memiliki kebutuhan kesehatan yang semakin
meningkat yang harus dipenuhi oleh tenaga kesehatan khususnya seorang dokter.
Dokter dituntut secara tidak langsung untuk mengaktualisasikan dirinya lebih lagi
sehingga dapat benar-benar bermanfaat. Dokter bintang lima di era society 5.0 tetap
harus dipertahankan atau bahkan harus di tingkatkan. Berikut akan dijelaskan
mengenai kualitas dokter bintang lima pada society 5.0.
Dalam hal ini, blog, aplikasi internet adalah wadah yang memepermudah
masyarakat dalam mencari tahu mengenai masalah kesehatan yang dihadapi. Tahap
ini dapat mempermudah mereka dalam mencari tahu informasi kesehatan tanpa harus
bertemu langsung ke dokter. Tahap ini saya analogikan bahwa dokter dapat
memberikan informasi kesehatan terkait mengenai masalah-masalah kesehatan yang
dari masyarakat itu sebagai tahap screening. Maksudnya screening disini adalah
masyarakat menjadi tahu informasi mengenai kesehatan sehingga dapat mengetahui
lebih cepat apabila terjadi sesuatu yang tidak normal dalam tubuhnya. Dokter hanya
sebatas memberikan informasi mengenai informasi penyakit, prevalensi dan mungkin
gejal-gejala yang akan keluar, tapi tetap dokter dengan komunikasi jarak jauh (blog,
aplikasi) tidak dapat mendiagnosis penyakit. Dengan seperti ini sangat membantu
masayarakat untukmemberikan informasi dan pengetahuan kepada mereka supaya
mereka mendapat ilmu baru dan tahu apa saja yang harus dilakukan apabila ada
sesuatu terjadi dengan tubuh mereka. Dokter dalam hal ini pun selain sebagai pemberi
layanan kesehatan juga sebagai edukator. Dokter perlu dan harus meningkatkan
ilmunya guna dalam memberikan infomari kepada masyarakat dikarenakan
masyarakat pun semakin pintar dengan bertanya kepada “google” mengenai masalah
kesehatan mereka. Dokter yang baik sebagai pemberi layan kesehatan (care provider)
dapat memberikan arahan yang benar, karena landasan keilmuan dokter berdasarkan
Evidence Based Medicine (EBM). Berdasarkan EBM, sehingga dapat dibuktikkan
kesahihannya. Dokter harus lebih unggul agar dapat mengarahkan informasi kepada
masyarakat dengan benar dan tepat.
Pemimpin dalam era society 5.0 harus peka dalam “membaca” keadaan yang
sedang terjadi. Dengan cerdas membaca situasi, maka kebijakan pun dapat diambil
dengan tepat, cepat dan lugas sehingga dampak yang akan timbul semakin dapat
dicegah atau diminimalisir. Dokter selain memang harus berkualitas dari segi ilmu
kesehatan, harus juga memiliki ilmu kepemimpinan yang berkualitas. Harus mampu
membawa suatu sistem atau komisi yang sedang dipimpinannya menjadai hal yang
berguna. Kepemimpinan seorang dokter, harus dilatih dengan banyak hal yakni;
membaca buku dari literatur yang jelas atau dari internet yang kredibel, mengikuti
pelatihan yang memiliki akreditasi yang baik, ikut berpartisipasi dalam sebuah
organisasi sebagai berntuk latihan dan mencari pengalaman. Pengalaman merupakan
“guru” yang baik. Kalimat ini merupakan suatu pepatah yang sangat baik karena,
dengan mengalami sendiri kita akan merasakan sendiri dan bukan “katanya”. Kita
yang langsung merasakan apa yang terjadi dalam situasi dan kondisi tersebut,
sehingga akan membuka jalan pikir bagaimana harus menjalani kondisi ini.
Semuanya ini, merupakan bekal yang sangat berharga yang dapat digunakan kelak
apabila kita menghadapi hal yang sama di tempat yang berbeda sehingga akibat dapat
kita tekan atau dapat dihilangkan. Dokter sebagai pemimpin dalam era society 5.0,
harus banyak masuk dalam suatu organisasi sehingga tahu betul secara rinci apa yang
perlu di lakukan dalam setiap divisi organisasi yang kelak dapat digunakan dalam
kehidupan berorganisasi yang lebih tinggi atau bahkan organisasi negara seperti
cabinet pemerintahan. Menjadi pemimpin harus banyak membaca dari literatur yang
jelas dan harus banyak masuk dalam organisasi.
Sebagai dokter juga yang tidak kalah penting adalah etika. Dokter wajib
memiliki etika. Apabila dokter tidak memiliki etika, rasanya tidak terlalu pantas
disebut sebagai dokter. Dalam paradigm kehidupan di masyarakt, dokter merupakan
profesi yang presisi dan bermartabat. Menjadi kurang etis dan tidak elok apabila
dokter tidak memiliki etika, sehingga menjadi paradox dengan paradigm masyarakat.
Etika merupakan modal yang sangat penting. Mengapa? Dikarenakan dokter selalu
berinteraksi dengan manusia yang dimana sebagai pasien yang bertemu baik di
Rumah Sakit, tempat praktik ataupun balai kesehatan atau seminar. Sehingga menjadi
tidak sejalan apabila interaksi terhadap manusia tapi tidak memiliki etika dalam
berinteraksi dengan manusia. Dalam society 5.0, etika juga dapat diperlukan untuk
tidak memberikan informasi yang tidak sesuai. Dengan memberikan informasi yang
benar, berarti sudah langkah awal menjadi dokter yang beretika. Selain itu, etika juga
sangat erat kaitannya dengan perkataan dan juga tingkah laku dalam praktik dokter
sehari-hari. Etika seorang dokter dalam era society 5.0 ini, sangat diperhatikan sekali
olah masyarakat sekarang. Mereka langsung dapat memberikan penilaian sosial.
Contohnya saja, apabila meraka merasa puas dengan pelayanan kesehatan seorang
dokter, mereka akan langsung meng-upload pengalamannya di media social yang
dimana dapat dibaca dan diketahui oleh masyarakat umum, sehingga nantinya mereka
yang membaca akan memberikan penilaian juga terhdap dokter tersebut, dan juga
berlaku sebaliknya. Sehinga era sekarang ini, media sosial, merupakan tolok ukur
dalam memberikan penilaian terhadap pelayanan jasa khususnya dalam hal ini
sebagai seorang dokter.
Kriteria “five star doctor” merupakan suatu kriteria yang harus dimiliki oleh
seorang dokter khususnya dalam menyambut society 5.0 ini. Dengan IPTEK yang
berkembang pesat pastinya berjalan selaras dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri
sehingga diperlukan peyedia pelayan kesehatan yang terbaik untuk ememnuhi
kebutuhan mereka. Kriteria dokter bintang lima ini< saling berinteraksi satu dengan
yang lain dan tidak dapat dipisahkan sehinnga menjadi kesatuan yang erat dalam
membentuk seorang dokter yang memiliki daya saing di kancah nasional dan
internasional. Dengan melihat kemampuan dokter yang memiliki kriteria dokter
bintang lima, maka dapat dikatakan dokter tersebut tidak akan termakan oleh jaman,
tapi bahkan akan selalu dicari oleh masyarakat dikarenakan apa yang
dicari/dibutuhkan oleh masyarakat tersebut dapat ditemukan oleh dokter bintang lima.
Society 5.0 memerlukan dan membutuhkan kriteria dokter bintang lima.