BAB I
PENGENALAN TENTANG FLUIDISASI DAN APLIKASINYA
Keseragaman temperatur pada reaktor adalah hal yang sangat penting untuk
menjaga kestabilan pembakaran, disamping itu juga berguna untuk mengurangi emisi gas
polutan seperti hidrokarbon dan NOx sebagai akibat hasil pembakaran yang tidak sempurna.
dalam hamparan. Oleh karena sudah mendapat sifat fluiditas, zat padat itu dapat
dipindahkan dengan mudah dari satu bejana ke bejana lain.
Kelemahan utama dari fluidisasi gas-zat padat ialah adanya kontak yang tidak
merata antara gas dan zat padat, Kebanyakan gas mengalir melalui hamparan dalam bentuk
gelembung-gelembung dan bersinggungan hanya dengan sejumlah kecil zat padat di dalam
selongsong tipis, yang dikenal dengan nama awan gelembung(bubble cloud), di sekeliling
gelembung. Sebagian kecil gas itu mengalir melalui fase rapat, yang mengandung hampir
keseluruhan zat padat. Antara gelembung dan fase rapat terdapat semacam pertukaran gas
karena difusi dan proses-proses turbulen, seperti pembelahan dan penyatuan gelembung,
tetapi konversi menyeluruh dari pada pereaksi yang berbentuk gas biasanya jauh lebih kecil
dari yang terdapat pada persentuhan seragam pada suhu yang sama, sebagaimanahalnya
dalam reaktor ailiran-sumbat(plug flow reactor) yang ideal. Tingkat pertukaran antara
gelembung dan hamparan rapat, demikian juga laju pencampuran aksial, akan berbeda jika
diameter tangki berlainan, karena ukuran gelembung tidak sama. Hal ini menyebabkan
masalah pembesaran skala terap reaktor fluidisasi seringkali mengandung banyak faktor
ketakpastian, Kerugian lain yang dapat ditangani dengan lebih mudah, yaitu dengan
melakukan perancangan yang baik, adalah erosi bagian dalam reactor atrisi (aus gesek) zat
padat. Kebanyakan hamparan fluidisasi mempunyai siklon di bagian dalam atau luarnya,
yang digunakan sebagai penangkap butir-butir halus, tetapi, kadang-kadang lain dari itu,
masih diperluka lagi filter(penyaring) atau penyerap basuh (scrubber).
bagas & limbah pertanian lainnya. Fluidized bed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu
antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui
hamparan partikel padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan
mengalami pergerakan pada kecepatan yang rendah Kondisi ini masih dikategorikan
sebagai kondisi hamparan diam (fixed bed). Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur
naik, terbentuklah suatu keadaan dimana partikel tersuspensi dalam aliran udara dengan
hamparan tersebut yang disebut “Terfluidisasikan”.
Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung,
turbulensi yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed
partikel padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida - “bed
gelembung fluida/ bubbling fluidized bed”.
Jika partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala
batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar
dengan cepat dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran dengan fluidized bed
(FBC) berlangsung pada suhu sekitar 840OC hingga 950OC. Karena suhu ini jauh berada
dibawah suhu fusi abu maka pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya
dapat dihindari.
Suhu pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien
perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat dalam fluidized bed dan ekstraksi
panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas pada pipa dan dinding bed.
Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi minimum dan kecepatan masuk partikel.
Hal ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam jalur
gas.