Anda di halaman 1dari 8

Teknik Fluidisasi

BAB I
PENGENALAN TENTANG FLUIDISASI DAN APLIKASINYA

1.1 Fundamental Fluidisasi


Fluidisasi didefinisikan sebagai suatu operasi dimana hamparan zat padat
diperlakukan seperti fluida yang ada dalam keadaan berhubungan dengan gas atau cairan
(Basu 1991). Dalam kondisi terfluidisasi, gaya grafitasi pada butiran – butiran zat padat
diimbangi oleh gaya seret dari fluida yang bekerja padanya.
Fritz Winkler, pada tanggal 16 Desember 1921 di Jerman memperkenalkan suatu
aliran gas hasil pembakaran yang dihembuskan di bawah sebuah wadah yang terdiri dari
partikel – partikel batu arang. Kejadian ini menandai dimulainya hal yang sangat penting di
dalam teknologi moderen. Winkler melihat partikel – partikel diangkat oleh tarikan gas,
dan massa partikel dilihat seperti cairan yang mendidih.
Pada proses pengkonversian energi dengan teknologi FBC (Fluidized Bed
Combustion), Awalnya ruang bakar dipanasi secara eksternal sampai mendekati
temperatrur operasi. Material hamparan (Bed Material) fluidisasi yang akan dipakai untuk
mengabsorsi panas adalah pasir silica. Pasir silica dan bara api bahan bakar bercampur dan
mengalami turbulensi di dalam ruang bakar sehingga keseragaman temperatur sistem
menjadi terjaga. Kondisi ini mampu memberikan konversi energi yang baik. Selanjutnya,
dengan bidang kontak panas yang luas disertai turbulensi partikel fluidisasi yang cepat
menyebabkan teknologi FBC bisa diaplikasikan untuk mengkonversi segala jenis bahan
bakar seperti serbuk kayu.
Kwalitas fluidisasi adalah faktor paling utama yang mempengaruhi efisiensi system
FBC. Umumnya, Serbuk kayu ( pellet ) sangat sulit difluidisasi mengingat bentuknya yang
tidak seragam. Beberapa penelitian untuk mengontrol kualitas fluidisasi telah dilakukan
dengan merubah kecepatan masuk fluidisasi pada limit tertentu sesuai dengan besarnya
ukuran partikel pentransfer panas yang digunakan.

1|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya


Teknik Fluidisasi

Keseragaman temperatur pada reaktor adalah hal yang sangat penting untuk
menjaga kestabilan pembakaran, disamping itu juga berguna untuk mengurangi emisi gas
polutan seperti hidrokarbon dan NOx sebagai akibat hasil pembakaran yang tidak sempurna.

1.2 Jenis – Jenis Fluidisasi


Bila zat cair atau gas dilewatkan melalui lapisan hamparan partikel pada
kecepatan rendah, partikel-partikel itu tidak bergerak (diam). Jika kecepatan fluida
berangsur-angsur dinaikkan, partikel-partikel itu akhirnya akan mulai bergerak dan
melayang didalam fluida, serta berperilaku seakan-akan seperti fluida rapat.

Gambar 1.1 : karakteristik fluidized bed


Jika hamparan itu dimiringkan, permukaan atasnya akantetap horizontal, dan benda-
benda besar akan mengapung atau tenggelam didalam hamparan itu tergantung pada
perbandingan densitas dari partikel tersebut.
Berdasarkan jenis – jenis fluida yang digunakan, fluidisasi dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu: fluidisasi partikulat dan fluidisasi gelembung (Bubbling Fluidization)
( McCabe. Et, 1987).
1.2.1 Pencampuran fluida cair dengan partikel
Merupakan fluidisasi yang terjadi pada fluida cair, misalnya fluidisasi pasir dengan
air. Partikel – partikel ini bergerak menjauh satu sama lain dan gerakannya bertambah hebat
dengan bertambahnya kecepatan, tetapi densitas rata – rata pada suatu kecepatan tertentu
sama di segala arah hamparan. Proses fluidisasi ini bercirikan akspansi hamparan yang
cukup besar tetapi seragam pada kecepatan tinggi.

2|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya


Teknik Fluidisasi

1.2.2 Pencampuran gas dengan partikel


Merupakan fluidisasi yang terjadi pada fluida gas. Pada fluidisasi ini kebanyakan
gas akan mengalir dalam gelembung atau rongga – rongga kosong yang tak berisikan zat
padat, dan hanya sebagian kecil gas itu mengalir dalam saluran – saluran yang terbentuk
diantara partikel.Partikel itu akan bergerak tanpa aturan dan didukung oleh fluida. Sifat
ketakseragaman hamparan pada mulanya diperkirakan disebabkan oleh penggumpalan atau
agregasi partikel, tetapi kenyataannya tidak ada bukti yang menunjukkan partikel itu
melekat satu sama lain. Gelembung yang terbentuk berperilaku hampir seperti gelembung
udara di dalam air atau gelembung uap di dalam zat cair yang mendidih.

1.3 Tahapan Fluidisasi


Tahapan fluidisasi dapat dikelompokkan menjadi empat tahap, yaitu: hamparan tetap
(Fixed Bed), hamparan fluidisasi gelembung (Bubbling Fluidized Bed), gelembung besar
(Slugging) dan hamparan turbulen (Turbulent Bed)

1.3.1 Hamparan Tetap (Fixed Bed)


Pada saat udara dimasukkan dibawah plat distributor dengan laju lambat, dan naik
melalui hamparan tanpa menyebabkan terjadinya gerakan pada partikel. Jika kecepatan itu
perlahan dinaikkan, penurunan tekanan pada partikel. Jika kecepatan itu perlahan dinaikkan,
penurunan tekanan akan meningkat, tetapi partikel – partikel itu masih tidak bergerak dan
tinggi hamparanpun tidak berubah. Kondisi ini dikenal dengan fixed bed (Basu & Fraser,
1991).

3|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya


Teknik Fluidisasi

Gambar 1.2 Hamparan diam (Fixed Bed)

13.2 Hamparan Fluidisasi Gelembung (Bubbling Fluidized Bed)


Hamparan kecepatan aliran udara pada fixed bed meningkat sampai kecepatan udara
mencapai titik kritis yang dikenal dengan kecepatan minimum fluidisasi (Minimum
Fluidization Velocity), penurunan tekanan melintas hamparan itu akan mengimbangi gaya
gravitasi yang dialaminnya, dengan kata lain mengimbangi gaya bobot hamparan. Partikel
mulai akan bergerak dan gas yang mengalir melalui hamparan yang berbentuk gelembung,
dan disebut Bubbling Fluidized Bed (Basu & Fraser 1991).

Gambar 1.3 Bubbling Fluidized Bed

4|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya


Teknik Fluidisasi

1.3. 3 Gelembung Besar (Slugging)


Bila kecepatan udara yang melalui hamparan zat padat meningkat, gelembung –
gelembung cenderung bersatu dan menjadi besar (Slug). Pada saat gelembung naik melalui
hamparan fluidisasi sebagai slug, fenomena ini diistilahkan dengan slugging. Jika
menggunakan kolom berdiameter kecil dengan hamparan zat padat yang tebal, gelembung
– gelembung yang beriringan bergerak ke puncak kolom dan dipisahkan oleh zat padat
(Basu & Fraser, 1991).

Gambar 1.4 Slugging

1.3.4 Hamparan Turbulen (Turbulent Bed)


Ketika kecepatan udara melewati Bubbling Fluidized Bed telah meningkat diatas
kecepatan minimum gelembung, hamparan partikel akan meluas. Peningkatan kecepatan
tersebut mengakibatkan perubahan pada susunan partikel. Dengan kecepatan udara yang
tinggi mengakibatkan gelembung kehilangan identitasnya dan mengubah bentuk perluasan
hamparan. Partikel kemudian terlempar ke puncak kolom diatas hamparan sehingga
mendapatkan permukaan hamparan yang tinggi. Hamparan tersebut disebut dengan
turbulent bed. Tahapan ini diaplikasikan pada Circulating Fluidized Bed (Basu & Fraser,
1991).

5|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya


Teknik Fluidisasi

Gambar 1.5 Turbulent Bed

1.4 Aplikasi teknik fluidisasi


Penggunaan fluidisasi secara ekstensif dimulai pada pengolahan minyak bumi, yaitu
dengan dikembangkanya proses perengkahan katalik hamparan-fluidisa(fluid-bed catalytic
cracking). Walaupun industri dewasa ini banyak menggunakan reaktor penaik (riser) dan
pipa-transpor( transport-line) untuk. Perengkahan katalitik dan tidak lagi hamparan
fluidisasi, namun regenerasi katalis masih dilaksanakan di dalam reactor hamparan-
fluidisasi, yang besarnya sampai mencapai diameter 46 m. Fluidisasi diigunakan juga di
dalam proses katalitik lainnya, seperti sintesis akronitril, dan untuk melaksanakan reaksi zat
padat-gas. Demikian pula dewasa ini perubahan batu bara dalam hamparan fluidisasi
banyak menjadi perhatian sebagai suatu cara mengurangi biaya pembangkitan uap dan
mengurangi emisi bahan pencemar. Fluidisasi juga banyak digunakan untuk memanggang
bijih, mengeringkan zat halus, dan absorpsi gas.
Keuntungan utama dari fluidisasi ialah bahwa di sini zat padat itu diaduk keras oleh
fluida yang mengalir melalui hamparan itu dan zat padat itu bercampur dengan baik
sehingga hampir tidak ada gradien suhu di dalam hamparan, juga dalam reaksi yang sangat
eksotermik atau endotermik. Gerakan hebat zat padat juga mengakibatkan laju perpindahan
kalor yang cukup tinggi ke dinding atau ke tabung-tabung pendingin yang ditempatkan di

6|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya


Teknik Fluidisasi

dalam hamparan. Oleh karena sudah mendapat sifat fluiditas, zat padat itu dapat
dipindahkan dengan mudah dari satu bejana ke bejana lain.
Kelemahan utama dari fluidisasi gas-zat padat ialah adanya kontak yang tidak
merata antara gas dan zat padat, Kebanyakan gas mengalir melalui hamparan dalam bentuk
gelembung-gelembung dan bersinggungan hanya dengan sejumlah kecil zat padat di dalam
selongsong tipis, yang dikenal dengan nama awan gelembung(bubble cloud), di sekeliling
gelembung. Sebagian kecil gas itu mengalir melalui fase rapat, yang mengandung hampir
keseluruhan zat padat. Antara gelembung dan fase rapat terdapat semacam pertukaran gas
karena difusi dan proses-proses turbulen, seperti pembelahan dan penyatuan gelembung,
tetapi konversi menyeluruh dari pada pereaksi yang berbentuk gas biasanya jauh lebih kecil
dari yang terdapat pada persentuhan seragam pada suhu yang sama, sebagaimanahalnya
dalam reaktor ailiran-sumbat(plug flow reactor) yang ideal. Tingkat pertukaran antara
gelembung dan hamparan rapat, demikian juga laju pencampuran aksial, akan berbeda jika
diameter tangki berlainan, karena ukuran gelembung tidak sama. Hal ini menyebabkan
masalah pembesaran skala terap reaktor fluidisasi seringkali mengandung banyak faktor
ketakpastian, Kerugian lain yang dapat ditangani dengan lebih mudah, yaitu dengan
melakukan perancangan yang baik, adalah erosi bagian dalam reactor atrisi (aus gesek) zat
padat. Kebanyakan hamparan fluidisasi mempunyai siklon di bagian dalam atau luarnya,
yang digunakan sebagai penangkap butir-butir halus, tetapi, kadang-kadang lain dari itu,
masih diperluka lagi filter(penyaring) atau penyerap basuh (scrubber).

1.5 Aplikasi teknik fluidisasi untuk pembakaran (combustion)


1.5.1 Pembakaran dengan Fluidized Bed Combustion (FBC)
Pembakaran dengan Fluidized Bed Combustion (FBC) muncul sebagai alternatif
yang memungkinkan dan memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistim
pembakaran yang konvensional dan memberikan banyak keuntungan, rancangan yang
kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan
berkurangnya emisi polutan yang merugikan seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang
dapat dibakar adalah batubara, barang tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi,

7|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya


Teknik Fluidisasi

bagas & limbah pertanian lainnya. Fluidized bed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu
antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui
hamparan partikel padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan
mengalami pergerakan pada kecepatan yang rendah Kondisi ini masih dikategorikan
sebagai kondisi hamparan diam (fixed bed). Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur
naik, terbentuklah suatu keadaan dimana partikel tersuspensi dalam aliran udara dengan
hamparan tersebut yang disebut “Terfluidisasikan”.
Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung,
turbulensi yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed
partikel padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida - “bed
gelembung fluida/ bubbling fluidized bed”.
Jika partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala
batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar
dengan cepat dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran dengan fluidized bed
(FBC) berlangsung pada suhu sekitar 840OC hingga 950OC. Karena suhu ini jauh berada
dibawah suhu fusi abu maka pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya
dapat dihindari.
Suhu pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien
perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat dalam fluidized bed dan ekstraksi
panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas pada pipa dan dinding bed.
Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi minimum dan kecepatan masuk partikel.
Hal ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam jalur
gas.

8|T ekni k fluidi sa si dan aplika si nya

Anda mungkin juga menyukai