Anda di halaman 1dari 3

1.

Fenomena Fluidisasi
a. Fenomena Fixed Bed
Pada kondisi ini, lapisan partikel padat (bed) tidak bergerak yang terjadi jika
kecepatan fluida terlalu rendah sehingga tidak mampu menimbulkan
fluidisasi. Fluida yang mengalir hanya sebagian kecil mengalir melalui
celah-celah antara partikel-partikel akibatnya partikel-partikel tidak
bergerak atau tidak terfluidisasi. Pada kecepatan fluida yang rendah,
pressure drop pada lapisan bed sebanding dengan kecepatan fluida.

b. Fenomena Minimum
Pada kondisi ini, adalah saat terbentuknya keadaan lapisan yang partikel-
partikelnya melayang-layang, akibat kecepatan fluida berangsur-angsur
dinaikan, dan pressure drop aliran fluida terhadap penampang melintang
lapisan partikel (bed) juga naik. Keadaan ini disebabkan gaya gesek antara
partikel dan fluida tidak seimbang terhadap berat partikel, komponen gaya
vertikal sebagai gaya tekan antara partikel yang berdekatan hilang, dan
pressure drop setiap penampang melintang (bed) sama dengan berat fluida
dan partikel. Aliran fluida ini dinamakan “terfluidisasi”. Batasan pressure
drop pada keadaan ini sama dengan jumlah berat fluida dan partikel
sedangkan kecepatan fluida yang terjadi adalah minimum fluidization
velocity.

c. Fenomena Homogenously
Fenomena smooth or homogenously fluidization terjadi ketika kecepatan
dan distribusi aliran fluida merata, densitas dan distribusi partikel dalam
unggun sama atau homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan
seragam.

d. Fenomena Bubbling
Kondisi ini menunjukkan suatu keadaan gelembung gas/ udara mulai
terbentuk dalam lapisan partikel, akibat kecepatan gas berangsur-angsur
dinaikkan di atas kecepatan minimum fluidisasi, dan kejatuhan tekanan juga
bertambah. Pada keadaan ini, pressure drop sama dengan berat lapisan
partikel. Selama kecepatan gas /udara dinaikkan, terjadi pembentukan
gelembung menjadi lebih banyak, turbulensi yang kuat, pencampuran cepat
dan gerakan partikel bertambah besar akibatnya volume lapisan partikel
tidak melebihi volume minimum fluidisasi. Lapisan partikel padat
menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida “lapisan
gelembung fluida/bubbling fluidized bed”. Pada keadaan ini membuat
lapisan partikel (bed) tidak berekspansi. Jika partikel pasir dalam keadaan
terfluidisasi lalu dipanaskan hingga ke suhu nyala batubara, kemudian
batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar
dengan cepat dan bedakan mencapai suhu yang seragam. Pada kebanyakan
proses fluidisasi dioperasikan pada daerah bubbling fluidization.

e. Fenomena Slugging
Bila kecepatan udara yang melalui hamparan zat padat meningkat,
gelembung – gelembung cenderung bersatu dan menjadi besar (Slug). Pada
saat gelembung naik melalui hamparan fluidisasi sebagai slug, fenomena ini
diistilahkan dengan slugging. Jika menggunakan kolom berdiameter kecil
dengan hamparan zat padat yang tebal, gelembung – gelembung yang
beriringan bergerak ke puncak kolom dan dipisahkan oleh zat padat. Ukuran
rata-rata gelembung itu "bergantung pada jenis dan ukuran partikel, jenis
plat distributor kecepatan kosong, dan tebalnya hamparan. Gelembung-
gelembung cenderung bersatu dan menjadi besar pada waktu naik melalui
hamparan fluidisasi itu dan ukuran maksimum gelembung stabil berkisar
antara beberapa inci sampai beberapa kaki diameternya. Jika kita
menggunakan kolom berdiameter kecil dengan hamparan zat padat yang
tebal, gelembung itu mungkin berkembang hingga memenuhi seluruh
penampang. Gelembung-gelembung yang beriringan lalu bergerak ke
puncak kolom terpisah oleh zat padat yang seakan-akan sumbat. Peristiwa
ini disebut “penyumbatan” (slugging) dan biasanya tidak dikehendaki
karena mengakibatkan adanya fluktuasi tekanan di dalam hamparan yang
berakibat meledaknya saluran kolom, meningkatkan zat padat yang terbawa
ikut, dan menimbulkan kesulitan jika kita ingin rnemperbesar skala terap
(scale-up) ke unit-unit yang lebih besar.

f. Fenomena Chanelling
Partikel unggun yang lebih ringan, lebih halus, dan bersifat kohesif sangat
sukar terfluidisasi karena gaya tarik menarik antar partikel lebih besar dari
gaya seret nya. Sehingga partikel cenderung melekat satu sama lain dan gas
menenembus unggun membentuk saluran-saluran seperti tabung vertikal.

g. Fenomena Disperse
Fenomena disperse fluidization terjadi saat kecepatan alir fluida melampaui
kecepatan maksimum aliran fluida. Pada fenomena ini sebagian partikel
akan terbawa aliran fluida dan ekspansi mencapai nilai maksimum.

Anda mungkin juga menyukai