Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Populasi Adalah:

Apa yang dimaksud dengan Populasi? Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau

individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut dinamakan

unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dst. (Djarwanto, 1994:

420).

Pengertian Populasi dan Sampel Menurut Para Ahli

Pengertian Populasi Menurut Ahli: Netra, Nawawi dan Arikunto:

1. Menurut Netra (1976), Populasi adalah keseluruhan individu yang bersifat general atau

umum yang mempunyai karakteristik yang cenderung sama.

2. Menurut Hadari Nawawi (1983), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri

atas manusia, hewan, benda-benda, tumbuh, peristiwa, gejala, ataupun nilai tes sebagai

sumber data yang mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu penelitian yang dilakukan.

3. Menurut Arikunto Suharsimi (1998: 117), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.

Apabila seseorang ingin meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian

tersebut, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Pengertian Populasi Menurut Ahli: Sugiyono, Bugin dan Nursalam:

1. Menurut Sugiyono (1997: 57), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Menurut Bugin (2000: 40), Populasi adalah keseluruhan (universum) dari objek penelitian

berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan

sebagainya sehingga objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.

3. Menurut Nursalam (2003), Populasi adalah keseluruhan dari variable yang menyangkut

masalah yang diteliti.

Pengertian Populasi Menurut Ahli: Furchan, Margono, Nazir, Sabar dan Zuriah:

1. Menurut Furchan (2004), Populasi adalah objek, keseluruhan anggota sekelompok orang,

organisasi, atau kumpulan yang telah dirumuskan oleh peneliti dengan jelas.

2. Menurut Margono (2004), Populasi adalah keseluruhan data yang menjadi pusat perhatian

seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan

dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data, maka ukuran atau

banyaknya populasi akan sama banyaknya manusia.

3. Menurut Nazir (2005), Populasi adalah sekumpulan individu dengan kualitas dan karakter

yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu yang dinamakan

sebagai variable. Ia membagi populasi menjadi dua yakni populasi finit dan infinit.

4. Menurut Sabar (2007), Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus.

5. Menurut Zuriah (2009: 116), Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti

dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.


Pengertian Populasi Menurut Ahli: Sudjana, Widyanto, Mulyatiningsih, Howell dan

Morissan:

1. Menurut Sudjana (2010: 6), Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil yang

menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteritik

tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin mempelajari

sifat-sifatnya.

2. Menurut Widiyanto (2010: 5), Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan objek atau

objek yang akan digeneralisasikan dari hasil penelitian.

3. Menurut Mulyatiningsih (2011: 19), Populasi ialah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan,

atau benda yang memiliki karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi akan menjadi

wilayah generalisasi kesimpulan hasil penelitian.

4. Menurut Howel (2011: 7), Populasi ialah sebagai kumpulan dan peristiwa dimana anda

tertarik dengan peristiwa tersebut.

5. Menurut Morissan (2012: 19), Populasi ialah sebagai suatu kumpulan subjek, variabel,

konsep, atau fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi untuk mengetahui sifat

populasi yang bersangkutan.

Pengertian Sampel

Apa yang dimaksud dengan sampel? Sampel disebut juga contoh. Berdasarkan pakar atau ahli,

“sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti” (Djarwanto,

1994:43). Sampel yang baik, yang kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel

yang bersifat representatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik populasi.


Pengertian Sampel Menurut Para Ahli

Apa yang dimaksud dengan sampel menurut para ahli? Berikut adalah pengertian sampel menurut

para ahli:

1. Menurut Sugiyono (2008: 118), Sampel adalah suatu bagian dari keseluruhan serta

karakteristik yang dimiliki oleh sebuah Populasi.

o Jika Populasi tersebut besar, sehingga para peneliti tentunya tidak memungkinkan

untuk mempelajari keseluruhan yang terdapat pada populasi tersebut oleh karena

beberapa kendala yang akan di hadapkan nantinya seperti: keterbatasan dana,

tenaga dan waktu. Maka dalam hal ini perlunya menggunakan sampel yang di ambil

dari populasi itu.

o Dan selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut maka akan mendapatkan

kesimoulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi. Oleh karena itu sampel

yang di dapatkan dari Populasi memang harus benar-benar representatif

(mewakili).

2. Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai wakil populasi yang

akan diteliti. Jika penelitian yang di lakukan sebagian dari populasi maka bisa dikatakan

bahwa penelitian tersebut adalah penelitian sampel.

3. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2004: 85), Sampel adalah sebagian dari populasi yang

dapat dijangkau serta memiliki sifat yang sama dengan populasi yang diambil sampelnya

tersebut.

Demikian diatas adalah beberapa pengertian sampel menurut para ahli. Setelah membaca

penjelasan diatas, semoga para pembaca sudah mengerti atau setidaknya mempunyai gambaran

tentang pengertian dan perbedaan dari populasi dan sampel.


Ringkasan Perbedaan Populasi dan Sampel

Mari kita rangkum perbedaan populasi dan sampel tersebut berdasarkan ilustrasi gambar seperti

berikut:

Populasi dan Sampel Adalah Seperti Organisme dan Organ.


Sumber: https://towardsdatascience.com/

Berdasarkan gambar ilustrasi populasi dan sampel diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa

populasi itu seperti sebuah organisme, sedangkan sampel adalah organ. Jadi, sampel adalah bagian

yang tidak terpisahkan dari populasi. Dan sampel dalam hal ini haruslah dapat mewakili

karakteristik dari keseluruhan populasi.

Harapannya adalah, jika kita melakukan penelitian pada sampel, maka hasilnya harus dapat

digunakan sebagai generalisasi bagi keseluruhan populasi.

Kriteria Sampel

Ada dua kriteria sampel yaitu kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Penentuan kriteria sampel

diperlukan untuk mengurangi hasil peneliian yang bias.

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang

terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96). Sedangkan yang dimaksud dengan Kriteria
eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari

penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97).

Sebab-sebab yang dipertimbangkan dalam menentukan kriteria ekslusi antara lain:

1. Subjek mematalkan kesediannya untuk menjadi responden penelitian, dan

2. Subjek berhalangan hadir atau tidak di tempat ketika pengumpulan data dilakukan.

Teknik pengambilan sampel

Pengertian teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari

populasi. Sampel yang merupakan sebagaian dari populasi tsb. kemudian diteliti dan hasil

penelitian (kesimpulan) kemudian dikenakan pada populasi (generalisasi).

Manfaat sampling Adalah:

Apa sajakah manfaat dari sampling? Berikut antara lain manfaatnya:

1. Menghemat beaya penelitian.

2. Menghemat waktu untuk penelitian.

3. Dapat menghasilkan data yang lebih akurat.

4. Memperluas ruang lingkup penlitian.

Syarat-syarat teknik sampling

Apa saja syarat-syarat teknik sampling? Mari kita jelaskan:

Teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat homogen atau memiliki karakteristik yang

sama atau setidak-tidaknya hampir sama. Dan bila keadaan populasi bersifat heterogen, maka

sampel yang dihasilkannya dapat bersifat tidak representatif atau tidak dapat menggambarkan

karakteristik populasi.
Jenis-jenis teknik sampling

Apa saja jenis-jenis teknik sampling? Tentunya banyak sekali. Berikut antara lain dari jenis-jenis

teknik sampling tersebut:

1) Teknik sampling secara probabilitas

Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang dilakukan

dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi untuk menjadi

sampel. Dengan demikian sampel yang diperoleh diharapkan merupakan sampel yang

representatif.

Teknik sampling semacam ini dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut.

a) Teknik sampling secara rambang sederhana.

Cara paling populer yang dipakai dalam proses penarikan sampel rambang sederhana adalah

dengan undian.

b) Teknik sampling secara sistematis (systematic sampling).

Prosedur ini berupa penarikan sample dengan cara mengambil setiap kasus (nomor urut) yang

kesekian dari daftar populasi.

c) Teknik sampling secara rambang proportional.

Jika populasi terdiri dari subpopulasi-subpopulasi maka sampel penelitian diambil dari setiap

subpopulasi. Dan adapun cara pengambilannya dapat dilakukan secara undian maupun sistematis.

d) Teknik sampling secara rambang bertingkat.

Bila subpoplulasi-subpopulasi sifatnya bertingkat, cara peng-ambilan sampel sama seperti pada

teknik sampling secara proportional.

e) Teknik sampling secara kluster (cluster sampling)

Dan ada kalanya peneliti tidak tahu persis karakteristik populasi yang ingin dijadikan subjek
penelitian karena populasi tersebar di wilayah yang amat luas. Untuk itu peneliti hanya dapat

menentukan sampel wilayah, berupa kelompok klaster yang ditentukan secara bertahap. Teknik

pengambilan sampel semacam ini disebut cluster sampling atau multi-stage sampling.

2) Teknik sampling secara nonprobabilitas.

Teknik sampling nonprobabilitas adalah teknik pengambilan sample dari populasi yang ditemukan

atau ditentukan sendiri oleh peneliti dan/atau menurut pertimbangan pakar.

Dan beberapa jenis atau cara penarikan sampel dari populasi secara nonprobabilitas adalah sebagai

berikut:

a) Purposive sampling atau judgmental sampling

Penarikan sampel dari populasi secara purposif adalah cara penarikan sample yang dilakukan

dengan memilih subjek berdasarkan kriteria spesifik yang ditetapkan oleh peneliti.

b) Snow-ball sampling (penarikan sample secara bola salju).

Penarikan sample pada populasi berdasarkan pola ini dilakukan dengan menentukan sample

pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sample pertama, sample ketiga

ditentukan berdasarkan informasi dari sample kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sample

semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju.

c) Quota sampling (penarikan sample secara jatah).

Teknik sampling ini dilakukan dengan atas dasar jumlah atau jatah yang telah ditentukan. Biasanya

yang dijadikan sample penelitian adalah subjek yang mudah ditemui sehingga memudahkan pula

proses pengumpulan data.

d) Accidental sampling atau convenience sampling

Dalam penelitian, bisa saja terjadi diperolehnya sampel dari populasi yang tidak direncanakan

terlebih dahulu sebelumnya. Melainkan secara kebetulan, yaitu unit atau subjek tersedia bagi
peneliti saat pengumpulan data dilakukan. Dan proses diperolehnya sampel semacam ini disebut

sebagai penarikan sampel secara kebetulan dari populasi.

Penentuan Jumlah Sampel

Bila jumlah populasi dipandang terlalu besar, dengan maksud untuk menghemat waktu, biaya, dan

tenaga, maka peneliti tidak meneliti seluruh anggota populasi melainkan akan menggunakan

sampel.

Bila peneliti bermaksud meneliti sebagian dari populasi saja (sampel), pertanyaan yang selalu

muncul adalah berapa jumlah sampel yang memenuhi syarat. Ada hukum statistik dalam

menentukan jumlah sampel, yaitu semakin besar jumlah sampel semakin menggambarkan keadaan

populasi (Sukardi, 2004 : 55).

Penentuan Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Populasi

Dan selain berdasarkan ketentuan di atas, perlu pula penentuan jumlah sampel dikaji dari

karakteristik populasi. Bila populasi bersifat homogen maka tidak dituntut sampel yang jumlahnya

besar. Misalnya saja dalam pemeriksaan golongan darah.

Walaupun pemakaian jumlah sampel yang besar sangat dianjurkan, dengan pertimbangan adanya

berbagai keterbatasan pada peneliti, sehingga peneliti berusaha mengambil sampel minimal

dengan syarat dan aturan statistika tetap terpenuhi sebagaimana dianjurkan oleh Isaac dan Michael

(Sukardi, 2004 : 55).

Dengan menggunakan rumus tertentu (lihat Sukardi, 2004: 55-56), Isaac dan Michael memberikan

hasil akhir jumlah sampel terhadap jumlah populasi antara 10 – 100.000.


Beberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain :

1. Rumus Slovin (dalam Riduwan, 2005:65)

n = N/N(d)2 + 1

n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05.

Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka

jumlah sampel yang digunakan adalah :

N = 125 / 125 (0,05)2 + 1 = 95,23, dibulatkan 95

2. Formula Jacob Cohen (dalam Suharsimi Arikunto, 2010:179)

N = L / F^2 + u + 1

Keterangan :

N = Ukuran sampel

F^2 = Effect Size

u = Banyaknya ubahan yang terkait dalam penelitian

L = Fungsi Power dari u, diperoleh dari tabel

Power (p) = 0.95 dan Effect size (f^2) = 0.1

Harga L tabel dengan t.s 1% power 0.95 dan u = 5 adalah 19.76

maka dengan formula tsb diperoleh ukuran sampel

N = 19.76 / 0.1 + 5 + 1 = 203,6, dibulatkan 204

3. Rumus berdasarkan Proporsi atau Tabel Isaac dan Michael

Tabel penentuan jumlah sampel dari Isaac dan Michael memberikan kemudahan penentuan jumlah

sampel berdasarkan tingkat kesalahan 1%, 5% dan 10%. Dengan tabel ini, peneliti dapat secara
langsung menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan yang

dikehendaki.

Anda mungkin juga menyukai