Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Epistemologi

Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of


knowledge). Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata
Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori.
Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang
mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya
(validitasnya) suatu pengetahuan. Secara terminologi epistemologi
adalah teori mengenai hakikat ilmu pengetahuan atau ilmu filsafat
tentang pengetahuan.
Objek Epistemologi

Menurut Jujun S.Suriasumatri objek epistemologis berupa


“segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk
memperoleh pengetahuan.” Proses untuk memperoleh
pengetahuan inilah yang menjadi sasaran teori pengetahuan
dan sekaligus berfungsi mengantarkan tercapainya tujuan,
sebab sasaran itu merupakan suatu tahap pengantar yang harus
dilalui dalam mewujudkan tujuan. Tanpa suatu sasaran,
mustahil tujuan bisa terealisir, sebaliknya tanpa suatu tujuan,
maka sasaran menjadi tidak terarah sama sekali.
Tujuan Epistemologi
Menurut Jacques Martain mengatakan: “Tujuan epistemologi
bukanlah hal yang utama untuk menjawab pertanyaan, “apakah saya
dapat tahu tentang hal itu?”, tetapi untuk menemukan syarat-syarat
yang memungkinkan “saya pasti dapat tahu tentang hal itu”. Hal ini
menunjukkan, bahwa epistemologi bukan untuk memperoleh
pengetahuan yaitu ingin memiliki potensi untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih.
Landasan Epistemologi
Landasan epistemologi metode ilmiah yaitu cara yang
dilakukan ilmu dalam menyusun pengetahuan yang benar.
Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu. metode ilmiah merupakan
penentu layak tidaknya pengetahuan menjadi ilmu, sehingga
memiliki fungsi yang sangat penting dalam bangunan ilmu
pengetahuan.
Metode dalam Epistemologi
1. Metode induktif
Induksi merupakan suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-
pernyataan hasil observasi disimpulkan dalam suatu pernyataan yang
lebih umum. Menurut David Hume (1711-1716), pernyataan yang
berdasarkan observasi tunggal betapa pun besar jumlahnya, secara logis
tak dapat menghasilkan suatu pernyataan umum yang tak terbatas.

2. Metode Deduktif
Deduksi merupakan  suatu metode yang menyimpulkan bahwa data
empirik diolah lebih lanjut dalam suatu sistem pernyataan yang runtut.
Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif ialah adanya
perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri.
3. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte (1798-1857). Metode ini
berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia
menyampaikan segala uraian atau persoalan di luar yang ada sebagai
fakta. Menurut Comte perkembangan pemikiran manusia berlangsung
dalam tiga tahap yaitu teologis, metofisis, dan positif.

4. Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia
untuk memperoleh pengetahuan sehingga objek yang dihasilkan pun
berbeda-beda harusnya dikembangkan suatu kemampuan akal yang
disebut dengan intuisi.

5. Metode Dialektis
Merupakan metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan filsafat.
Pengaruh Epistemologi
Epistemologi dapat memberikan pengayaan gambaran
proses terbentuknya pengetahuan ilmiah. Akhirnya,
epistemologi bisa menentukan cara kerja ilmiah yang paling
efektif dalam memperoleh ilmu pengetahuan yang
kebenarannya terandalkan. Epistemologi juga membekali daya
kritik yang tinggi terhadap konsep- konsep atau teori-teori
yang ada

Anda mungkin juga menyukai