Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI KEUANGAN

REKONSILIASI BANK

Disusun oleh :
Kelompok 6
Adillah Maharani (02)
Aliyyah Rahmawati (04)
Devia (09)
M. Reihan Maulana (21)
Pandu Farhan M (26)
Rahmanda R. P (28)
Guru Pembimbing :
Syifa S,Pd.

Tahun Ajaran 2018/2019


SMK Negeri 10 Jakarta
I. REKONSILIASI BANK
Jika dilihat dari definisi sederhananya, rekonsiliasi bank yaitu proses penyesuaian
informasi catatan kas menurut sebuah perusahaan dan juga menurut bank. Bank diharuskan
mengirimkan laporan rekening koran yang berisikan informasi mengenai seluruh transaksi
baik pengambilan dari ATM atau tunai ataupun penyetoran uang dengan berapapun
jumlahnya oleh nasabah ataupun perusahaan yang melakukannya selama waktu atau periode
tertentu. Hal ini harus dilakukan bersamaan dengan bukti cek untuk melengkapi buktinya.

Mengapa perlu dilakukan rekonsiliasi bank?


Rekonsiliasi laporan bank perlu dilakukan untuk mengecek ketelitian pencatatan
dalam rekening kas dan catatan bank, selain itu untuk mengetahui jumlah penerimaan
ataupun pengeluaran yang belum tercatat oleh perusahaan. Jika terdapat perbedaan yang
dihasilkan karena ada suatu transaksi yang belum tercatat bank maka catatan perusahaan
dianggap benar, dan sebaliknya jika catatan karena perbedaan pos-pos lain maka perlu
disesuaikan antara catatan perusahaan dan catatan menurut bank.
Mengapa bisa terjadi perbedaan pencatatan?
Ada beberapa faktor yang umumnya menyebabkan perbedaan catatan bank dan
perusahaan diantaranya:
1. Deposit on transit (deposit/ setoran dalam perjalanan), faktor ini yang biasanya sering
menjadi penyebab pada kasus ini. Faktor ini terjadi karena setoran yang dikirimkan oleh
perusahaan ke bank pada akhir bulan belum diterima oleh bank sampai pada bulan
berikutnya. Sehingga perusahaan sudah mencatat sebagai pengeluaran (setoran) namun
bank belum mencatat karena belum menerima setoran tersebut.
2. Jasa giro, bunga yang sudah diperhitungkan oleh bank tetapi perusahaan belum
menghitung/mencatat transaksi tersebut.
3. Cek beredar (outstanding cheque) merupakan cek yang sudah tercatat dikeluarkan oleh
perusahaan namun si pemegang cek belum di uangkan di bank atau cheque on hand.
4. Cek kosong, ini menyebabkan bank tidak mencairkan uang karena kurangnya dana
setoran perusahaan namun perusahaan sudah mencatatnya sebagai pengeluaran cek.
5. Piutang wesel, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum
mencatatnya.
Faktor-faktor penyebab perbedaan diatas sudah lazim ditemukan dan sudah di persiapkan
penyelesaiannya oleh pihak terkait.
II. REKENING KORAN
Pengertian rekening koran adalah ringkasan transaksi keuangan secara
menyeluruh dari suatu rekening, dapat berupa rekening milik individu maupun rekening
milik badan usaha. Data yang terlampir pada sebuah rekening koran yang tercetak adalah
rincian mengenai alur debit dan kredit, termasuk dari dana hasil transfer masuk atau
keluar. Di perbankan, rekening koran adalah merupakan ringkasan transaksi keuangan
yang telah terjadi pada periode tertentu pada rekening bank yang dimiliki oleh individu
atau perusahaan di lembaga keuangan. Secara sederhana pengertian dan definisinya,
rekening koran adalah informasi aktivitas nasabah yang dicetak bank.

Apa hubungan rekening koran dengan penyusunan laporan keuangan perusahaan?


Hubungannya yaitu dengan adanya rekening koran maka perusahaan bisa melihat
kesalahan pencatatan yang dilakukan antara bank dan pihak perusahaan dan bisa
mengoreksi kesalahan pencatatan tersebut yang nantinya akan diadakan penyesuaian yg
ditampilkan dalam bentuk rekonsiliasi bank. Intinya rekening koran digunakan sebagai
data pembukuan keuangan bank/yang dibutuhkan untuk penyusunan sehingga akan
adanya terkaitan.

III. PROSES REKONSILIASI BANK


Padahal prosesnya cukup sederhana, berikut ini tahapannya:

 Pertama buat jurnal penyesuaian untuk setiap transaksi yang umumnya dicatat
oleh bank pada akhir bulan. Transaksi yang telah dibukukan oleh bank pada akhir
atau di tanggal ujung bulan antara lain pendapatan bunga, pajak bunga serta biaya
administrasi bank.
 Setelah itu lakukan identifikasi adanya transasi layaknya beberapa cek seperti
NSF, outstanding serta deposit in transit kemudian buat jurnal penyesuaiannya.
 Ekstrak semua jurnal transaksi bank pada semua sistem kemudian format kedalam
file excel ataupun csv sesuai standar laporan.
 Ekstrak transaksi bank dalam sebuah rekening koran kedalam format excel lalu
jadikan satu workbook dengan jurnal transaksi bank pada point nomor 2.
 Cek serta bandingkan total transaksi antara jurnal bank maupun rekening koran.
Agar mempercepat proses ini, anda bisa menggunakan formula MATCH dalam
ms. Excel. Karena teknologi cukup membantu, hal ini tidak terlalu menguras
pikiran dan tenaga anda.
 Pastikan saldo akhir saat pengecekan bank dan juga untuk laporan keuangan atau
neraca sama dengan saldo akhir bank pada rekening koran.
 Jika sudah anda bisa melihat apakah perbandingan anda menghasilkan angka yang
sama dengan bank atau tidak. Jika tidak, baiknya lakukan jurnal penyesuaian dan
lihat dibagian mana catatan keuangan anda berbeda dengan pihak bank.
Mengerjakan rekonsiliasi membutuhkan kehati-hatian dan juga ketelitian
Contoh:
Ilustrasi penyusunan rekonsiliasi Bank yang di buat oleh PT. Rindayani, dengan
transaksi sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Mei 2007 saldo kas Bank menurut catatan PT. Rindayani
menunjukkan jumlah sebesar Rp 105.500.000,-. Saldo menurut rekening koran
yang diterima dari Bank pada tanggal tersebut menunjukkan jumlah sebesar Rp.
127.000.000,-.
Setelah diadakan penelitian, perbedaan tersebut disebabkan hal-hal sebagai
berikut:
1. Dua lembar cek senilai Rp 48.750.000,- yang telah dikeluarkan oleh PT.
Rindayani oleh penerimanya belum diuangkan ke Bank
2. Setoran dari debitur perusahaan sebesar Rp 13.950.000,- melalui Bank untuk
membayar hutangnya baru diketahui perusahaan setelah menerima rekening koran
Bank.
3. Setoran perusahaan sebesar Rp 12.000.000,- yang dilakukan tanggal 31 Mei
2007 belum terdapat dalam rekening koran Bank.
4. Cek senilai Rp 8.000.000,- yang diterima dari seorang debitur perusahaan dan
telah disetor ke Bank dikembalikan oleh pihak Bank karena tidak cukup dana.
5. Cek senilai Rp 15.000.000,- yang ditarik oleh PT Harum telah didebet pihak
Bank ke rekening PT. Rindayani
6. Penarikan cek sebesar Rp 30.550.000,- untuk membayar hutang kepada UD.
Harapan telah dibukukan oleh perusahaan dengan jumlah 25.150.000,-
7. Bank telah mendebet perusahaan untuk beban administrasi Bank sebesar Rp
1.800.000,- dan mengkredit untuk jasa giro sebesar Rp 1.000.000,-. Hal tersebut
baru diketahui setelah menerima rekening koran.
  

PT Rindayani
Rekonsiliasi Bank
31 Mei 2007
  
Saldo kas perusahaan sebelum rekonsiliasi: Rp. 105.500.000
   Ditambah:
   2) penerimaan pembayar piutang melalui Bank Rp 13.950.000
   7) jasa giro Rp  1.000.000+
                                                                                     Rp. 14.950.000+
    Rp. 120.450.000
   Dikurangi:
   4) cek tidak cukup dana/cek kosong Rp  8.000.000
   6) koreksi pencatatn cek terlalu rendah Rp 5.400.000
   7) beban administrasi Bank Rp 1.800.000 +
                                                                                                        Rp. 15.200.000 -
Saldo setelah rekonsiliasi Rp. 105.250.000
Saldo kas Bank sebelum rekonsiliasi: Rp. 127.000.000
Ditambah:
   3) setoran dalam perjalanan (deposit in transit) Rp. 12.000.000
   5) koreksi penarikan cek PT Harum Rp. 15.000.000 +
Rp. 27.000.000 +
Rp. 154.000.000
   Dikurangi:
   1) cek dalam peredaran (out standing check) Rp. 48.750.000   -
   Saldo setelah rekonsiliasi: Rp. 105.250.000
   
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
(Rp) (Rp)
2007 31 Kas 14.950.000
Des       Piutang Dagang 13.950.000
      Pendapatan Bunga   1.000.000
(mencatat kas bertambah)
Piutang Dagang 8.000.000
Hutang Dagang 5.400.000
Beban Adm. Bank 1.800.000
       Kas 15.200.000
(mencatat kas berkurang)

IV. Metode Rekonsiliasi Bank

Keterangan: Metode
rekonsiliasi bank saldo awal,
penerimaan, pengeluaran dan
saldo akhir
#1: Metode Rekonsiliasi Saldo Awal, Penerimaan, Pengeluaran dan Saldo
Akhir

Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir


biasanya dilakukan oleh auditor sebagai alat pengujian yang menyeluruh terhadap
transaksi-transaksi kas.

Melalui metode ini selain saldo akhir saldo awal dan saldo akhir akan
dapat diketahui perbedaan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara bank dan
catatan kas.

Susunan kolom-kolom untuk melakukan rekonsiliasi ini adalah saldo


awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.

Untuk melakukan pekerjaan ini diperlukan pengetahuan mengenai


prosedur pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

Kenapa demikian?

Karena prosedur yang digunakan itu akan mempengaruhi jumlah-jumlah


yang akan direkonsiliasikan.

Perhatikan contoh ini :

Pada prosedur penerimaan kas dinyatakan bahwa check-check yang


ditolak oleh bank dapat diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas
atau sebagai pengeluaran kas.

Bila diperlakukan sebagai pengurang jurnal penerimaan kas.

Maka jumlah penerimaan menurut jurnal ini akan lebih kecil jika
dibandingkan dengan jurnal penerimaan kas di mana check kosong diperlakukan
sebagai pengeluaran.

Perbedaan prosedur seperti ini akan mempengaruhi laporan rekonsilisasi bank. 

#2: Laporan Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir bisa


dibuat dalam 2 (dua) metode, yaitu:

 Metode rekonsiliasi bank 4 kolom


 Metode rekonsiliasi bank 8 kolom
Jika dibandingkan dengan dengan rekonsiliasi saldo akhir maka metode
rekonsiliasi bank 4 kolom adalah perluasan dari metode rekonsiliasi saldo bank
untuk saldo kas.

Sedangkan metode rekonsiliasi bank 8 kolom adalah perluasan dari


metode rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan  saldo yang
benar.

Oleh karena itu, prosedur dalam membuat rekonsiliasi saldo akhir juga
berlaku dalam rekonsiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir,
hanya saja yang terakhir ini lebih komplek.

Karena yang direkonsiliasikan dalam bentuk-bentuk berkolom ini saldo


akhir suatu periode yang menjadi saldo awal periode berikutnya.

Misalnya Desember dan Januari, maka penerimaan dan pengeluaran


Januari serta saldo akhir Januari maka setiap elemen dalam rekonsiliasi ini akan
mempengaruhi 2 kolom.

Misalnya setoran dalam perjalanan bulan Desember akan menambah saldo


31 Desember dan mengurangi penerimaan bulan Januari.

Hal ini bisa terjadi karena bank mencatat setoran tadi dalam bulan Januari
yang seharusnya merupakan setoran bulan Desember.

Contoh Rekonsiliasi Bank

Ada dua contoh yang akan saya sajikan, yaitu  contoh rekonsiliasi bank 4
kolom dan contoh soal rekonsiliasi bank 8 kolom.

Ada 3 langkah untuk melakukan rekonsiliasi bank, baik menggunakan


metode rekonsiliasi bank 4 kolom maupun 8 kolom, yaitu:

Langkah #1: Membuat perbandingan antara catatan kas perusahaan dengan


laporan bank
 

Langkah #2: Membuat ringkasan perbandingan laporan bank dan catatan kas

Langkah #3: Membuat Laporan Rekonsiliasi Bank

Laporan rekonsiliasi ini disusun berdasarkan data-data dari ringkasan


perbandingan catatan kas perusahaan dengan laporan bank.

 
#1: Contoh Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Contoh: Laporan Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Sesudah menyusun rekonsiliasi laporan bank, perlu dibuat jurnal untuk


membetulkan catatan kas. Dari laporan rekonsiliasi bank 4 kolom di atas, kita
melihat bahwa  yang dibuat koreksinya hanya elemen-elemen yang memengaruhi
saldo kas tanggal 31 Januari 2015.

Membuat Jurnal Penyesuaian Rekonsiliasi Bank 4 Kolom

Setelah membuat laporan rekonsiliasi bank 4 kolom, selanjutnya kita


membuat jurnal penyesuaian yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2015 adalah
sebagai berikut:

(Debit)  Kas = Rp. 8.000


(Kredit) Pendapatan jasa giro = Rp. 8.000
(Debit)  Biaya bank = Rp. 1.600
(Kredit) Kas  = Rp. 1.600

(Debit) Piutang = Rp. 14.000


(Kredit) Kas  = Rp. 14.000

(Debit) Piutang = Rp. 900


(Kredit) Kas  = Rp. 900

Pencatatan ayat jurnal tersebut dapat dibuat menjadi satu jurnal gabungan
sebagai berikut:

(Debit) Biaya bank = Rp. 1.600


(Kredit) Piutang = Rp. 14.900

(Debit) Pendapatan jasa giro = Rp. 8.000


(Kredit) Kas = Rp. 8.500

Bila check yang beredar tidak semuanya di-uangkan ke bank pada bulan
berikutnya, perbedaan antara pengeluaran bank dengan pengeluaran kas hanya
sebesar check yang belum diuangkan tadi.Perbedaan ini juga mempengaruhi saldo
bank dengan saldo kas.

#2: Contoh Rekonsiliasi Bank 8 Kolom

Perhatikan contoh soal rekonsiliasi bank 8:

Metode rekonsiliasi bank 8 kolom ini prinsipnya sama dengan rekonsiliasi


saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar.

Jadi akan disusun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas
tersendiri. Hal itu dilakukan karena yang akan direkonsiliasi ada 4 elemen, yaitu :

 Saldo Awal
 Penerimaan
 Pengeluaran
 Saldo Akhir

Dengan demikian rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk


bank dan kas.

Berdasarkan data-data dari atas, bila disusun dengan menggunakan


metode rekonsiliasi bank 8 kolom akan nampak seperti berikut ini :
Contoh: Rekonsiliasi bank 8 kolom – bentuk staffel.

Jumlah yang benar menurut bank dan kas menunjukkan jumlah yang sama.

Hal ini berarti saldo-saldo dan penerimaan serta pengeluaran sudah direkonsiliasikan.

Rekonsiliasi 8 kolom di atas merupakan bentuk modifikasi dari laporan rekonsiliasi 8


kolom.

Bentuk seperti itu adalah bentuk untuk mencari saldo yang benar dengan 8 kolom juga.

Perbedaannya adalah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom di atas dan 4 kolom di bawah.
Atau dikenal dengan rekonsiliasi bank bentuk staffel.
Laporan rekonsiliasi bank bentuk staffel adalah laporan rekonsiliasi bank yang disusun
kebawah.

Sedangkan bila laporan rekonsiliasi bank tersebut disajikan menyamping ke kanan biasa
dikenal dengan laporan bentuk skontro.

Dan seperti ini penampakannya:

Contoh soal rekonsiliasi bank 8 kolom – bentuk skotro

Jumlah-jumlah sebelum koreksi untuk saldo tanggal 31 Desember 2014 penerimaan


bulan Januari.

Pengeluaran bulan Januari dan saldo tanggal 31 Januari 2015 diperoleh dari rekening
Kas.

Jurnal penerimaan dan pengeluaran kas dan laporan bank tanggal 31 Januari 2015.

Jumlah penerimaan dan pengeluaran bank bulan Januari diperoleh dengan dengan
menjumlahkan setoran-setoran dan pengeluaran-pengeluaran selama bulan Januari seperti
yang nampak dalam laporan bank.

Walaupun cara menyajikan laporan rekonsiliasi diatas berbeda, tapi prinsip yang
digunakan rekonsiliasi bank sama.
SUMBER:
https://brainly.co.id/tugas/3483317#readmore
https://brainly.co.id/tugas/3435581#readmore
http://www.materiakuntansi.com/pengertian-rekonsiliasi-bank-dan-contohnya/
http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/05/pengertian-rekening-koran-serta-fungsi-dan-
sifatnya.html
https://www.cekaja.com/info/apa-itu-rekening-koran-arti-fungsi-dan-manfaatnya/
https://www.cermati.com/artikel/pengertian-rekening-koran-fungsi-dan-cara-mengajukannya
https://dosenakuntansi.com/rekonsiliasi-bank
http://retnarindayani.blogspot.com/2012/03/penyusunan-rekonsiliasi-bank.html

Anda mungkin juga menyukai