04 Bab Iv Identifikasi

Identifikasi Sarana & Prasarana Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota Makassar TA.
2017
BAB IV Identifikasi Sarana & Prasarana

Persampahan Kawasan Strategis
Provinsi
4.1 UMUM
4.1.1. Tahap Persiapan Survey

Pada tahap persiapan survey beberapa hal-hal yang akan dilakukan, sebagai
berikut:
a. Penelahan materi Penyusunan Identifikasi Prasarana dan Sarana

Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota Makassar sesuai kerangka
acuan yang telah ditetapkan.
b. Persiapan peta dasar yang menjadi acuan Penyusunan Identifikasi Prasarana
dan Sarana Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota Makassar.
c. Pembuatan daftar data yang akan dicari di lapangan.
d. Pembuatan model-model untuk pengumpulan data di lapangan.
e. Penyusunan program survey.
4.1.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara:
a. Pengamatan lapangan untuk mengetahui letak dan posisi kawasan

Prasarana dan Sarana Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota
Makassar yang menjadi obyek identifikasi.
b. Pengumpulan data sekunder pada instansi terkait.
c. Wawancara kepada masyarakat dan pejabat setempat.
d. Interview terhadap informan untuk mengetahui kondisi dan situasi kawasan
strategis Provinsi.
e. Pengamatan lapangan dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana
persampahan pada kawasan strategis Provinsi.
f. Evaluasi data dilakukan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan situasi,
kondisi kawasan strategis Provinsi di Kota Makassar
LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 1

Identifikasi Sarana & Prasarana Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota Makassar TA. 2017
4.1.3. Cara Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
Identifikasi Prasarana dan Sarana Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota
Makassar sebagai berikut:
a. Observasi lapangan, yaitu teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data

yang dibutuhkan melalui pengamatan langsung terhadap lokasi kawasan
yang menjadi kawasan strategis Provinsi.
b. Kuesioner, yaitu suatu daftar pertanyaan yang dipersiapkan sebelumnya,
yang dibagikan ke responden/ masyarakat untuk diisi dan dijawab sesuai
kebutuhan data.
c. Interview, yaitu teknik yang dipergunakan untuk memperoleh informasi dari
informan secara mendalam guna melengkapi data hasil kuesioner berisi; opini
masyarakat, dan aspirasi pemerintah setempat terkait Identifikasi Prasarana
dan Sarana Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota Makassar
4.1.4. Analisis
Analisis lebih difokuskan pada kawasan strategis provinsi, dengan
mempertimbangkan kondisi fisik, ekonomi dan sosial, antara lain:
a. Analisis deskriptif kuaitatif, antara lain menilai; kondisi eksisting kawasan

strategis Provinsi, sarana dan prasarana persampahan, dan jumlah timbulan
sampah.
4.2 KOTA MAKASSAR
4.2.1. Potensi Timbulan Sampah Di Kota Makassar

Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau
dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses
alam yang tidak mempunyai nilai ekonomi, bahkan dapat mempunyai nilai yang
negatif karena dalam penanganannya, baik untuk membuang atau
membersihkannya memerlukan biaya yang cukup besar. Permasalahan sampah
bukan lagi sekadar masalah kebersihan dan lingkungan saja, tetapi sudah
menjadi masalah sosial yang mampu menimbulkan konflik. Lebih parah lagi,
hampir semua kota di Indonesia, baik kota besar atau kota kecil, tidak memiliki

penanganan sampah yang baik, khususnya di Kota Makassar. Adapun besaran

timbulan sampah di Kota Makassar menggunakan asumsi timbulan sampah
untuk kota besar sebesar 2,5 Liter per Orang per hari. Sehingga didapatkan
potensi timbulan sampah untuk masing- masing Kecamatan di Kota Makassar
adalah sebagai berikut:
alah sebagai berikut:
Tabel. 4.1. Potensi Timbulan Sampah di Kota Makassar
No Kecamatan Jumlah Timbulan
Penduduk Sampah *
1 Maris 58(Jiw
815 ( m³/hari
147
o a) )
2 Mamajang 60 779 152
3 Tamalate 190 694 477
4 Rappocini 162 539 406
5 Makassar 84 396 211
6 Ujung Pandang 28 278 71
7 Wajo 30 722 77
8 Bontoala 56 243 141
9 Ujung Tanah 48 882 122
10 Tallo 138 598 346
11 Panakkukang 146 968 367
12 Manggala 135 049 338
13 Biringkanaya 196 612 491
14 Tamalanrea 110 826 277
TOTAL 1 449 401 362
*Asumsi timbulan sampah 2,5 L/orang/hari 3
4.2.2. Identifikasi Sarana dan Prasarana Persampahan Kawasan Strategis

Provinsi Kota Makassar
Sarana dan prasarana persampahan di Kota Maros khususnya di kawasan
strategis provinsi yang menjadi wewenang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Berikut beberapa lokasi dan kondisi persampahan yang masuk dalam kawasan
strategis provinsi untuk di identifikasi sarana dan prasarana persampahannya:
1. Center Point Of Indonesia (CPI)
Center Point Of Indonesia merupakan kawasan strategis provinsi yang dikelola
langsung oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Center Point Of
Indonesia terletak di pesisir pantai losari sebelah barat Kota Makassar.

Mengenai sarana dan prasarana persampahan, hasil identifikasi dilapangan

terdapat 12 tong sampah yang tidak memenuhi standar. Sampah yang di
kumpulkan dan di bakar di tempat pembakaran sampah di sekitar lokasi
Center Point Of Indonesia. Sampah yang di bakar seperti sampah plastic,
kayu, dan kertas, dan sampah botol plastic di bawa ke pe pengepul untuk di
jual dan daur ulang.
Gambar. 4.1 Tong Sampah di Center Point Of Indonesia
Gambar. 4.2 Tempat Pembakaran Sampah di Center Point Of Indonesia




2. Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam atau biasa disebut benteng Ujung Pandang adalah
sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada
di pinggir pantai sebelah barat kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini
di kelola oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan masuk dalam
Kawasan Strategis Provinsi. Adapun hasil identifikasi di lapangan, sarana dan
prasarana persampahan di lokasi ini sudah baik mulai dari kondisi, system
pembuangan, tong sampah, container sampah. Sistem pembungan sampah di
lokasi ini dengan cara disapu dan di bawa ke tong sampah, kemudian ke
container sampah sebanyak 3 unit dengan menggunakan tempat sampah
beroda atau karung dan terakhir mobil truk sampah tangkasa’ki
mengangkutnya ke TPA. Jika volume sampah melebihi kapasitas container
akan di alihkan ke TPS yang berada di samping Benteng Fort Rotterdam
kemudian dibakar. Jenis sampah di lokasi kawasan berupa sampah plastic,
kertas, dan sampah basah yang berasal dari para pengunjung. Di lokasi
identifikasi terdapat 30 tong sampah dengan kondisi baik dimana 10 terbuat
dari drum dan 20 terbuat dari plastic namun keseluruhan tempat sampah tidak
memenuhi standar. Jumlah sarana dan prasarana untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada table berikut:
Tabel. 4.2. Sarana dan Prasarana Persampahan dimiliki Benteng Fort
Rotterdam
No Jenis Jumlah Kondisi Keterangan

1 Tong/ Sampah 30 unit Ada/Baik Tidak Memenuhi Standar
2 Kontainer 3 unit Ada/Baik Tidak Memenuhi Standar
3 TPS 1 unit Ada/Baik Tidak Memenuhi Standar

Gambar. 4.3 Tong Sampah di Benteng Fort Rotterdam
Gambar. 4.4 Tempat Pembakaran Sampah di Benteng Fort Rotterdam

Gambar. 4.5 Kontainer Sampah di Benteng Fort Rotterdam




3. Makam Raja-Raja Tallo

Makam raja-raja tallo ini terletak di Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, sekitar 7
kilometer di sebelah utara kota Makassar. Makam raja-raja tallo ini di kelola
oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan masuk dalam Kawasan
Strategis Provinsi. Dari hasil lapangan identifikasi sarana dan prasarana
persampahan terdapat tong sampah sebanyak 2 unit dengan kondisi baik
namun tidak memenuhi standard dan kriteria kemudian diangkut ke TPS yang
berada di depan kompleks makam lalu dibakar di TPS karena tidak ada truk
sampah yang mengangkut sampah-sampah tersebut ke TPA. Sampah-
sampah tersebut berasal dari para pengunjung komplek makam dan
pepohonan yang berupa sampah plastic, kertas dan daun-daun kering.
Tabel. 4.3. Sarana dan Prasarana Persampahan yang dimiliki Makam Raja-Raja
Tallo

1 Tong Sampah 2 unit Ada/Baik Tidak Memenuhi Standar
2 TPS 1 unit Ada/ tidak baik Tidak Memenuhi Standar
Gambar. 4.6 Tempat Sampah di Kompleks Makam Raja-Raja Tallo

Gambar. 4.7 TPS di Kompleks Makam Raja-Raja Tallo




4. Pelabuhan Paotere
Pelabuhan paotere suatu pelabuhan perahu yang terletak di Kecamatan Ujung
Tanah, Makassar, Sulawesi Selatan. Pelabuhan yang berjarak ± 5 km (± 30
menit) dari pusat Kota Makassar ini merupakan salah satu pelabuhan rakyat
warisan tempo doeloe yang masih bertahan. Pelabuhan paotere ini berada di
bawah wewenang pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan masuk dalam
Kawasan Strategis Provinsi. Hasil survey lapangan mengenai sarana dan
prasarana sampah terdapat 4 unit tong sampah dengan kondisi baik namun
tidak memenuhi standard dan kriteria. Sistem pembuangan sampah di lokasi
ini dengan di kumpulkan di tong sampah kemudian diangkut menggunakan
motor sampah sebanyak 2 unit yang di sewa di kantor Kelurahan. Dilokasi
terdapat 1 container yang diangkut menggunakan mobil arm roll kemudian di
bawa ke TPA dua kali seminggu. Sampah yang ada dilokasi berupa sampah
kering yang berasal dari para pekerja atau nelayan yang beraktivitas di
pelabuhan paotere.
Tabel. 4.4. Sarana dan Prasarana Persampahan dimiliki Pelabuhan Paotere
1 Tong Sampah 4 unit Ada/ Baik Tidak Memenuhi Standar

2 Motor Sampah 2 unit Ada/ Baik Memenuhi Standar
3 Kontainer 1 unit Ada/ Baik Memenuhi Standar
Gambar. 4.8 Tong Sampah di Pelabuhan Paotere

Gambar. 4.9 Motor Sampah di Pelabuhan Paotere




5. Kodam XIV Hasanuddin

Kodam XIV Hasanuddin yang dulu bernama kodam VII Wirabuana yang
terletak di Jl. Urip Sumohardjo Kota Makassar merupakan kawasan strategis
provinsi dalam kepentingan kawasan pertahahanan keamanan. Hasil survey
lapangan mengenai sarana dan prasarana sampah, Kodam XIV Hasanuddin
terdapat TPS sebanyak 3 unit dengan komdisi baik namun tidak memenuhi
standar, dan tong sampah beroda sebanyak 2 unit dengan kondisi baik
naamun tidak memenuhi standar. Adapun system pembuangan sampah di
Kodam XIV Hasanuddin ini, setiap pagi dan sore para prajurit membersihkan
sampah-sampah dan disimpan di tong sampah kemudian diangkut
menggunakan 1 unit motor sampah yang kondisinya kurang baik ke TPS.
Seluruh sampah di kumpulkan di TPS kemudian menyewa truk sampah
Tangkasaki sekali seminggu utnuk di angkut ke TPA. Adapun jenis sampah
yang ada lokasi yaitu sampah kering dan sampah basah yang berasal dari
para tentara, pohon-pohon dan kantin.
Tabel. 4.5. Sarana dan Prasarana Persampahan yang dimiliki Kodam XIV
Hasanuddin
1 Tong Sampah 2 unit Ada/Baik Tidak Memenuhi Standar

2 Motor Sampah 1 unit Ada/Kurang Baik Memenuhi Standar
3 TPS 3 unit Ada/ Baik Tidak Memenuhi Standar
4 Truk Sampah 1 unit Ada/ Baik Memenuhi Standar
(Sewa)
Gambar. 4.10 Tempat Sampah di Kodam XIV Hasanuddin

Gambar. 4.11 TPS di Kodam XIV Hasanuddin
Gambar. 4.12 Motor Sampah di Kodam XIV Hasanuddin




04 Bab Iv Identifikasi

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

04 Bab Iv Identifikasi

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Identifikasi Sarana & Prasarana Persampahan Kawasan Strategis Provinsi Kota Makassar TA.

BAB IV Identifikasi Sarana & Prasarana

4.1.1. Tahap Persiapan Survey

a. Penelahan materi Penyusunan Identifikasi Prasarana dan Sarana

4.1.2. Pengumpulan Data

a. Pengamatan lapangan untuk mengetahui letak dan posisi kawasan

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 1

4.1.3. Cara Pengumpulan Data

a. Observasi lapangan, yaitu teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data

a. Analisis deskriptif kuaitatif, antara lain menilai; kondisi eksisting kawasan

4.2 KOTA MAKASSAR

4.2.1. Potensi Timbulan Sampah Di Kota Makassar

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 2

penanganan sampah yang baik, khususnya di Kota Makassar. Adapun besaran

4.2.2. Identifikasi Sarana dan Prasarana Persampahan Kawasan Strategis

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 3

Mengenai sarana dan prasarana persampahan, hasil identifikasi dilapangan

Gambar. 4.1 Tong Sampah di Center Point Of Indonesia

Gambar. 4.2 Tempat Pembakaran Sampah di Center Point Of Indonesia

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 4

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 5

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 6

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 7

2. Benteng Fort Rotterdam

No Jenis Jumlah Kondisi Keterangan

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 8

Gambar. 4.3 Tong Sampah di Benteng Fort Rotterdam

Gambar. 4.4 Tempat Pembakaran Sampah di Benteng Fort Rotterdam

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 9

Gambar. 4.5 Kontainer Sampah di Benteng Fort Rotterdam

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 10

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 11

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 12

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 13

3. Makam Raja-Raja Tallo

No Jenis Jumlah Kondisi Keterangan

Gambar. 4.6 Tempat Sampah di Kompleks Makam Raja-Raja Tallo

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 14

Gambar. 4.7 TPS di Kompleks Makam Raja-Raja Tallo

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 15

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 16

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 17

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 18

No Jenis Jumlah Kondisi Keterangan

1 Tong Sampah 4 unit Ada/ Baik Tidak Memenuhi Standar

Gambar. 4.8 Tong Sampah di Pelabuhan Paotere

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 19

Gambar. 4.9 Motor Sampah di Pelabuhan Paotere

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 20

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 21

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 22

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 23

5. Kodam XIV Hasanuddin

No Jenis Jumlah Kondisi Keterangan

1 Tong Sampah 2 unit Ada/Baik Tidak Memenuhi Standar

Gambar. 4.10 Tempat Sampah di Kodam XIV Hasanuddin

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 24

Gambar. 4.11 TPS di Kodam XIV Hasanuddin

Gambar. 4.12 Motor Sampah di Kodam XIV Hasanuddin

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 25

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 26

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 27

LAPORAN AKHIR PUSAK Halaman IV - 28