Anda di halaman 1dari 9

Gambaran Umum Desa Kawata

Desa Kawata Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur Provinsi


Sulawesi Selatan, merupakan satu dari enam Desa di Kecamatan Wasuponda yang
mempunyai jarak ± 30 Km dari Ibu Kota Kecamatan dengan jarak ± 20 km dari
Ibu Kota Kabupaten. Desa Kawata merupakan salah satu Desa dari Enam Desa
yang berada di Kecamatan Wasuponda Kabupaten Luwu Timur. Secara
administratif, Wilayah Desa Kawata terdiri dari Empat Dusun, dan 9 Rukun
Tetangga. Jumlah Penduduk Desa Kawata berdasarkan profil Desa tahun 2019
sebanyak 2. 076 jiwa yang terdiri dari 1.122 laki-laki dan 954 Perempuan.
Sumber penghasilan utama penduduk Petani. Adapun sarana pendidikan di
Desa ini sudah ada bebrapa sekolah mulai dari Tingkat Kanak-kanak (TK),
Sekolah Dasar Negeri (SDN), hingga Sekolah Menengah Pertama Negeri
(SMPN). Sedangkan sarana kesehatan sudah cukup memadai dengan adanya
Posyandu, Pustu, Polindes, dan Puskesmas Kecamatan Wasuponda. Mayoritas
pekerjaan penduduk desa kawata bekerja sebagai petani yakni sekitar 90% dan
selebihnya ada yang bekerja sebagai peternak (6%), wiraswasta (2%), dan PNS
(2%). Penduduk desa Kawata memiliki agama yang beragam yaitu agama Islam,
Kristen Katolik, Kristen Protestan dan Hindu. Selain agama, suku juga beraneka
ragam yaitu suku Bugis, suku Padoe, dan suku Toraja. Adapun bahasa yang
digunakan dalam kegiatan sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan bahasa daerah.
BAB III
KONDISI DESA KAWATA

A. Sejarah Desa

Sebelum Tahun 1965 : Secara administrasi Kepala Desa belum ada yang
ada hanya Kepala Kampong Kawata yang dikepalai
“Buna” dan Kepala Kampung Lasulawai yang
dikepalai “Ntahu”
Tahun 1967 : Diadakan pemilihan Kepala Desa pertama dimana
calon pada saat itu ada dua yaitu Buna dan Musa
dan yang terpilih sebagai Kepala Desa adalah Buna
dan Desa Kawata meliputi tiga Dusun yaitu Dusun
Kawata, Dusun Tole-tole dan Dusun Loreha dan
pada tahun 1976 Kepala Desa Kawata (Buna)
meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Tahun 1976 : Oleh Camat Nuha (Pak Tengkano) menunjuk
Pelaksana tugas Kepala Desa Kawata, Manongke
dan berakhir tahun 1980 akibat dari desakan
beberapa tokoh masyarakat ke DPRD Luwu.
Tahun 1980 : Camat Nuha (A. Mutti) menunjuk pelaksana tugas
Kepala Desa Kawata Sarmidi dari Polsek Nuha.
Tahun 1984 : Diadakan pemilihan Desa Kawata, yang masuk
calon adalah H. Muhammadiyah dan Sarmidi dan
yang terpilih adalah H. Muhammadiyah.
Tahun 1993 : Diadakan pemilihan Kepala Desa Kawata yang
masuk calon adalah H. Muhammadiyah dan Sarada
dan yang terpilih adalah H. Muhammadiyah.
Tahun 1993 : Setelah pemilihan Kepala Desa, Desa Kawata
dimekarkan jadi dua, yaitu Desa Kawata meliputi
Dusun Kawata, Tole-tole serta Desa persiapan
Parumpanai.
Tahun 2003 : Diadakan pemilihan Kepala Desa Kawata yang
masuk calon adalah Drs. H. Abu Pawakka, Ridel P
dan Ir. Daniel yang terpilih saat itu Drs. H. Abu
Pawakka. Tahun 2003 setelah pemilihan Kepala
Desa, Desa Kawata menjadi 4 Dusun yaitu : Dusun
Kawata, Dusun Kotine, Dusun Lasulawai dan
Dusun Tole-tole.
Tahun 2008 : Tahun 2008 tepatnya bulan Agustus masa jabatan
Kepala Desa Kawata (Drs. H. Abu Pawakka)
berakhir dan camat Wasuponda menunjuk
pelaksana tugas Baharuddin, Spd dari staf
Kecamatan pada tahun ini pula, tepatnya pada tahun
25 November diadakan pemilihan Kepala Desa
Kawata yang masuk calon : Drs. H. Abu Pawakka,
Ridel P, John Kadama, Frans sampo dan Alfon
palunsu dan yang terpilih adalah Drs. H. Abu
Pawakka.
Tahun 2009 : Pada Tanggal 5 Januari 2009 Kepala Desa Kawata
terpilih dilantik oleh Bupati Luwu Timur, Drs. H. A.
Hatta Marakarma, MP.
Tahun 2015 : Tahun 2015 tepatnya bulan Januari masa jabatan
Kepala Desa Kawata (Drs. H. Abu Pawakka)
Berakhir. Dan Camat Wasuponda menunjuk
pelaksana tugas Jhoni Patabi Camat Wasuponda.
Pada tahun ini pula, tepatnya tanggal 12 Oktober
diadakan pemilihan Kepala Desa Kawata yang
masuk calon : Ridel Palunsu, Drs. H. Abu Pawakka,
John Kadama, Supriadi. SE, dan Baharuddin. Dan
yang terpilih adalah Baharuddin.
Tahun 2016 : Pada tanggal 6 November 2016 Kepala Desa
Kawata terpilih dilantik oleh Bupati Luwu Timur,
Ir. H. Muh. Thoriq Husler.

B. Keadaan Geografis

Desa Kawata diklasifikasikan sebagai desa swakarya yang terletak sekitar


15 km dari ibu kota Kabupaten Luwu Timur yaitu Malili. Desa kawata terdiri dari
4 Dusun yaitu Dusun Tole-Tole , Dusun Kotine, Dusun Lasulawai, dan Dusun
Kawata. Batas wilayah Desa Kawata yaitu

1. Sebelah Utara : Kecamatan Nuha


2. Sebelah Timur : Desa Ledu-Ledu
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Malili
4. Sebelah Barat : Desa Parumpanai

Luas wilayah Desa Kawata yaitu 234 km2 18,801% dari jumlah wilayah di
kecamatan Wasuponda yang terdiri dari 4 Dusun dan 9 Rukun Tetangga terdiri
atas :

1. Tanah Sawah : 171.76 hektar


2. Tanah Pekarangan : 66.00 hektar
3. Tanah Tegalan : 1.170.13 hektar
4. Lain-Lain : 7. 281.20 hektar

Secara umum keadaan topografi Desa Kawata merupakan daerah


perbukitan dan lembah. Desa kawata mempunyai iklim tropis (dua musim) yaitu
musim kemarau dan musim hujan

C. Struktur Penduduk

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data kondisi demografis Desa Kawata, Kecamatan


Wasuponda, Kabupaten Luwu Timur jumlah penduduk Desa Kawata adalah
2.076 jiwa yang terdiri dari 1.222 jiwa laki-laki dan 954 jiwa perempuan.
Tabel Jumlah Penduduk Desa Kawata Tahun 2020

Laki-Laki Perempuan Total


1.222 jiwa 954 jiwa 2.76 wa
Sumber : RKP Desa Kawata Tahun 2020
2. Pendidikan

Pendidikan di Desa Kawata adalah bagian integral dari sistem


pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila dan bertujuan untuk
mempertinggi ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan,
keterampilan, budi pekerti, kepribadian, dan semangat kebangsaan sehingga
dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang mampu
membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa. Dalam rangka mencerdaskan bangsa serta
meningkatkan partisipasi sekolah tentunnya harus diimbangi dengan
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, baik pendidikan formal maupun
non formal. Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Kawata tergolong baik
karena sudah terdapat TK, SD, SMP.

3. Agama

Ditinjau dari segi agama, mayoritas penduduk Desa Kawata beragama


Islam. Sebagian besar masyarakat di Desa Kawata mendalami kegiatan
keagamaan, contohnya mesjid selalu digunakan sholat lima waktu, kegiatan
Majelis Ta’lim dan sholat jumat.

4. Sosial Budaya dan Adat Istiadat

Kegotong royongan masyarakat masih sangat kental dan sangat jelas


dijumpai. Hal ini dipengaruhi oleh adanya rasa kebersamaan diantara mereka.
Selain itu, adat istiadat yang turun temurun masih sangat erat dipegang oleh
sebagian besar masyarakat Desa Kawata hal ini dapat dilihat dari acara-acara
adat yang dilakukan masyarakat seperti acara Nikahadat yang rutin dijumpai
pada saat dilakukan pesta panen oleh para petani sebagai ucapan rasa syukur
kepada sang pencipta atas hasil panen yang telah diberikan.
Adanya listrik menjadikan sebagian besar masyarakat Desa Kawata
dapat menikmati sarana telekomunikasi seperti Televisi, radio, handphone
dan lain sebagainya yang memudahkan masyarakat untuk memperoleh
informasi, dimana hal ini kemudian memperlancar transformasi budaya dan
ilmu pengetahuan.

5. Keadaan Sosial Ekonomi

Keadaan sosial ekonomi masyarakat Desa Kawata diperoleh dari


pekerjaan yaitu, petani/buruh tani, peternak, pengrajin, tukang batu,
wiraswasta, pegawai negeri sipil, dan pegawai swasta dan pensiunan.
Keadaan sosial ekonomi yang sangat mapan dimana Desa Kawata adalah
bidang pertanian dan perkebunan yang menghasilkan padi, merica, coklat,
kelapa sawit, cengkeh, dan buah-buahan yang paling terkenal adalah buah
langsat. Selain itu ada juga masyarakat yang masih melakukan pengambilan
kayu dan rotan di hutan, perikanan air tawar juga menjadi andalan Desa
Kawata. Ketersediaan batu alam yang cukup juga dapat dijadikan sumber
penghasilan karena batu alam ini dapat dijadikan bahan untuk membuat
pondasi bangunan.

6. Kesehatan

Status kesehatan Desa Kawata sudah memiliki pelayanan kesehatan


yang memadai karena di Desa Kawata sudah terdapat posyandu, pustu, dan
polindes yang pelayanan kesehatannya sudah cukup baik, hanya saja belum
ada puskesmas yang tersedia di Desa Kawata namun dapat diakses di Desa
tetangga yakni Desa Parumpanai. Pelayanan kesehatan yang memerhatikan
kebersihan dilingkungan, membuat masyarakat sadar akan pentingnya
kebersihan yang merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesehatan
di lingkungan. Serta pelayanan kesehatan yang baik serta ramah terhadap
pasien yang datang.
D. Sarana dan Pra

Sarana Kondisi Sarana dan Pra Sarana umum Desa Kawata secara garis
besar sebagai berikut:

1. Pra Sarana Desa

Sarana Jumlah
Kantor desa 1
jalan kecamatan 1

2. Pra Sarana Pendidikan

Sarana Jumlah
TK 3
SD 4
SMP 1

3. Pra Sarana Keagamaan

Sarana Jumlah
Masjid 5
Musholla 2
Gereja -
Pura 6

4. Pra Sarana Kesehatan

Sarana Jumlah
Posyandu 2
Pustu 1
Polindes 1

1. Keadaan Ekonomi

a. Mata Pen caharian


Masyarakat Kawata umumnya bekerja sebagai petani sawah dan
petani kebun dengan mengembangkan komoditi coklat sebagai komoditi
utama di samping buah-buahan. Selain itu ada juga masyarakat yang masih
melakukan pengambilan kayu dan rotan di hutan, perikanan air tawar juga
menjadi andalan Desa Kawata. Berikut perbandingan persentase jenis mata
pencaharian penduduk.

Mata Pencaharian Presentase


Petani
Peternak
Wiraswasta
PNS

mata pencaharian petani peternak pola penggunaan lahan ladang perkebunan


hutan Perumahan dan pemukiman bangunan industri bangunan lainnya sementara
tidak diusahakan kondisi desa pembagian wilayah desa terdiri dari 9 RT tersebar
dalam 4 wilayah Depok Dusun 1 Dusun Tole Tole yang diKepalai oleh kawata
yang diKepalai oleh sulawe yang diKepalai oleh Dusun kopi yang diKepalai oleh
dengan perincian sebagai tabel 12 RT 11 tole-tole 2 RT 2 RT 3 RT RW 2 RT
struktur organisasi pemerintahan desa nama lembaga status aparat desa BPD PKK
dasawisma karang taruna.

Potensi dan masalah

potensi merupakan kekuatan yang dimiliki untuk menyelesaikan permasalahan


dan problematika dalam suatu wilayah secara umum Desa kawat A memiliki
potensi yang sangat strategis dalam jalur transportasi dan sumber daya alam a alur
transportasi desa kalata merupakan jalur transportasi 2 Desa tetangganya yakni
desa parumpanai dan desa matano bahkan dua bulan terakhir ini menjadi jalur
transportasi menuju Provinsi Sulawesi Tengah dari sisi jika di desa ini ditata
dengan baik Bahkan bukan tidak mungkin menjadi tempat singgah bagi mereka
yang melewatinya B sumber daya alam 1 sungai sungai merupakan potensi yang
sangat besar bagi desa kawat A membentang dari tetek Nona sampai di USU
sejatinya sungai ini jika dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat terutama untuk pengairan dua sawah Desa kawat A memiliki areal
persawahan yang cukup luas yang dapat mensuplai kebutuhan pokok bagi warga
masyarakatnya 3 perkebunan Secara umum penduduk Desa Kawata pekerjaan
utamanya adalah berkebun dibandingkan dengan persawahan perkebunan adalah
areal yang terluas di desa kawat A dengan banyak macam tanaman yang unggul
petani memilih makanan seperti kelapa sawit coklat cengkeh serta merica dari
tanaman ini diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. 4 batu
alam batu alam desa kau ada memiliki ketersediaan batu alam yang cukup
memadai jika kita memasuki wilayah Desa Kawata maka salah satu pemandangan
yang akan kita dapatkan adalah batu alam saat ini batu alam diolah oleh
masyarakat untuk dijadikan bahan pondasi bangunan Hal ini dapat memberikan
tambahan penghasilan bagi masyarakat jika dikelola dengan baik berupa sentuhan
teknologi bukan tidak mungkin batu alam ini dapat bernilai ekonomi yang tinggi
dan menjadi andalan dan ciri khas Desa ini bahkan dapat menjadi ciri khas Luwu
Timur B masalah setiap desa memiliki karakter dan dinamika permasalahan yang
berbeda masalah muncul mengiringi setiap perkembangan dan kemajuan suatu
wilayah dengan demikian Masalah dapat diartikan tidak sesuainya antara harapan
dan kenyataan permasalahan Desa Kawatak dapat diklasifikasikan sebagai berikut
pendidikan sarana pendidikan di Desa Kawatak terdiri dari dua buah gedung
PAUD 4 buah gedung SD dan 1 buah gedung SMP kondisi bangunan ini masih
baik hanya masih perlu penambahan bangunan kesehatan sarana kesehatan di
Desa Kawatak terdiri dari 3 buah Pustu dan satu poskesdes serta tiga buah
Posyandu sarana kesehatan ini memiliki masalah-masalah khususnya kelengkapan
kelengkapannya studio singkat ini belum mempunyai tenaga bidan ekonomi
kegiatan pembangunan ekonomi masih mengarah pada kegiatan ekonomi
perorangan belum ada kegiatan ekonomi yang bersifat kooperatif yang dapat
menyebabkan kebutuhan masyarakat serta dapat menyalurkan hasil pertanian
secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai