Anda di halaman 1dari 8

1

TRANSFORMASI LINEAR

Fungsi dari Rn ke Rm
Jika daerah asal suatu fungsi f adalah Rn dan daerah kawannya adalah Rm (m dan n
mungkin sama), maka f disebut suatu peta atau transformasi dari Rn ke Rm dan
dikatakan bahwa f memetakan Rn ke Rm.
Untuk mengilustrasikan suatu cara penting dimana transformasi bisa muncul, anggap
f1, f2, …, fn adalah fungsi-fungsi bernilai real dari n peubah real:
w1 = f1(x1, x2, …, xn)
w2 = f2(x1, x2, …, xn)

wm = fm(x1, x2, …, xn)
m persamaan tersebut menempatkan suatu titik (w1, w2, …, wm) dalam Rm ke setiap
titik (x1, x2, …, xn) dalam Rn, yang mendefinisikan suatu transformasi dari Rn ke Rm,
yang dapat dinyatakan sebagai:
T(x1, x2, …, xn) = (w1, w2, …, wm)
dimana T adalah transformasi yang terbentuk.

Contoh:
Diketahui transformasi T:R2  R3 yang didefinisikan sebagai berikut:
w1 = x1 + x2
w2 = 3x1x2
w3 = x12 – x22
maka bayangan titik (x1,x2) adalah:
T(x1,x2) = (x1 + x2, 3x1x2, x12 – x22)
Jika diandaikan x1=2 dan x2=-1, maka T(2,-1) = (1, -6, 3)

Transformasi Linear dari Rn ke Rm


Untuk transformasi linear, secara umum T:Rn  Rm dapat didefinisikan sebagai
berikut:
w1 = a11x1 + a12x2 + … + a1nxn
w2 = a21x1 + a22x2 + … + a2nxn

wm = am1x1 + am2x2 + … + amnxn
atau dalam notasi matriks:
 w1   a11 a12  a1n  x1 
    
 w 2   a21 a22  a2n  x 2 
  =       
    
w   a am2  amn  x n 
 m   m1
atau dapat diringkas menjadi:
2

W = A.x
dimana A adalah matriks standar untuk transformasi linear T

Contoh:
Transformasi linear T:R4  R3 didefinisikan oleh:
w1 = 2x1 – 3x2 + 5x3
w2 = 5x1 – x2 + 3x3 + 2x4
w3 = 4x2 + x3 + 4x4

Ketiga persamaan tersebut dapat dinotasikan sebagai:


x 
 w1   2 − 3 5 0  1 
    x 2 
 w 2  =  5 − 1 3 2  
 w   0 4 1 4  x 3 
 3   x 
 4
2 − 3 5 0
 
Sehingga matriks standar untuk transformasi tersebut adalah: A =  5 − 1 3 2 
0 4 1 4
 
Bayangan titik (x1, x2, x3, x4) dapat dihitung dari ketiga persamaan awal atau dari
notasi matriksnya.
Jika (x1, x2, x3, x4) = (1, -1, 2, 0) maka hasil transformasinya adalah:
 1 
 w1   2 − 3 5 0    15 
    − 1  
 w 2  =  5 − 1 3 2   =  12 
 w   0 4 1 4  2   − 2 
 3   0   
 

Macam-macam Transformasi Linear


Terdapat 4 transformasi linear yang dibahas yaitu:
1. Refleksi (Pencerminan)
2. Proyeksi
3. Rotasi (Perputaran)
4. Dilatasi (Penskalaan)
3

Refleksi (Pencerminan)
Refleksi di R2 terbagi menjadi 3 yaitu:
• Refleksi terhadap sumbu y
Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (-x,y)
Persamaan: w1 = -x
w2 = y
 − 1 0
Matriks standar:  
 0 1

• Refleksi terhadap sumbu x


Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (x,-y)
Persamaan: w1 = x
w2 = -y
1 0 
Matriks standar:  
 0 − 1

• Refleksi terhadap garis x = y


Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (y,x)
Persamaan: w1 = y
w2 = x
1 0
Matriks standar:  
0 1

Refleksi di R3 terbagi menjadi 3 yaitu:


• Refleksi terhadap bidang xy Titik awal: (x,y,z)
Titik akhir: (x,y,-z)
Persamaan: w1 = x
w2 = y
w2 = -z
1 0 0 
 
Matriks standar:  0 1 0 
 0 0 − 1
 

• Refleksi terhadap bidang xz


4

Titik awal: (x,y,z)


Titik akhir: (x,-y,z)
Persamaan: w1 = x
w2 = -y
w2 = z
1 0 0
 
Matriks standar:  0 − 1 0 
0 0 1
 

• Refleksi terhadap bidang yz

Titik awal: (x,y,z)


Titik akhir: (x,y,-z)
Persamaan: w1 = -x
w2 = y
w2 = z
 − 1 0 0
 
Matriks standar:  0 1 0 
 0 0 1
 

Proyeksi
Proyeksi di R2 terbagi menjadi 2 yaitu:
• Proyeksi terhadap sumbu x
Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (x,0)
Persamaan: w1 = x
w2 = 0
1 0
Matriks standar:  
0 0

• Proyeksi terhadap sumbu y

Titik awal: (x,y)


Titik akhir: (0,y)
Persamaan: w1 = 0
w2 = y
0 0
Matriks standar:  
0 1
5

Proyeksi ortogonal di R3 terbagi menjadi 3 yaitu:


• Proyeksi ortogonal terhadap bidang xy
Titik awal: (x,y,z)
Titik akhir: (x,y,0)
Persamaan: w1 = x
w2 = y
w2 = 0
1 0 0
 
Matriks standar:  0 1 0 
0 0 0
 

• Proyeksi ortogonal terhadap bidang xz


Titik awal: (x,y,z)
Titik akhir: (x,0,z)
Persamaan: w1 = x
w2 = 0
w2 = z
1 0 0
 
Matriks standar:  0 0 0 
0 0 1
 

• Proyeksi ortogonal terhadap bidang yz


Titik awal: (x,y,z)
Titik akhir: (0,y,z)
Persamaan: w1 = 0
w2 = y
w2 = z
0 0 0
 
Matriks standar:  0 1 0 
0 0 1
 

Rotasi (Perputaran)
Rotasi dengan sudut θ di R2 adalah:
Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (w1,w2)
 cos(θ ) − sin(θ )
Matriks standar:  
 sin(θ ) cos(θ ) 
 cos(θ ) sin(θ ) 
Searah:  
 − sin(θ ) cos(θ ) 
6

Rotasi di R3 terbagi menjadi 3 yaitu:


• Rotasi berlawanan dengan jarum jam terhadap sumbu x positif dengan sudut θ
Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (w1,w2,w3)
1 0 0 
 
Matriks standar:  0 cos(θ ) − sin(θ ) 
 0 sin(θ ) cos(θ ) 
 

• Rotasi berlawanan dengan jarum jam terhadap sumbu y positif dengan sudut θ
Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (w1,w2,w3)
 cos(θ ) 0 sin(θ ) 
 
Matriks standar:  0 1 0 
 − sin(θ ) 0 cos(θ ) 
 

• Rotasi berlawanan dengan jarum jam terhadap sumbu z positif dengan sudut θ

Titik awal: (x,y)


Titik akhir: (w1,w2,w3)
 cos(θ ) − sin(θ ) 0 
 
Matriks standar:  sin(θ ) cos(θ ) 0 
 0 0 1 

Dilatasi (Penskalaan)
Dilatasi di R2 terbagi menjadi 2 yaitu:
• Penyempitan dengan faktor k pada R2 (0 ≤ k ≤ 1)
Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (kx,ky)
Persamaan: w1 = kx
w2 = ky
k 0
Matriks standar:  
0 k 

• Pelebaran dengan faktor k pada R2 (k ≥ 1)


Titik awal: (x,y)
Titik akhir: (kx,ky)
Persamaan: w1 = kx
w2 = ky
k 0
Matriks standar:  
0 k 
7

Dilatasi di R3 terbagi menjadi 2 yaitu:


• Penyempitan dengan faktor k pada R3 (0 ≤ k ≤ 1)

Titik awal: (x,y,z)


Titik akhir: (kx,ky,kz)
Persamaan: w1 = kx
w2 = ky
w3 = kz
k 0 0
 
Matriks standar:  0 k 0 
0 0 k 
 

• Pelebaran dengan faktor k pada R3 (k ≥ 1)

Titik awal: (x,y,z)


Titik akhir: (kx,ky,kz)
Persamaan: w1 = kx
w2 = ky
w3 = kz
k 0 0
 
Matriks standar:  0 k 0 
0 0 k 
 

Komposisi Transformasi Linear


Komposisi transformasi linear merupakan perpaduan dua atau lebih transformasi
linear.
T1 : R n1  R n2 , T2 : R n2  R n3 , …, Tz : R nm−1  R nm
Dituliskan sebagai:
(Tz o ... o T2 o T1) (x) = Tz(...(T2(T1(x))...)
8

Latihan:
1. Bagaimana matriks standar untuk transformasi linier T:R3R3 yang diberikan
oleh:
w1 = 3x1 + 5x2 – x3
w2 = 4x1 – x2 + x3
w3 = 3x1 + 2x2 – x3
dan hitung T(-1,2,4)!

2. Cari matriks standar untuk transformasi linier T:R2R2 dari (0,-3) yang
direfleksikan terhadap garis y=x! Kemudian tentukan hasil transformasinya!

3. Cari matriks standar untuk transformasi linier T:R2R2 dari (0,-3) yang
diproyeksikan terhadap sumbu x! Kemudian tentukan hasil transformasinya!

4. Cari matriks standar untuk transformasi linier T:R2R2 dari (1,-3) yang
dirotasikan terhadap sebesar 300! Kemudian tentukan hasil transformasinya!

5. Cari matriks standar untuk transformasi linier T:R3R3 dari (0,-3,1) yang
dirotasikan searah jarum jam sebesar 600! Kemudian tentukan hasil
transformasinya!

6. Cari matriks standar untuk transformasi linier T:R3R3 dari (0,-3,1) yang
didilatasikan sebesar 3 kali! Kemudian tentukan hasil transformasinya!

7. Cari matriks standar dan bayangan dari vektor (-2,1) yang dirotasikan searah
jarum jam dengan sudut 3π/4 kemudian diproyeksikan secara ortogonal terhadap
sumbu y, kemudian dilebarkan dengan faktor k=2! Kemudian cari invers dari
matriks standar tersebut!

8. Cari matriks standar dan bayangan dari vektor (-2,1,0) yang direfleksikan
terhadap bidang xz, kemudian dirotasikan berlawanan jarum jam terhadap
sumbu z dengan sudut 5π/4, kemudian disempitkan dengan faktor k=3!
Kemudian cari determinan dari matriks standar dan norm dari vektor
bayangannya!

Anda mungkin juga menyukai