Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PERBANDINGAN PENDIDIKAN NEGARA ISLAM

Perbandingan Pendidikan Indonesia Dengan

Negara Thailand
DOSEN PENGAMPU : Dr. Nur Habibullah, S.Pd.I, M.Pd.I

DISUSUN OLEH

AUSILINA ZIARATA

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AN-NADWAH

KUALA TUNGKAL TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah kami yang berjudul “Perbandingan Pendidikan Indonesia Dengan Negara
Thailand “ dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima
kasih atas bantuan pihak yang telah membantu menyumbangkan materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Manfaat dan Tujuan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Bagaimana Kurikulum Pendidikan Dasar Thailand .................................. 3


B. Bagaimana Standar Pembelajaran di Thailand ......................................... 5
C. Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Thailand .................................. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 9
B. Saran ...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap negara memiliki tujuan pendidikan masing-masing hal ini di


tunjukkan dengan adanya standar pendidikan yang harus dicapai oleh setiap
institusi pendidikan di negara manapun khususnya di Indonesia dan Thailand yang
keduanya merupakan negara anggota ASEAN. Kurikulum merupakan acuan
penting yang harus dilaksanakan selama proses pembelajaran. Kurikulum
dilaksanakan sekolah sebagai wujud dari pencapaian tujuan pendidikan.
Kurikulum dilaksanakan berdasarkan kondisi sekolah, kondisi peserta didik,
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi, dan kondisi lingkungan. Perubahan
kurikulum menandakan bahwa pembelajaran bukan semata-mata tanggungjawab
guru, tetapi merupakan tanggungjawab bersama antara guru, kepala sekolah, dan
seluruh dewan pendidikan. Perubahan kurikulum dilaksanakan secara bertahap
untuk menyesuaikan setiap lembaga sekolah yang sedang berkembang. Seluruh
komponen pendidikan harus memenuhi tuntutan dalam hal perubahan kurikulum.

Thailand, negara yang memiliki penduduk hampir 70 juta jiwa ini,


memiliki sistempendidikan yang mirip seperti yang diterapkan di Indonesia, mulai
pendidikan usiadini sampai perguruan tinggi tidak terdapat perbedaan yang
mendasar. Perbedaanyang signifikan terletak pada pendidikan vokasi. Pendidikan
vokasi di Thailandmenerapkan lama belajar 5 (lima) tahun dimana tamatannya
setara dengan lulusandiploma 2 tahun di Indonesia, sementara pendidikan vokasi
di Indonesia menerapkanlama belajar 3 (tiga) tahun. Oleh karena itu, di Thailand
tidak dikenal perguruan tinggiPoliteknik seperti di Indonesia. Politeknik di
Thailand berperan sebagai institusi ‘long-life learning’ atau institusi yang
memberikan sertifikat bagi keahlian tertentu, sepertimengelas, menjahit dll.
Thailand juga menerapkan wajib belajar 9 tahun, seperti diIndonesia, namun
pendidikan gratis diberikan sampai tamat sekolah menengah atas.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Kurikulum Pendidikan Dasar Thailand
2. Bagaimana Standar Pembelajaran di Thailand
3. Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Thailand
C. TUJUAN DAN MANFAAT
1. Untuk mengetahui Kurikulum Pendidikan Dasar Thailand
2. Untuk mengetahui Standar Pembelajaran di Thailand
3. Untuk mengetahui Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Thailand
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kurikulum Pendidikan Dasar Thailand

Sejak tahun 2002 Kementerian Pendidikan Thailand telah menerapkan


kurikulum pendidikan dasar 2001. Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kurikulum 2001 selama kurun 6 tahun telah menunjukkan kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan Kurikulum 2001. Sebagai contoh, Kurikulum 2001
memberikan kesempatan desentralisasi otoritas pendidikan, memberikan
kesempatan komunitas lokal dan sekolah untuk berpartisipasi dan memainkan
peranan penting untuk mempersiapkan kurikulum sehingga memenuhi keinginan
mereka. Namun demikian, hasil evaluasi terhadap kurikulum 2001 ini
menunjukkan sejumlah kelemahan yang berkaitan dengan kurikulum itu sendiri,
meliputi penerapannya, proses pelaksanaannya, kesulitan guru dan praktisi dalam
mempersiapkan kurikulum sekolahnya. Banyak sekolah sangat berambisi
membuat konten pembelajaran dan keluaran yang diharapkan namun pada saat
ujian dan penilaian tidak sesuai dengan kriteria standar yang ditetapkan. Selain
itu, kualitas anak didik dalam menyerap pengetahuan dasar dan ketrampilan yang
diharapkan cukup mengecewakan.

Atas dasar temuan-temuan di atas, Kantor Komisi Pendidikan Dasar


(Office of Basic Education Commission, OBEC) di bawah supervisi Komisi
Pendidikan Dasar mengambil tindakan untuk merevisi Kurikulum Pendidikan
Dasar 2001 guna mempersiapkan Kurikulum Inti Pendidikan Dasar 2008.
Kurikulum Inti Pendidikan Dasar (KIPD) 2008 dirancang dengan memberikan
penekanan kepada kesesuaian. Peningkatan- peningkatan dibuat dalam tujuan dan
proses pelaksanaan kurikulum pada tingkat kantor dinas dan sekolah. Asas
desentralisasi masih tetap diutamakan di dalam KIPD 2008, dengan memberikan
kesempatan kepada komunitas lokal dan sekolah untuk mengembangkan
kurikulum sekolah. Kegiatan belajar-mengajar yang diterapkan untuk seluruh
anak didik Thailand pada pendidikan dasar diarahkan dalam rangka meningkatkan
kualitas anak didik dalam penguasaan pengetahuan dasar dan kecakapan hidup
yang dibutuhkan dalam menghadapi dunia yang terus berubah. Oleh karena itu
mereka harus dibekali dengan semangat untuk mencari pengetahuan guna
mengembangkan diri secara berkesinambungan.

Kurikulum Inti pendidikan Dasar 2008 bertujuan untuk meningkatkan


kapasitas seluruh siswa yang merupakan kekuatan utama negara sehingga
mendapatkan pengembangan yang seimbang di seluruh aspek – kekuatan fisik,
ilmu pengetahuan dan moralitas. Anak didik diharapkan sadar terhadap komitmen
dan tanggung- jawabnya sebagai warga negara Thailand juga sebagai anggota
komunitas dunia. Terikat bentuk pemerintahan demokrasi di bawah konstitusi
monarki, anak didik harus dibekali dengan pengetahuan dasar dan ketrampilan-
ketrampilan penting dan karakter yang baik bagi studi lanjut, kecakapan hidup dan
belajar sepanjang hidup. Oleh karena itu, pendekatan yang berpusat kepada anak
didik perlu dilaksanakan, yang berlandaskan pada kenyataan bahwa setiap orang
punya kemampuan untuk belajar dan mengembangkan diri untuk mencapai
potensi tertinggi masing-masing.

Prinsip-prinsip yang penting yang mendasari Kurikulum Inti Pendidikan


Dasar 2008adalah sebagai berikut:

1. Sasaran utama pengembangan kurikulum ini adalah mencapai


persatuannasional; standar pembelajaran dan tujuan pembelajaran dirancang
denganharapan agar siswa mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, karakter
danmoral sebagai landasan bagi kebangsaan dan nilai-nilai universal.
2. Kurikulum 2008 ini memberikan peluang pendidikan untuk semua,
karenasetiap warga negara berhak memiliki akses yang sama untuk
mengenyampendidikan dengan kualitas tinggi.
3. Kurikulum 2008 ini memberikan peluang desentralisasi otoritas
denganmendorong masyarakat untuk berpartisipasi terhadap
penyelenggaraanpendidikan, sesuai dengan situasi dan kebutuhan setempat.
4. Struktur kurikulum 2008 ini cukup fleksibelitas dalam hal isi, alokasi
waktudan manajemen pembelajaran.
5. Pendekatan yang berpusat kepada siswa (student-centered) sangatdiharapkan.
6. Kurikulum 2008 ini ditujukan untuk seluruh jenis pendidikan – formal, non-
formal dan informal, mencakupi seluruh kelompok target danmemungkinkan
perpindahan hasil pembelajaran dan pengalaman.
B. Standar Pembelajaran di Thailand

Perhatian terhadap prinsip-prinsip perkembangan kecerdasan otak dan multi


intelengensia diperlukan untuk mencapai pengembangan peserta didik yang
seimbang . Oleh karena itu, Kurikulum Inti Pendidikan Dasar telah mencanangkan
delapan bidang pembelajaran sebagai berikut:

1. Bahasa Thailand
2. Matematika
3. Sains
4. Ilmu Sosial, Agama dan Budaya
5. Pendidikan Jasmani dan kesehatan
6. Seni
7. Okupasi dan Teknologi
8. Bahasa Asing

Untuk setiap bidang pembelajaran, standar baku berperan sebagai target yang
ingin dicapai dalam mengembangkan kualitas peserta didik. Standar ini
menentukan apa yang peserta didik harus tahu dan harus mampu lakukan. Standar
ini juga menunjukkan nilai-nilai moral dan etika serta karakter yang diinginkan
setelah menyelesaikan pendidikan dasar. Selain itu, standar pembelajaran berperan
sebagai mekanisme penting dalam memajukan sistem pendidikan secara
keseluruhan, karena standar ini memberikan informasi kepada kita tentang isi
pelajaran dan metoda pengajaran dan evaluasi. Standar juga berfungsi sebagai
instrumen untuk penjaminan mutu dan diadopsi baik sebagai evaluasi penjaminan
mutu internal dan maupun eksternal, yang telah dipraktekkan pada layanan
pendidikan di tingkat daerah maupun tingkat nasional. Pemantauan pelaksanaan
penjaminan mutu internal merupakan hal yang sangat penting, karena hal ini
menunjukkan tingkat keberhasilan dalam mencapai kualitas seperti yang
ditentukan dalam standar yang bersangkutan.

C. Lembaga-Lembaga Pendidikan Islam Di Thailand


a. Pondok dan Madrasah

Ada catatan bahwa Wan Husein Senawi seorang ulama berasal dari
Kampung Sena Patani sepupu sunan Ampel mendapat inspirasi untuk mendirikan
lembaga pendidikan pondok di patani setelah beliau belajar di Tanah Jawa di
bawah asuhan Sunan Ampel. Pondok adalah lembaga pendidikan tertua di Patani
dan diantara pondok-pondok tertua itu adalah Pondok Dala, Bermin, Semela,
Dual, Kota, Gersih, Telok Manok, yang mempunyai pengaruh besar bagi
pertumbuhan pendidikan Islam di daerah ini, oleh karena pondok-pondok ini
banyak didatangi oleh pelajar. Pelajar di luar Patani, Karena itu pondok-pondok
ini banyak sekali pengaruhnya bagi pembangunan bahasa Melayu, pengaruhnya
juga sampai ke Burma dan Kamboja.

b. Dengan System yang masih klasikal.

Mempunyai kurikulum, silabus yang telah ditetapkan pokok-pokok


bahasan serta jadwal pelajaran. Diajar oleh tenaga pengajar yang memiliki
spesialisasi dalam bidang mata pelajaran yang diajarkan di madrasah tersebut.
Diajarkan dua jenis ilmu pengetahuan, pengetahuan agama dan pengetahuan
umum. Disamping tenaga pengajar, memerlukan juga tenaga administrasi, bahagia
akademik dan keuangan. System manajemen tidak lagi terkonsentrasi pada satu
orang / tok guru telah berubah adanya pebagian tanggung jawab (sharing patner)
antara pimpinan madrasah. Oleh karena di madrasah mata pelajaran yang diajar
bervariasi, maka madrasah memerlukan fasilitas pendidikan dan pengajarna
seperti laboratorium bahasa, labor computer, labor sains dan sarana olah raga.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Negara Thailand adalah salah satu negara yang memiliki sistem pendidikan yang
cukup baik. Sektor pendidikan di thailaand berkembang dengan baik. Sistem
pendidikan di Thailand memiliki kesamaan dengan sistem pendidikan di
Indonesia dan terdapat juga perbedaannya. Sistem pendidikan di Thailand terbagi
menjadi 3, yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan
informal. Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan
pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri dari  program
sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan interest group
program.Wajib belajar di Thailand adalah wajib belajar 9 tahun, dengan rincian

a. Pendidikan Play Group dan TK usia 3-6 tahub.


b. Pendidikan Sekolah Dasar (selama 6 tahun), grade 1-6c.
c. Pendidikan Sekolah Menengah atas (selama 3 tahun), grade 10-12

Kementrian Pendidikan Thailand, secara serentak. Pondok (sekolah


agama) di Thailand Selatan secara keseluruhan dapat dikatakan sama dengan
pesantren di Jawa atau tempat-tempat lain di Indonesia pada tahun 1950/60-an
sebelum mengalami modernisasi. Kini, setelah kerusuhan merebak di Patani atau
kawasan Muslim Melayu di Thailand Selatan dalam dua tahun terakhir, pondok
menjadi tertuduh sebagai tempat pusat perlawanan atas pendekatan keamanan
yang dilakukan pemerintah Thailand. Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, secara
terbuka menyatakan bahwa ia tak akan memberikan toleransi kepada pondok yang
seperti itu. Pondok Patani umumnya masih sangat tradisional, bagi kaum Melayu
Muslim Thailand Selatan ia adalah lebih dari sekadar lembaga pendidikan Islam.

Anda mungkin juga menyukai