Anda di halaman 1dari 9

2.

4 Air Bersih
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
mereka sehari-hari dan memenuhi persyaratan untuk pengairan sawah, untuk treatment
air minum dan untuk treatmen air sanitasi. Persyaratan disini ditinjau dari persyaratan
kandungan kimia, fisika dan biologis.
Pengertian Air Persih:
a. Secara Umum: Air yang aman dan sehat yang bisa dikonsumsi manusia.
b. Secara Fisik : Tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.
c. Secara Kimia:
- PH netral (bukan asam/basa)
- Tidak mengandung racun dan logam berat berbahaya

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air
ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan.

B . MACAM – MACAM SUMBER AIR

1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garan NaCL. Kadar garam NaCL dalam air laut
3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk di minum.
2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru mulai
turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai sifat agresif
terutama pada pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir sehingga hal ini akan
mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga memiliki sifat lunak sehingga
akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air permukaan
Air pemukaan adalah air yang mengalir dipermukaan bumi. Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh rumput,
batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk meminumnya harus melewati
proses pembersihan yang sempurna.
4. Air tanah
Air tanah adalah air yang berada dibawah tanah di dalam zone jenuh dimana tekanan
hidrastatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer.
5. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan
hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air dalam.

C. SISTEM JARINGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH


Jaringan penyediaan air bersih yang banyak digunakan sebagai berikut :

a. Sistem Sambungan Langsung


Sistem ini pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa
utama penyediaan air bersih misalnya PDAM.

 Kelebihan dari sistem distribusi langsung ini adalah :


- Sistem perpipaan di luar bangunan lebih sederhana.
- Relatif lebih hemat dari sisi biaya apabila dari Meter air langsung didistribusi
menuju sistim instalasi dalam rumah.
 Kelemahannya :
- Debit air yang keluar dari PDAM setelah meter air tidak konstan dan tekanan
relatif kecil.
- Debit air yang keluar seringkali tidak memenuhi kebutuhan apabila beberapa
peralatan saniter digunakan secara bersamaan.
- Diameter pipa setelah meter air pada umumnya hanya ½”, sehingga untuk
menyambungkan pipa distribusi dengan diameter yang lebih besar harus
menggunakan Socket Reducer.
- Pompa tidak boleh digunakan secara langsung setelah meter air.
- Daya listrik rumah harus mencukupi, apabila dari sumur didistribusikan langsung
dengan menggunakan pompa.

b. Sistem Tangki Atap


Sistem ini air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah kemudian dipompakan
ke suatu tangki atas yang bisasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi
bangunan. Dari tangki air ini air di distribusikan ke seluruh bangunan.

c. Sistem Tangki Tekan


Sistem tangki tekan ini diterapkan dalam keadaan dimana olehkarena sesuatu alasan
tidak dapat digunakan sistem sambungan langsung.
Prinsip kerja adalah sebagai berikut : Air yang telah ditampung dalam tangki
bawah, dipompakan ke dalam suatu bejana tertutup sehingga udara di dalamnya
terkompresi. Air dari tangki tersebut dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki)
tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi.
d. Sistem Tanpa Tangki
Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun. Air dipompakan langsung ke sistem
distribusi dan pompa menghisap air langsung dari sumber air.

AIR KOTOR

Ada beberapa istilah yang perlu diketahui, diantaranya adalah :

         Limbah : adalah bahan buangan (bahan yang sudah tidak terpakai). Limbah terdiri dari limbah
padat dan limbah cair.

         Limbah padat : adalah bahan buangan yang berbentuk padat, biasanya disebut sampah.

         Limbah cair : adalah bahan buangan yang berbentuk cair. Termasuk dalam limbah cair diantaranya
adalah : air kotoran, air bekas, dan air hujan.

         Air kotoran : adalah air buangan yang mengandung kotoran manusia.

         Air bekas : adalah air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti bak mandi
(termasuk bath tub), bak cuci tangan, bak cuci dapur, dan lain-lainnya yang tidak mengandung
kotoran manusia.

         Air kotor : adalah air buangan yang terdiri dari air kotoran dan air bekas.
         Air hujan : adalah air yang jatuh dari atas (langit).

         Riol (riool) : adalah pipa yang digunakan untuk menyalurkan air limbah. Sistem yang digunakan di
indonesia adalah sistem terpisah, oleh karena itu riol (riool) hanya digunakan untuk mengalirkan air
kotor.

         Riol Gedung : adalah bagian dari sistem pembuangan air kotor yang membentang dari ujung
saluran pembuangan gedung dan menyalurkan buangannya ke saluran pembuangan kota, pribadi,
atau tempat pembuangan lainnya yang dibenarkan.

         Riol (riool) kota : adalah jaringan saluran pembuangan air kotor di kota, yang menghubungkan
saluran riol gedung dengan unit pengolahan air kotor kota. Karena di Indonesia sistem pengaliran air
kotor dengan sistem pengaliran air hujan terpisah. Oleh karena itu fungsi dari riol kota hanya untuk
mengalirkan air kotor, lebih spesifik lagi air kotor rumah tangga atau limbah cair rumah tangga.

Air kotor dari bangunan gedung disebut juga air limbah domestik atau air limbah rumah
tangga.

Seperti telah dijelaskan diatas, air kotor adalah air bekas atau air buangan yang berasal dari
kegiatan sehari-hari rumah tangga, yaitu semua jenis air buangan rumah tangga yang berasal dari :
mandi, dapur, mencuci, kakus, dan lain sebagainya. Jadi air kotor juga mengandung kotoran manusia
(excreta, faeces).

Faeses mengandung zat organik, anorganik, bakteri (baik yang pathogen, maupun yang tidak
pathogen, seperti bakteri coli) dan kadang-kadang juga cacing atau telur cacing. Disamping itu,
proses pembusukan faeses, terutama didalam air terus berlangsung, sehingga akan menimbulkan bau
yang kurang baik. Oleh karena itu faeses, perlu dikelola dengan baik dan benar, agar tidak
menimbulkan bau yang kurang baik, dan penyebaran penyakit. Karena air kotor mengandung faeses,
maka air kotor pun perlu dikelola secara baik dan benar.

Sistem pembuangan air kotor pada bangunan gedung ada 2 (dua) cara yaitu :

         Sistem individu (on site)

         Sistem terpusat (of site)

Sistem individu atau disebut juga “on site system” adalah sistem pembuangan air kotor
rumah tangga dari tiap-tiap rumah tangga/bangunan gedung atau beberapa rumah/bangunan gedung.
Sistem terpusat atau disebut juga “off site system” adalah sistem pembuangan air kotor dari
tiap-tiap rumah/bangunan gedung, dialirkan/dibuang bersama-sama dengan menggunakan sistem
perpipaan (disebut sistem rioolering) ke unit pengolahan air kotor untuk suatu kawasan atau kota.

1.2       SISTEM PEMBUANGAN AIR KOTOR

Bagian-bagian yang penting dalam sistem plambing air kotor diantaranya adalah sebagai
berikut :

         Perpipaan (sistem perpipaan)

         Perangkap

         Pipa ven

         Lubang pembersih

         Bak penampung dan pompa

1.2.1    Perpipan (Sistem perpipaan)

Sistem pembuangan air kotor dalam bangunan gedung dapat dijelaskan sebagai berikut :

“Air kotor yang dibuang malalui alat-alat saniter, dialirkan melalui pipa pembuangan air kotor
ke tempat pengolahan air kotor (septic tank atau unit pengolahan air kotor melalui riool kota)”.

Pada umumnya air kotor mengalir secara gravitasi, penggunaan pompa hanya untuk
memompa air kotor dari bak penampung air kotor yang berlokasi di bagian bawah bangunan
(basement) ke unit pengolahan air kotor.
Sarana pengaliran air kotor pada umumnya berupa perpipaan. Bahan pipa yang digunakan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

         Tidak mudah bocor

         Tahan terhadap asam

         Tahan terhadap cuaca, untuk pipa yang diletakan di luar bangunan gedung

Nama-nama perpipaan yang ada dalam sistem plambing air kotor diantaranya adalah :

         Pipa cabang mendatar

         Pipa tegak

         Saluran pembuangan gedung

         Pipa ven

Fungsi dari pipa-pipa tersebut adalah :

  Pipa cabang mendatar :

adalah pipa pembuangan mendatar yang menghubungkan pipa pembuangan alat plambing dengan
pipa tegak air buangan. Berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari alat plambing ke pipa tegak air
kotor.

Dalam sistem plambing air kotor, sistem pembuangan harus mampu mengalirkan air buangan dengan
cepat, dan biasanya air buangan mengandung bagian-bagian padat.

Oleh karena itu pipa pembuangan cabang mendatar harus mempunyai ukuran dan kemiringan yang
cukup, sesuai dengan banyaknya dan jenis air buangan yang harus dialirkan. Pada umumnya
kemiringan pipa pembuangan cabang mendatar sebesar 2 %.

  Pipa tegak :

adalah pipa pembuangan air kotor yang menghubungkan pipa cabang mendatar dengan pipa saluran
pembuangan gedung.
  Saluran pembuangan gedung :

adalah bagian jaringan pipa terendah dari sistem pembuangan air kotor yang menerima air kotor dari
seluruh jaringan pipa air kotor, dan menyalurkannya ke tempat pengolahan air kotor. Kemiringan
saluran pembuangan gedung sebesar (0,50 – 4) %.

  Pipa ven : adalah pipa yang dipasang untuk sirkulasi udara ke seluruh bagian sistem pembuangan air
kotor, dan mencegah terjadinya kerja sifon dan tekanan balik pada perangkap.

Garis tengah pipa air kotor pada umumnya lebih besar dari garis tengah pipa air minum,
untuk garis tengah air kotor yang terkacil adalah 2 inci, bila tidak mengangkut  faeses. Untuk pipa
yang bersal dari 1(satu) kloset (wc), diameter pipa terkecil adalah 3 inci. Oleh karena itu pemasangan
pipa air kotor tidak dapat ditanam didalam dinding, tetapi harus diluar dinding, agar tidak terlihat
perlu ditutup oleh penutup yang serasi dengan kondisi dinding yang bersangkutan. Bisa juga pipa
mendatar diletakan pada lokasi antara lantai atas dengan plafon. Dan pipa tegak diletakan pada shaf.

Perlengkapan (assessoris) pipa air kotor diantaranya adalah sebagai berikut : Soket, belokan
(elbow), reducer, tee, dop, Cleanout (CO) atau lubang pembersih.

Fungsi dari perlengkapan tersebut adalah sebagai berikut :

         Soket , berfungsi untuk menyambung 2(dua) pipa yang lurus.

         Belokan (elbow), berfungsi untuk menyambung 2(dua) pipa yang berubah arah (belok). Dalam
sistem pembuangan air kotor, karena yang terangkut dalam pengaliran air adalah benda kasar
(faeses), maka belokan tidak boleh terlalu tajam, oleh karena itu untuk belokan dipergunakan elbow,
bukan knie seperti air minum.

         Reducer. Pada sistem pengaliran air kotor sebenarnya tidak dikenal reducer, tetapi pembesaran pipa,
dimana fungsinya untuk menyambung pipa kecil dengan pipa yang lebih besar. Reducer yang
dipergunakan juga dari type long radius reducer.

         Tee, berfungsi untuk menyambung 3 (tiga) buah pipa menjadi satu. Dalam sistem pembuangan air
kotor, karena yang terangkut dalam pengaliran air adalah benda kasar (faeses), maka pertemuan pipa
tidak boleh terlalu tajam, oleh karena itu untuk sambungan ini dipergunakan “Tee Y”, bukan tee
seperti air minum.

         Dop, berfungsi untuk menutup ujung pipa.

         Lubang pembersih (cleanout), berfungsi untuk pemeliharaan pipa

Untuk menentukan ukuran pipa air kotor baik pipa cabang mendatar, pipa tegak, saluran
pembuangan gedung, dan pipa ven tergantung dari banyaknya dan jenisnya alat-alat saniter yang ada
didalam bangunan gedung tersebut

http://junaidawally.blogspot.co.id/2013/10/air-kotor_951.html

Anda mungkin juga menyukai