Anda di halaman 1dari 11

NAMA : EKO SETIYAWAN

NPM : 1931090386
PRODI : SOSIOLOGI AGAMA (E/2)
MATA KULIAH : ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
BENTUK TUGAS : REVIEW JURNAL

Jurnal 1.
Judul : AGAMA DAN KESADARAN MENJAGA LINGKUNGAN
Jurnal : Subtantia
Vol/Hal: Vol. 16. No. 1 ,2014 / Hal. 1-19
Tahun : 2014
Penulis : Safrilsyah & Ftitriani
Reviewer : Eko Setiyawan

Latar Agama dan lingkungan seringkali dipahami secara terpisah.


Belakang
Pemahaman tersebut berkembang selama ini, sehingga agama cenderung
tidak memberikan kontribusi yang memadai terhadap kesadaran umat
dalam menjaga lingkungan. Agama dan lingkungan dianggap dua hal
yang terpisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Pad ahal
terdapat hubungan yang erat antara agama dan lingkungan hidup,
khususnya pada kontribusi agama dalam mempengaruhi perilaku
manusia terhadap persepsi dan tingkah lakunya dalam menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup di sekitarnya.

Tujuan Menjelaskan tentang lingkungan hidup diperkenalkan oleh al -Qur’an


Penelitian dengan beragam macam. Di antaranya adalah al-bi’ah (menempati wilayah,
ruang kehidupan dan lingkungan) yaitu lingkungan sebagai ruang kehidupan
khususnya bagi spesies manusia. Islam menempatkan ekosistem hutan
sebagai wilayah bebas ( al-mubahat) dengan status bumi mati (al-mawat)
dalam hutan-hutan liar, serta berstatus bumi pinggiran (marafiq al-balad)
dalam hutan yang secara geografis berada di sekitar wilayah pemukiman.
Tulisan singkat ini berusaha mengulas konsep lingkungan hidup. Selanjutnya
tulisan ini diperkaya dengan hasil penelitian kritis Fitri, yang mengulas tentang
Peran Agama dan Kesadaran Menjaga Lingkungan Hidup di Kecamatan
Simpang Tiga Kab. Pidie. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa
sebagian besar aktivitas keagamaan yang dilakukan masyarakat tidak
berkorelasi dengan kesadaran menjaga lingkungan setempat.
Permasalahan Agama dan lingkungan seringkali dipahami secara terpisah.
Pemahaman tersebut berkembang selama ini, sehingga agama cenderung
tidak memberikan kontribusi yang memadai terhadap kesadaran umat
dalam menjaga lingkungan. Agama dan lingkungan dianggap dua hal
yang terpisah dan tidak berhubungan satu sama lain. Pad ahal
terdapat hubungan yang erat antara agama dan lingkungan hidup,
khususnya pada kontribusi agama dalam mempengaruhi perilaku
manusia terhadap persepsi dan tingkah lakunya dalam menjaga dan
melestarikan lingkungan hidup di sekitarnya. Agama secara implisit
mengajarkan umat beragama untuk mengetahui, dan menyadari arti
penting menjaga lingkungan sehari-hari. Karena agama mengajarkan
setiap umatnya untuk peduli terhadap lingkungan. Bahwa setiap
kerusakan alam, lingkungan pada akhirnya akan memberikan dampak
buruk jangka panjang kepada diri manusia sendiri. Seperti yang
terdapat dalam surat Ar-Rum ayat 41: Yang artinya “Telah tampak
kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar)” (QS. al-Rum: 41). Secara umum, penelitian tentang agama dan
lingkungan telah banyak dikaji, Moehammad Soerjani misalnya
menyatakan bahwa pada umumnya kajian tersebut ingin menunjukkan
dan menyatakan bahwa agama telah mengatur nilai-nilai terhadap
lingkungan. Tetapi kebanyakan kajian tersebut fokus kepada agama
dan lingkungan secara teoritis tidak dilengkapi dengan kasus-kasus
maupun studi lingkungan dan tidak disertai dengan penelitian terhadap
kasus maupun peranjakan asumsi dasar bahwa agama membawa
pengaruh terhadap lingkungan. Begitu juga dengan kajian yang
dilakukan oleh Sajogya yang memberikan perhatian khusus penduduk
desa, lingkungan hidup masyarakat desa, dan tempat-tempat tinggal
masyarakat desa dalam konteks jawa. Fokus kajiannya tidak spesifik
relasi antara agama dan lingkungan. Lingkungan yang dimaksud juga
hutan dan alam hidup manusia ya itu desa. Kajian lainnya seperti yang
dilakukan oleh Nadjamuddin Ramly memfokuskan kajiannya pada
penegakan hukum untuk menjaga lingkungan hidup sertapembangunan
lingkungan yang berwawasan pada era otonomi daerah. Kajian lainnya
tentang lingkungan juga pernah ditulis oleh Mattulada dalam bukunya
yang berjudul Lingkungan Hidup Manusia menjurus kepada
Antropologi Ekologi atau dengan bahasa lain disebut dengan lingkungan
hidup manusia yang mengklarifikasi lingkungan, ekosistem dan otoritas
kekuasaan lingkungan hidup dan Organisasi ekologi. Kajian tentang
lingkungan juga telah ditulis atau dibahas oleh Jurnal is Atmakusumah
dalam tulisannya hanya difokuskan kepada Pers, yaitu mengangkat isu-
isu masalah lingkungan hidup ke media massa serta menposisikan
jurnalisme dalam lingkungan dan pembangunan. Sementara tulisan ini
mencoba menggambarkan tentang bagaimana hubungan agama Islam
dengan kesadaran menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar di
masyarakat.
Sistem Yang Seorang ulama Islam Kontemporer Yusuf al-Qardhawi, telah
Digunkan banyak mengulas tentang hubungan Islam dan lingkun gan hidup dalam
beberapa fatwa dan tulisannya. Menurut beliau terdapat beberapa
term dalam agama Islam yang dapat dikaitkan dengan pemeliharaan
lingkungan hidup diantaranya adalah: 1) teori al-istishlah
(kemaslahatan), 2) Pendekatan lima tujuan dasar Islam (maqashid al-
syari’ah) dan 3) Sunnah dari Rasullullah Saw.
Pembahasan Hutan dan segala ekosistem yang berad di dalamnya merupakan
bagian dari komponen penentu kestabilan alam. Keaneka ragaman
hayati menjadi kekayaan luar biasa yang sanggup memberikan inspirasi
bagi pecinta alam, tentunya bukan sebagai sarana hiburan, tetapi demi
memahami makna kekuasaan agung sang pencipta. Pepohonan di hutan
menjadi tumpuan sekaligus penahan resapan air dalam tanah, sehingga
air tidak mudah terlepas dan meluncur menjadi bencana banjir yang
menyengsarakan manusia. Hewan-hewan melengkapi kekayaan hutan
menjadi bermakna lebih. Suasana ini seolah mengatakan kepada
manusia bahwa di dunia ini bukan hanya manusia saja yang menjadi
mahkluk Allah tetapi masih ada hewan dan tumbuhan yang senantiasa
hidup dan tumbuh serasi dengan sunnahtullah yang telah digariskan.
Islam menempatkan ekosistem hutan sebagai wilayah bebas ( al-
mubahat) dengan status bumi mati (al-mawat) dalam hutan-hutan liar,
serta berstatus bumi pinggiran (marafiq al-balad) dalam hutan yang
secara geografis berada di sekitar wilayah pemukiman. Kedua jenis
hutan ini memiliki nilai persamaan dalam prinsip-prinsip
pengaturannya, di mana semuanya masih menjadi bidang garapan
pemerintah. Dan pemerintah juga berhak memberikan ijin penebangan
hutan selama tidak berdampak negatif pada lingkungan sekitar. Islam
juga sangat menganjurkan pelestarian sumber daya hewani. Ada
beberapa konsep pelestarian sumber daya hewani dalam Islam.
Pertama, selain untuk kepentingan mekonsumsi, hewan yang
diperbolehkan konsumsi dalam Islam rata-rata termasuk hewan yang
mempunyai populasi cukup banyak, bukan termasuk hewan-hewan
langka yang populasinya hanya sedikit. Kedua, syariat juga tidak
memperbolehkan penyiksaan hewan. Ketiga, Islam menganjurkan untuk
merawat binatang dengan cara memberikan kebebasan hidup atau
memberikan kebutuhan hidup hew an, apabila saja binatang itu
dalam kepemilikannya. Keempat, dalam aturan pembunuhan hewan,
Islam hanya memprioritaskan atas hewan yang termasuk jenis hewan
berbahaya ( al- fawasiq al-khams) serta hewan sejenis, yakni hewan-
hewan yang menganggu ataupun menyerang manusia.
Begitu pul dengan persoalan lingkungan yang berkaitan dengan
sampah. Di pedesaan, penanganan sampah relatif mudah untuk
ditangani, hanya saja kecerobohan dan budaya sembarang masyarakat
yang menyebabkan persoalan ini menjadi serius dan akan berdampak
sebagai masalah jangka panjang yang berujung kepada kesehatan
masyarakat juga.
Masalah lingkungan hidup selalu didasarkan pada nilai untung
bagi kepentingan manusia, bukan pada nilai untung bagi lingkungan
itu sendiri. Akibatnya, masalah lingkungan hidup yang tidak memberi
keuntungan bagi manusia akan diterlantarkan, tidak diacuhkan bahkan
dikesampingkan. Dengan demikian, ekologi antroposentrisme adalah
ekologi arogan dan sumbing bukan ekologi santun dan utuh yang
berperimakhlukan. Pendekatan antroposentrisme dalam ekologi
mengacu pada suatu keyakinan sosial masyarakat lingkungan bahwa
manusia adalah makhluk elit, manusia adalah makhluk istimewa.
Sehingga, organisme disamping manusia diciptakan dan disediakan
oleh Tuhan untuk kepentingan dan kebutuhan manusia.
Dalam konsep Islam, lingkungan hidup diperkenalkan oleh
Alquran dengan beragam macam. Di antaranya adalah al-bi’ah
(menempati wilayah, ruang kehidupan dan lingkungan) yaitu lingkungan
sebagai ruang kehidupan khususnya bagi spesies manusia. Penggunaan
konotasi lingkungan sebagai ruang kehidupan tampak ekologi yang
lazim dipahami bahwa lingkungan hidup merupakan segala sesuatu
diluar suatu organisme.
Kelebihan Menerapkan isi jurnal dengan baik dan lengkap, mulai dari
pendahuluan hingga kesimpulan serta menyertakan refrensi kemudian
di lengkapi dengan penjelasan yang di dalamnya di sertai dengan ayat-
ayat Al-Qur’an, dan menjadikan jurnal terebut sangat mudah dipahami
karena di dukung dengan bahasa yang mudah dipahami.
Kekurangan -
Kesimpulan sesungguhnya agama (Islam) dan lingkungan hidup satu tidak
terpisahkan. Karena di dalam konsep Islam, lingkungan hidup
diperkenalkan oleh Alquran dengan beragam macam. Di antaranya
adalah al-bi’ah (menempati wilayah, ruang kehidupan dan lingkungan)
yaitu lingkungan sebagai ruang kehidupan khususnya bagi spesies
manusia. Islam menempatkan ekosistem hutan sebagai wilayah bebas
(al-mubahat) dengan status bumi mati (al-mawat) dalam hutan-hutan
liar, serta berstatus bumi pinggiran (marafiq al-balad) dalam hutan yang
secara geografis berada di sekitar wilayah pemukiman. Bahkan menurut
Yusuf al-Qardhawi, terdapat beberapa term dalam agama Islam yang
dapat dikaitkan dengan pemeliharaan lingkungan hidup diantaranya
adalah: 1)teori al-istishlah (kemaslahatan), 2)Pendekatan lima tujuan
dasar Islam (maqashid al-syari’ah) dan 3) Sunnah dari Rasullullah Saw.
Adapun diantara faktor kegiatan keagamaan di masyarakat tidak
memberikan kontribusi terhadap kesadaran menjaga lingkungan hidup
adalah karena tidak adanya materi-materi keagamaan yang
disampaikan para tokoh agama yang terkait dengan pentingnya
menjaga lingkungan hidup sekitar. Begitu juga kegiatan dan kurikulum
pendidikan yang ada di masyarakat tidak menjadikan tema lingkungan
hidup sebagai salah satu bahasan penting dan terkait erat dengan agama
Islam yang dianut oleh masyarakat. Hal ini juga dikarnakan oleh
kegiatan sosial keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat tidak
pernah mengandung materi kajian lingkungan hidup alam sekitar.
Akibatnya pemahaman yang berkembang di kalangan masyarakat
selama ini, agama dan lingkungan dipandang sebagai dua hal yang
terpisahkan dan tidak saling memberikan kontribusi yang memadai.
Agama hanya dianggap sebagai kajian fiqih, ibadah, haji, tajhiz
mayat, nikah, mawaris dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan
dianggap sebagai kajian ilmiah alamiah dan merupakan pekerjaan
dunia.

Jurnal 2.
Judul : ISLAM HIJAU (STUDI LINGKUNGAN HIDUP DALAM PRESPEKTIFISLAM)
Jurnal : Raden Fatah
Vol/Hal: Vol. 1. No 2. 2017/Hal 1-10
Tahun : 2017
Penulis : Sulaiman M Nur
Reviewer : Eko Setiyawan

Latar Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang


Belakang memiliki keanekaragaman hayati terbesar, dengan jumlah pulau-pulaunya
+13.000 buah yang tersebar dari pulau We di Indonesia paling Barat
sampai ke Papua di Indonesia Timur, dari kepulauan Sangir Talaud di
kepulauan Indonesia paling Utara sampai pulau Rote di pulau paling
Selatan Indonesia. Secara geografis Indonesia terletak diperlintasan dua
benua besar Asia dan Australia, dan diantara dua samudera besar, yaitu
samudera Hindia dan samudera Pasifik. Kepulauan Indonesia terletak di
garis katulistiwa dengan iklim tropis basah sampai kering, Indonesia bagian
Barat, tengah dan timur beriklim tropis basah dengan curah hujan yang
tinggi, kecuali gugusan kepulauan Sunda Kecil yang memiliki curah hujan
yang lebih sedikit, sehingga cenderung kering. Indonesia terkenal sebagai
wilayah rangkaian gunung api aktif (ring of fire).
Tujuan Untuk memahami serta mempelajari serta mengajarkan Islam
tentang pemanfaatan alam semesta beserta isinya dengan konsep
keberlanjutan, agar anak cucu manusia kelak masih dapat menikmati
kemurahan Allah atas manusia berupa Alam dan isinya.
Peenelitian a t a s pemanfaatan alam semesta beserta isinya dengan konsep
keberlanjutan, agar anak cucu manusia kelak masih dapat menikmati
kemurahan Allah atas manusia berupa Alam dan isinya. Al-qur’an
secara jelas mengajarkan kepada manusia bagaimana cara memanfaatkan
alam dengan bijaksana, dan menawarkan cara-cara penanggulangan
kerusakan alam semesta dengan penegakan hukum yang jelas dan tegas
pada pihak-pihak yang bersalah dalam perusakan alam scara mikro maupun
makro. Islam menawarkan pendekatan sufistik dalam membentuk dan
mendidik sumber daya manusia yang peduli dan cinta lingkungan. Cinta
pada lingkungan dan alam semesta merupakan representasi kecintaan
manusia pada Allah SWT, karena alam semesta beserta isinya pada
hakekatnya merupakan ciptaan Nya.
Permasalahan Mengulas tentang pusat kekayaan keanekaragaman hayati dunia
menghadapi ancaman serius akan kehilangan kekayaan alam karena
kegiatan pembangunan dan perusakan lingkungan. Kegiatan pemanfaatan
alam seperti legal logging dan illegal logging, kegiatan penambangan,
kebakaran hutan dan lahan, pembukaan lahan untuk pertanian dan
perkebunan, pencemaran udara, air, tanah dengan limbah, pemanfaatan
kekayaan alam dengan berlebihan, penggunaan racun dan bom dalam
penangkapan ikan, pembangunan pemukiman, dan sebagainya. Kondisi
kerusakan alam dapat ditenggarai oleh lemahnya penegakkan hukum, oleh
pemerintah dan belum siap perangkat hukum (aparat hukum dan
perangkat Undang-undang) yang ada untuk menjawab permasalahan
lingkungan yang ada, dan perangkat pemerintahan yang korup, serta model
pengelolaan lingkungan yang salah.
Sistem Yang Pemanfaatkan alam beserta isinya yang mempertimbangkan
Digunakan konsep dan wawasan keberlangsungan dan keberlanjutan dalam
pelaksanaan pemanfaatannya. Tindakan pemanfaatan alam beserta isinya
dengan tidak mempertimbangkan konsep kelestarian akan dapat
menyebabkan kerusakan dan ketidak seimbangan lingkungan. Konsep
kelestarian adalah konsep pemanfaatan lingkungan dengan memperhatikan
keberlanjutannya agar tidak punah atau rusak.
Pembahasan Mengaruniakan kekayaan alam yang sangat berlimpah kepada
bangsa Indonesia, di Indonesia tumbuh 27.500 spesies tumbuhan berbunga
atau memiliki 10% spesies tumbuhan berbunga yang ada di dunia. 25%
jenis ikan yang ada di dunia, 17% jenis burung yang ada di dunia, 12
mamalia yang hidup di dunia. ditemukan di Indonesia, 16% reptil dunia
ditemukan di Indonesia. Indonesia juga memiliki kekayaan jenis tanaman
palem terbesar di dunia yaitu 417 spesies dan lebih dari 50% merupakan
endemik Indonesia. Menurut komisi pengawasan dan konservasi dunia di
Indonesia merupakan pusat penyebaran tanaman-tanaman obat, jahe-
jahean, kayu hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan buah-buahan
tropis terbesar di dunia. Dari sisi keagamaan, Indonesia adalah negara yang
penduduknya mayoritas muslim terbesar di dunia. Secara demografi
Indonesia merupakan negara yang diperhitungkan di Asia Tenggara. Islam
di Indonesia memiliki keunikan karena Islam di Indonesia adalah Islam
budaya. Spirit Islam di Indonesia sangat diperhitungkan, namun dalam
prakteknya dalam sikap praktis sehari-hari umat Islam seolah memisahkan
diri diantara praktis hidup duniawi dan ukhrawi. Ada pandangan dikotomi
persoalan dunia akhirat. Dalam masyarakat Indonesia ada perspektif bahwa
untuk menjadi orang yang saleh, maka masjid adalah sentral kesalehan.
Sementara untuk mencari kemapanan ekonomi dan publik maka pratek di
luar masjid itu yang diutamakan. Idealnya menurut Islam tidak ada
pemisahan antara perkara duniawi dan ukhrawi. Realitas yang nampak di
Indonesia sekarang, syariat Islam telah diganti dengan sistem sekuler. Latar
belakang historis menunjukkan berdirinya Pax Nerlandica di Hindia
Belanda menjadi momen mulai berlakunya sistem sekuler di Indonesia
pada masa penjajahan Belanda. Islam sebenarnya telah memberikan jalan
keluar terhadap persoalan ini. Al- qur’an sebagai pedoman umat Islam
dalam menjalankan ibadah mampu memberikan jawaban atas
permasalahan-permasalahan lingkungan yang dihadapi negara
Indonesia, walaupun di dalam Al-qur’an tidak memberikan keterangan
yang rinci tentang cara yang ditawarkan Al-qur’an dalam mengatasi
permasalahan lingkungan, namun Al-qur’an dapat dijadikan dasar-dasar
teologis dalam membangun lingkungan dan menyediakan perspektif baru
bagi umat Islam agar semakin peduli terhadap bumi di mana manusia itu
hidup dan mencari kehidupan. Al-qur’an (41:11) menyatakan bahwa “Allah
adalah pemilik yang mutlak dari alam semesta dan penguasa alam semesta
yang tak dapat disangkal disamping pemeliharanya yang maha pengasih.
Karena kekuasaanNya yang mutlak maka jika Allah hendak menciptakan
langit dan bumi, Dia berkata kepada keduanya” jadilah kalian, baik dengan
suka maupun dengan terpaksa”. Ayat kejadian penciptaan alam semesta
tersebut mengisyaratkan bahwa Allah SWT, secara tegas telah
memberitahukan bahwa alam semesta beserta isinya tersebut adalah mutlak
milik Allah SWT. Allah SWT telah mengatur semuanya karena Dia maha
pengasih dan maha penyayang. Manusia sebagai khalifah di muka bumi
hendaknya mampu membangun hubungan sistemik dan sinergis dengan
alam dalam upaya untuk menjaga amanahnya di muka bumi sebagai
khalifah. Manusia hendaknya mengasihi alam, sehingga buah kebaikan
manusia terhadap alam akan dibalas dengan buah yang baik dan manis
pula oleh alam kepada manusia. Dalam konsep fiqh, bumi dan segala
isinya diyakini sepenuhnya semuanya merupakan anugerah Allah SWT
dan wajib disyukuri. Allah SWT mengajarkan kepada manusia tentang
fungsi bumi berikut isinya sebagai tempat hidup dan aktivitas
kehidupan manusia. Dalam bahasa Al-qur’an bumi disebut al-Ardh, artinya
tanah, daratan, dan lautan. Allah SWT. Menciptakan bumi sebagai sempat
tinggal dan sebagai tempat beraktivitas dalam kehidupan. Seperti termuat
dalam Q.S. 2: 36, dan Q.S. 7: 23. Alam diciptakan Allah.SWT, dalam
keadaan tertib dan teratur serta serba indah. Alam diciptakan Allah SWT,
sebagai persembahan terbaik Nya kepada manusia yang juga diciptakan
Allah SWT. Dalam penciptaan terbaik (QS. 95: 5). Allah juga
mendudukan manusia pada posisi yang mulia dengan semulia mungkin.

Kelebihan Memberikan paparan yang jelas mulai dari spesies keanekaragam


hayati dan non hayati,flora dan fauna. Kemudian menjelaskan tentang letak
geografis Indonesia serta kepulauan yang ada ikut dibahas di dalamnya dan
sebagainya, kemudian didalamnya mengandung pesan moral mengajak
pembaca untuk turut serta ikut dalam menjaga pelestarian lingkungan dan
memanfaatkan dengan sebaik-baik mungkin agar dapat selalu di
manfaatkan hingga generasi ke generasai.
Kekurangan Dalam penjelasan hanya menjelaskan tentang surah beserta ayat Al-
Qur’annya saja, jika di tulis ayatnya maka hasilnya akan jauh lebih baik dan
sangat jelas karena bersumber dari Al-Qur’an.
Kesimpulan Agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad telah hadir di
muka bumi ini + 1500 tahun yang lalu, Muhammad SAW, datang
membawa risalah kebenaran dan kebaikan Islam telah memberikan jalan
keluar terhadap persoalan-persoalan ibadah dan kehidupan manusia. Al-
qur’an sebagai pedoman umat Islam dalam menjalankan ibadah mampu
memberikan jawaban atas permasalahan-permasalahan lingkungan yang
dihadapi negara Indonesia, Al-qur’an dapat dijadikan dasar-dasar
teologis dalam membangun lingkungan dan menyediakan perspektif baru
bagi umat Islam agar semakin peduli terhadap bumi. Dalam konsep fiqh,
bumi dan segala isinya diyakini sepenuhnya semuanya merupakan
anugerah Allah SWT dan wajib disyukuri. Allah SWT mengajarkan kepada
manusia tentang fungsi bumi berikut isinya sebagai tempat hidup dan
aktivitas kehidupan manusia. Dalam bahasa Al-qur’an bumi disebut al-
Ardh, artinya tanah, daratan, dan lautan. Islam memberikan alternatif
pendekatan dalam pengelolaan lingkungan yaitu dengan pendekatan sufi.
Pendekatan sufi akan dapat menyentuh aspek moral manusia.
pengolahan aspek hati/jiwa dengan mengajarkan kearifan-kearifan manusia
kepada manusia, manusia kepada mahluk non manusia dan manusia kepada
alam semesta dalam cakupan makro yang lebih luas. Pendekatan sufi akan
dapat berjalan dengan mudah apabila nilai-nilai ajaran agama Islam telah
terinternalisasi dalam diri umat Islam. Untuk itu pemantapan nilai-nilai
ajaran Islam harus secara simultan ditanamkan dalam umat Islam yang
nanti pada gilirannya akan memberikan arahan dalam membangun
kerangka moralitas yang lebih kuat.

Jurna 3.
Judul : PENDIDIKAN ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP
Jurnal : Pendidikan Islam
Vol/Hal : Vol.4. No 2. 2015/Hal. 1-18
Tahun : 2015
Penulis: Ara Hidayat
Reviewer : Eko Setiyawan
Latar Hubungan pendidikan Islam dengan lingkungan hidup, fikih
Belakang lingkungan hidup (fiqhul bi’ah) dan menggagas pendidikan Islam
berwawasan lingkungan hidup. Perubahan paradigma dalam elemen-
elemen kehidupan terlebih dalam pendidikan diyakini sebagai suatu
keharusan dalam rangka mempertimbangkan perkembangan sofistikasi
lingkungan hidup dan sebagai upaya strategis-ideologis untuk
meningkatkan kapasitas pemahaman yang pada giliranya dapat
membentuk kesadaran baru yang berpihak pada keseimbangan
ekosistem. Model pendidikan alternatif yang dapat kita kembangkan
adalah membangun “madrasah adiwiyata”madrasah peduli dan
berbudaya lingkungan bertujuan meningkatkan kapasitas, pengetahuan,
dan pemahaman tentang pengelolaan dan perlindungan lingkungan
hidup dalam pembangunan berkelanjutan melalui dunia pendidikan.
Madrasah Adiwiyata merupakan sarana yang tepat dan ideal, untuk
mewujudkan tanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Madrasah/sekolah merupakan tempat memperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma, serta etika yang dapat
menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dalam
menuju cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Tujuan Menjelaskan tentang permasalahan islam lingkungan hidup yang
Penelitian merjadi sorotan dunia, memberikan solusi dalam bidang kehidupan
lingkungan dan keseimbangan ekosistem alam.
Permasalaha Adanya persoalan tentang lingkungan hidup yang kembali menjadi
n sorotan dunia. Pakta baru memerangi pemanasan global terbentuk,
sejumlah negara non-ASEAN bersepakat memerangi pemanasan global
melalui pengembangan teknologi untuk memangkas emisi gas rumah
kaca. Negara yang tercatat sebagai pendiri pakta ini adalah Australia,
USA, China, India, dan Korea Selatan. Perhatian dunia terhadap
persoalan lingkungan ini terkait dengan meningkatnya gas rumah kaca
yang berdampak kepada meningkatnya gas rumah kaca yang berdampak
kepada meningkatnya pemanasan global (global warming). Pemanasan
global berakibat pada meningkatnya suhu permukaan bumi yang
mempengaruhi perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi.
Sistem Yang melakukan penyadaran terhadap pelaku atau subyek yang
Digunakan mendapat amanat Tuhan untuk mengemban sebagai khalifah di muka
bumi. Bumi dan isinya diciptakan Tuhan untuk manusia, tetapi bukan
berarti harus dieksploitasi secara berlebihan dan dirusak tanpa
memperhatikan keseimbangan sehingga keberlanjutan kehidupan
generasi dan makhluk hidup lainya terancam dan punah. Manusia dalam
fungsinya sebagai khalifah di muka bumi berkewajiban menjaga
keseimbangan dan kelestarian alam yang diamanatkanNya. Dalam
rangka membentuk manusia yang beradab dan berkesadaran lingkungan,
pendidikan dipandang dan diyakini sebgai instrumen strategis ideologis.
Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan berwawasan lingkungan
hidup.
Pembahasan Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama
makhluk lain, yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Makhluk hidup
yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama
secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia
itu terkait erat pada mereka. Istilah lingkungan—ungkapan singkat
dari lingkungan hidup kita kenal sebagai environment (Inggris) ; al-Bi’ah
(Arab) merupakan sebuah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
kondisi dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya. Ilmu
yang mengkaji tentang lingkungan hidup disebut Ekologi. Ilmu
lingkungan hidup berarti ilmu yang mempelajari tentang kenyataan
lingkungan hidup, bagaimana cara mengelolanya dalam rangka menjaga
kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainya. Racmadi Usman memberikan definisi lingkungan hidup sebagai
lingkungan alam hayati, lingkungan alam non-hayati, lingkungan
buatan, dan lingkungan sosial. Ruang merupakan konsep utama
lingkungan hidup, dalam berbagai ayat Al- Qur’an telah dikemukakan
penjelasan tentang penciptaan ruang antara bumi dan langit. Sementara
itu, materi merupakan bagian pokok dari konsep lingkungan hidup.
Dalam lingkungan hidup, bahwa materi mengalami transformasi,
perubahan wujud, akan tetapi tidak hilang atau musnah.
Kelebihan Menjelaskan tentang isi jurnal yang yang baik, yang mana
didalam penjelasan tersaebut menerangkan tentang adanya kerusakan
ekositem yang terjadi di bumi serta efek yang ditimbulkan dari
kerusakan tersebut, kemudian ada penjelasan yang menjelaskan menilai
bahwa perilaku pengrusakan terhadap lingkungan hidup dan membuat
kemudharatan bagi orang lain bertentangan dengan kaidah-kaidah yang
telah dirumuskan oleh para fuqaha (al-Qawaid al-Fiqhiyyah), yang
berbentuk bahasa Arab dan beserta artinya, hal tersebut membuat pembaca akan
lebih mudah memahami bahasa yang digunakan dalam menerangkan solusi
suatu permasalahan yang terjadi.
Kekurangan Dalam menjelaskan permasalahan terseebut sebenarnya telah jelas
akan tetapi kekuranganya terdapat pada penulisan ayat Al-Qur’an apabila
isi dan tulisan ayat di tulis dalam jurnal tersebut maka isi jurnal tersebut
sangatlah lengkap, sedangkan didalam jurnal tersebut hanya dituliskan
nama surah serta ayatnya saja.
Kesimpulan Islam sebagai agama yang tidak hanya mengatur hubungan
manusiadengan Khaliqnya,akan tetapi juga hubungan manusia dengan
sesama makhluk sesungguhnya telah memiliki landasan normatif baik
secara implisit maupun eksplisit tentang menjaga dan melestarikan
lingkungan hidup. Perubahan paradigma dalam elemen-elemen kehidupan
terlebih dalam pendidikan diyakini sebagai suatu keharusan dalam rangka
mempertimbangkan perkembangan sofistikasi lingkungan hidup dan
sebagai upaya strategis-ideologis untuk meningkatkan kapasitas
pemahaman yang pada giliranya dapat membentuk kesadaran baru. Model
pendidikan alternatif yang dapat kita kembangkan adalah membangun
“madrasah adiwiyata”madrasah peduli dan berbudaya lingkungan
bertujuan meningkatkan kapasitas, pengetahuan, dan pemahaman tentang
pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dalam pembangunan
berkelanjutan melalui dunia pendidikan. Madrasah merupakan sarana yang
tepat dan ideal, untuk mewujudkan tanggung jawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (PPLH). Madrasah atau
sekolah merupakan tempat memperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma, serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidup dalam menuju cita-cita pembangunan
berkelanjutan. Melalui tata kelola madrsah atau sekolah yang baik dapat
mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Kebiasaan-Kebiasaan Penduduk Setempat Dalam Menjaga dan Melestarikan


Lingkungan Hidup
Di daerah tempat tinggal saya yakni didesa payung rejo kecamatan pubian kabupaten
Lamung Tengah provinsi Lampung meiliki beragam keindahan baik hayati maupun non
hayatinya, keindahan alam yang paling sering diminati banyak orang dan sering dikunjungi
yakni wisata air terjun dan pegunungan kemudian didesa saya memiliki udara yang masih
segar karena masih asli pedesaan ditambah lagi akan persawahan yang membentang luas dan
mudah di temui, kearifan lokal yang begitu kental mendampingi kehidupan yang ada di alam
sekitar tempat tinggal serta keharmonisan antar tetangga dan ras suku menjadikan nilai
estetika tersendiri dan menjadikan poin penting dalam hidup berdampingan, akan tetapi juga
ada permasalah yang harus dihadapi yakni tentang masih ada oknum yang kurang sadar akan
menjaga kebersihan lingkungan seperti sampah limbah pasar tradisional yang sering dibuang
sembarangan kemudian sampah dan limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan
terutama popok bayi yang begitu banyak dan mudah dijumpai di aliran sungai, kemudian
industri pabrik kelapa sawit yang berdampak pada polusi udara serta limbah yang mencemari
aliran sungai sampai air tersebut digunakan untuk ngengairi persawahan masyarakat, namun
sudah ada sekelompok pemuda yang bergerak serta mengajaak masyarakat untuk menjaga
dan selalu membersih –tempat yang sering di jadikan tempat pembuangan sampah yang
dilakukan oleh oknom yang tidak bertanggung jawab, hal itu sangat banyak yang meng
apresiasikan , kemudian dari sudut pandang agama tentang hal ini tokoh masyarakat dan
pemimpin setempat memberlakukan sanksi tegas akan pelanggaran dalam menjaga
kebersihan. Islam telah mengajarkan akan hal kebersihan karena kebersihan sebagian dari
iman kemudain ada hadis yang menegaskan akan berlomba-lomba dalam hal kebaikan.
ALLAH SWT telah berfirman :

ُّ‫ض ۗ اِ َّن هّٰللا َ اَل ي ُِحب‬ َ ‫ك ِمنَ ال ُّد ْنيَا َواَ حْ ِس ْن َك َم ۤا اَحْ سَنَ هّٰللا ُ اِلَ ْي‬
ِ ْ‫ك َواَل تَب ِْغ ْالـفَ َسا َد فِى ااْل َ ر‬ َ َ‫َص ْيب‬
ِ ‫سن‬
‫وا ْبتَغ ف ْيم ۤا ٰا ٰتٮ َ هّٰللا‬
َ ‫ك ُ ال َّدا َر ااْل ٰ ِخ َرةَ َواَل تَ ْن‬ َ ِ ِ َ
َ‫ْال ُم ْف ِس ِد ْين‬

Yang artinya: "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan
Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan."

(QS. Al-Qasas 28: Ayat 77)

Maka dari itu mari sama-sama kita jaga dan rawat apa yang telah di sediakan oleh
ALLAH SWT dan selalu menjaga kebersihan apalagi yang sekarang ini kita berada dimasa
pandemi covid-19 yang rawan akan terjangkit virus tersebut, dan memanfaatkan persediaan
alam dengan sebaik mungkin agar lingkungan ekositem terus lestari dan dapat di gunakan
terus menerus dari genetasi ke generasi.

Anda mungkin juga menyukai