Anda di halaman 1dari 2

Nama : Galih Achmad Prawiradiawan

NIM : 20183020094
Kelas : D3 Teknologi Mesin B

1. A. Booster rem berfungsi untuk membantu memberikan keringanan pada pengemudi saat
menginjak pedal rem. Dengan adanya booster rem pada sistem rem maka saat menginjak
pedal rem tidak memerlukan banyak energi. Berbeda dengan sistem rem tanpa booster
rem, saat pengemudi menginjak pedal rem akan memerlukan energi yang lebih banyak
atau terkesan lebih berat.

B. Nama-nama komponen pada booster rem:

1. Diaphragm
2. Booster Piston
3. Variable Pressure Chamber
4. Vacuum Valve
5. Valve Body
6. Operating Rod
7. Control Valve
8. Body Seal
9. Air Valve
10. Constant Pressure Chamber
11. Body Seal
12. Push Rod
13. Diapragm Spring
14. Body Booster

2. Bagian-bagian dari system rem teromol:


1. Cam
2. Pivot Pin
3. Leading Shoe
4. Cam
5. Pivot Pin
6. Leading Shoe
3.
4. Kelebihan rem tromol dibandingkan dengan rem cakram antara lain adalah:
1. Mudah melepas panas. Karena terbuka, rem jenis ini mudah melepas panas,
sehingga kinerja rem relatif lebih stabil, ketika digunakan secara ekstrem.
2. Mudah dilakukan pemeriksaan. Rem yang terbuka ini, memudahkan pengguna
mengetahui kondisi perangkat rem, baik rotor maupun brake pad-nya.
3. Dapat menyetel sendiri. Rem cakram dapat menyetel kerapatan brake pad dengan
rotor (cakramnya) secara otomatis, tidak memerlukan penyetelan khusus seperti
pada rem teromol pada umumnya.
4. Lebih ekonomis. Perangkat rotor (cakram) bisa dibeli terpisah ketika sudah aus
terpakai. Meski begitu, masih diberikan kesempatan melakukan pembubutan
sebelum diganti.
5. Ringkas namun efisien. Cakram dapat dibuat berdiameter besar, sehingga tekanan
piston rem lebih ringan namun pengereman lebih baik. Sedangkan teromol lebih
memiliki keterbatasan dimensi.

5. A. Tipe fixed caliper


Sesuai namanya, rem cakram tipe fixed caliper artinya rem cakram dengan kaliper tetap
(fixed). Disebut kaliper tetap karena saat bekerja, posisi kaliper tidak berubah meski sedang
mengerem maupun tidak.
Konstruksi didalam fixed caliper, ada dua buah piston yang bergerak saling berlawanan.
Dimana tiap piston memiliki saluran hidrolis yang terhubung ke nipple inlet hydraulic.
Sehingga ketika rem ditekan, kedua piston ini akan bergerak menjepit. Gerakan jepitan inilah
yang akan menekan dua kampas rem agar menjepit piringan rem.
B. Tipe floating caliper
Konstruksi floating caliper hanya ada satu piston pada salah satu sisi, dengan saluran hidrolis
juga hanya ada satu. Namun, posisi pin caliper tidak dibaut ke bracket kaliper. Sehingga
kaliper bebas bergerak kekanan dan kekiri.
Saat peda rem ditekan, maka piston akan mendorong kampas rem. Disaat yang sama, tekanan
pada piston juga mendorong caliper kearah dalam karena sifat kaliper bebas bergerak
kekanan dan kekiri. Sehingga dua kampas rem tetap bisa menjepit piringan.

Anda mungkin juga menyukai