Anda di halaman 1dari 2

Nama : Margaretha A.M.

Kelas : XI MIPA 1

Pengaruh Covid-19 Terhadap Perdagangan Ekonomi Internasional Indonesia

Virus Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China pada bulan Desember tahun 2019
dengan penyebaran virus melalui droplet, udara, permukaan yang terkontaminasi, dan limbah
manusia. Hal ini menyebabkan gangguan di segala sektor kehidupan mulai dari kesehatan,
pendidikan, sosial, dan ekonomi. Perkembangan kasus Covid-19 di dunia pertanggal 4 April
2021 menurut Center for Systens Science and Engineering (CSSE) oleh Johns Hopkins
University (JHU) yaitu total kasus positif sekitar 131 juta jiwa, dengan pasien sembuh sekitar
74,4 juta jiwa dan kasus meninggal sekitar 2,85 juta jiwa. Meski telah diimbangi dengan
peraturan protokol, namun penyebaran virus Covid-19 dalam setahun lebih ini memiliki
pertambahan yang cepat.

Awal mula penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok menyebabkan negara
China melakukan lockdown. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan bagi China maupun negara
luar karena China merupakan negara kekuatan perekonomian kedua di dunia. Badan Pusat
Statistik mencatat bahwa salah satu dari tiga negara pemasok barang impor non-migas terbesar
untuk Indonesia adalah China. Dengan adanya pembatasan ekspor China, menyebabkan
gangguan yang cukup besar pada sektor perdagangan Indonesia.

Berdasarkan data dari BPH, Ketidakstabilan nilai impor pada Januari 2020 hingga Juni
2020 diakibatkan adanya pandemi Covid-19. Pada Desember 2019 nilai impor sebesar
USD12.373,6 juta, sedangkan pada bulan Januari 2020 nilai impor mengalami sedikit penurunan.
Penurunan paling besar dialami pada Februari 2020 dan Mei 2020. Pada Februari 2020
penurunan terjadi karena mulai banyak negara yang mengonfirmasi bahwa warga negaranya
terinfeksi Covid-19, sehingga kegiatan impor maupun ekspor dibatasi. Hal tersebut dilakukan
untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19.

Ketidakstabilan nilai impor pada Januari 2020 hingga Juni 2020 diakibatkan
adanya pandemi Covid-19. Pada Desember 2019 nilai impor sebesar USD12.373,6
juta, sedangkan pada bulan Januari 2020 nilai impor mengalami sedikit penurunan.
Penurunan paling besar dialami pada Februari 2020 dan Mei 2020. Pada Februari 2020
penurunan terjadi karena mulai banyak negara yang mengonfirmasi bahwa warga
negaranya terinfeksi Covid-19, sehingga kegiatan impor maupun ekspor dibatasi. Hal
tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19.

Hampir seluruh negara tidak dapat merasakan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi
Covid-19. Bukan hanya pasa sektor ekonomi saja, namun juga dirasakan diberbagai sektor
lainnya. Proses pemulihan dalam perdagangan internasional juga dilakukan secara bertahap
sesuai dengan kondisi masyarakat dan penerapan protokol kesehatan do berbagai lingkup.
Dengan begitu diharapkan pemulihan ekonomi internasional dapat berangsur meningkat.

Anda mungkin juga menyukai