BAB IV Petak Umpet
BAB IV Petak Umpet
Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya
memahami kancah atau tempat penelitian dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan
dengan jalannya penelitian. Persiapan tersebut merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan
Taman Kanak Kanak (TK) ABA 25 Medan, berlokasi di Jl. Pelita VI No.5 Medan.
Kelurahan Sidorame barat Kecamatan Medan Perjungan Kota Medan kode pos 20233. Sekolah
yang diselenggarakan oleh Yayasan ABA Sumatera Utara cabang Medan ini berdiri di atas +
1317 m2 yang merupakan tanah milik Yayasan ABA cabang Medan Yang dipimpin oleh Ketua
Yayasan ABA Medan. Sekolah ini merupakan Taman Kanak – Kanak (TK) yang didirikan pada
tanggal 1 januari1979. Dilengkapi dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yaitu terdiri
Disamping itu TK ABA 25 Medan sebagai sebuah lembaga mempunyai visi dan misi
untuk mengarahkan dan menjadi barometer keberhasilan tujuan yang ingin dicapai. Maka TK
ABA 25 Medan menetapkan visi dan misi, “Mewujudkan Generasi Yang Beriman Kepada
ajaran agama dan akhlak Mulia memiliki sejumlah kegiatan pembiasaan dan pengembangan diri
Adapun fasilitas infrastruktur yang ada di TK ABA 25 Medan, antara lain sebagai
berikut :
2) Gedung Sekolah
3) Ruang Bermain
1. Seni Tari
2. Drama
3. Drumband
dengan dipadukan dengan kegiatan agama islam dengan maksud membentuk kepribadian
melalui pembiasaan dan keteladanan. Sistem yang dilaksanakan yaitu anak sebelum masuk sudah
diajarkan untuk bersalaman kepada guru, kemudian berbaris bersama untuk masuk kelas. Sistem
pembelajaran di TK ABA 25 Medan, tidak kaku atau monoton, bahkan menyenangkan karena
siswa diberikan pembelajaran dengan media dan perlengkapan permainan yang bertujuan agar
proses mengajar penuh dengan kegembiraan dan menyenangkan. Sehingga dengan kondisi yang
sangat menyenangkan ini akan membuat anak (generasi) yang cerdas intelektual, cerdas
emosional dan cerdas spritual, penyaluran bakat minat anak juga akan terlihat dengan adanya
pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan pada penelitian dan
pengembangan, di antaranya (1) Penelitian dan pengumpulan informasi awal ; (2) Perencanaan;
(3) Pengembangan format produk; (4) Uji coba skala kecil; (5) Revisi akhir dan penyempurnaan
produk.
Pada tahap ini, dilakukan studi pendahuluan berupa observasi untuk mengumpulkan
informasi awal.Hal ini dilakukan untuk kesabaran dan kemandirian terhadap media permainan
petak umpet anak. Pertama kali yang dilakukan oleh peneliti untuk mengidentifikasi dan
mengeksplorasi kebutuhan, yakni dengan menyebar lembar observasi tanggung jawab dan
Berikut adalah paparan hasil observasi tanggung jawab dan kemandirian terhadap anak
Tabel 4.2
Hasil Observasi Kemandirian Anak Usia Dini
Kriteria Penilaian
No Indikator Deskriptor
BB MB BSH BSB
B Kemandirian Anak
keputusan dan
2 23,33% 40%
pilihan sesuai
16,67% 20%
dengan pandangan
3 Dapat 23,33% 40% 16,67% 20%
bersosialisasi
emosinya bahkan
12%
4 dapat berempati 40% 36,67%
terhadap orang
lain
Pada tabel 4.2 di atas dapat kita ketahui bahwa belum berkembang pada indikator-
indikator kemandirian anak usia dini sebesra 27,5%. kemandirian anak pada tahapan mulai
berkembang memliki rata-rata sebesar 39,17%, Sisanya berada pada tahapan Berkembang Sesuai
Harapan sebesar 16,17% dan Berkembang Sangat Baik sebesar 17,17%. Berikut adalah paparan
Tabel 4.3
Kriteria Penilaian
No Indikator Deskriptor
BB MB BSH BSB
B Tanggung jawab Anak
1 Konsekuen 20% 40% 20% 20%
2 Konsisten 23,33% 40% 16,67% 20%
3 Disiplin 23,33% 40% 16,67% 20%
4 Daya juang 20% 40% 20% 20%
Tanggung
5 jawab Toleransi 30% 40% 13,33% 16,67%
Mampu belajar
6 23,33% 40%
dari kegagalan 16,67% 20%
7 Antisipatif 23,33% 40% 20% 16,67%
8 Terencana 40% 30% 16,67% 13,33%
Rata-rata 25,4% 38,8% 17,5% 18,3%
Pada tabel 4.3 di atas dapat kita ketahui bahwa belum berkembang pada indikator-
indikator Tanggung jawab anak usia dini sebesar 25,4%., tanggung jawab anak pada tahapan
mulai berkembang memliki rata-rata sebesar 38,8%%, Sisanya berada pada tahapan Berkembang
Sesuai Harapan sebesar 17,5% dan Berkembang Sangat Baik sebesar 18,3%.
Setelah melakukan studi pendahuluan dan mendapatkan informasi sebagai langkah awal
untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi kebutuhan siswa terhadap media permainan Petak
petak umpet.
Bahan mencakup semua yang dibutuhkan dalam pembuatan modul, di antaranya konsep,
teori, contoh atau ilustrasi, gambar, dan segala hal yang mendukung pembuatan modul sesuai
dengan topik permainan petak umpet.Bahan-bahan diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya
buku referensi dan sumber lainnya. Buku referensi yang digunakan, antara lain MPermainan
Tradisional Jawa karya Dharmamulya, S., dkk, Permainan Anak Tradisional karya Iswinarti,
Fasicahah, S. S., & Sulismadi, Nilai-Nilai Terapiutik Permainan Tradisional karya Iswinarti, ).
Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia karya Mulyani, N, Permainan Tradisional
Jawa karya Prana, I, Bina Karakter Anak Usia Dini karya Wiyani,dan Bermain, Mainan, dan
setiap level yaitu anak menggerakkan anggota badan dan menjaga keseimbangan, yang
selanjutnya dapat distimulasi dalam kegiatan bermain yaitu tanggung jawab yang meliputi
konsekuen, konsisten, disiplin, daya juang, toleransi terhadap stress, mampu belajar dari
kegagalan, antisipatif, dan terencana. Untuk kemandirian aspek yang distimulus antara lain dapat
melakukan segala aktivitasnya secara sendiri, dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai
dengan pandangan, dapat bersosialisasi dengan orang lain, dan dapat mengontrol emosinya
Kegiatan pada langkah ini adalah melakukan penjabaran indikator petak umpet dan
kemandirian ke dalam indikator yang lebih spesifik. Tujuan pada tahap ini adalah menghasilkan
rancangan permainan petak umpet untuk meningkatkan tanggung jawab dan kemandirian anak
usia dini. hasil perancangan berupa draf permainan tanggung jawab yang dirancang meliputi:
Permainan petak umpet pada Level 1 memiliki peraturan yang sama dengan level yang
lainnya, yang membedakan antara Level 1 dan level lainnya adalah lokasi bermain dan kartu
yang digunakan dalam permainan petak umpet. lokasi dalam permainan petak umpet Level 1
dilakukan didalam ruangan (kelas) dan kartu yang di gunakan pada level 1 yaitu kartu gambar,
Permainan petak umpet pada Level 2 memiliki peraturan yang sama dengan level yang
lainnya, yang membedakan antara Level 2 dan level lainnya adalah lokasi bermain dan jenis
kartu yang digunkan dalam permainan petak umpet level 2. Pada permainan petak umpet level 2
ini cara bermainnya tidak berbeda dengan level 1 hanya saja pada level ini terdapat perbedaan
lokasi saat bermain yaitu dilakukan diluar ruangan (lapangan sekolah) dan kartu yang digunakan
pada permainan level 2 ini adalah kartu angka yang ditemukan pada ssat menemukan lawan yang
sedang bersembunyi.
Permainan petak umpet pada Level 3 memiliki peraturan yang sama dengan level yang
lainnya, yang membedakan antara Level 3 dan level lainnya adalah lokasi bermain dan jenis
kartu yang digunakan, dalam permainan petak umpet Level 3 permainan dilakukan di lokasi
dalam dan luar ruangan secara bersamaan artinya pada level 3 ini cangkupan lokasi permaianan
lebih luas lagi dibandingkan level 1 dan level 2 dan kartu yang digunakan adalah kartu huruf
d) Validasi Ahli
Validasi dilakukan oleh Ibu Dra.Rahmi Bachtar,.M.PSi. Penilaian ahli materi mencakup
tiga aspek yaitu aspek isi, aspek kualitas dan aspek bahasa. Tujuan dari validasi tersebut adalah
untuk mengetahui seberapa layak produk yang dikembangkan digunakan dalam meningkatkan
kesabaran dan kemandirian Anak TK , serta mendapat masukan dan saran untuk revisi
produk.Validasi ahli materi untuk mengetahui kualitas materi pembelajran yang dikembangkan
dalam buku panduan untuk guru. Hasil validasi oleh ahli materi pada produk awal
I Aspek Isi
2. Keakuratan Materi:
94,44%
a. Penggunaan materi yang 4,0
sesuai dan tepat
II Aspek Kualitas
Rata-rata 93,98%
Berdasarkan tabel 4.4 penilaian oleh validasi ahli materi di atas diketahui pada aspek 1
tentang aspek isi mendapat persentase kelayakan 94,44%, pada aspek 2 tentang kualitasmendapat
persentase kelayakan 95,83%, pada aspek 3 tentang bahasa mendapat persentase kelayakan
91,67%. Jumlah skor penilaian 36 dari 9 indikator penilaian. Rata-rata penilaian validator ahli
materi yaitu 4,9 dengan persentase kelayakan sebesar 93,98% dengan kategori sangat baik.
Data ini jika di interprestasikan bahwa pada aspek isi, kualitas dan bahasa dari produk
yang peneliti kembangkan termasuk dalam kriteria” sangat baik”. Secara ringkas dapat dilihat
Tabel di atas merupakan rekapitulasi hasil penilaian oleh Ahli Materi pada aspek
(aspek isi, aspek kualitas dan aspek bahasa) dilakukan oleh validator ahli materi yang
mendapat rerata gabungan sebesar 4.42.Jumlah rerata yang di peroleh jika di interpretasikan
bahwa pada aspek materi bagian dari prodak permain engklek yang peneliti kembangkan
3.85
3.8
3.75
3.7
Rerata Skor
3.65
3.6
3.55
Aspek Isi Aspek Aspek
Kualitas Bahasa
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Penilaian Produk Tahap Awal Oleh Ahli Materi
Pada gambar 4.1, terlihat dengan jelas perkembangan hasil penilaian produk yang
dilakukan oleh ahli materi di peroleh nilai rata-rata 3,76 pada aspek isi dalam kriteria “sangat
baik”. Pada aspek kualitas di peroleh nilai rata-rata 3,83 dengan kreterian “sangat baik”.
Terakhir pada aspek bahasa di peroleh kreteria kriteria “sangat baik” dengan nilai rata-rata
3,67. Berdasarkan dari ketiga aspek yang telah dinilai oleh ahli materi secara keseluruhan dari
prodak permainan Petak umpet yang peneliti kembangkan termasuk dalam kategori “sangat
baik”.
b. Ahli Media
Validasi dilakukan oleh Ibu Elly Nurhayati Purba.M.Pd.Penilaian ahli media mencakup
dua aspek yaitu Desain Penyajian dan Penyajian Buku Panduan. Tujuan dari validasi tersebut
adalah untuk mengetahui seberapa layak produk yang dikembangkan digunakan dalam
meningkatkan kesabaran dan kemandirian Anak TK , serta mendapat masukan dan saran untuk
revisi produk.Validasi ahli media untuk mengetahui kualitas yang dikembangkan dalam buku
panduan untuk guru. Hasil validasi oleh ahli media pada produk disajikan dalam tabel berikut:
aspek 1 hingga aspek 25 tentang desain penyajian buku panduan permainan petak umpet
mendapat rata-rata penilaian validator ahli media yaitu 3,48 dengan persentase kelayakan sebesar
e) Revisi Produk
Selain memberikan penilaian ahli materi juga memberikan saran dan komentar dalam
pembuatan buku panduan untuk guru yang dibuat. Berikut adalah saran perbaikan yang
4.2.2. Peningkatan Tanngung jawab dan Kemandirian Anak Dengan Media Permainan
Petak umpet.
4.2.2.1. Uji Coba Lapangan Terbatas
Merupakan uji lapangan awal yang hanya di uji cobakan pada 5 (lima) orang anak yang
kemandirian dan tanggung jawabnya belum berkembang selama 3 kali pertemuan dengan
memainkan semua level permainan petak umpet. Sebelum dan sesudah bermain dengan
mennggunakan bermain petak umpet peneliti melakukan evaluasi kepada anak dengan mengisi
lembar observasi anak.evaluasi dilakukan untuk melihat kemandirian dan tanggung jawab anak
Berikut tabulasi data kemandirian dan tanggung jawab anak pada uji coba lapangan
terbatas:
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 1 1
1 1 2 3 1 7 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 7 0 0 7 34
1 1 1 1 1 1
2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 0 9 2 0 41
1 1 1 1 1 1
3 2 4 3 2 1 4 4 3 4 5 4 4 4 3 5 0 2 0 9 41
1 1 1 1 1 1 1
4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 6 0 2 2 1 45
1 1 1 1 1 1 1
5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 2 2 0 2 46
TOTAL 207
RATA-RATA 41,4
50
40
30
20
10
0
R1 R2 R3 R4 R5
Grafik.4
Tabel 4.10
Pretes Kemandirian
Kategori Level 1 Level 2 Level 3 JLH %
BB 4 2 0 6 10%
MB 4 4 0 8 13%
BSH 7 7 6 20 33%
BSB 5 7 14 26 43%
Total 60 100%
Tabel 4.11
Postes Kemandirian
Kategori Level 1 Level 2 Level 3 JLH %
BB 2 0 0 2 3%
MB 4 0 0 4 7%
BSH 7 6 6 19 32%
BSB 7 14 14 35 58%
Total 60 100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada uji terbatas data pretes kemandirian anak
sebelum dan sesudah melakukan permainan petak umpet sebesar10% Belum berkembang, 13%
Mulai berkembang, 33% Berkembang sesuai harapan, dan 43% Berkembang sangat baik. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase anak mulai berkembang sebelum melakukan permainan petak
umpet. Sesudah diberi permainan petak umpet terlihat bahwa terdapat peningkatan pada kategori
Belum berkembang sebesar 3%, 7% Mulai berkembang, 32% Berkembang sesuai harapan, dan
3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 9 2 3 2 3 3 3 3 3 22 6 6 4 5 5 5 5 5 41
2
2 2 3 3 3 1 20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 29 9 10 9 9 8 10 10 8 73
3
3 4 2 2 2 2 21 4 3 3 4 4 4 4 4 0 4 4 3 4 4 4 4 4 31 11 10 9 12 10 10 10 10 82
3
3 3 4 4 4 3 28 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 11 11 11 11 12 12 12 11 91
3
4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 12 12 12 12 12 12 12 96
TOTAL 383
RATA-RATA 76,6
3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
2
1 1 1 1 1 1 9 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 7 7 6 7 7 7 7 7 55
2
3 3 3 3 3 3 24 3 4 4 4 2 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 10 11 11 11 9 11 11 11 85
3
3 4 4 4 4 4 30 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 11 10 12 12 12 12 12 93
3
4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 11 12 12 12 12 12 12 12 95
3
4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 12 12 12 12 12 12 12 96
TOTAL 424
RATA-RATA 84,8
50
40
30 Pre
20 tes
10
0
R1 R2 R3 R4 R5
Grafik 4.2. tanggung jawab Uji Terbatas
Tabel 4.14
Pretes tanggung jawab
Kategor
JLH %
i Level 1 Level 2 Level 3
BB 7 7 0 14 12%
MB 8 1 3 12 10%
BSH 12 11 8 31 26%
BSB 13 21 29 63 53%
TOTAL 120 100%
Tabel 4.15
Postes tanggung jawab
Kategor
JLH %
i Level 1 Level 2 Level 3
BB 7 0 0 7 6%
MB 1 3 0 4 3%
BSH 11 8 8 27 23%
BSB 21 29 32 82 68%
TOTAL 120 100%
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada uji terbatas data pretes tanggung jawab anak
sebelum dan sesudah melakukan permainan petak umpet sebesar 12% Belum berkembang, 10%
Mulai berkembang, 26% Berkembang sesuai harapan, dan 53% Berkembang sangat baik . Hal ini
menunjukkan bahwa persentase anak sebelum melakukan permainan petak umpet. Sesudah
diberi permainan petak umpet terlihat bahwa terdapat peningkatan pada kategori Belum
berkembang sebesar 6%, 3% Mulai berkembang, 23% Berkembang sesuai harapan, dan 68%
Permainan petak umpet pada Level 1 memiliki peraturan yang sama dengan level yang
lainnya, yang membedakan antara Level 1 dan level lainnya adalah lokasi dan kartu yang dibuat.
dalam permainan petak umpet Level 1 memiliki pijakan yang sederhana yaitu berlari dan
bersembunyi. Kelompok Pertama atau kelompok yang menang melakukan permainan terlebih
dahulu untuk bersembunyi sedangkan kelompok kedua atau kelompok yang kalah bertugas
menjaga pos dan mencari kelompok yang bersembunyi. Adapun Level 1 adalah level terendah
diruangan terbuka maupun ruangan tertutup, pada umumnya permainan petak umpet terdiri dari
tema dan konsep pada hari itu. Guru membutuhkan sebuah tema untuk memperluas kegiatan
anak di sekolah. Kegiatan pembelajaran yang guru berikan harus sesuai dengan tema dan sub
tema yang ada. Sehingga, memudahkan anak untuk memahami, apa yang sedang anak pelajari
pada hari itu. Sebelum pembelajaran dimulai, guru harus menetapkan tujuan apa yang harus
Hasil observasi yang penulis lakukan dari tanggal 9 Oktober 2019 sampai 14 Oktober
2019 bahwasanya sebelum guru melakukan kegiatan, guru menetapkan tujuan yang dicapai
sebelum pembelajaran dimulai. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Ibu soraya selaku guru
kelas B: “Setelah guru membuat RKH, guru juga menetapkan tujuan yang harus anak capai.
Adapun dari hasil observasi yang dilakukan di TK ABA 25 medan sebelum kegiatan
berlangsung guru menyiapkan alat dan bahan. Guru terlebih dahulu mempersiapkan semua
perlengkapan bermain petak umpet untuk bermain yang disesuaikan dengan materi yang telah
direncanakan. Guru menetapkan waktu permainan hanya 20 menit. Namun sebelum melakukan
permainan, guru mengkomunikasikan semua tata tertib dan aturan permainan kepada peserta,
“ Anak-anak, sebelum kita bermain petak umpet ada beberapa hal yang akan ibu
sampaikan. Yang pertama, apakah kalian mau bermain petak umpet hari ini?.Yang kedua,
bermain dengan keadaan tenang dan santai. Yang ketiga, usahakan memainkan dengan
maksimal yang sesuai dengan kemampuan kalian sendiri,ya! (Jangan meniru). Yang
keempat, jika ibu bilang waktu telah selesai, maka semua pemain harus keluar dari
Setelah anak-anak mengerti dengan peraturan yang disampaikan, maka guru menyiapkan
lembar penilaian untuk mengobservasi sebelum kegiatan berlangsung, untuk menilai tanggung
jawab dan kemandirian anak.berikut hasil prettes lembar observasi tanggung jawab dan
kemandirian anak;
Kemandirian/Level 1
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
1 1 1 2 1 5
2 2 2 3 2 9
3 1 1 1 2 5
4 3 4 3 1 11
5 2 2 4 3 11
6 3 3 3 3 12
7 1 1 1 2 5
8 4 4 4 3 15
9 4 3 3 3 13
10 3 4 2 1 10
11 3 4 4 4 15
12 3 3 3 2 11
13 4 4 2 4 14
14 3 3 4 3 13
15 4 4 4 4 16
Jumlah 165
Rata-rata 11
Dari data hasil analisis data di tabel 4.16, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari
keempat indikator kemandirian anak yang belum berkembang diperoleh sebesar 18%, tingkat
kemandirian pada tahap mulai berkembang diperoleh sebesar 18%, tingkat kemandirian pada
tahap berkembang sesuai harapan sebesar 33%, dan tingkat kemandirian pada tahap berkembang
Berikut hasil pretes tanggung jawab anak pada uji coba level 1 permainan petak umpet :
Tanggung jawab/Level 1
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 2 1 1 2 1 1 1 1 10
4 2 2 2 2 2 2 2 1 15
5 2 2 2 2 2 2 2 1 15
6 3 2 2 3 2 2 2 2 18
7 3 4 4 3 2 2 2 2 22
8 4 4 4 3 3 3 3 2 26
9 4 3 3 3 3 3 3 3 25
10 3 3 3 4 3 3 3 3 25
11 3 3 3 4 4 4 4 3 28
12 4 3 3 4 4 4 4 3 29
13 3 3 3 4 4 4 4 3 28
14 4 3 3 4 4 4 4 4 30
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
TOTAL 319
RATA-RATA 21,3
Dari data hasil analisis data di tabel 4.17, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari
kedelapant indikator tanggung jawab, anak yang belum berkembang diperoleh sebesar 20%,
tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang diperoleh sebesar 23%, tingkat tanggung
jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan tingkat tanggung jawab pada
Dalam bermain petak umpet, anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Guru selalu
menerapkan bentuk yang sama kepada setiap anak, sehingga anak dibagi perkelompok. Namun
untuk menimbulkan kegiatan yanng menyenangkan, maka kegiatan dilakukan di luar kelas
dengan membenuk lingkaran. Setelah terbentuk lingkaran yang rapi, anak-anak memberi salam
kepada guru dan dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum belajar. Sebagaimana yang Bu
soraya kemukakan:
“Saya dan bu soraya menyiapkan anak dalam keadaan diam dan rapih, setelah itu kami
memberikan contoh permainan petak umpet yang kami buat. Kemudian kami
Ketika anak sudah rapih untuk menerima pembelajaran, guru menjelaskan apa itu petak
umpet dan bagaimana cara bermainnya, hal-hal apa yang anak harus lakukan dan yang tidak
boleh dilakukan. Sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, maka guru menjelaskan
kegiatan bermain petak umpet dimulai dari level terendah (petakan yang mudah). Guru
menjelaskan kepada anak bahwa mereka akan bermain petak mulailah dari yang paling
yang sederhana (level 1), lalu memperlihatkan level yang agak kompleks. Kemudian
kami memotivasi anak-anak untuk dapat bermain dengan jenis petakan sesuai level
tentang penerapan bermain Petak umpet. Adapun hasil lembar observasi pada level 1 sebagai
berikut:
Kemandirian/Pert 1 å
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
1 1 1 1 1 4
2 3 3 3 3 12
3 2 2 2 1 7
4 3 3 4 4 14
5 3 3 4 3 13
6 4 4 3 4 15
7 2 2 2 2 8
8 4 4 4 4 16
9 3 3 4 3 13
10 4 4 3 2 13
11 4 4 4 4 16
12 3 4 3 3 13
13 4 4 3 4 15
14 4 4 3 3 14
15 3 4 4 3 14
Jumlah 187
Rata-rata 12,5
Dari data hasil analisis data di tabel 4.18, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari
keempat indikator kemandirian anak yang belum berkembang sebesar 8%, tingkat kemandirian
pada tahap mulai berkembang sebesar 13%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai
harapan sebesar 38%, dan tingkat kemandirian pada tahap berkembang sangat baik sebesar 42%.
Berikut hasil postes tanggung jawab anak pada uji coba level 1 permainan petak umpet :
Tanggung jawab/Pert 1 Å
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 2 1 1 2 1 1 1 1 10
3 2 2 2 2 2 2 2 1 15
4 2 2 2 2 2 2 2 2 16
5 3 3 3 3 2 3 3 2 22
6 3 3 3 3 3 3 3 3 24
7 3 3 3 3 3 3 3 3 24
8 3 3 3 3 3 3 3 3 24
9 3 3 3 4 4 4 4 3 28
10 4 4 4 4 4 4 4 3 31
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
TOTAL 362
RATA-RATA 24,133
Dari data hasil analisis data di tabel 4.19, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari
kedelapan indikator nilai tanggung jawab anak yang belum berkembang sebesar 13%, tingkat
tanggung jawab pada tahap mulai berkembang sebesar 16%, tingkat tanggung jawab pada tahap
berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang
lihat peningkatan aspek kemandirian dan tanggung jawab anak setelah menggunakan permainan
petak umpet, pada tahap belum berkembang nilai kemandirian anak berkurang sebesar 55%,
mulai berkembang berkurang sebesar 27%, berkembang sesuai harapan meningkat sebesar 10%,
dan berkembang sangat baik sebesar 139%. Sedangkan pada nilai tanggung jawab pada tahap
belum berkembang menurun sebesar 38%, mulai berkembang sebesar 30%, dan berkembang
Permainan petak umpet pada Level 2 memiliki peraturan yang sama dengan level yang
lainnya, yang membedakan antara Level 2 dan level lainnya adalah lokasi dan kartu yang dibuat.
dalam permainan petak umpet Level 2 memiliki pijakan yang sederhana yaitu berlari dan
bersembunyi. Kelompok Pertama atau kelompok yang menang melakukan permainan terlebih
dahulu untuk bersembunyi sedangkan kelompok kedua atau kelompok yang kalah bertugas
menjaga pos dan mencari kelompok yang bersembunyi. Adapun Level 2 adalah level terendah
diruangan terbuka maupun ruangan tertutup, pada umumnya permainan petak umpet terdiri dari
tema dan konsep pada hari itu. Guru membutuhkan sebuah tema untuk memperluas kegiatan
anak di sekolah. Kegiatan pembelajaran yang guru berikan harus sesuai dengan tema dan sub
tema yang ada. Sehingga, memudahkan anak untuk memahami, apa yang sedang anak pelajari
pada hari itu. Sebelum pembelajaran dimulai, guru harus menetapkan tujuan apa yang harus
Hasil observasi yang penulis lakukan dari tanggal 23 Oktober 2019 sampai 28
Oktober 2019 bahwasanya sebelum guru melakukan kegiatan, guru menetapkan tujuan yang
dicapai sebelum pembelajaran dimulai. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Ibu Soraya
selaku guru kelas B: “Setelah guru membuat RKH, guru juga menetapkan tujuan yang harus
anak capai. Sehingga pembelajaran yang anak lakukan bermanfaat untuk dirinya”.Berdasarkan
berlangsung guru menyiapkan alat dan bahan. Guru terlebih dahulu mempersiapkan semua
perlengkapan bermain Petak umpet untuk bermain yang disesuaikan dengan materi yang telah
direncanakan. Guru menetapkan waktu permainan hanya 20 menit. Namun sebelum melakukan
permainan, guru mengkomunikasikan semua tata tertib dan aturan permainan kepada peserta,
“ Anak-anak, sebelum kita bermain peatak umpet ada beberapa hal yang akan ibu
sampaikan. Yang pertama, apakah kalian mau bermain petak umpet hari ini?.Yang
kedua, bermain dengan keadaan tenang dan santai. Yang ketiga, usahakan memainkan
dengan maksimal yang sesuai dengan kemampuan kalian sendiri,ya!( Jangan meniru).
Yang keempat, jika ibu bilang waktu telah selesai, maka semua yang bersembunyi
Tabel 4.20 Hasil Pretes Kemandirian Anak pada Uji Coba level 2
Kemandirian/Level 2
R
IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
1 1 1 1 1 4
2 3 3 3 3 12
3 2 2 2 1 7
4 3 3 4 4 14
5 3 3 4 3 13
6 4 4 3 4 15
7 2 2 2 2 8
8 4 4 4 4 16
9 3 3 4 3 13
10 4 4 3 2 13
11 4 4 4 4 16
12 3 4 3 3 13
13 4 4 3 4 15
14 4 4 3 3 14
15 3 4 4 3 14
Jumlah 187
Rata-rata 12.47
Dari data hasil analisis data di tabel 4.20, dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian
anak yang belum berkembang sebesar 8%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang
sebesar 13%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 37%, dan
Berikut hasil pretes tanggung jawab anak pada uji coba level 2 permainan petak umpet :
Tabel 4.21 Hasil Pretes tanggung jawab Uji Coba 2
Tanggung jawab/Pert 2
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 2 1 1 2 1 1 1 1 10
3 2 2 2 2 2 2 2 1 15
4 2 2 2 2 2 2 2 2 16
5 3 3 3 3 2 3 3 2 22
6 3 3 3 3 3 3 3 3 24
7 3 3 3 3 3 3 3 3 24
8 3 3 3 3 3 3 3 3 24
9 3 3 3 4 4 4 4 3 28
10 4 4 4 4 4 4 4 3 31
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Jumlah 362
Rata-rata 24,133
Dari data hasil analisis data di tabel 4.13, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab
anak yang belum berkembang sebesar 13%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai
berkembang sebesar 16%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan
sebesar 29%, dan tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 43%.
menerapkan bentuk yang sama kepada setiap anak, sehingga anak dibagi perkelompok. Namun
untuk menimbulkan kegiatan yanng menyenangkan, maka kegiatan dilakukan di luar kelas
dengan membenuk lingkaran. Setelah terbentuk lingkaran yang rapi, anak-anak memberi salam
kepada guru dan dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum belajar. Sebagaimana yang Bu
soraya kemukakan:
“Saya dan bu soraya menyiapkan anak dalam keadaan diam dan rapih, setelah itu
kami memberikan contoh permainan petak umpet yang kami buat. Kemudian kami
dahulu.”
Ketika anak sudah rapih untuk menerima pembelajaran, guru menjelaskan apa itu Petak
umpet dan bagaimana cara bermainnya, hal-hal apa yang anak harus lakukan dan yang tidak
boleh dilakukan. Sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, maka guru menjelaskan
kegiatan bermain petak umpet dimulai dari level terendah (petakan yang mudah). Guru
menjelaskan kepada anak bahwa mereka akan bermain petak umpet dengan level 2.
penerapan bermain Petak umpet. Adapun hasil lembar observasi pada level 2 sebagai berikut:
Tabel 4.22. Hasil Postes Kemandirian Uji Coba Level 2 Bermain petak umpet
Kemandirian/Pert 2 Å
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
2 3 3 1 9
1 3 3 3 3 12
2 3 2 2 2 9
3 3 4 3 4 14
4 3 4 3 4 14
5 3 3 4 3 13
6 4 4 4 4 16
7 4 4 4 3 15
8 4 4 4 4 16
9 4 4 4 3 15
10 4 4 4 4 16
11 4 4 4 3 15
12 4 4 4 4 16
13 4 4 4 4 16
14 4 4 4 4 16
Jumlah 212
Rata-rata 14,13333
Dari data hasil analisis data di tabel 4.22, dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian
anak yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang
sebesar 7%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan
Berikut hasil posttes tanggung jawab anak pada uji coba level 2 permainan petak umpet :
Tanggung jawab/Pert 2 Å
1 2 1 1 2 2 2 2 1 13
2 2 2 2 4 3 3 3 1 20
3 3 3 2 3 2 3 3 2 21
4 3 3 3 4 4 3 3 3 26
5 3 3 4 3 4 3 3 3 26
6 4 4 3 4 3 4 4 3 29
7 4 4 4 4 3 4 4 4 31
8 4 4 3 4 4 4 4 4 31
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 2 4 4 4 4 4 4 4 30
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
TOTAL 419
RATA-RATA 27,933
Dari data hasil analisis data di tabel 4.23, dapat kita ketahui bahwa nilai tanngung jawab
anak yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang
sebesar 10%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 21%, dan
tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 66%
Berdasarkan hasil pretes dan postes yang telah diperoleh dari lembar observasi permainan
level 2, dapat kita lihat peningkatan aspek kemandirian dan tanggung jawab anak setelah
menggunakan permainan petak umpet level 2, pada tahap belum berkembang nilai kemandirian
anak menurun sebesar 71%, mulai berkembang sebesar 50%, berkembang sesuai harapan sebesar
23%, dan berkembang sangat baik sebesar 52%. Sedangkan pada nilai kesabaran pada tahap
belum berkembang menurun sebesar 73%, mulai berkembang sebesar 37%, dan berkembang
Permainan petak umpet pada Level 3 memiliki peraturan yang sama dengan level
yang lainnya, yang membedakan antara Level 3 dan level lainnya adalah lokasi dan kartu
yang dibuat. dalam permainan petak umpet Level 3 memiliki pijakan yang sederhana
yaitu berlari dan bersembunyi. Kelompok Pertama atau kelompok yang menang
atau kelompok yang kalah bertugas menjaga pos dan mencari kelompok yang
bersembunyi. Adapun Level 3 adalah level terendah yang akan dimainkan oleh anak-
anak.
dilakukan diruangan terbuka maupun ruangan tertutup, pada umumnya permainan petak
anak di sekolah. Kegiatan pembelajaran yang guru berikan harus sesuai dengan tema dan sub
tema yang ada. Sehingga, memudahkan anak untuk memahami, apa yang sedang anak pelajari
pada hari itu. Sebelum pembelajaran dimulai, guru harus menetapkan tujuan apa yang harus
Hasil observasi yang penulis lakukan dari tanggal 01 Nopember 2019 sampai 07
Nopember 2019 bahwasanya sebelum guru melakukan kegiatan, guru menetapkan tujuan yang
Rindamayuniselaku guru kelas B: “Setelah guru membuat RKH, guru juga menetapkan tujuan
yang harus anak capai. Sehingga pembelajaran yang anak lakukan bermanfaat untuk
berlangsung guru menyiapkan alat dan bahan.Guru terlebih dahulu mempersiapkan semua
perlengkapan bermain Petak umpet untuk bermain yang disesuaikan dengan materi yang telah
direncanakan. Guru menetapkan waktu permainan hanya 20 menit. Namun sebelum melakukan
permainan, guru mengkomunikasikan semua tata tertib dan aturan permainan kepada peserta,
“ Anak-anak, sebelum kita bermain petak umpet ada beberapa hal yang akan ibu
sampaikan. Yang pertama, apakah kalian mau bermain petak umpet hari ini?.Yang
kedua, bermain dengan keadaan tenang dan santai. Yang ketiga, usahakan memainkan
dengan maksimal yang sesuai dengan kemampuan kalian sendiri,ya!( Jangan meniru).
Yang keempat, jika ibu bilang waktu telah selesai, maka yang bersembunyi harus
Setelah anak-anak mengerti dengan perarturan yang disampaikan, maka guru menyiapkan
lembar penilaian untuk menngobservasi selama kegiatan berlangsung, untuk menilai tanggung
Setelah anak-anak mengerti dengan perarturan yang disampaikan, maka guru menyiapkan
lembar penilaian untuk menngobservasi sebelum kegiatan berlangsung, untuk menilai tanggung
jawab dan kemandirian anak.berikut hasil prettes lembar observasi tanggung jawab dan
kemandirian anak;
Kemandirian/Level 3
1 2 3 3 1 9
2 3 3 3 3 12
3 3 2 2 2 9
4 3 4 3 4 14
5 3 4 3 4 14
6 3 3 4 3 13
7 4 4 4 4 16
8 4 4 4 3 15
9 4 4 4 4 16
10 4 4 4 3 15
11 4 4 4 4 16
12 4 4 4 3 15
13 4 4 4 4 16
14 4 4 4 4 16
15 4 4 4 4 16
Jumlah 212
Rata-rata 14,1333
Dari data hasil analisis data di tabel 4.24 dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian anak
yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang sebesar
7%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan tingkat
Berikut hasil pretes tanggung jawab anak pada uji coba level 3 permainan petak umpet :
Tanggung jawab/Pert 2 å
1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
2 2 1 1 2 1 1 1 1 20
3 2 2 2 2 2 2 2 1 21
4 2 2 2 2 2 2 2 2 26
5 3 3 3 3 2 3 3 2 26
6 3 3 3 3 3 3 3 3 29
7 3 3 3 3 3 3 3 3 31
8 3 3 3 3 3 3 3 3 31
9 3 3 3 4 4 4 4 3 32
10 4 4 4 4 4 4 4 3 32
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 30
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Jumlah 419
Rata-rata 27,933
Dari data hasil analisis data di tabel 4.25, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab
anak yang belum berkembang sebesar 5%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang
sebesar 8%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan
tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 69%
Dalam bermain petak umpet , anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Guru selalu
menerapkan bentuk yang sama kepada setiap anak, sehingga anak dibagi perkelompok. Namun
untuk menimbulkan kegiatan yanng menyenangkan, maka kegiatan dilakukan di luar kelas
dengan membenuk lingkaran. Setelah terbentuk lingkaran yang rapi, anak-anak memberi salam
kepada guru dan dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum belajar. Sebagaimana yang Bu Irma
kemukakan:
“Saya dan bu soraya menyiapkan anak dalam keadaan diam dan rapih, setelah itu
kami memberikan contoh permainan tanggung jawab yang kami buat. Kemudian
kami memanggil kelompok yang akan melakukan tanggung jawab terlebih dahulu.”
Ketika anak sudah rapih untuk menerima pembelajaran, guru menjelaskan apa itu
tanggung jawab dan bagaimana cara bermainnya, hal-hal apa yang anak harus lakukan dan yang
tidak boleh dilakukan. Sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, maka guru
menjelaskan kegiatan bermain petak umpet dimulai dari level terendah. Guru menjelaskan
kepada anak bahwa mereka akan bermain petak umpet mulailah dari yang paling sederhana
yang sederhana (level 1), lalu memperlihatkan level yang agak kompleks. Kemudian
kami memotivasi anak-anak untuk dapat bermain dengan jenis petakan sesuai level
tentang penerapan bermain petak umpet. Adapun hasil lembar observasi pada level 3 sebagai
berikut:
Tabel 4.26. Hasil Postes Uji Coba Level 3 Permainan petak umpet Terhadap Kemandirian
Anak
Kemandirian/Level 3 Å
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
1 2 3 3 2 10
2 3 3 3 3 12
3 3 2 2 2 9
4 3 4 3 4 14
5 3 4 3 4 14
6 3 3 4 3 13
7 4 4 4 4 16
8 4 4 4 3 15
9 4 4 4 4 16
10 4 4 4 3 15
11 4 4 4 4 16
12 4 4 4 3 15
13 4 4 4 4 16
14 4 4 4 4 16
15 4 4 4 4 16
Jumlah 213
Rata-rata 14,2
Dari data hasil analisis data di tabel 4.26, dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian
anak yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang
sebesar 7%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan
Berikut hasil postes tanggung jawab anak pada uji coba level 3 permainan petak umpet :
Tanggung jawab/Pert 3
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8 Å
1 3 3 3 2 3 3 3 3 23
2 3 3 3 3 3 3 3 3 24
3 3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 3 3 3 3 3 3 3 3 24
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 3 4 4 4 4 4 31
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Jumlah 446
Rata-rata 29,733
Dari data hasil analisis data di tabel 4.27, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab
anak yang belum berkembang sebesar 0%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang
sebesar 2%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan
tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 80%.
Berdasarkan hasil pretes dan postes yang telah diperoleh dari lembar observasi, dapat kita
lihat peningkatan aspek kemandirian dan kesabaran anak setelah menggunakan permainan petak
umpet, nilai tanggung jawab pada tahap belum berkembang sebesar 5%, mulai berkembang
sebesar 6%, dan berkembang sangat baik sebesar 11%, sedangkan pada nilai kemandirian
Setelah diketahui hasil pretes dan postes pada uji luas, maka untuk mengetahui
efektifitas dari produk adalah dengan menentukan seberapa besar efektifitas produk terhadap
kemandirian dan tanggung jawab anak sebelum dan setelah perlakuan, maka maka analisis
Setelah mengetahui rata-rata pretes dan postes dari perkembangan kemandirian anak,
maka analisis selanjutnya adalah uji t paired sample. Berikut hasil output dari spss ver.20:
Pada hasil output diatas dapat kita perhatikan bahwa hasil statistik dari kedua sampel
yang diteliti yakni nilai pretes dan postes.untuk nilai Pre tes diperoleh rata-rata hasil belajar atau
mean 37,60, sedangkan untuk nilai post test diperoleh nilai 40,80. jumlah responden atau anak
yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah sebannyak 15 anak. Untuk nilai standard
deviasi pada pre tes sebesar 8,854 dan post test sebesar 7,514. Terakhir adalah nilai std.error
mean untuk pretes sebesar 2,286 dan untuk postes sebesar .1,940.
Output kedua dibawah ini adalah output yang terpenting, karena pada bagian ini akan
mengetahui apakah ada pengaruh atau tidaknya permainan petak umpet terhadap kemandirian
anak;
Lower Upper
Pretes
Kemandirian - -
Pair 1 2,678 ,691 -4,683 -1,717 14 ,000
- Postes 3,200 4,628
Kemandirian
Berdasarkan hasil ouput diatas, diketahui bahwa nilai Signifikan adalah sebesar 0,000 <
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-
rata antara kemandirian pretes dan postes, yang artinya ada pengaruh permainan petak umpet
terhadap kemandirian anak. Maka penggunaan produk permainan petak umpet cukup efektif
Setelah mengetahui rata-rata pretes dan postes dari perkembangan tanggung jawab anak,
maka analisis selanjutnya adalah uji t paired sample. Berikut hasil outpu dari spss ver.20:
Tabel 4.30 Paired Samples Statistics
Pretes tanggung
73,33 15 21,905 5,656
jawab
Pair 1
Postes tanggung
81,80 15 17,358 4,482
jawab
Pada hasil output diatas dapat kita perhatikan bahwa hasil statistik dari kedua sampel
yang diteliti yakni nilai pretes dan postes.untuk nilai Pre tes diperoleh rata-rata hasil belajar atau
mean 73,33, sedangkan untuk nilai post test diperoleh nilai 81.80. jumlah responden atau anak
yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah sebannyak 15 anak. Untuk nilai standard
deviasi pada pre tes sebesar 21,905 dan post test sebesar 17,358. Terakhir adalah nilai std.error
mean untuk pretes sebesar 5,656 dan untuk postes sebesar 4,482
Output kedua dibawah ini adalah output yang terpenting, karena pada bagian ini akan
mengetahui apakah ada penngaruh atau tidaknya permainan petak umpet terhadap tanggung
jawab anak;
Lower Upper
Pretes
tanggung
jawab - -
Pair 1 -8,467 5,579 1,440 -5,377 -5,878 14 ,000
Postes 11,556
tanggung
jawab
Berdasarkan hasil ouput diatas, diketahui bahwa nilai Signifikan adalah sebesar 0,000 <
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-
rata antara tanggung jawab pretes dan postes, yang artinya ada pengaruh permainana petak
umpet terhadap tanggung jawab anak. Maka penggunaan produk permainan petak umpet cukup
guru telah mengajarkan materi dengan tema yang akan dicapai menggunakan perangkat
bermain petak umpet sesuai dengan langkah-langkah pada modul bermain petak umpet yang
menetapkan tujuan pembelajaran, menyiapkan lokasi permainan dan kartu. Kedua, pada saat
membagikan kartu kepada kelompok yang bermain dan membuat pos penjagaan untuk
melakukan permainan petak umpet adalah menetapkan tujuan pembelajaran, untuk menjadi
tolak ukur tujuan apa yang harus dicapai untuk memaksimal kan kemampuan tanggung jawab
dan kemandirian anak. Sama hal nya dengan yang diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa
setiap kegiatan perlu adanya tujuan yang matang, agar membantu mempermudah guru dalam
melaksanakan kegiatan sehingga pembelajaran menjadi teratur dan tujuan yang diharapkan
Adapun beberapa hal yang dilakukan guru TK ABA 25 dalam melancarkan tujuan
pembelajaran yang harus capai. Guru memilih mengembangkan permainan Petak umpet
Pelaksanaan permainan petak umpet merupakan perwujudan dari rencana yang telah
disusun oleh guru. Rancangan yang tersusun memberikan gambaran mengenai kegiatan yang
harus dilakukan. Dalam setiap perencanaan kegiatan harian terdiri dari kegiatan pembukaan,
Berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan, dalam tahap awal ini guru
memberikan pengarahan dalam kegiatan secara klasikal. Maksudnya kegiatan dilakukan oleh
seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu waktu dan dengan kegiatan yang sama. Kegiatan
awal yang dilakukan yaitu berbaris dan masuk kelas dengan tertib, berdoa sebelum belajar,
Kemudian bercakap-cakap tentang tanggal hari tersebut, dan apa yang anak lakukan
petak umpet. Selanjutnya anak-anak bebas melakukan permainan dengan kelompoknya. Hal
ini dilakukan agar anak tidak merasa diamati.Sehingga anak merasa senang dan
Oleh karena itu, data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kenyataan yang
dikerjakan anak secara langsung. Guru kelompok A TK ABA 25 melakukan penilaian secara
umum yang didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis data diperoleh
hasil rata-rata tanggung jawab dan kemandirian anak telah berkembang, meskipun belum
100% berkembang sangat baik. Akan tetapi dengan penerapan bermain petak umpet ini, anak-
anak telah berkembang tanggung jawab dan kemandirian anak di TK ABA 25. Berdasarkan
data hasil analisis data di tabel 4.25, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab anak yang
belum berkembang sebesar 5%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang sebesar
8%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan tingkat
Dari data hasil analisis data di tabel 4.27, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab
anak yang belum berkembang sebesar 0%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang
sebesar 2%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan
tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 80%.
Berdasarkan hasil pretes dan postes yang telah diperoleh dari lembar observasi, dapat kita
lihat peningkatan aspek kemandirian dan tanggung jawab anak setelah menggunakan permainan
petak umpet, nilai tanggung jawab pada tahap belum berkembang sebesar 5%, mulai
berkembang sebesar 6%, dan berkembang sangat baik sebesar 11%, sedangkan pada nilai
Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978) menyatakan bahwa anak perlu
diberikan ransangan, stimulasi, dorongan dan bimbingan serta kesempatan untuk mengerjakan
dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya sehingga perkembangan motorik anak dapat
motoriknya. Permainan tradisional memiliki beberapa aspek antara lain kognitif, motorik,dan
sosial, dengan demikian seseorang atau anak yang melakukan kegiatan dolanan atau
hal permainan, menggerakkan tubuh, dan interaksi sosial yang terjadi antar pemain.
permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu.Pada
memiliki ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat.
Permainan tradisional sangat banyak sekali macamnya yang salah satunya ialah
permainan petak umpet. Permainan tradisional telah diajarkan pada sebagian beberapa negara di
Timur Tengah, mereka menyebut Engklek dengan sebutan Hopscocth bahkan di Kanada
permainan tersebut masuk kedalam kurikulum di sekolah dasar (dalam Lichman, 2005).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Maryam harmonis (2018) terdapat beberapa
nilai-nilai dan indikator dari permainan tradisional petak umpet yang dapat menunjukan bahwa
permainan ini mampu untuk meningkatkan tanggung jawab anak usia dini, yaitu: (1). Penjaga,
kelompok pemain yang kalah bertugas menjaga secara bergiliran (2). Pos penjaga , semua anak
mengetahui tempat yang disepakati sebagai pos penjaga, (3). Pemain mencari tempat
bersembunyi, kelompok pemain yang menang segera mencari tempat untuk bersembunyi, (4).
Penjaga melakukan pencarian, penjaga segera melakukan pencarian pada pemain yang
bersembunyi, dan (5) kartu, penjaga segera menemukan kartu gambar,angka,dan huruf pada
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Maryam harmonis (2018) terdapat beberapa
nilai-nilai dan indikator dari permainan tradisional petak umpet yang dapat menunjukan bahwa
permainan ini mampu untuk meningkatkan kemandirian anak usia dini, yaitu: (1). Pemain
gambar, angka, dan huruf, (2). Memahami cara bermain dan peraturan yang telah ditentukan,
(3). Berkonsentrasi pada saat mencari atau menemukan tempat persembunyian. (4) Pemain tidak
bermain curang, tetap berpegang pada aturan yang ada, (5) Berkonsentrasi dan fokus ketika
sedang bermain walaupun dengan adanya gangguan sekitar, (6) Mengatur cara agar dapat
menemukan pemain yang bersembunyi membawa kartu secepat mukin sebelum waktu berakhir,
(7). Berkonsentrasi mencari tempat untuk bersembunyi agar tidak ditemukan oleh lawan, Oleh
karena nilai rata-rata yang diperoleh adalah 60,8% maka termasuk dalam kategori Cukup Efektif.
Maka penggunaan produk permainan petak umpet cukup efektif dalam meningkatkan