Anda di halaman 1dari 48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Orientasi Kancah Penelitian

Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya

memahami kancah atau tempat penelitian dan mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan

dengan jalannya penelitian. Persiapan tersebut merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan

agar penelitian berjalan dengan optimal.

4.1.1 Gambaran Umum TK ABA 25 Medan sebagai sekolah Model Pengembangan

Permainan Petak umpet Terhadap Tanggung jawab Dan Kemandirian Anak.

a. Profil Sekolah ABA 25 Medan

Taman Kanak Kanak (TK) ABA 25 Medan, berlokasi di Jl. Pelita VI No.5 Medan.

Kelurahan Sidorame barat Kecamatan Medan Perjungan Kota Medan kode pos 20233. Sekolah

yang diselenggarakan oleh Yayasan ABA Sumatera Utara cabang Medan ini berdiri di atas +

1317 m2 yang merupakan tanah milik Yayasan ABA cabang Medan Yang dipimpin oleh Ketua

Yayasan ABA Medan. Sekolah ini merupakan Taman Kanak – Kanak (TK) yang didirikan pada

tanggal 1 januari1979. Dilengkapi dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yaitu terdiri

dari kepala sekolah, 3 orang guru dan penjaga sekolah.

Disamping itu TK ABA 25 Medan sebagai sebuah lembaga mempunyai visi dan misi

untuk mengarahkan dan menjadi barometer keberhasilan tujuan yang ingin dicapai. Maka TK

ABA 25 Medan menetapkan visi dan misi, “Mewujudkan Generasi Yang Beriman Kepada

Tuhan Yang Maha Esa,Berakhlak dan Mandiri ”


b. Program Pembiasaan dan Pengembangan Diri TK ABA 25 Medan.

Dalam proses pembelajaran TK ABA 25 Medan sebagai sekolah yang mengutamakan

ajaran agama dan akhlak Mulia memiliki sejumlah kegiatan pembiasaan dan pengembangan diri

untuk anak, antara lain

1. Membaca Al-Qur’an (Iqra’)

2. Pembiasaan sholat dhuha.

c. Infrastruktur TK ABA 25 Medan

Adapun fasilitas infrastruktur yang ada di TK ABA 25 Medan, antara lain sebagai

berikut :

1) Aula Pertemuan (Serba guna)

2) Gedung Sekolah

3) Ruang Bermain

4) Ruang Kepala Sekolah

5) Dapur dan kamar mandi

d. Kegiatan Ekstrakurikuler TK ABA 25 Medan

1. Seni Tari

2. Drama

3. Drumband

e. Kegiatan pembelajaran dan Karakter TK ABA 25 Medan


Pembelajaran dilakukan sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu bermain seraya belajar

dengan dipadukan dengan kegiatan agama islam dengan maksud membentuk kepribadian

melalui pembiasaan dan keteladanan. Sistem yang dilaksanakan yaitu anak sebelum masuk sudah

diajarkan untuk bersalaman kepada guru, kemudian berbaris bersama untuk masuk kelas. Sistem

pembelajaran di TK ABA 25 Medan, tidak kaku atau monoton, bahkan menyenangkan karena

siswa diberikan pembelajaran dengan media dan perlengkapan permainan yang bertujuan agar

proses mengajar penuh dengan kegembiraan dan menyenangkan. Sehingga dengan kondisi yang

sangat menyenangkan ini akan membuat anak (generasi) yang cerdas intelektual, cerdas

emosional dan cerdas spritual, penyaluran bakat minat anak juga akan terlihat dengan adanya

ekstrakurikuler yang diadakan tiap seminggu sekali.

Adapun kegiatan belajar mengajar lebih jelasnya sebagai berikut :

Tabel 4.1. Jadwal KBM

No. Kela Waktu KBM


s
Senin-Kamis Jum’at Sabtu

1 B1 08.00 – 11.00 08.00 – 10.00 08.00 – 10.00

2 B2 08.00 – 11.00 08.00 – 10.00 08.30 – 10.00

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1 Pengembangan Permainan Petak umpet

Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur

pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan pada penelitian dan

pengembangan, di antaranya (1) Penelitian dan pengumpulan informasi awal ; (2) Perencanaan;
(3) Pengembangan format produk; (4) Uji coba skala kecil; (5) Revisi akhir dan penyempurnaan

produk.

a) Penelitian dan Pengumpulan Informasi Awal (Observasi)

Pada tahap ini, dilakukan studi pendahuluan berupa observasi untuk mengumpulkan

informasi awal.Hal ini dilakukan untuk kesabaran dan kemandirian terhadap media permainan

petak umpet anak. Pertama kali yang dilakukan oleh peneliti untuk mengidentifikasi dan

mengeksplorasi kebutuhan, yakni dengan menyebar lembar observasi tanggung jawab dan

kemandirian kepada anak.

Berikut adalah paparan hasil observasi tanggung jawab dan kemandirian terhadap anak

usia dini dalam melakukan permainan petak umpet:

Tabel 4.2
Hasil Observasi Kemandirian Anak Usia Dini
Kriteria Penilaian
No Indikator Deskriptor
BB MB BSH BSB

B Kemandirian Anak

KEMAN Dapat melakukan


DIRIAN
1 segala aktivitasnya 23,33% 40%
20% 16,67%
secara sendiri
Dapat membuat

keputusan dan
2 23,33% 40%
pilihan sesuai
16,67% 20%
dengan pandangan
3 Dapat 23,33% 40% 16,67% 20%

bersosialisasi

dengan orang lain


Dapat mengontrol 11,33%

emosinya bahkan
12%
4 dapat berempati 40% 36,67%

terhadap orang

lain

Rata-rata 27,5% 39,17% 16,17% 17,17%

Pada tabel 4.2 di atas dapat kita ketahui bahwa belum berkembang pada indikator-

indikator kemandirian anak usia dini sebesra 27,5%. kemandirian anak pada tahapan mulai

berkembang memliki rata-rata sebesar 39,17%, Sisanya berada pada tahapan Berkembang Sesuai

Harapan sebesar 16,17% dan Berkembang Sangat Baik sebesar 17,17%. Berikut adalah paparan

observasi anak usia dini untuk indikator tanggung jawab:

Tabel 4.3

Paparan Observasi Tanggung jawab Anak Usia Dini

Kriteria Penilaian
No Indikator Deskriptor
BB MB BSH BSB
B Tanggung jawab Anak
1 Konsekuen 20% 40% 20% 20%
2 Konsisten 23,33% 40% 16,67% 20%
3 Disiplin 23,33% 40% 16,67% 20%
4 Daya juang 20% 40% 20% 20%
Tanggung
5 jawab Toleransi 30% 40% 13,33% 16,67%
Mampu belajar
6 23,33% 40%
dari kegagalan 16,67% 20%
7 Antisipatif 23,33% 40% 20% 16,67%
8 Terencana 40% 30% 16,67% 13,33%
Rata-rata 25,4% 38,8% 17,5% 18,3%
Pada tabel 4.3 di atas dapat kita ketahui bahwa belum berkembang pada indikator-

indikator Tanggung jawab anak usia dini sebesar 25,4%., tanggung jawab anak pada tahapan

mulai berkembang memliki rata-rata sebesar 38,8%%, Sisanya berada pada tahapan Berkembang

Sesuai Harapan sebesar 17,5% dan Berkembang Sangat Baik sebesar 18,3%.

b) Sumber-sumber yang digunakan untuk mengembangkan Permainan Petak Umpet.

Setelah melakukan studi pendahuluan dan mendapatkan informasi sebagai langkah awal

untuk mengidentifikasi dan mengeksplorasi kebutuhan siswa terhadap media permainan Petak

umpet, selanjutnya peneliti melakukan perencanaan.Adapun langkah yang dilakukan penenlitia

dalam perencanaan pengembangan permainan petak umpet diantaranya adalah pengumpulan

bahan dalam menentukan sumber-sumber kajian pusataka untuk mengembangkan permainan

petak umpet.

Bahan mencakup semua yang dibutuhkan dalam pembuatan modul, di antaranya konsep,

teori, contoh atau ilustrasi, gambar, dan segala hal yang mendukung pembuatan modul sesuai

dengan topik permainan petak umpet.Bahan-bahan diperoleh dari berbagai sumber, di antaranya

buku referensi dan sumber lainnya. Buku referensi yang digunakan, antara lain MPermainan

Tradisional Jawa karya Dharmamulya, S., dkk, Permainan Anak Tradisional karya Iswinarti,

Fasicahah, S. S., & Sulismadi, Nilai-Nilai Terapiutik Permainan Tradisional karya Iswinarti, ).

Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia karya Mulyani, N, Permainan Tradisional

Jawa karya Prana, I, Bina Karakter Anak Usia Dini karya Wiyani,dan Bermain, Mainan, dan

Permainan untuk Pendidikan Usia Dini karya Tedjasaputra, M.

c) Permainan Petak Umpet 3 Level


Pencapaian yang diperoleh anak setelah melakukan model permainan petak umpet dalam

setiap level yaitu anak menggerakkan anggota badan dan menjaga keseimbangan, yang

selanjutnya dapat distimulasi dalam kegiatan bermain yaitu tanggung jawab yang meliputi

konsekuen, konsisten, disiplin, daya juang, toleransi terhadap stress, mampu belajar dari

kegagalan, antisipatif, dan terencana. Untuk kemandirian aspek yang distimulus antara lain dapat

melakukan segala aktivitasnya secara sendiri, dapat membuat keputusan dan pilihan sesuai

dengan pandangan, dapat bersosialisasi dengan orang lain, dan dapat mengontrol emosinya

bahkan dapat berempati terhadap orang lain.

Kegiatan pada langkah ini adalah melakukan penjabaran indikator petak umpet dan

kemandirian ke dalam indikator yang lebih spesifik. Tujuan pada tahap ini adalah menghasilkan

rancangan permainan petak umpet untuk meningkatkan tanggung jawab dan kemandirian anak

usia dini. hasil perancangan berupa draf permainan tanggung jawab yang dirancang meliputi:

 Permainan petak umpet Level 1

Permainan petak umpet pada Level 1 memiliki peraturan yang sama dengan level yang

lainnya, yang membedakan antara Level 1 dan level lainnya adalah lokasi bermain dan kartu

yang digunakan dalam permainan petak umpet. lokasi dalam permainan petak umpet Level 1

dilakukan didalam ruangan (kelas) dan kartu yang di gunakan pada level 1 yaitu kartu gambar,

yang ditemukan pada saat menemukan lawan dalam bersembunyi.

 Permainan petak umpet Level 2

Permainan petak umpet pada Level 2 memiliki peraturan yang sama dengan level yang

lainnya, yang membedakan antara Level 2 dan level lainnya adalah lokasi bermain dan jenis

kartu yang digunkan dalam permainan petak umpet level 2. Pada permainan petak umpet level 2
ini cara bermainnya tidak berbeda dengan level 1 hanya saja pada level ini terdapat perbedaan

lokasi saat bermain yaitu dilakukan diluar ruangan (lapangan sekolah) dan kartu yang digunakan

pada permainan level 2 ini adalah kartu angka yang ditemukan pada ssat menemukan lawan yang

sedang bersembunyi.

 Permainan petak umpet Level 3

Permainan petak umpet pada Level 3 memiliki peraturan yang sama dengan level yang

lainnya, yang membedakan antara Level 3 dan level lainnya adalah lokasi bermain dan jenis

kartu yang digunakan, dalam permainan petak umpet Level 3 permainan dilakukan di lokasi

dalam dan luar ruangan secara bersamaan artinya pada level 3 ini cangkupan lokasi permaianan

lebih luas lagi dibandingkan level 1 dan level 2 dan kartu yang digunakan adalah kartu huruf

yang didapat juga pada saat menemukan lawan bersembunyi

d) Validasi Ahli

a. Validasi Oleh Ahli Materi

Validasi dilakukan oleh Ibu Dra.Rahmi Bachtar,.M.PSi. Penilaian ahli materi mencakup

tiga aspek yaitu aspek isi, aspek kualitas dan aspek bahasa. Tujuan dari validasi tersebut adalah

untuk mengetahui seberapa layak produk yang dikembangkan digunakan dalam meningkatkan

kesabaran dan kemandirian Anak TK , serta mendapat masukan dan saran untuk revisi

produk.Validasi ahli materi untuk mengetahui kualitas materi pembelajran yang dikembangkan

dalam buku panduan untuk guru. Hasil validasi oleh ahli materi pada produk awal

disajikandalam tabel berikut:


Tabel 4.4. Hasil Validasi Oleh Ahli Materi

NO Materi Skor Rata- Perssentase


rata

I Aspek Isi

1 1. Apakah model permainan 3,0


sudah sesuai dengan KD

2. Apakah pengembangan 3,0


3,33
ini sesuai dengan KD
yang ada

3. Apakah materi sesuai 4,0


dengan

2. Keakuratan Materi:
94,44%
a. Penggunaan materi yang 4,0
sesuai dan tepat

b. Mendorong rasa ingin 4,0


tahu dan bekerjasama 4

3. a. Apakah materi permainan 4,0


petak umpet membuat
anak tertarik untuk
bekerjasama
4
b. Apakah materi permainan 4,0
tradisional petak umpet
dapat meningkatkan rasa
ingin tahu anak.

II Aspek Kualitas

4. Teknik penyampaian materi

a. Apakah teknik 4 3,5


penyampaian materi
dalam buku panduan guru
sudah sesuai untuk anak
95,83%
b. Apakah materi dalam 3
buku sudah sesuai dengan
karakteristik anak kelas
5 Penyajian Materi:

a. Apakah penyajian materi 4 4.0


sudah menarik.

6 Keruntutan alur materi:

a. Apakah materi yang 4 4,0


ada pada buku sudah
disajikan secara
berurutan.

b. Apakah materi pada 4


buku panduan sudah
baik dalam
penyusunan materinya

III Aspek Bahasa

7 Kalimat yang terdapat pada buku panduan permainan petak umpet


jelas serta dapat dipahami:

a. Apakah penggunaan 3 3,0


kalimat dalam materi (buku
panduan) sudah jelas dan
mudah difahami.

8 Penggunaan istilah pada 91,67%


panduan permainan petak
umpet sudah tepat:

a. Apakah penggunaan istilah 4 4,0


dalam buku panduan ini
(materi) sudah tepat.

9 Tidak terdapat penafsiran


ganda:

a. Apakah didalam materi 4 4,0


(buku panduan ) ini terdapat
penafsiran/pengertian ganda.

Rata-rata 93,98%
Berdasarkan tabel 4.4 penilaian oleh validasi ahli materi di atas diketahui pada aspek 1

tentang aspek isi mendapat persentase kelayakan 94,44%, pada aspek 2 tentang kualitasmendapat

persentase kelayakan 95,83%, pada aspek 3 tentang bahasa mendapat persentase kelayakan

91,67%. Jumlah skor penilaian 36 dari 9 indikator penilaian. Rata-rata penilaian validator ahli

materi yaitu 4,9 dengan persentase kelayakan sebesar 93,98% dengan kategori sangat baik.

Data ini jika di interprestasikan bahwa pada aspek isi, kualitas dan bahasa dari produk

yang peneliti kembangkan termasuk dalam kriteria” sangat baik”. Secara ringkas dapat dilihat

pada tabel 4.6 dibawah ini:

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Semua Aspek ahli Materi

No Aspek yang dinilai Rerata Skor Kriteria

1 Aspek Isi 3,76 Sangat Baik

2 Aspek Kualitas 3,83 Sangat Baik

3 Aspek Bahasa 3,67 Sangat Baik

Rerata Gabungan 3,75 Sangat Baik

Tabel di atas merupakan rekapitulasi hasil penilaian oleh Ahli Materi pada aspek

(aspek isi, aspek kualitas dan aspek bahasa) dilakukan oleh validator ahli materi yang

mendapat rerata gabungan sebesar 4.42.Jumlah rerata yang di peroleh jika di interpretasikan

bahwa pada aspek materi bagian dari prodak permain engklek yang peneliti kembangkan

termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.


Selanjutnya data dari tabel rekapitulasi dari rerata skor penilaian validator juga dapat

dilihat pada gambar 4.1 berikut dibawah ini:

3.85

3.8

3.75

3.7
Rerata Skor
3.65

3.6

3.55
Aspek Isi Aspek Aspek
Kualitas Bahasa

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Penilaian Produk Tahap Awal Oleh Ahli Materi

Pada gambar 4.1, terlihat dengan jelas perkembangan hasil penilaian produk yang

dilakukan oleh ahli materi di peroleh nilai rata-rata 3,76 pada aspek isi dalam kriteria “sangat

baik”. Pada aspek kualitas di peroleh nilai rata-rata 3,83 dengan kreterian “sangat baik”.

Terakhir pada aspek bahasa di peroleh kreteria kriteria “sangat baik” dengan nilai rata-rata

3,67. Berdasarkan dari ketiga aspek yang telah dinilai oleh ahli materi secara keseluruhan dari

prodak permainan Petak umpet yang peneliti kembangkan termasuk dalam kategori “sangat

baik”.

b. Ahli Media
Validasi dilakukan oleh Ibu Elly Nurhayati Purba.M.Pd.Penilaian ahli media mencakup

dua aspek yaitu Desain Penyajian dan Penyajian Buku Panduan. Tujuan dari validasi tersebut

adalah untuk mengetahui seberapa layak produk yang dikembangkan digunakan dalam

meningkatkan kesabaran dan kemandirian Anak TK , serta mendapat masukan dan saran untuk

revisi produk.Validasi ahli media untuk mengetahui kualitas yang dikembangkan dalam buku

panduan untuk guru. Hasil validasi oleh ahli media pada produk disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.6. Hasil Penilaian Ahli Media pada Produk

Pertanyaan Jumlah Rata-


Indikator Skor Persentase
Ke- Skor rata
1 3
2 3
3 4
4 4
5 3
6 4
7 4
8 3
9 3
10 3
Desain 11 3
Penyajian 12 3
Buku 13 4 87 3,48 87%
Panduan 14 3
15 4
16 4
17 4
18 3
19 4
20 3
21 3
22 4
23 3
24 4
25 4
Berdasarkan tabel 4.6 penilaian oleh validasi ahli media di atas diketahui pada

aspek 1 hingga aspek 25 tentang desain penyajian buku panduan permainan petak umpet

mendapat rata-rata penilaian validator ahli media yaitu 3,48 dengan persentase kelayakan sebesar

87% dengan kategori baik.

e) Revisi Produk

Selain memberikan penilaian ahli materi juga memberikan saran dan komentar dalam

pembuatan buku panduan untuk guru yang dibuat. Berikut adalah saran perbaikan yang

diberikan oleh ahli materi:

Tabel 4.7 Saran Perbaikan oleh Ahli Materi

Bagian yang Jenis


kurang Kesalahan Saran Perbaikan
No
1 Bagian tata cara Kurang Tambahakan deskripsi
bacaan Deskripsi agar guru atau yang
membaca lebih paham
2 Bagian Penulisan Kurang teliti Perbaiki kata penulisan
dalam penulisan
3 Bagian Isi Kurang menarik Sebaiknya gambar
diberikan warna agar
lebih menarik untuk anak
PAUD dan kartu gambar
yang akan digunakan
sebaiknya dilampirkan

4.2.2. Peningkatan Tanngung jawab dan Kemandirian Anak Dengan Media Permainan

Petak umpet.
4.2.2.1. Uji Coba Lapangan Terbatas

Merupakan uji lapangan awal yang hanya di uji cobakan pada 5 (lima) orang anak yang

kemandirian dan tanggung jawabnya belum berkembang selama 3 kali pertemuan dengan

memainkan semua level permainan petak umpet. Sebelum dan sesudah bermain dengan

mennggunakan bermain petak umpet peneliti melakukan evaluasi kepada anak dengan mengisi

lembar observasi anak.evaluasi dilakukan untuk melihat kemandirian dan tanggung jawab anak

dengan bermain petak umpet.

Berikut tabulasi data kemandirian dan tanggung jawab anak pada uji coba lapangan

terbatas:

Tabel. 4.8. Tabulasi Data Kemandirian Pretes

Kemandirian/ Kemandirian/ Kemandirian/


TOTAL INDIKATOR TOTA
Level 1 Level 2 Level 3
R INDIKATOR  INDIKATOR  INDIKATOR  INDIKATOR L
SKOR
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 1 2 1 1 5 1 2 3 1 7 3 4 4 3 14 5 8 8 5 26
2 2 1 3 2 8 3 3 4 3 13 4 3 4 3 14 9 7 11 8 35
1 1
3 3 4 2 3 2 2 4 3 2 11 4 4 3 4 15 9 2 8 9 38
1 1
4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 14 3 4 4 4 15 9 1 11 10 41
1 1 1
5 4 4 4 4 6 4 4 2 4 14 4 4 4 4 16 2 2 10 12 46
TOTAL 186
RATA-RATA 37,2

Tabel. 4.9. Tabulasi Data Kemandirian Postes

R Kemandirian/Leve  Kemandirian/Leve  Kemandirian/Leve  TOTAL TOTA


l1 l2 l3 INDIKATOR L
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 1 1 1
1 1 2 3 1 7 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 7 0 0 7 34

1 1 1 1 1 1
2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 0 9 2 0 41

1 1 1 1 1 1
3 2 4 3 2 1 4 4 3 4 5 4 4 4 3 5 0 2 0 9 41

1 1 1 1 1 1 1
4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 6 0 2 2 1 45

1 1 1 1 1 1 1
5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 2 2 0 2 46

TOTAL 207

RATA-RATA 41,4

50
40
30
20
10
0
R1 R2 R3 R4 R5
Grafik.4

.1 Kemandirian Uji Terbatas

Tabel 4.10
Pretes Kemandirian
Kategori Level 1 Level 2 Level 3 JLH %
BB 4 2 0 6 10%
MB 4 4 0 8 13%
BSH 7 7 6 20 33%
BSB 5 7 14 26 43%
Total 60 100%

Tabel 4.11
Postes Kemandirian
Kategori Level 1 Level 2 Level 3 JLH %
BB 2 0 0 2 3%
MB 4 0 0 4 7%
BSH 7 6 6 19 32%
BSB 7 14 14 35 58%
Total 60 100%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada uji terbatas data pretes kemandirian anak

sebelum dan sesudah melakukan permainan petak umpet sebesar10% Belum berkembang, 13%

Mulai berkembang, 33% Berkembang sesuai harapan, dan 43% Berkembang sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa persentase anak mulai berkembang sebelum melakukan permainan petak

umpet. Sesudah diberi permainan petak umpet terlihat bahwa terdapat peningkatan pada kategori

Belum berkembang sebesar 3%, 7% Mulai berkembang, 32% Berkembang sesuai harapan, dan

58% Berkembang sangat baik.

Tabel. 4.12. Tabulasi Data tanggung jawab Pretes

Tanggung jawab/Level 1 Tanggung jawab/Level 2 Tanggung jawab/Level 3 TOTAL INDIKATOR


TOTAL
INDIKATOR  INDIKATOR  INDIKATOR  INDIKATOR SKOR

3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 1 1 1 1 10 2 1 1 1 1 1 1 1 9 2 3 2 3 3 3 3 3 22 6 6 4 5 5 5 5 5 41
2
2 2 3 3 3 1 20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 29 9 10 9 9 8 10 10 8 73
3
3 4 2 2 2 2 21 4 3 3 4 4 4 4 4 0 4 4 3 4 4 4 4 4 31 11 10 9 12 10 10 10 10 82
3
3 3 4 4 4 3 28 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 11 11 11 11 12 12 12 11 91
3
4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 12 12 12 12 12 12 12 96

TOTAL 383

RATA-RATA 76,6

Tabel. 4.13. Tabulasi Data tanggung jawab Postes


Tanggung jawab/Level 1 å Tanggung jawab/Level 2 å Tanggung jawab/Level 3 å TOTAL INDIKATOR TOTAL
INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR INDIKATOR SKOR

3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
2
1 1 1 1 1 1 9 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 24 7 7 6 7 7 7 7 7 55
2
3 3 3 3 3 3 24 3 4 4 4 2 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 4 32 10 11 11 11 9 11 11 11 85
3
3 4 4 4 4 4 30 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 11 10 12 12 12 12 12 93
3
4 4 4 4 4 4 31 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 11 12 12 12 12 12 12 12 95
3
4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 12 12 12 12 12 12 12 12 96

TOTAL 424

RATA-RATA 84,8

50
40
30 Pre
20 tes
10
0
R1 R2 R3 R4 R5
Grafik 4.2. tanggung jawab Uji Terbatas

Tabel 4.14
Pretes tanggung jawab
Kategor
JLH %
i Level 1 Level 2 Level 3
BB 7 7 0 14 12%
MB 8 1 3 12 10%
BSH 12 11 8 31 26%
BSB 13 21 29 63 53%
TOTAL 120 100%

Tabel 4.15
Postes tanggung jawab
Kategor
JLH %
i Level 1 Level 2 Level 3
BB 7 0 0 7 6%
MB 1 3 0 4 3%
BSH 11 8 8 27 23%
BSB 21 29 32 82 68%
TOTAL 120 100%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa pada uji terbatas data pretes tanggung jawab anak

sebelum dan sesudah melakukan permainan petak umpet sebesar 12% Belum berkembang, 10%

Mulai berkembang, 26% Berkembang sesuai harapan, dan 53% Berkembang sangat baik . Hal ini

menunjukkan bahwa persentase anak sebelum melakukan permainan petak umpet. Sesudah

diberi permainan petak umpet terlihat bahwa terdapat peningkatan pada kategori Belum

berkembang sebesar 6%, 3% Mulai berkembang, 23% Berkembang sesuai harapan, dan 68%

Berkembang sangat baik.

4.2.2.2. Uji Lapangan Lebih Luas

 Uji Coba Permainan petak umpet Level 1

Permainan petak umpet pada Level 1 memiliki peraturan yang sama dengan level yang

lainnya, yang membedakan antara Level 1 dan level lainnya adalah lokasi dan kartu yang dibuat.

dalam permainan petak umpet Level 1 memiliki pijakan yang sederhana yaitu berlari dan

bersembunyi. Kelompok Pertama atau kelompok yang menang melakukan permainan terlebih

dahulu untuk bersembunyi sedangkan kelompok kedua atau kelompok yang kalah bertugas

menjaga pos dan mencari kelompok yang bersembunyi. Adapun Level 1 adalah level terendah

yang akan dimainkan oleh anak-anak.

Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional yang umumnya dilakukan

diruangan terbuka maupun ruangan tertutup, pada umumnya permainan petak umpet terdiri dari

beberapa orang lebih.

a. Guru menetapkan tahapan lingkungan Main


Guru dituntut untuk melancarkan segala aspek perkembangan. dalam proses

pembelajaran, guru memasukan unsur-unsur aspek perkembangan yang berhubungan dengan

tema dan konsep pada hari itu. Guru membutuhkan sebuah tema untuk memperluas kegiatan

anak di sekolah. Kegiatan pembelajaran yang guru berikan harus sesuai dengan tema dan sub

tema yang ada. Sehingga, memudahkan anak untuk memahami, apa yang sedang anak pelajari

pada hari itu. Sebelum pembelajaran dimulai, guru harus menetapkan tujuan apa yang harus

anak capai dalam sebuah pembelajaran.

Hasil observasi yang penulis lakukan dari tanggal 9 Oktober 2019 sampai 14 Oktober

2019 bahwasanya sebelum guru melakukan kegiatan, guru menetapkan tujuan yang dicapai

sebelum pembelajaran dimulai. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Ibu soraya selaku guru

kelas B: “Setelah guru membuat RKH, guru juga menetapkan tujuan yang harus anak capai.

Sehingga pembelajaran yang anak lakukan bermanfaat untuk dirinya”.Berdasarkan pernyataan

tersebut bahwasanya guru di TK ABA 25 sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu

menetapkan tujuan pembelajaran.

Adapun dari hasil observasi yang dilakukan di TK ABA 25 medan sebelum kegiatan

berlangsung guru menyiapkan alat dan bahan. Guru terlebih dahulu mempersiapkan semua

perlengkapan bermain petak umpet untuk bermain yang disesuaikan dengan materi yang telah

direncanakan. Guru menetapkan waktu permainan hanya 20 menit. Namun sebelum melakukan

permainan, guru mengkomunikasikan semua tata tertib dan aturan permainan kepada peserta,

seperti yang dilakukan oleh ibu soraya:

“ Anak-anak, sebelum kita bermain petak umpet ada beberapa hal yang akan ibu

sampaikan. Yang pertama, apakah kalian mau bermain petak umpet hari ini?.Yang kedua,
bermain dengan keadaan tenang dan santai. Yang ketiga, usahakan memainkan dengan

maksimal yang sesuai dengan kemampuan kalian sendiri,ya! (Jangan meniru). Yang

keempat, jika ibu bilang waktu telah selesai, maka semua pemain harus keluar dari

persembunyian, walaupun kalian belum selesai”.

Setelah anak-anak mengerti dengan peraturan yang disampaikan, maka guru menyiapkan

lembar penilaian untuk mengobservasi sebelum kegiatan berlangsung, untuk menilai tanggung

jawab dan kemandirian anak.berikut hasil prettes lembar observasi tanggung jawab dan

kemandirian anak;

Tabel 4.16 Hasil Pretes Kemandirian Anak

Kemandirian/Level 1
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4 
1 1 1 2 1 5
2 2 2 3 2 9
3 1 1 1 2 5
4 3 4 3 1 11
5 2 2 4 3 11
6 3 3 3 3 12
7 1 1 1 2 5
8 4 4 4 3 15
9 4 3 3 3 13
10 3 4 2 1 10
11 3 4 4 4 15
12 3 3 3 2 11
13 4 4 2 4 14

14 3 3 4 3 13

15 4 4 4 4 16

Jumlah 165

Rata-rata 11
Dari data hasil analisis data di tabel 4.16, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari

keempat indikator kemandirian anak yang belum berkembang diperoleh sebesar 18%, tingkat

kemandirian pada tahap mulai berkembang diperoleh sebesar 18%, tingkat kemandirian pada

tahap berkembang sesuai harapan sebesar 33%, dan tingkat kemandirian pada tahap berkembang

sangat sebesar 30%.

Berikut hasil pretes tanggung jawab anak pada uji coba level 1 permainan petak umpet :

Tabel 4.17 Hasil Pretes tanggung jawab Anak

Tanggung jawab/Level 1 
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 1 1 1 1 1 1 1 1 8
3 2 1 1 2 1 1 1 1 10
4 2 2 2 2 2 2 2 1 15
5 2 2 2 2 2 2 2 1 15
6 3 2 2 3 2 2 2 2 18
7 3 4 4 3 2 2 2 2 22
8 4 4 4 3 3 3 3 2 26
9 4 3 3 3 3 3 3 3 25
10 3 3 3 4 3 3 3 3 25
11 3 3 3 4 4 4 4 3 28
12 4 3 3 4 4 4 4 3 29
13 3 3 3 4 4 4 4 3 28
14 4 3 3 4 4 4 4 4 30
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
TOTAL 319
RATA-RATA 21,3

Dari data hasil analisis data di tabel 4.17, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari

kedelapant indikator tanggung jawab, anak yang belum berkembang diperoleh sebesar 20%,

tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang diperoleh sebesar 23%, tingkat tanggung
jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan tingkat tanggung jawab pada

tahap berkembang sangat baik sebesar 28%.

b. Guru menetapkan tahapan Sebelum Main

Dalam bermain petak umpet, anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Guru selalu

menerapkan bentuk yang sama kepada setiap anak, sehingga anak dibagi perkelompok. Namun

untuk menimbulkan kegiatan yanng menyenangkan, maka kegiatan dilakukan di luar kelas

dengan membenuk lingkaran. Setelah terbentuk lingkaran yang rapi, anak-anak memberi salam

kepada guru dan dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum belajar. Sebagaimana yang Bu

soraya kemukakan:

“Saya dan bu soraya menyiapkan anak dalam keadaan diam dan rapih, setelah itu kami

memberikan contoh permainan petak umpet yang kami buat. Kemudian kami

memanggil kelompok yang akan melakukan petak umpet terlebih dahulu.”

Berdasarkan analisis penulis bahwasanya guru TK ABA 25 membagi anak dalam

beberapa kelompok kecil.

c. Guru menetapkan tahapan saat bermain (Kegiatan Inti)

Ketika anak sudah rapih untuk menerima pembelajaran, guru menjelaskan apa itu petak

umpet dan bagaimana cara bermainnya, hal-hal apa yang anak harus lakukan dan yang tidak

boleh dilakukan. Sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, maka guru menjelaskan

kegiatan bermain petak umpet dimulai dari level terendah (petakan yang mudah). Guru

menjelaskan kepada anak bahwa mereka akan bermain petak mulailah dari yang paling

sederhana yaitu level 1 Sebagaimana yang Ibu Soraya kemukakan.


“Kami memperlihatkan kepada anak bagaimana bermain petak umpet, untuk

memudahkan anak menirukan permainan tersebut, kami memperlihatkan permainan

yang sederhana (level 1), lalu memperlihatkan level yang agak kompleks. Kemudian

kami memotivasi anak-anak untuk dapat bermain dengan jenis petakan sesuai level

yang lain sesuai dengan keingan mereka.”

Berdasarkan analisis penulis bahwasanya guru TK ABA 25 menjelaskan kepada anak

tentang penerapan bermain Petak umpet. Adapun hasil lembar observasi pada level 1 sebagai

berikut:

Tabel 4.18 Hasil Postes Kemandirian Uji Coba 1

Kemandirian/Pert 1 å
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
1 1 1 1 1 4
2 3 3 3 3 12
3 2 2 2 1 7
4 3 3 4 4 14
5 3 3 4 3 13
6 4 4 3 4 15
7 2 2 2 2 8
8 4 4 4 4 16
9 3 3 4 3 13
10 4 4 3 2 13
11 4 4 4 4 16
12 3 4 3 3 13
13 4 4 3 4 15
14 4 4 3 3 14
15 3 4 4 3 14
Jumlah 187
Rata-rata 12,5

Dari data hasil analisis data di tabel 4.18, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari

keempat indikator kemandirian anak yang belum berkembang sebesar 8%, tingkat kemandirian
pada tahap mulai berkembang sebesar 13%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai

harapan sebesar 38%, dan tingkat kemandirian pada tahap berkembang sangat baik sebesar 42%.

Berikut hasil postes tanggung jawab anak pada uji coba level 1 permainan petak umpet :

Tabel 4.19 Hasil Postes tanggung jawab Uji Coba 1

Tanggung jawab/Pert 1 Å
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 2 1 1 2 1 1 1 1 10
3 2 2 2 2 2 2 2 1 15
4 2 2 2 2 2 2 2 2 16
5 3 3 3 3 2 3 3 2 22
6 3 3 3 3 3 3 3 3 24
7 3 3 3 3 3 3 3 3 24
8 3 3 3 3 3 3 3 3 24
9 3 3 3 4 4 4 4 3 28
10 4 4 4 4 4 4 4 3 31
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
TOTAL 362
RATA-RATA 24,133

Dari data hasil analisis data di tabel 4.19, dapat kita ketahui secara keseluruhan dari

kedelapan indikator nilai tanggung jawab anak yang belum berkembang sebesar 13%, tingkat

tanggung jawab pada tahap mulai berkembang sebesar 16%, tingkat tanggung jawab pada tahap

berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang

sangat baik sebesar 43%.


Berdasarkan hasil pretes dan postes yang telah diperoleh dari lembar observasi, dapat kita

lihat peningkatan aspek kemandirian dan tanggung jawab anak setelah menggunakan permainan

petak umpet, pada tahap belum berkembang nilai kemandirian anak berkurang sebesar 55%,

mulai berkembang berkurang sebesar 27%, berkembang sesuai harapan meningkat sebesar 10%,

dan berkembang sangat baik sebesar 139%. Sedangkan pada nilai tanggung jawab pada tahap

belum berkembang menurun sebesar 38%, mulai berkembang sebesar 30%, dan berkembang

sangat baik meningkat sebesar 50%.

4.2.2.2 Uji coba Permainan Petak umpet Level 2

Permainan petak umpet pada Level 2 memiliki peraturan yang sama dengan level yang

lainnya, yang membedakan antara Level 2 dan level lainnya adalah lokasi dan kartu yang dibuat.

dalam permainan petak umpet Level 2 memiliki pijakan yang sederhana yaitu berlari dan

bersembunyi. Kelompok Pertama atau kelompok yang menang melakukan permainan terlebih

dahulu untuk bersembunyi sedangkan kelompok kedua atau kelompok yang kalah bertugas

menjaga pos dan mencari kelompok yang bersembunyi. Adapun Level 2 adalah level terendah

yang akan dimainkan oleh anak-anak.

Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional yang umumnya dilakukan

diruangan terbuka maupun ruangan tertutup, pada umumnya permainan petak umpet terdiri dari

beberapa orang lebih.

a. Guru menetapkan tahapan lingkungan Main

Guru dituntut untuk melancarkan segala aspek perkembangan. dalam proses

pembelajaran, guru memasukan unsur-unsur aspek perkembangan yang berhubungan dengan

tema dan konsep pada hari itu. Guru membutuhkan sebuah tema untuk memperluas kegiatan
anak di sekolah. Kegiatan pembelajaran yang guru berikan harus sesuai dengan tema dan sub

tema yang ada. Sehingga, memudahkan anak untuk memahami, apa yang sedang anak pelajari

pada hari itu. Sebelum pembelajaran dimulai, guru harus menetapkan tujuan apa yang harus

anak capai dalam sebuah pembelajaran.

Hasil observasi yang penulis lakukan dari tanggal 23 Oktober 2019 sampai 28

Oktober 2019 bahwasanya sebelum guru melakukan kegiatan, guru menetapkan tujuan yang

dicapai sebelum pembelajaran dimulai. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Ibu Soraya

selaku guru kelas B: “Setelah guru membuat RKH, guru juga menetapkan tujuan yang harus

anak capai. Sehingga pembelajaran yang anak lakukan bermanfaat untuk dirinya”.Berdasarkan

pernyataan tersebut bahwasanya guru di TK ABA 25 sebelum melakukan kegiatan terlebih

dahulu menetapkan tujuan pembelajaran.

Adapun dari hasil observasi yang dilakukan di TK ABA 25 sebelum kegiatan

berlangsung guru menyiapkan alat dan bahan. Guru terlebih dahulu mempersiapkan semua

perlengkapan bermain Petak umpet untuk bermain yang disesuaikan dengan materi yang telah

direncanakan. Guru menetapkan waktu permainan hanya 20 menit. Namun sebelum melakukan

permainan, guru mengkomunikasikan semua tata tertib dan aturan permainan kepada peserta,

seperti yang dilakukan oleh ibu Soraya:

“ Anak-anak, sebelum kita bermain peatak umpet ada beberapa hal yang akan ibu

sampaikan. Yang pertama, apakah kalian mau bermain petak umpet hari ini?.Yang

kedua, bermain dengan keadaan tenang dan santai. Yang ketiga, usahakan memainkan

dengan maksimal yang sesuai dengan kemampuan kalian sendiri,ya!( Jangan meniru).

Yang keempat, jika ibu bilang waktu telah selesai, maka semua yang bersembunyi

harus berkumpul walaupun kalian belum selesai mengerjakannya.”.


Setelah anak-anak mengerti dengan peraturan yang disampaikan, maka guru menyiapkan

lembar penilaian untuk menngobservasi sebelum kegiatan berlangsung,berikut hasil prettes

lembar observasi tanggung jawab dan kemandirian anak;

Tabel 4.20 Hasil Pretes Kemandirian Anak pada Uji Coba level 2

Kemandirian/Level 2 
R
IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
1 1 1 1 1 4
2 3 3 3 3 12
3 2 2 2 1 7
4 3 3 4 4 14
5 3 3 4 3 13
6 4 4 3 4 15
7 2 2 2 2 8
8 4 4 4 4 16
9 3 3 4 3 13
10 4 4 3 2 13
11 4 4 4 4 16
12 3 4 3 3 13
13 4 4 3 4 15
14 4 4 3 3 14
15 3 4 4 3 14
Jumlah 187
Rata-rata 12.47

Dari data hasil analisis data di tabel 4.20, dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian

anak yang belum berkembang sebesar 8%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang

sebesar 13%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 37%, dan

tingkat kemandirian pada tahap berkembang sangat baik sebesar 42%.

Berikut hasil pretes tanggung jawab anak pada uji coba level 2 permainan petak umpet :
Tabel 4.21 Hasil Pretes tanggung jawab Uji Coba 2

Tanggung jawab/Pert 2 
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
2 2 1 1 2 1 1 1 1 10
3 2 2 2 2 2 2 2 1 15
4 2 2 2 2 2 2 2 2 16
5 3 3 3 3 2 3 3 2 22
6 3 3 3 3 3 3 3 3 24
7 3 3 3 3 3 3 3 3 24
8 3 3 3 3 3 3 3 3 24
9 3 3 3 4 4 4 4 3 28
10 4 4 4 4 4 4 4 3 31
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Jumlah 362
Rata-rata 24,133

Dari data hasil analisis data di tabel 4.13, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab

anak yang belum berkembang sebesar 13%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai

berkembang sebesar 16%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan

sebesar 29%, dan tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 43%.

b. Guru menetapkan tahapan Sebelum Main


Dalam bermain petak umpet , anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Guru selalu

menerapkan bentuk yang sama kepada setiap anak, sehingga anak dibagi perkelompok. Namun

untuk menimbulkan kegiatan yanng menyenangkan, maka kegiatan dilakukan di luar kelas

dengan membenuk lingkaran. Setelah terbentuk lingkaran yang rapi, anak-anak memberi salam

kepada guru dan dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum belajar. Sebagaimana yang Bu

soraya kemukakan:

“Saya dan bu soraya menyiapkan anak dalam keadaan diam dan rapih, setelah itu

kami memberikan contoh permainan petak umpet yang kami buat. Kemudian kami

memanggil kelompok yang akan melakukan permainan petak umpet terlebih

dahulu.”

Berdasarkan analisis penulis bahwasanya guru TK ABA 25 membagi anak dalam

beberapa kelompok kecil.

c. Guru menetapkan tahapan saat bermain (Kegiatan Inti)

Ketika anak sudah rapih untuk menerima pembelajaran, guru menjelaskan apa itu Petak

umpet dan bagaimana cara bermainnya, hal-hal apa yang anak harus lakukan dan yang tidak

boleh dilakukan. Sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, maka guru menjelaskan

kegiatan bermain petak umpet dimulai dari level terendah (petakan yang mudah). Guru

menjelaskan kepada anak bahwa mereka akan bermain petak umpet dengan level 2.

Sebagaimana yang Ibu Soraya kemukakan.

“Kami memperlihatkan kepada anak bagaimana bermain petak umpet, untuk


memudahkan anak menirukan permainan tersebut, kami memperlihatkan permainan
pada level 2, lalu memperlihatkan level yang agak kompleks. Kemudian kami
memotivasi anak-anak untuk dapat bermain dengan jenis kartu yang sesuai level.”
Berdasarkan analisis penulis bahwasanya guru TK ABA 25 menjelaskan kepada anak tentang

penerapan bermain Petak umpet. Adapun hasil lembar observasi pada level 2 sebagai berikut:

Tabel 4.22. Hasil Postes Kemandirian Uji Coba Level 2 Bermain petak umpet

Kemandirian/Pert 2 Å
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
2 3 3 1 9
1 3 3 3 3 12
2 3 2 2 2 9
3 3 4 3 4 14
4 3 4 3 4 14
5 3 3 4 3 13
6 4 4 4 4 16
7 4 4 4 3 15
8 4 4 4 4 16
9 4 4 4 3 15
10 4 4 4 4 16
11 4 4 4 3 15
12 4 4 4 4 16
13 4 4 4 4 16
14 4 4 4 4 16
Jumlah 212
Rata-rata 14,13333

Dari data hasil analisis data di tabel 4.22, dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian

anak yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang

sebesar 7%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan

tingkat kemandirian pada tahap berkembang sangat baik sebesar 61%.

Berikut hasil posttes tanggung jawab anak pada uji coba level 2 permainan petak umpet :

Tabel 4.23 Hasil Postes tanggung jawab Uji Coba Level 2

Tanggung jawab/Pert 2 Å

IND IND IND IND IND IND IND IND


R 1 2 3 4 5 6 7 8

1 2 1 1 2 2 2 2 1 13
2 2 2 2 4 3 3 3 1 20

3 3 3 2 3 2 3 3 2 21

4 3 3 3 4 4 3 3 3 26

5 3 3 4 3 4 3 3 3 26

6 4 4 3 4 3 4 4 3 29

7 4 4 4 4 3 4 4 4 31

8 4 4 3 4 4 4 4 4 31

9 4 4 4 4 4 4 4 4 32

10 4 4 4 4 4 4 4 4 32

11 4 4 4 4 4 4 4 4 32

12 4 4 4 4 4 4 4 4 32

13 2 4 4 4 4 4 4 4 30

14 4 4 4 4 4 4 4 4 32

15 4 4 4 4 4 4 4 4 32

TOTAL 419

RATA-RATA 27,933

Dari data hasil analisis data di tabel 4.23, dapat kita ketahui bahwa nilai tanngung jawab

anak yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang

sebesar 10%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 21%, dan

tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 66%

Berdasarkan hasil pretes dan postes yang telah diperoleh dari lembar observasi permainan

level 2, dapat kita lihat peningkatan aspek kemandirian dan tanggung jawab anak setelah
menggunakan permainan petak umpet level 2, pada tahap belum berkembang nilai kemandirian

anak menurun sebesar 71%, mulai berkembang sebesar 50%, berkembang sesuai harapan sebesar

23%, dan berkembang sangat baik sebesar 52%. Sedangkan pada nilai kesabaran pada tahap

belum berkembang menurun sebesar 73%, mulai berkembang sebesar 37%, dan berkembang

sangat baik sebesar 55%.

1.2.2.3 Uji Coba Permainan Petak umpet Level 3

Permainan petak umpet pada Level 3 memiliki peraturan yang sama dengan level

yang lainnya, yang membedakan antara Level 3 dan level lainnya adalah lokasi dan kartu

yang dibuat. dalam permainan petak umpet Level 3 memiliki pijakan yang sederhana

yaitu berlari dan bersembunyi. Kelompok Pertama atau kelompok yang menang

melakukan permainan terlebih dahulu untuk bersembunyi sedangkan kelompok kedua

atau kelompok yang kalah bertugas menjaga pos dan mencari kelompok yang

bersembunyi. Adapun Level 3 adalah level terendah yang akan dimainkan oleh anak-

anak.

Permainan petak umpet merupakan permainan tradisional yang umumnya

dilakukan diruangan terbuka maupun ruangan tertutup, pada umumnya permainan petak

umpet terdiri dari beberapa orang lebih.

a. Guru menetapkan tahapan lingkungan Main

Guru dituntut untuk melancarkan segala aspek perkembangan. dalam proses

pembelajaran, guru memasukan unsur-unsur aspek perkembangan yang berhubungan dengan


tema dan konsep pada hari itu. Guru membutuhkan sebuah tema untuk memperluas kegiatan

anak di sekolah. Kegiatan pembelajaran yang guru berikan harus sesuai dengan tema dan sub

tema yang ada. Sehingga, memudahkan anak untuk memahami, apa yang sedang anak pelajari

pada hari itu. Sebelum pembelajaran dimulai, guru harus menetapkan tujuan apa yang harus

anak capai dalam sebuah pembelajaran.

Hasil observasi yang penulis lakukan dari tanggal 01 Nopember 2019 sampai 07

Nopember 2019 bahwasanya sebelum guru melakukan kegiatan, guru menetapkan tujuan yang

dicapai sebelum pembelajaran dimulai. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Ibu

Rindamayuniselaku guru kelas B: “Setelah guru membuat RKH, guru juga menetapkan tujuan

yang harus anak capai. Sehingga pembelajaran yang anak lakukan bermanfaat untuk

dirinya”.Berdasarkan pernyataan tersebut bahwasanya guru di TK ABA 25 sebelum

melakukan kegiatan terlebih dahulu menetapkan tujuan pembelajaran.

Adapun dari hasil observasi yang dilakukan di TK ABA 25 sebelum kegiatan

berlangsung guru menyiapkan alat dan bahan.Guru terlebih dahulu mempersiapkan semua

perlengkapan bermain Petak umpet untuk bermain yang disesuaikan dengan materi yang telah

direncanakan. Guru menetapkan waktu permainan hanya 20 menit. Namun sebelum melakukan

permainan, guru mengkomunikasikan semua tata tertib dan aturan permainan kepada peserta,

seperti yang dilakukan oleh ibu Soraya:

“ Anak-anak, sebelum kita bermain petak umpet ada beberapa hal yang akan ibu

sampaikan. Yang pertama, apakah kalian mau bermain petak umpet hari ini?.Yang

kedua, bermain dengan keadaan tenang dan santai. Yang ketiga, usahakan memainkan

dengan maksimal yang sesuai dengan kemampuan kalian sendiri,ya!( Jangan meniru).
Yang keempat, jika ibu bilang waktu telah selesai, maka yang bersembunyi harus

segera keluar walaupun kalian belum selesai mengerjakannya.”.

Setelah anak-anak mengerti dengan perarturan yang disampaikan, maka guru menyiapkan

lembar penilaian untuk menngobservasi selama kegiatan berlangsung, untuk menilai tanggung

jawab dan kemandirian anak.

Setelah anak-anak mengerti dengan perarturan yang disampaikan, maka guru menyiapkan

lembar penilaian untuk menngobservasi sebelum kegiatan berlangsung, untuk menilai tanggung

jawab dan kemandirian anak.berikut hasil prettes lembar observasi tanggung jawab dan

kemandirian anak;

Tabel 4.24 Hasil Pretes Kemandirian Uji Coba Level 3

Kemandirian/Level 3 

R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4

1 2 3 3 1 9

2 3 3 3 3 12

3 3 2 2 2 9

4 3 4 3 4 14

5 3 4 3 4 14

6 3 3 4 3 13

7 4 4 4 4 16

8 4 4 4 3 15

9 4 4 4 4 16

10 4 4 4 3 15

11 4 4 4 4 16

12 4 4 4 3 15
13 4 4 4 4 16

14 4 4 4 4 16

15 4 4 4 4 16
Jumlah 212

Rata-rata 14,1333

Dari data hasil analisis data di tabel 4.24 dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian anak

yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang sebesar

7%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan tingkat

kemandirian pada tahap berkembang sangat baik sebesar 61%.

Berikut hasil pretes tanggung jawab anak pada uji coba level 3 permainan petak umpet :

Tabel 4.25 Hasil Pretes tanggung jawab Uji Coba Level 3

Tanggung jawab/Pert 2 å

IND IND IND IND IND IND IND IND


R 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

2 2 1 1 2 1 1 1 1 20

3 2 2 2 2 2 2 2 1 21

4 2 2 2 2 2 2 2 2 26

5 3 3 3 3 2 3 3 2 26

6 3 3 3 3 3 3 3 3 29

7 3 3 3 3 3 3 3 3 31

8 3 3 3 3 3 3 3 3 31

9 3 3 3 4 4 4 4 3 32
10 4 4 4 4 4 4 4 3 32

11 4 4 4 4 4 4 4 4 32

12 4 4 4 4 4 4 4 4 32

13 4 4 4 4 4 4 4 4 30

14 4 4 4 4 4 4 4 4 32

15 4 4 4 4 4 4 4 4 32

Jumlah 419

Rata-rata 27,933

Dari data hasil analisis data di tabel 4.25, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab

anak yang belum berkembang sebesar 5%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang

sebesar 8%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan

tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 69%

b. Guru menetapkan tahapan Sebelum Main

Dalam bermain petak umpet , anak dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Guru selalu

menerapkan bentuk yang sama kepada setiap anak, sehingga anak dibagi perkelompok. Namun

untuk menimbulkan kegiatan yanng menyenangkan, maka kegiatan dilakukan di luar kelas

dengan membenuk lingkaran. Setelah terbentuk lingkaran yang rapi, anak-anak memberi salam

kepada guru dan dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum belajar. Sebagaimana yang Bu Irma

kemukakan:
“Saya dan bu soraya menyiapkan anak dalam keadaan diam dan rapih, setelah itu

kami memberikan contoh permainan tanggung jawab yang kami buat. Kemudian

kami memanggil kelompok yang akan melakukan tanggung jawab terlebih dahulu.”

Berdasarkan analisis penulis bahwasanya guru TK ABA 25 membagi anak dalam

beberapa kelompok kecil.

c. Guru menetapkan tahapan saat bermain (Kegiatan Inti)

Ketika anak sudah rapih untuk menerima pembelajaran, guru menjelaskan apa itu

tanggung jawab dan bagaimana cara bermainnya, hal-hal apa yang anak harus lakukan dan yang

tidak boleh dilakukan. Sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan, maka guru

menjelaskan kegiatan bermain petak umpet dimulai dari level terendah. Guru menjelaskan

kepada anak bahwa mereka akan bermain petak umpet mulailah dari yang paling sederhana

yaitu level 1. Sebagaimana yang Ibu Soraya kemukakan.

“Kami memperlihatkan kepada anak bagaimana bermain petak umpet, untuk

memudahkan anak menirukan permainan tersebut, kami memperlihatkan permainan

yang sederhana (level 1), lalu memperlihatkan level yang agak kompleks. Kemudian

kami memotivasi anak-anak untuk dapat bermain dengan jenis petakan sesuai level

yang lain sesuai dengan keingian mereka.”

Berdasarkan analisis penulis bahwasanya guru TK ABA 25 menjelaskan kepada anak

tentang penerapan bermain petak umpet. Adapun hasil lembar observasi pada level 3 sebagai

berikut:

Tabel 4.26. Hasil Postes Uji Coba Level 3 Permainan petak umpet Terhadap Kemandirian
Anak
Kemandirian/Level 3 Å
R IND 1 IND 2 IND 3 IND 4
1 2 3 3 2 10
2 3 3 3 3 12
3 3 2 2 2 9
4 3 4 3 4 14
5 3 4 3 4 14
6 3 3 4 3 13
7 4 4 4 4 16
8 4 4 4 3 15
9 4 4 4 4 16
10 4 4 4 3 15
11 4 4 4 4 16
12 4 4 4 3 15
13 4 4 4 4 16
14 4 4 4 4 16
15 4 4 4 4 16
Jumlah 213
Rata-rata 14,2

Dari data hasil analisis data di tabel 4.26, dapat kita ketahui bahwa nilai kemandirian

anak yang belum berkembang sebesar 3%, tingkat kemandirian pada tahap mulai berkembang

sebesar 7%, tingkat kemandirian pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 29%, dan

tingkat kemandirian pada tahap berkembang sangat baik sebesar 61%.

Berikut hasil postes tanggung jawab anak pada uji coba level 3 permainan petak umpet :

Tabel 4.27 Hasil Postes Kesabaran Uji Coba Level 3

Tanggung jawab/Pert 3
IND IND IND IND IND IND IND IND
R 1 2 3 4 5 6 7 8 Å
1 3 3 3 2 3 3 3 3 23
2 3 3 3 3 3 3 3 3 24
3 3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 3 3 3 3 3 3 3 3 24
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 3 4 4 4 4 4 31
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 4 4 4 4 4 4 4 32
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32
13 4 4 4 4 4 4 4 4 32
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Jumlah 446
Rata-rata 29,733

Dari data hasil analisis data di tabel 4.27, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab

anak yang belum berkembang sebesar 0%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang

sebesar 2%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan

tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 80%.

Berdasarkan hasil pretes dan postes yang telah diperoleh dari lembar observasi, dapat kita

lihat peningkatan aspek kemandirian dan kesabaran anak setelah menggunakan permainan petak

umpet, nilai tanggung jawab pada tahap belum berkembang sebesar 5%, mulai berkembang

sebesar 6%, dan berkembang sangat baik sebesar 11%, sedangkan pada nilai kemandirian

memiliki nilai yang tetap.


4.2.2.3. Uji Efektifitas Produk

Setelah diketahui hasil pretes dan postes pada uji luas, maka untuk mengetahui

efektifitas dari produk adalah dengan menentukan seberapa besar efektifitas produk terhadap

kemandirian dan tanggung jawab anak sebelum dan setelah perlakuan, maka maka analisis

selanjutnya adalah uji t paired sample.

4.2.2.3.2 Uji Efektifitas Produk terhadap Kemandirian Anak

Setelah mengetahui rata-rata pretes dan postes dari perkembangan kemandirian anak,

maka analisis selanjutnya adalah uji t paired sample. Berikut hasil output dari spss ver.20:

Tabel 4.28 Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pretes Kemandirian 37,60 15 8,854 2,286


Pair 1
Postes Kemandirian 40,80 15 7,514 1,940

Pada hasil output diatas dapat kita perhatikan bahwa hasil statistik dari kedua sampel

yang diteliti yakni nilai pretes dan postes.untuk nilai Pre tes diperoleh rata-rata hasil belajar atau

mean 37,60, sedangkan untuk nilai post test diperoleh nilai 40,80. jumlah responden atau anak

yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah sebannyak 15 anak. Untuk nilai standard

deviasi pada pre tes sebesar 8,854 dan post test sebesar 7,514. Terakhir adalah nilai std.error

mean untuk pretes sebesar 2,286 dan untuk postes sebesar .1,940.
Output kedua dibawah ini adalah output yang terpenting, karena pada bagian ini akan

mengetahui apakah ada pengaruh atau tidaknya permainan petak umpet terhadap kemandirian

anak;

Tabel 4.29 Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-


tailed)
Mean Std. Std. Error 95% Confidence
Deviatio Mean Interval of the
n Difference

Lower Upper

Pretes
Kemandirian - -
Pair 1 2,678 ,691 -4,683 -1,717 14 ,000
- Postes 3,200 4,628
Kemandirian

Berdasarkan hasil ouput diatas, diketahui bahwa nilai Signifikan adalah sebesar 0,000 <

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-

rata antara kemandirian pretes dan postes, yang artinya ada pengaruh permainan petak umpet

terhadap kemandirian anak. Maka penggunaan produk permainan petak umpet cukup efektif

dalam meningkatkan perkembangan kemandirian anak TK ABA 25.

4.2.2.3.3 Uji Efektifitas Produk terhadap Tanggung jawab Anak

Setelah mengetahui rata-rata pretes dan postes dari perkembangan tanggung jawab anak,

maka analisis selanjutnya adalah uji t paired sample. Berikut hasil outpu dari spss ver.20:
Tabel 4.30 Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pretes tanggung
73,33 15 21,905 5,656
jawab
Pair 1
Postes tanggung
81,80 15 17,358 4,482
jawab

Pada hasil output diatas dapat kita perhatikan bahwa hasil statistik dari kedua sampel

yang diteliti yakni nilai pretes dan postes.untuk nilai Pre tes diperoleh rata-rata hasil belajar atau

mean 73,33, sedangkan untuk nilai post test diperoleh nilai 81.80. jumlah responden atau anak

yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah sebannyak 15 anak. Untuk nilai standard

deviasi pada pre tes sebesar 21,905 dan post test sebesar 17,358. Terakhir adalah nilai std.error

mean untuk pretes sebesar 5,656 dan untuk postes sebesar 4,482

Output kedua dibawah ini adalah output yang terpenting, karena pada bagian ini akan

mengetahui apakah ada penngaruh atau tidaknya permainan petak umpet terhadap tanggung

jawab anak;

Tabel 4.31 Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-


tailed)
Mean Std. Std. Error 95%
Deviation Mean Confidence
Interval of the
Difference

Lower Upper
Pretes
tanggung
jawab - -
Pair 1 -8,467 5,579 1,440 -5,377 -5,878 14 ,000
Postes 11,556
tanggung
jawab

Berdasarkan hasil ouput diatas, diketahui bahwa nilai Signifikan adalah sebesar 0,000 <

0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-

rata antara tanggung jawab pretes dan postes, yang artinya ada pengaruh permainana petak

umpet terhadap tanggung jawab anak. Maka penggunaan produk permainan petak umpet cukup

efektif dalam meningkatkan perkembangan tanggung jawab anak TK ABA 25.

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang telah dilaksanakan,

guru telah mengajarkan materi dengan tema yang akan dicapai menggunakan perangkat

bermain petak umpet sesuai dengan langkah-langkah pada modul bermain petak umpet yang

telah diberikan oleh peneliti. Pertama, persiapan sebelum pembelajaran diantaranya

menetapkan tujuan pembelajaran, menyiapkan lokasi permainan dan kartu. Kedua, pada saat

pembelajaran diantaranya guru membagi anak dalam beberapa kelompok kecil,

memperkenalkan sejarah permainan petak umpet, membagi menjadi 2 kelompok,

membagikan kartu kepada kelompok yang bermain dan membuat pos penjagaan untuk

kelompok yang berjaga.


Berdasarkan hasil observasi dilapangan, tahap awal yang dilakukan guru sebelum

melakukan permainan petak umpet adalah menetapkan tujuan pembelajaran, untuk menjadi

tolak ukur tujuan apa yang harus dicapai untuk memaksimal kan kemampuan tanggung jawab

dan kemandirian anak. Sama hal nya dengan yang diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa

setiap kegiatan perlu adanya tujuan yang matang, agar membantu mempermudah guru dalam

melaksanakan kegiatan sehingga pembelajaran menjadi teratur dan tujuan yang diharapkan

dapat tercapai dengan baik.

Adapun beberapa hal yang dilakukan guru TK ABA 25 dalam melancarkan tujuan

pembelajaran yang harus capai. Guru memilih mengembangkan permainan Petak umpet

dengan tujuan anak mampu mengembangkan tanggung jawab dan kemandiriannya.

Pelaksanaan permainan petak umpet merupakan perwujudan dari rencana yang telah

disusun oleh guru. Rancangan yang tersusun memberikan gambaran mengenai kegiatan yang

harus dilakukan. Dalam setiap perencanaan kegiatan harian terdiri dari kegiatan pembukaan,

kegiatan inti, kegiatan istirahat/makan, dan kegiatan penutup.

Berdasarkan hasil observasi penulis dilapangan, dalam tahap awal ini guru

memberikan pengarahan dalam kegiatan secara klasikal. Maksudnya kegiatan dilakukan oleh

seluruh anak dalam satu kelas, dalam satu waktu dan dengan kegiatan yang sama. Kegiatan

awal yang dilakukan yaitu berbaris dan masuk kelas dengan tertib, berdoa sebelum belajar,

membaca hadist-hadist pendek, membaca surat-surat pendek, bernyanyi, dan salam.

Kemudian bercakap-cakap tentang tanggal hari tersebut, dan apa yang anak lakukan

dirumahnya sebelum berangkat sekolah.


Setelah itu guru hanya memberikan arahan sedikit menjelaskan tentang permainan

petak umpet. Selanjutnya anak-anak bebas melakukan permainan dengan kelompoknya. Hal

ini dilakukan agar anak tidak merasa diamati.Sehingga anak merasa senang dan

mengembangkan motorik kasarnya sesuai dengan keinginannya.

Oleh karena itu, data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kenyataan yang

dikerjakan anak secara langsung. Guru kelompok A TK ABA 25 melakukan penilaian secara

umum yang didasarkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis data diperoleh

hasil rata-rata tanggung jawab dan kemandirian anak telah berkembang, meskipun belum

100% berkembang sangat baik. Akan tetapi dengan penerapan bermain petak umpet ini, anak-

anak telah berkembang tanggung jawab dan kemandirian anak di TK ABA 25. Berdasarkan

data hasil analisis data di tabel 4.25, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab anak yang

belum berkembang sebesar 5%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang sebesar

8%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan tingkat

tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 69%.

Dari data hasil analisis data di tabel 4.27, dapat kita ketahui bahwa nilai tanggung jawab

anak yang belum berkembang sebesar 0%, tingkat tanggung jawab pada tahap mulai berkembang

sebesar 2%, tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sesuai harapan sebesar 18%, dan

tingkat tanggung jawab pada tahap berkembang sangat baik sebesar 80%.

Berdasarkan hasil pretes dan postes yang telah diperoleh dari lembar observasi, dapat kita

lihat peningkatan aspek kemandirian dan tanggung jawab anak setelah menggunakan permainan

petak umpet, nilai tanggung jawab pada tahap belum berkembang sebesar 5%, mulai
berkembang sebesar 6%, dan berkembang sangat baik sebesar 11%, sedangkan pada nilai

kemandirian memiliki nilai yang tetap.

Hal ini sesuai dengan pendapat Hurlock (1978) menyatakan bahwa anak perlu

diberikan ransangan, stimulasi, dorongan dan bimbingan serta kesempatan untuk mengerjakan

dan menggerakkan seluruh anggota tubuhnya sehingga perkembangan motorik anak dapat

berjalan dengan cepat.

Menurut Yulianti (2010:21) berbagai penelitian menunjukkan bahwa permainan

memungkinkan anak bergerak secara bebas sehingga mampu meningkatkan kemampuan

motoriknya. Permainan tradisional memiliki beberapa aspek antara lain kognitif, motorik,dan

sosial, dengan demikian seseorang atau anak yang melakukan kegiatan dolanan atau

permainan tradisional mendapat beberapa manfaat diantaranya mampu bekonsentrasi dalam

hal permainan, menggerakkan tubuh, dan interaksi sosial yang terjadi antar pemain.

Mahendra (2005: 3) menyatakan bahwa permainan tradisional adalah bentuk kegiatan

permainan dan atau olahraga yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu.Pada

perkembangan selanjutnya permainan tradisional sering dijadikan sebagai permainan yang

memiliki ciri kedaerahan asli serta disesuaikan dengan tradisi budaya setempat.

Permainan tradisional sangat banyak sekali macamnya yang salah satunya ialah

permainan petak umpet. Permainan tradisional telah diajarkan pada sebagian beberapa negara di

Timur Tengah, mereka menyebut Engklek dengan sebutan Hopscocth bahkan di Kanada

permainan tersebut masuk kedalam kurikulum di sekolah dasar (dalam Lichman, 2005).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Maryam harmonis (2018) terdapat beberapa

nilai-nilai dan indikator dari permainan tradisional petak umpet yang dapat menunjukan bahwa
permainan ini mampu untuk meningkatkan tanggung jawab anak usia dini, yaitu: (1). Penjaga,

kelompok pemain yang kalah bertugas menjaga secara bergiliran (2). Pos penjaga , semua anak

mengetahui tempat yang disepakati sebagai pos penjaga, (3). Pemain mencari tempat

bersembunyi, kelompok pemain yang menang segera mencari tempat untuk bersembunyi, (4).

Penjaga melakukan pencarian, penjaga segera melakukan pencarian pada pemain yang

bersembunyi, dan (5) kartu, penjaga segera menemukan kartu gambar,angka,dan huruf pada

pemain yang bersembunyi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Maryam harmonis (2018) terdapat beberapa

nilai-nilai dan indikator dari permainan tradisional petak umpet yang dapat menunjukan bahwa

permainan ini mampu untuk meningkatkan kemandirian anak usia dini, yaitu: (1). Pemain

melakukan permainan secara kelompok untuk menyelesaikan dalam mengumpulkan kartu

gambar, angka, dan huruf, (2). Memahami cara bermain dan peraturan yang telah ditentukan,

(3). Berkonsentrasi pada saat mencari atau menemukan tempat persembunyian. (4) Pemain tidak

bermain curang, tetap berpegang pada aturan yang ada, (5) Berkonsentrasi dan fokus ketika

sedang bermain walaupun dengan adanya gangguan sekitar, (6) Mengatur cara agar dapat

menemukan pemain yang bersembunyi membawa kartu secepat mukin sebelum waktu berakhir,

(7). Berkonsentrasi mencari tempat untuk bersembunyi agar tidak ditemukan oleh lawan, Oleh

karena nilai rata-rata yang diperoleh adalah 60,8% maka termasuk dalam kategori Cukup Efektif.

Maka penggunaan produk permainan petak umpet cukup efektif dalam meningkatkan

perkembangan tanggung jawab anak TK ABA 25 Medan.

Anda mungkin juga menyukai