Anda di halaman 1dari 62

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SAINS PADA ANAK

DIDIK KELOMPOK B RA KEMUNING SUNGAILIAT MELALUI


METODE DEMONSTRASI MENANAM BIJI KACANG HIJAU

Oleh: IDA APRIANI

RA KEMUNING
SUNGAILIAT
2022
ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SAINS PADA ANAK DIDIK


KELOMPOK B RA KEMUNING SUNGAILIAT MELALUI METODE
DEMONSTRASI MENANAM BIJI KACANG HIJAU

NAMA : IDA APRIANI

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh berdasarkan pengamatan peneliti masih


lemahnya pemahaman anak tentang sains. Rumusan masalah adalah: Apakah melalui
metode demonstrasi menanam kacang hijau dapat meningkatkan pemahaman sains
pada anak. Adapun tujuan penelitian yaitu: untuk meningkatkan pemahaman sains
pada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas
menggunakan 2 siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan evaluasi, refleksi. Alat pengumpulan data dengan teknik observasi, dokumentasi
dan tes lisan. Sedangkan analisis data menggunakan teknik persentase. Subjek
penelitian anak RA Kemuning berjumlah 10 anak. Pada siklus 1 keberhasilannya
menunjukan aspek Anak dapat menyebutkan alat dan bahan untuk menanam biji
kacang hijau mendapat kriteria BSB 3 orang anak (30%), kriteria BSH 2 orang anak
(20%), kriteria MB 2 orang anak (20%) , kriteria BB 3 orang anak (30 %), aspek
anak mampu menjelaskan cara atau langkah langkah menanam biji kacang hijau
dengan baik dan benar mendapat kriteria BSB 4 orang anak (40% ), kriteria BSH 3
orang anak (30%), kriteria MB 1 orang anak (10%), kriteria BB 2 orang anak (20%)
Pada siklus 2 keberhasilannya menunjukan aspek Anak dapat menyebutkan alat dan
bahan untuk menanam biji kacang hijau terjadi peningkatan sebesar 70 % dari 3 anak
menjadi 10 anak (100%), aspek Anak mampu menjelaskan cara atau langkah langkah
menanam biji kacang hijau dengan baik dan benar .terjadi peningkatan sebesar 60%
dari 4 anak menjadi 10 anak (100%).Sehingga dapat disimpulkan melalui metode
demonstrasi menanam kacang hijau dapat meningkatkan pemahaman sains pada anak
kelompok B RA Kemuning Sungailiat . Saran kepada guru untuk lebih bervariasi lagi
dalam menggunakan metode pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman sains
anak.
Kata Kunci: Sains, Demonstras
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE SCIENCE UNDERSTANDING IN KEMUNING SUNGAILIAT B
RA GROUP STUDENTS THROUGH THE DEMONSTRATION METHOD OF PLANTING
GREEN SEEDS

NAME : IDA APRIANI

The background of this research is based on the observations of researchers that


children's understanding of science is still weak. The formulation of the problem is: Can the
demonstration method of planting green beans increase children's understanding of science.
The research objectives are: to improve children's understanding of science. The research
method used was classroom action research using 2 cycles, each cycle consisting of
planning, implementation, observation and evaluation, reflection. Data collection tools with
observation techniques, documentation and oral tests. While data analysis using
percentage technique. The research subjects for RA Kemuning's children were 10 children.
In cycle 1, the success showed that the child aspect could mention the tools and materials
for planting green bean seeds. BSB criteria 3 children (30%), BSH criteria 2 children (20%),
MB criteria 2 children (20%), BB criteria 3 children (30%), the aspect of the child being able
to explain how or steps to plant green bean seeds properly and correctly received BSB
criteria 4 children (40%), BSH criteria 3 children (30%), MB criteria 1 child (10%), BB criteria
for 2 children (20%) In cycle 2 the success showed that aspects of children being able to
name tools and materials for planting green bean seeds increased by 70% from 3 children
to 10 children (100%), aspects of children being able explains how or steps to plant green
bean seeds properly and correctly. there was an increase of 60% from 4 children to 10
children (100%). So it can be concluded that through the demonstration method planting
green beans can increase scientific understanding in group B children RA Kemuning
Sungailiat . Suggestions for teachers to be more varied in using learning methods to
improve children's understanding of science.

Keywords: Science, Demonstration


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT dimana atas berkat dan rahmat karunia
hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Upaya Meningkatkan
Pemahaman Sains Anak Didik Kelompok B RA KEMUNING Sungailiat Melalui
Metode Demonstrasi Menanam Biji Kacang Hijau
Dalam penulisan skripsi ini peneliti tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh
pihak yang telah membantu dan memberikan saran, dorongan dan arahan sehingga penulisan
skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mufti Andeska Suami saya dan anak anak saya M. Yusuf dan M. Almaz yang juga
memberikan dorongan dan do’a yang tulus dalam pembuatan Laporan Penelitian Tindakan
Kelas ini.
3. Teman teman sejawat para guru di RA Kemuning Sungailiat, yang telah mendukung dan
memberi motivasi dalam pelaksanaan pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis akan menjadi
amal ibadah dan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penelitian ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan
Penelitian ini dimasa yang akan datang. Semoga penelitian ini dapat diterima dan bermanfaat
serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua amin.
Walaikumsalam wr.wb

Sungailiat, 11 Agustus 2023

Peneliti
Daftar Isi

BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………. 2
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………… 3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………….. 3
C. Tindakan yang Dipilih ………………………………………………………… 3
D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………………… 3
E. Lingkup Penelitian ……………………………………………………………. 4
F. Signifikasi Penelitian ………………………………………………………….. 4
BAB II
KAJIAN TEORI ……………………………………………………………………………… 5
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti……………………………………. 5
B. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan………………………………………. 12
C. Pengembangan Konseptual Perencanaan Tindakan…………………………… 12
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS………………………………………… 13
A. Metode Penelitian ……………………………………………………………. 14
B. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………………… 14
C..Subjek Penelitian……………………………………………………………… 14
D. Prosedur penelitian……………………………………………………………. 15
E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………… 19
F. Indikator Keberhasilan………………………………………………………… 19
BAB IV
G. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………………………. 20
A. Hasil Penelitian ……………………………………………………………… 20
B. Pembahasan………………………………………………………………………………………………… 20
BAB V
PENUTUP ……………………………………………………………………………………. 27
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 27
B. Saran ………………………………………………………………………… 27
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………….. 29
Lampiran……………………………………………………………………………………………………………………………… 31

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan yang baik hendaknya dimulai sejak masa kanak-kanak. Masa


kanak- kanak merupakan periode emas pertumbuhan di mana pada masa itu otak
anak berkembang dengan sangat pesat.Pendidikan anak usia dini pada dasarnya
meliputi seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan oleh pendidik dan orang tua.
Anak-anak usia dini berada pada masa keemasan (golden age). Masa ini disebut
masa keemasan sebab pada usia dini terjadi perkembangan yang sangat
menakjubkan dan terbaik. Perkembangan yang menakjubkan tersebut mencakup
perkembangan fisik dan psikis.
Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 2003 (dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional, 2009: 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka
14 dinyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun.

Pada saat ini anak usia dini belum mengenal apa itu sains, apa guna sains
dan bagaimana cara mengenal sains, karena pada saat ini anak hanya belajar di
bidang kompetensi saja. Anak usia dini harus tahu apa yang dinamakan
pengetahuan sains. Untuk memahami sains haruslah dilandasi dengan pengertian
sains terlebih dahulu, sains sering dikenal dengan kata lain yaitu IPA (Ilmu
Pengetahuan Alam), sains dapat dipandang sebagai suatu proses, yaitu mencari
pengetahuan atau informasi misalnya anak harus mengetahui mengapa tanaman
memerlukan air dan sinar matahari, bagaimana jika tanaman tidak diberi air.
Seorang pendidik harus mengenalkan sains kepada anak yaitu pemahaman
sains yang ada didekat anak atau di sekitar anak yaitu pemahaman tentang
pengetahuan alam, langkah dan strategis untuk memberikan pembekalan yang
optimal pada anak dalam bidang pemahaman pembelajaran sains yaitu pemahaman
dan penguasaan akan tujuan dan ruang lingkup pembelajaran sains. Pengembangan
pembelajaran sains akan banyak membantu pengajaran dalam program
pembelajaran anak usia dini yang dianggap tepat. Dapat kita ketahui pembelajaran

2
sains sangat penting bagi kehidupan bahkan tidak bisa lepas dari kehidupan,
dengan demikian, pembelajaran sains sangat penting diterapkan pada anak usia

dini karena sains akan membahas tentang masalah yang ada di alam semesta ini,
baik gejala alam, fenomena atau kebutuhan yang kita rasakan pada saat ini.
Berdasarkan Pengamatan di RA Kemuning Sungailiat, khususnya kelas
kelompok B usia 5 - 6 tahun. Peneliti menemukan adanya masalah diantaranya :
kegiatan pembelajaran pengetahuan sains terutama pada anak usia dini jarang
sekali diterapkan , hal ini di pengaruhi 2 faktor yaitu faktor internal / faktor
didalam diri anak (contohnya anak kurang percaya diri dalam melakukan sesuatu)
dan faktor eksternal/faktor lingkungan belajar, bahan pengajaran dan proses
pembalajaran misalnya kurikulum, metode sains, guru serta sarana dan prasarana
kegiatan belajar kurang mendukung.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa perlu melakukan upaya dalam
meningkatkan pemahaman sains pada anak kelompok B melalui metode
demonstrasi (menanam biji kacang hijau) dengan harapan pemahaman tentang
sains dapat diterapkan dan dikembangkan dengan baik di lembaga RA Kemuning
Sungailiat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah :
“Apakah melalui metode demonstrasi menanam biji kacang hijau dapat
meningkatan pemahaman sains pada anak ?

C. Tindakan Yang Dipilih

Untuk memecahkan masalah dalam meningkatkan pemahaman sains pada

anak kelompok B RA Kemuning , maka akan dilakukan tindakan dengan

melakukan demonstrasi menananm kacang hijau

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan pemahaman sains pada


anak kelompok B di RA Kemuning Sungailiat

3
E. Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya akan membatasi permasalahan pemahaman Sains Anak

Kelompok B RA Kemuning Tahun Pelajaran 2022-2023

F. Signifikasi Penelitian

1. Manfaat Teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh


suatu informasi tentang peningkatan kemampuan pemahaman sains pada
anak kelompok B di RA Kemuning Sungailiat melalui metode demonstrasi
(menanam biji kacang hijau)
2. Manfaat Praktis :
A Bagi guru
1. Guru dapat mengetahui perkembangan
kemampuan pemahaman sains pada anak usia
dini
2. Dapat membantu guru dalam peningkatan
pemahaman sains pada anak melalui kegiatan
pembelajaran menanam biji kacang hijau

B Bagi siswa
1. Dapat melatih anak untuk berfikir secara kritis
dalam mengamatiproses pembelajaran menananm
biji kacang hijau
2. Meningkatkan rasa ingin tahu anak mengenai
proses pembelajaran tentang sains melalui
metode demonstrasi menanam biji kacang hijau
3. Anak akan mengetahui konsep sains melalui
praktik menanam biji kacang hijau
4. Dapat meningkatkan pengetahuan sains pada
anak

C Bagi Kepala Pendidikan anak usia dini diharapkan untuk meningkatkan


Sekolah peranannya dalam menyediakan media pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan bagi anak agar kemampuan
kognoitif dapat berkembang optimal sesuai tahapan
perkembangan anak. Sebagai kepala sekolah,hendaknya

4
lebih memfasilitasi lagi untuk kegiatan pembelajaran sains
yang lebih menarik, kreatif dan inovatif

5
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Acuan Teori, Area dan Fokus yang Diteliti

1) Konsep-konsep Dasar Sains

• Pengertian Sains

Menurut Amein dkk, (2008:3) bahwa Sains merupakan pengetahuan tentang

fenomena-fenomena tertentu, proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan

mengevaluasi informasi, dan sebagai bentuk adaptasi manusia pada lingkungan.

Sains adalah pembelajaran yang mempelajari pengetahuan alam yang

dilakukan dengan pengamatan. Sains merupakan cara kita berpikir dan melihat

dunia sekitar kita yang akan mengkaji fakta- fakta atau kenyataan yang terkait

dengan fenomena alam, Desmita, (2007:29).

Menurut Nugraha, (2008:3), sains sebagai bidang ilmu alamiah, dengan ruang

lingkup zat dan energi, baik yang terdapat pada benda hidup maupun pada benda

mati, yang lebih banyak membahas tentang alam (natural science) seperti fisika,

kimia dan biologi. Kaitannya dengan program-program pembelajaran sains usia dini,

sains dapat dikembangkan menjadi tiga substansi mendasar, yaitu pendidikan dan

pembelajaran sains yang memfasilitasi penguasaan proses sains, penguasaan

produk sains serta program yang memfasilitasi pengembangan sikap-sikap sains.

Dalam hal ini dapat kita pahami bahwa sains ternyata bukan hanya berisi rumus-

rumus atau teori-teori, melainkan juga mengandung nilai-nilai manusiawi yang

bersifat universal dan layak dikembangkan serta dimiliki oleh setiap individu di

dunia ini; bahkan dengan begitu tingginya nilai sainsbagi kehidupan, menyebabkan

pembekalan sains seharusnya dapat diberikan sejak usia anak masih dini.

6
Menurut peneliti sains adalah semua yang ada di sekitar kita, terjadi di mana

kita berada. Sains pada anak-anak usia dini dapat diartikan sebagai hal-hal yang

menstimulus mereka untuk meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan

masalah, sehingga memunculkan pemikiran dan perbuatan seperti mengobservasi,

berpikir, dan mengaitkan antar konsep atau peristiwa.

 Makna Dan Tujuan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini

Pendidikan dan pembelajaran sains menyatakan bahwa tujuan pendidikan

sains sejalan dengan kurikulum sekolah, yakni mengembangkan anak secara utuh

baik aspek domain kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotor anak usia dini

Crain dkk, (2007:47) Sedangkan Sumaji (2001:72) mengemukakan bahwa tujuan

sains yang mendasar adalah untuk memupuk pemahaman, minat dan penghargaan

anak didik terhadap dunia di mana dia hidup. Sedangkan menurut Indrawati,

(2001:23) mengemukakan bahwa fokus dan tekanan pendidikan sains terletak pada

bagaimana kita membiarkan diri anak dididik oleh alam agar menjadi lebih baik.

Maknanya dididik dengan alam, melatih anak untuk jujur dan tak berprasangka.

Dengan demikian tujuan pembelajaran sains hendaknya diarahkan pada penguasaan

konsep dan dimensi- dimensinya ruang, yang menggunakan metode ilmiah, dalam

pemecahan suatu masalah, sehingga terbangun kesadaran akan kebesaran Tuhan

Yang Maha Pencipta Alam, yang ciptaan-Nya kita pelajari selama ini.

Leeper 2002, (Dalam Nugraha 2008:55) mengemukakan bahwa tujuan

pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah sebagai berikut :

 Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya

melalui penggunaan metode sains, misalnya anak dapat memecahkan masalah

mengapa kacang hijau tumbuh ditanah, mengapa kacang hijau membutuhkan air

dan sinar matahari, bagaimana jika tanaman kacang hijau tidak diberi air dan

7
sinar matahari.

 Agar anak memiliki sikap ilmiah. Hal-hal yang mendasar, misalnya:tidak cepat-

cepat dalam mengambil keputusan, dapat melihat sesuatu dari berbagai sudut

pandang, berhati-hati terhadapinformasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.

 Agar anak-anak mendapatkan pengetahuan dan informasi ilmiah yang lebih baik

dan dapat dipercaya, artinya informasi yang diperoleh anak berdasarkan pada

standar keilmuan yang semestinya, karena informasi yang disajikan merupakan

hasil temuan dan rumusan yang obyektif serta sesuai dengan kaidah- kaidah

keilmuan yang menaunginya.

 Agar anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan

ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya.

Berdasarkan tujuan tersebut, jelaslah bahwa pengembangan pembelajaran

sains bukan saja membina domain kognitif anak saja, melainkan membina aspek

afektif dan psikomotor secara seimbang, bahkan lebih jauh diharapkan dengan

mengembangkan pembelajaran sains yang memadai (adequate) akan

menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis yang semuanya akan

sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan kesiapan anak untuk menghadapi perannya

yang lebih luas dan kompleks pada masa akan datang.

Ada beberapa jenis keterampilan sains dapat dilatihkan pada anak usia dini.

Pertama, mengamati. Caranya, ajak anak-anak mengamati fenomena alam yang

terjadi di sekeliling kita. Dimulai dariyang paling sederhana. Misalnya, mengapa es

bisa mencair? Mengapa ada siang dan malam, dan sebagainya. Dalam hal ini, anak

diminta untuk menggolongkan benda sesuai kategori masing-masing. Misalnya

kelompok bunga-bungaan, kelompok biji-bijian, kelompok warna yang sama, dan

lain sebagainya. Ketiga, memprediksi. misalnya, berapa lama es akan mencair,

8
berapa lama lilin akan meleleh, berapa lama air yang panas akan menjadi dingin,

dan seterusnya.

• Pembelajaran Sains Anak Usia Dini

Nugraha, (2008:62) mengemukakan secara jelas aspek-aspek yang ada dalam

sains permulaan atau pada anak-anak prasekolah, yaitu: observasi, klasifikasi,

mengukur, estimasi, eksperimen, dan komunikasi. Sains pada pendidikan anak usia

dini, dapat mendorong anak untuk mengeksplorasi lingkungan dan

merefleksikannya dengan melakukan pengamatan dan penemuan. Idealnya, sains

bukan waktu yang dipisahkan dari pengalaman-pengalaman lain. Ini merupakan

bagian dari pendekatan terus menerus yang terintegrasi, di mana anak-anak berpikir

dan membangun pengertian dasar tentang dunia. Secara sederhana anak sudah

mampu membuat hipotesa berdasarkan data yang dikumpulkannya. Mereka dapat

memperkirakan dan memperbaiki perkiraannya tersebut hingga akhirnya dapat

menarik kesimpulan melalui percobaan, ataupun mengoperasikan data secara

sederhana.

2) Metode Demonstrasi

• Pengertian metode demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar denganmenggunakan peragaan

untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana

berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa,

(Winda.hppt//.com,2004:29), didonlowd pada tanggal 01 Desember 2013.

• Kelebihan metode demonstrasi

Menurut Nugraha, (2008:55) metode demonstrasi memiliki

kelebihan sebagai berikut:

• Perhatian anak didik dapat di pusatkan, dan titik berat yang dianggap

9
penting oleh guru dapat di amati

• Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar

• Dapat menambah pengalaman anak didik


• Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan

• Dapat mengurangi kesalah pahaman karena pengajaran lebih jelas dan kongkrit

• Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiransetiap siswa

karena ikut serta berperan secara langsung.

• Kelemahan metode demonstrasi

Menurut Kartini, (2006:40) metode demonstrasi memiliki

beberapa kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut:

 Memerlukan waktu yang cukup banyak

 Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi menjadikurang

efesien

 Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-

bahannya

 Memerlukan tenaga yang tidak sedikit

 Apabila siswa tidak aktif maka metode demonstran menjadi tidak efektif.

3) Menanam kacang hijau

• Menanam kacang hijau

Kacang hijau adalah salah satu tanaman yang sangat bermanfaat bagi

manusia selain dapat dikonsumsi kacang hijau juga dapat digunakan sebagai media

pelajaran di sekolah, salah satunya misalnya digunakan sebagai media pelajaran

sains, pelajaran sains sangat penting dikembangkan karena merupakan pelajaran

yang menimbulkan pemikiran-pemikiran yang kreatif, inovatif dan bisa

menimbukan ide-ide pemikiran, pembelajaran sains ini adalah pembelajaran yang

yang di alasi dengan kata-kata mengapa, bagaimana, apakah, dan di mana. Dalam

10
PTK ini akan dikembangkan pembelajaran sains yang berkaitan dengan cara

menanam kacang hijau, melalui menanam kacang hijau dapat menimbulkan ide-ide

pemikiran yang kreatif salah satunya anak bisa menjawab pertanyaan misalnya: 1)

Apa saja alat dan bahan untuk melakukan praktik menanam biji kacang hijau? ,2)

Bagaimana langkah langkah atau tahapan praktik menanam biji kacang hijau ? 3)

bagaimanakah proses pertumbuhan dari biji kacang hingga menjadi sebuah

tanaman ? Melalui pertanyaan ini dapat mengembangkan pemahaman sains anak

melalui eksperimen menanam kacang hijau.

• Tujuan dan manfaat menanam kacang hijau

Tujuan menanam kacang hijau ini adalah agar anak mampu mencari dan

menemukan sendiri berbagai persoalan-persoalan yang dihadapinya yang ia dapat

mengadakan percobaan sendiri, juga anakdapat terlatih dalam pola berpikir ilmiah.

Dengan eksperimen anak menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang

sedang di pelajarinya.

Adapun manfaat menanam kacang hijau antara lain:


1. Dapat mengembangkan aktivitas dan menemukan gagasan-
gagasan baru yang kreatif.
2. Memberikan pengetahuan khusus yang baru untuk memecahkan suatu masalah.

4) Keunggulan dan kelemahan dalam menanam kacang hijau

1. Keunggulan menanam kacang hijau

• Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan

percobaannya.

• Dalam membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan

penemuan dari hasil percobaan dan manfaat bagi kehidupan masyarakat.

• Hasil-hasil percobaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk

memakmurkan umat manusia.

11
2. Kelemahan menanam kacang hijau

• Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik mendapat

kesempatan untuk mengadakan eksperimen.

• Jika eksperimen membutuhkan jangka waktu yang lama, maka anak harus

menanti untuk dapat melanjutkan pelajaran.

• Kurangnya persiapan anak didik akan menimbulkan kesulitan didalam

melakukan eksperimen.

B. Acuan Teori Rancangan Alternatif dan Disain Intervensi Tindakan yang


Dipilih

Rancangan alternatif atau disain intervensi ini pada dasarnya tidak berbeda

dengan penyusunan seknario tindakan dalam pembelajaran. Pada pelaksanaan

penelitian ini direncanakan menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

action research). Di bawah ini akan dikemukakan beberapa teori tentang

penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Menurut Hopkins (2008:8), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningatkan kemantapan

rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam

pemahaman terhadap kondisi dan praktik pembelajaran.

Berdasarkan pengertian PTK yang dikemukakan di atas bahwa PTK bertujuan

untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu dan

memperdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah.

Melalui PTK guru dapat meneliti sendiri yang berhubungan dengan pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan di kelas, meliputi aspek interaksi antara guru dengan

peserta didik, keunggulan dan kelemahan metode yang digunakan, media dan

alat serta prosedur dan alat evaluasi pembelajaran.

Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas

12
dalam penelitian ini adalah penelitian bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-

tindakan tertentu agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran

yang diselenggarakan secara profesional terutama kemampuan pemahaman sains

anak di lembaga RA Kabupaten Bangka.

B. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan

Bahasan hasil penelitian yang relevan yang pernah dilakukan Sa`diatul Fuadiyah,
(2022) tentang “Pengaruh Air Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Phaceolus
radiatus)” Tumbuh berkembangnya tumbuhan kacang hijau dipengerahui oleh
beberapa faktor salah satunya adalah air. Air sangat di perlukan bagi tumbuhan. Jika
tumbuhan kekukarangan air maka pertumbuhan tidak dapat berlangsung dengan baik.
C. Pengembangan Konseptual Perencanaan Tindakan

Dalam pengembangan perencanaan tindakan yang akan dilakukan akan

diadakan proses atau rancangan pelaksanaannya tersendiri yang dibentuk seperti

siklus pelaksanaan tindakan kelas dari mulai permasaahan yang dihadapi,

kemudian melakukan perencanaan tindakan pertama, dilajutkan dengan

pengamatan secara langsung atau pengumpulan data, refleksi, apabila dalam

refleksi terdapat masalah, maka akan dilakukan kembali perencanaan tindakan

berikutnya

13
BAB III

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Metode Penelitian
Metode dan rancangan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan
kelas (PTK) difokuskan pada anak-anak, untuk memperbaiki atau meningkatkan
mutu pelajaran di kelas Kemmis, 1988 (dalam Masnur, 2008:8). Penelitian ini
diawali dengan melakukan observasi dalam proses belajar mengajar di kelas dari
masalah yang nampak dalam mengatasi agar dapat terlaksana perencanaan belajar
mengajar yang baik, untuk memecahkan ini peneliti membuat rencana baru yang
lebih mendorong pencapaian tujuan.
Rancangan yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini akan
menggunakan 2 siklus, setiap siklus menggunakan langkah berikut, yaitu:
1. Perencanaan perbaikan pembelajaran.
2. Pelaksanaan tindakan melalui intervensi di dalam kelas.
3. Melakukan observasi dan evaluasi terhadap intervensi tindakan didalam kelas.
4. Melakukan refleksi berdasakan hasil evaluasi.

14
Gambar 3.1 Bagan Penetilian Tindakan Kelasmenurut , Suyanto
(2008:56)

Perencanaan

SIKLUS I
1. Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan

Pengamatan

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di Kelompok B RA Kemuning
Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka .
2. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B RA Kemuning
Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka , yang akan dilaksanakan mulai pada
bulan 2 2 J u l i 2 0 2 2 yang dapat dilihat pada jadwal pelaksanaan penelitian di
bawah ini yang mana sudah disusun mulai dari persiapan judul sampai laporan
akhir

C. Subjek Penelitian

Tabel 3.2 Subjek Penelitian

15
No Nama Kell Jenis Pekerjaan
Kelamin orang tua
1. Azzahra B1 P Swasta
2. Anasya B1 P Swasta
3. Albian B1 L Swasta
4. Anam B1 L Swasta
5. Febri B1 P Swasta
6. Ceiren B1 P Swasta
7. Melly B1 P Swasta
8. Merry B1 P Swasta
9. Hanna B1 P Swasta
10. Okta B1 P Swasta

penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak kelompok B RA Kemuning


Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka berjumlah 10 orang anak, yang terdiri
atas 8 orang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Jika ditinjau dari usia
kelompok B rata-rata berumur 5-6 tahun.
Proses belajar mengajar di RA Kemuning ini dilaksanakan pada pagi hari dari jam
07.30 WIB – jam 10.30 WIB,
D. Prosedur penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang di perkenalkan oleh arikunto,
(2006:102) terdiri atas 4 kegiatan yang akan dilakukan dengan siklus berulang,
kegiatan utama dalam siklus yaitu : a) Perencanaan, b)Pelaksanaan, c) Observasi
dan Evaluasi, d)Refleksi yaitu:

1. Siklus 1
1. Perencanaan
Dalam perencanaan penelitian langkah awal sebelum melakukan
penelitian, harus mempersiapkan: (1) RKH, (2) RKM dengan tema
tanaman/sub tema buah dan biji, (3) membuat atau menyediakan media
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian, (4) menyiapkan lembar
observasi guru mengajar dan lembar observasi tahap tahap perkembangan
sains anak, dan peneliti juga tidak lupa memberikan penjelasan tentang apa

16
yang diharapkan dari kegiatan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan
aksi/tindakan dalam pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
Dalam kegiatan pembukaan terlebih dahulu dilakukan pemanasan
motorik kasar. kemudian masuk kelas, peneliti menyapa dan memberi salam
selanjutnya berdoa bersama. Bernyanyi bersama, pengenalan hari, tanggal,
bulan dan tahun, menyebutkan tata tertib kelas. Kemudian guru bersama
anak berdiskusi tentang menanam kacang hijau yang akan dilakukan
sewaktu pelaksaan pada tema tanaman subtema praktik menanam biji
kacang hijau, sehingga mereka mengerti tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
b. Kegiatan inti
Guru menjelaskan tentang pertumbuhan tanaman kacang hijua dengan
menampilkan slide berupa proses pertumbuhan tanaman kacang hijau mulai
dari biji sampai menjadi tanaman kacang hijau, menjelaskan hasil olahan
apa saja yang dapat dibuat dari bahan kacang hijau, apa manfaat dari biji
kacang hijau bagi manusia, guru juga mencontohkan praktik menanam biji
kacang hijau melalui media slide dengan menggunakan bahan dan alat
berupa biji kacang hijau, gelas plastik bekas air meneral, air, dan kapas,
yaitu mulai dari menyiapkan bahan berupa Biji kacang hijau, gelas plastik,
kapas dan air, kemudian menjelaskan praktik dari menanam kacang hijua
daimulai dari memasukan kapas ke dalam gelas plastik, kemudian
meletakkan biji kacang hijau dan terakhir measukkan air secukupnya ke
dalam gelas sampai kapas menjadi basah. Dan guru juga melakukan tanya
jawab ssuai materi yang diajaraknn tersebut.
c. Kegiatan istirahat/makan
Kegiatan ini dapat digunakan anak untuk bermain dengan alat
permainan ataupun tanpa menggunakan alat, Setelah kegiatan bermain ada
kegiatan makan, sebelum makan anak- anak disuruh mencuci tangan,
membaca doa sebelum dan sesudah makan, peneliti menyampaikan tata
tertib makan.

17
d. Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini guru mengajak ajak anak untuk berdiskusi
atau mereviu tentang kegiatan yang sudah dilakukan dan guru bertanya
apakah anak ibu guru sudah bisa semuamelakukan tugasnya tadi dan apakah
ada anak ibu yang belum selesai atau tidak bisa mengerjakan tugasnnya.
Dan setelah itu guru menyampaikan kegiatan untuk esok harinya, pesan dan
kesan, beryanyi lagu hari sudah siang, membaca do’a pulang, salam, dan
pulang.
3. Observasi dan Evaluasi
Guru melakukan observasi dan evaluasi yaitu mengisi format
observasi tahapan kegiatan yang dilakukan anak, serta mengamati dan
mengisi format aktivitas dan proser belajar serta mengisi format lembar
observasi guru. Dan menjawab pertanyaan hasil pengamatan.
4. Refleksi
Pada tahap ini dilakukan refleksi analisis terhadap data yang telah
diperoleh selama pembelajaran dan observasi. Proses refleksi ini memegang
peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan PTK. Data-data
yang telah diproses itu digunakan untuk melihat kekurangan-kekurangan
yang ada, mengkaji apa yang telah terjadi dan belum terjadi, mengapa
terjadi demikian dan langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk
perbaikan. Hasil refleksi pada siklus 1 ternyata hasilnya belum sesuai
harapan ini digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya atau akan
merencanakan tindakan untuk siklus selanjutnya (siklus II).

Perencanaan

SIKLUS I
Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

18
Insrumen-Instrumen Pengumpulan Data yang Digunakan Instrumen penelitian
yang digunakan peneliti untuk mendapatkandata penelitian adalah :
1. Lembar Observasi guru, yang digunakan oleh teman sejawat untuk

mengamati keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

2. Lembar observasi anak, yang diisi oleh peneliti guna

melihat keberhasilan anak didik dalam pembelajaran.

3. Lembar hasil observasi anak, dibuat oleh peneliti guna melihat

perkembangan anak didik secara keseluruhan dalam pembelajaran.

Tabel 3.4 Aspek yang dinilai pada pengetahuan sains anak


melalui metode demonstrasi menanam kacang hijau

no Aspek yang dinilai Nilai


K A B C D
e
t 1 Anak dapat memahami tentang pertumbuhandan
e perkembangan kacang hijau
r 2 Anak dapat memahami mengapa tanaman
a memerlukan air dan sinar matahari
n 3 Anak mampu menjelaskan fungsi sinar
g matahari dan air bagi tanaman
Catatan:
A (BSB) = Jika anak dapat memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan
kacang hijau, anak dapat memecahkan masalah mengapa tanaman
memerlukan air dan sinar matahari dan anak mampu menjelaskan fungsi
sinar matahari dan air bagi tanaman.

B (BSH) = Jika anak dapat memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan


kacang hijau, anak dapat memecahkan masalah mengapa tanaman
memerlukan air dan sinar matahari namun anak belum mampu menjelaskan
fungsi sinar matahari dan air bagi tanaman.

C (MB) = Jika anak belum dapat memahami tentang pertumbuhan danperkembangan


kacang hijau,tetapi anak dapat memecahkan masalah mengapa tanaman
memerlukan air dan sinar matahari, namun anak belum mampu menjelaskan
fungsi sinar matahari dan air bagi tanaman.

D (BB) = Jika anak belum mampu memahami tentang pertumbuhan dan

19
perkembangan kacang hijau, anak belum dapat memecahkan masalah
mengapa tanaman memerlukan air dan sinar matahari dan anak belum
mampu menjelaskan fungsi sinar matahari dan air bagitanaman.

E. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Dalam Penelitian Tindakan Kelas teknik yang sangat penting dalam

pengumpulan data yaitu teknik observasi/pengamatan, pengamatan ini

digunakan untuk merekam proses pembelajaran yang sedang berlangsung

baik aktivitas guru maupun aktivitas anak. Pengumpulan data melalui

observasi ini akan dilakukan di RA Kemuning Sungailiat.

b. Dokumentasi

Menurut Amirin, (2001:34) menyatakan bahwa dokumentasi

merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan

menganalisis dokumentasi-dokumentasi, baik dokumentasi tertulis, gambar

maupun elektronik.

F. Indikator Keberhasilan

1. Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila indikator lebih dari (80%)

anak dari jumlah 10 orang anak dapat memahami tentang pertumbuhan dan

perkembangan kacang hijau

2. Lebih dari (80%) anak dari jumlah 10 orang anak dapat memecahkan masalah

mengapa tanaman memerlukan air dan sinar matahari

Lebih dari (80%) anak dari jumlah 10 orang anak mampu menyebutkan bahan dan
alat untuk praktik menananm biji kacang hijau, bahan olahan dari kacang hijau,
manfaat kacang hijau dan proses sederhana pertumbuhan tanaman kacang.

20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di RA Kemuning Sungailiat.

Subjek penelitian yaitu kelompok B berjumlah 10 orang anak, yang terdiri atas 2

orang anak laki- laki dan 8 orang anak perempuan, penelitian tindakan kelas ini

menggunakan 4 langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi

pada Bab IV ini akan dibahas hasil dari masing-masing siklus. Penelitian ini

dilakukan sebanyak 2 siklus setiap siklus 2 pertemuan. Di bawah ini akan dibahas

hasil dari setiap siklus.

1. Deskripsi Siklus 1
• Pelaksanaan

Pertemuan pertama dengan kompetensi dasar yaitu anak dapat

memahami konsep-konsep sains sederhana dan dapat memecakan

masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan indikator anak dapat

menceritakan apa yang terjadi jika tanaman tidak diberi air dan sinar

matahari. Pada siklus 1 dilakukan pada hari Senin 24 Juli 2024, anak

diajak untuk mengmati gambar biji kacang hijau, anak diajak menonton

video praktik menananm biji kacang hijau, anak diajak melihat alat dan

bahan untuk menananm biji kacang hijau, anak diajak untuk mengamati

gambar macam macam olahan makanan yang terbuat darti biji kacang

hijau. Setelah anak selesai mengmati gambar biji kacang hijau, anak

21
diajak menonton video praktik menananm biji kacang hijau, anak diajak

melihat alat dan bahan untuk menanam biji kacang hijau, anak diajak

untuk mengamati gambar macam macam olahan makanan yang terbuat

darti biji kacang hijau, ternyata peningkatan pemahaman sains pada anak

belum berhasil sesuai harapan karena anak belum mampu memahami apa

itu praktik menanam biji kacang hijau serta anak belum mampu

menjelaskan cara atau langkah menanam biji kacang hijau secara

berurutan. Hasil obsevasi ini dapat dilihat pada tabel lembar keberhasilan

anak di bawah ini:

Tabel 4.1 Hasil observasi siklus 1 pertemuan pertama

No Aspek yang dinilai Kriteria Jumlah persentase


anak

1 Anak dapat BSB 3 30%


menyebutkan alat dan BSH 2 20%
bahan untuk menanam MB 2 20%
biji kacang hijau BB 3 30%
Jumlah 10

2 Anak mampu BSB 4 40%


menjelaskan cara atau BSH 3 30%
langkah langkah MB 1 10%
menanam biji kacang BB 2 20%
hijau dengan baik dan
benar.
Jumlah 10

Berdasarkan pada siklus kesatu untuk aspek Anak dapat

menyebutkan alat dan bahan untuk menanam biji kacang hijau mendapat

kriteria BSB 3 orang anak (30%), kriteria BSH 2 orang anak (20%),

kriteria MB 2 orang anak (20%) , kriteria BB 3 orang anak (30 %),

aspek anak mampu menjelaskan cara atau langkah langkah menanam biji

22
kacang hijau dengan baik dan benar mendapat kriteria BSB 4 orang anak

(40% ), kriteria BSH 3 orang anak (30%), kriteria MB 1 orang anak

(10%), kriteria BB 2 orang anak (20%)

• Refleksi
Hasil refleksi pada siklus 1 dengan kalabolator masih muncul

permasalahan antara lain: anak belum dapat memahami tentang apa saja

yang alat yang dibutuhkan dalam praktik menanam biji kacang hijau,,

serta anak belum mampu menyebutkan langkah langkah atau tahapan

dalam praktik menanam biji kacang hijau.. Hal ini dikarenakan guru hanya

menceritakan tentang langkah langkah atau tahapan secara berurutan

dalam praktik menanam biji kacang hijau, sehingga anak kurang mengerti

dan anak belum tahu apa yang harus dikerjakan. Permasalahan ini akan

ditindaklanjuti pada pertemuan selanjutnya dengan mengambil solusi

sebagai berikut:

• Menjelaskan kembali kepada anak bagaimana praktik cara menanam

biji kacang hijau

• Memberikan motivasi dan penguatan agar anak bersemangat dalam

menanam kacang hijau.

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian di lanjutkan pada

pertemuan selanjutnya.

2. Deskripsi Siklus 2
• Pelaksanaan

Pada siklus 2 dengan kompetensi dasar yaitu anak dapat memahami

23
konsep-konsep sains sederhana dan dapat memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari dengan indikator anak dapat menceritakan

bagaimana tahapan atau langkah langkah dalam praktik menanam biji

kacang hijau. Pada siklus 2 dilakukan pada hari Selasa tanggal 1 Agustus

2022, anak disuruh menanam beberapa biji kacang hijau, dengan

memperlihatkan alat dan bahan untuk menanam biji kacang hijau serta

langkah atau tahapan menanam biji kacang hijau yaitu dari mulai

meletakkan kapas dalam mangkok plastik, memberi kapas dengan air

selanjutnya menaburkan kacang hijau diatas kapas yang sudah diberi air.

Setelah anak melakukan kegiatan menanam kacang hijau ternyata

peningkatan pemahaman sains anak belum berhasil sesuai harapan yaitu

anak belum mampu memahami perkembangan dan pertumbuhan kacang

hijau, tetapi anak mampu menyebutkan alat dan bahan serta langkah atau

tahapan dalam praktik menanam bijikacang hijau, hasil observasi ini

dapat dilihat pada tabel lembar keberhasilan anak di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil observasi siklus 2

No Aspek yang dinilai Kriteria Jumlah Persentase


anak

1 Anak dapat Sangat Baik 10 100%


menyebutkan alat dan Baik -
bahan untuk menanam Sedang -
biji kacang hijau Kurang -
Jumlah 10

24
2 Anak mampu Sangat Baik 10 100%
menjelaskan cara atau Baik -
langkah langkah Sedang -
menanam biji kacang Kurang -
hijau dengan baik dan
benar.
Jumlah 10

Berdasarkan pada siklus kedua untuk aspek anak dapat menyebutkan

alat dan bahan untuk menanam biji kacang hijau mendapat kriteria sangat

baik 10 orang anak atau seluruh anak dapat menyebutkan alat dan bahan

untuk menanam biji kacang hijau, aspek Anak mampu menjelaskan cara

atau langkah langkah menanam biji kacang hijau dengan baik dan benar

sangat baik 10 orang anak atau seluruh anak mampu menjelaskan cara

atau langkah langkah menanam biji kacang hijau dengan baik dan benar.

• Refleksi
Hasil refleksi pada siklus 2 ternyata hasil sudah sesuai harapan atau

sudah mencapai indikator keberhasilan yaitu: anak dapat menyebutkan alat

dan bahan untuk menanam biji kacang hijau, Anak mampu menjelaskan

cara atau langkah langkah menanam biji kacang hijau dengan baik dan

benar, dengan demikian melalui metode demonstrasi praktik menanam biji

kacang hijau dapat meningkatkan pemahaman sains anak RA Kemuning

Sungailiat Kabupaten Bangka, yang dapat dilihat pada tabel peningkatan

siklus 1 ke siklus 2 di bawah ini:

Tabel 4.5 peningkatan Siklus I dan Siklus II


Aspek yang diteliti Kriteria sangat baik

25
Siklus I Siklus II

Anak dapat
menyebutkan alat
dan bahan untuk 3 anak (30%) 10 anak (100%)
menanam biji
kacang hijau
Anak mampu
menjelaskan cara
atau langkah langkah 4 anak (40%) 10 anak (100%)
menanam biji kacang
hijau dengan baik
dan benar.

Berdasarkan dari tabel di atas terjadi peningkatan pada kreteria baik

dari siklus pertama ke siklus dua, pada aspek Anak dapat menyebutkan

alat dan bahan untuk menanam biji kacang hijau terjadi peningkatan

sebesar 70 % dari 3 anak menjadi 10 anak (100%), aspek Anak mampu

menjelaskan cara atau langkah langkah menanam biji kacang hijau

dengan baik dan benar .terjadi peningkatan sebesar 60% dari 4 anak

menjadi 10 anak (100%). Berdasarkan data dari siklus 2 pertemuan

kedua dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada setiap aspek

dari siklus I sampai siklus II yaitu: Anak dapat menyebutkan alat dan

bahan untuk menanam biji kacang hijau, Anak mampu menjelaskan cara

atau langkah langkah menanam biji kacang hijau. Keberhasilan ini sudah

mencapai indicator keberhasilan yang diharapkan.

Pada siklus kedua pertemuan kedua berdasarkan hasil refleksi

menunjukan bahwa semua aspek yang diamati sudah mencapai tingkat

keberhasilan yang diharapkan atau sudah mencapai indikator keberhasilan,

maka menurut peneliti tidak ada lagi tindakan pada siklus berikutnya atau

siklus diakhiri.

26
B. Pembahasan

Berdasarkan pada rumusan masalah pada bab I yaitu “Apakah melalui metode

demonstrasi menanam biji kacang hijau dapat meningkatan pemahaman sains pada

anak?”. Pada hasil penelitian dari siklus pertama ke siklus dua terjadi

peningkatansebesar 70% dari 3 anak manjadi 10 jumlah anak yang dapat

menyebutkan alat dan bahan untuk menanam biji kacang hijau, dan terjadi

peningkatan sebesar 60% dari 4 anak manjadi 10 anak mampu menjelaskan cara

atau langkah langkah menanam biji kacang hijau . Dengan demikian metode

demonstrasi menanam kacang hijau dapat meningkatkan pemahaman sains anak

RA Kemuning.

Pengembangan pembelajaran sains akan banyak membantu pengajaran dalam

program pembelajaran anak usia dini yang dianggap tepat. Pembelajaran sains

sangat penting bagi kehidupan karena pemahaman sains mengambarkan sesuatu

hal yang berkaitan dengan alam sekitar dan membahas tentang masalah yang ada

di alam semesta ini, baik gejala alam, fenomena atau kebutuhan yang kita rasakan

pada saat ini. (Yulianti, 2010:31).

27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas tentang Upaya Meningkatkan Pemahaman

Sains Pada Anak Kelompok b Ra Kemuning Sungailiat Melalui Metode

Demonstrasi Menanam Biji Kacang Hijau di Kelompok B di RA Kemuning

Sungailiat telah dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan, menghasilkan

kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran praktik menanam biji kacang

hijau berhasil meningkatkan kemampuan mengetahui bahan dan alat serta

langkah langkah dalam praktik menanam biji kacang hijau pada siswa di

Kelompok B RA RA Kemuning Sungailiat, persentase kemampuan

memahami langkah langkah dalam praktik menanam biji kacang hijau

sebesar 40%, setelah diberi tindakan pada siklus II dengan melakukan

demonstrasi dan melihat gambar pada projector serta dengan lembar kerja

(LKPD) yang disesuaikan dengan tema, Target pada penelitian ini adalah

80% maka di berikan Tindakan Siklus II dengan hasil 100%.Hasil penelitian

dinyatakan berhasil karena sudah melebihi target penelitian

B. Saran

1. Bagi Guru
a. Dapat memberikan kegiatan pembelajaran mengenal sains yang lebih

menarik dan inovatif untuk anak misalnya: melakukan praktik menanam

biji kacang hijau yang menarik minat anak.

b. Dapat menciptakan media pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan supaya anak tertarik dan senang saat mengikuti kegiatan

pembelajaran mengenal sains.

28
c. Dapat meningkatkan kemampuan mengenal sains anak melalui kegiatan

yang menarik dan bervariasi yang dilakukan berulang- ulang sehingga

anak dapat memahami sains seperti proses pertumbuhan tanaman dengan

mudah dan menyenangkan.

2. Bagi orangtua

Orangtua hendaknya dapat meluangkan waktu untuk bermain bersama

anak dan memotivasi anak untuk memilih mainan dan permainan yang

menstimulus kemampuan mengenalsains atau ilmu pengetahuan dengan

memanfaatkan media yang tersedia disekitarnya.

3. Bagi Kepala Sekolah

Pendidikan anak usia dini diharapkan untuk meningkatkan peranannya

dalam menyediakan media pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan bagi anak agar kemampuan kognoitif dapat berkembang

optimal sesuai tahapan perkembangan anak. Sebagai kepala

sekolah,hendaknya lebih memfasilitasi lagi untuk kegiatan pembelajaran

sains yang lebih menarik, kreatif dan inovatif

29
DAFTAR PUSTAKA

Pratama, F. ‘5 Tips Menumbuhkan Minat Anak Belajar Sains, Mudah dan


Menyenangkan’, Id.theasianparent.com, [daring] Available at:
https://id.theasianparent.com/anak-belajar-sains

Ali Nugraha. 2008. Pengembangan pembelajaran Sain pada Anak Usia Dini.Jakarta:
Erlangga

Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara

Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Prsada

Amirin. 2001. Pendidikan Usia Dini Yang Baik Landasan Keberhasilan.Jakarta:


Indexs

Amien, dkk. 2008. Pendidikan Berpusat Pada Anak. Jakarta: PT Indeks Crain, dkk.
2007. Assesmen Untuk Anak Usia Dini. Semarang: P. Angkasa Desmita.
2007.

Hopkins, dkk. 2008. Pengembangan Anak Jilid II. Jakarta: Rineka Indrawati. 2001.

Mendidik Anak Kreatif Ala Einstein. Madiun: Mitra Pustaka.

Kartini. 2006. Metode Pem belajaran Prasekolah Anak Usia 7-9 Tahun. Jakarta: PT
Indeks

Leeper. 2002. Ilmu Pengetahauan Alam Sekolah Dasar. Jakarta:

Erlangga Masnur. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Erlangga

Raya. 2009. Penerapan Metode Karya Wisata Untuk Meningkatkan pembelajaran


Sains Anak Kelas 4 SD Muhamadiya 2 Bandung. (hppt://com/2009/15/hakekat-
sains.htmil). diakses pada tanggal 28 November 2013

30
Lampiran

31
FOTO KEGIATAN

PROSES PEMBELAJARAN

32
33
ALAT DAN BAHAN

34
35
Lampiran 2.1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RA KEMUNING SUNGAILIAT
Kelompok Usia : B / 5-6 tahun
Tema / Topik / Sub tema : Aku Sayang Bumi/ Tanaman/ Praktik Menanam Biji Kacang
Hijau
Semester / Minggu : I /2
Hari / Tanggal : Senin/ 25 Juli 2022

A. Tujuan pembelajaran
1. Anak mampu mengenal ciptaan Allah SWT
2. Anak mampu menyebutkan manfaat dari tanaman kacang hijau
3. Anak mampu memperlihatkan rasa ingin tahu / eksploratif
4. Anak dapat menyebutkan alat, bahan dan langkah-langkah dalam melakukan praktek
menanam biji kacang hijau
5. Anak dapat melakukan gerakan untuk pengembangan motorik halus dengan
menghasilkan hasil karya.
6. Anak mampu mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
B. Alat dan bahan
1. Alat untuk praktik menanam kacang hijau ( seperti mangkok plastik, kapas, air dan
kacang hijau )
2. Gambar kacang hijau
3. Gambar tentang praktik menanam kacang hijau ( seperti mangkok plastik, air, kapas,
kacang hijau, gambar makanan olahan dari kacang hijau
4. Alat tulis, pensil , pewarna makanan hijau, LKPD : pola kata tulisan “B I J I”
5. Video tentang cara menanam kacang hijau, link : https://youtu.be/Nol3WT0_dLg
6. Projektor
7. Sayur kecambah/taoge
C. Langkah-langkah pembelajaran
Pembukaan
- Baris, salam dan doa
- Menyapa dan menanyakan kabar anak didik
- Presensi

36
- Memberi motivasi dan tujuan pembelajaran
- Apersepsi
- Guru mengajak anak untuk melihat dan mengamati gambar tanaman biji kacang hijau,
alat dan bahan untuk menananm biji kacang hijau ( biji kacang hijau, mangkok plastik,
kapas dan air )
- Guru mengajak anak menonton video tentang cara dan praktik menananm biji kacang
hijau, link : https://www.youtube.com/shorts/aCDhApNsFLg
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apa manfaat dari tananam biji kacang hijau ?
2. Apa bentuk dan warna dari tanaman biji kacang hijau ?
3. Apa saja makanan yang diolah dari kacang hijau ?
4. Apa saja langkah langkah atau cara dalam praktik menanam biji kacang hijau?
- Guru mendiskusikan dengan anak didik tentang mewarnai dengan pola gambar tanam
kacang hijau
Transisi sebelum bermain :
- Menyanyikan lagu Toge Goreng
- Bermain tepuk
Kegiatan inti :
1. Menyebutkan dan melafalkan kata kacang hijau, kecambah
2. Menebalkan tulisan “B I J I”:
- guru mengenalkan alat dan bahan
- guru membagikan LKPD
3. Menirukan tulisan kata ‘B I J I” dengan menggunakan media pewarna makanan :
- Guru mengenalkan alat dan bahan
- Guru membagikan LKPD
- Anak mengambil alat dan bahan yang digunakan untuk menirukan tulisan kata BIJI.
Istirahat :
- Bermain bebas ( di dalam atau diluar kelas )
- Cuci tangan
- Berdoa sebelum dan sesudah makan
- Kegiatan makan bersama
Kegiatan penutup :
- Guru mengajak anak untuk refleksi :
1. Apa yang kamu sukai dari kegiatan hari ini ?

37
2. Apakah kamu mengalami kesulitan saat berkegiatan ?
3. Sikap positif apa yang kamu dapatkan selama kegiatan main?
- Guru menanyakan kepada anak pesan dan kesan hari ii selama kegiatan berlangsung
- Guru menginformasikan kegaiatan besok
- Guru memberi apresiasi atas perilau positif yang dilakukan anak.
- Berdoa
- Salam
- Berbaris pulang dengan tertib
Refleksi guru :
Guru merenungkan kembali tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru
dengan berbagai macam pertanyaan seperti :
- Apa yang diminati anak didik ketika melakukan kegiatan tentang materi pembelajaran
praktik menanam biji kacang dan tanaman kecambah? Mengapa ?
- Kegiatan bermain apa yang kurang diminati anak?Mengapa ?
- Kemampuan apa saja yang sudah muncul pada anak ?
- Apakah alat dan bahan yang sudah saya siapkan sudah cukup atau kah kurang untuk
kegiatan tersebut?
- Apakah anak didik antusias terhadap kegiatan pembelajaran tersebut ?
- Adakah kelemahan dalam kegiatan proses pembelajaran tersebut ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru dalam meksanakan kegiatan pembelajaran hari
ini ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran hari
ini ?

38
Assesmen :
Guru melakukan asesmen terhadap kegiatan bermain anak dengan teknik assesmen
observasi dan teknik asesmen kinerja, instrumen asesmen menggunakan instrumen ceklis
dan hasil karya.

Ceklis (instrumen asesmen)


Nama : Febri
Kelas : B1
Usia : 6 tahun
No. Indikator ketercapaian muncul Tidak Capaian hasil
tujuan pembelajaran muncul pengamatan
(IKTP)
1 Anak dapat v Kesimpulan : anak
menyebutkan manfaat sudah dapat
dari tanaman kacang menyebutkan dan
hijau dengan baik dan mengetahui manfaat
benar dari tanaman biji
2 Anak dapat v kacang hijau, anak
menyebutkan alat dan dapat menyebutkan alat
bahan untuk praktik dan bahan, cara /
menanam biji kacang langkah menanam biji
hijau serta cara kacang hijau serta dapat
menanam biji kacang menebalkan dan
hijau menirukan tulisan kata
3 Anak dapat v “B I J I” dengan baik
menyebutkan langkah dan benar.
langkah atau cara
menanam biji kacang
hijau
4. Anak dapat v
menebalkan dan
menirukan tulisan “B I
J I”

39
Hasil karya (instruemn asesmen)
Nama : Febri
Kelas : B1
Usia : 6 tahun
tanggal Hasil karya anak Hasil pegamatan
25 Juli 2022 Ananda Febri sudah dapat
menebalkan dan menirukan tulisan
“B I J I” dengan baik dan benar.
Hasil karya ananda Febri
menebalkan dan menirukan tulisan
“B I J I” sudah baik

Sungailiat, 25 Juli 2022

Mengetahui,
Kepala RA Kemuning Guru kelas B1

Ida Apriani, S.Pd Ida Apriani, S,Pd.

40
LKPD

Pola tulisan biji

41
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RA KEMUNING SUNGAILIAT
Kelompok Usia : B / 5-6 tahun
Tema / Topik / Sub tema : Aku Sayang Bumi/ Tanaman/ Praktik Menanam Biji Kacang
Hijau
Semester / Minggu : I /3
Hari / Tanggal : Senin / 1 Agustus 2022

A. Tujuan pembelajaran
1. Anak mampu mengenal ciptaan Allah SWT
2. Anak mampu menyebutkan manfaat dari tanaman kacang hijau
3. Anak mampu memperlihatkan rasa ingin tahu / eksploratif
4. Anak dapat menyebutkan alat, bahan dan langkah-langkah dalam melakukan praktek
menanam biji kacang hijau
5. Anak dapat melakukan gerakan untuk pengembangan motorik halus dengan
menghasilkan hasil karya.
6. Anak dapat mempraktikkan cara menanam biji kacang hijau dengan baik dan benar.
7. Anak mampu mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
B. Alat dan bahan
1. Alat untuk praktik menanam kacang hijau ( seperti mangkok plastik, kapas, air )
2. Biji kacang hijau
3. Gambar tentang praktik menanam kacang hijau ( seperti mangkok plastik, air, kapas,
kacang hijau, gambar makanan olahan dari kacang hijau )
4. LKPD : tulisan kata daun
5. Lem, daun kering
6. Video tentang cara menanam kacang hijau, link : https://youtu.be/Nol3WT0_dLg
C. Langkah-langkah pembelajaran
Pembukaan :
- Baris, salam dan doa
- Menyapa dan menanyakan kabar anak didik
- Presensi
- Memberi motivasi dan tujuan pembelajaran
- Apersepsi dan asesmen awal
- Guru mengajak anak untuk melihat dan mengamati kembali gambar tanaman biji kacang

42
hijau, alat dan bahan untuk menananm biji kacang hijau ( biji kacang hijau, mangkok
plastik, kapas dan air )
- Guru mengajak anak menonton video tentang cara dan praktik menananm biji kacang
hijau, link : https://www.youtube.com/shorts/aCDhApNsFLg
- Guru mengajak anak memgamati cerita bergambar tentang cerita “semut dan kacang
hijau” dengan menggunakan media projektor.
- Anak dan guru bercakap-cakap tentang video praktik menanam biji kacang hijau dan
cerita bergambar tentang semut dan kacang hijau.
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apa manfaat dari tananam biji kacang hijau ?
2. Apa bentuk dan warna dari tanaman biji kacang hijau ?
3. Apa saja makanan yang diolah dari kacang hijau ?
4. Apa saja langkah langkah atau cara dalam praktik menanam biji kacang hijau?
- Guru mendiskusikan dengan anak didik tentang mewarnai dengan pola gambar daun
Transisi sebelum bermain :
- Ice breaking ( Bermain tepuk, bernyanyi dan lain sebagainya)
- Guru mengajak anak berdiskusi tentang materi pembelajaran menanam biji kacang hijau
Kegiatan inti :
1. Menempel pola tulisan kata DAUN dengan menggunakan biji kacang hijau, daun
kering dan lem
2. Anak anak diminta untuk menceritakan kembali tentang pengalaman praktik
menananm biji kacang hijau hingga berkecambah yang telah ditanam anak anak
Istirahat :
- Bermain bebas ( di dalam atau diluar kelas )
- Cuci tangan
- Berdoa sebelum dan sesudah makan
- Kegiatan makan bersama
Kegiatan penutup :
- Guru mengajak anak untuk refleksi :
1. Apa yang kamu sukai dari kegiatan hari ini
2. Apakah kamu mengalami kesulitan saat berkegiatan
3. Sikap positif apa yang kamu dapatkan selama kegiatan main
- Guru menanyakan kepada anak pesan dan kesan hari ii selama kegiatan berlangsung
- Guru menginformassian kegaiatan besok

43
- Guru memeberi apresiasi atas perilaku positif yang dilakukan anak.
- Berdoa
- Salam
- Berbaris pulang dengan tertib
Refleksi guru :
Guru merenungkan kembali tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru
dengan berbagai macam pertanyaan seperti :
- Apa yang diminati anak didik ketika melakukan kegiatan tentang materi pembelajaran
praktik menanam biji kacang ? Mengapa ?
- Kegiatan bermain apa yang kurang diminati anak? Mengapa ?
- Kemampuan apa saja yang sudah muncul pada anak ?
- Apakah alat dan bahan yang sudah saya siapkan sudah cukup atau kah kurang untuk
kegiatan tersebut?
- Apakah anak didik antusias terhadap kegiatan pembelajaran tersebut ?
- Adakah kelemahan dalam kegiatan proses pembelajaran tersebut ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru dalam meksanakan kegiatan pembelajaran hari
ini ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran hari
ini ?

44
Assesmen :
Guru melakukan asesmen terhadap kegiatan bermain anak dengan teknik assesmen
observasi dan teknik asesmen kinerja, instrumen asesmen menggunakan instrumen ceklis
dan hasil karya.

Ceklis (instrumen asesmen)

Nama : Anam
Kelas : B1
Usia : 6 tahun

Indikator ketercapaian
No. tujuan pembelajaran BB MB BSH BSB Ket.
(IKTP)
1. Anak dapat menyebutkan
alat dan bahan untuk
praktik menanam biji V
kacang hijau dengan baik
dan benar
2. Anak dapat menyebutkan
langkah atau cara
menanam biji kacang V
hijau dengan baik dan
benar
3. Anak dapat melakukan
praktik menananm biji
V
kacang hijau dengan baik
dan benar
4. Anak dapat menceritakan
kembali tentang
pengalaman menanam V
biji kacang hijau dengan
lancar dan benar

45
5. Anak dapat menempel
pola tulisan kata DAUN
dengan menggunakan V
media kacang hijau
dengan baik

46
Hasil karya (instrumen asesmen)
Nama : Anam
Kelas : B1
Usia : 6 tahun
tanggal Hasil karya anak Hasil pegamatan
1 Agustus Mely sudah dapat menempel pola
2022 tulisan kata DAUN dengan
menggunakan media biji kacang
hijau dengan baik dan benar.
Hasil karya ananda Mely dalam
menempel pola tulisan kata
DAUN dengan menggunakan
media biji kacang hijau sudah
baik.

Sungailiat, 1 Agustus 2022

Mengetahui,
Kepala RA Kemuning Guru kelas B1

Ida Apriani, S.Pd Ida Apriani, S,Pd.

47
LKPD

Pola tulisan kata DAUN

48
MODUL AJAR

Topik : Tanaman
A. Informasi Umum
Nama Guru : Ida Apriani, S.Pd Semester / Minggu : I / Ke 2
Nama RA : RA Kemuning Sungailiat Topik : Tanaman Sub Topik : Praktik
Kelompok ; B menanam biji
kacang hijau
Landasan Al Surah Al Baqarah Ayat 61, An Nahl ayat 10, Al An Am ayat 99,
Quran : Al Kahfi ayat 45
Pilar / Indikator Aku sayang bumi
Alokasi waktu 5 kali pertemuan Jumlah siswa 14 anak
( 900 menit )
Pelajar Rahmatan Nilai moderasi : Ta’addub
Lil Alamin Nilai karakter : Rasa ingin tahu, mandiri
Model PjBL
pembelajaran
Fase Fondasi
Target peserta Siswa Kelompok B, Usia : 5-6 tahun
didik
Tujuan 1. Anak mampu mengenal ciptaan Allah SWT
pembelajaran 2. Anak mampu menyebutkan manfaat dari tanaman kacang
hijau
3. Anak mampu memperlihatkan rasa ingin tahu / eksploratif
4. Anak mampu mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
5. Anak dapat menyebutkan alat, bahan dan langkah-langkah
dalam melakukan praktek menanam biji kacang hijau
6. Anak dapat melakukan gerakan untuk pengembangan motorik
halus dengan menghasilkan hasil karya.
7. Anak dapat mempraktikkan cara menanam biji kacang hijau
dengan baik dan benar.
8. Anak mampu mengucapakn rasa syukur kepada Allah SWT
Kata kunci Tanaman, kacang hijau

49
Deskripsi umum 1. Kegiatan praktek menanam biji kacang hijau yang dilakukan
kegiatan anak didik dengan tujuan agar anak didik dapat secara langsung
memahami dan mengenal tumbuhan hijau dan bagaimana cara
tumbuhnya tanaman hijau tersebut.
2. Melalui kegiatan praktik menanam biji kacang hijau dapat
diketahui bahwa biji merupakan bentuk awal pertumbuhan
tanaman . Dengan menanam biji suatu tanaman , kita dapat
mengamati pertumbuhan tanaman tersebut.
3. Dengan adanya praktik menanam biji kacang hijau dapat
membuat anak berpikir kritis, meningkatkan kreativitas anak
dalam berbagai hal, serta memberikan wawasan tentang
pentingnya bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anak
serta dpat mengenalkan kepada anak didik tentang ilmu Sains
atau pembelajatran Sains dengan tujuan agar anak didik dapat
memahami, mengetahui dan mencari informasi tentang apa itu
ilmu Sains.
Kegiatan lain yang dilakukan yaitu :
A. Menonton pembelajaran praktik menanam kacang hijau
dengan menggunakan media infokus
B. Eksplorasi informasi tentang praktik menanam kacang hijau
C. Membuat hasil karya ( kolase membuat pola gambar biji
kacang hijau )
D. Bernyanyi lagu tentang sayur kecambah

Alat dan Bahan A. Alat untuk praktik menanam kacang hijau ( seperti mangkok
plastik, kapas, air dan kacang hijau )
B. Gambar kacang hijau
C. Gambar tentang praktik menanam kacang hijau ( seperti
mangkok plastik, air, kapas, kacang hijau, gambar makanan
olahan dari kacang hijau
D. Infokus
E. Laptop/video tentang cara menanam kacang hijau
Sarana dan Laptop, gambar tentang praktik menananm kacang hijau

50
prasarana Video tentang cara menanam kacang hijau, link :
https://youtu.be/Nol3WT0_dLg
Sumber QS. Al Baqarah ayat 61, An Nahl ayat 10, Al An Am ayat 99, Al
Kahfi ayat 45

B. Komponen Inti
1. Peta
konsep

2. Curah ide kegiatan


Beberapa kegiatan yang dapat dikembangkan dari peta konsep antara lain :
A. Kegiatan awal untuk pemantik ide atau imajinasi anak seperti :
- Mengamati / melihat video tentang cara/praktik menanam kacang hijau
- Menjelaskan tentang tanaman kacang hijau dan manfaatnya.
- Mengamati/melihat gambar tentang praktik menanam kacang hijau ( seperti gambar
mangkok plastik, kapas, air, kacang hijau, makanan olahan dari kacang hijau )
B. Kegiatan main :

51
- Mendengarkan penjelasan dari guru yang berkaitan dengan praktik menanam kacang
hiau.
- Menonton video tentang praktik menanam kacang hijau, link
- Membuat kolase dengan pola gambar biji kacang hijau
- Menyanyikan lagu tentang sayur kecambah/toge ( Lagu Toge Goreng )
C. Kegiatan Penutup
- Anak menceritakan kegiatan tentang tanaman kecambah, menceritakan alat dan bahan
serta cara menanam kacang hijau.
- Refleksi kegiatan tentang tanaman kecambah dan cara atau langkah - langkah menanam
kacang hijau dan apresiasi kepada anak didik.
- Memberikan penguatan terhadap konsep yang didapat anak didik saat melakukan
kegiatan.
- Melakukan aktivitas atau rutinitas penutup.
D. Refleksi Guru
Guru merenungkan kembali tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru
dengan berbagai macam pertanyaan seperti :
-Apa yang diminati anak didik ketika melakukan kegiatan tentang materi pembelajaran
tanaman kecambah dan langkah/cara menanam kacang hijau? Mengapa ?
-Kegiatan bermain apa yang kurang diminati anak?Mengapa ?
-Kemampuan apa saja yang sudah muncul pada anak ?
-Apakah alat dan bahan yang sudah saya siapkan sudah cukup atau kah kurang untuk
kegiatan tersebut?
Apakah anak didik antusias terhadap kegiatan pembelajaran tersebut ?
-Adakah kelemahan dalam kegiatan proses pembelajaran tersebut ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru dalam meksanakan kegiatan pembelajaran hari
ini ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran hari
ini ?
E. Asesmen
- Guru melakukan teknik observasi dan teknik kinerja terhadap kegiatan bermain anak.
Guru melakukan teknik observasi seperti mengamati sikap/perilaku anak saat melakukan
kegiatan main serta guru melakukan teknik kinerja seperti mengamati hasilkarya anak
pada saat pembelajaran berlangsung.
- Guru melakukan penilaian melalui instrumen asesmen ceklist dan asesmen hasilkarya

52
terhadap kegiatan pembelajaran hari ini.
Rencana tindak lanjut kelas
- Guru menyiapkan egiatan main untuk hari berikutnya (apat disesuaikan dengan
kebutuhan anak didik), seperti :
A. Guru mengajak anak menonton kembali video dan melihat gambar gambar tanaman
kacang hijau, kecambah, alat dan bahan serta cara/langkah menanam kacang hijau
B. Guru mengajak anak melalukan praktik menanam kacang hijau.

Mengetahui, Sungailiat, 25 Juli 2022


Kepala RA Kemuning Sungailait Guru Kelompok B1

Ida Apriani, S.Pd Ida Apriani, S.Pd

53
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RA KEMUNUNG SUNGAILIAT
Kelompok Usia : B / 5-6 tahun
Tema / Topik / Sub tema : Aku Cinta Bumi/ Tanaman/ Praktik Menanam Biji Kacang
Hijau
Semester / Minggu : I /2
Hari / Tanggal : Senin/ 25 Juli 2022

A. Tujuan pembelajaran
1. Anak mampu mengenal ciptaan Allah SWT
2. Anak mampu menyebutkan manfaat dari tanaman kacang hijau
3. Anak mampu memperlihatkan rasa ingin tahu / eksploratif
4. Anak mampu mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT
5. Anak dapat menyebutkan alat, bahan dan langkah-langkah dalam melakukan praktek
menanam biji kacang hijau
6. Anak dapat melakukan gerakan untuk pengembangan motorik halus dengan
menghasilkan hasil karya.
7. Anak dapat mempraktikkan cara menanam bijikacang hijau dengan baik dan benar.
8. Anak mampu mengucapakn rasa syukur kepada Allah SWT
B. Alat dan bahan
- LKPD pola gambar biji kacang hijau,biji kacang hijau,air, kapas dan mangkok plastik
C. Langkah-langkah pembelajaran
Pembukaan
- Baris, salam dan doa
- Menyapa dan menanyakan kabar anak didik
- Presensi
- Memberi motivasi
- Apersepsi
- Guru mengajak anak untuk melihat dan mengamati gambar tanaman biji kacang hijau, alat
dan bahan untuk menananm biji kacang hijau ( biji kacang hijau, mangkok plastik, kapas
dan air )
- Guru mengajak anak menonton video tentang cara dan praktik menananm biji kacang hijau,
link :
https://www.youtube.com/shorts/aCDhApNsFLg

54
- Guru mengajak anak melihat gambar tanaman bijikacang hijau, talat dan bahan untuk
menanam biji kacang hijau, gambar cara/langkah menanam biji kacang hijau, gambar
makananolahan dari biji kacang hijau, gambar tananman/sayur kecambah dengan
menggunakan media infokus.
- Anak dan guru bercakap-cakaptentang video praktik menanam biji kacang hijau.
- Guru mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apa manfaat dari tananam biji kacang hijau ?
2. Apa bentuk dan warna dari tanaman biji kacang hijau ?
3. Apa saja makanan yang diolah dari kacang hijau ?
- Guru mendiskusikan dengan anak didik tentang membuat kolase dengan pola gambar biji
kacang hijau.
- Transisi sebelum bermain :
- Menyanyikan lagu Toge Goreng
- Bermain tepuk
Kegiatan inti :
1. Menyebutkan dan melafalkan kata kacang hijau, kecambah
2. Membuat kolase dengan pola gambar biji kacang hijau:
- Guru mengenalkan alat dan bahan
- Guru membagikan LKPD
- Anak mengambil alat dan bahan yang digunakan untuk kolase.
- Anak mengerjakan tugas membuat kolase pola gambar biji kacang hijau.
Istirahat :
- Bermain bebas ( di dalam atau diluar kelas )
- Cuci tangan
- Berdoa sebelum dan sesudah makan
- Kegiatan makan bersama
Kegiatan penutup :
- Guru mengajak anak untuk refleksi :
1. Apa yang kamu sukai dari kegiatan hari ini
2. Apakah kamu mengalami kesulitan saat berkegiatan
3. Sikap positif apa yang kamu dapatkan selama kegiatan main
- Guru menanyakan kepada anak pesan dan kesan hari ii selama kegiatan berlangsung
- Guru menginformassian kegaiatan besok
- Guru memeberi apresiasi atas perilau positif yang dilakukan anak.

55
- Berdoa
- Salam
- Berbaris pulang dengan tertib
Refleksi guru :
Guru merenungkan kembali tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan guru
dengan berbagai macam pertanyaan seperti :
- Apa yang diminati anak didik ketika melakukan kegiatan tentang materi pembelajaran
tanaman kecambah dan langkah/cara menanam kacang hijau? Mengapa ?
-Kegiatan bermain apa yang kurang diminati anak?Mengapa ?
-Kemampuan apa saja yang sudah muncul pada anak ?
-Apakah alat dan bahan yang sudah saya siapkan sudah cukup atau kah kurang untuk
kegiatan tersebut?
Apakah anak didik antusias terhadap kegiatan pembelajaran tersebut ?
-Adakah kelemahan dalam kegiatan proses pembelajaran tersebut ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru dalam meksanakan kegiatan pembelajaran hari
ini ?
- Tantangan apa saja yang dialami guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran hari
ini ?

Assesmen :
Guru melakukan asesmen terhadap kegiatan bermain anak dengan teknik assesmen
observasi dan teknik asesmen kinerja, instrumen asesmen menggunakan instrumen ceklis
dan hasil karya.

Ceklis (instrumen asesmen)


Nama : Nasya
Kelas : B1
Usia : 6 tahun
No. Indikator ketercapaian muncul Tidak Capaian hasil
tujuan pembelajaran muncul pengamatan
(IKTP)
1 Anak dapat v Kesimpulan : anak
menyebutkan manfaat sudah dapat

56
dari tanaman kacang menyebutkan dan
ijo dengan baik dan mengetahui manfaat
benar dari tanaman biji
2 Anak dapat v kacang hijau serta anak
menyebutkan alat dan dapat menyebutkan alat
bahan serta cara dan bahan, cara /
menanam biji kacang langkah menanam biji
hijau kacang hijau dengan
baik dan benar.

Hasil karya (instruemn asesmen)


Nama : Nasya
Kelas : B1
Usia : 6 tahun
tanggal Hasil karya anak Hasil pegamatan
22 Juli 2023 Ananda Nasya sudah dapat
mengisi pola gambar biji kacang
hijau dengan menggunakan media
biji kacang hijau LKPD ( pola
gambar biji kacang hijau, terisi
penuh dengan baik dan benar.
Hasil karya ananda Nasya
membuat kolase dengan pola
gambar biji kacang hijau sudah
baik
Sungailiat, 25 Juli 2022

Mengetahui,
Kepala RA Kemuning Guru kelas B1

Ida Apriani, S.Pd Ida Apriani, S,Pd.

57
LKPD

58

Anda mungkin juga menyukai