Anda di halaman 1dari 17

Peralatan Sistem Bahan Bakar

a. Plat tangki bahan kabar main tank terbuat dengan ketebalan 8 mm, Kapasitas :
100 liter.
b. Gate valve dan chek valve
c. Motor pompa minyak/gear pump untuk motor pompa pengisian dan untuk motor pengurasan :
d. Motor :
i. Merk : AEG atau setara
ii. Daya : disesuaikan kebutuhan, minimal 1,5 HP
iii. Putaran : ±1.500 rpm
iv. Tegangan : 220 V
v. Frequency : 50 Hz
vi. Kapasitas : Disesuaikan kebutuhan minimal 30 l/menit
vii. Total head : Disesuainkan kebutuhan minimal 12 m
a. Pipa :
Pipa untuk bahan bakar dari jenis black steel, medium class, ukuran-ukuran pipa disesuaikan
dengan gambar perencanaan.

3. Pengerjaan Atas Bahan


Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud Spesifikasi Teknis dan harus dalam
keadaan asli dan baru.
Pekerjaan harusklah dilakukan oleh orang-orang ahli dan dapat latihan khusus.
1. Peralatan yang disebut dengan merk dan Penggantinya. Bahan-bahan, perlengkapan,
peralatan, accessories dan lain-lain yang disebut dan dipersyaratkan dengan ini, maka
pemborong wajib menyediakan itu sesuai dengan Merk yang disebut diatas. Penggantian
dapat dilakukan dengan persetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Direksi Pengawas.
2. Perlindungan Pemilik
Atas gangguan bahan material, sistem lain-lain oleh Pemborong, Pemilik, dijamin dan
dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
3. Pengetesan Semua Sistem Yang Terpasang
a. Pada waktu sesuai dengan yang ditentukan / dispakati bersama, pemasangan seluruh
peralatan Instalasi Listrik Arus Kuat harus dalam kondisi terpasang dan bekerja baik
serta bebas cacat juga sempurna secara keseluruhan.
b. Pemborong harus mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan-kerusakan yang
diakibatkan kecerobohan pada pekerja.
c. Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini, dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh Direksi
Pengawas.
d. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untukpercobaan tersebut,
merupakan tanggung jawab Pemborong.
e. Untuk pengetesan-pengetesan pekerjaan Instalasi Listrik di test selama 3 (tiga) hari/jam
kerja secara terus menerus/nonstop
Semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Pemborong.
4. Pengujian
1. Sebelum semua peralatan Utama dari sistim pasang, harus diadakan pengujian secara
individual.
2. Seluruh pekerjaan Instalasi tersbut baru dianggap selesai dan dapat diterima apabila
telah diperiksa dan diuji oleh Pabrik Pembuat atau LKM/PLN serta Instalasi lain yang
berwenang untuk itu dengan menyertakan sertifikasi lulus uji.
3. Seluruh pengukuran harus dilakukan dengan peralatan ukur yang mempunyai tingkat
presisi minimal satu tingkat diatas peralatan ukur yang terpasang.
4. Semua peralatan yang direncanakan untuk cadangan/spare harus dilakukan pengujian
dengan cara simulasi
5. Pemboron harus menyerahkan jadwal waktu tentang keperluan pengujian yang akan
diselenggarakan dengan cara-cara pelaksaan pengujian tersebut selambat-lambatnya 14
hari sebelum waktu pengujian kepada kepala DIreksi Pengawas.
6. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakanpengujian secara meneyeluruh dari
sistim, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik.
7. Semua biaya mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan untuk pengujian
yang perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.
8. Terhadap kegagalan-kegagalan penguji, Pemborong harus melaksanakan penggantian
bahan dan pekerjaan atau perbaikan menurut pendapat Direksi Pengawas dengan tanpa
adanya tambahan untuk penggantian atau perbaikna pekerjaan yang gagal tersebut.
9. Semua bukti pengujian di lapangan harus tertulis dengan jelas denga satu metode
pengisian log sheet yang sistematis (mudah diisi, jelas dan lengkap dengan
waktu/tanggal ), saat mana sistem tersebut diuji.
10. Selama selang waktu antara akhir pengujian sampai serah terima kepada Pemberi
Tugas, seluruh peralatan masih menjadi tanggung jawab Pemborong.
11. Apabila sudah dilakukan pengujia, ternyata telah memenuhi fungsi-fungsinya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari Kontrak, maka seluruh unit lengkap denga
peralatannya dapat diserahkan kepada Pemberi Tugas degan disaksikan oleh Direksi
Pengawas.

Perlatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji

1. Panel-panel Tegangan rendah


Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan ertifikat lulus pengujian dari pembuat panel yang
menjamin bahwa setiap peralatan peralatan dalam panel tersebut berfungsi baik dan bekerja
sempurna dalam keadaan oprasional maupun gangguan berupa undervoltage, over current,
overthermis, short circuit dan lain-lain serta megger antar fasa, fasa netral, fasa nol.
2. Kabel-kabel Tegangan Rendah
Untuk kabel Tegangan rendah, sertifikat lulus pengujian harus dari PLN yang terutama menjamin
bahan isolasi kabel baik serta tidak melanggar ketentuan-ketentuan PLN tentang dengan nilai
tahan isolasi minimum 5 mega ohm.
Penyalaan baru boleh dilaksanakan apabila dinyatakan lulus oleh Direksi Lapanganyang
didasarkan pada hasil pengukuran (data) langsung dari semua instalasi.
3. Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus dilakukan pengujian atau
pengukuran factor daya (cos phi).
Dalam hal ini factor daya yang diperbolehkan minimal ,85.
4. Motor-motor Listrik
Motor-motor listrik yang tepasang, harus dari type yang sesuai dengan pemakaian dan lokasi
diaman motor-motor tersebut dipasang.
Pengukuran tahanan isolasi motor-motor listri harus dilakukan. Pemasangan motor-mototr litrik
bias dilaksanakan setelah hasil pengukuran tidak melanggar ketentuan-ketentuan puil 2000.
5. Pentanahan/Grounding
Semua pertanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran tahanan dengan maximum 1 ohm
pada masing-masing pertanahan dan dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun hujan selama
minimal 3 hari berturut-turut.
6. Factory test ( Pengetesan dan Pengujia ) pada genset
Sebelum Generator set dikirim ke Site Project, terlebih dahulu harus dilakukan TEST di Work
Shop sebagai berikut:
i. Pengetesan Beban dengan menggunakan Load Bank (resistance bank load).
Step speed load test:

 0% 5 menit.  110% 10 menit.


 50% 30 menit.  75% 45 menit.
 75% 45 menit.  50% 30 menit.
 100% 180 menit.  0% 10 menit.

ii. Pengetesan SIMULASI


Engine warning and Shutdown Masseges
 Low oil preassure (warning, shutdown).
 Low coolant temperature (warning)
 High coolant temperature (warning, shutdown)
 Oil preasure sender (warning, indicates a sender or wiring failure in lthe oil pressure
monitoring system)
 Engine temperature sender
 Fail to crank (shuntdown)
 Overcrank (shuntdown)
 Magnetic pick-up pailure (shuntdown)
 Over speed (shuntdown)
 Emergency stop (shuntdown)
 High alternative temperature alarm.
 Ground fault alarm.

Warning and Shuntdown massages.

 Overload
 Over Current.
 Short Circuit.
 Hight AC voltage.
 Low AC voltage.
 Reverse Power.
 Under frequency
 Loss of Excitation.
 Phasa Rotation (Anticifate fealure).
iii. Tingkat kebisingan suara diluar Genset type Bonnet & Sound proof) pada jarak 3 meter
harus diukur tidak lebih dari 70 dB.
(Pengukuran dilakukan pada malam hari).
b. Setelah Generator set terhubung ke Panel LVMDP, kontraktor wajib melakukan test beban
gedung secara keseluruhan selama 2x24 jam.
c. Seluruh biaya pengetesan ditanggung oleh kontraktor, setiap pengujian / Test harus dibuatkan
berita acaranya.

Pengujian pabrik dan pengujian lapangan tersebut diadakan oleh pabrik pembuat dengan
disaksikan oleh Perencana dan Konsultan Pengawas, catatan-catatan hasil pengujian setelah
disyahkan harus diserhakan bersama hasil test dan sertificate dari independent international
surveyor kepada Konsultan Pengawas.

Garansi Pabrik (warranty)

Garansi pabrik harus berlaku untuk waktu selama 1 (satu) tahun dari mulai saat penyrahan
pertama, selama garansi pabrik bertanggung jawab untuk penggantian atau perbaikan setiap
cacat/kerusakan peralatan, komponen maupun sistem, kegagalan yang disebabkan oleh kesalahan
material, kemampuan kerja tenaga atau engineering adalah tanggung jawab kontraktor.

Pendidikan dan latihan

Sebelum menyerahkan kedua, Kontraktor harus telah mengadakan semacam pendidikan dan latihan
selama periode tertentu kepada 3 orang calon operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas.
Training tentang operasi dan perawatan tersebut harus lengkap dengan 5 (lima) set copy buku
Operating Maintenance, Repair Manual Book serta sampai mendapatkan certificate resmi yang
dikeluarkan oleh Manufacturer. Segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

After Sales Service

Kontraktor harus melampirkan didalama penawaran, tentang daftar alamat di Indonesia dari
bahan perwakilan dan workshop dari merk diesel genset yang ditawarkan, serta jaminan bahwa
workshop tersebut mampu memberikan jasa purna jual (after seles service) terhadap type diesel genset
yang ditawarkan.

Uraian Sistem, Kontrol, Engine, Generator dan Peralatan

a. Data-data sistem
i. Rating : 30 KVA stand by (Silent type)
ii. Voltage : 400/230 AC, 4 kawat lengkap dengan sistem pembumian yang tepat.
iii. Voltage : maximum + 1% pada tegangan minimal
iv. Phase voltage in : + 5% setiap phase balance
v. Frequency : 50 Hz + 0% untuk segala kondisi beban
vi. Load power factor : antara 0,8 logging merupakan kesatuan power factor
vii. Speed :1.500 Rpm
viii. Over load capacity : 10% dari beban penuh selama 1 (satu) jam (harus dapat
terpenuhi)
ix. Perlengkapan :batteray Charger dan rak battera.

Sistem tersebut diatas harus dapat dicapai untuk site kondisi sebagai berikut :

 Ambient temperatur : 35 derajat C


 Humidity : ± 80%
 Sealevel :5-10 meter di atas pemukan laut.

b. Mesin Diesel
iii. Mesin diesel harus dapat mengeluarkan tenaga minimum secara konstan untuk
menggerakkan Generator dengan kapasitas daya listrik output minimum 30 KVA standby
output.
iv. Kecepatan normal Mesin Diesel adalah 1500 rpm, dan peralatan pengontrolan putaran
harus dipasang pada control panel Genset seperti Governot / Engine Speet Control typr
Elektronik dilengkapi dengan electronic speet otomatic fine adjustment.
v. Mesin harus full comprenssion ignation 4 (empat) langkah / V type multi silinder, sistem
pendingin udara (external fan) serta peredam suara (silencer)
vi. Peralatan pengontrol putaran harus dapat menjaga perubahan putaran dari beban nol
ke beban penuh serta dari beban penuh ke beban nol.
vii. Diesel engine genset selain bekerja sebagai standby duty power supply juga harus
mampu untuk bekerja secara Continue dengan beban lebih ± 10 % dalam waktu 1 jam.
viii. System pendingin mesin digunakan air dengan radio=ator sedangkan pendingin pelumas
dengan menggunakan air yang disirkulasikan dan dilengkapi dengan pengukur suhu.
ix. Peralatan berikut ini harus sudah termasuk didalam paket Mesin Diesel antara lain :
o Pengukur suhu minyak pelumas.
o Petunjuk suhu minyak pelumas.
o Pengatur suhu air pendingin.
o Batteray Charger.
o Kunci Stater.
o Alat pengukur batteray dan lampu penunjuk.

Sedangkan alat pengamanan :


Peraatan pengamanan yang harus dilengkapi Mesin Diesel.
o Lube oil low pressure cut-out.
o Lube oil hight pressure cut-out.
o Cooling water hight temperature cut-out.
o Over speed shunt-down.
c. Alternator (Generator).
ii. Karakteristik
o Rated out put 30 KVA, Standby (minimal)
o 4 pole generator, out put voltage 230/40 volt, 3 phasa, 50 Hz.
o Brushles exiter
o Insulation class H
o Rasio interference filter
o Over voltage protection with adjustable time demay to avoid nuisance tripping.

iii. Ketentuan-ketentuan Lain

o Generator harus dari type Self Ventilated Rotating Field dan stand-by type. Generator
harus bisa menanggung beban secara Stand-by pada factor kerja 0.80 dengan rating KW
dari diesel generator init tersebut dan dapt melayani beban 10% lebih dari gross KW
rating, untuk selama 1 (satu) jam terus menerus, untuk setiap periode 12 jam pada
tegangan normal.
Generator harus langsung dari crank shaft mesin. Generator harus di proteksi terhadap
over load dan kesalahan-kesalahan yang lebih kecil dari pada ketahanan generator.
o Reaktan Generator
Reaktan sub transient dari generator tidak boleh dari 25%. Penggunaan reactor dan
resistor untuk mendapatkan reaktansi yang ekivlent yang sama, tidak diperolehkan
o Sistem Pengaturan Tegangan
Sistem diatas harus sudah termasuk static exiter voltage regulator, termasuk juga alat-
alat pelengkap dan alat-alat control dan wiring (SRCR).
Sistem ini dapat melayani dengan baik pada keadaan generator beroperasi secara
individu.
Sistem dari type Solid State dan mempunyai steady State regulation 2% dari 0,8 logging
ke factor kerja satu. Sistem ini harus bekerja dengan baik pada keadaan hubungan
singkat lainnya yang masih dalam kapasitas generator.
o Peralatan semi konduktor
Pemilihan dan pemakaian dari peralatan semi konduktor yang dipergunakan dalam
generaor set dan semua peralatan control harus sesuai denga standar pabrik.
Recitifier harus mempunyai rating tidak kurang dari 1 – 1,5 kali tegangan peak voltage
dan arus yang diperhitungkan pada setiap kondisi operasi dari generator.
d. Panel Generator Set termasuk didalamnya.
Lemari untuk Panel Board harus mempunyai ukuran yang prosional atau bawaan genset seperti
dipersyaratkan untuk Panel Board menurut kebutuhan, sehingga untuk sejumlah dan ukuran
kabel-kabel yang dipakai tidak terlalu sesak atau bawaan genset.
i. Type
Panel tegangan rendah harus tahan terhadap udara lembab dan panas
untuk pasangan dalam (indoor)
Seluruh komponen harus di-finish sesuai dengan kondisi tropis. Panel
adalah type tertutup (enclosed) dan free standing.
ii. Standard
Panel harus dibuat mengikuti syarat/standard dalam PUIL atau
standard-standard internasional lainnya (IEC, VDE/ DIN, BS, NFC, NEMA,
JIS)
iii. Karakteristik Panel
 Tegangan kerja :400 Volt
 Tegangan tes :3.000 Volt
 Tegangan test impuls :20.000 Volt
 Frequency :50 Hz
 Arus nominal rel :250 Amp.
 Hubungan singat :36 KA
e. Control panel
Pemutusan otomatic rangkaian alternative dilengkapi dengan thermal over load dan
short circuit release serta under voltage trip, braking capacity dan rating amper.
i. Volt meter dan selector swith
ii. Amper meter 1 phasa 3 buah
iii. Frekwensi meter (Hz)
iv. Cos phi meter.
v. Transformator arus 3 buah
vi. Pilot lampu 3 buah
vii. Operating hours meter.
viii. Sakar pengatur putaran.
ix. Lampu pilat generator * ON – OFF *.
x. System Bus-bar.
xi. Unit pengisi batteray lengkap dengan alat bantunya.
xii. Material bantu.
f. Cara kerja Control Panel Genset
Pada prinsipnya Genset ini bekerja sebagai daya listrik cadangan dan harus dilengkapi
reverse power relay pada sisi out goingnya karena akan beroperasika secara interlock
dengan PLN.

Cara kerja sistem control panel adalah sebagai berikut :


Bekerja secara otomatis dari mulai star dan siap dibebani selambat-lambatnya 5s/d 15
detik.
g. Pendidikan dan latihan.
Kepada 3 orang yang ditunjukkan oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan
lengkap dengan 5 (lima) set copi buku Operating Maintenance, Repair Manual Book serta
sampai mendapatkan certificate resmi yang dikeluarkan oleh Manufacturer. Segala sesuatunya
atas biaya Kontraktor.
h. Spare Part dan Toils
Suku cadang untuk operasi sampai 2.000 jam, bagi parts yang perlu sering diganti sesuai
anjuran pabrik.
Spare parts dan tools minimal anatara lain sebagai berikut:
i. 2 (dua) sets standard tools
ii. Standard spare part (recommended oleh pabrik selama 2.000 jam operasi)
5. Garansi
Semua pekerjaan bahan dan peralatan harus digaransikan selama 360 hari. Semua
perlengkapan, bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya digantikan/diperbaiki
oleh Pemborong, tanpa biaya tambahan dengan material Merk/Type yang sama.
6. Peralatan Maintenance (Tools Kit)
Pemborong diwajibkan menyerahkan peralatan Maintenance (Tools Kit) untuk semua
system yang terpasang sesuia dengan produknya masing-masing.
Semua peralatan tersebut harus baru dan asli.

7. Training Operator
Pemborong diwajibkan melakukan training bagi calon operator dan owner. Sehingga para
operator tersebut menjadi benar-benar mengerti akan system yang terpasang dan trampil
dan sanggup malakukan perbaikan perbaikan-perbaikan rinagn.
8. Produk
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi Pemborong dimungkinkan untuk
mengajukan alternative lain yang setara dengan yang dispesifikasikan. Pemborong baru bisa
mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari phak Direksi.
Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :
BAHAN/PERALATAN MERK/PEMBUAT
1. Komponen Panel :
TR (Teg. Rendah)
 MCCB, MCB : MG, SCHENEIDER, AEG, ABB
 Contractor & Relay : TELEMENCANIQUE, ABB, SIEMENS
 Metering/Alat ukur : AEG, AB, SIEMENS
 Terminal : PHOENIX CONTACT, LEGRAND
2. Pembuatan Panel : SIMETRI, SIER atau MERLIN
GERIN
3. Kabel : KABELINDO, SUPREME,
KABELMETAL, TRANKA.
4. Cable Mark : 3M, LEGRAND
5. Lampu TLD & PLC :
- Fluorescent : PHILIPS, OSRAM
- Starter : PHILIPS, OSRAM
- Condenser (Capasitor) : OSRAM, ATCO
- Fitting : OSRAM, ATCO
- Lamp Holder : VOSLOH
- Ballast Low Loss : ATCO, OSRAM
- Pembuat : ARTOLITE, INTERLITE, PHILIPS
a. Down Light
- Luminare : PHILIPS, OSRAM
- Pembuat : ARTOLITE, INTERLITE, PHILIPS
b. Lampu taman : ARTOLITE, INTERLITE, PHILIPS
c. Lampu Emergency & Batteray : MENVIER
6. Conduit Hight Impact :EGA, CLIPSAL, DOUBLE-H
7. PVC AW Class :RUCIKA, WAVIN, PRALON SUPER
8. GIP Med. Class : BAKRIE, PPI
9. Metal Conduit :MARUCHI, NATIONAL, MATSUHITA
10. Kotak Kontak & Saklar : NASIONAL, MK, BERKER
11. Lower Smoke Zero Cable Ladder/Tray : TRI STAR, INTERRAK, ATAU SETARA
12. Penangkal Petir : type EF
13. Genset : PERKINS, CUMMINS, MITSUBISHI

PASAL 3. PEKERJAAN INSTALASI FIRE ALARM

1. Lingkup Pekerjaan
2.1. Lingkup Pekerjaan
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik
dalam spesifikasi ini adapun yang tertera dalam gambar-gambar, diamana bahan dan
peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi yang di
prasyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban pemborong untuk mengganti
bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa
adanya ketentuan tambahan biayanya.
2.1. Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan Instalasi Fire Alrm.

Sebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan


Instalasi Fire Alrm ini harus melakukan pengadaan dan pengawasan serta
menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan. Garis besar pekerjaan
Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai berikut:

 Pengadaan dan pemasangan :


 Panel Control Alarm (MCPFA), SISTEM KONVENSIONAL, lengkap dengan Battery
 Kabel Feeder Fire Alarm dari peralatan utama seperti yang diperlihatkan dalam
gambar rencana.
 Junction Box Fire Alarm (JBFA) pada tiap-tiap lantai.
 Fire Detector, manual Push Button dan Alarm Bell pada tiap lantai.
 Instalasi Fire Alarm berserta peralatan bantuannya.
 Cable ladder dan kabel Tray Fire Alarm untuk peralatan utama, kabel Feeder
maupun instalasi lainnya seperti yang diperlihatkan dalam gambar rencana.
 Lighting Aresster.
 Material bantu.
 Testing & Commissioning dan tranning.
2. Ketentuan Bahan dan Peralatan
Bahan peralatan akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati persyaratan
teknis sebagai berikut :
2.1. Panel Kontrol
Kontrol panel terdiri dari Module untuk Deteksi, Kontrol dan Jack Telepon. Panel
harus mempunyai pintu dengan jendela penyekat.
Control panel ini menggunakan tegangan DC 24 V yang di lengkapi dengan
perlengkapan sebagai berikut :
a. Lampu-lampu
 Lampu alarm merah dan lampu trouble kuning disetiap zone pada zone
module, atau common trouble lamp dengan trouble selector
 Lampu Power –ON yang menyatakan sistim bekerja atau tidak
 Lampu AC Power failure yang menyatakan adanya gangguan pada rangkaian
istalasi (shourt circuit rangkaian pada ground)
 Lamp low batteray yang menyatakan bahwa tegangan standby batteray
sudah tidak normal
 Lampu bell circuit trouble yang menyatakan adanya ketidak beresan pada
rangkaian bell.
 Lampu common alarm yang menyatakan terjadinya alarm disistim tersebut.
b. Tombol-tombol / Swich
 Reset swich yang berfungsi untuk menormalkan sistim setelah terjadi trouble
atau alarm
 Silence swich yang berfungsi untuk mematikan Buzzer atau bell bila berbunyi.
 Alarm lamp test swich yang berfungsi untuk mengadakan pengecekan
apakah lampu-lampu alarm masih berfungsi dengan baik.
c. Batteray Changer
 Sistem harus dilengkapi dengan battery charger (pengisi battery) yang selalu
siap mengisi battery setelah dipakai.
 Pengisian battery tersebut harus dilakukan secara otomatis.
 Besarnya arus pengisian disesuaikan dengan nilai rating battery yang
digunakan.
d. Battery
 Battery harus disediakan sebagai sumber tenaga cadangan apabila sewaktu-
waktu sumber utama PLN mati, sehingga sisrem alarm masih berfungsi
dengan baik.
 Jenis yang dugunakan harus jenis dry cell rechargeable type sealesd lead
acid.
 Battery ini harus bertegangan normal sesuai tegangan sistem (24 V) dengan
kapasitas kebutuhan (ampere-hour) sehingga battery ini sanggup
memberikan syupply secara normal serta terus menerus kepada sistem
selama 2x24 jam standby dan 30 menit general alarm pada akhir periode.
e. Ligthning Arrester yang terdiri dari dua unit:
 Arrestor untuk unit MCPFA (sentral).
 Arrester untuk unit incomming cable dan outgoing cable. Lightning
arrester ini harus ditanahkan (grounding) sedemikian sehingga tahanan
tanah mencapai Max. 1 ohm.

2.2. Kotak Hubung Bagi Utama (MDF-FA) dan Sub Kontak Hubung bagi (JB-FA)
dan Terminal Block.

1. MDF-FA dan JB-FA harus dibuat dari plat baja yang digalvanisasi (galvanized
sheet steel) tebal minimum 2mm dengan rangka besi serta dilengkapi dengan
mimic diagram yang menunjukan arah dan nama beban dan di cat powder
coating.

2. Terminal Block :

 Ambient temperature : -40 oC + 100 oC


 Density : High Density (600 V)
 Insulating housing : Continous grove
 Distance between the terminal
body and the mounting rail : De Electric gap.

2.3. Detector Asap type lonisasi (UL Standart)

Operating voltage : 20-24 V DC

Stand-by current : 65 uA max

Alarm current : 100 mA max

Operating temperature : 0 – 38 oC

Relative humidity : 85% max

Sensitifity :0.8 – 1.01% per foot smoke abscurvuration.

2.4. Detector Panas (Konstan), (UL Standard)

Opening Voltage : 20 – 24 V DC

Operating Temperatur : 57 oC

2.5. Detector Panas (Variable), (UL Standard)

Operating voltage : 20 – 24 V DC

Operating Temperatur : -10 to + 50 oC

Temperature rise : 30 oC / 15 detik.

2.6. Manual Station

Type :Jenis yang dipakai merupakan surface maunted dan dilengkapi dengan
Break glass.

Tebal plat/material : Steel plate, 1,2 mm.

Contact Capacity : DC 30 V, 250 mA.

Protection Glass : Acrylic resin.

Operation lamp : L.E.D (red) sistem intercome.

2.7. Alarm Bell

Type : Surface mounting, diameter 6 inci anti karat.

Operating voltage : 20 -24 V DC.


Current consumption : 40 mA max

Power Consumption : 2 VA max.

Sound level : 90 dB min / 1 m.

Terminal : Lead wire

2.8. Lampu Indicator

Type : Flush mounting

Bulb : led 24V DC – 0,5 W

Material : Polycabonate

2.9. Kabel

1. Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min 0,6 KV untuk kabel NYM, dan
NYY dengan spesifikasi.

Conductor : Plain copper (NYM & NYY), solid or Standed (NYY)

Insulation : PVC

Core Filter : Compound Elastic / Soft PVC

Sheath : PVC

2.Pada prinsipnya kabel-kabel yang dipergunakan adalah sebagai berikut :

Untuk instalasi Tititk Fire Alarm, kabel yang digunakan, kabel harus dari jenis NYA dengan diameter 2 x
1,5 mm di pasang dalam PVC H.I.P. Conduit. Sedangkan untuk kabel Shaft listrik harus diletakkan diatas
CABLE Feeder yang terpasang pada Corridor, menggunakan Cable Tray / Trunking.

3.Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus diajukan terlebih dahulu kepada
Direksi Pengawas untuk dimintakan perseujuannya.

2.10. Conduit

1. Konduit yang digunakan harus memenuhi standard yang berlaku (British-BS dan Eletronikal standard
Ozation – CENELEC) untuk pengujian karakteristk bahan anatara lain:

Tahan terhadap bahan bahaya kebakaran ringan kelenturan dan tahan terhadap getaran mekanis
( tidak mudah pecah ) pada saat pengecoran lantai atau kolom beton.

2. conduit yang dipakai adalahdari jenis PVC High Impact atau metal Conduit, dimana diameter kabel
dalam adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.
3. conduit yang dipasang harus dilengkapi dengan segala Accessoriesnya seperti, Cuoplings, Saddles,
Inspection elbouws, Reducers, Locknuts, Terminal Boxes dan berbagai perlengkapan lainnya, untuk
memudahkan baik pada saat pelaksaan maupun saat penawaran.

2.11. Central Montoring Panel

Kapasitas : 6 Zone

Indicator : Bulb lamp

Sistem : Relay 220 VAC

3. Persyaratan Teknis Pemasangan


Pemasangan seluruh jaringan sistem instalasi fire alarm, harus mengikuti standar yang telah
direkomndasikan oleh pabrik pembuat peralatan yang terpasang serta ketentuan-ketentuan umum
lainnya atau standar internasionla lainnya.
Dasar persyaratan teknis Pemasangan adalah sbb:

3.1. Kotak Hubungan Bagi (Utama dan Sub)


1. kotak hubungan bagi harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya dan harus
rata (horizontal)
2. bila diperlukan, kotak hubungan bagi harus dilengkapi dengan lubang-lubang ventilasi.
3. semua penyambungan kabel dalam kotak hubungan bagi harus dilakukan dalam terminal block.
Terminal block yang digunakan harus dari produk yang terbaik kualitasnya (lihat 2.2 ayat 3 dan pasal
3 dan pasal 4)
4. semua kotak hubung bagus harus ditanahkan.

3.2. Kabel dan Conduit

1. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel merk yang jelas dan tidak mudah
lepas untuk mengidentifikasi arah/zone.
2. Setiap tarikan kabel tidak diperkenankan adanya sambungan.
3. Setiap zone, diberi indentifikasi warna kabel untuk membedakan jumblah zonenya.
4. Semua kabel dalam conduit yang dipasang mendata harus dipasang di trukking
5. Penyusunan conduit diatas trunking kabel harus rapi dan tidak saling menyilang
6. Conduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem, beserta dengan accessoriesnya.
7. Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertical harus pada tangga kabel/cable ladder, lengkap
dengan fitting-fittingnya.
8. Semua kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton harus dibuat sleev dari pipas
galvanis dengan diameter minimum 2 1/2 kali penampang kabel.

3.3 Peralatan Utama dan Detektor

Koordinat tempat setiap peralatan akan dihentikan kemudian ( disesuaikan dengan perubahan /
keinginan arsitek)
Manual push button dipasang pada ketinggian 1,5 m dari lantai.

Alarm bell dipasang 0,5 m di bawah plafond atau disesuaikan dengan keadaan lapangan disekitar
detector harus adak ruang bebas dengan radius minimal 0,75 m dari detector.

4. Pengerjaan Atas Bahan


Bahan yang digunakan adalah sesuai dengan yang dimaksud spesifikasi teknis dan harus dalam
keadaan asli dan baru.
Pekerjaan haruslah dilakukan oleh orang-orang yang ahli dan daoat dilatih khusus.
1. Peralatan yang disebut dengan merk dan penggantiannya. Bahan, perlengkapan, peralatan,
accessories dan lain-lain yang disebut dan dipersyaratkan dengan ini, maka pemborong wajib
menyediakan peralatan itu sesuai dengan merk yang disebut diatas.
Penggantian dapat dilakukan dengan oersetujuan dan ketentuan-ketentuan dari Direksi
Pengawas.
2. Perlindungan Pemilik atas gangguan bahan material, sistem, dan lain-lain oleh Pemborong,
Pemilik dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yiridus lainnya.
3. Pengetesan semua sistem yang terpasang.
 Pada waktu sesuai dengan yang ditentukan pemasangan seluruh peralatan Instalasi fire
alarm harus dalam kondisi dan bekerja bak serta bebas babat juga sempurna secara
keseluruhan bagian-bagian yang rusak harus diganti oleh Pemborong atas biaa sendiri.
 Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkab
kecrobohan para pekerja pengetesan.
 Pemborong harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipesyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem disaksikan oleh Direksi Pengawasan,
semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut,
merupakan tanggung jawab pemborong.
 Untuk pengetesan-pengetesan pekerjaan instalasi listrik ditest selama 6 (enam) hari /
jam semua biaya yang timbul menjadi tanggung jawab pemborong.

5. Pengujian
1. Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasang, harus diadakan pengujian secara
individual.
2. Seluruh pekerjaan instalasi tersebut harus dilakukan dengan peralatan ukur yang
mempunyai tingkat presisi minimal satu tingkat diatas peralatan yang terpasang.
3. Semua peralatan harus menyerahkan jadwal waktu tentang keperluan pengujian yang akan
diselenggarakan dengan cara-cara pelaksanaan pengujiantersebut selambat-lambatnya 14
hari sebelum waktu pengujian kepada direksi pengawas.
4. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari
sistem, untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik.
5. Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian dan peralatan pengujian yang
perlu disediakan oleh Pemborong menjadi tanggung jawab pemborong sendiri.
6. Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian, Pemborong harus melaksanakan penggantian-
penggantian bahan dan pekerjaan atau perbaikannya mnurut pendapat direksi pengawas
dengan tanpa adanya tambahan untuk penggantian atau perbaikan pekerjaan yang gagal
tersebut.
7. Semua bukti pengujian di lapangan harus tertulis dengan jelas dengan satu metode
pengisian log sheet yang sistematis (mudah diisi, jelas lengkap dengan waktu / tanggal), saat
mana sistem tersebut diuji.
8. Apabila sudah dilakukan pengujian, ternyata telah memenuhi fungsi-fungsi sesuai dengan
unti lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada pemberi tugas dengan
disaksikan kepada pemberi tugas dengan disaksikan oleh DIreksi Pengawas.
6. Garansi

Semua pekerjaan bahan dan peralatan harus digaransikan selama 360 hari. Semua perlengkapan,
bahan dan pekerjaan yang tidak baik harus secepatnya digantikan/diperbaiki oleh Pemborong, tanpa
biaya tambahan dengan material Merk/Type yang sama.

7. Peralatan Maintenance (Tools Kit)

Pemborong diwajibkan menyerahkan peralatan Maintenance (Tools Kit) untuk semua system yang
terpasang sesuia dengan produknya masing-masing. Semua peralatan tersebut harus baru dan asli.

8. Produk
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi pemborong dimungkinkan untuk mengajukan
alternatif lain yang setaraf dengan dispesifikasikan pemborog baru visa mengganti bila ada
persetujuan resmi dan tertulis dari direksi.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai berikut :

BAHAN / PERALATAN MERK / PEMBUAT


1. Peralatan ESSER, NOTIFIRE, SIEMENS
2. Kabel KABELINDO, KABEL METAL, TRANKA
3. Conduit (HIP) EGA, CLIPSAL, DOUBLE – H
4. Metal Conduit MARUICHI, MATSUSHITA
5. Lightign Arester Sama dengan produknya
6. MDFFA & JBFA EX LOCAL
7. Terminal Block PHOENIX CONTACT, LEGRAND.
PASAL 4. PEKERJAAN INSTALASU TELEKOMUNIKASI (TELEPHONE)

1. Lingkup Pekerjaan
1.1. Umum

1.2.

Anda mungkin juga menyukai